Pakistan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hdryn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{noref}}
{{disputed}}
{{ethnic group|
|image=
|caption=
|group=Suku Pakistan- Indonesia<br/>ઇન્ડોનેશિયામાં પાકિસ્તાની<br> انڈونیشیا میں پاکستانی<br>پاڪستاني انڊونيشيا ۾<br>ਇੰਡੋਨੇਸ਼ੀਆ ਵਿੱਚ ਪਾਕਿਸਤਾਨੀ<br>پاکستان په اندونیزیا کې<br>باكستاني في اندونيسيا
|poptime= 40.000-45.000.000
|popplace= [[Medan]], [[Jakarta]], [[Semarang]], [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], dan [[Surabaya]]
|rels= [[Berkas:Star and Crescent.svg|18px]] [[Islam]]
|langs= Terutama: [[bahasa Gujarati|Gujarati]] • [[bahasa Indonesia|Indonesia]]<br>Juga: [[bahasa Urdu|Urdu]] • [[bahasa Sindhi|Sindhi]] • [[bahasa Punjabi|Punjabi]] • [[bahasa Pashtun|Pashtun]] • [[bahasa Arab|Arab]] • [[daftar bahasa di Indonesia|bahasa daerah]] lainnya di Indonesia Inggris
|related= [[India- Indonesia]] • [[Orang-orang Arya|Bangsa Arya]] • [[Punjabi|Orang Punjabi|Punjabi]] • [[Orang Gujarati|Gujarati]] • [[Orang Sindhi|Sindhi]]
}}
 
'''Suku Pakistan-Indonesia''' atau '''Pakistani-Indonesia''' ([[bahasa Gujarati|Gujarati]]: '''ઇન્ડોનેશિયામાં પાકિસ્તાની'''; [[bahasa Urdu|Urdu]]: '''انڈونیشیا میں پاکستانی''') adalah [[penduduk]] [[Indonesia]] yang memilikimerupakan keturunan [[Orang Pakistan|etnis Pakistan]] yang menetap di [[Indonesia]] dan/atau etnis Pakistan asli yang telah menikah dengan gadispenduduk [[pribumi-Pribumi Indonesia]] sehingga mempunyai keturunan Pakistan- Indonesia. Etnis ini berbeda dengan etnis [[India- Indonesia]]. SukuPakistan Pakistan-Indonesia biasa dikenal dengan sebutan '''Khoja''', '''Koja''', '''Kujo''', dan '''Tambol'''. Orang Koja umumnya berasal dari daerah [[Cutch]], [[Kathiawar]], dan [[Gujarat]], [[India]] yang beragama [[Islam]] tetapi mereka lebih memilih [[Pakistan]] daripada [[India]] karena faktor [[agama]]. Mereka berasal dari kasta Ksatria {{butuh rujukan}}. Pada mulanya [[Bangsaorang Pakistan]] pergi ke [[Indonesia]] untuk keperluan berdagang dan menyebarkan [[agama]] [[Islam]], tetapi lama-kelamaan justru betah dan memilih tinggal dan berkeluarga di [[Indonesia]]. Pada zaman penjajahan [[Belanda]], mereka dianggap sebagai [[Moor|bangsaorang Moor]] bersama dengan [[Arab-Indonesia|suku Arab-Indonesia]] dan [[India-Indonesia|suku India-Indonesia]]. Tapi seperti kaum [[Tionghoa- Indonesia|etnis Tionghoa]], [[Arab- Indonesia|Arab]], dan [[India- Indonesia|India]], tidaklah sedikit kaumorang Pakistan- Indonesia yang berjuang membantu [[kemerdekaan]] [[Indonesia]].
 
