Ekspedisi Besemah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak kampanye kolonial Belanda}}
{{periksaterjemahan|nl|Expeditie naar de Pasoemah-landen|history=yes}}
[[Berkas:Aanval op Penandingan.jpg|jmpl|ka|250px|Sebuah [[ilustrasi]] peperangan di desa Penandingan dalam Ekspedisi Besemah.]]
'''Ekspedisi Besemah''' adalah sebuah serangan dalam bentuk ekspedisi yang dilakukan oleh pasukan ''[[Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger]]'' (KNIL) ke [[Besemah]] atau [[Pasemah]] di [[SumatraSumatera Selatan]] untuk menaklukan sisa wilayah [[Kesultanan Palembang]] yang belum dikuasai pemerintah [[Hindia Belanda]] berlangsung dari tahun [[1864]] hingga tahun [[1868]].
 
Ekspedisi Basemah adalah sebuah serangan dalam bentuk ekspedisi penghukuman yang dilakukan oleh pasukan Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) ke [[Basemah]] atau [[Pasemah]] atau Pasumah/Pasoemah,
Baris 13:
4 Mei dengan 250 infanteri, 30 sappers, sebuah howitzer dan mortar dikirim ke Tanjung tapus di kantor pusat, yang ternyata ditinggalkan oleh musuh; selama perkemahan, Heyligers sempat ditembak oleh musuh di dada tetapi tembakan ini tidak mematikan. Sekarang penguatan utama Muntar Alam menjadi tujuan operasi;
Keesokan harinya benteng itu tertutup sepenuhnya; setelah serangan oleh serangan yang pertama gagal, Koch memutuskan untuk mengambil alih pengepungan; selama sebulan penuh pendudukan dilakukan, kemudian, pada malam 11 hingga 12 Juni, setelah melakukan pengepungan yang berhasil. Muntar Alam, salah satu titik pusat perlawanan sekarang dapat dikosongkan dan dibongkar; sedangkan pasukan lain dimajukan ke Gelong Sakti dan penguatan ini bisa ditaklukkan .
Di mana-mana warga Pasoemah diusir dari benteng mereka, dan karena populasi cenderung meningkat, tujuan ekspedisi tampaknya tercapai. Meskipun populasi Pasumah meningkat, salah satu dari empat pangeran Pasoemah, tetap bermusuhan dan Pangeran Tumenggung ragu-ragu untuk mengambil sumpah kesetiaan ke Belanda, namuntetapi penduduk berpikir bahwa situasinya membaik dan bahwa pasukan ekspedisi ini bisa kembali ke Jawa . Tetapi penduduk, tidak puas dengan janji penghapusan perbudakan dan janji tidak memberontak, yang dipimpin oleh seorang ulama yang berpengaruh.
Mereka memperkuat dusunTebat Surut, dan meskipun dua pasukan mencoba untuk menutupnya, namun 300 orang Pasoemah berhasil melewati benteng, untuk memperkuat pendudukan.
Tidak sampai itu sebuah kompi batalyon kesepuluh bergabung dengan pasukan kecil di Tebat Surut bahwa penahanan total dapat dilewati setelah beberapa serangan oleh pasukan telah digagalkan. Sebuah permulaan sekarang dilakukan pada pembangunan sebuah lokasi ranjau untuk membuat masalah di posisi musuh, dimana kubu itu meninggalkan benteng oleh seribu orang.
Baris 24:
* {{nl}} 1876. A.J.A. Gerlach. ''Nederlandse heldenfeiten in Oost Indë.'' Drie delen. Gebroeders Belinfante, Den Haag.
 
[[Kategori:Sejarah SumatraSumatera Selatan]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Belanda|Besemah]]
[[Kategori:Besemah]]