Adam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan pranala pipa)
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Referensi sebelum tanda baca)
 
(118 revisi perantara oleh 57 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{about|tokoh kitab suci agama-agama samawi|kegunaan lain}}
{{disambiginfo}}
 
{{Infobox orang}}
{{Infobox Saint
|name = Adam
|birth_date = Tidak di ketahui
|feast_day = 25 Desember
|venerated_in = [[Islam]] <br>[[Kekristenan]] {{small|([[Gereja Katolik Roma]], [[Gereja Ortodoks Timur]], [[Gereja Ortodoks Oriental]])}} <br>[[Baháʼí]]
|image= File:Monreale adam entering.jpg
|imagesize=
|caption= Mozaik Bizantium di [[Monreale]] yang menjumpai [[Logos (Christianity)|Yesus sebelum inkarnasi]] di [[Taman Eden]]
|birth_place = <nowiki>[[Surga]</nowiki>
|death_place=
|titles = Manusia pertama
|attributes=
|patronage = Tukang kebun dan juru jahit
|issues=
|prayer=
|prayer_attrib=
}}
{{Infobox person
| honorific_prefix =
| name = {{large|Adam}}<br />{{lang|ar|{{nobold|آدم}}}} • {{Lang|he-n|{{nobold|אָדָם}}}}
| honorific_suffix =
| title = * [[Nabi]]
* ''[[Alaihis Salam|'alaihis-salam]]'' (keselamatan atasnya)
* [[Bapa Manusia]]
| image = Adem (Adam)1.png
| captionimage = KaligrafiAdem (Adam '''alaihis-salam'')1.png
| caption = Kaligrafi Adam '''alaihis-salam''
| birth_name =
| birth_datebirth_name = =
| birth_placebirth_date =
| death_datebirth_place = Jannah الجنة
| death_placedeath_date = [[Jabal Abu Qubais]] (?)
| death_place =
| resting_place = * Gunung di [[anak benua India]]
* [[Gua Makhpela]], menurut Yahudi tradisional
* [[Bait Salomo]], menurut [[Kehidupan Adam dan Hawa|Apokalips Musa]]
Baris 20 ⟶ 40:
* Gunung Abu Qubais, Makkah
* Al-Haram Imam 'Ali, menurut kepercayaan Syi'ah
| other_names =
| years_active =
| notable_works =
| successor = [[Idris]] ([[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi]])
| spouse = [[Hawa]]
| children = * [[Qabil dan Habil|Qabil]] ([[Kainقابيل dan Habel|Kain]])وهابيل
*Syits سييتس
* [[Qabil dan Habil|Habil]] ([[Kain dan Habel|Habel]])
*Anaq عناق
* [[Syits]] ([[Set]])
*Iklima أكليما
| parents =
*Labuda لابودا
| relatives =
*Hazura حزورة
| birth_nameparents =
| parentsrelatives =
}}
'''Adam'''{{efn|({{lang-ar|آدَم|ʾĀdam}}, {{Hebrew name|{{Hebrew|אָדָם}}|ʼAdam|ʾĀḏām}}, berarti ''manusia'')}} adalah tokoh dalam [[Tanakh]], dalam [[Alkitab]]. Menurut keyakinan penciptaan<ref name="womack">{{harvnb|Womack|2005|p=[http://books.google.com/books?id=MQi5x7_-eksC&pg=PA81 81]}}, "Creation myths are symbolic stories describing how the universe and its inhabitants came to be. Creation myths develop through oral traditions and therefore typically have multiple versions."</ref> tradisional dalam [[agama Abrahamik]], Adam dipandang sebagai manusia pertama dan leluhur semua manusia modern. Meski demikian, beberapa aliran juga meyakini keberadaan manusia sebelum Adam, seperti yang diyakini [[Kitab suci|kitab-kitab suci]] dari agama-agama samawi menyebut bahwa Adam dihukum oleh Tuhan turun ke [[bumi]] dikarenakan memakan [[buah]] yang dilarang oleh Tuhan. Namun masing-masing terdapat perbedaan tentang jenis buah yang dimakan. Di mana versi [[Agama Yahudi|Yahudi]] dan [[Kekristenan|Kristen]], buah yang dimakan Adam dan Hawa adalah [[Pohon Pengetahuan Tentang yang Baik dan yang Jahat|buah pengetahuan akan hal yang baik dan yang buruk]].<ref>{{Cite web|title=Bible Gateway passage: Genesis 2 - New International Version|url=https://www.biblegateway.com/passage/?search=Genesis%202&version=NIV|website=Bible Gateway|language=en|access-date=2022-02-05}}</ref><ref>{{Cite web|title=SABDAweb - Genesis 2 - Alkitab Kabar Baik (BIS)|url=https://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=1&c=2&version=bis&lang=english&theme=clearsky|website=www.sabda.org|access-date=2022-02-05}}</ref> Sedangkan di versi [[Islam]], buah yang dimakan mereka adalah ''buah khuldi'' yang merupakan bahasa arab dari ''buah [[keabadian]]''.<ref>{{Cite web|title=Surah Taha - 120|url=https://quran.com/20/120?locale=id&font=v1&translations=131%2C20|website=quran.com|access-date=2022-02-05}}</ref> Buah keabadian juga ada pada versi kisah Yahudi dan Nasrani, namun Tuhan mengusir Adam dan [[Hawa]] sebelum berhasil memakannya karena takut keduanya akan menjadi abadi seperti diri-Nya.<ref name=":1">{{Cite web|title=Bible Gateway passage: Genesis 3 - New International Version|url=https://www.biblegateway.com/passage/?search=Genesis%203&version=NIV|website=Bible Gateway|language=en|access-date=2022-02-05}}</ref> Secara garis besar, [[Kitab suci|kitab-kitab suci]] dari agama-agama samawi menyebut bahwa Adam diusir dari [[surga]] dikarenakan memakan [[buah]] yang dilarang oleh Tuhan.
 