== Sejarah Kedatangan ==
Baris 16 ⟶ 18:
Masa ini adalah masa kedatangan para [[datuk]] dari [[Walisongo]] yang dipelopori oleh keluarga besar [[Syekh Jamaluddin Akbar]] dari [[Gujarat]], Ia besama putra-putra ber[[dakwah]] jauh ke seluruh pelosok [[Asia Tenggara]] hingga [[Nusantara]] dengan strategi utama menyebarluaskan [[Islam]] melalui [[pernikahan]] dengan penduduk setempat utamanya dari kalangan istana-istana [[Hindu]].
* '''Tahun 1880-an'''
Pada tahun [[1877]] pelabuhan [[Tanjung Priok (disambiguasi)|Tanjung Priok]], [[Jakarta Utara]] mulai dibangun secara [[modern]], selanjutnya KPM (''Koninklijke Paketvaart Maatschappij''), sebuah perusahaan pelayaran [[Belanda]] dioperasikan tahun [[1888]] dengan rute [[Eropa]]–[[Hindia Belanda]], sehingga memungkinkan orang-orang dari [[orang India|India]], [[orang Pakistan|Pakistan]], [[Bangsa Arab|Arab Yaman]] atau [[Bangsa Arab|Arab Mesir]], melakukan [[migrasi]] ke [[Nusantara]] secara berangsur-angsur mulai tahun [[1870]] hingga setelah tahun [[1888]].
Gelombang kedatangan suku Pakistan dengan berbondong-bondong ke [[Nusantara]] sekitar tahun [[1880]]-an. Tidak seperti [[Syeh Jamaluddin Akbar]] dengan strategi menyebarkan agama [[Islam]] dengan menikahi penduduk setempat, pada abad ini strategi menyebarkan [[Islam]] sambil berdagang di [[Nusantara]]. Kaum pendatang ini tidak banyak melakukan [[kawin]] campur dengan penduduk [[pribumi-Nusantara]], tetapi sebagian juga melakukan [[kawin]] campur dengan penduduk [[pribumi-Nusantara]].
 
Baris 35 ⟶ 37:
Ketika mereka berkomunikasi dengan keluarga dekat bahasa Pakistan masih sering mereka gunakan misalnya nala yang berarti enak, paitan yang berarti pergi dan soru yang artinya makan.<br />
Kamus Bahasa Dialek Khoja :
Enak (Nala), Tidak Enak (Nalailik), Kecil (Korcil), Banyak/Besar (Meto), Buang Air Besar (Maedan), Buang Air Kecil (Maedan Tani), Habis (Pocuk) Uang (Sali), Hutang (Kardan), Makan (Soru), Tidur (Tonggre), Bohong/Menipu (Cempli), Nasi (Arsi), Lapar (Pesgi), Orang (Per), Melihat (Pakeran), Kerja (Suhul), Mahal (Micem), Murah (Malio), Gila/Edan (Paiti), Pergi (Paetan), Nikah (Zuat), Anak (Pole), dll.
 
=== Tradisi ===
Tradisi yang masih melekat hingga saat ini<br />
==== Malam pacar ====
Malam pacar adalah malam yang dilakukan oleh keluarga dari mempelai putri, sebelum menjalankan akad nikah. Malam itu biasanya diisi dengan menghias tangan mempelai putri dengan menggunakan hena (kutek pacar). Setelah acara itu selesai dilanjutkan dengan tari-tarian oleh gadis-gadisngadis yang merupakan teman dari mempelai wanita. Tarian ini mempunyai makna bahwa mempelai wanita bahgiabahagia akan segera melepas masa lajangnya, tarian tersebut dilakukan di kamar mempelai wanita dan yang berada dalam kamar itu hanya para wanita saja, sedangkan laki-lakinya berada di luar rumah.
Malam pacar juga diiringi dengan acara pembacaan doa-doa islam dan pengajian yang dilangsung dipimpin oleh seorang pemuka agama.
Setelah acara malam pacar selesai dilanjutkan dengan acara ijab yang hanya dihadiri oleh keluarga mempelai pria dan para kaum laki-laki yang merupakan teman dari mempelai laki-laki hingga acara ijab selesai sedangkan mempelai wanita berada dikamar.<br />
Baris 64 ⟶ 66:
* [[Korea-Indonesia]]
* [[Tionghoa-Indonesia]]
{{India Indonesia}}
 
{{Uncategorized|date=Februari 2023}}