Paus Pius XII: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k -inuse |
k Bot: Mengganti kategori Penduduk asli Roma dengan Tokoh dari Roma |
||
(221 revisi perantara oleh 67 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|type
|English
|honorific-prefix = [[Venerabilis]] Paus
|image = Pius XII with tabard, by Michael Pitcairn, 1951 (retouched).jpg
|
|birth_name
|
|term_end
|
|successor = [[Paus Yohanes XXIII|Yohanes XXIII]]
|ordained_by = [[Francesco di Paola Cassetta]]
|consecration = [[13 Mei]] [[1917]]
|consecrated_by = [[Benediktus XV]]
|cardinal = [[16 Desember]] [[1929]]
|created_cardinal_by = [[Pius XI]]
|birth_date = [[2 Maret]] [[1876]]
|birthplace = [[Roma]], [[Italia]]
|dead=dead|death_date = {{death date and age|1958|10|9|1876|3|2}}
|deathplace = [[Castel Gandolfo]], [[Italia]]
|other = Pius
}}
'''Paus Pius XII''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Pius PP. XII''), nama lahir '''Eugenio Maria Giuseppe Giovanni Pacelli''' ({{lahirmati|[[
Sebelum terpilih sebagai Sri Paus, Pacelli adalah seorang sekretaris ''[[Sacra Congregatio
Setelah masa perang, Pius XII membantu usaha-usaha pembangunan kembali [[Eropa]]
Pius XII adalah salah satu dari dua paus (bersama [[Paus Pius IX]]) yang menggunakan
Pada tahun 1954, Pius XII mulai menderita sakit, yang berlanjut hingga kematiannya pada tahun 1958. Pembalseman tubuhnya ditangani secara salah, dengan efek yang terlihat jelas selama pemakaman. Ia dimakamkan di dalam gua di bawah [[Basilika Santo Petrus]], Vatikan, dan kemudian digantikan oleh [[Paus Yohanes XXIII]].
Dalam proses menuju penggelaran [[santo]], kasus untuk [[kanonisasi]]nya dibuka pada tanggal 18 November 1965 oleh [[Paus Paulus VI]] pada sesi akhir [[Konsili Vatikan II]]. Ia diberi gelar [[Hamba Allah]] oleh [[Paus Yohanes Paulus II]] pada tahun 1990, dan [[Paus Benediktus XII]] menyatakannya sebagai [[Venerabilis]] pada tanggal 19 Desember 2009.<ref name="Pitel">{{cite news|url=http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/europe/article6962638.ece|title=Pope John Paul II and Pope Pius XII move closer to sainthood|publisher=The Times|date=19 December 2009|accessdate=25 September 2011|location=London|first=Laura|last=Pitel}}</ref>
== Kehidupan awal ==
[[Berkas:Eugenio1882.jpg|120px|jmpl|kiri|Eugenio berusia enam tahun pada tahun 1882]]
Eugenio Pacelli dilahirkan di [[Roma]] pada tanggal [[2 Maret]] [[1876]]. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki hubungan sejarah dengan Tahta Kepausan ([[Kebangsawanan Hitam]] atau dalam Bahasa Italia ''aristocrazìa nera''). Kakeknya, Marcantonio Pacelli, adalah Pembantu Sekretaris di Kementerian Keuangan Kepausan<ref>Pollard, 2005, hal. 70.</ref> yang kemudian menjadi Sekretaris Kementerian Dalam Negeri pada era kekuasaan [[Paus Pius IX]] dari tahun 1851 hingga tahun 1870. Sang kakek juga merupakan pendiri surat kabar Vatikan, ''[[L'Osservatore Romano]]'', pada tahun 1861.<ref>Marchione, 2004, hal. 1.</ref> Saudara sepupu Eugenio, [[Ernesto Pacelli]], adalah penasihat penting masalah keuangan bagi [[Paus Leo XIII]]. Ayahnya, Filippo Pacelli, adalah rektor [[Sacra Rota Romana]]; dan saudaranya, Francesco Pacelli, menjadi [[pengacara]] hukum sekuler, yang dihargai atas perannya dalam perundingan [[Perjanjian Lateran]] tahun 1929, yang mengakhiri perselisihan antara [[Tahta Suci]] dan Pemerintah Italia. Pada usia dua belas tahun, Eugenio menyatakan keinginannya untuk menjadi imam daripada menjadi seorang pengacara.
[[Berkas:Pacelliordenado.jpg|160px|jmpl|ka|Eugenio Pacelli pada tahun 1896]]
Setelah menamatkan pendidikan di sekolah dasar, Pacelli mengenyam pendidikan sekolah menengah di [[Institut Visconti]].<ref name="marchione64">Marchione, 2005, hal. 64.</ref> Pada tahun 1894, di usianya yang kedelapan belas tahun, ia masuk Seminari Almo Capranica untuk memulai pendidikan menjadi imam dan kemudian berkuliah di [[Universitas Kepausan Gregoriana]] dan Institut Appolinare di [[Universitas Kepausan Lateran]].<ref name="marchione64" /> Pada tahun 1895–1896, ia mempelajari [[filsafat]] di [[Universitas Roma La Sapienza]].<ref name="marchione64" /> Pada tahun 1899, ia menerima gelar sarjana dalam bidang [[teologi]] dan dalam bidang ''utroque iure'' (Hukum Perdata dan [[Hukum Kanon]]).<ref name="marchione64" /> Di seminari, ia memperoleh dispensasi khusus untuk tinggal di rumahnya dan tidak tinggal di pondokan seminari karena alasan kesehatan.<ref name="marchione64" />
== Karier di gereja ==
=== Menjadi Imam dan Monsinyur ===
Eugenio ditahbiskan menjadi seorang imam pada Hari Minggu [[Paskah]] tanggal [[2 April]] [[1899]] oleh Uskup [[Francesco di Paola Cassetta]]—wakil wali Gereja Roma dan seorang kerabat keluarga—dan menerima tugas pertamanya sebagai imam pembantu di Chiesa Nuova (ia pernah menjadi putra altar di tempat ini).<ref name="marchione193">Marchione, 2000, hal. 193.</ref> Pada tahun 1901 ia masuk ''Congregatio de Negotiis Ecclesiasticis Extraordinariis''. Pada kongregasi tersebut, Eugenio menjadi ''minutante'' atas anjuran [[Vincenzo Kardinal Vannutelli|Kardinal Vannutelli]], kerabat keluarganya yang lain.<ref name="marchione193" />
Pada tahun 1908 dan 1911, Pacelli menolak jabatan profesor dalam bidang Hukum Kanon di sebuah universitas di [[Roma]] dan di [[The Catholic University of America]]. Pacelli menjadi sekretaris pembantu pada tahun 1911, ajun-sekretaris pada tahun 1912 (sebuah posisi yang ia terima pada masa kepemimpinan [[Paus Pius X]], dan mempertahankannya pada masa kepemimpinan [[Paus Benediktus XV]]) dan menjadi sekretaris ''Congregatio de Negotiis Ecclesiasticis Extraordinariis'' pada tahun 1914—menggantikan Gasparri yang sebelumnya diangkat menjadi Kardinal Sekretaris Negara.<ref name="marchione10" /> Sebagai seorang sekretaris, Pacelli menyelesaikan perjanjian dua-pihak (konkordat) dengan [[Serbia]] empat hari sebelum Adipati Agung [[Franz Ferdinand dari Austria]] dibunuh di [[Sarajevo]].<ref>Dalin, 2005, hal. 48.</ref> Selama [[Perang Dunia I]], Pacelli mengurus pendaftaran tahanan perang [[Vatikan]]. Pada tahun 1915 ia melakukan perjalanan ke Wina untuk membantu Monsinyur Scapinelli—Duta Gereja Katolik di Wina—dalam usaha perundingannya dengan [[Franz Joseph I dari Austria]] mengenai [[Italia]].<ref>Levillain, 2002, hal. 1211.</ref>
=== Menjadi Uskup Agung dan Nuncio Apostolik ===
[[Paus Benediktus XV]] mengangkat Pacelli sebagai [[Nuncio Apostolik]] untuk [[Bavaria]] pada tanggal 23 April 1917, mentahbiskannya sebagai Uskup
====
Setelah perang berakhir,
[[Berkas:Pp121957a.jpg|jmpl|200px|ka|Eugenio Pacelli pada tahun 1922.]]
Pada malam saat [[Adolf Hitler]] melancarkan gerakan [[Bierkeller Putsch]]-nya, Franz Matt, satu-satunya anggota kabinet Bavaria yang tidak hadir di Bürgerbräu Keller, ternyata sedang makan malam bersama dengan Pacelli dan Michael Cardinal von Faulhaber.<ref>Schmidt, Lydia. (2000). ''Kultusminister Franz Matt (1920–1926): Schul-, Kirchen- und Kunstpolitik in Bayern nach dem Umbruch von 1918''. CH Beck. ISBN 3-406-10707-9</ref> Diplomat [[Amerika Serikat]] Robert Murphy yang waktu itu berada di München menulis bahwa "semua duta asing di [[München]], termasuk Nuncio Pacelli, yakin bahwa karier politik Hitler telah habis dengan penuh cela pada tahun 1924. Ketika saya mengangkat cerita ini untuk mengingatkan Sri Paus tentang bagian kecil sejarah ini (pada tahun 1945), ia tertawa dan berkata: Aku tahu apa yang kamu maksud—[[infalibilitas kepausan]]. Jangan lupa, waktu itu aku hanyalah seorang Monsinyur."<ref>Robert Murphy ''Diplomat among Warriors'' Doubleday, Garden City,N.Y. 1964, p.205</ref>
==== Nuncio pertama di Berlin ====
Beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi Nuncio untuk Jerman, dan setelah menyelesaikan sebuah konkordat dengan Bavaria (23 Juni 1920), Nunciature Apostolik Tahta Suci dipindahkan ke Berlin (tahun 1925). Banyak staf Pacelli di
Di Berlin, Pacelli adalah Pemimpin dari Korps Diplomatik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan diplomatik dan sosial. Di sana ia bertemu dengan orang-orang terkenal seperti [[Albert Einstein]], Adolf von Harnack, Gustav Stresemann, Clemens August Graf von Galen, dan Konrad Cardinal von Preysing. Dua nama terakhir ia angkat menjadi kardinal pada tahun 1946. Ia bekerja sama dengan Imam Jerman Ludwig Kaas, yang dikenal atas pengetahuannya yang dalam mengenai hubungan antar Gereja dan Negara serta aktif secara politik di Partai Tengah.<ref>Ludwig Volk ''Das Reichskonkordat vom 20. Juli 1933'' ISBN 3-7867-0383-3.</ref> Ketika berada di Jerman ia menikmati pekerjaannya sebagai seorang imam. Ia melakukan perjalanan ke seluruh daerah di Jerman, menghadiri Katholikentag (Pertemuan Nasional Umat Katolik), dan memberikan sekitar 50 khotbah dan pidato kepada masyarakat Jerman.<ref>Ludwig Kaas, ''Eugenio Pacelli, Erster Apostolischer Nuntius beim Deutschen Reich,'' Gesammelte Reden, Buchverlag Germania, Berlin, 1930</ref>
==== Negosiasi dengan Uni Soviet (1925–1927) ====
Di [[Jerman]] pasca-perang, Pacelli terutama berusaha menjelaskan hubungan antara Gereja dan Negara, namun dengan ketiadaan duta besar Tahta Kepausan di [[Moskwa]], Pacelli juga bekerja dalam pengurusan hubungan diplomatik antara [[Vatikan]] dengan [[Uni Soviet]]. Ia merundingkan pengiriman makanan bagi Rusia, negara tempat Gereja ditindas. Ia bertemu dengan wakil-wakil Uni Soviet termasuk Menteri Luar Negeri [[Georgi Chicherin]], yang menolak semua bentuk pendidikan keagamaan serta pentahbisan imam dan uskup, namun menawarkan persetujuan tanpa hal-hal yang penting bagi Gereja maupun Vatikan.<ref>(Hansjakob Stehle, Die Ostpolitik des Vatikans, Piper, München, 1975, hal.139-141</ref> "Sebuah percakapan yang sangat tinggi kelasnya antara dua orang yang sangat pintar seperti Pacelli dan Chicherin, yang tampak saling tidak menyukai pihak yang lain," demikian catatan salah seorang yang hadir di sana. Di samping sikap pesimistis [[Vatikan]] dan kurangnya kemajuan yang jelas, Pacelli meneruskan negosiasi-negosiasi rahasia dengan pihak Uni Soviet sampai [[Paus Pius XI]] memerintahkan agar semua negosiasi tersebut dihentikan pada tahun 1927.
