Abas (Kristen): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
GO69 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{redirect|Abas|tokoh mitologi Yunani|Abas (mitologi)}}
{{disambiginfo}}
[[Berkas:Santo Domingo de Silos entronizado como obispo, por Bartolomé Bermejo.jpg|jmpl|St. [[Dominikus dari Silos]] ditahtakan sebagai abbasabas (Hispano-Flemish Gothic abad ke-15)]]
Kata '''abbasAbas''', yang berarti [[bapak]], adalah sebuah gelar yang diberikan kepada pimpinan sebuah [[biara]] dalam agama [[Kristen]]. AbbasAbas juga dapat menjadi gelar kehormatan yang dianugerahkan kepada rohaniwan yang bukan seorang kepala biara. AbbasAbas wanita disebut [[abdis]].
 
== Asal -usul ==
Gelar abbasabas berasal dari [[biara|biara-biara]] di [[Mesir]] dan [[SyriaSuriah]], selanjutnya menyebar ke seluruh kawasan Timur [[Mediterania]], dan dengan cepat menjadi umum digunakan dalam semua bahasa sebagai sapaan kepada seorang kepala biara. Awalnya kata abbasabas digunakan sebagai sapaan hormat kepada semua biarawan, tetapi kemudian dibatasi oleh hukum kanon untuk digunakan menyapa para "superior" tertentu yang berstatus [[imam]]. Gelar ini pernah pula digunakan untuk menyapa imam-imam tertentu, seperti ''Abbas palatinus'' ('abbasabas istana') di lingkungan monarki Frank, dan ''Abbas castrensis'' ('abbasabas perkemahan') imam-imam kapelan di lingkungan istana dan angkatan bersenjata para penguasa Merovingian dan Carolingian. Gelar "abbasabas" kemudian digunakan secara umum dalam struktur kepemimpinan monastik Barat yang juga mencakup para imam.
 
== Sejarah monastik ==
[[Berkas:StPakhom.jpg|jmpl|[[Ikon]] [[Koptik]] dari St. [[Pakhomius]], pendiri [[monastisisme]] [[senobitik]] .]]
[[Berkas:Benedikt von Nursia in Muensterschwazach.jpg|jmpl|Relief St. [[Benediktus dari Nursia]], menggenggam [[tongkat gembala]] abbasabas dan [[Peraturan Santo Benediktus|Peraturan Biara]] yang disusunnya (Münsterschwarzach, Jerman).]]
'''Abbas'''"Abas" adalah seorang pria yang telah melalui banyak penderitaan sebagaimana seorang "bapak", dalam [[Bahasa Koptik]] ''ava'', [[Bahasa Aram]] dan [[Bahasa Syria]] ''abba,'' [[Bahasa Latin]] ''abbas'', [[Bahasa Inggris Kuno]] ''abbad'', [[Bahasa Inggris]] ''abbot'', [[Bahasa Italia]] ''abbate'', [[Bahasa Jerman]] ''abt'', [[Bahasa Prancis]] ''abbé''. AbbasAbas adalah kepala dan pucuk pimpinan sebuah komunitas [[biarawan]], yang dalam Gereja Timur disebut pula ''[[hegumenos]]'' atau ''[[arkimandrit]].''
 
Di [[Mesir]], negeri asal monastisisme, yurisdiksi abbasabas, atau arkimandrit, tidak kaku batasannya. Kadang-kadang dia memimpin satu komunitas saja, kadang-kadang beberapa komunitas yang masing-masing memiliki abbasnyaabasnya sendiri. Santo [[Yohanes Kasianus]] pernah berkisah tentang seorang abbasabas dari [[Thebaid]] yang memimpin 500 orang biarawan. Dalam [[Peraturan Santo Benediktus]], yang hingga reformasi [[Biara Cluny|Cluny]] menjadi norma di Barat, abbasabas memiliki yurisdiksi atas satu komunitas saja. Peraturan yang tak dapat diganggu-gugat itu kerap dilanggar, tetapi sejak pembentukan struktur kepemimpinan [[Biara Cluny]] barulah jelas diakui gagasan mengenai adanya seorang abbasabas tertinggi, yang memiliki yurisdiksi atas seluruh biara dari suatu ordo.
 
