Halo, Halo Bandung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(28 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{for|lagu berbahasa Belanda|Hallo Bandoeng}}{{Infobox song|name=Halo, Halo Bandung|cover=<!--just the file name-->|type=|artist=[[Ismail Marzuki]]|album=|B-side=|released=<!--{{Start date|YYYY|MM|DD}}-->|format=|recorded=1940|studio=|genre=Mars|length=|label=|writer=Ismail Marzuki|producer=|prev_title=<!--for a singles chronology-->|prev_year=|next_title=|next_year= }}
'''
== Latar
{{utama|Bandung Lautan Api}}
Ismail Marzuki tampil bersama grup keroncong [[Lief Java]] pada sekitar tahun 1940 sebagai penyanyi dan penulis lagu di Studio Orkes NIROM II di Tegalega, [[Kota Bandung|Bandung]], sebagai bagian dari siaran radio [[Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij|NIROM (''Nederlandsch-Indische Radio-omroepmaatschappij'')]].<ref name=":0" /><ref>{{Cite news|url=http://www.nrc.nl/nieuws/2011/10/27/hallo-bandoeng-hier-radio-kootwijk-a1469381|title=‘Hallo Bandoeng, hier Radio Kootwijk’|last=Freriks|first=Kester|date=2011-10-27|work=|newspaper=NRC Handelsblad|language=nl|access-date=2017-09-26|via=|archive-date=2016-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20160919191006/https://www.nrc.nl/nieuws/2011/10/27/hallo-bandoeng-hier-radio-kootwijk-a1469381|dead-url=no}}</ref> Ismail Marzuki kembali ke kota [[Batavia]] setelah menikahi rekan sesama penyanyi di grup, Eulis Zuraidah. Namun kenangan indah selama menetap di kota Bandung selalu melekat dalam ingatannya. Hal tersebut mendorongnya untuk menciptakan lagu berbahasa [[Bahasa Sunda|sunda]] berjudul "Hallo Bandung",<ref name=":0" /> serta beberapa lagu bertema serupa seperti "Bandung Selatan di Waktu Malam" dan "Saputangan dari Bandung Selatan". Pada waktu itu ungkapan "Hallo Bandoeng" sudah sangat dikenal sebagai [[tanda panggil]] dan sapaan pembuka oleh [[:nl:Radio Kootwijk (zender)|Radio Kootwijk]] saat melakukan panggilan [[Telegraf nirkabel|radio telegraf]] dengan kota Bandung. Ungkapan tersebut menjadi semakin terkenal melalui lagu [[Bahasa Belanda|berbahasa Belanda]] berjudul "[[Hallo Bandoeng]]" oleh [[Willy Derby]], yang penjualannya mencapai lebih dari 50
Versi awal dari lirik lagu "Hallo Bandung" menunjukkan bahwa pada awalnya lagu ini lahir sebagai ungkapan rasa rindu yang sentimental, bukan dimaksudkan sebagai lagu perjuangan. Kemudian selama [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|masa pendudukan Jepang]] lagu ini diterjemahkan kedalam [[bahasa Indonesia]] sebagai bagian dari [[Propaganda di Jepang pada Perang Tiongkok-Jepang Kedua dan Perang Dunia II|propaganda pihak tentara Jepang]], yang antara lain berusaha mengikis pengaruh budaya Belanda serta mendorong penggunaan bahasa Indonesia di penjuru wilayah jajahan. Walaupun begitu, versi kedua hasi terjemahan lagu tersebut tetap menggambarkan maksud aslinya sebagai lagu kenangan.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
Setelah pernyataan [[Menyerahnya Jepang|kekalahan Jepang]], para pejuang kemerdekaan Indonesia kemudian menghadapi masuknya tentara [[NICA|NICA Belanda]] serta tentara [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] dari [[Britania Raya|Kerajaan Inggris]], yang berlangsung hingga selama empat tahun. Masa ini dikenal sebagai periode [[Revolusi Nasional Indonesia|Revolusi Nasional]]. Pada awal masa ini Ismail Marzuki bersama istri mengungsi ke Bandung demi menghindari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Namun sayang tidak lama setelah mereka menetap di Bandung, terbit ultimatum dari pihak Inggris yang memerintahkan pihak tentara pejuang Indonesia untuk segera meninggalkan kota. Kemudian pihak pejuang Indonesia membalas dengan sengaja membakar bangunan dan gedung di penjuru wilayah selatan kota Bandung sebelum mereka meninggalkan kota pada 24 Maret 1946, yang kemudian dikenal sebagai [[Bandung Lautan Api]] . Peristiwa ini mengilhami Ismail Marzuki beserta para pejuang Indonesia saat itu untuk mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu "Hallo Bandung" menjadi lebih patriotis dan membakar semangat perjuangan. Segera setelah itu, lagu "Halo, Halo Bandung" menjadi sangat dikenal dan menjadi salah satu lambang perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=EGauHja3KBAC|title=The British Occupation of Indonesia: 1945-1946: Britain, The Netherlands and the Indonesian Revolution|last=McMillan|first=Richard|date=2006-05-17|publisher=Routledge|year=|isbn=9781134254286|location=|pages=67|language=en}}</ref>
▲== Lirik ==
{| class="wikitable"
!
