Suku Madura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(43 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{ethnic group|
| group = Suku Madura<br /> Orèng Madhurâ <br /> ꦲꦺꦴꦫꦺꦁꦩꦢꦸꦫ
| image = [[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Madoerees dorpshoofd en twee dorpsbewoners en face TMnr 10004958.jpg|300px]]
| caption = Potret kepala desa Madura.
| population = 7.179.356 (sensus 2010)<ref>{{cite book
|last =
|first =
Baris 14:
|isbn = 9789790644175
|url = http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html}}</ref>
|
| pop1 = 6.520.403|ref1
| region2 = [[Kalimantan Barat]]
| pop2 = 274.869|ref2
| region3 = [[DKI Jakarta]]
| pop3 = 79.925
| ref3 =
| region4 = [[Kalimantan Selatan]]
| pop4 = 53.002
| ref4 =
| region5 = [[Kalimantan Timur]]
|
| ref5 =
| region6 = [[Jawa Barat]]
| pop6 = 43.001
| ref6 =
| region7 = [[Kalimantan Tengah]]
| pop7 = 42.668
| ref7 =
| region8 = [[Bali]]
| pop8 = 29.864
| ref8 =
| langs = [[Bahasa Madura|Madura]] (utama), [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] dan [[Bahasa Jawa|Jawa]] (hanya komunitas yang menetap di jawa).
| rels = [[Islam]], [[Protestan|Kristen]], [[Katolik]], [[Hindu]], [[Budhisme|Budha]]
| related = [[Suku Bawean|Bawean]], [[Suku Kangean|Kangean]], [[Suku Madura Pendalungan|Pendalungan]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Sasak|Sasak/Lombok]], [[Suku Bali|Bali]]
}}
'''Suku Madura''' ([[Bahasa Madura]]: ''Orèng
==
== Demografi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Danseressen Madoera TMnr 60022651.jpg|jmpl|Penari dari Madura (1890–1917)]]
Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang mempunyai etos kerja yang tinggi, ramah, giat bekerja dan ulet, mereka suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang perantauan asal Madura umumnya berprofesi sebagai pedagang, misalnya: berjual-beli besi tua, pedagang asongan, dan pedagang pasar. Namun, tidak sedikit pula di antara mereka yang menjadi tokoh nasional seperti:
Baris 46 ⟶ 58:
* [[M.A. Rachman]] ([[Jaksa Agung Republik Indonesia]] untuk periode [[2001]] sampai [[2004]])
* [[Hadi Purnomo]] (Mantan Ketua [[Badan Pemeriksa Keuangan]] BPK )
* [[Nurmahmudi Ismail]] (Mantan
* [[Soedjono C. Atmonegoro]] ([[Jaksa Agung Republik Indonesia]] pada [[Kabinet Pembangunan VII]])
* [[Herman Widyananda]] (Mantan Wakil Ketua [[Badan Pemeriksa Keuangan]] periode 2009–2011)
Baris 60 ⟶ 72:
* [[Trunojoyo]], yang telah memberikan perlawanan terhadap Kolonial Belanda ([[VOC]] tahun [[1677]]).
* [[Halim Perdana Kusuma]] salah satu pahlawan Nasional kelahiran [[Kabupaten Sampang|Sampang]] yang tewas di [[semenanjung Malaya]]
* [[As'ad Samsul Arifin|KH.R. As`ad Syamsul `Arifin]] Pahlawan Kemerdekaan, Pahlawan Pendidikan dan Pahlawan Asas Tunggal pancasila
* [[Kyai Taman]], adalah seorang pejuang Islam yang gigih menentang Belanda pada tahun [[1919]]
* [[Kyai Djauhari]], membuka cabang [[Hizbullah (Indonesia)|Hizbullah]] di Prenduan. Didirikan pada tahun [[1944]], Hizbullah adalah organisasi militer pemuda Majelis Muslimin Indonesia ([[Masjumi]]), organisasi yang berpengaruh secara nasional kala itu.
Baris 70 ⟶ 83:
* [[K.Abdul Majid Bata-bata]]
* [[K.Moh.Ilyas Guluk-guluk]]
* [[K.
* [[KH.M.Tidjani Djauhari]]
* [[KH.
* [[KH.`Afifuddin Muhajir]]
* [[K.Jufri Marzuqi Sumber Batu]] (dianugerahi gelar al-Syahidul Kabir oleh [[PBNU]])
== Kepercayaan ==
Mayoritas masyarakat suku Madura hampir
== Karakter ==
Suku Madura dikenal dengan intonasi bicaranya yang keras dan terdengar kasar.
== Budaya
Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa ''lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata''. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi [[carok]] pada masyarakat Madura, tetapi tradisi lambat laun melemah seiring dengan terdidiknya kaum muda di pelosok desa, dahulu mereka memakai kekuatan emosional dan tenaga saja, tetapi kini mereka lebih arif dalam menyikapi berbagai persoalan yang ada.
Rampa' Naong Bhringin Korong juga menjadi falsafah hidup orang-orang Madura. Yang mana falsafah tersebut secara harafiah berarti Rimbun Menaungi Seperti Beringin Kurung. Tetapi falsafah tersebut bermakna orang yang berdaya melindungi yang lemah serta hidup rukun dan teduh meneduhkan seperti di bawah pohon beringin kurung. Dalam konteks ini menandakan kerukunan antar masyarakat bagi Suku Madura sehari-hari.
Ada perbedaan antara Madura Timur (Sumenep dan Pamekasan) dengan Madura Barat (Sampang dan Bangkalan). Orang Madura Timur dikenal lebih halus baik dari sikap, bahasa, dan tatakrama daripada orang Madura Barat.{{cn}} Orang Madura Barat lebih banyak merantau daripada Madura Timur.{{cn}} Hal ini, disebabkan Madura Barat lebih gersang daripada Madura Timur yang dikenal lebih subur.{{cn}}▼
Abhântal Ombâ' Asapo' Angen Salanjhânga secara harafiah berarti Berbantal Ombak Berselimut Angin Selamanya. Peribahasa ini bermakna bahwa bagi masyarakat Suku Madura mempercayai bahwa sepanjang hidup kita pasti terdapat halangan sebagaimana kehidupan para nelayan yang mencari penghidupan di laut yang selalu diterjang ombak dan disapu angin.
▲Ada perbedaan antara Madura Timur (Sumenep dan Pamekasan) dengan Madura Barat (Sampang dan Bangkalan). Orang Madura Timur dikenal lebih halus baik dari sikap, bahasa, dan tatakrama daripada orang Madura Barat.{{cn}} Orang Madura Barat lebih banyak merantau daripada Madura Timur.{{cn}} Hal ini, disebabkan Madura Barat lebih gersang daripada Madura Timur yang dikenal lebih subur.{{cn}}
== Referensi ==
Baris 96 ⟶ 111:
* http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/70?q_searchfield=martapoera {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171225145311/http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/70?q_searchfield=martapoera |date=2017-12-25 }} Perahu Madura di Banjarmasin.
[[Kategori:
[[Kategori:Madura]]
|