Biarawan, menurut aturan, adalah umat awam, demikian pula halnya dengan abbasabas. Untuk menerima [[sacramensakramen|sakramen-sakramen]], dan melaksanakan kewajiban-kewajiban keagamaan, abbasabas dan para biarawannya diperintahkan untuk pergi ke gereja terdekat. Aturan ini terbukti tidak memuaskan bilamana sebuah biara berlokasi di gurun atau di tempat yang jauh dari kota, sehingga perlu ada beberapa biarawan yang ditahbiskan. Inovasi ini tidak begitu saja dengan mudah diterima, kehormatan [[eklesiologi|gerejawi]] dianggap tidak sejalan dengan kehidupan rohani yang lebih tinggi, tetapi sebelum abad ke-5 berakhir, setidaknya di Timur, sepertinya para abbasabas hampir seluruhnya telah ditahbiskan menjadi [[diakon]], jika bukan menjadi imam. Perubahan ini lebih lambat menyebar di Barat, di mana jabatan abbasabas umumnya di tempati oleh umat awam sampai akhir abad ke-7. Meskipun berstatus awam, kepemimpinan gerejawi yang dijalankan oleh para abbasabas dibuktikan oleh kehadiran dan pemberian suara mereka dalam konsili-konsili gerejawi. [[Konsili Konstantinopel I]], pada 448 Masehi, dihadiri 23 [[arkimandrit]] atau abbasabas, dan 30 [[uskup]].
 
[[Konsili Nicaea II]], pada 787 Masehi, mengakui hak para abbasabas untuk menahbiskan biarawan mereka menjadi pejabat gereja rendah di bawah jenjang [[diakon]]at, sebelumnya hanya uskup yang memiliki hak tersebut.
 
Mula-mula para abbasabas tunduk pada yurisdiksi [[uskup|episkopal]], dan memang terus demikian adanya di Barat sampai abad ke-11. [[Codex Yustinianus]] (lib. i. tit. iii. de Ep. leg. xl.) menetapkan abbasabas di bawah pengawasan episkopal. Kasus pertama yang tercatat mengenai dikecualikannya seorang abbasabas dari kendali episkopal adalah Faustus, abbasabas dari Lerins, di konsili Arles, pada 456 Masehi; namun tuntutan-tuntutan dan keberatan-keberatan para uskup, asal-muasal dari penolakan terhadap kendali episkopal tersebut, lebih daripada arogansi para abbasabas, menjadikannya makin sering terjadi, dan pada abad ke-6, praktik pemisahan sebagian atau keseluruhan rumah-rumah rohani dari kendali episkopal, dan menjadikannya bertanggungjawab langsung kepada paus, memperoleh dukungan dari [[Paus Gregorius I|Paus Gregorius Agung]]. Pengecualian-pengecualian yang diperkenalkan dengan tujuan baik ini, makin menjadi-jadi menjelang abad ke-12, sehingga menciptakan suatu ''imperium in imperio,'' dan menggeser uskup dari seluruh otoritas atas pusat-pusat utama dari pengaruh dalam [[keuskupan]]nya. Pada abad ke-12 para abbasabas di Fulda menyatakan diri lebih tinggi kedudukannya daripada [[uskup agung]] [[Cologne]]. Kedudukan para abbasabas makin lama makin menghampiri kedudukan para uskup, dan tanpa menghiraukan larangan konsili-konsili awal serta protes-protes dari St. Bernardus serta pihak-pihak lain, mereka mulai mengadopsi insignia episkopal yakni [[mitra (pakaian)|mitra]], cincin, sarung tangan dan kasut. Selama ini diyakini bahwa hak mengenakan mitra kadang kala dianugerahkan sri paus kepada para abbasabas sejak sebelum abad ke-11, akan tetapi dokumen-dokumen yang menjadi dasar klaim tersebut kurang otentik (J. Braun, ''Liturgische Gewandung'', hal. 453). Dokumen pertama yang tak terbantahkan adalah [[bulla kepausan|bulla]] yang dikeluarkan [[Paus Aleksander II]] pada 1063 yang menganugerahkan hak menggunakan mitra kepada Egelsinus, abbasabas dari biara St. Augustinus di [[Canterbury]]. '''"Para abbasabas bermitra'''" di Inggris adalah abbasabas-abbasabas dari [[Abingdon]], [[Biara St. Albans]], Bardney, Battle, [[Biara Bury St. Edmunds]], Biara St. Augustine di Canterbury, Colchester, [[Croyland]], [[Evesham, Worcestershire|Evesham]], [[Glastonbury]], [[Gloucester]], Biara St. Benet di Hulme, Hyde, [[Malmesbury, Wiltshire|Malmesbury]], [[Peterborough]], [[Ramsey]], [[Biara Reading]], [[Selby]], [[Shrewsbury]], [[Tavistock, Devon|Tavistock]], [[Biara Thorney]], [[Westminster]], [[Winchcombe]], Biara St. Mary di [[York]]. Dari antara mereka kedudukan tertinggi mula-mula diberikan kepada abbasabas di Glastonbury, sampai pada 1154 Masehi [[Paus Adrian IV]] (Nicholas Breakspear) menganugerahkan kedudukan tersebut kepada abbasabas dari St. Alban, yakni biara asalnya dahulu. Posisi nomor dua di bawah abbasabas biara St. Alban di tempati oleh abbasabas biara Westminster. Untuk membedakan abbasabas dari uskup, diatur agar mitra mereka dibuat dari bahan yang lebih murah harganya, dan tidak boleh dihiasi dengan emas (aturan ini serta-merta seluruhnya dilanggar), serta ujung lengkungan di puncak tongkat gembala mereka melengkung ke dalam bukannya ke luar, yang menunjukkan bahwa yurisdiksi mereka terbatas di dalam biara mereka sendiri.
 