Pada [[Kejadian]] yang merupakan kitabnya Yahudi dan Kristen, dikatakan pula bahwa yang mengakibatkan Adam memakan buah terlarang tersebut bukanlah [[setan]], melainkan [[ular]], yang lalu karenanya ular pun dikutuk oleh Tuhan sehingga berjalan dengan cara merayap dengan badannya.<ref name=":1" /> Sejumlah [[ilmuwan]] berpendapat bahwa pada saat penulisan kitab tersebut, Yahudi belum mengenal konsep setan, dan konsep tersebut baru diadopsi oleh pemuka agama Yahudi ke kitab-kitab suci terbitan baru mereka dari sosok [[Angra Mainyu]]-nya agama [[Zoroastrianisme]], ketika masa [[Israel]] dikontrol oleh [[Persia]] di sekitar tahun 539 - 332 [[Sebelum Masehi|SM]].<ref name=":2">{{Cite web|title=The Origin of Satan|url=https://www.worldhistory.org/article/1685/the-origin-of-satan/|website=World History Encyclopedia|language=en|access-date=2022-02-05}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|title=Christianity - Satan and the origin of evil {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/topic/Christianity/Satan-and-the-origin-of-evil|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2022-02-05}}</ref><ref name=":4">{{Cite web|title=The History and Origins of Satan A study by Lucas Sweeney - PDF Free Download|url=https://docplayer.net/22481218-The-history-and-origins-of-satan-a-study-by-lucas-sweeney.html|website=docplayer.net|access-date=2022-02-05}}</ref>
'''Adam''' ({{lang-ar|آدَم|ʾĀdam}}, {{Hebrew name|{{Hebrew|אָדָם}}|ʼAdam|ʾĀḏām}}, berarti ''bumi'', ''tanah'', ''manusia'', atau ''cokelat muda'') adalah tokoh dalam [[Al-Qur'an]], [[Alkitab]], dan [[Tanakh]]. Meskipun keyakinan penciptaan<ref name="womack">{{harvnb|Womack|2005|p=[http://books.google.com/books?id=MQi5x7_-eksC&pg=PA81 81]}}, "Creation myths are symbolic stories describing how the universe and its inhabitants came to be. Creation myths develop through oral traditions and therefore typically have multiple versions."</ref> menurut [[agama Abrahamik]] kerap dipandang meyakini Adam sebagai manusia pertama, tetapi nyatanya tidak semuanya demikian, seperti kelompok [[Ahmadiyyah]] yang meyakini bahwa Adam bukanlah manusia pertama yang hidup di bumi. Pandangan lain muncul dari G.G. Scholem dalam tulisnnya "''On the Kabbalah and its Symbolism''", Adam ditafsirkan sebagai 'representasi besar dari kekuatan alam semesta' yang terkonsentrasi dalam dirinya.<ref>{{Cite book|last=Cirlot|first=J.E|date=2001|title=A Dictionary of Symbols: Second Edition|location=London|publisher=Routledge|isbn=0-203-13375-7|pages=4|url-status=live}}</ref>
 
Adam diciptakan oleh Allah dari tanah dan tinggal di surga atau [[taman eden]], tetapi kemudian diusir dari sana karena memakan buah terlarang. Bersama [[Hawa]], Adam kemudian diceritakan memiliki beberapa anak, di antaranya adalah [[Qabil dan Habil|Qabil]] قابيل ([[Kain dan Habel|Kain]]), [[Qabil dan Habil|Habil]] هابيل ([[Kain dan Habel|Habel]]), dan [[Syits]] ([[Set]]).<ref>{{Cite web|last=Nurfajrina|first=Azkia|title=Jumlah Anak Nabi Adam AS beserta Nama-namanya|url=https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6414482/jumlah-anak-nabi-adam-as-beserta-nama-namanya|website=detikhikmah|language=id-ID|access-date=2023-04-29}}</ref>
 
== Ayat ==
{{Cquote|Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing), (sebagai) satu keturunan, sebagiannya adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.<br>— Ali 'Imran (3): 33-34}}
 
{{Cquote|Ketika itulah TuhanTUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya TuhanTUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur, disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.<br/>— {{Alkitab|Kejadian 2: 7-8}}}}
 
== Kisah ==
Kisah Adam dalam [[Tanakh]] (kitab suci Yahudi) dan [[Alkitab]] (kitab suci Kristen) termuat pada [[Kitab Kejadian]] (Beresyit) pasal 2-5. Selain dari kitab suci, kisah Adam juga terdapat dalam beberapa riwayat [[hadits]] dan [[literatur Rabinik]].
Dalam Al-Qur'an (kitab suci Islam), nama Adam [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebutkan]] 25 kali{{efn|Dalam Al-Qur'an, nama Adam disebutkan 25 kali, yakni pada surah:<!--- Disebutkan dalam Al-Qur'an bahasa Arabnya, BUKAN pada terjemahan --->
 
DalamSedangkan dalam Al-Qur'an (kitab suci Islam), nama Adam [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebutkan]] 25 kali{{efn|Dalam Al-Qur'an, nama Adam disebutkan 25 kali, yakni pada surah:<!--- Disebutkan dalam Al-Qur'an bahasa Arabnya, BUKAN pada terjemahan --->
{{colbegin|2}}
# Al-Baqarah (2): 31, 33, 34, 35, 37
# Ali 'Imran (3): 33, 59
# Al-Ma'idah (5): 27
# Al-A'raf (7): 11, 19, 26, 27, 31, 35, 172
# Al-Isra' (17): 61, 70
# Al-Kahfi (18): 50
# Maryam (19): 58
# Thaha (20): 115, 116, 117, 120, 121
# Yasin (36): 60
{{colend}}
}} dan kisahnya termaktub dalam surah Al-Baqarah (2): 30-39, Al-A'raf (7): 11-25, Al-Hijr (15): 26-44, Al-Isra' (17): 61-65, Thaha (20): 115-126, dan Shad (38): 67-88, sedangkan kisah Adam dalam [[Tanakh]] (kitab suci Yahudi) dan [[Alkitab]] (kitab suci Kristen) termuat pada [[Kitab Kejadian]] (Beresyit) pasal 2-5. Selain dari kitab suci, kisah Adam juga terdapat dalam beberapa riwayat [[hadits]] dan [[literatur Rabinik]].
 
