Taman Wisata Alam Sangeh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Datin KSDAE (bicara | kontrib)
Wie146 (bicara | kontrib)
Keunikan: +note, ref
 
(20 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox protected area
{{Infobox protected area|area=13,91 Ha|location=[[Sangeh]], [[Bali]], [[Indonesia]]|map_width=250|map=Indonesia Bali|long_s=36|long_m=12|long_d=115|long_EW=E|lat_s=52|established=2014|lat_m=28|lat_d=8|lat_NS=S|label_position=left|label='''TWA Sangeh'''|governing_body=[[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Balai KSDA Bali]]|name=Taman Wisata Alam Sangeh}}
|name=Taman Wisata Alam Sangeh
|location=[[Sangeh]], [[Bali]], [[Indonesia]]
|long_d=115|long_m=12|long_s=36|long_EW=E
|lat_d=8|lat_m=28|lat_s=52|lat_NS=S
|area=13,91 Ha
|established=1919
|map=Indonesia Bali|map_width=250|label_position=left|label='''TWA Sangeh'''
|governing_body=[[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Balai KSDA Bali]]
}}
 
'''Taman Wisata Alam (TWA) Sangeh''' adalah [[kawasan konservasi]] dengan status sebagai [[taman wisata alam]], yang terletak di Kecamatan [[Abiansemal, Badung|Abiansemal]], Kabupaten [[Badung]]. Didirikan sejak masa penjajahan Belanda di tahun 1919, kawasan konservasi tertua di Bali ini lebih terkenal sebagai hutan kera (''monkey forest'') Sangeh. Menurut SK Menteri Kehutanan tahun 2014, luas definitif TWA ini adalah 13,91 hektar.
Taman Wisata Alam (TWA) Sangeh secara geografis terletak antara 8° 28’ 52’’ LS dan 115° 12’ 31’’ BT. Secara administratif kawasan Sangeh, terletak di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Kawasan TWA Sangeh ini berbatasan dengan beberapa wilayah antara lain:
 
== Keunikan ==
- Utara : Lahan/kebun/sawah milik masyarakat
[[File:Voeren van apen op de weg voor het heilige woud van Sangeh bij Denpasar, KITLV 105206.tiff|thumb|Wisatawan di Sangeh tempo dulu, lk. 1938]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het heilige bos opgedragen aan de god vishnu bij Sangeh TMnr 60022922.jpg|thumb|Pura di tengah hutan Sangeh. Foto diambil antara 1915-1925.]]
TWA Sangeh terutama dikenal dunia sebagai hutan keramat yang dihuni oleh kelompok-kelompok kera (yakni monyet kra, ''[[Macaca fascicularis]]'') yang jinak dan tidak takut kepada manusia. Para wisatawan mancanegara dan dalam negeri berdatangan terutama karena adanya fenomena ini.
 
Di tengah hutan Sangeh juga terdapat satu [[pura]] kuno yang diyakini didirikan oleh keluarga [[Kerajaan Mengwi]] di abad ke-17. Pura yang dinamai Pura Bukit Sari ini dikaitkan dengan riwayat puteri dari Ida Bathara ring Gunung Agung. Selain itu, masih ada beberapa pura lainnya yang hingga kini masih dirawat dan digunakan untuk beribadat.
- Timur : Jalan Raya Sangeh dan pemukiman/pertokoan milik masyarakat
 