==== Pacelli dan Republik Weimar ====
Pacelli mendukung Koalisi Weimar dengan Partai Demokrat Sosial dan partai-partai liberal. Walaupun ia memiliki hubungan yang baik dengan wakil-wakil Partai Tengah seperti Marx dan Kaas, ia tidak mengikutsertakan Partai Tengah dalam urusannya dengan Pemerintah Jerman.<ref>Rudolf Morsey, Eugenio Pacelli als Nuntius in Deutschland, in Herbert Schambeck, Pius XII. Duncker &Humblot, Berlin, hal. 131.</ref> Pacelli mendukung aktivitas diplomatik Jerman yang ditujukan pada penolakan berbagai bentuk hukuman dari mantan-mantan musuh yang sekarang di pihak yang menang. Ia menghalangi usaha-usaha Prancis untuk pemisahan gereja di wilayah Saar, mendukung penunjukan pejabat Tahta Kepausan bagi Danzig, dan membantu proses reintegrasi para imam yang diusir dari [[Polandia]].<ref>Rudolf Morsey, Eugenio Pacelli als Nuntius in Deutschland, in Herbert Schambeck, Pius XII. Duncker &Humblot, Berlin, hal. 121.</ref> Pacelli sangat kritis terhadap kebijakan Jerman mengenai perbaikan keuangan, yang dianggapnya tak bisa dibayangkan dan kekurangan unsur realitas di dalamnya.<ref>Karl Heinz Harbeck, ''Akten der Reichskanzlei. Das Kabinett Cuno'', Boppard, 1968, hal. 544.</ref> Ia menyesalkan kembalinya William, Putra Mahkota Jerman, dari pengasingan dan menganggap hal itu sebagai penyebab ketidak-stabilan situasi di negara tersebut. Setelah terjadinya sabotase-sabotase Jerman terhadap tentara pendudukan Prancis di Lembah Ruhr pada tahun 1923, media Jerman memberitakan adanya konflik antara Pacelli dan Pemerintah Jerman. Vatikan mengutuk tindakan-tindakan terhadap Prancis tersebut di Ruhr.<ref>Emma Fatoni, ''Germania e Santa Sede, Le Nunziature di Pacelli tra la Grande Guerra e la Republica de Weimar'', Societa Editrice il Mulino, Bologna, Italia, 1992, p. 265f.</ref>
Ketika ia kembali ke [[Roma]] pada tahun 1929, pujian datang bertubi-tubi kepadanya dari umat [[Katolik]] maupun [[Protestan]]. Saat itu, ia menjadi orang yang lebih terkenal dibandingkan kardinal atau uskup Jerman manapun<ref>Nikolaus Junk, ''Im Kampf Zwischen Zwei Epochen'', Mainz 1973, hal. 381.</ref>—dua pihak yang sebagian besar tidak ia ikut sertakan dalam negosiasi dan urusan dengan Pemerintah Jerman.
=== Menjadi Kardinal Sekretaris Negara dan Camerlengo ===
Pacelli diangkat menjadi seorang kardinal pada tanggal 16 Desember 1929 oleh Paus Pius XI, dan beberapa bulan kemudian, pada tanggal 7 Februari 1930, Paus Pius XI mengangkatnya sebagai Kardinal Sekretaris Negara. Pada tahun 1935, Kardinal Pacelli diberi gelar sebagai [[Camerlengo]] [[Gereja Katolik Roma]].
Sebagai Kardinal Sekretaris Negara, Pacelli menandatangani konkordat dengan beberapa negara seperti Baden (1932),<ref>Kent, 2002, hal. 24.</ref> [[Austria]] (1933), [[Jerman]] (1933), [[Yugoslavia]] (1935), dan [[Portugal]] (1940). [[Perjanjian Lateran]] dengan [[Italia]] (1929) selesai dibuat sebelum Pacelli menjadi Menteri Luar Negeri. Semua konkordat ini memungkinkan Gereja Katolik untuk mengorganisasi kelompok-kelompok kepemudaan, membuat penunjukan-penunjukan pejabat gereja, menjalankan sekolah, rumah sakit, dan berbagai organisasi sosial, atau bahkan melaksanakan pelayanan-pelayanan keagamaan. Perjanjian-perjanjian ini memastikan bahwa [[Hukum Kanon]] diterima dalam beberapa ruang lingkup (seperti keputusan gereja mengenai pembatalan pernikahan).<ref>Fahlbusch, Erwin (ed.). Bromiley, Geoffrey W. (trans.). (2005). ''The Encyclopedia of Christianity''. ISBN 0-8028-2416-1</ref>
Ia banyak melakukan kunjungan diplomatik di seluruh Eropa dan Amerika, termasuk sebuah kunjungan panjang ke [[Amerika Serikat]] pada tahun 1936. Dalam kunjungan tersebut ia bertemu dengan Charles Coughlin dan [[Franklin D. Roosevelt]], yang menunjuk seorang duta pribadi (tanpa memerlukan persetujuan Senat) bagi Tahta Suci pada bulan Desember 1939, mendirikan kembali tradisi diplomatik yang putus sejak tahun 1870 ketika Sri Paus kehilangan kekuasaan atas hal-hal sekuler.<ref>Dalin, 2005, hal. 58–59.</ref>
Pacelli menduduki jabatan sebagai [[Legatus Pontificius]] dalam [[Kongres Ekaristi Internasional]] di [[Buenos Aires]], [[Argentina]], pada tanggal 10-14 Oktober 1934, dan di [[Budapest]], [[Hungaria]], tanggal 25-30 Mei 1938.<ref>Marchione, 2002, hal. 22.</ref>
Beberapa ahli sejarah menganggap bahwa Pacelli, sebagai Kardinal Sekretaris Negara, menghalangi [[Paus Pius XI]] (yang hampir meninggal dunia saat itu<ref>Phayer, 2000, hal. 3.</ref>) untuk mengutuk peristiwa ''[[Kristallnacht]]'' di Jerman pada November 1938,<ref>Walter Bussmann, 1969, "Pius XII an die deutschen Bischöfe", ''Hochland'' 61, hal. 61–65</ref> ketika ia diberitahu akan peristiwa itu oleh Nuncio Berlin.<ref name="gutman1136">Gutman, Israel, Encyclopedia of the Holocaust, hal. 1136.</ref> Surat ensiklik [[Paus Pius XI]] berjudul ''[[Humani Generis Unitas]]'' ("Mengenai Persatuan Umat Manusia"), yang telah siap untuk diterbitkan pada bulan September 1938 (menurut dua penerbit surat ensiklik<ref>Passelecp, Suchecky hal.113-137</ref> tersebut dan sumber-sumber lainnya) tidak dikirimkan ke [[Vatikan]] oleh Sekretaris Jenderal [[Yesuit]] Wlodimir Ledochowski.<ref name="tablet">Hill, Roland. 1997, August 11. "[http://www.thetablet.co.uk/articles/6576/ The lost encyclical] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170630070259/http://www.thetablet.co.uk/articles/6576/ |date=2017-06-30 }}." ''The Tablet''.</ref><ref>January 28,1939, eleven days before the death of Pope Pius XI, author a disappointed Gundlach informs to author La Farge,."It cannot continue like this" The text has not been forwarded to the Vatican. He had talked to the American assistant to Father General, who promised to look into the matter in December 1938, but did not report back.Passelecp, Suchecky. hal. 121.</ref> Surat tersebut mengandung sebuah pengutukan yang terbuka dan jelas terhadap kolonialisme, rasisme, dan [[antisemitisme]], namun juga mengandung tuduhan yang keras kepada kaum [[Yahudi]] dan elemen-elemen antiyudaisme.<ref name="tablet" /><ref>[[Humani Generis Unitas]]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.adl.org/main_Interfaith/nostra_aetate.htm?Multi_page_sections=sHeading_4 |title=Salinan arsip |access-date=2015-03-06 |archive-date=2012-10-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121030133305/http://www.adl.org/main_Interfaith/nostra_aetate.htm?Multi_page_sections=sHeading_4 |dead-url=yes }}</ref> Beberapa ahli sejarah menilai bahwa Pacelli yang mengetahui keberadaan surat ensiklik ini hanya setelah wafatnya Paus Pius XI tidak mengumumkannya secara resmi sebagai Paus,<ref>On March 16, four days after coronation, Gundlach informs LaFarge, that the documents were given to Pius XI shortly before his death, but that the new Pope had sofar no opportunity to learn about it. Passelecp, Suchecky. hal. 126.</ref> namun ia menggunakan sebagian dari surat ensiklik tersebut di dalam surat ensikliknya pada saat ia ditahbiskan sebagai Sri Paus, ''[[Summi Pontificatus]]'', yang ia sebut "Mengenai Persatuan Umat Manusia."<ref>ENCYCLICAL OF POPE PIUS XII ON THE UNITY OF HUMAN SOCIETY TO OUR VENERABLE BRETHREN: THE PATRIARCHS, PRIMATES, ARCHBISHOPS, BISHIOPS, AND OTHER ORDINARIES IN PEACE AND COMMUNION WITH THE APOSTOLIC SEE (AAS 1939).</ref>
Berbagai pandangannya mengenai Gereja dan masalah-masalah kebijakan selama masa tugasnya sebagai Kardinal Sekretaris Negara diterbitkan oleh [[Vatikan]] pada tahun 1939. Salah satu hal yang paling penting di antara lima puluh pidatonya adalah ulasannya mengenai masalah hubungan Gereja dan negara di [[Budapest]] tahun 1938.<ref>Eugenio Cardinal Pacelli ''Discorsi E Panegirici 1931–1938'' Tipografia Poliglotta Vaticana, 1939</ref>
=== ''Reichskonkordat'' ===
