Gurindam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
GurindamID (bicara | kontrib) k →Jenis Tag: Dikembalikan |
k Perbaikan ejaan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(19 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Gurindam 12.JPG|jmpl|Gurindam 12 oleh [[Raja Ali Haji]] (Pahlawan Nasional), Tanking Pining]]
[[Berkas:PDIKM 707 Majalah Berita Adat No. 2 Tahun 1935.pdf|hal=8|jmpl|Contoh gurindam di ''Berita Adat'']]
'''Gurindam''' adalah salah satu jenis [[puisi]] yang memadukan antara [[Sastra|sajak]] dan [[peribahasa]]. Jumlah baris pada gurindam hanya dua dengan [[rima]] a-a. Gurindam berisi ajaran yang berkaitan dengan [[budi pekerti]] dan nasihat [[Agama|keagamaan]]. Baris pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat. Syarat merupakan baris pertama dan akibat sebagai baris kedua.<ref>{{Cite book|last=Kosasih, E.|first=|date=2008|url=https://tabloidsastra.files.wordpress.com/2015/11/apresiasi-sastra-indonesia-_-e-kosasih.pdf|title=Apresiasi Sastra Indonesia|location=Jakarta|publisher=Nobel Edumedia|isbn=978-602-8219-57-0|pages=13|url-status=live|access-date=2020-12-01|archive-date=2023-02-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230223091820/https://tabloidsastra.files.wordpress.com/2015/11/apresiasi-sastra-indonesia-_-e-kosasih.pdf|dead-url=no}}</ref> Baris pertama membahas tentang persoalan, [[masalah]] atau [[perjanjian]], sedangkan baris kedua memberitahukan jawaban atau penyelesaian dari bahasan pada baris pertama.<ref>{{Cite book|last=Sumaryanto|first=|date=2010|url=http://ebook.pustaka.sumbarprov.go.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=402&bid=379|title=Mengenal Pantun dan Syair|location=Semarang|publisher=PT. Sindur Press|isbn=978-979-067-054-9|pages=11|url-status=live|access-date=2020-12-02|archive-date=2022-06-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220616161306/http://ebook.pustaka.sumbarprov.go.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=402&bid=379|dead-url=no}}</ref>
Istilah gurindam berasal dari bahasa
== Ciri ==
Baris 14 ⟶ 15:
* Isi keimpulan atau maksud berbentuk nasehat, [[filosofi]], atau sebagainya.<ref name=":3" />
== Jenis ==
* ''Gurindam
::''Lakukan saja apa yang menurutmu benar''▼
::''Lakukan saja apa yang menurutmu pantas.'' ▼
::''Hidup hanya bergantung pada hati''▼
::''Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati.'' ▼
::''Bukalah pintu cinta dihatimu''▼
::''Jangan pintu cinta dimatamu.<ref name=":3" />''▼
* ''Gurindam
::''Siapa yang enggan sesat dunia akhirat''▼
▲''Lakukan saja apa yang menurutmu benar''
::''Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat.'' ▼
::''Jika segera bertaubat sebelum akhir zaman''▼
::''Maka akan mendapatkan yang namanya selamat.'' ▼
::''Apabila tidak suka memberi''▼
::''Maka janganlah suka mencaci.''<ref name=":3">{{Cite book|last=RAHMAINI|first=SRI KHAIRANI LUBIS, SUPRIADI, RAFIKA|date=Mei 2020|url=https://books.google.co.id/books?id=U_7_DwAAQBAJ&pg=PA26&dq=gurindam+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjHqu2k6bXtAhUlguYKHS8yB94Q6AEwBHoECAMQAg#v=onepage&q=gurindam%20adalah&f=false|title=Mengenal Lebih Dekat Puisi Rakyat|location=Medan|publisher=SPASI MEDIA|isbn=978-623-270-029-1|pages=28|language=id|url-status=live|access-date=2020-12-05|archive-date=2023-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230810233808/https://books.google.co.id/books?id=U_7_DwAAQBAJ&pg=PA26&dq=gurindam+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjHqu2k6bXtAhUlguYKHS8yB94Q6AEwBHoECAMQAg#v=onepage&q=gurindam%20adalah&f=false|dead-url=no}}</ref>▼
▲''Lakukan saja apa yang menurutmu pantas.''
▲''Hidup hanya bergantung pada hati''
▲''Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati.''
▲''Bukalah pintu cinta dihatimu''
▲''Jangan pintu cinta dimatamu.<ref name=":3" />''
▲* Gurindam Berkait merupakan salah satu bentuk gurindam yang ditandai dengan adanya hubungan satu sama lain antara bait pertama dengan bait-bait berikutnya.
▲''Siapa yang enggan sesat dunia akhirat''
▲''Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat.''
▲''Jika segera bertaubat sebelum akhir zaman''
▲''Maka akan mendapatkan yang namanya selamat.''
▲''Apabila tidak suka memberi''
▲''Maka janganlah suka mencaci.''<ref name=":3">{{Cite book|last=RAHMAINI|first=SRI KHAIRANI LUBIS, SUPRIADI, RAFIKA|date=Mei 2020|url=https://books.google.co.id/books?id=U_7_DwAAQBAJ&pg=PA26&dq=gurindam+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjHqu2k6bXtAhUlguYKHS8yB94Q6AEwBHoECAMQAg#v=onepage&q=gurindam%20adalah&f=false|title=Mengenal Lebih Dekat Puisi Rakyat|location=Medan|publisher=SPASI MEDIA|isbn=978-623-270-029-1|pages=28|language=id|url-status=live}}</ref>
▲== Gurindam dua belas ==
[[Berkas:Ali Haji of Riau Lingga.jpg|jmpl|247x247px|Raja Ali Haji seorang penyair gurindam terkenal.]]
Pengarang gurindam yang terkenal dan orang pertama yang menjelaskan definisi gurindam secara lengkap adalah [[Raja Ali Haji]].<ref name=":2">{{Cite
''Gurindam Dua Belas'' berisi 12 pasal yang merupakan nasihat Ali Haji untuk masyarakat [[Pulau Penyengat]] di [[Kepulauan Riau]] yang dibuat ketika berusia 38 tahun. [[Sastrawan]] [[Melayu]] bergelar [[pahlawan]] [[nasional]] ini menyelesaikan karya gurindamnya pada 23 [[Rajab]] 1264 [[Hijriah]] atau tahun 1847. Raja Ali Haji adalah sastrawan yang memperkenalkan budaya tulis untuk [[karya sastra]] yang telah dihasilkannya. Contohnya dalam pengantar ''Gurindam Dua Belas'', Raja Ali Haji mencantumkan tanggal penulisan karya, menuliskan arti gurindam, perbedaan gurindam dengan syair dan manfaat gurindam.<ref name=":0">{{Cite web|last=Setiawan|first=Anton|date=08 September 2020|title=Warisan Nasihat dari Pulau Bahasa|url=https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/ekonomi/warisan-nasihat-dari-pulau-bahasa|website=Indonesia.go.id|language=en|access-date=2020-12-05|archive-date=2020-11-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20201124062820/https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/ekonomi/warisan-nasihat-dari-pulau-bahasa|dead-url=no}}</ref>
=== Penggalan
[[File:Gurindam_traditional_Malay_poetry.jpg|267x267px|right|thumb|Gurindam fasal ke-11 dan 12]]
[[File:Gurindam_12_of_Raja_Ali_Haji_written_in_1847.jpg|265x265px|right|thumb|Gurindam 12 pada monumen di [[Tanjung Pinang]]]]
:''Barangsiapa tiada memegang agama,''
:''sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.''
|