Eko Tunas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
Hapus pranala ke "Joshua Igho": deleted page. ((つ◕౪◕)つ━☆゚.*・。゚✨)
 
(49 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Celebrity
[[Berkas:Ekotunas.jpg|thumb|Eko Tunas]]
|name = Eko Tunas
'''Eko Tunas''' ({{lahirmati|[[Kota Tegal]], [[Jawa Tengah]]|18|7|1956}}) adalah salah satu sastrawan Indonesia. Seniman serbabisa, ini menulis, melukis, dan ber[[teater]] sejak masih duduk di bangku [[SMA]]. Saat ini tinggal dan menetap di [[Kota Semarang]]. Ratusan tulisan ([[puisi]], [[cerpen]], [[novel]], dan esai) tersebar di berbagai media massa antara lain; Pelopor Yogya, Masa Kini, Bernas, [[Kedaulatan Rakyat]], [[Suara Merdeka]], [[Wawasan]], Cempaka, Bahari, Dharma, [[Surabaya]] Pos, [[Jawa Pos]], [[Sinar Harapan]], [[Suara Pembaruan]], Suara Karya, [[Pelita]], [[Republika]], [[Kompas]], dan [[Horison]].
|image = Ekotunas.jpg
|caption = Eko Tunas
|birth_date = {{birth date and age|1956|7|18}}
|birth_place = [[Kota Tegal|Tegal]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
|occupation = [[Penulis]]
|spouse =
}}
 
'''Eko Tunas''' ({{lahirmati|[[Kota Tegal|Tegal]], [[Jawa Tengah]]|18|7|1956}}) adalah salah satuseorang sastrawan Indonesia. Seniman serbabisa, ini menulis, melukis, dan ber[[teater]] sejak masih duduk di bangku [[SMA]]. Saat ini tinggal dan menetap di [[Kota Semarang]]. Ratusan tulisan ([[puisi]], [[cerpen]], [[novel]], dan esai) tersebar di berbagai media massa di Indonesia, antara lain; ''Pelopor Yogya, Masa Kini, Bernas, [[Kedaulatan Rakyat]], [[Suara Merdeka]], [[Wawasan]], Cempaka, Bahari, Dharma, [[Surabaya]] Pos, [[Jawa Pos]], [[Sinar Harapan]], [[Suara Pembaruan]], Suara Karya, [[Pelita]], [[Republika]], [[Kompas]], dan [[Horison]]'', dan lain-lain. Di kalangan masyarakat Tegal dan sekitarnya, Eko Tunas juga dikenal sebagai pelopor penggunaan istilah John dan Jack, sebuah cara menyebut sesama rekan sejawat.<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0209/25/jateng/jond25.htm Joshua Igho: John dan Jack Pergi dari Tegal], ''Kompas Cetak'', 25 September 2002</ref>
Tahun [[1976]] ia masuk Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSRI) [[Yogyakarta]] jurusan Seni Lukis, dan bergabung di Sanggarbambu. Selama di Yogya, ia bergaul akrab dengan [[Emha Ainun Nadjib]], [[Ebiet G Ade]], dan EH Kartanegara. Beberapa kali mengikuti pameran besar Sanggarbambu, dan pameran Tiga Muda di Tegal, tahun 1978 bersama Wowok Legowo dan Dadang Christanto. Tahun 1981 masuk IKIP Semarang jurusan Seni Rupa, dan mengikuti pameran mahasiswa di Semarang dan Jakarta.
 
== Kehidupan pribadi ==
Novelnya, ''Wayang Kertas'', memenangkan Sayembara Cipta Cerita Bersambung [[Suara Merdeka]], tahun 1990. Beberapa cerpennya diterbitkan bersama oleh [[Dewan Kesenian Jakarta]] (DKJ) dalam buku ''Bidadari Sigarasa'', tahun 2002, dan dibacakan di [[Taman Ismail Marzuki]] (TIM) [[Jakarta]]. Kumpulan puisi yang pernah diterbitkan antara lain; Puisi-puisi Dolanan (1978), dan Yang Terhormat Rakyat (2000).
Tahun [[1976]] ia masuk [[Sekolah Tinggi]] Seni Rupa [[Indonesia]] (STSRI) [[Yogyakarta]] jurusan Seni Lukis, dan bergabung di Sanggarbambu. Selama di Yogya, ia bergaul akrab dengan [[Emha Ainun Nadjib]], [[Ebiet G Ade]], dan [[EH Kartanegara]]. Beberapa kali mengikuti pameran besar Sanggarbambu, dan pameran Tiga Muda di Tegal, tahun 1978 bersama Wowok Legowo dan Dadang Christanto. Tahun 1981 masuk IKIP Semarang jurusan Seni Rupa, dan mengikuti pameran mahasiswa di Semarang dan Jakarta.
 