=== Sebelum penciptaan Adam ===
Alkitab tidak menyertakan percakapan ini. Kisah Adam dalam Kejadian diawali dengan Allah menciptakan alam semesta, termasuk hewan dan tumbuhan. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya dalam enam hari. Pada hari ketujuh, Allah berhenti dan menguduskan hari tersebut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 1: 1-31}}</ref>
Dalam Al-Qur'an, kisah penciptaan Adam diawali dengan percakapan antara Allah dan malaikat. Allah menyatakan hendak menciptakan manusia yang berperan sebagai khalifah (wakil, penerus) di bumi dan malaikat menanggapi, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang akan merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?"<ref>Al-Baqarah (2): 30</ref>
 
Dalam Al-Qur'an, kisah penciptaan Adam diawali dengan percakapan antara Allah dan malaikat. Allah menyatakan hendak menciptakanmenjadikan manusia yang berperan sebagai khalifah (wakilpemimpin,pemuka,pengambil peneruskebijakan) di bumi dan malaikat menanggapi, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang akan merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?"<ref>Al-Baqarah (2): 30</ref> Alkitab tidak menceritakan percakapan ini.
Alkitab tidak menyertakan percakapan ini. Kisah Adam dalam Kejadian diawali dengan Allah menciptakan alam semesta, termasuk hewan dan tumbuhan. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya dalam enam hari. Pada hari ketujuh, Allah berhenti dan menguduskan hari tersebut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 1: 1-31}}</ref>
 
=== Penciptaan Adam ===
[[Berkas:God2-Sistine Chapel.png|400px250px|jmpl|kaki|Lukisan mural ''[[Penciptaan Adam|Creazione di Adamo]]'' karya [[Michelangelo]] di atap [[Kapel Sistine]] di [[Vatikan]] yang menggambarkan peristiwa penciptaan Adam]]
Sumber Alkitab dan Al- Qur'an dan Alkitab sama-sama menyebutkan Adam dibentuk dari tanah.<ref>Al-Hijr (15): 26</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 2: 6}}</ref><ref>Al-Hijr (15):26</ref> Dalam Alkitab disebutkan bahwa manusia dibentuk sesuai gambar dan rupa Allah agar dapat menguasai binatang-binatang ternak, juga hewan-hewan di laut dan udara.<ref>{{Alkitab|Kejadian 1: 26}}</ref> Alkitab menyebutkan bahwa Adam diciptakan pada hari keenam.<ref>{{Alkitab|Kejadian 1: 26-31}}</ref> Setelahnya, Allah menciptakan taman di Eden dan menempatkan Adam di sana<ref>{{Alkitab|Kejadian 2: 8}}</ref> untuk mengurusnya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 2: 15}}</ref>
 
[[Berkas:God2-Sistine Chapel.png|400px|jmpl|ka|Lukisan mural ''[[Penciptaan Adam|Creazione di Adamo]]'' karya [[Michelangelo]] di atap [[Kapel Sistine]] di [[Vatikan]] yang menggambarkan peristiwa penciptaan Adam]]
{{Biblical longevity}}
Dalam hadits disebutkan bahwa Adam tercipta dari tanah yang diambil dari berbagai penjuru bumi, sehingga keturunannya memiliki berbagai warna kulit.<ref>"Allah menciptakan Adam dari segenggam (tanah) yang Dia genggam dari seluruh penjuru bumi. Maka anak keturunan Adam sesuai dengan bagian tanah yang ada. Ada yang berkulit putih, merah, hitam, atau berkulit antara warna-warna itu. Kemudian ada yang buruk, baik, mudah, sedih, dan ada yang campuran daripada itu semua." (HR. Ahmad (4/400))</ref> Saat peniupan roh ke tanah yang menjadi jasad Adam, roh mulai masuk dari kepala dan Adam bersin pada saat itu. Saat roh masuk melalui matanya, Adam langsung melihat buah-buahan. Saat roh tersebut masuk ke kerongkongannya, dia jadi menginginkan buah-buahan tersebut. Roh belum sampai kakinya saat Adam bergegas hendak mengambil buah-buahan tersebut.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=48}} Hadits lain menerangkan bahwa Adam diciptakan pada hari Jum'at.<ref>Dari Abu Hurairah ''radhiyallahu ‘anhu'' bahwa Rasulullah ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' bersabda, "Hari paling baik saat matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintaannya.” (HR. Muslim)</ref>
 
=== Adam, malaikat, dan iblis ===
Adam kemudian diajarkan nama-nama. Dijelaskan dalam Alkitab bahwa Adam diajarkan memberi nama hewan-hewan ternak, binatang hutan, dan burung-burung.<ref>{{Alkitab|Kejadian 2: 19-20}}</ref>
 
Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Adam diajarkan nama-nama semuanya.<ref>Al-Baqarah (2): 31</ref> Ibnu Abbas menjelaskan bahwa maksudnya adalah Adam diajarkan nama-nama yang banyak dikenal manusia, seperti binatang, tanah, lembah, lautan, gunung, unta, himar, dan sebagainya. Mujahid menyatakan bahwa yang dimaksud adalah nama binatang melata, burung, dan segala sesuatu. Hal ini senada dengan Sa'id bin Jubair, Qatadah, dan yang lainnya. Ar-Rabi' mengatakan bahwa yang dimaksud adalah nama-nama malaikat, sedangkan 'Abdurrahman bin Zaid menyatakan nama-nama keturunannya. Ibnu Katsir berpendapat bahwa yang dimaksud adalah nama-nama binatang beserta tingkah lakunya, baik yang kecil maupun yang besar.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=9-10}}
 
[[Berkas:Adam honored.jpg|200px|jmpl|kiri|[[Miniatur (naskah beriluminasi)|Miniatur]] yang menggambarkan para malaikat yang sujud kepada Adam. Terlihat [[Iblis]] dari bangsa [[jin]] yang tidak mau bersujud]]
Al-Qur'an mengisahkan bahwa Allah kemudian memerintahkan para malaikat untuk menyebut nama-nama hal yang ditunjuk, tetapi mereka tidak dapat melakukannya. Adam diberi perintah serupa dan dapat menyebutkan nama-namanya.<ref>Al-Baqarah (2): 32–33</ref> Bagian para malaikat yang tidak mampu menyebutkan nama-nama tersebut tidak terdapat dalam Alkitab.
 
Setelahnya, Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Para malaikat kemudian bersujud, tetapi iblis menolak karena merasa bahwa dirinya yang tercipta dari api lebih mulia dari manusia yang diciptakan dari tanah.<ref>Al-A'raf (7): 12</ref> Atas penolakannya, Allah mengutuk iblis dan mengusirnya dari surga.<ref>Al-A'raf (7): 13</ref><ref>Al-Hijr (15): 34-35</ref> Iblis kemudian meminta penangguhan, tidak bisa mati dan tidak diazab sampai hari kiamat.<ref>Al-Hijr (15): 36-38</ref> Sebagian pendapat menyatakan bahwa permohonan iblis diterima sebagai balasan atas amal baik dan ketaatan yang dia lakukan sejak sebelum Adam diciptakan, yang membuatnya dapat tinggal di surga.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=17}} Beberapa menyatakan bahwa iblis, dulunya bernama [[Azazel|Azazil]], sebelumnya adalah pemimpin para malaikat sehingga dia tinggal di surga. Pendapat lain menyatakan bahwa iblis termasuk bangsa jin yang membuat kerusakan di bumi sehingga para malaikat menahannya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=15}} Alkitab tidak mengisahkan perintah sujud kepada Adam dan pengusiran iblis.
 
Terkait surga tempat tinggal Adam, sebagian ulama berpendapat bahwa itu adalah surga yang ada di langit, sementara sebagian ulama lain menyebutkan bahwa itu adalah taman yang ada di dunia.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=21-25}} Perincian dalam Alkitab menunjukkan bahwa Tanah Eden tempat tinggal Adam berada di dunia.
 
=== Penciptaan Hawa ===
Alkitab menyebutkan bahwa saat Adam tidur, Allah mengambil salah satu tulang rusuknya dan menciptakan seorang manusia berjenis kelamin perempuan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 2: 21-24}}</ref> Adam menamai perempuan itu [[Hawa]], sebab dia menjadi ibu bagi semua yang hidup.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3: 20}}</ref>
 
Penciptaan Hawa tidak dikisahkan secara jelas dalam Al-Qur'an dan namanya juga tidak disebutkan secara tersurat. Namun ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa manusia diciptakan "dari diri yang satu dan Allah menciptakan pasangannya dari dirinyadarinya"<ref>An-Nisa' (4): 1</ref><ref>Al-A'raf (7): 189</ref> ditafsirkan sebagai penciptaan Hawa yang berasal dari bagian Adam. Dalam hadits juga disebutkan bahwa wanita tercipta dari tulang rusuk. namun hal ini disanggah oleh Al-Qur'an surat Al-Maidah : 2 yang berbunyi "Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya". yang berarti manusia tidak bergender laki maupun perempuan sama sama diciptakan dari tanah. <ref>"Bersikaplah yang baik kepada wanita, karena wanita diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian paling atas. Jika kalian luruskan dengan keras, akan patah. Sebaliknya, jika kalian biarkan akan selalu bengkok. Karena itu, bersikaplah yang baik kepada wanita." (HR. Bukhari 3331 & Muslim 1468)</ref> Namun ada juga penafsiran lain bahwa makna 'darinya (مِنْهَا)' dalam ayat tersebut bukan bermakna 'dari Adam', tapi 'dari jenis yang sama dengan Adam'.
 
=== Pohon terlarang ===
Dalam surga atau tamanTaman edenEden, disebutkan bahwa Adam dan Hawa dapat memakan buah dari pohon mana saja, tetapi Allah melarang mereka memakan buah dari salah satu pohon. Dalam Al-Qur'an disebutkan peringatan bahwa Adam akan tergolong orang yang zalim bila mendekati pohon tersebut,<ref>Al-Baqarah (2): 35</ref> sementara Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan menakut-nakuti Adam kalau dia akan mati bila memakan buah tersebut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3: 4}}</ref>
 
