Perang Romawi–Persia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240109)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(45 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| partof =
| image = [[Berkas:Cameo Shapur Valerianus Bab360 CdM Paris.jpg|250px]]
| caption = Kameo yang menggambarkan Emperiorkaisar Romawi, [[ValeranusValerianus (kaisar)|Valerianus]], melawan Rajaraja Persia Sassaniyah, [[ShahpurShapur III]].
| date = 26892 M624628 M
| place = [[Mesopotamia]], [[Transkaukasus]], Anatolia[[Atropatene]], dan[[Asia Kecil]], [[LevantSuriah (provinsi Romawi)|Suriah]], [[Sejarah Palestina-Periode Romawi|Palestina]], [[Mesir Romawi|Mesir]]
| combatant1 = [[Republik Romawi]], diteruskan oleh [[Kekaisaran Romawi]] dan [[Kekaisaran Romawi Timur]] serta sekutu-sekutu mereka<sup>1</sup>
 
| combatant2 = [[Kekaisaran Parthia]], diteruskan oleh [[Kekaisaran Sassaniyah]], serta sekutu-sekutu mereka<sup>2</sup>
 
 
[[Imperium Romawi]], diteruskan oleh [[Kekaisaran Romawi Byzantium]] dan Orang-Orang [[Armenia ]][[Kerajaan Persia Sassaniyah]]
| commander1 = [[Lucullus]],<br/>[[Pompeius]],<br/>[[Crassus]]{{KIA}},<br/>[[Markus Antonius]],<br/>[[Publius Ventidius Bassus|Ventidius]],<br/>[[Gnaeus Domitius Corbulo|Corbulo]],<br/>[[Trajanus]],<br/>[[Avidius Cassius]],<br/>[[Statius Priscus]],<br/>[[Septimius Severus]],<br/>[[Caracalla]],<br/>[[Macrinus]],<br/>[[Alexander Severus]],<br/>[[Gaius Furius Sabinius Aquila Timesitheus|Timesitheus]],<br/>[[Gordianus III]]{{KIA}},<br/>[[Valerianus I|Valerianus]]{{POW}},<br/>[[Ballista (jenderal)|Ballista]],<br/>[[Odaenathus]],<br/>[[Carus]],<br/>[[Galerius]],<br/>[[Constantius II]],<br/>[[Julianus sang Rasul|Julianus]]{{KIA}},<br/>[[Jovianus (kaisar)|Jovian]],<br/>[[Ardaburius]],<br/>[[Hypatius (konsul 500)|Hypatius]],<br/>[[Patricius (konsul 500)|Patricius]],<br/>[[Areobindus Dagalaiphus Areobindus|Areobindus]],<br/>[[Celer (magister officiorum)|Celer]],<br/>[[Belisarius]],<br/>[[Sittas]],<br/>[[Al-Harits BI Jabalah]],<br/>[[Dagistheus]],<br/>[[Bessas (jenderal Bzantium)|Bessas]],<br/>[[Marcianus (jenderal di bawah Justinus II)|Marcianus]],<br/>[[Justinianus (jenderal)|Justinianus]],<br/>[[Al-Mundhir III bin al-Harits|Al-Mundhir bin al-Harits]],<br/>[[Maurice (kaisar)|Maurice]],<br/>[[Yohanes Mystaconus]],<br/>[[Philippicus (jenderal)|Philippicus]],<br/>[[Comentiolus]],<br/>[[Narses (jenderal di bawah Maurice)|Narses]]<br/>[[Germanus (jenderal di bawah Phocas)|Germanus]]{{KIA}},<br/>[[Leontius (jenderal di bawah Phocas)|Leontius]],<br/>[[Domentziolus (keponakan Phocas)|Domentziolus]],<br/>[[Priscus (jenderal)|Priscus]],<br/>[[Heraclius]],<br />[[Theodore (saudara Heraclius)|Theodore]]
| commander2 = [[Phraates III dari Parthia|Phraates III]],<br/>[[Surena]],<br/>[[Pacorus I dari Parthia|Pacorus I]]{{KIA}},<br/>[[Quintus Labienus]]{{KIA}},<br/>[[Artabanus II dari Parthia|Artabanus II]],<br/>[[Vologases I dari Parthia|Vologases I]],<br/>[[Vologases IV dari Parthia|Vologases IV]],<br/>[[Ardashir I]],<br/>[[Shapur I]],<br/>[[Narseh]],<br/>[[Shapur II]],<br/>[[Narseh (kerabat Shapur II)|Narseh]]{{KIA}},<br/>[[Narseh (jenderal di bawah Bahram V)|Narseh]],<br/>[[Bahram V]],<br/>[[Yazdegerd II]],<br/>[[Kavadh I]],<br/>[[Mihran]],<br/>[[Mihr-Mihroe]]{{POW}},<br/>[[Azarethes]],<br/>[[Khosrau I]],<br/>[[Al-Mundhir IV ibn al-Mundhir]]{{KIA}},<br/>[[Khorianes]]{{KIA}},<br/>[[Adarmahan]],<br/>[[Tamkhusro]]{{KIA}},<br/>[[Varaz Vzur]],<br/>[[Mahbodh]],<br/>[[Kardarigan (abad ke-6)|Kardarigan]],<br/>[[Bahram Chobin]],<br/>[[Zatsparham]]{{KIA}},<br/>[[Khosrau II]],<br />[[Shahrbaraz]],<br />[[Kardarigan (abad ke-7)|Kardarigan]],<br/>[[Shahin Vahmanzadegan|Shahin]],<br/>[[Shahraplakan]]{{KIA}},<br/>[[Rhahzadh]]{{KIA}}