''Reichskonkordat'' adalah sebuah bagian yang tak terpisahkan dari empat konkordat yang diselesaikan Pacelli atas nama Vatikan terhadap negara-negara bagian Jerman. Konkordat bagi negara-negara bagian ini diperlukan karena konstitusi negara Jerman Federalis [[Weimar]] memberikan kekuasaan kepada tiap-tiap negara bagian dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, dua hal yang menjadi perhatian kebijaksanaan [[Vatikan]]. Sebagai ''Nuncio'' [[Bavaria]], Pacelli berhasil merundingkannya dengan Pemerintah Bavaria pada tahun 1925. Ia berharap konkordat dengan negara bagian Bavaria yang Katolik menjadi model untuk wilayah lainnya di [[Jerman]].<ref>Ludwig Volk, Die Kirche in den deutschsprachigen Ländern in: ''Handbuch der Kirchengeschichte, Band VII'', hal. 539.</ref> [[Prusia]] menunjukkan ketertarikan untuk berunding hanya setelah adanya konkordat dengan Bavaria, namun Pacelli menerima kondisi yang kurang menguntungkan bagi Gereja di dalam konkordat dengan [[Prusia]] tahun 1929, yang tidak meliputi masalah-masalah pendidikan. Sebuah konkordat dengan Negara Bagian Jerman [[Baden]] diselesaikan oleh Pacelli pada tahun 1932 setelah ia kembali ke Roma. Di sana ia juga merundingkan sebuah konkordat dengan [[Austria]] pada tahun 1933.<ref>Ludwig Volk, Die Kirche in den deutschsprachigen Ländern in: ''Handbuch der Kirchengeschichte, Band VII'', hal. 539-544.</ref> Sebanyak 16 konkordat dan perjanjian dengan negara-negara [[Eropa]] diselesaikan dalam periode sepuluh tahun (1922–1932).<ref>Konkordat-konkordat tersebut adalah: Latvia 1922, Bavaria 1925, Poland 1925, France I., 1926, France II. 1926, Lithuania 1927, Czechoslovakia 1928, Portugal I 1928, Italy I1929, Italy II 1929, Portugal II 1929, Rumania I1927, Prussia 1929, Rumania II 1932, Baden 1932, Germany 1933, Austria 1933. Lihat P.Joanne M.Restrepo Restrepo SJ. ''Concordata Regnante Sanctissimo Domino Pio PP.XI. Inita'' PontificiaUniversita Gregoriana, Roma, 1934.</ref>
''Reichskonkordat'' yang ditandatangani pada tanggal 20 Juli 1933 antara Jerman dan Tahta Suci adalah suatu hal yang penuh kontroversi sejak awal, meskipun perjanjian ini merupakan bagian dari kebijaksanaan Vatikan secara keseluruhan. Perjanjian ini masih menjadi konkordat paling penting yang dibuat oleh Pacelli. Perjanjian ini diperdebatkan bukan karena isinya (yang masih berlaku hingga hari ini), namun karena waktu pembuatannya. Sebuah konkordat nasional dengan Jerman merupakan tujuan utama Pacelli sebagai Menteri Luar Negeri karena ia berharap untuk memperkuat kedudukan legal Gereja di sana. Pacelli, yang mengenal kondisi Jerman dengan baik, menekankan (1) perlindungan terhadap perkumpulan-perkumpulan Katolik, (2) kebebasan bagi pendidikan dan sekolah-sekolah Katolik, dan (3) kebebasan penerbitan.<ref>Ludwig Volk, Die Kirche in den deutschsprachigen Ländern in: ''Handbuch der Kirchengeschichte, Band VII'', hal. 546,547.</ref>
Sebagai ''nuncio'' di sana selama era 1920-an, usahanya ternyata gagal untuk mendapatkan persetujuan dengan Jerman terhadap perjanjian semacam itu. Antara tahun 1930–1933 ia mencoba untuk memulai perundingan dengan wakil-wakil penerus pemerintahan Jerman, namun Pacelli gagal mencapai tujuan ini karena penentangan partai-partai Protestan dan Sosialis, ketidak-stabilan pemerintahan nasional, dan prioritas pemerintahan negara-negara bagian untuk melindungi status otonomi mereka. Khususnya, kesangsian mengenai kontribusi adanya denominasi-denominasi agama dan karya-karya rohaniwan di dalam angkatan bersenjata menghalangi persetujuan apa pun di tingkat nasional walaupun pembicaraan mengenai hal ini sempat terjadi pada musim dingin tahun 1932.<ref>Ludwig Volk ''Das Reichskonkordat vom 20. Juli 1933'', hal. 34f., 45–58.</ref><ref>Klaus Scholder "The Churches and the Third Reich" volume 1: terutama Part 1, chapter 10; Part 2, chapter 2</ref>
[[Adolf Hitler]] diangkat menjadi Kanselir pada tanggal 30 Januari 1933 dan segera mencoba mendapatkan rasa hormat dunia internasional atas dirinya serta mencoba menyingkirkan lawan-lawan politik dalam negeri dari pihak Gereja dan Partai Tengah Katolik. Ia mengirim Wakil Kanselir-nya [[Franz von Papen]], seorang bangsawan Katolik dan mantan anggota Partai Tengah, ke Roma untuk menawarkan perundingan mengenai ''Reichskonkordat''.<ref>Volk, hal. 98–101. Feldkamp, 88–93.</ref> Atas nama Kardinal Parcelli, Uskup Ludwig Kaas, pemimpin Partai Tengah yang ramah, merundingkan rancangan-rancangan pertama mengenai kondisi-kondisi perjanjian dengan Papen.<ref>Volk, hal. 101,105.</ref> Konkordat tersebut akhirnya ditanda-tangani oleh Pacelli atas nama [[Vatikan]] dan oleh von Papen atas nama Jerman pada tanggal 20 Juli dan diratifikasi pada tanggal 10 September 1933.<ref>Volk, hal. 254.</ref>
Antara tahun 1933 dan 1939, Pacelli mengeluarkan 55 protes atas pelanggaran ''Reichskonkordat''. Yang paling terkenal ialah pada awal tahun 1937 Pacelli meminta beberapa kardinal Jerman, termasuk Michael Cardinal von Faulhaber, untuk membantunya menulis sebuah protes atas pelanggaran Nazi terhadap ''Reichskonkordat''; Surat ini nantinya menjadi surat ensiklik Paus Pius XI berjudul ''Mit Brennender Sorge''. Surat ensiklik tersebut, yang mengutuk pandangan yang "meninggikan ras, atau masyarakat, atau negara, atau suatu bentuk khusus dari negara … di atas nilai-nilai dasar mereka dan mempertuhankan mereka (pandangan-pandangan ini) ke tahap menjadi barang pujaan berhala", ditulis dalam Bahasa Jerman, bukan Bahasa Latin seperti biasanya, dan dibacakan di gereja-gereja Jerman pada Hari [[Minggu Palma]] tahun 1937.<ref>Phayer 2000, hal. 16; Sanchez 2002, hal. 16–17.</ref> Pada tanggal 10 Juni 1941, ia mengomentari berbagai permasalahan dengan ''Reichskonokordat'' dalam sepucuk surat kepada Uskup Passau di Bavaria: "Sejarah ''Reichskonkordat'' menunjukkan bahwa pihak yang lain tidak memiliki prasyarat paling dasar untuk menerima kebebasan dan hak Gereja sedikitpun, yang tanpanya Gereja tidak akan bisa hidup dan berkarya, meski dengan adanya perjanjian-perjanjian formal sekalipun".<ref>74.A lEveque de Passau, in "Lettres de Pie XII aux Eveques Allemands 1939–1944, Libreria Editrice Vaticana, 1967, hal.416</ref>
== Masa kepausan ==
=== Pemilihan dan pentahbisan ===
[[Paus Pius XI]] wafat pada tanggal 10 Februari 1939. Beberapa ahli sejarah telah memperkirakan bahwa [[konklaf]] yang akan diadakan untuk memilih penerus Sri Paus akan menghadapi sebuah pilihan besar antara calon yang memiliki kemampuan diplomatis atau yang memiliki kehidupan spiritual yang kuat. Para kardinal melihat pengalaman diplomatik Pacelli, terutama dengan Jerman, sebagai salah satu faktor yang membawa pemilihannya sebagai Sri Paus berikutnya pada tanggal 2 Maret 1939, pada hari ulang tahun ke-63-nya, setelah hanya satu hari berembuk dan tiga kali pengisian kartu pemilihan.<ref>Michael F. Feldkamp ''Pius XII und Deutschland'' ISBN 3-525-34026-5.</ref><ref>Dalin, 2005, hal. 69–70</ref> Ia menjadi Kardinal Sekretaris Negara pertama yang terpilih menjadi Sri Paus semenjak [[Paus Klemens IX]] pada tahun 1667.<ref>Catholic Forum. [http://www.catholic-forum.com/saints/pope0260.htm Pope Pius XII] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060424052820/http://www.catholic-forum.com/saints/pope0260.htm |date=2006-04-24 }}.</ref> Ia juga menjadi salah satu dari dua pria yang pernah menjabat sebagai ''Camerlengo'' tepat sebelum terpilih sebagai paus (yang lainnya adalah [[Paus Leo XIII]]). Pentahbisannya diadakan tanggal 12 Maret 1939.
Pacelli mengambil gelar kepausan yang sama dengan pendahulunya, sebuah gelar yang hanya digunakan oleh paus-paus orang Italia. Ia pernah berkata, "Saya memanggil diri saya Pius; seluruh hidup saya berada di bawah kepemimpinan Paus dengan nama ini, namun (saya memakai nama ini) khususnya sebagai tanda terima kasih saya pada [[Paus Pius XI]]."<ref>Pius XII, quoted in Joseph Brosch, Pius XII, Lehrer der Wahrheit, Kreuzring, Trier,1968, hal.45</ref>
Pada tanggal 15 Desember 1937, selama konsistorium-nya yang terakhir (berada di dalam pertemuan [[Kolegium para Kardinal]] yang bukan [[konklaf]]), Paus Pius XI memberikan isyarat yang cukup jelas kepada para kardinal bahwa ia berharap Pacelli menjadi penerusnya dengan ucapan "Ia berada
Setelah pemilihannya, Paus Pius XII menyebutkan tiga sasarannya sebagai Sri Paus:<ref>Domenico Cardinale Tardini, Pio XII, Tipografia Poliglotta Vaticana, 1960,
hal.75</ref>
# Sebuah terjemahan baru Kidung Mazmur yang dikumandangkan tiap hari oleh rohaniwan/wati dan para imam, agar mereka lebih dapat menghargai keindahan dan kekayaan Kitab Perjanjian Lama. Terjemahan ini diselesaikan pada tahun 1945.
# Sebuah penjelasan mengenai dogma tentang pengangkatan tubuh ke surga. Hal ini mengakibatkan banyaknya penelitian ke dalam sejarah Gereja dan konsultasi dengan berbagai keuskupan di seluruh dunia. Dogma ini dinyatakan pada bulan November 1950.
# Meningkatkan usaha-usaha
=== Pengangkatan pejabat gereja ===
Setelah pemilihannya, ia mengangkat Lugi Cardinal Maglione menjadi penerusnya sebagai Sekretaris Negara. Maglione, seorang diplomat [[Vatikan]] yang berpengalaman, telah mendirikan kembali hubungan-hubungan diplomatik dengan [[Swiss]] dan untuk waktu yang lama menjadi ''nuncio'' di Paris, Prancis. Walau demikian, Maglione tidak menggunakan pengaruh pendahulunya dalam melakukan tugasnya sebagai Menteri Luar Negeri.