Alkitab mengisahkan bahwa [[ular]] kemudian membujuk [[Hawa]] untuk memakannya dan menyatakan bahwa jika mereka memakan buah terlarang tersebut, mereka akan mengetahui apa-apa saja yang baik dan buruk sebagaimana Tuhan. Hawa yang terbujuk akan perkataan ular, dan tertarik melihat cantiknya buah tersebut pun memetik beberapanya dan memberikan sebagiannya ke Adam, dan mereka pun memakannya bersama. Setelah memakannya, mereka pun menyadari bahwa diri mereka [[telanjang]] bulat dan merasa malu akan hal tersebut sehingga memetik daun-daun dari [[Tin|pohon ara]] untuk digunakan sebagai pakaian. Tidak lama berselang Tuhan pun datang. Namun Ia tidak menemukan Adam di tempat biasanya dia bermain, maka Tuhan memanggilnya, yang mana kemudian Adam pun datang, dan Tuhan menanyakan ada apa gerangan. Maka Adam pun menceritakan kalau dirinya bersembunyi karena malu dirinya telanjang. Tuhan yang heran pun bertanya ke Adam, "Siapa yang memberi-tahu kalau dirimu telanjang? Apakah kau memakan buah yang kularang kau memakannya?". Adam pun mengatakan bahwa dia diberi buah itu oleh Hawa. Maka Tuhan pun marah dan bertanya ke hawa, "Apa-apaan ini yang telah kau lakukan?". Hawa pun mengaku kalau dirinya telah ditipu oleh Setan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3: 1-6}}</ref>
 
Pada versi Kristen, ular tersebut kemudian dianggap sebagai [[setan]]. Sejumlah [[ilmuwan]] berpendapat, perubahan ini terjadi dikarenakan Yahudi awalnya tidak mengenal sosok setan. Dalam konsep agama yahudi awal, segala yang baik dan buruk dianggap sebagai kehendak Tuhan. Namun ini menimbulkan pertanyaan [[teodisi]] di pikiran orang-orang Israel pada masa itu, bagaimana bisa Tuhan yang maha pengasih lagi penyayang, menimbulkan penderitaan kepada mereka seperti yang terjadi ketika [[Pembuangan ke Babilonia|pembuangan orang-orang Israel ke Babilonia]], apalagi kitab-kitab suci yahudi mengklaim kalau bangsa Israel adalah bangsa pilihan. Para pemuka agama Yahudi pun mendapat inspirasi untuk menjawab pertanyaan ini di saat dikontrolnya Israel oleh Persia yang beragama [[Zoroastrianisme]] pada sekitar tahun 539 - 332 SM. Di agama Zoroastrianisme, terdapat konsep [[dualisme]], di mana segala yang buruk berasal dari [[Angra Mainyu]], sedangkan segala hal yang baik berasal dari sosok Tuhan, [[Ahura Mazda]]. Para pemuka yahudi pun terpikir untuk mencontoh konsep ini dan dengan demikian terbentuklah secara bertahap sosok yang dikenal sekarang sebagai Setan. Sebelum itu, pada kitab-kitab yahudi, kata setan awalnya hanyalah kata yang bermakna "musuh", sebagaimana yang dapat dilihat pada ayat ([https://biblehub.com/text/1_samuel/29-4.htm 1 Samuel 29:4]) di mana Panglima Bangsa Philistine takut bilamana [[Daud]] akan menjadi שָׂטָ֣ן "''Setan''" (Lawan) mereka. Pada Kitab ([https://biblehub.com/text/numbers/22-22.htm Bilangan 22:22]) [[Tuhan]] mengirimkan malaikat untuk menjadi שָׂטָ֣ן "''Setan''" (Lawan) atas [[Bileam]] yang ikut pergi bersama orang-orang [[Moab]] yang berniat menyerang bangsa [[Israel]].<ref name=":2" /><ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
Sedangkan menurut versi Al-Quran, sebagaimana versi Kristen, bukan ular, tapi melainkan juga Setan lah membuat Adam dan Hawa terusir dari Surga. Namun terdapat perbedaan pada prosesnya, di mana yang membuat Adam dan Hawa tersadar akan kemaluan mereka bukanlah karena efek memakan buah yang dilarang oleh Tuhan, melainkan karena diberitahukan oleh Setan, yang kemudian menghasut mereka untuk memakan buah khuldi (bahasa arab dari keabadian) yang dia klaim akan menjadikan mereka seperti malaikat dan abadi.<ref>Al-A'raf (7): 20</ref><ref>Thaha (20): 120</ref> Buah keabadian juga ada pada versi penceritaannya Kitab Kejadian-nya Yahudi, namun Adam dan Hawa terlebih dahulu diusir oleh Tuhan sebelum memakan buah tersebut, karena Tuhan takut bilamana Adam dan Hawa akan menjadi kekal pula sebagaimana diri-Nya.<ref>Al-A'raf (7): 22</ref>
Alkitab mengisahkan bahwa ular kemudian membujuk Hawa untuk memakannya dan menyatakan bahwa jika mereka memakan buah terlarang tersebut, mereka akan menjadi seperti Allah dan mengetahui yang baik dan buruk. Hawa kemudian memakannya. Adam kemudian terbujuk oleh Hawa dan memakan buah tersebut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3: 1-6}}</ref>
 
Al-Qur'an dan Alkitab tidak memberikan keterangan tersurat mengenai pohon dan buah terlarang. Beberapa ulama Islam berpendapat bahwa pohon terlarang tersebut adalah anggur, kurma,<ref>Diriwayatkan Ibnu Hatim dalam tafsirnya (380) dari jalur Ats-Tsauri, Imam As-Suyuti menisbatkannya di dalam ''Ad-Durrul Mantsur'' (1/53) kepada Abu Syaikh.</ref> atau tin.<ref>Diriwayatkan Ibnu Hatim dalam tafsirnya (379) dari jalur Ibnu Juraih, Imam As-Suyuti menisbatkannya di dalam ''Ad-Durrul Mantsur'' (1/53) kepada Abu Syaikh.</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=20-21}} Kalangan Eropa Barat biasanya menggambarkan buah terlarang tersebut sebagai apel. Sebagian rabi Yahudi berpendapat bahwa tanaman terlarang tersebut adalah anggur atau gandum.<ref>Berakhot 40a; Sanhedrin 70a</ref>
Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa setan yang membujuk Adam dan Hawa untuk memakan buah tersebut. Setan membujuk dengan menyatakan bahwa mereka dilarang memakan buah tersebut karena nanti mereka akan menjadi malaikat atau menjadi kekal.<ref>Al-A'raf (7): 20</ref> Buah khuldi (keabadian) yang kerap dianggap sebagai nama dari buah terlarang tersebut adalah nama yang digunakan setan untuk membujuk Adam dan Hawa agar memakannya.<ref>Thaha (20): 120</ref> Al-Qur'an menjelaskan bahwa keduanya kemudian mencicipi buah tersebut, tanpa menyebutkan pihak yang pertama kali memakannya.<ref>Al-A'raf (7): 22</ref>
 
