Walimatul 'ursy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k perubahan tata letak halaman
k pembersihan kosmetika dasar
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 23:
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://ymaharani.staff.ipb.ac.id/files/2012/09/Fiqih-Muamalat-Ahmad-Sarwat.pdf
| format =
| accessdate =
| archive-date = 2021-12-07
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20211207173058/http://ymaharani.staff.ipb.ac.id/files/2012/09/Fiqih-Muamalat-Ahmad-Sarwat.pdf
</ref> Di dalam kamus ilmu [[fiqih]] disebutkan bahwa walimah itu adalah makanan pernikahan atau semua makanan yang ditujukan untuk disantap para undangan.<ref name="o" /> Kemudian kedua, kata ''al-‘Urs''. Kata al-‘Urs terdiri dari tiga huruf arab; ''‘ain, ra, sin''. Karena posisinya sebagai ''mudhaf ilaih'', maka ditambah ''alif lam ma’rifah'' atau (اَلْ). Jika ditulis dalam bahasa arab menjadi: اَلْعُرْسُ / ''al-‘Ursu''. Kata ''al-‘Urs'' dalam kalimat ''walimatul ‘Urs'' artinya adalah ''az-Zifaf wa Tazwij''; perkawinan dan pernikahan. Bentuk plural dari ''Al-‘Ursu'' adalah ''al-A’rasu'' / اَلْأَعْرَاسُ.
| dead-url = yes
}}</ref> Di dalam kamus ilmu [[fiqih]] disebutkan bahwa walimah itu adalah makanan pernikahan atau semua makanan yang ditujukan untuk disantap para undangan.<ref name="o" /> Kemudian kedua, kata ''al-‘Urs''. Kata al-‘Urs terdiri dari tiga huruf arab; ''‘ain, ra, sin''. Karena posisinya sebagai ''mudhaf ilaih'', maka ditambah ''alif lam ma’rifah'' atau (اَلْ). Jika ditulis dalam bahasa arab menjadi: اَلْعُرْسُ / ''al-‘Ursu''. Kata ''al-‘Urs'' dalam kalimat ''walimatul ‘Urs'' artinya adalah ''az-Zifaf wa Tazwij''; perkawinan dan pernikahan. Bentuk plural dari ''Al-‘Ursu'' adalah ''al-A’rasu'' / اَلْأَعْرَاسُ.
 
Jadi 'Urs artinya perkawinan dan pernikahan sedangkan ''al-‘Ursy'' terdiri dari tiga kata; ''‘ain, ra, dan syin''. Jika dirangkai menjadi عُرْشٌ. Kata ‘Ursyun dalam kamus bahasa arab berarti sama dengan الأذُنُ / telinga. Sering kita jumpai penulisan kalimat w''alimatul ‘ursy'' pada kartu undangan, banner, atau papan pemberitahuan pernikahan seseorang. Padahal yang benar adalah ''Walimatul ‘Urs''.https://www.dakwah.id/walimatul-urs-bukan-walimatul-ursy/
 
== Pandangan Hukum Islam ==
Para ulama ahli hukum Islam [[fiqih]] bersepakat bahwa mengadakan pesta pernikahan hukumnya adalah ''sunah muakkadah'', yakni sebuah perbuatan yang dilakukan oleh Nabi [[Muhammad]] SAW dan karena itu dianjurkan bagi sang suami yang merupakan seorang laki-laki(''rasyid'') dan wali suami yang bukan ''rasyid''.<ref name="o"/> Pembiayaan pesta pernikahan harus dibayarkan oleh sang suami.<ref name="o"/><ref name="Amar">{{cite book|last= Drs. H. Imron Abu Amar|first=|authorlink=|coauthors=|title= Terj. Fat-hul Qarib|year= 1983|publisher= Menara Kudus|}}</ref> Meskipun demikian, pengadaan pesta pernikahan harus menyesuaikan kemampuan sang suami, karena tujuan adanya pesta pernikahan adalah untuk mengembirakan hati kedua pengantin.<ref name="Mas'ud">{{cite book|last= Drs. H. Ibnu Mas'ud|first=|authorlink=|coauthors=Drs. H. Zainal Abidin S, Drs.Maman Abd. Djaliel|title= Fiqih Mazhab Syafi'i|year= 2000|publisher= CV.Pustaka Setia|}}</ref>
 
== Perihal Tamu ==
Ketika mengadakan walimatul ‘urs tamu yang diundang hendaknya adalah orang-orang yang saleh, baik yang kaya maupun yang miskin.<ref name="Dib" /> Oleh hukum Islam, Tidak diperbolehkan mengundang hanya orang-orang kaya saja.<ref name="ox"/><ref name="xo"/><ref name="Dib">{{cite book|last= Dib Al-Bugha|first= Dr. Mustafa|authorlink=|coauthors=|title= Ringkasan Fiqih Mazhab Syafi'i|year= 2012|publisher= Noura Books|}}</ref> Orang miskin maupun kaya memiliki hak yang sama.<ref name="Dib"/>
 
== Waktu Penyelenggaraan ==
Baris 43 ⟶ 45:
 
== Hukum Menghadiri ==
Menghadiri undangan walimatul ‘ursy<ref>{{Cite web|last=kanalmu|date=2022-03-19|title=Download 14 Undangan Walimatul Ursy Gratis Format Doc, Docx, Pdf|url=https://www.kanalmu.com/2022/03/undangan-walimatul-ursy.html|language=en-us|access-date=2022-03-19}}</ref> hukumnya adalah [[wajib]] atau [[fardhu 'Ain|fardhu ain]], yaitu sebuah perbuatan yang apabila ditinggalkan akan mengakibatkan dosa.<ref name="x"/><ref name="o"/><ref name="Amar"/> Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa mendatangi sebuah walimatul ‘ursy, merupakan sebuah [[fardhu kifayah]], yaitu sebuah perbuatan yang apabila orang lain telah melakukan maka orang yang lain tidak wajib melakukannya.<ref name="o" /> Mereka beranggapan bahwa esensi dan tujuan adanya sebuah pernikahan adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa pasangan ini telah menikah dan membedakannya dari perbuatan zina.<ref name="o"/>
 
Syarat-syarat yang menjadikan seorang muslim [[wajib]] menghadiri walimatul ‘ursy adalah:<ref name="o"/>
* Orang yang mengundang adalah kerabat atau saudara.<ref name="o"/>
* Ditentukan orangnya.<ref name="o"/>
Jika undangan walimatul ‘ursy bersifat umum (tidak menentukan orangnya), maka tidak [[wajib]] untuk menghadiri undangan tersebut,<ref name="o"/> dan hukum menghadirinya adalah [[fardhu kifayah]]--apabila—apabila orang lain telah melakukan maka orang yang lain tidak wajib melakukannya.<ref name="o"/>
* Tidak ada halangan sah sesuai dengan ketentuan hukum islam.<ref name="o"/> Misalnya saja, sakit keras, hujan yang deras, banjir, dan lainnya.<ref name="o"/>
* Di tempat walimatul 'ursy tidak terdapat perbuatan jahat (kemungkaran).<ref name="Dib"/>