Inocybe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Danu Widjajanto memindahkan halaman Jamur Inocybe sp ke Inocybe
k ~cite
 
(15 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{copyedit}}
Inocybe merupakan jamur dengan genus terbesar dalam ordo ''Agaricalse'' dan merupakan family ''Cortinatiaceae'' dengan jumlah spesies lebih dari 1400. Indeks Fungorum yang merupakan proyek internasional untuk mengindeks semua nama resmi untuk ''Kingdom Jamur'', mencakup 848 spesies Inocybe. Genus Inocybe (''Inoycybaceae'') memiliki persebaran yang luas di daerah beriklim sedang dan tropis di belahan bumi utara.
{{infobox spesies}}
'''Inocybe''' merupakan [[jamur]] dengan genus terbesar dalam ordo ''AgaricalseAgaricales'' dan merupakan familyfamili ''CortinatiaceaeInocybaceae'' dengan jumlah spesies lebih dari 1400. Indeks Fungorum yang merupakan proyek internasional untuk mengindeks semua nama resmi untuk ''Kingdom[[Kerajaan (biologi)]] Jamur'', mencakup 848 spesies ''Inocybe''. Genus Inocybe (''Inoycybaceae'') memiliki persebaran yang luas di daerah beriklim sedang dan [[Tropika|tropis]] di belahan bumi utara.
 
== Etimologi ==
''Inocybe'' berasal dari bahasa Yunani, yaitu ''kapèlo'' (kepala) dan ''ïvoç'' (serat), sehingga Inocybe memiliki arti topi atau tudung (''pileus'') yang berserat.
 
== Deskripsi ==
''Inocybe'' memiliki cirriciri yaitu bagian tubuh buah atau [[basidiokarp]] yang kecil. Sedangkan bagian tudung atau ''pileus'' berwarna coklat kayu manis tua sampai coklat karat dan beberapa spesies berwarna keungunankeunguan, berbentuk kerucut agak mendatar, disertai dengan adanya serat dan memiliki diameter 4  cm. Bagian daging atau batang jamur berwarna putih serta banyak spesies yang memiliki bau yang khas. Kebiasaan ekologisnya adalah tumbuh dengan cara berkelompok di dalam hutan.
 
1.      Tudung atau ''pileus''
 
Berukuran kecil hingga sedang, tipis, berbentuk kerucut atau lonceng serta pada bagian tengah berbentuk pipih atau menonjol. Bagian tepi ''pileus'' memiliki warna yang lebih pucat dan semakin tua nya usia jamur maka akan semakin banyak retakan pada bagian sisi ''pileus''. Beberapa spesies memiliki bulu halus pada permukaan ''pileus''. Pada awalnya ''pileus'' pada ''Inocybe'' memiliki warna putih hingga abu-abu keputihan. Beberapa spesies mempertahankan warna tersebut, namun sebagian besar mengalami perubahan warna yang bervariasi yaitu berwarna coklat, kuning tua, [[Syringa vulgaris|lilac]] hingga ungu.
 
2.      Lamela
 
Lamella pada ''Inocybe'' yaitu padat, tebal. Pada awal pertumbuhan memiliki warna putih, semakin tua jamur akan berubah menjadi abu-abu kecoklatan, [[coklat ochre]] atau [[abu-olive]], dengan bagian tepi berwarna putih.
 
3.      Spora
 
Berukuran kecil, berbentuk lonjong hingga sedikit elips atau berbentuk seperti kacang almond. Khusus untuk subgenus ''ClypeustuberculousClypeus Tuberculous'' memiliki spora berbentuk bintang. Spora ''Inocybe,'' adalah spora bebas kuman. ''[[Basidium|Basidia]]'' (struktur penghasil spora yang ditemukan pada himenofor (pori) dari tubuh buah fungi) bersifat [[tetrasporik]]. ''Sistidium'' dengan atau tanpa kristal, berbentuk gelondonggelendong atau batang bulat dimana bagian tengah cembung dengan bagian ujung tajam.
 
4.      Stipe atau tangkai tubuh buah
 
Stipe pada ''Inocybe'' tipis, berserat, berbentuk silindris dan terdapat lubang pada bagian dalamnya. Bagian permukaan stipe berwarna keputihan, halus, mengkilap dan sedikit berbulu keake raharah puncak stipe. Selain itu stipe ''Inocybe'' tidak memiliki cincin.
 
