Luhak Enam Belas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Mengembalikan suntingan oleh 36.77.67.95 (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian
 
(24 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Luhak 16/XVIEnam Belas''' atau sering juga disebut dengan '''Luhak Enam Belas16/XVI''' merupakan wilayah adat di [[Kabupaten Merangin]],provinsi [[Provinsi Jambi]]. WilayahDahulu sebelum adanya pemerintahan, wilayah adat ini terdiriterletak daridi 16Kerinci margaLamo, yakni 10di margaKerinci diTinggi ([[Kabupaten Kerinci]]) dan 6Kerinci margaRendah di(sekarang [[Kabupaten Merangin,]]) antarayang lainterdiri :dari 16 marga. 10 marga terletak di Kerinci Tinggi dan 6 marga terletak di Kerinci Rendah.
 
=== Enam marga di Kerinci Rendah (Kabupaten Merangin) ===
* Marga Sungai Tenang
* Marga Serampas
Baris 7 ⟶ 8:
* Marga Tiang Pumpung
* Marga Pembarap
Sementara dari wilayah administratif 6 marga tersebut meliputi 7 Kecamatan, antara lain :
* [[Jangkat, Merangin|Kecamatan Jangkat]]
* [[Jangkat Timur, Merangin|Kecamatan Jangkat Timur]]
Baris 17 ⟶ 18:
 
== Sejarah Marga Sungai Tenang ==
Marga Sungai Tenang terletak didataran tinggi [[Kabupaten Merangin]]. Kata Sungaisungai Tenangtenang menunjukkan nama sungai didalam Marga Sungai Tenang. Kata tenang berasal dari kata ''mentenang'' yaitu menunjuk sifat Sungaisungai yang airnya tenang. Begitu juga kata ''menderas'' menunjukkan sifat sungai yang airnya deras. Menderas kemudian menjadi nama desa Muara Madras.
 
Dalam catatan berbagai literature kemudian menyebutkan ''Sungai Tenang'' dengan kata ''Soengei Tenang''. Sebuah penulisan berdasarkan dialek local penyebutan “Sungai Tenang”. Lihat Proceedings of the Royal Geographical Society and Monthly Record of Geography, “Gazetteer Of the World, Dictionary of Geographical Knowledge, Dublin, 1856”, Didalam laporan Pieter Anthonie Lith “Nederlandsch Oost-Indië: beschreven en afgebeeld voor het Nederlandsche volk, Nederlansch Oost-Indie : Beschreven en Afgebeeld voor het Nederlansche, Hollander didalam bukunya “Aardrijksbeschrijkving van Nederlandsch Oost-Indie menyebutkan Serampei “Kerinci dapat dilihat dari Sungai Tenang, Serampas, [[Batang Asai, Sarolangun|Batang Asai]] dan [[Limun, Sarolangun|Limun]]. Dari Barat dan Selatan dari [[Jambi]], terletak wilayah ''Serampei''. Wilayah Serampei merupakan wilayah yang otonom, P. J. Veth didalam bukunya “Aardijkskundig en statitsch, woordenboek van Nederlandsch Indie, Bewerkt naar de Jongste en Beste Berigten, Didalam bukunya De Gids, Dertiende Jaargang, Niewune serie, Tweede Jaargang, De M. Malte-Brun didalam bukunya Diccionario – Geografico Universal.
 
Masyarakat di Sungaisungai Tenangtenang mengaku berasal dari berbagai versi :
* '''Versi pertama''' mengaku berasal dari Tuanku Regen [[Kerajaan Inderapura|Indrapura]] turun ke Serampasserampas kemudian ke Sungaisungai Tenangtenang. Nama Sutan Gerembung merupakan anak dari Sutan Gelumang yang bermukim di Muko-muko[[Kabupaten Mukomuko|Mukomuko]]. Cerita ini kemudian dilengkapi dari Dusun Renah Pelaan yang mengaku keturunan dari Siti Berek. Siti Berek merupakan adik dari Sutan Gerembung dari “Serampas”Serampas.
* '''Versi kedua''' mengaku berasal dari [[Jawa]] [[Kesultanan Mataram|Mataram]]. Didalam Marga Sungai Tenang terdapat pembagian wilayah. Dengan menggunakan punggung (bukit) maka bisa ditentukan dusun asal dari Punggung Bukit Maka dikenal istilah “PunggukPungguk 6”6, “punggukPungguk 9”9 dan Koto 10”10. Keterangan ini kemudian diperkuat dengan seloko seperti “Tanah Pungguk 6. Belalang Lubuk Pungguk. Yaitu tempat menunjukkan Kotorawang.
 