| strength1 =
| strength2 =
Baris 20 ⟶ 18:
| campaignbox =
}}
'''Perang Romawi–Persia''' adalah serangkaian konflik antara Imperium [[Romawi]] yangmelawan kemudiandua di[[Daftar lanjutkannegara olehdan Kekaisarankekaisaran RomawiIran|kekaisaran ByzantiumIranik]] danyang orangberturut-orangturut; ArmeniaParthia melawan Kerajaan Persiadan Sassaniyah . Hubungan antara [[KerajaanKekaisaran Persia SassaniyahParthia]] dan [[ImperiumRepublik Romawi]] dimulai pada tahun 268 M 92&nbsp;SM; peperangan dimulai ketika menjelangmasa runtuhnyaakhir ImperiumRepublik Romawi dan terus berlanjut ketika [[Kekaisaran Romawi Byzantium]] dengan bantuan Kekaisaran [[Armenia]] melawan [[Kerajaan PersiaKekaisaran Sassaniyah]]. Konflik ini berakhir ketika munculnya [[Penaklukan ArabMuslim|invasi Muslim Arab]], yang menghantam Persia Sassaniyah serta [[Kekaisaran Romawi ByzantiumTimur]] dengan dampak yang sangat menghancurkan, taktidak lama setelah Romawi Byzantium dan Persia Sassaniyah berhenti berperang.
 
Meskipun peperangan antara Imperium Romawi dan Kekaisaran Romawi Byzantium melawan Kerajaan Persia Parthia/Sassaniyah berlangsung selama empattujuh abad, garis depan kedua pihak cenderung tetap stabil. Tarik-menarik berlangsung: kota, benteng, dan provinsi terus-menerus diserang, ditaklukkan, dihancurkan, dan dipindahtangankan. Kedua belah pihak tidak memiliki kekuatan logistik dan tenaga manusia untuk menghadapi kampanye yang panjang dan jauh di luar perbatasan mereka, dan kedua belah pihak tidak mampu melaju terlalu jauh tanpa mengambil risiko membuat garis depan menjadi terlalu tipis. Kedua pihak memang melakukan penaklukan di luar perbatasan masing-masing, tetapi keseimbangan selalu kembali seperti semula. Garus kebuntuan bergeser pada abad ke 3-42 M: batasnya awalnya adalah di sepanjang garis sungai [[Efrat]]; batas baru ada di timur, atau kemudian di timur laut, di seberang [[Mesopotamia]] sampai [[Tigris]] utara. Ada pula beberapa pergeseran penting lebih jauh di utara, yakni di [[Armenia]] dan [[Kaukasus]].
 
Penghabisan sumber daya selama Perang Romawi–Persia pada akhirnya berujung bencana pada kedua Kekaisaran itu. Peperangan yang berkepanjangan dan meningkat pada abad ke-7 dan ke-6 SM menyebabkan kedua pihak menjadi lemah dan rentan ketika terjadi kebangkitan dan ekspansi yang tiba-tiba dari [[Khulafaur Rasyidin|Kekhalifahan Muslim Arab]], yang pasukannya menginvasi kedua kekaisaran itu hanya beberapa tahun setelah Perang Romawi–Persia berakhir. Memanfaatkan keadaan mereka yang melemah, [[Pasukan Rasyidin|pasukan Muslim Arab]] dengan cepat menaklukkan [[Penaklukan Rasyidin di Kekaisaran Sassaniyah|keseluruhan Kekaisaran Sassaniyah]]. Pasukan Arab juga [[Perang Bizantium-Arab|merampas]] wilayah Kekaisaran Romawi Timur yang ada di [[Penaklukan Islam di Suriah|Levant]], [[Penaklukan Arab di Armenia|Kaukasus]], [[Penaklukan Muslim di Mesir|Mesir]], dan [[Penaklukan Umayyah di Afrika Utara|Afrika Utara]]. Pada abad-abad berikutnya, sebagian besar Kekaisaran Romawi Timur berhasil dikuasai oleh Muslim.