Secara floristik, hutan Sangeh juga unik karena didominasi oleh sejenis pohon [[dipterokarpa]] yang telah langka dan terancam kepunahan, yang dalam bahasa lokal disebut ''pala'' (palahlar atau keruing gunung, ''[[Dipterocarpus retusus]]'' syn. ''D. trinervis'';<ref>KSDAE : [https://ksdae.menlhk.go.id/berita/5241/Keruing-Gunung-Pohon-Langka-Yang-Terancam-Punah.html ''Keruing Gunung, Pohon Langka Yang Terancam Punah'']; artikel Sabtu, 05 Januari 2019, diakses tgl 23/x/2024.</ref><ref>{{aut|Ly, V., Nanthavong, K., Pooma, R., Luu, H.T., Nguyen, H.N., Vu, V.D., Hoang, V.S., Khou, E. & Newman, M.F.}} (2017). ''Dipterocarpus retusus''. The IUCN Red List of Threatened Species 2017: e.T32400A2817693. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2017-3.RLTS.T32400A2817693.en. Accessed on 23 October 2024.</ref><ref>POWO : [https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:320751-1#synonyms ''Dipterocarpus retusus'' Blume synonyms], diakses tgl 23/x/2024.</ref> dan bukan pala ''[[Myristica fragrans]]'').<ref><u>Catatan</u>: [https://repository.naturalis.nl/pub/532631/FM1S1979009001005.pdf Ashton 1982:308] meyakini bahwa pohon ''pala'' di Sangeh ini adalah jenis palahlar kecil, ''[[Dipterocarpus hasseltii]]''; dan bukan ''D. retusus'' yang bisa ditemukan di Lombok.</ref> Oleh sebab itu, hutan Sangeh juga dinamai ''alas pala Sangeh'' dalam bahasa setempat.<ref>{{aut|Beoang, D.D. & I.A. Suryasih}}. (2018). "Identifikasi Potensi Desa Wisata Sangeh, Kabupaten Badung". ''Jurnal Destinasi Pariwisata'' Vol. '''5'''(2): 206-210, 2018. DOI: https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2017.v05.i02.p04 </ref>
- Selatan : Lahan/kebun/sawah milik masyarakat
 
== Sejarah kawasan ==
- Barat : Sungai Penet (Tukad Penet)
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Bali heilig bos met tempel. TMnr 60008167.jpg|thumb|Tegakan pohon ''pala'' menaungi pura di tengah hutan.]]
Adapun sejarah kawasan hutan Sangeh beserta perubahan-perubahan statusnya adalah sebagai berikut:<ref name=ksdabali>Balai KSDA Bali: [https://ksda-bali.go.id/data-informasi/kawasan-hutan ''Profil kawasan TWA Sangeh''], diakses tgl. 23/x/2024.</ref>
#* Berdasarkan Besluit (Keputusan) Gubernur Jenderal Hindia Belanda sesuaiNomor Staatblad90 Nomortanggal 621 StblFebruari 1919 Nomorsebagaimana 90tercantum tanggaldalam 21Staatblad PebruariNomor 19196 telahStbl. ditunjuk1919, Kelompok Hutan Sangeh (RTK.21) seluas 9,8 Ha telah ditunjuk sebagai CagarNatuurmonumenten Alam([[cagar alam]]).
* Pengukuran dan penataan batas oleh Balai Planologi Kehutanan Wilayah IV Nusa Tenggara pada tanggal 31 Juli 1979 diperoleh luas definitif Cagar Alam Sangeh seluas 10,8 Ha.
* Menurut Berita Acara Tata batas Tambahan tanggal 19 Mei 1990, Cagar Alam Sangeh (RTK.21) diperluas dengan menambahkan lahan kompensasi dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) seluas 3,169 Ha, sehingga luas Cagar Alam Sangeh menjadi 13,969 Ha.
#* Cagar Alam Sangeh dirubahkemudian diubah fungsinya menjadi [[Taman Wisata Alam]] berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 87/Kpts-II/93 tanggal 16 Pebruari 1993 tentang Perubahan Fungsi Cagar Alam Sangeh Yang Terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, Propinsi Daerah Tingkat I Bali Seluas 13,969 (Tiga Belas Sembilan Ratus Enam Puluh Sembilan Perseribu) Hektar Menjadi Taman Wisata Alam.
#* Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 433/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bali seluas 130.686,01 (Seratus tiga puluh ribu enam ratus delapan puluh enam, satu perseratus) Meterhektar Persegimemuat penunjukan TWA Sangeh di dalamnya.
#* TWA Sangeh ditetapkankemudian dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.203/Menhut-II/2014 tanggal 3 Maret 2014 tentang Penetapan Kawasan Taman Wisata Alam Sangeh (RTK.21) Seluas 13,91 (Tiga Belas dan Sembilan Puluh Satu Perseratus) Hektar Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
 