5.      Konteks
 
Putih sampai agak kekuningan, teroksidasiter[[oksidasi]] atau tidak menjadi kemerahan saat pemotongan, biasanya berbau seperti kaporit. Pada bagian daging buah mengandung [[muskarin]].
 
== Sejarah ==
Genus ''Inocybe'' pertama kali dideskripsikan sebagai ''Agaricus trib.'' Inocybe dan ditemukan oleh seorang sarjana Swedia, [[Elia Magnus Fries]] dicantumkan dalam karyanyakarya volume 1 nya yang berjudul “Systema“'''Systema Mycologicum”''Mycologicum'''''” pada tahun 1821. Lalu diverifikasi dalam karyanya volume 2 dengadengan judul “Monographia“'''Monografia Hymenomycetum''Hymenomycetes Sueciae”Suecia'''''”” pada tahun 1863.
 
== Distribusi ==
''Inocybe'' terdistribusikan mulai dari daerah ''temperate'' atau daerah beriklim sedang hingga tropis, dan merupakan [[mikobion]] pembentuk [[ektomikoriza]] sehingga mudah ditemukan di sekitar ''Gymnospermae'' (tumbuhan biji terbuka) atau ''Angiospermae'' (tumbuhan berbunga)''.'' Genus ini merupakan salah satu kelompok dengan jumlah ragam yang sangat tinggi dalam ordo ''[[Agaricales]]''.
 
Berdasarkan data dari indexfungorumindex fungorum, terdapat 2132 baik spesies, baik subspecies serta varietas ''Inocybe'' dari seluruh dunia. Penelitian keberadaan ''Inocybe'' terutama di Asia Tenggara, banyak dilakukan di Thailand dan Malaysia. Untuk Indonesia sendiri belum adanya laporan mengehuinaimengenai distribusi dan keberadaan dari jenis jamur ''Inocybe''. Publikasi ''Inocybe'' di wilayah Indonesia dilaporkan hanya oleh Horak pada tahun 1979-1980 yang disertai dengan adanya spesies baru.
 
== Subgenus ==
Terdapat dua subgenus besar yaitu ''CortinateCoordinate supersection'' dimana tubuh jamur (stipe) tidak ''[[pruinose]]'' atau tidak ditutupi oleh butiran berwarna putih, hanya pada bagian puncak serta stipe tidak bulat. Sedangkan ''SupersectionSuper Section margin'' memiliki stipe yang seluruhnya pruinose dan berbentuk bulat. Selain itu terdapat beberapa subgenus diantaranya adalah :
 
1.      ''Inocybe''
 
Subgenus ini memiliki ''[[pleurocystidia]]'', memiliki dinding yang tebal serta terdapat kristal pada bagian puncaknya. Basidia tidak mengalami nekropigementasi[[mikropigmentasi]] atau berubahnya basidiabasidium menjadi ochraceos[[ochraceus]] dan kolaps. ''Inocybe'' dapat hidup pada ekosistem dengan iklim sedang.
 
2. ''Auristella''
2.      Auritella
 
Subgenus ini memiliki pleurocystidiap''leurocystidia'' dan basidiabasidiumnya nekropigmentasimengalami mikropigmentasi. Tersebar di Afrika, India dan Australia yang beriklim sedang.
 
3. ''Ino Sperma''
3.      Inosperma
 
Inosperma''Ino Sperma'' memiliki bau yang khas seperti bau buah, dan madu. Tidak memiliki ''pleurocystidia'' tetapi memiliki ''[[cheilocystidia]]''. Distribusi inosperma''ino sperma'' terdapat di daerah dengan iklim sedang dan tersebar luas.
 
4.      ''Mallocybe''
 
Stipe pendek serta tidak memiliki ''pleurocystidia''.basidia Basidium mengalami nekropigmentasimikropigmentasi, memiliki spora yang halus dan distribusi tersebar luas.
 
5.      ''Nothocybe''
 
[[Lamela|Lamella]] tidak memiliki ''pleurocystidia'' namun memiliki ''cheilocystidia'', spora halus serta sering terdapatditemui di India.
 