Sebagai paus, Pacelli tetap berhubungan dekat dengan Monsinyur Montini (yang kelak menjadi [[Paus Paulus VI]]) dan Domenico Tardini. Setelah wagatnya Maglione pada tahun 1944, Paus Pius XII membiarkan posisi tersebut kosong dan mengangkat Tardini sebagai kepala bagian urusan luar negeri dan Montini sebagai kepala bagian urusan dalam negeri.<ref>Congregation of Extraordinary Ecclesiastical Affairs and Congregation of Ordinary Affairs</ref> Tardini dan Montini terus mengabdi di jabatan mereka hingga tahun 1953 ketika Paus Pius XII memutuskan untuk mengangkat mereka menjadi kardinal—suatu kehormatan yang ditolak oleh mereka berdua.<ref>Domenico Cardinale Tardini, Pio XII, Tipografia Poliglotta Vaticana, 1960, hal.157</ref> Mereka kemudian diangkat menjadi Pro-Sekretaris, sebuah jabatan yang memberikan hak pada mereka untuk mengenakan Tanda Kehormatan Keuskupan.<ref>Guilio Nicolini, Il Cardinale Domenico Tardini, Padova, 1980, ISBN 88-7026-340-1; hal.313</ref> Tardini terus menjadi pejabat dekat Sri Paus hingga wafatnya Paus Pius XII, sementara Mantini menjadi Uskup Agung Milan setelah wafatnya Alfredo Ildefonso Schuster.
Paus Pius XII perlahan tetapi pasti mengurangi monopoli Pemerintah [[Italia]] terhadap [[Kuria Romawi]]. Ia mengangkat penasihat-penasihat [[Yesuit]] dari [[Jerman]] dan [[Belanda]]: Robert Leiber, Augustin Bea, dan Sebastian Tromp. Ia juga mendukung pengangkatan orang Amerika seperti Francis Spellman dari peran kecil menjadi memiliki peran yang besar di dalam Gereja.<ref>In the State Department he had actively supported “foreigners”, for example Francis Spellman, the American monsignor, whom he consecrated himself as the first American Bishop in the Vatican curia. Spellman had organized and accompanied Pacelli's American journey and arranged a meeting with President Roosevelt. Only 30 days after his coronation, on April 12 1939, Pope Pius XII named Spellman as archbishop of New York. ((For many interesting details see the authorized biography of Cardinal Spellman: Robert I. Gannon The Cardinal Spellman Story, Doubleday Company, New York, 1962</ref> Setela [[Perang Dunia II]], Paus Pius XII mengangkat lebih banyak pejabat gereja yang bukan orang Italia dibandingkan dengan paus-paus sebelum dirinya: orang Amerika seperti Joseph P. Hurley sebagai pejabat kedutaan besar Tahta Suci di [[Belgrade]], Gerald P. O'Hara sebagai ''nuncio'' bagi [[Rumania]], dan Monsinyur Aloisius Joseph Muench sebagai ''nuncio'' bagi Jerman. Untuk pertama kalinya, banyak orang-orang muda dari [[Eropa]], [[Asia]] dan [[Benua Amerika|Amerika]] "dididik dan dilatih di dalam berbagai kongregasi dan jabatan administrasi di [[Vatikan]] untuk pelayanan-pelayanan mereka nantinya di seluruh dunia".<ref>Oscar Halecki, James Murray, Jr. Pius XII, Eugenio Pacelli, Pope of Peace; hal.370</ref>
=== Konsistorium ===
Hanya dua kali dalam masa kepemimpinannya Paus Pius XII mengadakan konsistorium untuk memilih kardinal-kardinal baru; sangat berlawanan dengan [[Paus Pius XI]] yang mengadakan tujuh belas kali pertemuan itu dalam periode tujuh belas tahun. Paus Pius XII memilih untuk tidak mengangkat kardinal-kardinal baru selama Perang Dunia II, menyebabkan jumlah para kardinal menyusut menjadi 38 (Kardinal Denis Dougherty menjadi satu-satunya kardinal pada masa Paus Pius XII yang masih hidup). Konsistorium pertama diadakan pada tanggal 18 Februari 1946—yang kemudian dikenal sebagai Konsistorium Agung—menghasilkan pengangkatan jumlah kardinal terbanyak di sebuah konsistorium dalam sejarah gereja: 32 kardinal baru, hampir 50% dari jumlah [[Kolegium para Kardinal]], dan mencapai batas terbanyak menurut hukum gereja, yakni tujuh puluh kardinal.<ref>(previously [[Pope Leo X|Leo X]]'s elevation of thirty-one cardinals in 1517 had held this title). [[Pope John Paul II|John Paul II]] would later surpass this number on [[February 21]] [[2001]], elevating forty-four cardinals. By that time, the limit had been suspended and over 120 Cardinals existed.</ref> Konsistorium Paus Pius XII pada tahun 1946 ini, dengan tetap menjaga jumlah terbanyak Kolegium para Kardinal di angka 70, mengangkat kardinal-kardinal dari [[Cina]], [[India]], [[Timur Tengah]], dan menambah jumlah kardinal dari Amerika, sehingga secara proporsi mengurangi pengaruh kardinal Italia dalam kolegium tersebut.<ref>Oscar Halecki, James Murray, Jr. Pius XII, Eugenio Pacelli, Pope of Peace, hal. 371.</ref>
Pada konsistorium keduanya pada tanggal 12 Januari 1953, telah diantisipasi bahwa pejabat dekat Sri Paus, Monsinyur Domenico Tardini dan Monsinyur Montini akan diangkat menjadi kardinal.<ref>Levillain, 2002, hal. 1136.</ref> Paus Pius XII memberi tahu para kardinal yang telah berkumpul bahwa kedua orang tersebut mulanya berada di daftar teratasnya,<ref>Pio XII, La Allocuzione nel consistorio Segreto del 12 Gennaio 1953 in Pio XII, Discorsi e Radiomessagi di Sua Santita, Vatican City, 1953, 455</ref> namun mereka berdua menolak tawaran tersebut dan sebagai gantinya mereka diberikan kenaikan jabatan lainnya.<ref>Tardini later thanked him for not appointing him. The Pope replied with a smile: Monsignore mio, you thank me, for not letting me do what I wanted to do” I replied, yes Holy Father, I thank you for everything you have done for me, but even more, what you have not done for me. The Pope smiled.'' In Domenico Cardinale Tardini, Pio XII, Tipografia Poliglotta Vaticana, 1960 157</ref>
Dua konsistorium tahun 1946 dan 1953 mengakhiri masa 500 tahun saat orang-orang Italia menjadi mayoritas di dalam [[Kolegium para Kardinal]].<ref>Tobin, Greg. (2003). ''Selecting the Pope: Uncovering the Mysteries of Papal Elections''. Barnes & Noble Publishing. ISBN 0-7607-4032-1. hal. xv-xvi, 143.</ref> Dengan beberapa pengecualian, para uskup dan kardinal Italia menerima perubahan ini dengan positif; tidak terdapat protes atau penentangan terbuka terhadap usaha-usaha internasionalisasi ini.<ref>For example Padellaro:“Church history will memorize with special letters the secret conclave of 1946, and the cosmopolitan Pius XII, who called men of all races into the Senate of the Church" Nazareno Padellaro, Pio XII Torino, 1956, p. 484</ref>
Sebelumnya, pada tahun 1945, Paus Pius XII telah menghapuskan prosedur [[konklaf]] kepausan yang rumit, yang dulunya dibuat dengan tujuan untuk menjamin kerahasiaan dan untuk menghalangi para kardinal memilih dirinya sendiri. Sebagai gantinya, prosedur yang baru menambah jumlah suara mayoritas untuk memilih Sri Paus baru dari dua-per-tiga jumlah [[Kolegium para Kardinal]] menjadi dua-per-tiga ditambah satu.
== Reformasi gereja ==
=== Reformasi liturgi ===
Dalam surat ensikliknya, ''[[Mediator Dei]]'', Paus Pius XII menghubungkan liturgi dengan kehendak terakhir Kristus:
"Tapi adalah kehendak-Nya bahwa ibadah yang Ia dirikan dan lakukan selama hidup-Nya di bumi akan selalu berlanjut selamanya tanpa henti. Karena Ia tidak meninggalkan umat manusia menjadi yatim piatu. Ia masih menawarkan kita bantuan dari perantaraan-Nya yang penuh kuasa dan tidak pernah gagal, bertindak sebagai 'pembela kita di hadapan Allah Bapa'. Ia membantu kita melalui Gereja-Nya tempat Ia berkuasa sepanjang zaman; melalui Gereja yang Ia dirikan, tahbiskan dan sahkan selama-lamanya, tempat Ia mendirikan 'pilar-pilar kebenaran' dan penyebar rahmat, dan yang melalui pengorbanan-Nya di kayu salib."<ref>AAS, 1947, Mediator Dei, 18</ref>
Oleh karenanya, Gereja, menurut Paus Pius XII, memiliki tujuan yang sama dengan Kristus sendiri, yakni mengajari semua manusia tentang kebenaran dan mempersembahkan kepada Tuhan persembahan yang baik dan layak. Dengan cara ini, Gereja membentuk kembali persatuan antara Sang Pencipta dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya.<ref>AAS, 1947, ''Mediator Dei'', p. 19.</ref> Persembahan di altar, sesuai dengan apa yang pernah dilakukan Kristus sendiri, menghantarkan dan menebarkan rahmat kudus dari Kristus kepada para anggota di dalam sebuah Tubuh Keilahian.<ref>AAS 1947, ''Mediator Dei'', hal. 31.</ref>
Liturgi menuntut partisipasi dari para umat. Paus Pius XII menolak secara tegas praktik-praktik devosi Katolik pribadi dan dalam hati yang semakin menyebar yang dilakukan oleh para umat selama Misa Kudus. Menurutnya, mereka memisahkan umat "dari pengorbanan di altar dan dari aliran tenaga Ilahi yang mengalir dari kepala (yakni pemimpin misa) ke anggota-anggota tubuhnya (yakni para umat)". Ibadah Katolik mempersembahkan Pengakuan Iman Katolik dan Keberadaan Harapan dan Amal kepada Tuhan.<ref>AAS, 1947, ''Mediator Dei'', 47</ref>
Reformasi Liturgi Paus Pius XII yang berjumlah banyak menunjukkan dua karakteristik. Pembaruan dan penemuan kembali tradisi-tradisi liturgi tua, seperti pengenalan kembali upacara Malam Paskah dan suatu suasana yang lebih tertata di dalam bangunan-bangunan gereja. Penggunaan bahasa daerah didukung oleh Paus Pius XII, suatu hal yang menjadi bahan perdebatan hangat waktu itu. Ia menambah jumlah peribadatan yang tidak menggunakan Bahasa Latin, terutama di negara-negara tempat kegiatan misi Katolik sedang berkembang. Pelaksanaan Sakramen Kudus di dalam gereja juga harus selalu dilakukan di altar utama yang berada di tengah gereja.<ref>AAS, 1957, hal. 425.</ref> Gereja juga selayaknya memajang benda-benda religius dan tidak dipenuhi dengan benda-benda yang tidak penting atau bahkan dengan benda-benda yang merusak keagungan gereja.<ref>AAS, 1952, pp. 542-546</ref> Karya-karya seni suci modern harus tetap menimbulkan rasa hormat dan menggambarkan semangat masa kini. Para imam diperbolehkan memimpin upacara pernikahan tanpa Misa Kudus. Mereka juga boleh memimpin [[Sakramen Krisma]] dalam situasi-situasi tertentu yang sebelumnya hanya berhak diadakan oleh para Uskup.<ref>AAS, 1946, pp. 349-354</ref>
=== Reformasi hukum kanon ===
Reformasi Hukum Kanon
=== Para imam dan rohaniwan/wati ===
Dengan undang-undang apostolik ''[[Sedis Sapientiae]]'', Paus Pius XII menambahkan ilmu-ilmu sosial, sosiologi, psikologi, dan psikologi sosial ke dalam pelatihan calon imam masa depan. Paus Pius XII menekankan kebutuhan untuk secara sistematis menganalisis kondisi psikis para calon imam untuk memastikan bahwa mereka mampu hidup selibat dan penuh pelayanan. Paus Pius XII menambahkan satu tahun lagi ke dalam masa formasi teologi para calon imam. Ia juga mengikut-sertakan satu tahun pastoral sebagai masa pengenalan nyata terhadap karya-karya keparokian.<ref>AAS, 1956, hal. 357.</ref>
Intisari dari pesan Paus Pius XII kepada semua rohaniwan/wati adalah mengajak mereka untuk selalu mereformasi diri sendiri dan untuk selalu melakukan tindakan heroisme Kristen. Artinya adalah untuk hidup lebih baik secara spiritual dibandingan orang awam dan menjadi contoh hidup dari kebajikan Kristen. Pada saat dunia sekuler jatuh kembali kepada hedonisme, pilihan lain umat Katolik adalah kesucian dari, khususnya, para imam dan rohaniwan/wati. Norma-norma ketat yang mengatur hidup mereka bertujuan untuk membuat mereka menjadi model kesempurnaan seorang Kristiani bagi orang awam, demikian tulisannya di dalam ''[[Menti Nostrae]]''.<ref>AAS, 1950, hal. 657</ref> Para uskup didorong untuk mencontoh orang suci seperti Bonifasius dan [[Paus Pius X]].<ref>AAS 1954 313</ref> Para imam didorong untuk menjadi contoh hidup dari cinta Kristus dan pengorbanan-Nya.<ref>AAS 1957 272</ref>
== Teologi ==
{{main|Teologi Paus Pius XII}}
Paus Pius XII menjabarkan iman Katolik di dalam 41 surat ensiklik dan hampir 1000 pesan dan amanat selama masa kepemimpinannya yang lama. ''[[Mediator Dei]]'' memperjelas keanggotaan dan partisipasi di dalam Gereja, Surat ensiklik ''[[Divino Afflante Spiritu]]'' membuka pintu bagi penelitian kitab suci, namun magisterium-nya jauh lebih luas dan sulit untuk dirangkum. Dalam banyak amanatnya, ajaran Katolik memiliki hubungan dengan berbagai aspek kehidupan, pendidikan, obat-obatan, politik, perang dan perdamaian, kehidupan para orang suci, Bunda Maria Bunda Allah, serta hal-hal abadi dan masa kini. Secara teologis, Paus Pius XII memperinci keberadaan kekuasaan pengajaran Gereja. Ia juga memberikan kebebasan baru di dalam penyelidikan teologis.