== SejarahLetak dan batas ==
TamanSecara Wisata Alamgeografis, (TWA) Sangeh secara geografis terletak antara 8°28’42,29” 28’- 52’’ LS8°28’54,52”LS dan 115°12’14,36” 12’- 31’’ BT115º12’32,93”BT. Secara administratif kawasanhutan Sangeh,ini terletak di Desa [[Sangeh, Abiansemal, Badung|Sangeh]], Kecamatan [[Abiansemal, Badung|Abiansemal]], Kabupaten [[Badung]]. Kawasan TWA Sangeh ini berbatasan dengan beberapa wilayah antara lain:
 
-* Utara : Lahan/kebun/sawah milik masyarakat
# Berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda sesuai Staatblad Nomor 6 Stbl 1919 Nomor 90 tanggal 21 Pebruari 1919 telah ditunjuk Kelompok Hutan Sangeh (RTK.21) sebagai Cagar Alam.
-* Timur : Jalan Raya Sangeh dan pemukiman/pertokoan milik masyarakat
# Cagar Alam Sangeh dirubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 87/Kpts-II/93 tanggal 16 Pebruari 1993 tentang Perubahan Fungsi Cagar Alam Sangeh Yang Terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, Propinsi Daerah Tingkat I Bali Seluas 13,969 (Tiga Belas Sembilan Ratus Enam Puluh Sembilan Perseribu) Hektar Menjadi Taman Wisata Alam.
-* Selatan : Lahan/kebun/sawah milik masyarakat
# Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 433/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bali seluas 130.686,01 (Seratus tiga puluh ribu enam ratus delapan puluh enam, satu perseratus) Meter Persegi.
-* Barat : Sungai Penet (Tukad Penet).
# TWA Sangeh ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.203/Menhut-II/2014 tanggal 3 Maret 2014 tentang Penetapan Kawasan Taman Wisata Alam Sangeh (RTK.21) Seluas 13,91 (Tiga Belas dan Sembilan Puluh Satu Perseratus) Hektar Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
 
== Keunikan ==
 
# Adanya pura di dalam kawasan yang dipelihara oleh masyarakat yang dalam waktu tertentu dilaksanakan peribadatan oleh umat Hindu.
# Masyarakat menjadi pemandu wisata alam untuk kegiatan trekking dan jasa foto, serta menjaga kawasan.
# Kayu Pala (''Dipterocarpus hasseltii'') yang rebah alami dibersihan dari kawasan dan digunakan masyarakat untuk kelengkapan bangunan suci/pura. Selain itu, buah Pala (Dipterocarpus hasseltii) juga digunakan untuk upacara/peribadatan.
 
== Topografi ==
Baris 30 ⟶ 45:
Berdasarkan Peta Jenis Tanah Provinsi Bali Tahun 2009, jenis tanah di kawasan TWA Sangeh adalah Latosol Coklat Kekuningan.
 
Berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Pulau Bali, kawasan TWA Sangeh termasuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah rendah dan zona sangat rendah.
Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia yang terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf. Perkembangan horizon tanah Latosol berlangsung lambat sampai sedang. Hal ini karena sebagian besar berada didaerah yang lembab.
 
Secara umum geologi di kawasan TWA Sangeh berdasarkan Peta Geologi Lembar Bali, Nusatenggaradan Nusa Tenggara Tahun 1998, terdiri dari batuan gunungapi kelompok buyanbratanBuyan-Bratan dan baturBatur, terutama [[tuf]] dan [[lahar]].
Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, teksturnya lempung dan memiliki solum horizon. Persebaran tanah litosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi pula serta pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi dan alumunium.
 
== Tipe Iklimiklim ==
Unsur hara yang dikandungnya berubah-ubah dari sedang sampai tinggi. Tapi jenis tanah ini mampu menyerap air dengan baik sehingga bisa menahan erosi. Tanaman yang cocok adalah tebu, coklat, tembakau, pala dan panili. Jenis tanah ini tersebar di Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi.
[[Berkas:Macaca fascicularis. Monkey in the jungle, on a branch.jpg|jmpl|Monyet kra, ''[[Macaca'' ''fascicularis]]'' ]]
 
Berdasarkan Petadata Zonadari KerentananBadan GerakanMeteorologi TanahKlimatologi Pulaudan BaliGeofisika (GambarWilayah 1.7.)III Denpasar, zonamenurut kerentananklasifikasi gerakaniklim tanahSchmidt dan Ferguson, kawasan TWA Sangeh termasuk ke dalam zonatipe kerentananA gerakan(Sangat tanahBasah) sangatdengan rendahrata-rata curah hujan sekitar 2.471&nbsp;mm/tahun serta memiliki kelembaban sekitar 56 - 85% dan zonatemperatur kerentananbulanan gerakankawasan tanahsekitar rendah27&nbsp;°C.
 
