Angkasa Pura I: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
WillsonEP09 (bicara | kontrib) k (via JWB) |
||
(161 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{disambig info|Angkasa Pura}}
{{Infobox company
| name = PT Angkasa Pura I
| former_name = PN Angkasa Pura Kemayoran <small>(1962-1965)</small><br/>PN Angkasa Pura <small>(1965-1974)</small><br/>Perum Angkasa Pura <small>(1974-1986)</small><br/> Perum Angkasa Pura I <small>(1986-1992)</small><br/>PT Angkasa Pura I (Persero)<small>(1992–2021)</small>
| logo = Angkasa Pura logo 2011.svg
| logo_size =
| image =
| image_caption =
| image_size =
| type = [[Perseroan terbatas]]
| traded_as =
| industry = [[Aviasi]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1962|11|15}}
|
| defunct = {{end date|2024|07|01}}
| successor = [[Injourney Airports]]
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Fahmi Alaydroes ]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://ap1.co.id/id/about/management-team|title=Dewan Direksi|website=PT Angkasa Pura I|location=Jakarta|publisher=PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Djoko Sasono]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://ap1.co.id/id/about/management-team/boc|title=Dewan Komisaris|website=PT Angkasa Pura I|location=Jakarta|publisher=PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands =
|
| services =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]]
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] -3,279 triliun <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite report|url=https://ap1.co.id/contents/file/224-Laporan_Tahunan_PT_Angkasa_Pura_I_Tahun_2021.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|work=PT Angkasa Pura I|location=Jakarta|publisher=PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref>
| owner = PT [[Aviasi Pariwisata Indonesia]] (Persero)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 42,628 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 10,065 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 3.231 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT [[Angkasa Pura Hotel]]<br/>PT [[Angkasa Pura Properti]]<br/>PT [[Bandara Internasional Batam]]
| slogan =
| homepage = {{URL|www.ap1.co.id}}
}}
'''PT Angkasa Pura I''' dulu adalah bagian dari [[Injourney]] yang bergerak di bidang pengelolaan [[bandara]]. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengelola 15 bandara yang terutama terletak di Indonesia bagian tengah dan [[Indonesia Timur|timur]].<ref name="annual" /><ref name="profil" /> Melalui PT Bandara Internasional Batam, perusahaan ini juga mengelola [[Bandar Udara Internasional Hang Nadim]].<ref name=":0">{{Cite news|date=21 Desember 2021|title=BP Batam dan BUP Konsorsium Angkasa Pura I - IIAC - WIKA Tandatangani Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Bandara Batam|url=https://bisnis.com/ekonomi-bisnis/read/20211221/98/1480107/bp-batam-dan-bup-konsorsium-angkasa-pura-i-iiac-wika-tandatangani-perjanjian-kerja-sama-pengelolaan-bandara-batam|work=Bisnis.com|access-date=27 Juli 2023}}</ref>
Pada bulan Juli 2024, perusahaan ini digabung ke dalam [[Angkasa Pura Indonesia]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pengelolaan bandara.<ref name="api"/>
== Sejarah ==
Perusahaan ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1962 sebagai sebuah [[perusahaan umum|perusahaan negara]] (PN) dengan nama '''PN Angkasa Pura Kemayoran''' untuk mengelola [[Bandara Kemayoran]] yang saat itu merupakan satu-satunya bandara internasional di Indonesia.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2421/PP0331962.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1962|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1964, perusahaan ini resmi mengambil alih aset dan operasional Bandara Kemayoran dari [[Kementerian Perhubungan]]. Pada tahun 1965, nama perusahaan ini diubah menjadi '''PN Angkasa Pura''' sehingga dapat mulai mengelola bandara selain Bandara Kemayoran. Pada tahun 1974, status perusahaan ini diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="perum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2955/pp0371974.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 1974|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1980, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara I Gusti Ngurah Rai]].<ref name="dps">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3153/PP0261980.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 1980|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1984, perusahaan ini juga mulai mengelola [[Bandara Juanda]] dan [[Bandara Polonia]].<ref name="sub">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/61817/PP%20NO%2030%20TH%201984.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1984|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=9 Maret 2023}}</ref> Setahun kemudian, perusahaan ini menghentikan operasional Bandara Kemayoran.<ref name="jkt">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3315/PP0311985.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 1985|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref>