=== Orientasi teologi ===
[[Berkas:Pope Pius XII in Throne.jpg|jmpl|ka|200px|Pius XII pada tahun 1939]]
==== Penelitian kitab suci ====
Surat ensiklik ''[[Divino Afflante Spiritu]]'', terbit tahun [[1943]],<ref>AAS, 1943, hal. 297.</ref> menekankan peran Kitab Suci. Paus Pius XII memberikan kebebasan kepada penelitian kitab suci yang banyak dibatasi sebelumnya. Ia mendorong teolog Kristen untuk melihat kembali versi asli [[kitab suci]] yang ditulis dalam [[Bahasa Yunani]] dan [[Bahasa Ibrani|Ibrani]]. Memperhatikan kemajuan dalam bidang [[arkeologi]], surat ensiklik tersebut mengubah surat ensiklik [[Paus Leo XIII]], yang hanya menyarankan untuk kembali ke naskah asli untuk memecahkan masalah makna yang berbeda-beda dalam kitab suci [[Bahasa Latin]]. Surat ensiklik tersebut menuntut pengertian yang lebih mendalam lagi mengenai sejarah dan tradisi Yahudi. Surat tersebut menuntut para uskup di seluruh Gereja untuk mulai mengadakan pelajaran kitab suci bagi orang awam. Sri Paus juga meminta orientasi ulang dari ajaran dan pendidikan Katolik, dengan lebih banyak mendasarkan diri pada kitab suci dalam khotbah-khotbah dan petunjuk-petunjuk rohani.<ref>AAS, 1943, hal. 305.</ref>
==== Peran teologi ====
Kebebasan untuk melakukan penyelidikan teologis tidak diberikan kepada semua aspek teologi. Menurut Paus Pius XII, teolog yang dipekerjakan oleh Gereja menjadi para pembantu dalam pengajaran ajaran-ajaran resmi Gereja dan bukan pengajaran pemikiran-pemikiran pribadi mereka. Mereka bebas untuk melibatkan diri dalam penelitian empiris—suatu hal yang didukung penuh oleh Gereja—namun dalam masalah-masalah moralitas dan agama mereka tunduk kepada otoritas pengajaran Gereja, [[Magisterium]]. Kedudukan teologi yang paling mulia adalah untuk menunjukkan bagaimana sebuah doktrin yang dirumuskan oleh Gereja terdapat di dalam sumber-sumber wahyu, dalam sebuah pengertian yang telah ditetapkan oleh Gereja.<ref>Pius XII, Enc. Humani Generis, 21</ref> Kumpulan iman aslinya tidak diinterpretasikan bagi tiap umat maupun teolog, tetapi hanya bagi otoritas pengajaran Gereja.<ref>''[[Humani Generis]]'', hal. 21.</ref>
=== Mariologi dan dogma pengangkatan tubuh ke surga ===
[[Berkas:Tizian 041.jpg|ka|jmpl|200px|Pada 1 November 1950, Pius XII mendefinisikan dogma pengangkatan (''Assunta'' karya [[Titian]] (1516–18)).]]
Sebagai seorang anak muda dan dalam kehidupan selanjutnya, Eugenio Pacelli adalah seorang pengikut [[Sang Perawan Maria]] yang rajin. Paus Pius XII yang [[konsekrasi|dikonsekrasi]] pada tanggal [[13 Mei]] [[1917]], hari yang sama saat Bunda [[Maria Ratu Fatima]] dipercaya menampakkan dirinya untuk pertama kalinya, menyucikan dunia melalui [[Hati Kudus Maria]] tahun [[1942]], sesuai dengan "rahasia" kedua Bunda Maria Ratu Fatima. (Jenazah Paus Pius XII nantinya juga dimakamkan di dalam ruang bawah tanah [[Basilika Santo Petrus]] pada hari perayaan Bunda Maria Bunda Fatima pada tanggal [[13 Oktober]] 1958).
Pada tanggal [[1 November]] [[1950]], Paus Pius XII menjelaskan dogma tentang pengangkatan tubuh ke surga:
:"Oleh kekuasaan Tuhan kita [[Yesus Kristus]], Rasul Suci Petrus dan Paulus, dan oleh kekuasaan kami sendiri, kami menyatakan, mengumumkan, dan menetapkan hal berikut sebagai sebuah dogma yang diwahyukan oleh Allah: bahwa Bunda Allah yang suci, [[Sang Perawan Maria]], setelah menjalani kehidupan duniawinya, tubuh dan jiwanya diangkat ke keagungan surgawi."<ref>AAS, 1950, hal. 753.</ref>
Dogma mengenai pengangkatan tubuh [[Sang Perawan Maria]] ke surga adalah puncak teologi Paus Pius XII. Dalam pernyataan dogmatis ini, kalimat "setelah menjalani kehidupan duniawinya" membiarkan pertanyaan tak terjawab apakah [[Sang Perawan Maria]] meninggal sebelum tubuhnya diangkat ke surga atau dirinya diangkat ke surga sebelum kematiannya; kedua kemungkinan ini dibiarkan ada. Pengangkatan tubuh Maria ke surga adalah rahmat Tuhan kepada Maria sebagai Bunda Allah. Sebagaimana Maria menyelesaikan perjalanan hidupnya sebagai sebuah contoh luar biasa bagi umat manusia, pandangan mengenai rahmat pengangkatan tubuh ke surga ditawarkan kepada seluruh umat manusia.
