Makam Sunan Giri: Perbedaan antara revisi

'''Makam Sunan Giri''' atau '''Kompleks Pemakaman Sunan Giri''' adalah salah satu pemakaman khusus dari salah satu [[Walisongo|Walisanga]] atau Wali Sembilan, penyebar [[Islam|agama Islam]] di [[Jawa|Pulau Jawa]]. Kompleks yang terletak di Kecamatan [[Kebomas, Gresik|Kebomas]], [[Kabupaten Gresik]] ini merupakan tempat persemayaman jasad [[Sunan Giri]] atau yang bernama asli [[Sunan Giri#Silsilah|Raden Paku Muhammad Ainul Yaqin]]. Selain jasad Sunan Giri, kompleks ini juga bersemayam jasad-jasad keluarga seperti [[Nyai Ageng Pinatih|ibu asuh]],<ref name=":1" />, istri-istri, dan anakputera-anaknyaputerinya.<ref name=":0">{{Cite book|title=Grissee Tempo Doeloe|last=Metini|first=Wanda|publisher=Pemerintah Kabupaten Gresik|year=2004|isbn=|location=Kabupaten Gresik|pages=51|url-status=live}}</ref>. Kompleks Makam Sunan Giri ini dulunya adalah lokasi kerajaan [[Kedatuan Giri|Giri Kedaton]] yang didirikan oleh Sunan Giri pada 9 Maret 1487<ref name=":1" />

[[Kedatuan Giri|Giri Kedaton]] berasal dari kata ''Datu'' yang memiliki arti ''Raja''.<ref name=":1">{{Cite book|title=Grissee Tempo Doeloe|last=|first=Muhlas|publisher=Pemerintah Kabupaten Gresik|year=2004|isbn=|location=Kabupaten Gresik|pages=13|url-status=live}}</ref>. Kata datu tersebut mengalami berubahan vokal ketika didengar dan disebutkan oleh para penduduk. Hal tersebut menjadikan perubahan kata datu menjadi ''Kedatuan'' atau ''Kedaton.'' Sedang arti kata kedaton itu sendiri memiliki makna sebagai tempat raja.<ref>{{Cite book|title=Babad Trunajaya - Surapati|last=Soeparmo|first=Raden|last2=Hidajat|first2=Sudibjo Zoelkanaen|publisher=Balai Pustaka|year=1981|isbn=|location=DKI Jakarta|pages=68|url-status=live}}</ref>. Tempat ini dulunya menjadi singgasana para raja dari keturunan Sunan Giri, tempat pendidikan pondok pesantren, tempat pertemuan masyarakat (pada wilayah undakan pertama), hingga pada akhirnya menjadi kompleks pemakaman keluarga kerajaan.

Astana Giri Kedaton dikelilingi gunung-gunung berstatus mati seperti [[Gunung Wurung]]. Gunung Wurung ini berasal dari kisah sakit keras dan meninggalnya ibu asuh Sunan Giri bernama [[Nyai Ageng Pinatih]] pada 1478.<ref>{{Cite web|url=https://daerah.sindonews.com/read/1308922/29/nyai-ageng-pinatih-saudagar-yang-aktif-berdakwah-1527235457|title=Nyai Ageng Pinatih, Saudagar yang Aktif Berdakwah|last=Iksan|first=Ashadi|date=26 Mei 2018|website=daerah.sindonews.com|access-date=10 Januari 2020}}</ref>. Atas kisah kesedihan itu, gunung ini diberi nama Gunung Wurung. Gunung ini berlokasi di bagian selatan Astana Giri Kedaton yang dimana jasad Ageng Pinatih disemayamkan. Kemudian pada sisi timur Astana Giri Kedaton terdapat Gunung Petukangan. Disebut demikian karena di tempat itu Sunan Giri bersama [[Syeh Koja]] dan [[Syeh Grigis]] bergotong-royong bersama murid-muridnya untuk membangun mushala (tempat ibadah umat Islam berukuran kecil-sedang). Pada Gunung Petukangan ini, banyak dimakamkan jasad para murid dari Sunan Giri. Terutama yang berjasa ketika berperang melawan pasukan [[Kerajaan Mataram Islam|Kerajaan Mataram]].<ref name=":2">{{Cite book|title=Babad Tanah Jawi: Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647|last=(terj.)|first=|publisher=Penerbit Narasi|year=2007|isbn=9791680477|location=Kota Yogyakarta|pages=228|url-status=live}}</ref>. Kemudian gunung terakhir yang kini telah tiada wujud puncaknya adalah Gunung Batang. Di Gunung Batang ini Sunan Giri mendapatkan wahyu secercah cahaya yang kemudian membimbingnya mengembangkan kekuasaan dan kekuatan Giri Kedaton melalui santri-santrinya (murid-murid belajar pada pondok pesantren) yang solid.