Baris 50 ⟶ 48:
Perang Parthia Trajanus menandai "pergeseran penekanan dalam 'strategi utama Kekaisaran Romawi'&nbsp;", tetapi penerusnya, [[Hadrianus]], memutuskan bahwa Romawi harus kembali menjadikan Efrat sebagai batas kekuasaan langsungnya. Hadrianus kembali pada keadaan ''[[status quo ante bellum|status quo ante]]'', dan menyerahkan wilayah Armenia, Mesopotamia, dan [[Adiabene]], masing-masing kepada para penguasa dan raja di wilayah itu sebelumnya.<ref name="Sicker 2000, 167–168"/><ref>Lightfoot (1990), 115: "Trajan succeeded in acquiring territory in these lands with a view to annexation, something which had not seriously been attempted before&nbsp;... Although Hadrian abandoned all of Trajan's conquests&nbsp;... the trend was not to be reversed. Further wars of annexation followed under Lucius Verus and Septimius Severus."</ref>
 
[[Perang Romawi–Parthia 161–66|Perang memperebutkan Armenia]] kembali pecah pada 161 M, ketika [[Vologases IV dari Parthia|Vologases IV]] mengalahkan pasukan Romawi di sana, menaklukkan Edessa dan menggempur Suriah. Pada 163 M, serangan balik Romawi di bawah [[Statius Priscus]] mengalahkan Parthia di Armenia dan menempatkan kandidat yang didukung Romawi di takhta Armenia. Setahun kemudian [[Avidius Cassius]] menginvasi Mesopotamia, memenangkan pertempuran di [[Dura-Europos]] dan Seleukia, serta menjarah Ktesiphon pada 165 M. Sebuah epidemik di Parthia ketika itu, kemungkinan [[cacar]], menular ke pasukan Romawi dan memaksa mereka untuk mundur;<ref>Sicker (2000), 169</ref> Ini adalah asal mula [[Wabah Antoninus]] yang menjangkiti Kekaisaran Romawi selama satu generasi. Pada 195–197 M, Romawi melakukan serangan di bawah kaisar [[Septimius Severus]] dan berujung pada penguasaan Romawi atas Mesopotamia utara sampai sejauh daerah sekitar [[Nisibis]], [[Singara]]. Romawi juga berhasil menaklukkan Ktesiphon untuk kedua kalinya.<ref>Herodianosus, Sejarah Romawi, III, [http://www.livius.org/he-hg/Herodianos/hre309.html 9.1–12]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>Campbell (2005), 6–7</ref><ref>Rawlinson (2007), 337–338</ref> Perang terakhir melawan Parthia dilancarkan oleh kaisar [[Caracalla]], yang berhasil menaklukkan [[Arbil|Arbela]] pada 216 M. Setelah dia dibunuh, penerusnya, [[Macrinus]], dikalahkan oleh Parthia pada [[Pertempuran Nisibis (217)|Pertempuran Nisibis]]. Supaya dapat memperoleh perdamaian, dia terpaksa harus membayar segala kerugian yang disebabkan oleh Caracalla kepada Parthia.<ref>Herodianosus, Sejarah Roamwi,&nbsp;IV, [http://www.livius.org/he-hg/Herodianos/hre410.html 10.1–15.9]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>Campbell (2005), 20</ref>
 
== Perang Romawi–Sasaniyah ==
[[Berkas:Bas relief nagsh-e-rostam al.jpg|jmpl|Relief batu di [[Naqsh-e Rustam]] yang menggambarkan raja Sassaniyah, Shapur I (menunggang kuda), menangkap kaisar Romawi, Valerianus (berlutuberlutut), dan Philippus si Arab (berdiri).]]
Konflik berlanjut tidak lama setelah penggulingan kekuasaan Parthia dan pendirian [[Kekaisaran Sassaniyah]] oleh [[Ardashir I]]. Ardashir menggempur Mesopotamia dan Suriah pada 230 M lalu menuntut penyerahan seluruh wilayah bekas kekuasaan [[Kekaisaran Akhemeniyah]].<ref>Herodianos, ''Sejarah Romawi'', VI, [http://www.livius.org/he-hg/Herodianos/hre602.html 2.1–6]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>Kassios Dio, ''Sejarah Romawi'', LXXX, [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/80*.html 4.1–2]</ref><ref>Dodgeon–Greatrex–Lieu (2002), I, 16</ref> Setelah perundingan yang tanpa hasil, [[Alexander Severus]] menyerang Ardashir pada 232 M dan berhasil memukul mundurnya.<ref>Herodianos, ''Sejarah Romawi'', VI, [http://www.livius.org/he-hg/Herodianos/hre605.html 5.1–6]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>Dodgeon–Greatrex–Lieu (2002), I, 24–28</ref><ref>Frye (1993), 124</ref> Pada 238–240 M, menjelang akhir masakekuasaannya, Ardashir menyerang lagi, menaklukkan beberapa kota di Suriah dan Mesopotamia, termasuk [[Carrhae]] dan Nisibis.