Menurut Alkitab, sejak awal Adam dan Hawa tinggal di tamanTaman edenEden dalam keadaan telanjang, tetapi mereka tidak merasa malu.<ref>{{Alkitab|Kejadian 2: 25}}</ref> Setelah memakan buah terlarang, mereka menjadi sadar akan ketelanjangan mereka dan kemudian membuat cawat dari dedaunan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3: 7}}</ref> Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Adam dan Hawa mengenakan pakaian saat di surga, tetapi pakaian mereka terlepas saat memakan buah terlarang tersebut.<ref>Al-A'raf (7): 27</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=29-30}}
 
=== Kejatuhan manusia ===
Setelah Adam dan Hawa memakan buah terlarang, Alkitab memusatkan kisah pada hukuman dan konsekuensi dari penyimpangan yang telah dilakukan. Di hadapan Allah, Adam menyalahkan Hawa atas kesalahannya memakan buah terlarang tersebut. Hawa kemudian menyalahkan ular atas kejadian tersebut. Allah kemudian mengutuk ular dan membuatnya berjalan menggunakan perut seumur hidup, menghukum Hawa dengan memberikan kepayahan saat mengandung dan melahirkan dan membuat suaminya berkuasa atasnya, dan menghukum Adam dengan menjadikannya bersusah payah mencari rezeki dari tanah sampai dia sendiri kembali menjadi tanah.<ref>{{Alkitab|Kejadian 3: 14-19}}</ref>
 
Dalam Al-Qur'an, kisah kejatuhan Adam berpusat pada pertaubatan Adam dan Hawa atas kesalahan yang telah diperbuat.<ref>Al-Baqarah (2): 37</ref><ref>Al-A'raf (7): 23</ref> Tidak ada perincian mengenai hukuman yang masing-masing diterima sebagaimana yang dijabarkan dalam Alkitab. Mereka berdua kemudian dikeluarkan dari surga.<ref>Al-A'raf (7): 24</ref> MeskiBagi tidakyang tercantummeyakini dalambahwa Al-Qur'an,surga banyakkediaman Adam ada di langit, Muslimsebagiannya meyakini bahwa Adam dan Hawa diturunkan di tempat terpisah<ref name=wheeler>{{cite book|last=Wheeler|first=Brannon M.|title=Introduction to the Quran : stories of the prophets|year=2001|publisher=Continuum|location=New York|isbn=978-0-8264-4957-3}}</ref> dan mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah, [[Arafah]]. SebagianKeterangan ulamaini berpendapattidak bahwaterdapat Adamdalam dan Hawa sejak awal sudah tinggal di dunia, dan surga yang ditinggali mereka sebelumnya adalah sebuah taman yang ada di duniaAl-Qur'an.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=21-25}}
 
Dalam [[Sejarah kebudayaan Swahili|kebudayaan Swahili]], Hawa memakan buah terlarang terlebih dulu dan kemudian diusir dari surga. Adam kemudian ikut memakan buah tersebut untuk mengikuti Hawa agar dapat melindunginya di bumi.<ref>John Renard ''Islam and the Heroic Image: Themes in Literature and the Visual Arts'' Mercer University Press 1999 {{ISBN|9780865546400}} hlm. 122</ref>
Baris 109 ⟶ 141:
Sumber [[Syiah]] menyatakan bahwa perselisihan Qabil dan Habil bukan karena pernikahan, tetapi karena Habil diterima kurbannya dan diangkat sebagai penerus Adam. Terkait pernikahan, dikatakan bahwa Allah mengutus bidadari untuk menjadi istri dari putra-putra Adam. Baik masalah pernikahan maupun penerus ini tidak termaktub dalam Al-Qur'an. Dikatakan bahwa tempat Qabil/Kain membunuh Habil adalah di gua yang sekarang disebut dengan "Gua Darah" (Maghārat ad-Dam) yang berada di Gunung Qasiyun, dekat [[Damaskus]].<ref>{{cite web |url=http://www.naqshbandi.org/events/hajj/jabal.htm |title=Jabal Qasiyun - Site of Wonders |accessdate=2009-03-07 |url-status=dead |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120305025659/http://www.naqshbandi.org/events/hajj/jabal.htm |archivedate=2012-03-05}}</ref><ref>{{cite news |title=Progress at a standstill at the crossroads of the Middle East|author=Jason Koutsoukis |newspaper=The Age|date=September 27, 2008 |url= http://www.theage.com.au/world/progress-at-a-standstill-at-the-crossroads-of-the-middle-east-20080926-4ov4.html?skin=text-only |accessdate=28 Desember 2010}}</ref>
 
=== WafatKematian ===
Sebuah haditshadis [[Islam]] menyebutkan bahwa Allah menampakkan kepada Adam keturunan-keturunannya kelak. Saat melihat [[Dawud]], Adam meminta agar umur Dawud ditambah empat puluh tahun dari umurnya sendiri. Namun saat malaikat maut mendatangi Adam, Adam mengelak dengan alasan usianya masih tersisa empat puluh tahun lagi dan dia lupa pernah memberikannya kepada Dawud.<ref name="Adam2">HR. Ahmad (5/136)</ref>{{sfn|Al-Qarni|2006|pp=61-63}}
 