6.      ''Pseudosperma''
 
Badan buah memiliki bau yang khas, tudung atau ''pileus'' memiliki bentuk radial dan jarang berbentuk [[squamulose]] atau menyerupai sisik, terdapat ''cheilocystida'', spora halus, dan distribusi tersebar luas.
 
7.      ''Tubariomyces''
 
Terdapat lamella dan ''cheilocystidia'',memiliki spora yang halus dan sering terdapat di Afrika
 
== Subgenus Berdasarkan Morfologi ==
Menurut Bon, 2005 genus ''Inocybe'' dibagi menjadi tiga bagian :
 
1.      Subgenus ''Inosperma''
 
a. ''Depauperatae'' : memiliki permukaan seperti wol. Contoh : ''Inocybe dulcamara''
 
b. ''Cervicolores'' : pileus memiliki permukaan seperti wol dan beraroma kuat. Contoh : ''Inocybe bongardii''
 
c. ''Rimosae'', contoh : ''Inocybe rimosa'' dan ''Inocybe erubescens''
 
2.      Subgenus ''Inocibium'', memiliki ''pleurocystidia,'' berdinding tebal
 
a.   ''Lactiferae'' : berwarna merah atau kehijauan dengan bau yang menyengat. Contoh : ''Inocybe piriodora,'' dan ''Inocybe pudica''
 
b.   ''Lilacinae'' : pileus berwarna lilac, permukaan seperti wol atau bersisik. Contoh : InocybeI''nocybe oscura, Inocybe histrix,'' dan ''Inocybe griseolilacin''
 
c. ''Lacerae'', contoh : ''Inocybe lasera''
 
d. ''Tardae'' : terdapat gelombang pada bagian stipe. Contoh : ''Inocybe geophylla, Inocybe flocculosa,'' dan ''Inocybe virgatula''
 
e. ''Splendentes'', contoh ''Inocybe hirtella''
 
3.      Subgenus ''Clypeus''
 
a. ''Cortinate'' : stipe tipis. Contoh : ''Inocybe lanuginose''
 
b. ''Petiginose'' : stipe bergelombang. Contoh : ''Inocybe fibrosa''
 
c. ''Marginatae'', contoh : ''Inocybe aterospora''
 
== Spesies ==
Terdapat ratusan spesies Inocybe, namun terdapat beberapa genus yang mempresentative kanmerepresentatifkan beberapa genus ''Inocybe'' diantaranya adalah :
 
1.      ''Inocybe aeruginascens'' (Psikoaktif)
 
2.      ''Inocybe coelestium'' (Psikoaktif)
 
3.      ''Inocybe corydalina'' var, corydalina Quel (Psikoaktif)
 
4.      ''Inocybe corydalina'' var. erinaceomorpha (Psikoaktif)
 
5.      ''Inocybe erubescens''
 
6.      ''Inocybe geophylla'' (Toxic)
 
7.      ''Inocybe haemacta'' (Psikoaktif)
 
8.      ''Incoybe hystrix''
 
9.      ''Incocybe lacera''
 
10.  ''Inocybe tricolor'' (Psikoaktif)
 
== Racun ''Inocybe'' ==
Jamur ''Inocybe'' dapat menyebabkan keracunan meskipun dengan dosis yang rendah. ''Inocybe'' mengandung toksin berupa muskarin dan psilocybin[[psilosibin]]. Senyawa tersebut meyebabkan gangguan pada sistem saraf pada manusia dan terdapat 7 spesies langka ''Inocybe'' yang daoatdapat menyebabkan halusinasi yang disebabkan karena kandungan psilocybin. Banyak ''Inocybe'' mengandung muskarin dengan dosis yang tinggi, dan tidak ada metode yang mudah untuk membedakan dengan spesies yang berpotensi dapat dimakan dikarenakan penampilannya yang mirip. Hal tersebut dapat menyebabkan ada kasus keracunan pada manusia atau hewan. Muskarin diketahui dapat mengikat asetilkolin dan menginduksi gejala pusing, mual, muntah. ''Inocybe'' aeruginascensyang''aeruginascens'' yang dilaporkan mengandung [[aeruginascine]] (N,N,N-trimethyl-4-phosphoryloxytryptamine). Meskipun kelompok toksin ini telah diketahui dalam jangka yang lama dan umumnya korban keracunan dapat ditangani dengan baik, namun tetap saja berisiko berakibat fatal.
 
