Masjid As-Suada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Khafi Muzakkir (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(19 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious building
| name = Masjid As-Suada<br>''مسجد السعداء''
| infobox_width = 260px
| image = Masjid-baangkat Baangkat.jpg
| image_size = 250px
| caption =
|building_name=Masjid Su'ada
| religious_affiliation = [[Islam]] – [[Sunni]]
|location={{flagicon|Indonesia}} [[Hulu Sungai Selatan]], [[Indonesia]]
|province location = [[KalimantanKabupaten Hulu Sungai Selatan|Hulu Sungai Selatan]]
| province = {{flag|Kalimantan Selatan}}
|district=[[Simpur, Hulu Sungai Selatan|Simpur]]
| country = {{flag|Indonesia}}
|geo=
| established = [[1908]]
|religious_affiliation=[[Islam]]
| architect =
|website=
| architecture_type = [[Masjid]]
|architect=
| architecture_style = [[Banjar]] dengan sedikit sentuhan arsitektur [[rumah tradisional]] [[Kalimantan Selatan]]
|architecture_type=Masjid
| capacity =
|architecture_style=Banjar
| dome_quantity = 1
|year_completed=[[1908]]
| minaret_quantity = 1
|construction_cost=
| website =
|capacity=
|length=
|width=
|dome_quantity=
|dome_height_outer=
|dome_dia_outer=
|minaret_quantity=
|minaret_height=
|materials=Ulin
}}
'''Masjid Su’ada''' atau lebih dikenal dengan nama '''Masjid Ba'angkat''' adalah salah satu [[masjid]] tertua di [[Kalimantan Selatan]] yang berlokasi di desa [[Wasah Hilir, Simpur, Hulu Sungai Selatan|Wasah Hilir]], Kecamatan [[Simpur, Hulu Sungai Selatan|Simpur]], [[Kabupaten Hulu Sungai Selatan]]. Masjid ini didirikan oleh ulama bernama Al Allamah Syekh H. Abbas dan Al Allamah Syekh H.M. Said bin Al Allamah Syekh H. Sa’dudin pada tanggal 28 Zulhijjah 1328 Hijriyah bersamaan dengan tahun [[1908]] Masehi. Masjid ini didirikan di atas tanah wakaf milik Mirun bin Udin dan Asmail bin Abdullah seluas 1.047,25 meter persegi. Masjid berjarak sekitar 7 kilometer dari ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, [[Kandangan, Hulu Sungai Selatan|Kandangan]].
 
'''Masjid As-Suada''' ([[bahasa Arab]] ''مسجد السعداء'') atau yang lebih dikenal dengan '''Masjid As-Suada Baangkat''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد السعودة بانجكات'') adalah sebuah [[masjid]] tua bersejarah yang berada di [[Kabupaten Hulu Sungai Selatan]], [[Kalimantan Selatan|Provinsi Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Masjid ini awalnya dibangun pada tahun [[1908]], atas perintah dua orang [[Dakwah|juru dakwah]] yaitu yang bernama [[Syekh|Syekh]] [[Haji (gelar)|Haji]] [[:en:Syekh Haji Abbas|Abbas]] yang lahir di desa [[Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar|Dalam Pagar, Martapura]] dan [[Syekh]] [[Haji (gelar)|Haji]] [[:en:Syekh Haji Muhammad Said|Muhammad Said]] yang lahir di [[Kandangan, Hulu Sungai Selatan|Kampung Amawang, Kandangan]].<ref>{{Cite web|last=bpcbkaltim|date=2016-07-26|title=Masjid Suada|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/2015/|website=Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur|language=en-US|access-date=2022-12-23}}</ref><ref>{{Cite book|last=Sugiyanti, dkk.|first=|date=1999|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12674/1/MASJID%20KUNO%20INDONESIA.pdf|title=Masjid Kuno Indonesia|location=Jakarta|publisher=Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Pusat|isbn=979-8250-16-8|pages=92|url-status=live}}</ref>
== Sejarah ==
Pada tahun 1859, Syekh Abbas menelusuri sungai Wasah dan bermukim di Wasah Hilir untuk melakukan [[dakwah]] agama Islam. Ia juga menjadi sorang pejuang melawan penjajah [[Belanda]]. Di masa akhir hidupnya, Syekh Abbas berkeinginan membangun masjid megah untuk mengganti masjid kecil yang sudah ada. Ia memberikan tugas pembangunan masjid kepada keponakannya yakni Syekh Muhammad Said dari Kandangan. Pembangunan masjid kemudian dibahas bersama dengan para ulama, pemuka agama, dan [[tokoh masyarakat]]. Pembangunan masjid dimulai pertama kali pada tanggal 27 [[Zulhijah]] 1328 Hijriah atau tahun 1908 [[Masehi]] dengan mengumpulkan bahan dan peralatan.<ref>{{Cite book|last=Sugiyanti, dkk.|first=|date=1999|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12674/1/MASJID%20KUNO%20INDONESIA.pdf|title=Masjid Kuno Indonesia|location=Jakarta|publisher=Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Pusat|isbn=979-8250-16-8|pages=92|url-status=live}}</ref>
 