Pada tahun 1986, perusahaan ini diubah namanya menjadi '''Perum Angkasa Pura I''' dan ditugaskan untuk mengelola bandar udara yang terletak di Indonesia bagian timur.<ref name="ap1">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3357/PP_NO_25_TH_1986.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 1986|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1987, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Sultan Hasanuddin]] dan [[Bandara Sepinggan]].<ref name="upg">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3383/PP%20NO%201%20TH%201987.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 1987|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref> Dua tahun kemudian, perusahaan ini juga mulai mengelola [[Bandara Sam Ratulangi]] dan [[Bandara Frans Kaisiepo]].<ref name="mdo">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3441/PP%20NO%206%20TH%201989.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 1989|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1992, status perusahaan ini diubah menjadi [[persero]].<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/5932/PP%20NO%205%20TH%201992.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 1992|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1992 juga, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara Adi Soemarmo]], [[Bandara Adisutjipto]], dan [[Bandara Syamsuddin Noor]].<ref name="soc">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6142/PP%20NO%2048%20TH%201992.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 48 tahun 1992|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1994, pemerintah mengalihkan pengelolaan Bandara Polonia dari perusahaan ini ke [[Angkasa Pura II]].<ref name="pku">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/6255/PP0261994.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 1994|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 2000, perusahaan ini mulai mengelola [[Bandara El Tari]].<ref name="koe">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6689/PP%20NO%2035%20TH%202000.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 2000|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref>
Pada tahun 2008, [[Bandara Sultan Hasanuddin]] diresmikan oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Pada bulan Oktober 2011, [[Bandara Zainuddin Abdul Madjid]] juga diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada bulan Desember 2011, perusahaan ini meletakkan batu pertama pembangunan Terminal 2 [[Bandara Juanda]]. Pada tahun 2012, perusahaan ini mendirikan PT [[Angkasa Pura Hotel]], PT [[Angkasa Pura Properti]], PT [[Angkasa Pura Logistik]], dan PT [[Angkasa Pura Suport]] masing-masing untuk berbisnis di bidang pengelolaan [[hotel]], pengembangan [[properti]], [[logistik]], dan [[manajemen fasilitas]].
Pada bulan Januari 2013, perusahaan ini mendirikan SBU Komersial Ngurah Rai dan mengalihkan aset navigasi penerbangannya ke [[AirNav Indonesia]].<ref name="nav">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/175637/PP_No_46_Tahun_2018.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2018|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref> Pada bulan April 2013, perusahaan ini mengoperasikan kembali [[Bandara Selaparang]] untuk sekolah penerbangan. Pada bulan September 2013, perusahaan ini mulai mengoperasikan terminal internasional baru di [[Bandara I Gusti Ngurah Rai]]. Pada bulan Februari 2014, perusahaan ini mulai mengoperasikan Terminal 2 Bandara Juanda. Sebulan kemudian, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan terminal baru di [[Bandara Sepinggan]]. Pada bulan Juni 2014, perusahaan ini meletakkan batu pertama pengembangan [[Bandara Ahmad Yani]]. Pada bulan September 2014, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dan Terminal 2 Bandara Juanda diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada bulan yang sama, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan terminal domestik baru di Bandara I Gusti Ngurah Rai, yang kemudian diresmikan oleh Menteri Perhubungan [[Ignasius Jonan]] pada bulan Desember 2014.
Pada bulan Mei 2015, Wakil Presiden [[Jusuf Kalla]] meletakkan batu pertama pembangunan [[Bandara Syamsudin Noor]]. Pada bulan Agustus 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan Terminal B [[Bandara Adisutjipto]]. Pada bulan Desember 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan terminal khusus umroh di Bandara Juanda. Pada bulan Januari 2017, Presiden [[Joko Widodo]] meletakkan batu pertama pembangunan [[Bandara Internasional Yogyakarta]]. Pada bulan April 2017, Presiden Joko Widodo juga meletakkan batu pertama pembangunan jalur kereta api ke [[Bandara Adi Soemarmo]]. Pada bulan Juni 2018, Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru di [[Bandara Ahmad Yani]].