<ref>Frye (1993), 124–125</ref><ref>Southern (2001), 234–235</ref> Peperangan terus berlanjut dan semakin keras di bawah penerus Ardashir, [[Shapur I]], yang menginvasi Mesopotamia. Pasukannya dikalahkan pada [[Pertempuran Resaen]] pada 243 M sehingga Romawi dapat merebut kembali Carrhae dan Nisibis.<ref name="Frye 1993, 125">Frye (1993), 125</ref> terdorong oleh kemenangan ini, kaisar Romawi [[Gordianus III]] bergerak menuju Efrat namun malah dipukul mundur di dekat [[Ktesiphon]] dalam [[Pertempuran Misiche]] pada 244 M.<ref name="Frye 1993, 125"/><ref>Aurelius Victor, ''Liber de Caesaribus'', 27.[http://www.thelatinlibrary.com/victor.caes.html#27 7–8]</ref><ref>Orakel Sybil, XIII, [http://www.sacred-texts.com/cla/sib/sib13.htm 13–20]</ref><ref>Southern (2001), 235</ref>
 
Pada awal 250-an M, kaisar [[Philippus si Arab]] terlibat dalam perebutan kekuasaan atas Armenia. Shapur membunuh raja Armenia dan akibatnya perang melawan Romawi kembali terjadi. Shapur mengalahkan Romawi pada [[Pertempuran Barbalissos]], dan kemudian barangkali dia menaklukkan dan menjarah [[Antiokia]].<ref name="Frye 1993, 125"/><ref>Southern (2001), 235–236</ref> Antara 258 dan 260 M, Shapur menangkap kaisar [[Valerianus I]] setelah mengalahkan pasukan Romawi pada [[Pertempuran Edessa]]. Shapur lalu bergerak ke Anatolia, tetapi dia dikalahkan oleh pasukan Romawi di sana, selain itu dia juga diserang oleh [[Odaenathus]] dari [[Kekaisaran Palmyra|Palmyra]] sehingga pasukan Persia terpaksa harus mundur dari wilayah kekuasaan Romawi.<ref>Lactantius, ''De Mortibus Persecutorum'', [http://www.thelatinlibrary.com/lactantius/demort.shtml 5]</ref><ref>Orakel Sybil, XIII, [http://www.sacred-texts.com/cla/sib/sib13.htm 155–171]</ref><ref>Frye (1993), 126</ref><ref>Southern (2001), 238</ref>
Baris 114 ⟶ 112:
Pada 602 M pasukan Romawi [[Kampanye Balkan Mauricius|yang sedang melakukan kampanye militer di Balkan]] memberontak di bawah pimpinan [[Phocas]], yang kemudian berhasil merebut takhta dan membunuh Mauricius beserta keluarganya. Khosrau II memanfaatkan pembunuhan itu sebagai pembenaran untuk dapat kembali menyerang Romawi.<ref>Foss (1975), 722</ref> Pada awal perang, Persia menikmati kesuksesan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka dibantu oleh siasat Khosrau yang menggunakan seseorang yang berpura-pura sebagai putra Mauricius, juga oleh pemberontakan terhadap Phocas yang dipimpin oleh seorang jenderal Romawi, Narses.<ref>Theophanes, ''Kronik'', 290–293</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 183–184</ref> Pada 603 M Khosrau mengalahkan dan membunuh jenderal Romawi, Germanus, di Mesopotamia dan kemudian mengepung Dara. Meskipun pasukan bantuan Romawi datang dari Eropa, Khosrau kembali memperoleh kemenangan lainnya pada 604 M, sementara Dara takluk setelah dikepung selama sembilan bulan. Selama tahun-tahun berikutnya, satu demi satu kota-kota benteng di Mesopotamia takluk setelah dikepung oleh Persia.<ref>Theophanes, ''Kronik'', 292–293</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 185–186</ref> Pada saat yang sama, Persia juga meraih kemenangan di Armenia dan secara sistematis menguasai garnisun Romawi di Kaukasus.<ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 186–187</ref>
 
[[Berkas:Hexagram-Constans II and Constantine IV-sb0995.jpg‎jpg|jmpl|250px|kiri|Koin perak Romawi akhir yang bertuliskan kata-kata ''Deus adiuta Romanis.'']]
Phocas digulingkan pada 610 M oleh [[Heraclius]], yang berlayar ke Konstantinopel dari [[Karthago]].<ref>Haldon (1997), 41; Speck (1984), 178.</ref> Pada saat yang sama Persia telah menyelesaikan penaklukan mereka di Mesopotamia dan Kaukasus, dan pada 611 M mereka menyerbu Suriah dan memasuki Anatolia, serta menduduki [[Kayseri|Caesarea]].<ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 188–189</ref> Setelah mengusir Persia dari Anatolia pada 612 M, Heraclis melancarkan serangan balasan ke Suriah pada 613 M. Dia secara telak dikalahkan di dekat Antiokhia oleh [[Shahrbaraz]] dan [[Shahin Vahmanzadegan|Shahin]] dan dengan demikian posisi Romawi pun semakin rawan.<ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 189–190</ref> Selama beberapa dekade berikutnya, Persia berhasil menaklukkan [[Palestina]] dan [[Mesir]],<ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 190–193, 196</ref> serta meluluhlantakkan Anatolia.<ref>The mint of [[Nicomedia]] ceased operating in 613, and [[Rhodes]] fell to the invaders in 622–623 (Greatrex-Lieu (2002), II, 193–197).</ref> Sementara itu, [[Suku Avar Eurasia|suku Avar]] dan [[Bangsa Slavia|bangsa Slav]] mengambil keuntungan dari situasi ini untuk menyerbu [[Balkan]], yang pada gilirannya ikut menambah kehancuran pada Kekaisaran Romawi.<ref>Howard-Johnston (2006), 85</ref>
 
