Eceng gondok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: {{commons|Eichhornia_crassipes|Eceng Gondok}} → {{commons}}
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(31 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Speciesbox
{{speciesbox}}
| name = Eceng gondok
{{speciesTitle
| image = Water_hyacinth.jpg
| ref = <ref name = 'KBBID eceng gondok '>
| genus = Pontederia
| species = crassipes
| authority = [[Carl Friedrich Philipp von Martius|Mart.]]
| synonyms_ref = <ref name="POWO1">[https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:310928-2 ''Pontederia crassipes'']. Kew Royal Botanic Gardens Plants of the World Online. Accessed April 19, 2022.</ref>
| synonyms = *'''''Eichhornia crassipes''''' ([[Carl Friedrich Philipp von Martius|Mart.]]) [[Hermann Maximilian Carl Ludwig Friedrich zu Solms-Laubach|Solms]]
*''Eichhornia cordifolia'' Gand.
*''Eichhornia crassicaulis'' Schltdl.
*''Eichhornia speciosa'' Kunth
*''Heteranthera formosa'' Miq.
*''Piaropus crassipes'' (Mart.) Raf.
*''Piaropus mesomelas'' Raf.
*''Pontederia crassicaulis'' Schltdl.
*''Pontederia elongata'' Balf.
| color={{tc2|tumbuhan}}
}}
 
'''Eceng gondok''' (nama latin: '''''Pontederia crassipes''''', sinonim: '''''Eichornia crassipes''''') <ref name = 'KBBID eceng gondok '>
{{id}}
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia
Baris 9 ⟶ 26:
|accessdate=2019-10-9
}}
</ref> }} adalah salah satu jenis [[tumbuhan air]] mengapung. Selain dikenal dengan nama '''eceng gondok''', di beberapa daerah di [[Indonesia]], eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah [[Palembang]] dikenal dengan nama Kelipuk, di [[Lampung]] dikenal dengan nama Ringgak, di [[Dayak]] dikenal dengan nama Ilung-ilung, di [[Manado]] dikenal dengan nama Tumpe.<ref name=esmart>{{cite web
| title = Eceng Gondok, tumbuhan pengganggu yang bermanfaat
| work =
Baris 15 ⟶ 32:
| year =
| url = http://www.e-smartschool.com/pnu/005/PNU0050010.asp}}</ref>
Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama [[Carl Friedrich Philipp von Martius]], seorang ahli [[botani]] berkebangsaan [[Jerman]] pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di [[Sungai Amazon]] [[Brasil]].<ref>{{citeCite webnews| title = Eceng Gondok, Gulma Sahabat Manusia?
| work = [[Pikiran Rakyat|Pikiran-Rakyat.com]]
| title = Eceng Gondok, Gulma Sahabat Manusia?
| work = U. Sirojul Falah
| publisher = Harian Pikiran Rakyat
| year = 28 September 2003
Baris 26 ⟶ 42:
== Deskripsi ==
[[Berkas:water hyacinth.jpg|kiri|jmpl|Eceng gondok sedang berbunga]]
Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 04–0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.<ref name=esmart/>
 
== Habitat ==
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat beradaptasi dengan perubahan yang ekstrem dari ketinggian air, arus air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur, dan racun-racun dalam air.<ref name=ISSG>{{cite web
| title = Eichhornia crassipes (aquatic plant)
| work = Invasive Species Specialist Group (ISSG)
Baris 36 ⟶ 52:
| url = http://pick4.pick.uga.edu/mp/20q?search=Eichhornia+crassipes
}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama yang kaya akan [[nitrogen]], [[fosfat]], dan [[potasium]] (Laporan [[FAO]]). Kandungan garam dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai [[Afrika Barat]], di mana eceng gondok akan bertambah sepanjang [[musim hujan]] dan berkurang saat kandungan garam naik pada [[musim kemarau]].<ref name=ISSG/>
 