Pengadopsian insignia ([[pontificalia]]) episkopal tertentu oleh para abbasabas diikuti oleh penerobosan ke dalam fungsi-fungsi episkopal, yang secara khusus dilindungi namun gagal oleh [[Konsili Lateran I]], 1123 Masehi. Para abbasabas di Timur, jika tergolong dalam jabatan imam dan mendapat persetujuan uskup, maka diizinkan oleh [[Konsili Nicea II]], 787 Masehi, untuk melakukan upacara [[tonsura|pencukuran kepala]] dan diperbolehkan menahbiskan orang menjadi lektor (pembaca Alkitab dalam liturgi); namun sedikit demi sedikit, demikian pula di Barat, para abbasabas mulai menuntut jabatan yang lebih tinggi, hingga akhirnya pada tahun 1489 Masehi diizinkan oleh [[Paus Innocentius IV]] untuk menahbiskan orang baik menjadi subdiakon maupun diakon. Tentunya kapan pun dan di mana pun mereka berwenang melaksanakan upacara penerimaan dan pengenaan seragam kepada anggota-anggota baru biara mereka.
 
BilamanaSewaktu terjadi kekosongan jabatan abbasabas, uskup dari keuskupan setempat memilih abbasabas dari antara para angota [[biara]], tetapi hak pemilihan itu dialihkan dari uskup kepada para biarawan itu sendiri, uskup hanya tinggal mengkonfirmasikan hasil pemilihan dan memberkati abbasabas baru. Bilamana sebuah biara tidak tunduk pada yurisdiksi uskup setempat, maka konfirmasi dan pemberkatan harus dilakukan oleh sri paus sendiri, biara tersebut harus menutupi semua biaya perjalanan abbasabas barunya ke [[Roma]]. Untuk menjadi abbasabas seseorang mesti berusia sekurang-kurangnya 25 tahun, bukan anak haram, anggota dari biara yang bersangkutan, kecuali biara tersebut tidak memiliki calon yang memenuhi syarat, sehingga diperbolehkan memilih abbasabas dari biara lain, taat pada semua peraturan biara, dan mampu mengatur biarawan-biarawan lain, orang yang belajar bagaimana memerintah dengan cara menjalankan ketaatan. Dalam beberapa kasus pengecualian seorang abbasabas diperbolehkan menentukan penggantinya. Cassian meriwayatkan seorang abbasabas di Mesir yang melakukan hal ini; dan pada waktu selanjutnya ada contoh yang sama dari kasus St. Bruno. Para paus dan kepala negara sedikit demi sedikit menerobos hak-hak para biarawan, hingga di Italia sri paus mengambil alih hak untuk mengangkat semua abbasabas, dan raja di Prancis, kecuali untuk biara Cluny, Premontre dan beberapa biara lain, berhak mengangkat seseorang menjadi abbasabas. Jabatan diemban seumur hidup, kecuali abbasabas yang bersangkutan diberhentikan oleh para pimpinan ordonya, atau oleh sri paus atau uskup jika dia bertanggung jawab langsung kepada mereka.
 