Baris 128 ⟶ 126:
Dampak yang menghancurkan dari perang terakhir ini, menambah efek kumulatif dari konflik seabad yang hampir tanpa henti, membuat kedua kekaisaran menjadi sangat lemah. Ketika Kavadh II meninggal hanya beberapa bulan setelah naik takhta, Persia dilanda kekacauan dinasti dan perang saudara selama beberapa tahun. Sassaniyah menjadi makin lemah dengan adanya penurunan dalam bidang ekonomi, pajak yang berat untuk membiayai kampanye Khosrau II, kerusuhan agama, dan meningkatnya kekuasaan [[Shah|tuan tanah provinsi]].<ref>Howard-Johnston (2006), 9: "[Heraclius'] victories in the field over the following years and its political repercussions&nbsp;... saved the main bastion of Christianity in the Near East and gravely weakened its old Zoroastrian rival."</ref> Kekaisaran Romawi juga sangat terpengaruh, dengan cadangan keuangannya terkuras oleh perang, dan Balkan kini sebagian besar dikuasai oleh bangsa Slav.<ref>Haldon (1997), 43–45, 66, 71, 114–15</ref> Selain itu, Anatolia juga porak-poranda akibat invasi berulang oleh Persia; kekuasaan Romawi di wilayah yang baru saja diperolehnya di Kaukasus, Suriah, Mesopotamia, Palestina, dan Mesir mulai goyah akibat pendudukan Persia selama bertahun-tahun.<ref>Ambivalence toward Byzantine rule on the part of [[miaphysitism|miaphysites]] may have lessened local resistance to the Arab expansion (Haldon [1997], 49–50).</ref>
 
Kedua pihak tidak memiliki kesempatan untuk memulihkan diri, karena hanya beberapa tahun kemudian mereka diserbu oleh oleh [[Bangsa Arab|orang Arab]], yang telah disatukan oleh [[Islam]]. Menurut Howard-Johnston, serbuan orang Arab itu "hanya dapat disamakan dengan tsunami manusia".<ref>Foss (1975), 746–47</ref><ref>Howard-Johnston (2006), xv</ref> Menurut George Liska, "Konflik panjang yang tidak perlu antara Bizantium dan Persia telah memberi jalan bagi Islam".<ref>Liska (1998), 170</ref> Kekaisaran Sassaniyah dengan cepat menyerah terhadap serangan ini dan pada akhirnya benar-benar taklukditaklukan oleh [[Kekhalifahan Rasyidin|Kekhalifahan Islam pertama]] pada masa pemerintahan khalifah [[Umar]] ({{reign|634|644}}). Selama Perang Bizantium–Arab, wilayah provinsi timur dan selatan Kekaisaran Romawi, yang sudah lemah, yang baru saja diperoleh kembali oleh Romawi, yaitu [[Penaklukan Muslim di Suriah|Suriah]], [[Penaklukan Muslim di Armenia|Armenia]], [[Penaklukan Muslim di Mesir|Mesir]] dan [[Penaklukan Umayyah di Afrika Utara|Afrika Utara]], pada akhirnya lepas kembali, mengurangi wilayah Romawi menjadi tinggal sebagian Anatolia serta daerah-daerah dan pulau-pulau yang terpencar-pencar di Balkan dan Italia.<ref>Haldon (1997), 49–50</ref> Wilayah Romawi yang tersisa itu juga terus-menerus diserang, menandai peralihan dari peradaban perkotaan klasik ke bentuk masyarakat abad pertengahan yang lebih bersifat pedesaan. Akan tetapi, tidak seperti Persia, Kekaisaran Romawi (dalam bentuk Kekaisaran Bizantium) berhasil bertahan dari gelombang serangan Arab. Romawi bertahan di sisa-sisa wilayahnya dan dua kali secara telak berhasil memukul mundur pengepungan Arab atas ibu kotanya, yaitu pada [[Pengepungan Konstantinopel (674)|674–678 M]] dan [[Pengepunagn Konstantinopel (718)|717–718 M]].<ref>Haldon (1997), 61–62</ref><ref>Howard-Johnston (2006), 9</ref> Kekaisaran Romawi juga kehilangan wilayahnya di [[Kreta]] dan [[Sejarah Islam di Italia selatan|Italia selatan]] akibat direbut oleh Arab dalam [[Perang Bizantium–Arab (780–1180)|konflik berikutnya]], meskipun wilayah-wilayah tersebut [[Penaklukan ulang Bizantium|berhasil diambil kembali oleh Romawi]].
