Beras: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(25 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{redirect3|Ketan}}
{{Infobox cultivar
| name = Beras
| image = {{multiple image
| direction = vertical
| width = 300
| footer =Beras
| image1 =Rice grains.jpg|ka|100px
| alt1 =
| caption1 =
| image2 =
| alt2 =
| caption2 =
}}
| image_caption =
| genus = ''[[Oryza]]''
| species =
| origin = [[Indonesia]]
}}
[[Berkas:Rice grains.jpg|jmpl|Beras]]
Baris 30 ⟶ 48:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Rijst stampen in de dessa Bandoeng TMnr 10011150.jpg|jmpl|Seorang wanita menumbuk beras di sebuah desa dekat Bandung (foto diambil tahun 1908)]]
'''Beras''' adalah bagian [[bulir]] [[padi]] ([[gabah]]) yang telah dipisah dari [[sekam]]. [[Sekam]] (Jawa ''
Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan [[lesung]] (Jawa ''[[lesung|lumpang]]'') atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.
Beras dari padi ketan disebut '''ketan'''.
Baris 56 ⟶ 74:
== Macam dan warna beras ==
[[Berkas:Indonesian rice vendor.JPG|jmpl|Berbagai macam beras dan ketan di Indonesia.]]
[[Warna]] beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan [[gen]] yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia.
'''Beras putih''', sesuai namanya, berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.<br />
'''Beras merah''', akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi [[antosianin]] yang merupakan sumber warna merah atau ungu.<br />
'''Beras hitam''', sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.<br />
'''Ketan''' (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.<br />
'''Ketan hitam''', merupakan versi ketan dari beras hitam.
Menteri Pertanian (Mentan) Suswono secara resmi meluncurkan beras analog yang berbahan sagu, jagung, dan tepung singkong hasil inovasi Institut Pertanian Bogor<ref name="www.ipb.ac.id">{{Cite web |url=http://kampus.okezone.com/read/2012/09/03/373/684133/beras-analog-ipb-jadi-sumber-pangan-alternatif |title=Salinan arsip |access-date=2013-11-24 |archive-date=2013-12-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131202223729/http://kampus.okezone.com/read/2012/09/03/373/684133/beras-analog-ipb-jadi-sumber-pangan-alternatif |dead-url=yes }}</ref> (IPB) sebagai kebutuhan pokok pengganti beras padi. Bentuknya pun sama seperti beras padi.
Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak (misalnya 'Cianjur Pandanwangi' atau 'Rajalele'). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek [[rekayasa genetika]] beras.
Baris 73 ⟶ 89:
== Aspek pangan ==
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi [[nasi]], makanan pokok terpenting warga dunia. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan [[tapai]]. Selain itu, beras merupakan komponen penting bagi [[jamu]] [[beras kencur]] dan [[param]]. Minuman yang populer dari olahan beras adalah [[arak]] dan [[air tajin]].
Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras (lapisan [[aleuron]]), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung [[bekatul]] (''rice bran''). Bagian [[embrio]] juga diolah menjadi [[suplemen makanan]] dengan sebutan tepung mata beras.
Baris 81 ⟶ 97:
Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah yang telah dikenal sejak tahun 2.800 [[Masehi|SM]] ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan [[tiamin]]nya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg).
Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem [[saraf]] dan [[jantung]], dalam keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, [[sembelit]], mudah lelah, [[Kesemutan|kesemutan,]] jantung berdebar, dan refleks berkurang.
Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah [[fosfor]] (243 mg per 100 gr bahan) dan [[selenium]]. Selenium merupakan elemen kelumit (''trace element'') yang merupakan bagian esensial dari [[enzim]] glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai [[katalisator]] dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat [[toksin|toksik]]. Peroksida dapat berubah menjadi [[radikal bebas]] yang mampu meng[[oksidasi]] [[asam lemak#Karakteristik|asam lemak tidak jenuh]] dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan [[kanker]], dan [[penyakit degeneratif]] lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
Baris 123 ⟶ 139:
|}
== Produksi beras
Produksi beras diprediksi sebagai 63,2% dari produksi [[Gabah#Istilah perdagangan gabah|Gabah Kering Giling]] (GKG):<ref>[
{| border="1" cellpadding="3" cellspacing="0" align="center"
|-
! Tahun
! Produksi (kiloton)
! Tahun
! Produksi (kiloton)
Baris 144 ⟶ 162:
| 2009
| 40,656<ref>http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/359944/</ref>
| 2018
| 33 <ref>https://bisnis.tempo.co/read/1447811/perlukah-kita-impor-beras-ini-data-produksi-padi-dan-beras-2018-2021-dari-bps</ref>
|-
| 1984
Baris 153 ⟶ 173:
| 2010
| 42,43** <ref name="greenradio.fm">http://www.greenradio.fm/news/1-latest-news/5078-produksi-beras-2010-meningkat-tipis-{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