Upacara pemberkatan resmi seorang abbasabas pada [[abad pertengahan]] adalah seperti yang diatur dalam [[consuetudinarius]] Abingdon. AbbasAbas yang baru terpilih harus menanggalkan alas kakinya di pintu gereja, dan memasuki gereja tanpa alas kaki untuk menemui para anggota biara yang kemudian mengikutinya dalam suatu prosesi. Setelah melewati tempat umat, dia harus berlutut dan berdoa pada anak tangga paling atas dari tempat para rohaniwan, di mana dia diperkenalkan kepada para rohaniwan oleh uskup atau wakil uskup, dan didudukkan pada kursi yang telah disediakan baginya. Selanjutnya para biarawan berlutut dan [[cium tangan|menciumi tangannya]], lalu bangkit dan menciumi mulutnya, abbasabas menggenggam tongkat komandonya. Kemudian dia mengenakan kembali alas kakinya di [[sakristi]], kemudian diselenggarakan suatu pertemuan, lalu uskup atau wakilnya menyampaikan khotbah yang sesuai.
 
Kuasa abbasabas bersifat paternal namun absolut, dan dibatasi oleh [[hukum kanon]]. Salah satu tujuan utama dari hidup-membiara adalah pemurnian dari ego dan egoisme, dan ketaatan dianggap sebagai jalan menuju kesempurnaannya. Melaksanakan perintah abbasabas merupakan suatu tugas suci, dan bahkan melakukan sesuatu tanpa perintahnya kadang-kadang dianggap sama dengan melangkahi wewenangnya. Contoh-contoh dari ketaatan para biarawan Mesir pada perintah pemimpin mereka, yang dipuji-puji sebagai suatu tindakan mulia oleh orang-orang yang menganggap meniadakan segenap kehendak pribadi sebagai suatu tujuan, diriwayatkan dengan rinci oleh Cassian dan tokoh-tokoh lainnya, misalnya tentang seorang biarawan yang membasahi sebatang tongkat kering, hari demi hari, selama berbulan-bulan, atau berusaha memindahkan sebongkah besar batu batu karang melebihi tenaga yang dimilikinya.
 
== Informasi umum ==
Sebelum zaman modern, abbasabas diperlakukan dengan sangat hormat oleh para biarawan yang dipimpinnya. Bilamana dia muncul dalam gereja atau ruangan biara, seluruh hadirin bangkit dan membungkukkan badan. Surat-suratnya diterima sambil berlutut, sama seperti surat-surat dari paus dan raja. Tidak seorangpun biarawan yang boleh duduk di hadapannya atau meninggalkannya tanpa seizinnya, pencerminan etiket hirarkis keluarga dan masyarakat. Tempat paling terhormat diperuntukkan baginya, baik dalam gereja maupun di meja makan. Dalam Gereja Timur, abbasabas diperintahkan untuk makan bersama-sama para biarawan lain. Di Gereja Barat, [[Peraturan Santo Benediktus]] mengatur baginya sebuah meja tersendiri, di mana dia dapat menjamu tamu dan orang-orang asing. Hal ini membuka pintu bagi hidup mewah, oleh karena itu, konsili Aachen, para 817 Masehi, mengeluarkan dekret yang mengharuskan abbasabas duduk makan di [[refter]], dan terlibat dalam kegiatan sehari-hari para biarawan, kecuai bila dia mesti menjamu seorang tamu. TheseJika ordinances proved, however, generally ineffectual to secure strictness of diet, and contemporaneous literature abounds with satirical remarks and complaints concerning the inordinate extravagance of the tables of the abbots. Bilamana abbasabas masuk ke refter untuk bersantap, para pendampingnya sudah siap dengan perlengkapan makan, jika diperlukan seorang pelayan akan membantu mereka. BilamanaJika para abbasabas bersantapmakan di dalam ruang pribadinya, Peraturan St. benediktusBenediktus mewajibkan mereka untuk mengundang serta para rahib untuk makan bersama, dan untuk itu perlu disediakan ruangan khusus, di saat seperti itu para tamu tidak diperbolehkan berdebat, bergurau, dan bergosip.
 