 
== Strategi dan siasat militer ==
Baris 150 ⟶ 148:
Sejak abad ke-4&nbsp;M, Sassaniyah Persia tumbuh kuat dan mengambil alih peran sebagai agresor. Mereka merasa bahwa banyak daerah yang diperoleh Romawi pada masa Parthia dan masa awal Sassaniyah sebenarnya merupakan wilayah milik Persia.<ref name="Fr473">Frye (2005), 473</ref> Everett Wheeler berpendapat bahwa "Sassaniyah, secara administratif lebih terpusat daripada Parthia, secara formal mengatur pertahanan wilayah mereka, meskipun mereka kekurangan pasukan tempur sampai masa Khosrau I".<ref name="Wheeler (2007), 259"/> Secara umum, Romawi mengakui bahwa Sassaniyah merupakan ancaman yang lebih serius daripada Parthia, sementara Sassaniyah menganggap Kekaisaran Romawi sebagai musuh terkuat.<ref>Greatrex (2005), 478</ref><ref>Frye (2005), 472</ref>
 
Secara militer, seperti halnya Parthia, Sassaniyah amat sangat tergantung pada pemanah berkuda ringan dan [[katafrakt]], [[Kavaleri berat|kavaleri berbaju zirah berat]] yang disediakan oleh aristokrasi. Mereka menambahkan kontingen [[gajah perang]] yang didapat dari [[Lembah Sungai Indus]], tetapi kualitas [[infantri]] mereka kalah bagus jika dibandingkan dengan prajurit Romawi.<ref>Cornuelle, [http://www.derafsh-kaviyani.com/english/sassanian.html An Overview of the Sassanian Persian Military] {{Webarchive|url=https://archive.istoday/20080630041355/http://www.derafsh-kaviyani.com/english/sassanian.html |date=2008-06-30 }}; Sidnell (2006), 273</ref> Kavaleri berat Persia menimbulkan beberapa kekalahan terhadap prajurit pejalan kaki Romawi, termasuk terhadap pasukan pimpinan Crassus pada 53&nbsp;SM,<ref>According to Reno E. Gabba, the Roman army was reorganized over time after the impact of the Battle of Carrhae (Gabba [1966], 51–73).</ref> Markus Antonius pada 36&nbsp;SM, dan Valerianus pada 260&nbsp;M. Kebutuhan untuk mengatasi ancaman ini berujung pada diperkenalkannya ''cataphractarii'' ke dalam pasukan Romawi;<ref>Vegetius, III, ''Epitoma Rei Militaris'', [http://www.thelatinlibrary.com/vegetius3.html 26]</ref><ref>Verbruggen–Willard–Southern (1997), 4–5</ref> akibatnya, kavaleri berbaju zirah berat menjadi semakin penting baik bagi pasukan Romawi maupun Persia setelah abad ke-3&nbsp;M, dan sampai akhir perang.<ref name="Fr473" /> Romawi telah meraih dan mempertahankan kecanggihan tingkat tinggi dalam hal peperangan kepung, dan telah mengembangkan berbagai macam [[mesin kepung]]. Di lain pihak, Parthia kurang ahli dalam mengepung; pasukan kavaleri mereka lebih cocok untuk [[siasat serang dan kabur]] yang mampu menghancurkan kereta kepung Antonius pada 36&nbsp;SM. Situasi ini berubah dengan bangkitnya Sassaniyah. Dengan berdirinya Sassaniyah, Romawi kini berhadapan dengan musuh yang memiliki kemampuan yang setara dalam hal kepung-mengepung. Sassaniyah mampu memanfaatkan [[artileri]], mesin-mesin yang dirampas dari Romawi, tanggul, dan [[menara kepung]].<ref>Campbell–Hook (2005), 57–59</ref><ref>Gabba (1966), 51–73</ref>
 
Menjelang akhir abad ke-1&nbsp;M, Romawi mengatur ulang perlindungan perbatasan timurnya dengan suatu garis perbentengan, yaitu sistem ''[[limes]]'', yang bertahan sampai datangnya penaklukan Muslim pada abad ke-7 M setelah perbaikan oleh Diocletianus.<ref>Shahîd (1984), 24–25</ref><ref>Wagstaff (1985), 123–125</ref> Seperti halnya Romawi, Sassaniyah juga membangun dinding pertahanan yang menghadap ke wilayah musuh mereka. Menurut R. N. Frye, pada masa pemerintahan Shapur II, sistem Persia dikembangkan, kemungkinan meniru Diocletianus yang membangun ''limes'' di perbatasan Suriah dan Mesopotamia di Kekaisaran Romawi. Unit perbatasan Romawi dikenal sebagai ''[[limitanei]]'', dan mereka berhadapan dengan [[Lakhmid]] di [[Irak]], yang sering membantu Persia menyerang Romawi. Shapur menginginkan adanya kekuatan pertahanan permanen melawan suku-suku Arab lainnya di gurun, khususnya suku-suku yang bersekutu dengan Romawi. Shapur juga membangun garis perbentengan di barat yang meniru sistem ''limes'' Romawi, yang membuat orang-orang Sassaniyah terkesan.<ref name="Fr 139"/><ref name="Levi 1994, 192">Levi (1994), 192</ref>
Baris 189 ⟶ 187:
* [[Corippus]], ''Johannis''<ref>[http://books.google.com/books?id=d9kFAAAAQAAJ&printsec=titlepage&dq=Corippus.+Johannidos&source=gbs_summary_r&cad=0#PPA21,M1 Books.Google.com]</ref> Book I.