Secara umum geologi di kawasan TWA Sangeh berdasarkan Peta Geologi Lembar Bali, Nusatenggara Tahun 1998, terdiri dari batuan gunungapi kelompok buyanbratan dan batur, terutama tuf dan lahar.
 
Kawasan TWA Danau Buyan-Danau Tamblingan berdasarkan letak geografis berada di antara 8°28’42,29”LS - 8°28’54,52”LS dan 115°12’14,36”BT - 115º12’32,93”BT.
 
== Tipe Iklim ==
[[Berkas:Macaca fascicularis. Monkey in the jungle, on a branch.jpg|jmpl|''Macaca'' ''fascicularis'']]
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, kawasan TWA Sangeh termasuk ke dalam A (Sangat Basah) dengan rata-rata curah hujan sekitar 2471 mm/tahun serta memiliki kelembaban sekitar 56 - 85% dan Temperatur bulanan kawasan suhu sekitar 27 °C.
 
== Flora ==
[[Berkas:Rhipidura javanica - Laem Phak Bia.jpg|jmpl|Kipasan jawa, ''[[Rhipidura javanica]]'' ]]
Jenis flora yang mendominasi di TWA Sangeh adalah tegakan Pala (''([[Dipterocarpus trinervis).]]''). Jenis flora lain yang bisa ditemukan di kawasan ini di antaranya Beringinberingin (''([[Ficus]]'' sp.),'' Nyamplungnyamplung/Camplung (''(Callophyllum[[Calophyllum inophyllum),]]''), Mundeh (''([[Garcinia celebica]]''),'' Basa-Basabasa (''([[Clausena anisata),]]''), Udu (''([[Litsea]]'' sp.), Julut (''([[Litsea glutinosa),]]''), Cempakacempaka Kuningkuning (''(Miche/ia[[Michelia champaca),]]''), Cempakacempaka (''([[Michelia  × alba),]]''), Juwet   (''(Syzygiun[[Syzygium cumim),cumini]]''), Anggrekanggrek (''(Eria'' sp.), Bunibuni (''([[Antidesma bunius]]''),  ''Mahoni mahoni (''([[Swietenia macrophylla),]]''), Majegaumajegau (''([[Dysoxylum densiflorum),]]''), Pulepulai (''([[Alstonia scholaris),]]''), Lempenilempeni (''(Ardesia[[Ardisia humilis]]''),'' Keruwak (''(lpomoea[[Ipomoea alba]]''),'' Bergiding (''(Hiptage benghalensis''),'' Purnajiwa (''([[Euchresta  horsfieldii),]]''), Brun Pron (''([[Anamirta cocculus),]]''), Sagasaga/Wengkal (''([[Adenanthera pavonina),]]''), anggrek Kewaluh (''(Corymborchis[[Corymborkis veratrifolia),]]''), Peji (''([[Pinanga coronata),]]''), Peradangan (''([[Piper caninum),]]''), Teket bukal (''(Zyzyphus[[Ziziphus horsfielddii),horsfieldii]]''), dll.<ref name=ksdabali/>
 