Terdapat satu lagi tempat yang merupakan hasil temuan dan kerja keras Sunan Giri beserta murid-muridnya. Adapun tempat tersebut bernama Sumber. Tempat ini adalah tempat galian yang memunculkan sumber mata air deras yang pada masanya dimanfaatkan sebagai pengairan. Kemudian tempat ini dinamai sebagai [[Sumberejo, Manyar, Gresik|Desa Sumberrejo]]. Hingga kini, Desa Sumberrejo ini memasok mayoritas pengairan dan kebutuhan air wilayah Kabupaten Gresik.<ref>{{Cite book|title=Sang Gresik Bercerita Lagi: Kisah-kisah Kearifan Gresik Tempo Dulu|last=Firmansyah|first=Wahyu|publisher=Yayasan Mataseger|year=2018|isbn=9786027115552|location=Kabupaten Gresik|pages=339|url-status=live}}</ref>.

Kompleks pemakaman keluarga inti yang terdiri dari anak-anak dan istri-istri Sunan Giri berada pada undakan ketiga. Pada lingkaran undakan kedua, disemayamkan jasad-jasad kerabat dekat, saudara kandung, serta saudara satu asuh Sunan Giri. Selain itu, di luar pagar terdapat makam [[Sunan Prapen]] atau nama lahirnya Mas Ratu Pratikal beserta makam keluarganya.<ref name=":2" />.

Kini Astana Giri Kedaton menjadi salah satu tempat wisata dan ziarah bagi umat Islam dan para [[sejarawan]].<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/346749/mencari-berkah-di-makam-sunan-giri|title=Mencari Berkah di Makam Sunan Giri|last=Rosyida|first=Ulfa|date=24 Januari 2017|website=liputan6.com|access-date=9 Januari 2020}}</ref>. Bagi para turis ziarah, terdapat sebuah kisah [[Mengkudu|buah mengkudu]] yang pohonnya dulu tumbuh subur di sekitar lahan Giri Kedaton. Buah mengkudu di lingkup Giri Kedaton ini memiliki ciri khas unik, yaitu buah tanpa biji.<ref>{{Cite web|url=https://www.suara.com/lifestyle/2019/10/24/193000/wisata-museum-dan-makam-sunan-giri-mitos-mengkudu-yang-diburu-peziarah?page=all|title=Wisata Museum dan Makam Sunan Giri, Mitos Mengkudu yang Diburu Peziarah|last=Kusuma|first=Ade Indra|date=7 November 2019|website=Suara.com|access-date=9 Januari 2020}}</ref>. Keberadaan buah mengkudu ini dijadikan salah satu agenda tur di Kompleks Pemakaman Sunan Giri. Buah yang hanya tumbuh di kompleks pemakaman ini unik, dikarenakan terbukti selalu gagal ditanam di tempat selain Astana Giri Kedaton. Buah ini dipercaya oleh para pengunjung dan peziarah memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit<ref>{{Cite web|url=https://lifestyle.okezone.com/read/2018/10/26/406/1969361/mitos-buah-mengkudu-yang-selalu-diburu-peziarah-makam-sunan-giri|title=Mitos Buah Mengkudu yang Selalu Diburu Peziarah Makam Sunan Giri|last=Islam|first=Syaiful|date=26 Oktober 2018|website=lifestyle.okezone.com|access-date=9 Januari 2020}}</ref>

* [https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index711.php?kode=050109&level=3 Data Makam Sunan Giri dalam laman Data Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}

* [https://disparbud.gresikkab.go.id/tempat/makam-sunan-giri/#post_content Data Makam Sunan Giri dalam laman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}

[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Jawa Timur]]