Dagpo Rinpoche: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Guspan Tanadi (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis pranala internal
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
Pada kehidupan lampau, beliau juga adalah [[Dharmakirti|Suwarnadwipa Dharmakirti,]] pemegang silsilah instruksi batin pencerahan ([[Bodhicita]]) yang tinggal di Palembang pada masa kerajaan [[Sriwijaya]] pada abad 11 Masehi.
 
Pada tahun 1960, Rinpoche diundang ke Perancis[[Prancis]] untuk mengajar [[bahasa]] dan kebudayaan Tibet di ''School of Oriental Studies'' di [[Paris]]. Beliau mengajar di lembaga tersebut selama 30 tahun. Hingga saat ini, Rinpoche menetap di PerancisPrancis dan mendirikan Dharma Center yang telah tersebar di berbagai kota di berbagai negara seperti PerancisPrancis, Belanda, Malaysia, dan Indonesia. Sampai sekarang Beliau masih aktif mengajar di berbagai Dharma Center Beliau termasuk di Indonesia. Untuk Indonesia sendiri, Beliau telah aktif mengajar selama kurang lebih 30 tahun.
 
== Biografi ==
Dagpo Rinpoche yang bernama lengkap Dagpo Lama Rinpoche Lobsang Jhampel Jhampa Gyatso lahir pada tahun 1932 di distrik Kongpo, tenggara Tibet. Pada usia 2 tahun, Dagpo Rinpoche dikenali oleh [[Thubten Gyatso, Dalai Lama ke-13|Dalai Lama ke-13]] sebagai reinkarnasi dari [[Dagpo Lama Rinpoche Jhampel Lhundrup]]. Saat berusia 6 tahun, beliau memasuki Biara Bamchoe, dekat distrik Dagpo. Di sana, beliau belajar membaca dan menulis, juga mempelajari sutra dan tantra.<ref name="halix"/>
 
Beliau adalah guru Tibet pertama yang tiba di [[Prancis]]. Setelah mempelajari bahasa Prancis dan [[bahasa Inggris|Inggris]] serta menyerap pola pikir orang Barat, pada tahun 1978, beliau akhirnya bersedia mulai mengajar [[Dharma]]. Beliau mendirikan pusat Dharma bernama Institut Ganden Ling di Veneux-Les Sablons, Prancis. Di sana, beliau memberi pelajaran tentang Buddhisme, doa, serta meditasi. Sejak tahun 1978 hingga sekarang, beliau telah banyak mengunjungi berbagai negara antara lain [[Italia]], [[Belanda]], [[Jerman]], [[Singapura]], [[Malaysia]] dan [[Indonesia]].<ref name="halx">Rinpoche, Dagpo. 2017. hlmn x</ref>
 
Dagpo Rinpoche adalah salah satu dari sedikit guru pemegang banyak silsilah ajaran Buddha.<ref name="halix"/> Selain filsafat Buddhis, beliau juga menekuni astrologi, puisi, tata bahasa dan sejarah.<ref name="halx"/>
Baris 34:
Beliau seorang guru yang sangat agung, guru yang begitu terkenal hingga pandit [[Atisha]] menempuh satu perjalanan panjang untuk bertemu dengannya dan tinggal bersamanya selama 12 tahun untuk menerima ajaran tentang batin pencerahan. Yang Mulia Atisha adalah pangeran dari Bengal yang lahir pada tahun 962, seorang dengan pengetahuan tinggi tetapi juga seorang [[yogi]], seorang biksu, seorang yang mempraktikkan Tantra dengan lebih dari 100 guru. Yang Mulia Atisha akan mengunjungi Negeri [[Tibet (1912–1951)|Tibet]] dimana beliau akan menyebarkan Buddhisme untuk kedua kalinya di negeri tersebut mulai tahun 1042. Beliaulah yang menyusun risalah pertama yang menguraikan tentang [[Lamrim]] atau jalan Bertahap Menuju Pencerahan.
 
=== [[:en:Marpa_LotsawaMarpa Lotsawa|Marpa, Sang Penerjemah]] ===
Marpa lahir tahun 1012 di Tibet dalam sebuah keluarga petani yang berada. Tokoh yang sangat menarik yang mana beliau mempunyai 9 istri dan banyak anak. Beliau punya banyak tanah, berkarakter pemarah, dan bertengkar terus dengan para tetangga. Tetapi beliau juga seorang berpengetahuan tinggi dan guru agung. Karena tidak tahan dengan sifat pemarahnya, ayahnya menitipkan anaknya yang masih muda kepada seorang guru yaitu Brokmi Lotsawa, yang mengajarkannya bahasa Sanskerta. Kemudian, karena beliau tidak bisa membayar uang emas kepada gurunya tersebut sebagai imbalan, beliau pergi ke India untuk mencari guru yang kurang menuntut dan berpengetahuan lebih tinggi. Beliau berguru antara lain kepada Naropa, seorang petapa. Gurunya tersebut mentransmisikan banyak transmisi lisan kepada beliau -sesuai dengan tradisi- dan kemudian beliau membawa banyak silsilah ajaran ke Negeri Tibet serta mentransmisikan lagi ajaran-ajaran tersebut kepada murid-muridnya sambil mengurus ladang dan peternakannya.