Arkeologi di Kampung Lamalera: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
== Kampung Adat Lamalera ==
'''Lamalera''' sebuah kampung nelayan yang dihuni oleh masyarakat asli yang disebut [[suku Lamalera]]. Kampung ini terletak di
Kampung adat Lamalera terkenal juga sebagai kampung nelayan pemburu [[Paus (mamalia)|paus]] yang selalu muncul antara bulan April sampai September, saat bumi bagian Selatan mengalami musim dingin.<ref>{{Cite web|url=https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/4800-pergantian-dan-pembagian-musim-di-bumi|title=pergantian-dan-pembagian-musim-di-bumi|last=Rahmawati|first=Ita|date=27/12/2016|website=Pergantian dan Pembagian Musim di Bumi|publisher=pendidikan.id|access-date=27/3/2019|archive-date=2019-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20190327101328/https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/4800-pergantian-dan-pembagian-musim-di-bumi|dead-url=yes}}</ref> Pemburuan ikan paus di kampung Lamalera dilakukan sejak abad ke-17. Mamalia raksasa yang tidak semua nelayan menangkapnya, tetapi orang Lamalera dapat mengalahkan binatang laut itu secara berkelompok dengan menggunakan peralatan tradisional, yakni ''pelédang'' (berok atau sampan), dan ''tempuling'' yaitu tombak yang berkait dari besi.<ref name=":0" />
Baris 8:
Pada awal 'musim berburu paus' mereka terlebih dahulu mengadakan ritual atau seremonial adat, ''Tobo Nama Fata'' (ritus penyelesaian masalah suku dan tuan tanah) yang di adakan di situs ''Ie Gerek'', dipimpin oleh tuan tanah dari ''Suku Lango Wujo''. Upacara itu mereka lakukan pada tanggal 29 April setiap tahun, sedangkan Misa, yaitu ibadat secara agama [[Katolik]] untuk memohon berkat dan perlindungan dari Tuhan dilakukan pada tanggal 1 Mei setiap tahun juga. Dan sesudah mengadakan ritual adat dan keagamaan itu mereka memulai masa perburuan paus yang berlangsung dari bulan April sampai September.<ref name=":0" />
Pemburuan paus memiliki aspek religius di setiap kegiatan mulai dari persiapan, pembuatan ''peledang'', pengangkatan [[Layar lebar|layar]], serta pelemparan tombak yang didahului dengan doa dan sudah membudaya serta dagingnya dinikmati seluruh warga desa. Budaya berburu paus mendapat kritikan dari pemerhati [[lingkungan hidup]], tetapi tetap diakui dunia internasonal, karena merupakan budaya yang langka; hanya ada di [[Kanada]] dan Lamalera - Indonesia. Aspek sosial budaya penangkapan paus juga teratur dan semua warga desa Lamalera mendapat bagian.<ref name=":1">{{Cite
Aturan pembagian hasil daging ikan paus yang sudah mentradisi sebagai berikut: pemilik peledang atau perahu motor, para pemburu yaitu mereka yang turut dalam peledang, ketua suku lango fujo, bagian untuk rumah adat dan ''lamafa'', bagian untuk ''laba ketilo, matros'' dan ''lemauri'', dan juga bagian untuk para janda.<ref name=":1" />
Baris 15:
Bangunan dan benda-benda peninggalan zaman Portugis dan Belanda,<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.oranglembata.com/page/content/5/tak-hanya-legenda-lamalera-juga-memiliki-peninggalan-bersejarah|title=tak-hanya-legenda-lamalera-juga-memiliki-peninggalan-bersejarah|last=Keraf|first=Piter|date=27 Mei 2018|website=Tak Hanya Legenda Lamalera juga Memiliki Peninggalan Bersejarah|publisher=oranglembata.com|access-date=27/3/2019|archive-date=2020-08-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20200812090436/https://oranglembata.com/page/content/5/tak-hanya-legenda-lamalera-juga-memiliki-peninggalan-bersejarah|dead-url=yes}}</ref> yaitu: lonceng, meriam, bangunan serta benda-benda lain.<ref name=":0" />
<u>Rumah Jaga Belanda</u><ref name=":2" /><u>:</u> rumah persegi delapan dari bahan batu, semen, kayu menggunakan atap
Ukuran bangunan:
<u>Lonceng</u>;<ref name=":2" /> yaitu genta dengan dasar bulat berdiameter lebih kecil dari penampangnya. Pada bagian tengah atau badan terdapat huruf dan angka kode produksi, yakni Ɔ626 di bagian dalam dan angka tahun di bagian luar yakni B.V.G. 1921. Lonceng itu tergantung di halaman depan rumah kepala desa, dan tetap difungsikan dalam urusan tertentu, misalnya perteman masyarakat kampung atau ada tamu penting
Ukuran lonceng: tinggi 47 cm, diameter bawah 46 cm, diameter atas 24 cm, tebal 3 cm. Sedangkan pemukul lonceng panjang 44 cm dengan diameter 10 cm dan tebal 3 cm.<ref name=":0" />
<u>Meriam pertama</u>:<ref name=":2" /> Ada tiga senjata peninggalan bangsa Portugis dan Belanda. Meriam pertama yaitu senjata berbentuk tabung dengan pangkal lebih besar daripada ujung. Bagian pangkal terbuka pada bagian atas menyerupai [[palung]] berhiaskan ukir-ukiran bermotif
Ukuran meriam: panjang 191 cm, lebar 20 cm, diameter mulut 11,5 cm, lebar tempat peluru 10 cm dan terletak di tangga naik ke rumah kepala desa, kampung Lamalera Lama.<ref name=":0" />
<u>Meriam kedua</u>:<ref name=":2" /> bentuknya mirip dengan meriam pertama yang menyerupai tabung. Pada bagian pangkal berukuran lebih besar daripada bagian ujung. Juga terdapat lubang di bagian atas berukuran kecil, serta di bagian belakang terdapat tonjolan bulat. Pada
Ukuran meriam kedua: panjang 121 cm dengan diameter belakang 19 cm, diameter badan 15 cm, diameter moncong 18 cm. Senjata kuno kedua ini terletak di tangga ke rumah kepala desa [[Lamalera A, Wulandoni, Lembata|Lamalera Lama]].<ref name=":0" />
<u>Meriam ketiga</u><ref name=":2" /><u>:</u> senjata ketiga juga berbentuk tabung dengan pangkal lebih besar daripada bagian ujung. Pada senjata kuno ini tonjolan runcing pada bagian belakang, sedangkan di bagian tengah terdapat lubang menyerupai [[palungan]]. Di bagian atas lubang terdapat hiasan segitiga. Terdapat tonjolan di bagian kanan dan kiri badan meriam dengan hiasan segitiga yang penuh dengan ukiran.
Ukuran: meriam ketiga panjangnya 191 cm dan lebarnys 20 cm serta bagian moncong berdiameter mulut 11,5 cm, dan tempat peluru 10 cm, Senjata kuno peninggalan bangsa penjajah ini terletakan di tangga naik menuju rumah kepala desa.<ref name=":0" />
|