Dogma ini didahului dengan surat ensiklik tahun 1946, ''[[Deiparae Virginis Mariae]]'', yang meminta semua uskup Katolik untuk menyatakan opini mereka mengenai perumusan sebuah dogma
=== Ajaran-ajaran sosial ===
[[Berkas:PiusXIISaluspopuli.jpg|kiri|jmpl|300px|Pengangkatan [[Salus Populi Romani]] oleh Paus Pius XII tahun 1954]]
==== Teologi medis ====
Paus Pius XII memberikan banyak pidato kepada para pekerja dan peneliti medis.<ref>Pio XII, ''Discorsi Ai Medici'' compiles 700 pages of specific addresses.</ref> Ia memberikan amanat kepada para dokter, perawat, dan bidan yang memperinci semua aspek mengenai hak dan harga diri para pasien, tanggung-jawab medis, implikasi moral dari penyakit-penyakit psikis, dan penggunaan obat-obatan untuk sakit jiwa. Ia juga mengangkat topik seperti penggunaan obat-obatan bagi orang-orang dengan sakit yang tak tersembuhkan, berdusta dalam dunia medis di dalam kasus penyakit-penyakit yang parah, dan hak-hak anggota keluarga untuk mengambil keputusan menolak saran ahli medis. Paus Pius XII sering kali menunjukkan cara-cara baru dalam menghadapi topik-topik seperti yang disebutkan sebelumnya. Oleh karena itu, ia adalah orang pertama yang menetapkan bahwa penggunaan obat penghilang rasa sakit bagi pasien dengan sakit yang tak tersembuhkan dapat dibenarkan, bahkan apabila hal ini justru akan memperpendek masa hidup pasien tersebut, sejauh memperpendek masa hidup orang bukan menjadi tujuan diberikannya obat tersebut.<ref>[http://www.papalencyclicals.net/Pius12/P12PSYCH.HTM Pope Pius XII, The Moral Limits of Medical Research and Treatment] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100821200244/http://www.papalencyclicals.net/Pius12/P12PSYCH.HTM |date=2010-08-21 }}.</ref>
==== Keluarga dan seksualitas ====
Paus Pius XII mengembangkan sebuah teologi keluarga yang mendalam, mengangkat masalah-masalah dalam peran keluarga, pembagian tugas dalam rumah tangga, pendidikan anak-anak, penyelesaian konflik, dilema-dilema keuangan rumah tangga, masalah-masalah psikologis, penyakit, perawatan generasi yang lebih tua, pengangguran, kesucian dan kebajikan pernikahan, doa bersama, diskusi religius, dan masih banyak lagi. Dalam tujuan ilahi sepenuhnya dari kehidupan berkeluarga, ia secara penuh menerima Metode Kalender sebagai sebuah bentuk bermoral dari keluarga berencana, walaupun dalam situasi-situasi yang terbatas di dalam konteks keluarga.<ref name="midwives">Dua pidato pada [[29 Oktober]] [[1951]], dan [[26 November]] 1951: ''Moral Questions Affecting Married Life'': Addresses given to the Italian Catholic Union of midwives [[29 Oktober]] 1951, dan [[26 November]] 1951 to the National Congress of the Family Front and the Association of Large Families, National Catholic Welfare Conference, Washington, DC. Text of the speeches available from [http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/P511029.HTM EWTN] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101206084012/http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/P511029.HTM |date=2010-12-06 }} or [http://www.catholicculture.org/library/view.cfm?recnum=3462 CatholicCulture.org]</ref>
==== Teologi dan ilmu pengetahuan ====
Bagi Paus Pius XII, [[ilmu pengetahuan]] dan [[agama]] adalah saudara dari surga, manifestasi yang berbeda dari kebenaran ilahi, yang tidak mungkin bisa saling menyanggah satu dengan yang lain dalam jangka panjang.<ref>Discorsi E Radiomessaggi di sua Santita Pio XII, Vatican City, 1940, p407; Discorsi E Radiomessaggi di sua Santita Pio XII, Vatican City, 1942, hal.52; Discorsi E Radiomessaggi di sua Santita Pio XII, Vatican City, 1946,hal.89Discorsi E Radiomessaggi di sua Santita Pio XII, Vatican City, 1951, hal.28.221.413.574</ref> Mengenai hubungan mereka, penasihatnya Profesor Robert Leiber menulis: "Paus Pius XII sangat berhati-hati untuk tidak menutup pintu manapun terlalu dini. Ia sangat tegas dalam hal ini dan menyesali adanya kasus Galileo."<ref>Robert Leiber, Pius XII Stimmen der Zeit, November 1958 in Pius XII. Sagt, Frankfurt 1959, hal.411</ref>
[[Berkas:Piusxii.jpg|ka|230px|jmpl|Tanda tangan Pius XII]]
==== Evolusi ====
Pada tahun 1950, Paus Pius XII mengumumkan secara resmi ''[[Humani Generis]]'' yang mengakui bahwa evolusi mungkin menjelaskan asal usul biologis kehidupan manusia dengan lebih tepat, namun pada saat yang sama mengkritik pihak-pihak yang menggunakan teori evolusi ini sebagai sebuah agama, yang "dengan tidak berhati-hati dan tidak bijaksana menganggap bahwa evolusi... menjelaskan asal usul dari semua hal". Umat Katolik harus percaya bahwa jiwa manusia diciptakan oleh Tuhan. Karena jiwa adalah suatu zat spiritual, jiwa tidak dilahirkan melalui transformasi benda-benda duniawi, namun diciptakan langsung oleh Tuhan, daripadanya hadir keunikan khusus tiap manusia."<ref>Pius XII, Enc. Humani Generis, 36</ref> Lima puluh tahun kemudian, [[Paus Yohanes Paulus II]], sembari menyatakan bahwa bukti-bukti ilmiah saat ini tampak lebih mendukung teori evolusi, menegaskan kembali penjelasan Paus Pius XII mengenai jiwa manusia: "Bahkan apabila tubuh manusia berasal dari benda-benda hidup yang telah ada sebelumnya, jiwa spiritual tetap secara spontan diciptakan oleh Tuhan".<ref>http://www.catholic.net/RCC/Periodicals/Inside/01-97/creation.html</ref>
=== Surat ensiklik, tulisan, dan amanat ===
Paus Pius XII mengeluarkan 41 surat ensiklik selama masa kepemimpinannya,—jumlah yang lebih banyak dari apa yang dihasilkan oleh semua penerusnya pada masa lima puluh tahun terakhir—di samping banyak tulisan dan amanat lainnya. Masa kepausan Pius XII adalah yang pertama dalam sejarah Vatikan yang menerbitkan pidato dan amanat Sri Paus ke dalam berbagai bahasa daerah secara sistematis. Hingga saat itu, semua dokumen kepausan diterbitkan khususnya dalam Bahasa Latin di dalam ''Acta Apostolicae Sedis'' sejak tahun 1909. Karena memiliki nilai koleksi yang tinggi dan karena ketakutan akan pendudukan Vatikan oleh angkatan bersenjata ([[Wehrmacht]]) [[Jerman]], tidak semua dokumen masih ada hingga hari ini.<ref>Communication, Father Robert Graham, SJ, [[10 November]] [[1992]]</ref> Pada tahun 1944, sebagian dokumen kepausan dibakar atau diubah isinya untuk menghindari penemuan oleh angkatan bersenjata Jerman. Karena dengan tegas ia menyatakan bahwa dirinya sendiri harus meninjau kembali semua tulisan-tulisannya sebelum diterbitkan untuk menghindari kesalah-pahaman, beberapa tulisan dan amanat Paus Pius XII tidak memperoleh kesempatan untuk diterbitkan atau kadang-kadang hanya muncul sekali di dalam surat kabar harian Vatikan, [[L'Osservatore Romano]].
[[Berkas:Galg gem.jpg|kiri|160px|jmpl|[[Gemma Galgani]] dikanonisasi tahun 1940 oleh Pius XII]]
Beberapa surat ensiklik ditujukan kepada Gereja-gereja Oriental. ''[[Orientales Ecclesias]]'' diterbitkan pada tahun 1944 pada hari perayaan wafatnya [[Sirilius dari Alexandria]] 15 abad yang lalu, seorang suci yang dikenal baik di Gereja Ortodoks maupun di Gereja Latin. Paus Pius XII meminta doa untuk pengertian yang lebih baik dan persatuan semua Gereja ini. ''[[Orientales Omnes]]'', terbit tahun 1945 pada ulang tahun ke-350 pertemuan kembali kedua Gereja, adalah sebuah panggilan untuk mendoakan persatuan yang terus menerus dari [[Gereja Katolik Ruthenia]], yang terancam keberadaannya akibat penindasan pihak pemerintah [[Uni Soviet]]. ''[[Sempiternus Rex]]'' diterbitkan tahun 1951 pada ulang tahun ke-15 [[Konsili Khalsedon|Konsili Ekumenis Khalsedon]]. Surat ensiklik ini meliputi sebuah panggilan bagi masyarakat oriental yang percaya pada monofisitisme (paham bahwa Kristus hanya memiliki satu sifat dasar, yaitu bersifat ilahi) untuk kembali kepada Gereja Katolik.
''[[Orientales Ecclesias]]'', diterbitkan pada tahun 1952 dan ditujukan kepada Gereja-gereja Oriental, memprotes penindasan pengikut Stalin yang terus-menerus kepada Gereja. Beberapa [[Surat Apostolik|surat-surat apostolik]] dikirimkan ke para uskup di Timur. Pada tanggal [[13 Mei]] [[1956]], Paus Pius XII memberikan amanat pada semua uskup dari Ritus Timur. Maria, Bunda Allah, menjadi topik surat-surat ensiklik kepada masyarakat Rusia di dalam ''[[Fulgens Corona]]'' dan topik sebuah surat kepausan bagi masyarakat Rusia.<ref>''Orientales Ecclesias'', AAS, 1944, hal. 129.</ref><ref>''Orientales Omnes'', AAS, 1946, hal. 33-63.</ref><ref>''Sempiternus Rex'', AAS, 1951, hal. 625-644.</ref><ref>''Orientales Ecclesias''. AAS, 1953, hal. 5-15.</ref><ref>Apostolic Letters to the bishops in the East. AAS, 1956, hal. 260-264.</ref><ref>''Fulgens Corona'', AAS, 1953, hal. 577-593.</ref><ref>Papal letter to the People of Russia, AAS, 1952, hal. 505-511.</ref>
== Kanonisasi dan beatifikasi ==
Paus Pius XII
== Perang Dunia II ==
Masa kepemimpinan Paus Pius XII dimulai tak lama sebelum [[Perang Dunia II]]. Selama masa perang, Sri Paus menjalankan kebijaksanaan netralitas seperti yang dilakukan oleh [[Paus Benediktus XV]] selama [[Perang Dunia I]].
Pada bulan April 1939, setelah penyerahan diri Charles Maurras kepada [[Tahta Suci]] dan intervensi Karmel dari Lisieux, Paus Pius XII mengakhiri larangan yang ditetapkan oleh pendahulunya atas Action Française, sebuah organisasi yang dinilai oleh beberapa penulis sebagai organisasi yang sangat antisemit dan antikomunis.<ref>Friedländer, Saul, 1997, ''Nazi Germany and the Jews: The Years of Persecution'', New York: HarperCollins, hal. 223.</ref><ref name="McInerny-p49">McInerny, 2001, hal. 49.</ref>
Selama masa agresi [[Uni Soviet]] atas [[Finlandia]], yang dikenal sebagai Perang Musim Dingin, Paus Pius XII mengutuk serangan Uni Soviet tersebut dalam sebuah pidato di Vatikan pada tanggal 26 Desember 1939. Beberapa waktu kemudian ia menyumbangkan sebuah doa yang ia
Pada tanggal 18 Januari 1940, setelah lebih dari 15.000 warga sipil Polandia terbunuh, Paus Pius XII berkata dalam sebuah siaran radio: "Penciptaan kengerian dan perbuatan kejam yang sangat keterlaluan dan tidak dapat dibenarkan yang dilakukan terhadap orang-orang yang tidak berdaya dan yang menjadi tuna wisma telah dibuat menjadi bukti yang nyata oleh pengakuan-pengakuan saksi-saksi mata yang tidak dapat dibantah."<ref>Gilbert, Martin, The Second World War, hal. 40.</ref>
Setelah Jerman menginvasi Negara-negara Rendah ([[Belanda]], [[Belgia]] dan negara-negara kecil di sekitarnya) selama tahun 1940, Paus Pius XII mengirimkan pernyataan simpati kepada Ratu Belanda, Raja Belgia, dan
Pada musim semi 1940, sekelompok jenderal Jerman yang berusaha untuk menggulingkan Hitler dan berdamai dengan [[Inggris]] mendekati Paus Pius XII, yang berperan sebagai salah seorang perunding antara Inggris dan komplotan yang gagal ini.<ref>Prof. John S. Conway: The Vatican, the Nazis and Pursuit of Justice.</ref>
Pada tahun 1941, Paus Pius XII
Pada bulan Maret tahun 1942, Paus Pius XII mengadakan hubungan diplomatik dengan [[Kekaisaran Jepang]] dan menerima Duta Besar Ken Harada, yang memegang jabatan tersebut hingga akhir masa perang.<ref>[http://www.time.com/time/printout/0,8816,777719,00.html]
Siaran-siaran radio Hari Natal Paus Pius XII yang terkenal yang disiarkan pada tahun 1941 dan 1942 (yang terakhir disiarkan dalam waktu lebih dari 45 menit karena terdiri atas 26 halaman dan lebih dari
Setelah perang mulai mendekati masa akhirnya
== Holocaust ==
Paus Pius XII membuat sebuah
Kardinal
Pada tahun 1941, Kardinal Theodor Innitzer dari [[Wina]] memberi tahu Paus Pius XII mengenai pendeportasian orang-orang Yahudi di [[Wina]].<ref name="gutman1137" /> Tak lama kemudian ketika ditanya oleh Jenderal Besar [[Philipe Pétain]] dari [[
Pada tahun 1942, seorang diplomat [[
Pada tanggal 18 September 1942, Paus Pius XII menerima surat dari Monsinyur Montini (yang nantinya menjadi [[Paus Paulus VI]]) yang mengatakan bahwa "pembunuhan
Pada akhir tahun 1942, Paus Pius XII menyarankan para uskup [[Jerman]] dan [[Hungaria]] bahwa bersuara menentang pembunuhan
Pada bulan Januari 1943, Paus Pius XII sekali lagi menolak untuk secara publik mengutuk kekejaman [[Nazi]] terhadap orang-orang Yahudi, setelah adanya permintaan dari Władysław Raczkiewicz, Presiden Pemerintahan [[Polandia]] di pembuangan, dan Uskup Konrad von Preysing dari [[Berlin]].<ref>Israel Pocket Library, Holocaust, hal. 134.</ref> Pada tanggal 26 September 1943, setelah [[Jerman]] menduduki [[Italia]] bagian utara, pejabat-pejabat Nazi memberikan waktu 36 jam bagi para pemimpin Yahudi di [[Roma]] untuk menyetorkan 50 kilogram emas (atau yang setara dengannya) kepada Nazi dengan ancaman Nazi akan menyandera 300 orang apabila hal tersebut tidak terpenuhi. Pemimpin Rabbi di Roma saat itu, Israel Zolli, menulis dalam bukunya bahwa ia diutus untuk pergi ke Vatikan untuk mencari bantuan.<ref>Eugenio Zolli. ''Before the Dawn''. Reissued in 1997 as ''Why I Became a Catholic''.</ref> [[Vatikan]] menawarkan bantuan dalam bentuk pinjaman 15 kilogram emas, namun ternyata tawaran ini tidak diperlukan lagi ketika orang-orang Yahudi menerima perpanjangan waktu.<ref>Israel Pocket Library, Holocaust, hal. 133.</ref> Tak lama kemudian, ketika deportasi dari [[Italia]] tidak bisa dihindarkan lagi, 477 orang [[Yahudi]] disembunyikan di dalam Vatikan sendiri dan 4.238 orang lainnya dilindungi di berbagai biara di [[Roma]].