[[Berkas:Template-Abbot - Provost.svg|ka|jmpl|Lambang abbasabas Katolik Roma dicirikan oleh [[tongkat gembala]] keemasan berikat selembar kerudung serta sebuah [[galero]] hitam dengan dua belas simpul (galero seorang [[abbasabas teritorial]] berwarna hijau)]]
 
== Praktik modern ==
Dalam Gereja Katolik Roma, para abbasabas masih dipilih oleh para biarawan dari sebuah biara untuk memimpin mereka sebagai superior rohani mereka. Sebuah biara harus mendapatkan status sebagai biara dari paus, dan biara-biara yang demikian mendapatkan statusnya setelah memperlihatkan suatu tingkat stabilitas—jumlah tertentu dari biarawan yang mengucapkan kaul, jumlah tertentu dari lamanya berdiri, tingkat kemapanan tertentu dalam hal ekonomi, panggilan dan peraturan. Sebelum mencapai taraf tersebut, sebuah biara hanya merupakan sebuah priori, dikepalai seorang prior yang bertindak selaku superior namun tanpa derajat otoritas legal yang sama dengan yang dimiliki seorang abbasabas.
 
AbbasAbas adalah seorang imam, dipilih oleh para biarawan dari antara para biarawan yang telah mengikrarkan kaul-kekal. Sekali terpilih, dia harus mengajukan permohonan pemberkatan: pemberkatan seorang abbasabas dilaksanakan oleh uskup yang wilayah keuskupannya menjadi lokasi biara yang bersangkutan, atau atas seizinnya, oleh abbasabas atau uskup lain. Upacara pemberkatan tersebut dalam beberapa aspek mirip dengan pentahbisan seorang uskup, yakni abbasabas yang baru dimahkotai dengan mitra, disematkan cincin pada jarinya, dan diberikan tongkat gembala serta menerima penumpangan tangan serta pemberkatan dari pemimpin upacara. Meskipun upacara tersebut menjadikan abbasabas yang baru itu memperoleh kedudukan otoritas legal, tetapi tidak menjadikannya memperoleh otoritas sakramental.
 
Begitu menerima pemberkatan, si abbasabas bukan saja menjadi bapak bagi para biarawan yang dipimpinnya dalam pengertian rohani, tetapi juga menjadi superior mayor bagi mereka menurut hukum kanon, serta memiliki otoritas tambahan untuk menganugerahkan jabatan pelayanan sebagai akolit dan lektor (sebelumnya, dia dapat memberikan pemberkatan untuk menduduki jabatan-jabatan minor, yang bukan sakramen, dan yang kini telah digantikan oleh jabatan-jabatan pelayanan tersebut). Biara adalah suatu badan "religius bebas" dan oleh karena itu,, dalam banyak hal bertanggungjawab langsung kepada paus, atau abbasabas primat, bukannya kepada uskup setempat.
 
AbbasAbas mengenakan seragam biara yang sama dengan rekan-rekan biarawannya, tetapi menurut tradisi dia mengenakan pula sebuah kalung salib seperti yang dikenakan uskup.
 
[[AbbasAbas teritorial]] juga sama seperti abbasabas biasa, tetapi selain itu dia menerima suatu mandat otoritas dari paus atas teritorial sekitar biara yang menjadi tanggung jawabnya.
 
== Hierarki abbasabas ==
Dalam beberapa keluarga monastik terdapat jenjang keutamaan atau otoritas di kalangan abbasabas. Dalam beberapa kasus, hal tersebut terjadi karena biara tertentu dianggap sebagai "induk" dari beberapa "anak" biara yang awalnya didirikan sebagai biara yang mandiri dari biara "induk." Dalam kasus-kasus lain, biara-biara telah berafiliasi dalam jaringan-jaringan yang disebut "kongregasi." Beberapa keluarga monastik mengakui satu biara sebagai biara induk dari keseluruhan ordo.
 