[[Arsitektur]] bangunan masjid ini secara umum memperlihatkan penerapan konsep rancang bangunan [[rumah tradisional]] [[Kalimantan Selatan]] yang didirikan diatas tiang ([[rumah panggung]]). Kemudian masjid ini lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Baangkat karena memiliki lantai yang unik yakni ditopang tongkat-tongkat [[Ulin|kayu ulin]] sebagai penyangga sehingga seperti terangkat.<ref>{{Cite web|last=Putera|first=Arief|date=2022-04-19|title=Sejarah Masjid Baangkat di HSS|url=https://radarbanjarmasin.jawapos.com/ragam-info/tahulah-pian/19/04/2022/sejarah-masjid-baangkat-di-hss/|website=Radar Banjarmasin|language=id|access-date=2022-12-23}}</ref>
== Aristektur ==
[[Berkas:Masjid Baangkat.jpg|jmpl|Masjid Ba'angkat sekarang ]]
Bentuk bangunan induk Masjid Su’ada yakni persegi empat, bertingkat tiga, mempunyai loteng menutup gawang/puncah dan petala/petaka yang megah. Semua itu memunyai makna tertentu sebagai berikut:
* Tingkat pertama mengandung makna Syariat
* Tingkat kedua mengandung makna Thariqat
* Tingkat ketiga mengandung makna Hakikat
* Loteng mengandung makna Ma’rifat
* Petala/petaka yang megah berkilauan yang dihiasi oleh cabang-cabang yang sdang berbunga dan berbuah melambangkan kesempurnaan Ma’rifat
 
== Peristiwa ==
{{naratif}}
Banyak peristiwa yang terjadi seolah-olah aneh, tidak rasional tetapi nyata ketika akan dan sedang dalam pembangunan masjid tersebut, seperti angin topan bertiup luar biasa keras dan derasnya yang menyebabkan sebatang [[pohon asam]] yang besar telah condong sekali akan menimpa rumah [[Syekh H.M. Said|Al Allamah Syekh H. M. Said]] (pendiri masjid Su’ada). Dilihat kejadian ini, Al Allamah tersebut mendekati pohon tersebut dan mendorongnya dengan berlawanan arah, maka dengan pertolongan Allah SWT angin topan yang dahsyat itu berbalik arah sehingga pohon asam ini tumbang dan selamatlah ulama tersebut.
 
Kejadian lain yakni salah satu tiang utama masjid kurang panjang ± 10 cm, sehingga mengalami kesulitan untuk pendirian bangunan masjid. Dengan izin Allah, keesokkan harinya tiang tersebut menjadi bertambah panjang sesuai kebutuhan. Peristiwa lainnya, yakni di tengah perjalanan antara [[Kalumpang, Hulu Sungai Selatan|Kalumpang]] dan [[Distrik Negara|Negara]], rombongan Al Allamah Syekh H. M. Said kehabisan [[ikan]] untuk makan, tiba-tiba seekor ikan besar melompat ke perahu mereka dan akhirnya mereka mempunyai ikan untuk makan bersama. Kejadian lainnya yakni rombongan tersebut pada malam hari di perahu tidak bisa tidur karena kenyamukan, tiba-tiba dengan pertolongan Allah SWT, ternyata nyamuk tersebut menghilang, sehingga rombongan Al Allamah Syekh H. M. Said dapat tidur.
 
Sekarang, '''Masjid Ba'angkat''' menjadi salah satu cagar budaya dan objek wisata rohani bagi wisatawan lokal.
 
== Referensi ==
{{ref-list}}
<references />
[[Kategori:Masjid di Kabupaten Hulu Sungai Selatan|As-Suada]]
 
== Pranala luar ==
* [http://bubuhanbanjar.files.wordpress.com/2009/02/suada-ok.jpg Foto Masjid Su'ada versi besar]
 
{{Masjid di Indonesia}}
{{masjid-stub}}
{{DEFAULTSORT:Ba'angkat}}
[[Kategori:Masjid di Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Kabupaten Hulu Sungai Selatan]]