Pada bulan Mei 2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan Bandara Internasional Yogyakarta. Pada bulan Desember 2019, Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru di Bandara Syamsuddin Noor. Pada bulan Agustus 2020, Presiden Joko Widodo juga meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta.<ref name="annual"/><ref name="profil"/> Pada bulan Oktober 2021, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Aviasi Pariwisata Indonesia]] (Injourney) sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176539/Salinan_PP_Nomor_104_Tahun_2021.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2021|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=12 Oktober 2021}}</ref> Pada bulan Desember 2021, melalui PT [[Bandara Internasional Batam]], perusahaan ini meneken kerja sama pengelolaan [[Bandara Hang Nadim]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://ap1.co.id/id/about/our-history|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Angkasa Pura I||location=Jakarta|language=id|access-date=5 Maret 2023}}</ref>
Pada bulan Desember 2023, perusahaan ini menyerahkan seluruh saham [[Angkasa Pura Logistik]], [[Angkasa Pura Suport]], dan [[Gapura Angkasa]] yang mereka pegang ke PT [[Angkasa Pura Kargo]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pendukung operasional bandara. Pada bulan Januari 2024, perusahaan ini juga menyerahkan seluruh saham [[Angkasa Pura Retail]] ke perusahaan tersebut. Pada bulan Juli 2024, perusahaan ini digabung ke dalam [[Angkasa Pura Indonesia]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pengelolaan bandara.<ref name="api">{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20240724/98/1785043/skema-merger-angkasa-pura-ganti-nama-hingga-pembubaran-entitas-ap-i|title=Skema Merger Angkasa Pura: Ganti Nama hingga Pembubaran Entitas AP I|publisher=Bisnis Indonesia|first=Lorenzo Anugrah|last=Mahardhika|date=24 Juli 2024|language=id|access-date=4 Agustus 2024}}</ref>
== Bandara ==
Hingga akhir tahun 2021, Angkasa Pura I mengelola 17 bandara, 2 diantaranya adalah [[konsorsium]], yakni:<ref name="profil"/><ref name=":0" /><ref>{{Cite press release|date=24 Juni 2022|title=PT Bandara Internasional Batam Resmi Kelola Bandara Hang Nadim Batam|url=https://ap1.co.id/id/information/news/detail/pt-bandara-internasional-batam-resmi-kelola-bandara-hang-nadim-batam|publisher=PT Angkasa Pura I|location=[[Jakarta]]|access-date=27 Juli 2023}}</ref>
=== Bandar udara internasional ===
* [[Indonesia Barat|Indonesia bagian barat]]
# [[Bandar Udara Internasional Hang Nadim]]{{refn|group=note|Dimiliki oleh konsorsium [[Injourney]], PT [[Wijaya Karya]] Tbk, dan Incheon International Airport Corporation}} ([[Pulau Batam]], [[Kepulauan Riau]])
# [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]] ([[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan [[Kota Magelang]], [[Jawa Tengah]])
* [[Indonesia Timur|Indonesia bagian timur]]
# [[Bandar Udara Internasional Juanda]] ([[Kota Surabaya]], [[Jawa Timur]])
# [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai]] ([[Kota Denpasar]], [[Bali]])
# [[Bandar Udara Internasional Lombok]] ([[Pulau Lombok]], [[Nusa Tenggara Barat]])
# [[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan]] ([[Kota Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]] dan [[Nusantara (kota terencana)]])
# [[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi]] ([[Kota Manado]], [[Sulawesi Utara]])
# [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]] ([[Kota Makassar]], [[Sulawesi Selatan]])
# [[Bandar Udara Sentani]] ([[Kota Jayapura]], [[Papua]])
=== Bandar udara domestik ===
* Indonesia bagian barat
# [[Bandar Udara Adisutjipto]] ([[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan [[Kota Magelang]], [[Jawa Tengah]])
# [[Bandar Udara Jendral Ahmad Yani]] ([[Kota Semarang]], Jawa Tengah)
# [[Bandar Udara Adi Soemarmo]] ([[Kota Surakarta]], Jawa Tengah)
* Indonesia bagian timur
# [[Bandar Udara Dhoho]] ([[Kota Kediri]], [[Jawa Timur]]){{refn|group=note|Dimiliki oleh konsorsium PT [[Gudang Garam]] Tbk dan [[InJourney]]}}
# [[Bandar Udara Syamsudin Noor]] ([[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]])
# [[Bandar Udara El Tari]] ([[Pulau Timor]], [[Nusa Tenggara Timur]])
# [[Bandar Udara Frans Kaisiepo]] ([[Pulau Biak]], [[Papua]])
# [[Bandar Udara Pattimura]] ([[Pulau Ambon]], [[Maluku]])
==
* {{flagicon|KOR}} Incheon International Airport Corporation
* {{flagicon|IDN}} [[Wijaya Karya]] dan [[Gudang Garam]]
==
{{reflist|group=note}}
== Referensi ==
Baris 103 ⟶ 90:
== Pranala luar ==
* {{id}} {{en}} [http://www.angkasapura1.co.id Situs Web Resmi PT Angkasa Pura I
{{Mantan BUMN Indonesia}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Operator bandar udara Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1962]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1962 di Indonesia]]
|