== Muskarin ==
Diisolasi dari ''Amanita muscaria'' dan merupakan sejenis racun [[neurosymptomatic]] yaitu racun yang menyarang sistem saraf. Selain terdapat pada ''Inocybe'', muskarin juga terdapat pada ''Clitocybe, Mycena'' dan ''Omphalotus''. [[Alkaloid]] muskarin merupakan zat racun utama pada jamujamur ''Inocybe'' yang merupakan [[molekul kuartener ammonium]] yang tidak berwarna, tidak berbau dan menyerang sistem [[saraf parasimpatis]]. Konsentrasi muskarin pada ''Inocybe'' dapat mencapai 1.6%. [[Kromatografi|Metode kromatografi kertas]] dapat mendeteksi konsentrasi muskarin pada ''Inocybe''. Sebanyak 34 spesies ''Inocybe'' mengandunganmengandung 0,01 hingga 0,80% muskarin.
 
Mekanisme muskarin sama dengan asetilkolin, yaitu akan mengikat reseptor nyareseptornya sehingga dapat menimbulkan gejala gangguan saraf pusat, halusinasi, berkeringat, dan [[bradikardia (kondisi ketika detak jantung lebih lambat dari kondisi normal)]]. Gejala ini umum terjadi dengan cepat dalam waktu dua jam setelah makanmemakan bahan yang mengandung racun tersebut. Muskarin banyak terdapat pada jamur ''Inocybe'' yanyang tersebar di Amerika Utara dan Eropa dan juga tersebar luas di Asia Timur.
 
1.      Struktur dan stereokimia
 
Muskarin (L-(+)- ''muskarinee'', (2S, 4R, 5S) – (4-hydroxyl-5-methyl-tetrahydrofuran-2-ylmethyl) trimethylamonium, C9H2NO2, CAS nomor 300-54-9) merupakan alkaloid beracun yang ditemukan pada jamur lalatl''alat agaric'' dan spesies jamur ''Inocybe''. Muskarin merupakan zat [[parasimpatomimetik]] yang dapat mneyebabkanmenyebabkan kejang hingga kematian. Muskarin pertama diisolasi dan ditemukan dalam empat [[stereoisimer]] yaitu (+)-muscarinee, (+)-epi-muscarinee, (+)-allo-muscarinee dan (+)-epiallo-muscarinee. Stereoisomer merupakan molekul-molekul yang mmepunyai rumus molekul dan konektivitas sama, namun memiliki posisi atom-atom penyusunnya atau bentuk tiga dimensi susunannya yang berbeda.
 
2.      Mekanisme
 
Mekanisme muskarin sama dengan aksi [[Neurotransmiter|neurotransmitter]] [[asetilkolin]], yakni dengan mengikat reseptor asetilkolin muskarinik sehingga menghasilkan impuls [[saraf kolinergik]] secara terus menerus. Muskarin bekerja di sistem [[saraf perifer]]. Ketika muskarin sudah berikatan dengan reseptornya maka muskarin akan meniru efek asetilkolin yaitu menyebabkan gangguan pada sistem saraf. Muskarin tidak dapat menonaktifkan [[asetilkolinesterase]] sehingga terjadi [[hiperstimulasi reseptor]] yang tidak terkontrol.
 
Reseptor muskarin dijumpai pada semua [[sel efektor]] yang dirangsang oleh [[neuron kolinergik postganglion]] baik oleh sistem saraf simpatis maupun parasimpatis. Reseptor muskarin memiliki protein G dan stimulasinya menghasilkan efek yang cukup lama. Terdapat lima jenis reseptor muskarin yaitu M1-M5. Subtype M2 dan M3 menjadi perantara respons muskarin di [[jaringan otonom perifer]]. Pada otak dan ganglion terdapat subtype M1 dan M4 yang melimpah. M1, M3 dan M5 berinteraksi dengan protein Gq yang bertujuan untuk merangsang terjadinya [[hidrolisis fosfoinositida]] dan akan melepaskan [[kalsim intraseluler]]. Reseptor M2 dan M4 berinteraksi dengan protein Gi untuk menghambat ''adenylyl cyclase'' yang menyebabkan penurunan konsentrasi adenosine monofosfat siklik intraseluler.
 