!'''Versi'''▼
!'''Lirik'''
▲!'''Versi'''
|- id="Table row 1"
|Halo, halo Bandung, ibu kota Periangan▼
*{{cite web |title=IN/BUD: KMP - Keunikan Sejarah Lagu |date=March 3, 1996 |url=https://www.library.ohio.edu/indopubs/1996/03/03/0104.html |archive-url=https://web.archive.org/web/20170925031545/https://www.library.ohio.edu/indopubs/1996/03/03/0104.html |archive-date=2017-09-25 |website=Ohio University Libraries}}</ref>
|<span lang="su" dir="ltr">Halo, halo Bandung, ibu kota Periangan </span>
▲Halo, halo Bandung, kota inget-ingetan
<span lang="su" dir="ltr">Mugi mugi ayeuna tiasa tepang deui </span>
▲Atos lami abdi patebih, henteu patingal
|Versi Sunda
|- id="Table row 2"
*{{cite web |title=IN/BUD: KMP - Keunikan Sejarah Lagu |date=March 3, 1996 |url=https://www.library.ohio.edu/indopubs/1996/03/03/0104.html |archive-url=https://web.archive.org/web/20170925031545/https://www.library.ohio.edu/indopubs/1996/03/03/0104.html |archive-date=2017-09-25 |website=Ohio University Libraries}}</ref>
| style="width:50%;" |Halo, halo Bandung, ibukota Pasundan
▲'tos tepang 'teu panasaran
▲!'''2<ref name="Marzuki">{{Cite book|url=https://www.library.ohio.edu/indopubs/1996/03/03/0104.html|title=NIROM Catalogue|last=Marzuki|first=Ismail|publisher=Nederlandsch-Indische Radio-omroepmaatschappij|year=|isbn=|location=Jakarta|pages=}}</ref>'''
▲Hallo-hallo Bandung, kota kenang-kenangan
▲Lama sudah beta, ingin berjumpa pada mu
▲S'lagi hayat dan hasrat masih dikandung badan
Kita 'kan jumpa pula
| style="width:50%;" |Versi asli
|- id="Table row 3"
▲|Halo, halo Bandung, ibu kota Periangan
| style="width:50%;" |
Halo, halo Bandung,
Sudah lama beta tidak
Sekarang telah menjadi
| style="width:50%;" |Versi perjuangan
▲Mari bung rebut kembali
|}
== Dalam budaya populer ==
Lagu ini di arranesement [[Addie MS]] sebagai lagu penutup siaran digunakan di closedown pada Wadi FM dan RAS FM Jakarta.
== Lihat pula ==
Baris 57 ⟶ 67:
== Pranala luar ==
* [https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/uploads/Audio/5147_2017-08-22/17%20HALO%20HALO%20BANDUNG.mp3 Halo, Halo Bandung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200611011316/https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/uploads/Audio/5147_2017-08-22/17%20HALO%20HALO%20BANDUNG.mp3 |date=2020-06-11 }} <small>(mp3)</small> di Sahabat Keluarga, [[Kemdikbud]]
* [https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/uploads/Dokumen/5425_2017-12-04/Halo_Halo_Bandung.pdf Partitur lagu Halo, Halo Bandung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200611011150/https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/uploads/Dokumen/5425_2017-12-04/Halo_Halo_Bandung.pdf |date=2020-06-11 }} di Sahabat Keluarga, [[Kemdikbud]]
{{indo-sejarah-stub}}
|