* [[Eutropius (historian)|Eutropius]], ''Abridgment of Roman History''. Book IX. Translated by the Rev. John Selby Watson.<ref>[http://www.forumromanum.org/literature/eutropius/index.html ForumRomanum.org]</ref>
* [[Herodianos]], ''History of the Roman Empire''. Book VI. Translated by Edward C. Echols.<ref>[http://www.livius.org/he-hg/Herodianos/hre000.html#Book_six:_the_reign_of_Severus_Alexander Livius.org]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* John of Epiphania. ''History''<ref>[http://www.ancientsites.com/aw/Post/1048936 AncientSites.com]</ref>
* [[Joshua the Stylite]], ''Chronicle''. Translated by William Wright.<ref>[http://www.tertullian.org/fathers/joshua_the_stylite_02_trans.htm Tertullian.org]</ref>
Baris 212 ⟶ 210:
* {{Cite book|title=Rome in the East: The Transformation of an Empire|last=Ball|first=Warwick|year=2000|publisher=Routledge|isbn=0-415-24357-2|url=http://books.google.com/?id=CPr0tV7K768C&dq=Iran,+wars+with+Rome}}
* {{Cite journal|last=Barnes|first=T. D|year=1985|title=Constantine and the Christians of Persia|jstor=300656|journal=The Journal of Roman Studies|volume=75|issn=0013-8266|pages=126–136|publisher=The Journal of Roman Studies, Vol. 75}}
* {{Cite journal|last=Baynes|first=Norman H.|year=1912|title=The restoration of the Cross at Jerusalem | url=https://archive.org/details/sim_english-historical-review_1912-04_27_106/page/287|doi = 10.1093/ehr/XXVII.CVI.287|journal=The English Historical Review|volume=27|issue=106|issn=0013-8266|pages=287–299}}
* {{Cite book|title=The Cambridge History of Iran|last=Bivar|first=H. D. H|editor=Bayne Fisher, William; Gershevitch, Ilya; Yarshater, Ehsan; Frye, R. N.; Boyle, J. A.; Jackson, Peter; Lockhart, Laurence; Avery, Peter; Hambly, Gavin; Melville, Charles|year=1993|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=0-521-20092-X|url=http://books.google.com/?id=Ko_RafMSGLkC&pg=PA124&dq=Severus,+Ardashir|chapter=The Political History of Iran under the Arsacids}}
* {{Cite book|title=Encyclopedia of Historians and Historical Writing|last=Boyd|first=Kelly|year=2004|url=http://books.google.com/?id=JBqWbDmFsfEC&dq=Zonaras,+Procopius,+Zosimus,+Persian|publisher=Taylor & Francis|isbn=1-884-96433-8|chapter=Byzantium}}
Baris 219 ⟶ 217:
* {{Cite journal |last=Cameron|first=Averil|year=1979|title=Images of Authority: Elites and Icons in Late Sixth-century Byzantium | doi = 10.1093/past/84.1.3|journal=Past and Present|volume=84 |page=3}}
* {{Cite book|title=The Cambridge Ancient History (XII, The Crisis of Empire)|last=Campbell|first=Brian|editor=Iorwerth Eiddon, Stephen Edwards|year=2005|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-30199-8|url=http://books.google.com/?id=MNSyT_PuYVMC&dq=parthian,+Campbell,+Cambridge|chapter=The Severan Dynasty}}
* {{Cite web|title=An Overview of the Sassanian Persian Military|last=Cornuelle|first=Chris|url=http://www.derafsh-kaviyani.com/english/sassanian.html|publisher=Derafsh Kaviyani|accessdate=2008-07-06|archive-date=2008-06-30|archive-url=https://archive.istoday/20080630041355/http://www.derafsh-kaviyani.com/english/sassanian.html|dead-url=yes}}
* {{Cite book|title=Rome and Persia in Late Antiquity. Neighbours and rivals|last=Dignas|first=Beate|year=2007|url=http://www.cambridge.org/us/catalogue/catalogue.asp?isbn=9780521614078&ss=exc|coauthors=Winter, Engelbert|publisher=Cambridge University Press|isbn=9-783-515-09052-0}}
* {{Cite book|title=The Roman Eastern Frontier and the Persian Wars (Part I, 226–363 AD)|last=Dodgeon|first=Michael H.|coauthors=Greatrex, Geoffrey; Lieu, Samuel N. C.|year=2002|publisher=Routledge|isbn=0-415-003423|url=http://books.google.com/?id=cpg9AAAAIAAJ&dq=Second+Persian+war,+Lieu}}
* {{Cite web|title=Justinian (AD 527–565)|last=Evans|first=James Allan|url=http://www.roman-emperors.org/justinia.htm|publisher=Online Encyclopedia of Roman Emperors|accessdate=2007-05-19}}
* {{Cite news|title=Excavations In Iran Unravel Mystery Of "Red Snake"|url=http://www.sciencedaily.com/releases/2008/02/080218155534.htm|work=Science News|publisher=[[Science Daily]]|date=February 26, 2008|accessdate=2008-06-03}}
* {{Cite book|title=Shadows in the Desert: Ancient Persia at War|last=Farrokh|first=Kaveh|isbn=1-846-03108-7|year=2007|publisher=Osprey Publishing|url=http://books.google.com/?id=p7kltwf9yrwC&dq=Lazika,+545|chapter=Khosrau I, Renaissance and Revival}}{{Pranala mati|date=Mei 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{Cite book|title=Sassanian Elite Cavalry AD&nbsp;224–642|last=Farrokh|first=Kaveh|coauthors=McBride, Angus|isbn=1-84176-713-1|year=2005|publisher=Osprey Publishing|url=http://books.google.com/?id=aQspOf291_cC&dq=Theodore,+Shahin|chapter=The Savaran in Battle}}{{Pranala mati|date=Mei 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{Cite journal|last=Foss|first=Clive|year=1975|title=The Persians in Asia Minor and the End of Antiquity|url=https://archive.org/details/sim_english-historical-review_1975-10_90_357/page/721|journal=The English Historical Review|volume=90|pages=721–47|doi=10.1093/ehr/XC.CCCLVII.721}}