Reseptor muskarin memiliki peran utama dalam memediasi peran asetilkolin di otak dan secara tidak langsung dapat menghasilkan efek rangsang maupun penghambatan dengan cara menggabungkan serangkainserangkaian subtype reseptor. Reseptor muskarin dapat juga ditemukan di [[presinaps]] dan [[postsinaps]]. Reseptor muskarin yang terdapat di presinaptik berperan dalam umpan balik yang mengatur pelepasan neurotransmitter. Asetilkolin yang dilepaskan dari terminal presinaptik dapat mengikat reseptor muskarin di terminal saraf yang sama untuk mengaktifkan proses enzimatik yang mengatur pelepasan neurotransmitter selanjutnya.
 
3.      Respon klinis
 
Muskarin merupakan alkaloid [[Neurotoksin|neurotoksi]]<nowiki/>n yang dapat meningkatkan rangsangan parasimpatis. Muskarin dapat menyebabkan gangguan sistem saraf parasimpatis diseluruh tubuh dan dapat menghambat peran asetilkolin.
 
Gejala pertama keracunan inocybe''Inocybe'' dengan kandungan muskarin yang tinggi adalah sakit kepala, mual, mutahmuntah setelahyang mengkonsumsidirasakan jamur incoybesekitar 15-120 menit setelah mengkonsumsi jamur ''Incoybe.'' Gejala kedua yang dapat dirasakan adalah [[lakrimasi]] atau produksi air mata yang berlebih, produksi saliva yang berlebih, penurunan penglihatan atau gangguan [[Akomodasi optik|akumodasi]]. Gejala keracunan lainnya adalah [[kolik lambung]] (adanya kontraksi otot, penyumbatan atau peradangan), diare, [[dispnea]], [[bronkokonstriksi]] yang merupakan suatu kondisi dimana otot polos brokus berkontraksi, sehingga mengakibatkan penyempitan dan pembatasan jumlah udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Selain gejala tersebut dapat menyebabkan bradikardia dan hipotensi yang terjadi secara cepat serta [[Vasodilasi|vasodilatasi]] yang dapat menyebabkan syok peredaran darah. Kematian dapat terjadi setelah 8 jam.
 
Mengkonsumsi jamur dengan kandungan muskarin dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan kematian setelah 8 jam. Dosis muskarin yang mematikan bagi manusia adalah 180 &nbsp;mg sampai 300 &nbsp;mg. ketika mengkonsumsi jamur dengan kandungan muskarinatau sebesar 0,33% dapatdalam menyebabkan kematianjamur.
 
4.      Pengobatan atau terapi muskarin
 
Terapi yang efektif adalah pemberian atropine[[atropin]]e secara cepat. Atropine merupakan antimuskarinik yang berperan dengan cara menghambat aksi asetilkolin pada parasimpatis di [[kelenjar sekretori]] dan SSP, menghambat air liur, [[sekresi trakeobronkial]], bradikardia dan hipotensi. Atropine dapat diberikan secara parenteral 2 &nbsp;mg IV/IM setiap 10-30 menit hingga gejala hilang atau air liur berhenti. Dalam kasus yang parah, dosis dapat diberikan setiap 5 menit.
 
Selain pemberian atropine, dapat juga diberikan arang aktif serta rehidrasi untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit, perawatan [[induksi emesis]] atau bilas lambung, namun hal tersebut berakibat fatal dimana dapat menyebabkan kejang.
 
== Psilocybin dan Psilosin ==
1.      Struktur kimia
 
Psilocybin dan psilosin merupakan zat halusinogen yang diisolasi dari tubuh buah jamur ''Psilocybe Mexicana'' yang dibudayakan oleh ahli kimia Swiss [[August Heinrich Hoffmann von Fallersleben|Hofmann]] pada tahun 1957 dan telah dibuktikan bahwa psilocybin dan psilocin merupakan jenis racun jamur yang menyebabkan efek neuro halusinogen yang dapat menimbulkan efek halusinasi.
 