Novelnya, ''Wayang Kertas'', memenangkanmemenangi Sayembara Cipta Cerita Bersambung ''[[Suara Merdeka]]'', tahun 1990. Beberapa cerpennya diterbitkan bersama oleh [[Dewan Kesenian Jakarta]] (DKJ) dalam buku ''Bidadari Sigarasa'', tahun [[2002]], dan dibacakan di [[Taman Ismail Marzuki]] (TIM) [[Jakarta]]. KumpulanBuku-buku puisikaryanya yang pernah diterbitkan antara lain; Puisi-puisi Dolanan (1978), dan Yang Terhormat Rakyat (kumpulan puisi, 2000), dan Ponsel di Atas Bantal (kumpulan puisi, 2010).
Tahun 1978 mendirikan Teater RSPD Tegal dan Studi Grup Sastra Tegal (SGST). Naskah pertama yang dipentaskan adalah ''Martoloyo Martopuro'', sebagai penulis, sutradara, dan sekaligus pemeran utama. Hijrah ke [[Semarang]] pada tahun [[1981]] masih menulis naskah drama untuk Teater RSPD yang disutradarai oleh [[Yono Daryono]], juga untuk Teater Lingkar Semarang. Bergabung di Teater Dhome (1980) dan Teater Balling Semarang (2000). Mendirikan Teater Pedalangan Semarang, tahun (1990). Kini acapkali mementaskan [[monolog]] di beberapa kota di Indonesia. Menulis syair lagu untuk kelompok musik terapi jiwa Jayagatra Ungaran (2000—sekarang). Sering kali diundang sebagai juri/pembicara dalam kompetisi/diskusi-diskusi sastra, teater, maupun seni rupa.
 
Tahun [[1978]], bersama [[Yono Daryono]] dan YY Haryoguritno mendirikan Teater RSPD Tegal dan Studi Grup Sastra Tegal (SGST). Naskah pertama yang dipentaskan adalah ''Martoloyo Martopuro'', sebagai penulis, sutradara, dan sekaligus pemeran utama. Hijrah ke [[Kota Semarang]] pada tahun [[1981]] masih menulis naskah drama untuk Teater RSPD yang disutradarai oleh [[Yono Daryono]], juga untuk Teater Lingkar Semarang. Bergabung di Teater Dhome (1980) dan Teater Balling Semarang (2000). Mendirikan Teater Pedalangan Semarang, tahun (1990). Kini acapkali mementaskan [[monolog]] di beberapa kota di Indonesia. Tahun [[2013]] Eko Tunas meluncurkan kumpulan cerpennya, ''Tunas'', kata pengantar ditulis oleh [[Afrizal Malna]] dan editor Joshua Igho, dalam rangkaian acara Reuni 4E bersama E.H. Kartanegara, [[Emha Ainun Nadjib]], dan [[Ebiet G Ade]] di [[Taman Budaya Tegal]]. Menulis syair lagu untuk kelompok musik terapi jiwa Jayagatra Ungaran (2000—sekarang[[2000]]—sekarang). SeringKemampuannya kalidi bidang [[sastra]] dan [[teater]] menjadikan Eko sering diundang sebagaimenjadi juri/pembicara dalamdi kompetisi/diskusi-diskusisejumlah sastradiskusi, teaterjuri berbagai kompetisi, maupundan kurator [[seni rupa]].
 
Ia kini tinggal dan menetap di Semarang bersama istrinya Happy Astuti yang dulunya penyiar yang populer di Radio Imelda FM bersama 5 orang anaknya yakni Ken Ulinnuha, Bre Ikrajendra, Arya Samiaji, Zahid Paningrome dan Sekar Asyaka. Hingga kini Eko Tunas masih aktif berkarya di seni budaya.
 
== Bibliografi ==
=== Cerpen/novel/puisi ===
 
* Wayang Kertas (novel, 1990)
* Bidadari Sigarasa (cerpen 2002)
* Puisi Dolanan (1978)
* Yang Terhormat Rakyat (puisi, 2000)
* Ponsel di Atas Bantal (puisi, 2010)
* Tunas (cerpen, CresindO Press, 2013)
* Puisi Komedi Biografi Sarimin] (Puisi, Cipta Prima Nusantara, 2020)
 
=== Naskah Drama ===
 
==Naskah Drama==
* Martoloyo Martopuro
* Ronggeng Keramat
Baris 19 ⟶ 43:
* Surat dari Tanah Kelahiran
* Meniti Buih
* Pasar Kobar
* Nyi Panggung
* Menunggu Gepeng
* Blandong
* Pengadilan Sastra Chairil Anwar, sutradara Joshua Igho
 
== Pranala Luarluar ==
 
* [http://www.ebietgade.com/bagian3.html Situs Resmi Ebiet G Ade]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www2.kompas.com/gayahidup/news/0409/01/181508.htm Kompas]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://entertainmen.suaramerdeka.com/index.php?id=353 Suara Merdeka] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070720100254/http://entertainmen.suaramerdeka.com/index.php?id=353 |date=2007-07-20 }}
* [http://www.sriti.com/story.php?writer=52 Sriti.com]{{Pranala mati|date=August 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Authority control}}
==Pranala Luar==
* [http://www.ebietgade.com/bagian3.html Situs Resmi Ebiet G Ade]
* [http://www2.kompas.com/gayahidup/news/0409/01/181508.htm Kompas]
* [http://entertainmen.suaramerdeka.com/index.php?id=353 Suara Merdeka]
* [http://www.sriti.com/story.php?writer=52 Sriti.com]
 
{{DEFAULTSORT:Tunas, Eko}}
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Tegal]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Tegal]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]