Dalam riwayat haditshadis lain disebutkan bahwa saat menjelang ajal, Adam meminta anak-anaknya mengambilkan buah anggur dari surga. Namun para malaikat memerintahkan anak-anak Adam kembali ketika mereka sedang mencarikan buah tersebut. Saat melihat para malaikat datang, Hawa langsung mendekati Adam untuk menjaganya, tetapi Adam memintanya untuk menyingkir. Malaikat kemudian mencabut nyawa Adam.<ref name="Adam2"/>
 
Menurut Alkitab, usia Adam adalah 930 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 5: 5}}</ref> Bila mengacu pada perhitungan usia Adam dan keturunannya dalam Alkitab, Adam masih hidup selama beberapa tahun setelah Lamekh lahir. Lamekh adalah ayah Nuh. Al-Qur'an tidak menyebutkan usia Adam, tetapi para ulama berpendapat bahwa dia meninggal saat berusia seribu tahun. Ibnu Katsir menyatakan bahwa selisih perhitungan ini mungkin dikarenakan perbedaan sistem penanggalan (menggunakan penanggalan bulan atau matahari) ditambah lamanya Adam saat tinggal di surga.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=78}}
 
== Wujud Adam ==
SebuahDalam haditsdoktrin [[Islam]], terdapat sebuah hadis yang menyebutkan bahwa "Allah menciptakan Adam menurut bentuknya."<ref name="Adam1">Diriwayatkan dari Abu Huraira, Nabi berkata: “Allah menciptakan Adam dan tingginya 60 hasta. Kemudian Ia berkata, ‘Pergilah dan berilah salam kepada para malaikat dan dengarkanlah bagaimana mereka memberi salam kepadamu, karena itu akan menjadi salam bagimu dan salam bagi keturunanmu’. Ia berkata, `Al-salaamu `alaykum (damai besertamu).’ Mereka berkata, `Al-salaamu `alaykum wa rahmat-Allaah (damai ada atasmu dan kemurahan Allah).’ Maka mereka menambahkan kata-kata `wa rahmat Allaah.’ Dan setiap orang yang memasuki firdaus akan memasukinya dalam bentuk/wujud Adam. Orang senantiasa menjadi semakin pendek hingga sekarang”. Imam Bukhari no. 3336 juga no.246; Muslim 7092, juga al-Haafiz ibn Hajar di Fath al-Baari (6/367)</ref> [[Ibnu Hajar al-'Asqalani]] menyatakan bahwa maksudnya adalah tidak ada seorangpun yang menyamai Adam dalam bentuknya.{{sfn|Al-Qarni|2006|p=60}} Dalam hadits yang sama juga dijelaskan bahwa Adam memiliki tinggi 60 hasta. Setelah Adam, perawakan manusia semakin mengecil hingga sekarang.<ref name="Adam1"/>{{sfn|Al-Qarni|2006|pp=59-61}}
 
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Yusuf dikaruniai separuh ketampanan.<ref>HR. Muslim (162/259) dari hadits Anas</ref> Sebagian ulama menafsirkan bahwa maksudnya adalah Yusuf dikaruniai separuh dari ketampanan Adam, karena Allah menciptakan Adam dengansecara tangan-Nya sendirilangsung sehingga Adam merupakan sosok manusia yang paling tampan. Hal ini juga berlaku bagi Hawa yang diyakini merupakan wanita paling cantik.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=349}}
 
Dalam [[literatur Rabinik]], disebutkan bahwa kulit Adam adalah pakaian yang terang, bersinar seperti kukunya. Saat Adam berdosa, cahayanya lenyap dan dia menjadi tampak telanjang. (Targum Yer. Gen. iii. 7; [[Bereshith Rabba]] xi.).<ref>{{Cite web|url=http://jewishencyclopedia.com/articles/758-adam|title=ADAM - JewishEncyclopedia.com|website=jewishencyclopedia.com}}</ref>
Baris 125 ⟶ 157:
== Surga tempat Adam ==
[[Berkas:Cole Thomas The Garden of Eden 1828.jpg|200px|jmpl|kiri|''The Garden of Eden'' karya Thomas Cole (sekitar 1828)]]
Terdapat perbedaan pendapat mengenai surga atau tamanTaman edenEden yang ditempati Adam sebelum memakan buah terlarang. Satu pendapat bahwa itu adalah surga abadi yang sama dijanjikan untuk umat beriman di akhirat, sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa surga tersebut adalah sebuah taman yang ada di dunia.
 
Dalam Al-Qur'an, ada beberapa istilah yang digunakan untuk merujuk pada surga. Surga dalam kisah Adam dan Hawa merupakan terjemahan dari kata ''[[jannah]]'' ({{lang-ar|جنّة}}) yang secara harfiah bermakna "kebun" atau "taman".
 
Kebanyakan ulama menyatakan bahwa surga yang ditinggali Adam dan Hawa adalah surga abadi.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=21}} Di sisi lain, ada ulama yang berpendapat bahwa surga yang ditempati Adam bukanlah surga abadi di akhirat, tetapi sebuah taman di dunia. Penjelasannya:{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=21-25}}
* Setan dapat membujuk Adam dan Hawa yang ada di dalam surga untuk memakan buah terlarang
* Riwayat<ref name="Adam2"/> yang menyatakan bahwa saat menjelang ajal, Adam memerintahkan anak-anaknya mengambil buah anggur dari surga. Tentu perintah itu mustahil dilaksanakan jika surga yang dimaksud adalah surga abadi
Baris 137 ⟶ 169:
Untuk perihal ayat yang menyatakan bahwa Adam diturunkan dari surga,<ref>Hud (11): 48</ref> belum tentu makna "turun" tersebut adalah turun dari langit ke dunia, karena kata tersebut juga digunakan untuk menjelaskan Nuh yang "turun" dari bahtera.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=25}}
 