* AbbasAbas San Anselmo di Aventino, di Rome, disebut "abbasabas primat," dan dianggap sebagai abbasabas senior dalam Ordo St. Benediktus (O.S.B.)
* AbbasAbas presiden adalah kepala sebuah kongregasi (federasi) biara-biara dalam Ordo St. Benediktus (misalnya, English Congregation, The American Cassinese Congregation, dll.), atau dalam Ordo Sistersian (O. Cist.)
* AbbasAbas Agung adalah kepala beberapa biara yang merupakan biara-biara induk dari biara-biara lain (misalnya, St. Vincent's Archabbey, Latrobe, Pennsylvania)
 
== Para abbasabas modern yang bukan superior ==
Gelar [[abbé]] (Bahasa Prancis), umum digunakan dalam Gereja Katolik di Benua Eropa, gelar ini setara dengan "Father" dalam Bahasa Inggris dan "Romo" di Indonesia (etimologi paralel), yang dengan bebas digunakan untuk menyapa semua orang yang telah menerima [[tonsura]]. Penggunaan gelar ini konon berasal dari hak yang diberikan kepada Raja Prancis atas dasar perjanjian antara [[Paus Leo X]] dan Raja [[Francis I dari Prancis|Francis I]] (1516), untuk menunjuk ''abbés commendataires'' bagi sebagian besar biara di Prancis. Harapan untuk mendapatkan [[sinecura]] tersebut memikat banyak pria muda ke Gereja dalam jumlah besar, dan kelas abbés pun terbentuk—''abbés de cour'' mereka kadang-kadang disebut (secara ironis) ''abbés de sainte espérance'', (abbés harapan suci)—yang memegang kedudukan resmi. Hubungan yang dijalin oleh sebagian besar dari mereka dengan Gereja adalah hubungan yang paling rentan, cukup dengan mengadopsi gelar abbé, setelah menjalani studi teologi ringan, mempraktikkan [[selibat]] dan mengenakan busana khusus berupa sehelai mantel pendek berwarna violet gelap berkerah sempit. Menjadi orang-orang yang dianggap berpendidikan dan tentunya hidup senang, membuat banyak warga kelas masyarakat ini dekat dengan keluarga-keluarga ningrat Prancis sebagai guru dan penasehat pribadi. Hampir semua keluarga ternama punya seorang abbé. Kelas ini lenyap sesudah [[Revolusi Prancis]]; namun gelar abbé, tanpa hubungan tertentu dengan fungsi gerejawi apapun seingat orang, tetap digunakan sebagai gelar umum untuk menyapa semua rohaniwan.
 
== Kristen Timur ==
Dalam [[Gereja Ortodoks Timur]] dan [[Ritus Timur|Gereja-Gereja Katolik Timur]], abbasabas disebut '''[[HegumenHegoumenos|Hegumenos]]'''. Superior dari sebuah komunitas biarawati disebut '''Hegumenia'''. Ekuivalen terdekat dari AbbasAbas Agung adalah '''[[Arkimandrit]]'''.
 
Di Timur, ketetapan-ketetapan ''Codex Yustinianus'' masih diterapkan, di mana sebagian besar abbasabas tunduk langsung di bawah seorang uskup. Biara-biara yang memperoleh status ''stavropegial'' tunduk langsung kepada seorang [[Primat]] atau [[Sinode para uskup]]nya.
 
Sekalipun gelar "abbasabas" dalam Gereja Barat sekarang ini tidak lagi diberikan kepada orang-orang selain para kepala biara, di Timur gelar arkimandrit diberikan kepada para imam "monastik" (imam yang selibat), sekalipun bukan merupakan anggota sebuah biara, sebagai penghargaan atas pengabdiannya, mirip dengan gelar [[monsignor]] dalam Ritus Latin di Gereja Katolik. Dalam [[Gereja Ortodoks Rusia]], hanya biarawan yang diizinkan menjadi abbasabas atau arkimandrit. Imam-imam yang beristri diangkat ke jenjang sama sebagai [[Protopresbiter]]. Tidak ada imam "selibat" yang bukan biarawan dalam Gereja Rusia, dengan pengecualian untuk imam-imam menikah yang sudah menduda. Sejak era Ratu [[Katerina II dari Rusia|Katerina II]] jenjang abbasabas dan arkimandrit diberikan sebagai gelar kehormatan dalam Gereja Rusia, dan boleh diberikan kepada semua biarawan, sekalipun bukan kepala biara.
 