| 2019
| 31 <ref>https://bisnis.tempo.co/read/1447811/perlukah-kita-impor-beras-ini-data-produksi-padi-dan-beras-2018-2021-dari-bps</ref>
|-
| 1985
Baris 161 ⟶ 183:
| 32,950
| 2011
| 41,32 <ref>{{Cite
| 2020
| 31 <ref>https://www.bps.go.id/publication/2022/07/12/c52d5cebe530c363d0ea4198/luas-panen-dan-produksi-padi-di-indonesia-2021.html#:~:text=Sementara%20itu%2C%20produksi%20padi%20tahun,dengan%20produksi%20beras%20tahun%202020.</ref>
|-
| 1986
Baris 167 ⟶ 191:
| 1995
| 32,334
| 2004 <ref>[http://www.balipost.co.id/BALIPOSTCETAK/2004/11/11/e4hl.htm
| 33,490
| 2012
| 43,6 <ref>{{Cite
| 2021
| 31 <ref>https://www.bps.go.id/publication/2022/07/12/c52d5cebe530c363d0ea4198/luas-panen-dan-produksi-padi-di-indonesia-2021.html#:~:text=Sementara%20itu%2C%20produksi%20padi%20tahun,dengan%20produksi%20beras%20tahun%202020.</ref>
|-
| 1987
Baris 180 ⟶ 206:
| 2013
| 41 <ref name="auto1"/>
| 2022
|
|-
| 1988
Baris 186 ⟶ 214:
| 31,206
| 2006
| 34,600<sup>+</sup><ref name="auto">[http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2006/07/06/brk,20060706-79823,id.html
| 2014
| 41 <ref name="auto"/>
| 2023
|
|-
| 1989
Baris 198 ⟶ 228:
| 2015
| 43 <ref name="auto"/>
| 2024
|
|-
| 1990
Baris 207 ⟶ 239:
| 2016
| 46 <ref name="auto1"/>
| 2025
|
|-
| 1991
Baris 217 ⟶ 251:
| 47,29<sup>+</sup><ref>[
https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=2614]</ref>
| 2026
|
|}
<sup>+</sup>Swasembada beras<br />
<sup>§</sup>Dengan asumsi produksi GKG 58.5 juta ton yang setara dengan 36,9 juta ton beras<ref>[http://www.kompas.co.id/kompascetak/read.php?cnt=.xml.2008.03.26.01001126&channel=2&mn=154&idx=154
<sup>#</sup>Perkiraan BPS Maret 2009<br />
<sup>*</sup>surplus 3 juta ton dan asumsi bahwa 63.83 juta ton GKG setara dengan 40.34 juta ton beras<ref>{{Cite web|url=https://analisadaily.com/|title=Berita Terkini - AnalisaDaily.com|website=analisadaily.com}}</ref><br />
Baris 245 ⟶ 281:
|-
| 1987
|
|-64 (swasembada beras)
|-
Baris 312 ⟶ 349:
|2009
|0 (perkiraan)
|-
|2010
|687
|-
|2011
|2.750
|-
|2012
|1.810
|-
|2013
|472
|-
|2014
|844
|-
|2015
|861
|-
|2016
|1.283
|-
|2017
|305
|-
|2018
|1.253
|-
|2019
|444
|-
|2020
|356
|-
|2021
|407
|}
<references />
Sumber: BPS dan The Rice Report, 2003
Baris 319 ⟶ 392:
{{reflist}}
==
* {{cite book|ref=Watson|author=Watson, Andrew|year=1983|title=Agricultural innovation in the early Islamic world|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-06883-5}}
== Pranala luar ==
{{Sister project links|wikt=rice|n=no|q=no|s=no|b=Cookbook:Rice}}
* [http://ricewiki.big.ac.cn RiceWiki] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190408005814/http://ricewiki.big.ac.cn/ |date=2019-04-08 }}
* {{dmoz|Science/Agriculture/Field_Crops/Cereals/Rice}}
* [http://irri.org/ International Rice Research Institute]
* [http://www.trademap.org/open_access/Index.aspx?proceed=true&product=1006 Rice latest trade data on ITC Trade Map]
* [http://irri.org/our-science/global-rice-science-partnership-grisp Global Rice Science Partnership] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111128033938/http://irri.org/our-science/global-rice-science-partnership-grisp |date=2011-11-28 }}
* [http://irri.org/ricetoday Rice Today magazine] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150921193633/http://irri.org/ricetoday/ |date=2015-09-21 }}
* {{cite journal |last=Pazuki |first=Arman |last2=Sohani |first2=Mehdi |lastauthoramp=yes |year=2013 |title= Phenotypic evaluation of scutellum-derived calluses in ‘Indica’ rice cultivars |url= http://aas.bf.uni-lj.si/september2013/08Pazuki.pdf |format=PDF |journal= Acta Agriculturae Slovenica |volume=101 |issue=2 |pages=239–247 |doi=10.2478/acas-2013-0020 |accessdate=February 2, 2014}}
* [https://web.archive.org/web/20101021043815/http://thecaloriecounter.net/calories-in-rice.html Calories in rice]
* [http://irri.org/knowledge/irri-training/knowledge-bank Rice Knowledge Bank] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131202224921/http://irri.org/knowledge/irri-training/knowledge-bank |date=2013-12-02 }}
* [http://www.pub.ac.za/resources/docs/biotech_biodiv_module_gr11_2005.pdf A Brief History of Rice (p. 9 – p. 12)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120425044506/https://www.pub.ac.za/resources/docs/biotech_biodiv_module_gr11_2005.pdf |date=2012-04-25 }}
* [http://www.havanatimes.org/?p=25078 A Cuban Skirmish for Rice] by Isbel Diaz Torres, ''Havana Times'', June 16, 2010
* [http://nfa.gov.ph/ National Food Authority.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120815040459/http://www.nfa.gov.ph/ |date=2012-08-15 }}
* [http://www.abc.net.au/health/talkinghealth/factbuster/stories/2009/01/27/2475255.htm Safe Storage of Cooked Rice]
* [http://uark.libguides.com/rice Rice Research and Practice] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131202221346/http://uark.libguides.com/rice |date=2013-12-02 }}
[[Kategori:Padi]]
|