Tujuh Perkataan Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JayaGood (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k ~ref
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
# {{Luke|23|43|ver=ayt}} “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
# {{John|19|26|27|ver=ayt}} “Ibu, inilah anakmu!” – “Inilah ibumu!”
# {{Matthew|27|46|ver=ayt}} & {{Mark|15|34|ver=ayt}} “Allah“Eli, Eli, lama sabaktani. Artinya Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
# {{John|19|28|ver=ayt}} “Aku haus!”
# {{John|19|30|ver=ayt}} “Sudah selesai.”
Baris 42:
:Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya berdiri di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “<font color="green">Ibu, inilah anakmu!</font>” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: “<font color="green">Inilah ibumu!</font>” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. {{Alkitab|Yohanes 19:26-27}}
 
Di sini, Yesus menyerahkan [[Maria]], ibu Yesus, untuk dirawat oleh [[murid yang dikasihi Yesus kasihi]] (penafsir biasa menafsirkan murid tersebut adalah [[Rasul Yohanes]], yang menuliskan [[Injil Yohanes]]).<ref name=Bromiley /> Sejauh yang dicatat di dalam Alkitab, hanya murid itulah yang berada di lokasi penyaliban Yesus (namun di sana selain Maria ada beberapa perempuan-perempuan yang mengikuti sepanjang jalan salib). Perkataan tersebut menunjukkan sisi kemanusiaan Yesus dan kasih sayang kepada sang ibu.<ref name=Hamilton/>
 
== 4. {{anchor|Matthew 27:46|Mark 15:34}}Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? ==
:Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, “<font color="green">Eli, Eli, lama sabakhtani?</font>” Artinya,: “<font color="green">Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?</font>” {{Alkitab|Matius 27:45-46}}
:Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring,: “<font color="green">Eloi, Eloi, lama sabakhtani?</font>”, yang berarti: <font color="green">Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?</font> {{Alkitab|Markus 15:33-34}}
 
Perkataan keempat ini adalah satu-satunya yang dicatat di dua Injil, dan satu-satunya yang dicatat di dalam kisah penyaliban Yesus di Injil Matius dan Markus. Ini merupakan kutipan dari {{Mzm|22|1}} dari Raja [[Daud]]. Beberapa penafsir mempercayai bahwa bukan Kristus yang mengutip Daud, tetapi Daud yang digerakkan [[Roh Kudus]] untuk menuliskan [[nubuat]]an mengenai penderitaan dan sengsara yang akan dialami oleh Yesus tersebut
Baris 67:
:Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “<font color="green">Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.</font>” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. {{Alkitab|Lukas 23:46}}
 
Pdt. Stephen Tong dalam bukunya menerangkan, "Istilah bahasa Yunani untuk kata "serahkan" adalah istilah yang dipakai khusus pada waktu seseorang menyerahkan uangnya kepada pemegang uang yang paling bisa diperacaya. Yesus Kristus tahu bahwa jiwa-Nya ada di dalam tangan Allah yang baik. Dia menyerahkan nyawa-Nya ke dalam tangan Bapa. <ref>{{Cite book|title=7 Perkataan Salib|last=Tong|first=Stephen|date=2015|publisher=Momentum|isbn=602-1603-31-1|location=Surabaya|pages=150-151|url-status=live}}</ref>Perbedaan Ini menjadi satu pengharapan bagi setiap orang. [[Yohanes Calvin]] berkata bahwa pada waktu Kristus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa, sebenarnya pada waktu itu juga Kristus mengumpulkan roh kita masing-masing yang percaya kepada-Nya beserta dengan Dia untuk diserahkan kepada Bapa."
 
== Lihat pula ==