* {{Cite book|title=The Cambridge History of Iran|last=Frye|first=R. N.|editor=Bayne Fisher, William; Gershevitch, Ilya; Yarshater, Ehsan; Frye, R. N.; Boyle, J. A.; Jackson, Peter; Lockhart, Laurence; Avery, Peter; Hambly, Gavin; Melville, Charles|year=1993|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-20092-X|url=http://books.google.com/?id=Ko_RafMSGLkC&pg=PA124&dq=Severus,+Ardashir|chapter=The Political History of Iran under the Sassanians}}
* {{Cite book|title=The Cambridge Ancient History – XII – The Crisis of Empire|last=Frye|first=R. N.|editor=Iorwerth Eiddon, Stephen Edwards|year=2005|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-30199-8|url=http://books.google.com/?id=MNSyT_PuYVMC&dq=Parthian,+Sassanid,+Roman,+Byzantine|chapter=The Sassanians}}
Baris 233 ⟶ 231:
* {{Cite book|last=Grabar|first=André|title=L'Iconoclasme Byzantin: le Dossier Archéologique|publisher=Flammarion|year=1984|isbn=2-08-081634-9}}
* {{Cite book|title=The Roman Eastern Frontier and the Persian Wars (Part II, 363–630 AD)|last=Greatrex|first=Geoffrey|coauthors=Lieu, Samuel N. C.|year=2002|publisher=Routledge|isbn=0-415-14687-9|url=http://books.google.com/?id=zoZIxpQ8A2IC&dq=Eternal+Peace,+Justinian,+Kavadh}}
* {{Cite book|last=Haldon|first=John|title=Byzantium in the Seventh Century: the Transformation of a Culture|url=https://archive.org/details/byzantiuminseven0000hald|publisher=Cambridge|year=1997|isbn=0-521-31917-X}}
* {{Cite book|last=Haldon|first=John|title=Warfare, State and Society in the Byzantine World, 565–1204|publisher=Routledge|year=1999|isbn=1-857-28495-X|url=http://books.google.com/?id=-R0G0Enf58AC&dq=Byzantine,+persian,+strategy|chapter=Fighting for Peace: Attitudes to Warfare in Byzantium}}
* {{Cite book|title=East Rome, Sasanian Persia And the End of Antiquity: Historiographical And Historical Studies|last=Howard-Johnston|first=James|authorlink=James Howard-Johnston|year=2006|publisher=Ashgate Publishing|isbn=0-860-78992-6|url=http://books.google.com/?id=1U4rUaLdYnQC&dq=Howard-Johnston,+East+Rome,+Sasanian+Persia+and+the+End+of+Antiquity}}
Baris 255 ⟶ 253:
* {{Cite web|title=Theophylact Simocatta and the Persians|last=Soward|first=Warren|coauthors=Whitby, Michael; Whitby, Mary|url=http://www.humanities.uci.edu/sasanika/pdf/Theophylact.pdf|format=PDF|publisher=Sasanika|accessdate=2008-04-27|archive-date=2010-06-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20100612212657/http://www.humanities.uci.edu/sasanika/pdf/Theophylact.pdf|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Speck|first=Paul|title=Varia 1 (Poikila Byzantina 4)|year=1984|publisher=Rudolf Halbelt|chapter=Ikonoklasmus und die Anfänge der Makedonischen Renaissance|pages=175–210}}
* {{Cite book|last=Treadgold|first=Warren|title=A History of the Byzantine State and Society|url=https://archive.org/details/historyofbyzanti0000trea|publisher=Stanford University Press|year=1997|isbn=0-8047-2630-2}}
* {{Cite book|title=The Art of Warfare in Western Europe During the Middle Ages|last=Verbruggen|first=J. F.|coauthors=Willard, Sumner; Southern, R. W.|year=1997|publisher=Boydell & Brewer|isbn=0-851-15570-7|url=http://books.google.com/?id=-qH1u1Ca-1IC&dq=Roman,+Sassanid,+Parthian,+equipment|chapter=Historiographical Problems}}
* {{Cite book|title=The Evolution of Middle Eastern Landscapes: An Outline to A.D. 1840|last=Wagstaff|first=John|year=1985|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=0-389-20577-X|url=http://books.google.com/?id=tcPWhU10mGMC&dq=limes,+Rome,+Parthian,+Sasanian|chapter=Hellenistic West and Persian East}}
Baris 266 ⟶ 264:
== Bacaan lanjutan ==
{{Refbegin|colwidth=60em}}
* {{Cite book|title=East Roman Foreign Policy. Formation and Conduct from Diocletian to Anastasius (ARCA 30)|url=https://archive.org/details/eastromanforeign0000bloc|last=Blockley|first=Roger C.|year=1992|publisher=Francis Cairns|location=Leeds|isbn=0-905-20583-9}}
* {{Cite book|title=Prokop und die Perser. Untersuchungen zu den Römisch-Sasanidischen Kontakten in der ausgehenden Spätantike|last=Börm|first=Henning|year=2007|publisher=Franz Steiner|location=Stuttgart|isbn=9-783-515-09052-0}}
* {{Cite journal |last=Börm |first=Henning |authorlink= |coauthors= |year=2008 |month= |title="Es war allerdings nicht so, dass sie es im Sinne eines Tributes erhielten, wie viele meinten&nbsp;..." Anlässe und Funktion der persischen Geldforderungen an die Römer|journal=Historia |volume=57 |issue= |pages=327–346 |url=|language=German}}