Pada tanggal 30 April 1943, Paus Pius XII menulis kepada Uskup von Preysing di [[Berlin]]: "Kami memberikan tugas kepada
Pada tanggal 28 Oktober 1943, Ernst von Weizsäcker, Duta Besar Jerman bagi [[Vatikan]], mengirimkan telegram ke Berlin yang berisi: "... Sri Paus masih belum terpengaruh untuk mengutuk secara resmi pendeportasian orang-orang Yahudi dari [[Roma]]. Dengan anggapan bahwa pihak Jerman tidak akan mengambil langkah-langkah yang lebih jauh lagi terhadap orang-orang Yahudi di Roma, pertanyaan mengenai hubungan kita dengan pihak Vatikan bisa dianggap selesai".<ref>Berel Lang. [http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m0411/is_4_50/ai_82469822/pg_2 "Not Enough" vs. "Plenty": Which did Pius XII do?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071215063244/http://findarticles.com/p/articles/mi_m0411/is_4_50/ai_82469822/pg_2 |date=2007-12-15 }}. ''Judaism''. Fall 2001. dan [http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/anti-semitism/piusdef.html "Jewish Virtual Library: 860,000 Lives Saved – The Truth About Pius XII and the Jews"]</ref>
Ketika pihak gereja memindahkan 6.000 anak-anak Yahudi di [[Bulgaria]] ke [[Palestina]], Kardinal
== Pasca-Perang Dunia II ==
=== Kebijakan gereja setelah masa perang ===
Kebijakan Gereja setelah [[Perang Dunia II]] dari kepemimpinan Paus Pius XII memfokuskan pada bantuan material bagi [[Eropa]] yang tercabik-cabik oleh perang, sebuah gerakan internasionalisasi internal [[Gereja Katolik Roma]], serta pembangunan hubungan-hubungan diplomatik seluruh dunia-nya. Surat ensikliknya, ''[[Evangelii Praecones]]'' dan ''[[Fidei Donum]]'' yang diterbitkan tanggal [[2 Juni]] 1951 dan [[21 April]] [[1957]], memberikan hak yang lebih besar bagi misi-misi Katolik untuk mengambil keputusan sendiri. Banyak misi-misi ini yang kemudian menjadi keuskupan-keuskupan yang berdiri sendiri. Paus Pius XII menuntut pengakuan terhadap kebudayaan-kebudayaan lokal sebagai sesuatu yang sejajar dengan kebudayaan Eropa.<ref>Audience for the directors of mission activities in 1944 A.A.S., 1944, hal. 208.</ref><ref>''[[Evangelii Praecones]]''. hal. 56.</ref> Melanjutkan garis kebijakan pendahulunya, Paus Pius XII mendukung pembentukan administrasi lokal di dalam urusan-urusan gereja: pada tahun 1950, hierarki gereja di Afrika Barat menjadi berdiri sendiri; pada tahun 1951 di [[Afrika Selatan]]; dan tahun 1953 di Afrika Timur Britania. [[Finlandia]], [[Burma]], dan Afrika Prancis menjadi keuskupan-keuskupan yang berdiri sendiri tahun 1955.
=== Penindasan di Eropa Timur ===
Meski Gereja berkembang di dunia Barat dan di kebanyakan negara-negara yang berkembang, Gereja menghadapi penindasan serius di dunia Timur. Rezim-rezim komunis di [[Albania]], [[Bulgaria]], dan [[Rumania]]
=== Hubungan dengan Rusia ===
Hubungan yang sulit antara Vatikan dengan [[Uni Soviet]], atau [[Rusia]], bermula dari [[Revolusi Rusia]] tahun 1917 dan berlanjut terus hingga masa kepemimpinan Paus Pius XII. Situasi ini
=== Hubungan dengan
Hubungan antara [[Tahta Suci]] dengan [[Republik Rakyat Tiongkok]] tahun
=== Kontroversi anak-anak yatim-piatu Yahudi ===
Pada tahun 2005, ''[[Corriere della Sera]]'' menerbitkan sebuah dokumen bertanggal [[20 November]] [[1946]] dengan topik anak-anak Yahudi yang dibaptis di [[
== Masa tua, wafat dan warisan ==
=== Tahun-tahun terakhir Paus Pius XII ===
[[Berkas:Papa Pio XII Braga.png||
Tahun-tahun terakhir masa kepemimpinan Paus Pius XII dimulai
Paus Pius XII
=== Sakit hingga wafat ===
Semenjak jatuh sakit tahun 1954, Paus Pius XII menyampaikan berbagai pesan kepada masyarakat dan kelompok awam dalam topik-topik yang sangat beraneka ragam yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Sering kali ia berbicara di depan para peserta pertemuan-pertemuan ilmiah menjelaskan ajaran-ajaran Kristiani dalam hubungannya dengan penemuan-penemuan ilmiah terbaru. Terkadang ia menjawab pertanyaan-pertanyaan moral tertentu yang diajukan kepadanya. Kepada asosiasi-asosiasi profesional, ia menjelaskan etika menjalankan pekerjaan yang relevan dengan asosiasi-asosiasi tersebut dalam hubungannya dengan ajaran-ajaran Gereja.
Sebelum tahun 1955, [[Pacelli]] bekerja sama selama bertahun-tahun dengan [[Giovanni Battista Montini]]. Sri Paus tidak memiliki satu asisten penuh untuk dirinya sendiri. [[Robert Leiber]]
Paus Pius XII
== Pandangan,
=== Pandangan semasa hidupnya ===
Selama masa perang, Sri Paus banyak dipuji
Banyak orang Yahudi yang secara terbuka berterima
Paus Pius XII juga
Pada tanggal 21 September 1945, sekretaris jenderal Dewan Yahudi Dunia, Dr. Leon Kubowitzky, menyampaikan sejumlah uang kepada Sri Paus "sebagai pengakuan atas karya Tahta Suci dalam menyelamatkan orang-orang Yahudi dari penindasan kaum [[Fasis]] dan [[Nazi]]".<ref>McInernny, 2001, hal. 155.</ref>
Setelah masa perang, di Musim Gugur tahun 1945, Harry Greenstein dari [[Baltimore]], seorang teman dekat Kepala Rabbi Herzog dari [[Yerusalem]], menyampaikan kepada Sri Paus betapa
=== Sang Deputi ===
Pada tahun 1963, sebuah drama karya Rolf Hochhuth berjudul "Der Stellvertreter. Ein christliches Trauerspiel" (Sang Deputi, sebuah tragedi Kristen) menggambarkan Paus Pius XII sebagai seorang
=== ''Actes'' ===
Akibat kontroversi dari "Sang Deputi", pada tahun 1964 [[Paus Paulus VI]]
=== Paus milik Hitler ===
Pada tahun 1999, buku "Hitler's Pope" (Paus milik Hitler) karya John Cornwell mengkritik Paus Pius XII karena tidak cukup melakukan atau menyuarakan penentangan terhadap holocaust. Cornwell menilai bahwa seluruh karier Paus Pius XII sebagai ''nuncio'' untuk [[Jerman]], Kardinal
Karya Cornwell merupakan karya pertama yang menelaah pengakuan-pengakuan dari proses beatifikasi Paus Pius XII
Karya Cornwell ini menerima banyak pujian maupun kritik. Kebanyakan pujian bagi Cornwell berpusat pada pernyataannya bahwa dirinya adalah seorang umat Katolik yang mencoba untuk "membersihkan" Paus Pius XII dengan karyanya.<ref>Sanchez, 2002.</ref> Karya-karya tulis seperti "Under His Very Windows: The Vatikan and the Holocaust in Italy" (2000, Di Bawah Jendelanya Sendiri: Vatikan dan Holocaust di Italia) karya Susan Zuccotti dan "The Catholic Church and the Holocaust, 1930-1965" (2000, Gereja Katolik dan
Segi ilmiah dari karya Cornwell menerima banyak kritik. Salah satu contoh, Kenneth L. Woodward menyatakan dalam ulasannya mengenai buku Cornwell tersebut di majalah [[Newsweek]] bahwa "terdapat kesalahan mengenai fakta dan ketidak-tahuan mengenai konteks sejarah hampir di setiap halamannya".<ref>Kenneth L. Woodward. ''The Case Against Pius Xii'', ''Newsweek''. [[27 September]] [[1999]]. http://www.newsweek.com/id/89597</ref> Cornwell sendiri memberikan masukan yang lebih membingungkan mengenai tindakan Paus Pius XII dalam sebuah wawancara tahun 2004.
=== ICJHC ===
Pada tahun 1999, dalam sebuah usaha untuk mengakhiri kontroversi ini, [[Vatikan]] membentuk International Catholic-Jewish Historical Commission (ICJHC) atau Komisi Sejarah Katolik-Yahudi Internasional, sebuah badan yang terdiri atas tiga orang cendekiawan [[Yahudi]] dan tiga orang cendekiawan [[Katolik]] untuk menyelidiki peran Gereja semasa Holocaust. Pada tahun 2001, ICJHC menerbitkan penemuan awalnya yang menimbulkan beberapa pertanyaan mengenai cara [[Vatikan]] berurusan dengan [[Holocaust]], berjudul "The Vatican dan the Holocaust: A Preliminary Report" (Vatikan dan Holocaust: Sebuah Laporan Awal).<ref name="ICJHC">ICJHC, 2000.</ref>
Komisi ini menemukan dokumen-dokumen yang merujuk dengan jelas bahwa Paus Pius XII sadar akan penganiayaan anti-Yahudi yang meluas pada tahun 1941–1942, dan mereka mencurigai bahwa pihak Gereja mungkin terpengaruh untuk tidak membantu imigrasi orang-orang Yahudi dari ''nuncio'' di [[Chili]] dan wakil Tahta Kepausan di [[Bolivia]] yang mengeluhkan "invasi orang-orang Yahudi" ke negara-negara mereka, tempat orang-orang Yahudi ini terlibat di dalam "transaksi bisnis yang tidak jujur, aksi-aksi kekerasan, tindakan-tindakan tidak bermoral, dan bahkan sikap tidak hormat kepada agama".<ref name="ICJHC" />
ICJHC mengajukan 47 pertanyaan mengenai cara Gereja berurusan dengan Holocaust, meminta agar dokumen-dokumen yang belum pernah diterbitkan kepada publik sebelumnya dikeluarkan agar mereka bisa meneruskan pekerjaan mereka. Karena tidak memperoleh izin tersebut, komisi ini dibubarkan pada bulan Juli 2001 tanpa pernah mengeluarkan satu laporan akhir pun. Tak puas dengan penemuan-penemuan ini, Dr. Michael Marrus, salah satu dari tiga orang Yahudi anggota komisi tersebut, menyatakan bahwa komisi mereka "bertubrukan dengan sebuh tembok batu … seharusnya akan menjadi sesuatu yang sangat membantu apabila memiliki dukungan dari [[Tahta Suci]] mengenai masalah ini".<ref>Melissa Radler. "Vatican Blocks Panel's Access to Holocaust Archives." ''The Jerusalem Post''. [[24 Juli]] 2001.</ref>
== Catatan kaki ==
{{reflist|
== Referensi ==
<div class="references-small">
=== Pustaka utama ===
* ''Acta Apostolicae Sedis'' (AAS).