== AbbasAbas Protestan ==
Dalam [[Gereja Injili di Jerman|Gereja Injili Jerman]] gelar dalam Bahasa Jerman ''Abt'' (abbasabas) kadang-kadang diberikan, seperti gelar ''abbé'' di Prancis, sebagai gelar kehormatan, dan masih terus digunakan untuk menyapa pimpinan beberapa biara yang diubah pda masa Reformasi menjadi yayasan-yayasan pendidikan.
yang paling menonjol adalah [[Biara Loccum]] di [[Hanover]], yang didirikan sebagai sebuah biara [[Sistersian]]pada 1163 oleh Count Wilbrand dari Hallermund, dan direformasi pada 1593. AbbasAbas dari Loccum, yang tetap membawa-bawa tongkat gembala, menduduki posisi tertinggi dari seluruh rohaniwan di Hanover, dan secara ''ex officio'' merupakan anggota [[konsistori]] kerajaan. Struktur pemerintahan biara itu terdiri atas Abbasabas, prior dan "komunitas" para ''[[Stiftsherr]]en'' (kanon).
 
Dalam [[Gereja Inggris]], [[Uskup Norwich]], dengan dekret kerajaan yang dikeluarkan Raja [[Henry VIII dari Inggris|Henry VIII]], juga diberi gelar kehormatan sebagai "AbbasAbas St. Benet." Gelar ini bermula sejak pemisahan Inggris dari Tahta Keuskupan Roma, tatkala Raja henry, sebagai kepala tertinggi dari gereja mandiri yang baru berdiri itu, menyita seluruh biara, kecuali biara St. Benet, karena abbasabas dan para biarawan di situ tidak berharta apa pun, dan hidup selayaknya pengemis, memecat Uskup Norwich saat itu dan menggantikannya dengan abbasabas St. Benet, oleh karenanya gelar ganda itu terus dipertahankan sampai sekarang.
 
Selain itu, dalam uparaca pelantikan [[Uskup Agung Canterbury]], terdapat tiga kali pelantikan, yang pertama sebagai [[uskup]] dari keuskupan [[Canterbury]], yang kedua di [[Tahta St. Augustinus]] sebagai [[Primat Seluruh Inggris]], san yang ketiga sebagai AbbasAbas Tituler Canterbury.
 
Ada beberapa biara Benediktin dalam [[Komuni Anglikan]]. Sebagian besar di antaranya memiliki abbasabas bermitra.
 
== AbbasAbas dalam seni dan sastra ==
[[Berkas:O abade.JPG|jmpl|"AbbasAbas", dari ''[[Tarian Sang Maut]]'', oleh [[Hans Holbein Muda]]]]
"AbbasAbas" adalah salah satu tipe awal ilustrasi dalam [[Danse Macabre]].
 
Kehidupan sejumlah abbasabas memberi kontribusi penting bagi [[hagiografi]] Kristiani, salah satu yang paling terkenal adalah ''Riwayat St. [[Benediktus dari Nursia]]'' karya St. [[Paus Gregorius I|Gregorius Agung]].
 
Dari tahun 1106-1107 Masehi, seorang abbasabas Ortodoks Rusia bernama daniel melakukan perjalanan [[ziarah]] ke [[Tanah Suci]] dan mencatat pengalaman-pengalamannya. Buku hariannya itu banyak dibaca di seluruh Rusia, dan sekurang-kurangnya masih ada 75 salinan manuskrip yang bertahan.
 
[[Yosef dari Volokolamsk|Santo Yosef]], AbbasAbas [[Volokolamsk]] (1439–1515), menyusun sejumlah karya tulis berpengaruh menentang [[bidaah]], dan mengenai disiplin monastik dan liturgis, serta [[filantropi]] Kristiani.
 
dalam serial [[Redwall Abbey|Tales of Redwall]], makhluk-makhluk Redwall dipimpin oleh seorang Abbasabas atau Abdis[[abdis]]. Para "abbasabas" ini dipilih oleh para saudara dan saudari Redwall untuk melayani sebagai seorang superior dan untuk memperlihatkan kepedulian paternal. Sangat mirip dengan para abbasabas yang asli.
 
== Lihat pula ==
Baris 92:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.valaam.ru/en/photos/lightval/551/ AbbasAbas Ortodoks Rusia] dari [[Biara Valaam]]
* [http://chass.colostate-pueblo.edu/history/seminar/daniel.htm ''Peziarahan AbbasAbas Rusia Daniel di Tanah Suci''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070609102251/http://chass.colostate-pueblo.edu/history/seminar/daniel.htm |date=2007-06-09 }}
 
{{Daftar yang Agung}}