Dalam Talmud dan Yahudi Kabbalah,<ref name="Gan Eden">[http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=39&letter=E Gan Eden] – JewishEncyclopedia; 02-22-2010.</ref> terdapat dua jenis tempat spiritual yang bernama tamanTaman edenEden, yakni Taman Eden bawah, yang memiliki kesuburan melimpah dan Taman Eden atas, tempat tinggal orang-orang yang benar dan jiwa-jiwa abadi. Adam dikatakan tinggal di Taman Eden bawah, sedangkan Taman Eden atas tidak terlihat oleh mata.<ref name="Gan Eden"/>
 
Berdasar rincian mengenai tamanTaman edenEden dalam Kejadian 2: 10-14, terdapat beberapa tempat yang dianggap sebagai lokasinya,<ref name="wilensky2012">{{cite book | url=https://books.google.com/books?id=AucnMV_ZsWYC&printsec=frontcover&dq=paradise+lust&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjk-6PKkuTKAhVK4SYKHVdqDhQQ6AEIHTAA#v=onepage&q=paradise%20lust&f=false | title=Paradise Lust: Searching for the Garden of Eden | publisher=Grove Press | last=Wilensky-Lanford | first=Brook | year=2012}}</ref> yakni tempat sumber mata air sungai-sungai, kepala [[Teluk Persia]], di [[Mesopotamia]] selatan tempat sungai [[Tigris]] dan [[Eufrat]] menuju ke laut,<ref name=loc7>{{cite journal|last=Hamblin|first=Dora Jane|date=May 1987|title=Has the Garden of Eden been located at last? (Dead Link)|url=http://www.theeffect.org/resources/articles/pdfsetc/Eden.pdf|format=PDF|journal=[[Smithsonian (magazine)|Smithsonian]]|volume=18|issue=2|accessdate=8 Januari 2014|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140109135715/http://www.theeffect.org/resources/articles/pdfsetc/Eden.pdf|archivedate=9 Januari 2014}}</ref> dan [[Dataran Tinggi Armenia]].<ref name=loc8>Zevit, Ziony. What Really Happened in the Garden of Eden? 2013. Yale University Press, hlm. 111.</ref><ref name=loc9>Day, John. Yahweh and the Gods and Goddesses of Canaan. 2002. Sheffield Academic Press, hlm. 30.</ref><ref name=loc10>Duncan, Joseph E. Milton's Earthly Paradise: A Historical Study of Eden. 1972. University Of Minnesota Press, hlm. 96, 212.</ref><ref name=loc11>Scafi, Alessandro. Return to the Sources: Paradise in Armenia, in: Mapping Paradise: A History of Heaven on Earth. 2006. London-Chicago: British Library-University of Chicago Press, hlm. 317-322</ref> Arkeolog Britania David Rohl berpendapat di Iran dan di sekitar [[Tabriz]].<ref name=loc12>{{cite book |last=Cline |first=Eric H. |year=2007 |title=From Eden to Exile: Unraveling Mysteries of the Bible |publisher=National Geographic |page=10 |isbn=978-1-4262-0084-7 |url=https://books.google.com/books?id=bJW-zhffwk4C&printsec=frontcover&dq=From+Eden+to+Exile:+Unraveling+Mysteries+of+the+Bible&hl=en&sa=X&ved=0CCUQ6AEwAGoVChMIvPSQ6qf_yAIVUjuICh3wFAF2#v=onepage&q=From%20Eden%20to%20Exile%3A%20Unraveling%20Mysteries%20of%20the%20Bible&f=false}}</ref>
 
== Lilith ==
Baris 181 ⟶ 213:
 
=== Keturunan lain ===
Alkitab menjelaskan mengenai sebagian keturunan Adam dan Hawa. Putra pertama Adam, QabilKain, memiliki putra bernama Henokh. Henokh memiliki putra bernama Irad. Irad memiliki putra bernama Mehuyael. Mehuyael memiliki putra bernama Metusael. Metusael memiliki putra bernama Lamekh. Lamekh memiliki dua istri: Ada dan Zila.<ref>{{Alkitab|Kejadian 4: 17-26}}</ref>
 
Setelah kematian HabilHabel, Hawa melahirkan seorang putra bernama [[Set]] (Syits dalam sumber Islam) pada saat Adam berusia 130 tahun. Setelahnya Adam memiliki putra dan putri lain yang tidak disebutkan namanya. Garis keturunan Adam sampai Nuh menurut Kejadian adalah:<ref>{{Alkitab|Kejadian 5: 1-29}}</ref>
* Set memiliki putra bernama Enos saat berumur 150 tahun
* Enos memiliki putra bernama Kenan ketika berumur 90 tahun
Baris 216 ⟶ 248:
* [[Penciptaan menurut Kitab Kejadian]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Kejadian 1]], [[Kejadian 2]]
* [[Swayambu Manu]], manusia pertama dalam doktrin [[Hindu]]
 
== Catatan ==
Baris 233 ⟶ 265:
{{Commonscat|Adam}}
* {{id}} [https://kisahmuslim.com/2544-kisah-nabi-adam-alaihis-salam.html KisahMuslim: Kisah Nabi Adam]
* (Indonesia) Jajar: [https://jajar.id/kisah-nabi-adam-lengkap Kisah Nabi Adam Mulai Dari Penciptaan Sampai Diturunkan Dari Surga]
 
{{Nabi-nabi}}
{{Adam hingga Daud}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Lama]]
[[Kategori:Keluarga Adam dan Hawa| ]]
[[Kategori:Kitab Kejadian]]
[[Kategori:Rasul|Adam]]