* {{it}} Angelini, Fiorenzo. 1959. ''Pio XII, Discorsi Ai Medici''. Rome.
* Claudia, M. 1955. ''Guide to the Documents of Pope Pius XII''. Westminster, Maryland.
* ''Pio
* Roosevelt, Franklin D.; Myron C. Taylor, ed. ''Wartime Correspondence Between President Roosevelt and Pope Pius XII''. Prefaces by Pius XII and [[Harry Truman]]. Kessinger Publishing (1947, reprinted, 2005). ISBN 1-4191-6654-9
* {{de}} Utz, A. F., and Gröner, J. F. (eds.). ''Soziale Summe Pius XII'' 3 vol.
* [[Israel Zolli|Zolli, Israel]]. 1997. ''Before the Dawn''. Roman Catholic Books (Reprint edition). ISBN 0-912141-46-8. Also see [http://www.amazon.com/gp/reader/0912141468 Amazon Online Reader]
=== Pustaka kedua ===
* [[John Cornwell (penulis)|Cornwell, John]]. 1999. ''[[Hitler's Pope]]: The Secret History of Pius XII''. Viking. ISBN 0-670-87620-8. Also see [http://www.amazon.com/gp/reader/0140296271 Amazon Online Reader].
* [[Richard Cushing|Cushing, Richard]]. 1959. ''Pope Pius XII''. Paulist Press.
* [[David G. Dalin|Dalin, Rabbi David G]]. 2005. ''[[The Myth of Hitler's Pope]]: How Pope Pius XII Rescued Jews from the Nazis''. Regnery. ISBN 0-89526-034-4. * Falconi, Carlo. 1970 (translated from the 1965 Italian edition). ''The Silence of Pius XII''. Boston: Little, Brown, and Co. ISBN 0-571-09147-4
* [[Michael F. Feldkamp|Feldkamp, Michael F.]] ''Pius XII und Deutschland''. Göttingen: Vandenhoeck & Ruprecht. ISBN 3-525-34026-5.
* [[Saul Friedländer|Friedländer, Saul]]. 1966. ''Pius XII and the Third Reich: A Documentation''. New York: Alfred A Knopf. ISBN 0-374-92930-0
* Gallo, Patrick J., ed. 2006. ''Pius XII, The Holocaust and the Revisionists''. London: McFarland & Company, Inc., Publishers. ISBN 0-7864-2374-9
* Goldhagen, Daniel. 2002. "A Moral Reckoning
* Gutman, Israel (ed.). 1990. ''[[Encyclopedia of the Holocaust]]'', vol. 3. New York: Macmillan Publishing Company. ISBN 0-02-864529-4
* Halecki, Oskar. 1954. ''Pius XII: Eugenio Pacelli: Pope of peace''. Farrar, Straus and Young. {{OCLC|775305}}
* Hatch, Alden, and Walshe, Seamus. 1958. ''Crown of Glory, The Life of Pope Pius XII''. New York: Hawthorne Books.
* [[International Catholic-Jewish Historical Commission|ICJHC]]. 2000. [http://www.jcrelations.net/en/?id=759 ''The Vatican and the Holocaust: A Preliminary Report]''.
* [[Peter Kent|Kent, Peter]]. 2002. ''The Lonely Cold War of Pope Pius XII: The Roman Catholic Church and the Division of Europe, 1943–1950.'' Ithaca: McGill-Queen's University Press. ISBN 0-7735-2326-X
* Lapide, Pinchas 1980. ''The Last Three Popes and the Jews''. London:Souvenir Press.
* Levillain, Philippe. 2002. ''The Papacy: An Encyclopedia''. Routledge (UK). ISBN 0-415-92228-3
* Lewy, Guenter. 1964. ''The Catholic Church and Nazi Germany''. New York: McGraw-Hill. ISBN 0-306-80931-1
* Marchione, Sr. Margherita. 2000. ''Pope Pius XII: Architect for Peace''. Paulist Press. ISBN 0-8091-3912-X
* Marchione, Sr. Margherita. 2002. ''Consensus and Controversy: Defending Pope Pius XII''. Paulist Press. ISBN 0-8091-4083-7
* Marchione, Sr. Margherita. 2002. ''Shepherd of Souls: A Pictorial Life of Pope Pius XII''. Paulist Press. ISBN 0-8091-4181-7
* Marchione, Sr. Margherita. 2004. '' Man of Peace: An Abridged Life of Pope Pius XII''. Paulist Press. ISBN 0-8091-4245-7
* McDermott, Thomas. 1946. ''Keeper of the Keys'' -''A Life of Pope Pius XII''. Milwaukee: The Bruce Publishing Company.
* McInerney, Ralph. 2001. ''The Defamation of Pius XII''. St Augustine's Press. ISBN 1-890318-66-3
* Murphy, Paul I. and Arlington, R. Rene. 1983. ''La Popessa: The Controversial Biography of Sister Pasqualina, the Most Powerful Woman in Vatican History''. New York: Warner Books Inc. ISBN 0-446-51258-3
* {{it}} Padellaro, Nazareno. 1949. ''Portrait of Pius XII''. Dutton; 1st American ed edition (1957). {{OCLC|981254}}
* Paul, Leon. 1957. ''The Vatican Picture Book''
* Phayer, Michael. 2000. ''The Catholic Church and the Holocaust, 1930–1965''. Indianapolis: Indiana University Press. ISBN 0-253-33725-9.
* Pollard, John F. 2005. ''Money and the Rise of the Modern Papacy: Financing the Vatican, 1850–1950''. Cambridge University Press.
* Pfister, Pierre. 1955. ''PIUS XII''
* Ritner, Carol and Roth, John K. (eds.). 2002. ''Pope Pius XII and the Holocaust''. New York: Leicester University Press. ISBN 0-7185-0275-2
* Rychlak, Ronald J. 2000. ''Hitler, the War, and the Pope''. Our Sunday Visitor. ISBN 0-87973-217-2. Also see [http://www.amazon.com/gp/reader/0879732172 Amazon Online Reader]
* Sánchez, José M. 2002. ''Pius XII and the Holocaust: Understanding the Controversy''. Washington D.C.: Catholic University of America Press. ISBN 0-8132-1081-X
* Scholder, Klaus. 1987. ''The Churches and the Third Reich''. London.
* Volk, Ludwig. 1972. ''Das Reichskonkordat vom 20. Juli 1933''. [[Mainz]]: Matthias-Grünewald-Verlag. ISBN 3-7867-0383-3.
* Zuccotti, Susan. 2000. ''Under his very Windows, The Vatican and the Holocaust in Italy''. New Haven and London: Yale University Press. ISBN 0-300-08487-0
</div>
== Pranala luar ==
{{
=== Umum ===
* [http://www.vatican.va/holy_father/pius_xii/ Paus Pius XII di situs resmi Vatikan]
* [http://www.newoxfordreview.org/briefly.jsp?did=1105-briefly Penilaian New Oxford ''The Pius War'' oleh Joseph Bottum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080504010749/http://www.newoxfordreview.org/briefly.jsp?did=1105-briefly |date=2008-05-04 }}
* [http://www.us-israel.org/jsource/anti-semitism/pius.html Paus Pius XII dan Holocaust
* [http://www.saintpetersbasilica.org/Grottoes/Pius%20XII/Tomb%20of%20Pius%20XII.htm Makam Pius XII]
* [http://www.pacelli-edition.de/ Critical Online Edition of the Nuncial Reports of Eugenio Pacelli (1917–1929)]
=== Dokumen resmi ===
* [http://www.jcrelations.net/en/?id=759 October 2000 Report] of the International Catholic-Jewish Historical Commission, [http://www.jcrelations.net/en/?id=1770 notice of Commission suspending work]
* [http://www.newadvent.org/library/docs_ss33co.htm Complete Text of the Concordat between the Vatican and the Third Reich]
=== Pro
* [http://soli.inav.net/~jfischer/oct98/ronaldrychlak.html The Holy See vs. the Third Reich] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/19990507052459/http://soli.inav.net/~jfischer/oct98/ronaldrychlak.html |date=1999-05-07 }}
* [http://academics.smcvt.edu/pcouture/jewish_historian_praises_pius_xi.htm Jewish Historian Praises Pius XII]
* [http://catholiceducation.org/articles/religion/re0040.html Did Pius XII Remain Silent?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090116140400/http://catholiceducation.org/articles/religion/re0040.html |date=2009-01-16 }}
* [http://www.catholicculture.org/docs/doc_view.cfm?recnum=2830 Cornwell's Cheap Shot at Pius XII]
* [http://www.catholicleague.org/pius/piusnyt/bio.htm Pius XII and the Jews: The War Years, as reported by the New York Times] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030228011955/http://www.catholicleague.org/pius/piusnyt/bio.htm |date=2003-02-28 }}
* [http://www.catholicleague.org/pius/dalinframe.htm Righteous Gentile: Pope Pius XII and the Jews] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050113093855/http://www.catholicleague.org/pius/dalinframe.htm |date=2005-01-13 }} Rabbi David Dalin, Ph. D.
* [http://www.holycross.edu/departments/history/vlapomar/hiatt/piusXII.htm Holy Cross' ''Pius XII and the Holocaust''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090216202547/http://www.holycross.edu/departments/history/vlapomar/hiatt/piusXII.htm |date=2009-02-16 }}
=== Anti-Pius ===
* [http://www.tenc.net/vatican/hitlersp.htm Cornwell's "Hitler's Pope" - excerpt published by Vanity Fair]
* [http://www.nytimes.com/books/00/06/11/reviews/000611.11rortyt.html Review of "Papal Sin"] by Gary Wills in the New York Times Book Review
=== Campuran ===
* [http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m1058/is_9_118/ai_71949687 Menilai Pius XII] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071229104146/http://findarticles.com/p/articles/mi_m1058/is_9_118/ai_71949687 |date=2007-12-29 }} dari Christian Century oleh Kevin Madigan
{{Paus
|Pendahulu = [[
|Penerus = [[Paus Yohanes XXIII|Yohanes XXIII]]
|tahun = 1939–1958
}}
{{Daftar Paus}}
{{lifetime|1876|1958|Pius XII, Paus}}
[[Kategori:Pemimpin agama Katolik]]
[[Kategori:Paus]]
[[
[[Kategori:Pemimpin politik Perang Dunia II]]
[[Kategori:Pemimpin Perang Dingin]]
[[
[[
[[
|