== Dampak Negatif ==
Baris 52 ⟶ 68:
* Menggunakan [[herbisida]]
* Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung dari lingkungan perairan
* Menggunakan [[predator]] (hewan sebagai pemakan eceng gondok), salah satunya adalah dengan menggunakan ikan grass carp (''Ctenopharyngodon idella'') atau ikan koan. Ikan grass carp memakan akar eceng gondok, sehingga keseimbangan gulma di permukaan air hilang, daunnya menyentuh permukaan air sehingga terjadi dekomposisi dan kemudian dimakan ikan. Cara ini pernah dilakukan di [[danau Kerinci]] dan berhasil mengatasi eceng gondok di danau tersebut.<ref>{{citeCite webnews| title = Mengendalikan Eceng Gondok Danau Kerinci
| work = Nasrul Thahar[[Kompas.com]]
| title = Mengendalikan Eceng Gondok Danau Kerinci
| work = Nasrul Thahar
| publisher = Harian Kompas
| year = 28 march 2001
| url = http://www.kompas.com/kompas-cetak/0103/29/daerah/meng19.htm}}</ref>
* Memanfaatkan eceng gondok tersebut, misalnya sebagai bahan pembuatan kertas, [[kompos]], [[biogas]],<ref>{{citeCite news| title = Eceng Gondok Untuk Bahan Bakar webBiogas
| work =[[Kompas.com]]
| title = Eceng Gondok Untuk Bahan Bakar Biogas
| work =
| publisher = Harian Kompas
| year = 30 Juni 2007
| url = http://www.kompas.com/kompas-cetak/0706/30/Jabar/23583.htm}}</ref>, perabotan,<ref>{{citeCite news| title = Ngadiman Berbagi Ilmu Eceng webGondok
| work = Dr Hasim DEA[[Kompas.com]]
| title = Ngadiman Berbagi Ilmu Eceng Gondok
| work = Stefanus Osa Triyatna
| publisher = Harian Kompas
| year = 15 January 2007
| url = http://www.kompas.com/kompas-cetak/0701/15/ekonomi/3238095.htm}}</ref>, kerajinan tangan, sebagai media pertumbuhan bagi [[jamur merang]], dsb.
 
== Pembersih Polutanpolutan Logamlogam Beratberat ==
[[Berkas:eceng.jpg|jmpl|200px|Sungai yang dipenuhi eceng gondok]]
Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan, tetapi sebenarnya ia berperan dalam menangkap polutan logam berat. Rangkaian penelitian seputar kemampuan eceng gondok oleh peneliti Indonesia antara lain oleh Widyanto dan Susilo (1977) yang melaporkan dalam waktu 24 jam eceng gondok mampu menyerap logam kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni), masing- masing sebesar 1,35&nbsp;mg/g, 1,77&nbsp;mg/g, dan 1,16&nbsp;mg/g bila logam itu tak bercampur. Eceng gondok juga menyerap Cd 1,23&nbsp;mg/g, Hg 1,88&nbsp;mg/g, dan Ni 0,35&nbsp;mg/g berat kering apabila logam-logam itu berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain. Lubis dan Sofyan (1986) menyimpulkan logam chrom (Cr) dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7. Dalam penelitiannya, logam Cr semula berkadar 15 ppm turun hingga 51,85 persen.<ref>{{citeCite news| title = Eceng Gondok Pembersih Polutan Logam webBerat
| work = [[Kompas.com]]
| title = Eceng Gondok Pembersih Polutan Logam Berat
| work = Dr Hasim DEA
| publisher = Harian Kompas
| year = 2 Juli 2003
Baris 87 ⟶ 99:
{{commons}}
* {{en}} [http://www.itdg.org/docs/technical_information_service/water_hyacinth_control.pdf Praktik penggunaan Eceng Gondok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080920193600/http://www.itdg.org/docs/technical_information_service/water_hyacinth_control.pdf |date=2008-09-20 }}
{{Taxonbar|from=Q690645}}
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Tumbuhan akuatikair]]
[[Kategori:Organisme invasif]]
[[Kategori:Pontederiaceae]]
[[Kategori:Pontederia]]
[[Kategori:Gulma]]