== Fauna ==
Jenis satwa liar yang mendominasi di TWA Sangeh adalah Monyetmonyet Ekorekor Panjangpanjang (''Macaca'' fascicularis''fascicularis)'' dengan populasi ± 600 ekor yang terbagi menjadi 3 kelompok. Satwa liar lainnya yang dapat dijumpai di dalam kawasan maupun di sekitar kawasan beberapa di antaranya:<ref name=ksdabali/>
[[Berkas:Rhipidura javanica - Laem Phak Bia.jpg|jmpl|''Rhipidura javanica'']]
# Mamalia: Kelelawar (''[[Pteropus vampyrus edulis]]''), musang (''[[Paradoxurus hermaphroditus]]''), tupai kekes (''[[Tupaia javanica]]''), kucing hutan (''[[Prionailurus bengalensis]]''), dll.
Jenis satwa liar yang mendominasi di TWA Sangeh adalah Monyet Ekor Panjang (''Macaca'' ''fascicularis)'' dengan populasi ± 600 ekor yang terbagi menjadi 3 kelompok. Satwa liar lainnya yang dapat dijumpai di dalam kawasan maupun di sekitar kawasan beberapa di antaranya:
# Aves: Alap-alap (''[[Accipiter badius]]''), bangau sandang-lawe (''[[Ciconia episcopus]]''), burung-madu kelapa (''[[Anthreptes malacensis]]''), elang bondol (''[[Haliastur indus]]''), elang-ular bido (''[[Spilornis cheela]]''), gagak (''[[Corvus enca]]''), jalak putih (''[[Sturnus melanopterus]]''), jalak suren (''[[Sturnus contra]]''), kepodang (''[[Oriolus chinensis]]''), kipasan (''[[Rhipidura javanica]]''), kuntul kecil (''[[Egretta garzetta]]''), kuntul perak (''[[Egretta intermedia]]''), kutilang (''[[Pycnonotus aurigaster]]''), perkutut (''[[Geopelia striata]]''), puyuh (''[[Turnix suscitator]]''), tekukur (''[[Streptopelia chinensis]]''), dll.
 
# Reptilia: Tokek (''Gecko''Gekko ''gecko'')'','' Kadalkadal kebun (''Mabouya[[Eutropis multifasciata]]''), dll.
1)    Aves:
# lnsecta: Kupu-Kupukupu (Ordo Lepidoptera), dll.
 
# Amphibia: Kodok (''Bufo'' sp.), dll.
Kipasan ''(Rhipidura javanica),'' Tekukur ''(Streptopelia chinensis),'' Elang Bondol ''(Haliastur indus),'' Kepodang ''(Oriulus chinensis),'' Kutilang ''(Pycnonotus aurigaster),'' Perkutut ''(Geopelia striata),'' Alap-Alap ''(Accipiter badius)'' Burung-madu Kelapa ''(Anthreptes ma/acensis),'' Gagak ''(Corvus enca),'' Bangau Sendang-lawe ''(Ciconia episcopus),'' Kuntul Kecil ''(Egretta garzetta),'' Kuntul Perak ''(Egretta intermedia),'' Elang Ular Bido ''(Spilornis cheela),'' Jalak suren ''(Sturnus contra),'' Jalak Putih ''(Sturnus melanopterus),'' Puyuh ''(Turnix suscitator),'' dll.
 
2)    Mamalia:
 
Musang ''(Paradoxurus hermaphroditus),'' Tupai kekes ''(Tupaia javanica),'' Kucing hutan ''(Felis bengalensis),  ''Kelelelawar ''(Pteropus edulis),'' dll.
 
== Catatan kaki ==
3)    Reptilia:
{{reflist|3}}
 
== Pranala luar ==
Tokek (''Gecko'' ''gecko'')'','' Kadal (''Mabouya multifasciata''), dll.
* Desa Sangeh, Kab. Badung : [https://desasangeh.badungkab.go.id/sejarah-desa ''sejarah desa''], diakses tgl 23/x/2024
* Good News : [https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/10/22/bercengkerama-dengan-monyet-di-sangeh-monkey-forest-bali ''Bercengkerama Dengan Monyet Di Sangeh Monkey Forest Bali''], artikel Rizky Phyar Saiputra 22 Oktober 2022 18.00 WIB, diakses tgl 23/x/2024
* Indonesia Travel : [https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/yuk-melihat-habitat-ratusan-monyet-di-sangeh-monkey-forest-bali.html ''Yuk, Melihat Habitat Ratusan Monyet di Sangeh Monkey Forest, Bali!''], diakses tgl 23/x/2024
 
4)    lnsecta:
 
Kodok (''Bufo'' sp.), dll.{{Taman nasional di Indonesia}}
Kupu-Kupu (Ordo Lepidoptera), dll
 
5)    Amphibia:
 
[[Kategori:Taman wisata alam|Sangeh]]
Kodok (''Bufo'' sp.), dll.{{Taman nasional di Indonesia}}
[[Kategori:Tempat wisata di Bali]]
[[Kategori:Abiansemal, Badung]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1919 di Hindia Belanda]]