Psilocybin dikenal sebagai psilocybine. Nama senyawa kimia nya adalah 4-phospho-N,N-dimethylamine dengan aktivitas halusinogen. Psilocybin mudah terdesfosforilasiterdes[[fosforilasi]] dalam darah menjadi psilosin.
 
2.      Karakteristik Fisik-Kimia
 
Psilocybin dan psilocinpsilosin murni merupakan kristal tak berwarna dan sensitivesensitif terhadap suhu. Ketika disimpan selama beberapa bulan pada suhu kamar, keduanya akan dinonaktifkannonaktif sepenuhnya. [[Sitokrom c oksidase|Sitokrom oksidase]] mengoksidasi psilosin untuk menghasilkan produk berwarna biru, dan jamur halusinogen yang mengandung toksin sering membiru setelah dipetik. Untuk mengidentifikasi jamur halusinogen dapat dilakukan dengan cara tersebut.
 
3.      Mekanisme
 
Efek [[psikedelik]] (kehilangan sensorik, menyebabkan halusinasi) disebabkan karena adanya aktivitas 5-hydroxytryptamine (5-HT) atau serotonin, dopamine, epinefrin dan bioamin. Selain itu keracunan psilocybin disebabkan karena adanya aktivasi reseptor serotonin 5-HT2A di [[korteks prefrontal]] yang berlebih sehingga menimbulkan gejala neurologis. Psilocybin hanya dapat mempengaruhi sistem [[noradrenergic]] dengan dosis sangat tinggi. Efek psilocybin berkisar dari 2 hingga 3 jam.
 
4.      Respon klinis
 
Timbulnya efek fisiologis dan neurotoksik disebabkan karena psilocybin mengaktifkan reseptor 5-HT2A. Psilocybin hanya dapat menimbulkan efek fisiologis pada dosis 8-10 8–10&nbsp;mg (0,1-0,2 &nbsp;mg/kg), sedangkan halusinasi dapat terjadi ketika mengkonsumsi racun lebih dari 15 &nbsp;mg. Selain itu dapat menimbulkan efek [[mydriasis]] atau dilatasi/pelebaran pupil, tekanan darah tinggi ringan, peningkatan denyut jantung dan [[parestesia]] atau kesemutan.
 
Gejala keracunan psilocybin dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama dimulai dari 20 sampai 30 menit setelah mengkonsumsi racun psilocybin dan berlangsung selama 10 hingga 15 menit. Pada tahap ini akan terjadi gangguan neurologis, gangguan sensorik dan persepsi. Tahap kedua adalah tahap puncak gejala neurolgis, dimana terjadinya [[derealisasi]] atau halusinasi, penurunan berat badan, perubahan sensoriksensori terutama gangguan penglihatan, vertigo, cemas dan gelisah. Pada tahap ketiga akan merasa lelah, lesu dan untuk kasus yang parah dapat terjadi sindrom delusi.
 
5.      Pemanfaatan psilocybin
 
Menurut banyak penelitian psilocybin banyak digunakan untuk pengobatan psikoterapi. Satu dosis psilocybin dapat berefek langsung pada otak sehingga dianggap dapat bertahan cukup lama untuk mengesampingkan gejala-gejala depresi. Menurut ''Food and Drug Administration'' (FDA) Amerika Serikat, psilocybin digunakan untuk mengobati beberapa jenis depresi. Selain itu, psilocybin dapat digunakan untuk pengobatan pasien dengan kanker stadium akhir yang ditujukanuntukditujukan untuk mengurangi rasa sakit.
 
== Keracunan ''Inocybe'' pada Hewan ==
Jumlah kasus keracunan pada hewan relativerelatif rendah. Di China terdapat 3 kasus keracunan pada anjing yang disebabkan karena ''Inocybe asterospora'' dan di Norwegia terdapat 5 kasus keracunan pada hewan. Gejala yang ditimbulkan adalah  diare, muntah, ptyalisme (produksi air liur secara berlebih di rongga   mulut) dan [[takikardia]] (detak jantung menjadi lebih cepat). Semua anjing dapat pulih sepenuhnya setelah perawatan suportif yaitu perawatan yang berhubungan dengan pengelolaan gejala atau efek samping.
 
== Keracunan ''Inocybe'' pada Manusia ==
Keracunan ''Inocybe'' pada manusia salah satunya disebabkan karena kurangnya identifikasi spesies yang memadai. ''Inocybe erubescens'' merupakan salah satu spesies Inocybe yang menyebabkan kasus keracunan di Eropa. Selain spesies tersebut keracunan manusia lainnya dilaporkan pada spesies ''Inocybe fastigiata, Inocybe tristis, Inocybe asterospora'' dan ''Inocybe aeruginascens''.
 
Keracunan ''Inocybe'' dilaporkan terjadi di India dengan jumlah kasus sebesarsebanyak 11 kasus yang disebabkan oleh spesies ''Inocybe carnosibulbosa'' termasuk seorang anak berusia 6 bulan yang menjadi korbannya. Gangguan atau gejala yang dirasakan adalah gangguan pernapasan, muntah, diare dan gangguan penglihatan. Selain itu di Indonesia sendiri terdapat kasus keracunan yang terjadi secara berulang kali dalam periode 10 tahun terakhir. 1 dari 31 korban keracunan berusia 75 tahun meninggal dunia setelah 5 jam mengkongsumsimengkonsumsi jamur ''Inocybe''. Hal tersebut disebabkan pula karena sistem maupun respon umunumum yang relativerelatif lebih rentan di usia tersebut.
 
Pada tahun 2019 terdapat kasus keracunan spesies ''Inocybe serotina'' dan teridentifikasi mengandung muskarin yang terjadi di Tiongkok, dengan menunjukan gejala muskarinik yang khas yaitu menggigil, berkeringat, produksi air liur yang berlebih dan diare. Selain itu terdapat kasus keracunan yang disebabkan oleh psilocybin. Gejala timbul setelah 5 menit mengkonsumsi jamur tersebut, dan gejala yang ditimbulkan adalah mual, pusing, sakit kepala dan lemas.
 
Tanda pertama keracunan bervariasi yaitu antara 15 menit dan 2 jam setelah mengkonsumsi jamur ''Inocybe''. Gejala umum yang sering terjadi adalah mual, muntah, sakit perut, diare, hipersalivasi[[hipersalivas]]<nowiki/>i, [[diaphoresis]], hipotensi, penglihatan kabur, tremor, gelisah, mudah marah, pingsan. Perawatan suportif yang diberikan antara lain adalah pemberian cairan melalui [[intravena]], pemberian [[Antiemetik|antiemetic]] (mencegah mual) dan atropine 1 &nbsp;mg sampai 2 &nbsp;mg secara intravena. Pemulihan penuh biasanya dalam waktu 12 jam.
 
== Referensi ==
#* Balqis Ikfi Hidayati, Diah. 2019. ''Organofosfat dengan Krisis Kolinergik Akut, Gejala Peralihan dan Polineuropati Tertunda.'' Jurnal Agromedicine. 6 (2) : 337-342
#* Faustine, Inggrid dkk. 2019. ''Profil Penggunaan Obat Antidotum di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2016-2018.'' Jurnal Farmasi Galenika. 5 (2) : 132-139
#* Permana Putra, Ivan. 2020. ''Kasus Keracunan Inocybe sp di Indonesia.'' Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19. http ://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb   [URL]. ISBN :978-602-72245-5-1.
#* Suryani, Hadi dkk. 2020. ''Buku Ajar Farmakologi Obat Sistem Saraf.'' Jakarta : UHAMKA PRESS
{{Taxonbar|from=Q784343}}
 
[[Kategori:Jamur]]
# Balqis Ikfi Hidayati, Diah. 2019. ''Organofosfat dengan Krisis Kolinergik Akut, Gejala Peralihan dan Polineuropati Tertunda.'' Jurnal Agromedicine. 6 (2) : 337-342
# Faustine, Inggrid dkk. 2019. ''Profil Penggunaan Obat Antidotum di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2016-2018.'' Jurnal Farmasi Galenika. 5 (2) : 132-139
# Permana Putra, Ivan. 2020. ''Kasus Keracunan Inocybe sp di Indonesia.'' Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19. http ://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb  [URL]. ISBN :978-602-72245-5-1.
# Suryani, Hadi dkk. 2020. ''Buku Ajar Farmakologi Obat Sistem Saraf.'' Jakarta : UHAMKA PRESS