* Sementara '''versi kedua''' mengaku berasal dari Jawa Mataram.
 
Didalam Marga Sungai Tenang terdapat pembagian wilayah. Dengan menggunakan punggung (bukit) maka bisa ditentukan dusun asal dari Punggung Bukit Maka dikenal istilah “Pungguk 6”, “pungguk 9” dan Koto 10”.
 
Pungguk 6 terdiri dusun asal yaitu Dusun Pulau Tengah, Dusun Kotojayo, Dusun Ranah Mentenang, Dusun Sungai Danau Pauh, Dusun Simpang Danau Pauh, Dusun Tanjung Jati, Dusun Koto Sawah, Dusun Koto Tinggi. Sebagian menyebutkan “Pungguk enam terdiri dari dusun asal yaitu Kotojayo, Pulau Tengah, Koto Renah, Koto Teguh, Rantau Suli dan Dusun Baru.
 
Pungguk 9 terdiri dusun asal yaitu Renah Pelaan, Dusun Lubuk Pungguk, Dusun Muara Madras, Dusun Talang Tembago, Dusun Pematang Pauh.
 
Sedangkan Koto 10 terdiri dusun Kotobaru, Dusun Gedang, Dusun Tanjung Benuang, Dusun Kototapus, Dusun Tanjung Dalam, Dusun Muara pangi, Dusun Rantau Jering.
 
Namun keterangan berbeda. Menurut Ali Nahu, yang termasuk kedalam Pungguk 6 yaitu Lubuk Pungguk, Pulau Tengah, Kotojayo, Koto Renah, Koto Teguh, Danau Pauh, Inum Pendum. Pungguk 9 yaitu Dusun Muara Madras, Dusun Renah Pelaan, Dusun Talang Tembago, Dusun Pematang pauh, Dusun Beringin Tinggi, Dusun Sungai Lisai.
 
Dengan melihat keterangan yang diberikan oleh masyarakat maka keterangan saling melengkapi. Ali Nahu kemudian melengkapi pungguk 6 dengan menambahkan Koto Renah, Koto Teguh, Danau Pauh dan Inum Pendum. Dan Pungguk 9 ditambahkan Beringin Tinggi, Lubuk Pungguk dan Sungai Lisai.
 
Keterangan ini kemudian diperkuat dengan seloko seperti “Tanah Pungguk 6. Belalang Lubuk Pungguk. Yaitu tempat menunjukkan Kotorawang.
 
Sedangkan didalam assessment penggalian profile Desa, menyebutkan “Pungguk Sembilan” (Desa Pematang Pauh, Desa Talang Tembago, Desa Muaro Madras, Desa Renah Pelaan dan Lubuk Pungguk) tembonya berada di Desa Pematang Pauh, “Pungguk Enam” (Desa Rantau Suli, Desa Koto Renah, Dusun Baru, Pulau Tengah dan Koto Teguh) tembonya berada di desa Rantau Suli, “Koto Sepuluh” (Desa Gedang, Koto Baru, Tanjung Benuang, Koto Tapus, Tanjung Alam, Muaro Pangi dan Muaro Langayo) tembonya berada di tanjung alam kemudian dibawa ke koto tapus.
 
=== Pemberian wilayah kepada masyarakat diluar Marga Sungai Tenang ===
Renah Alai merupakan masyarakat yang berasal dari dusun yang termasuk kedalam Marga Serampei. Kemudian pindah ke Inum Pendum yang termasuk kedalam Marga Sungai Tenang. Dusun Inum Pendum kemudian menggunakan nama Renah Alai. Renah Alai kemudian masuk kedalam Marga Serampas.
 
Sedangkan Sungai Lisai merupakan ujung dari wilayah Pungguk 9 yang terletak di Dusun Muara Madras. Sungai Lisai kemudian masuk kedalam wilayah Sungai Lisai Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Lokasi desa yang berada di tengah-tengah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Jarak Desa Sungai Lisai ke Desa Seblat Ulu yang merupakan desa terdekat, hanya 9,5 kilometer.
 
=== Pemberian wilayah kepada masyarakat didalam Marga Sungai Tenang ===
Dusun Tanjung Mudo merupakan tanah pemberian dari Koto 10 namun penduduknya berasal dari Pungguk 6 yaitu berasal dari Dusun Baru dan Dusun Kototeguh. Mereka kemudian “beladang jauh” di wilayah Koto 10. Di masyarakat dikenal dengan istilah “Tanah Koto 10, belalang Pungguk 6”. Ada juga menyebutkan “Belalang Pungguk 6. Padang Koto 10.
 
Sedangkan Tanjung Alam merupakan tanah dari Koto 10 namun penduduknya berasal dari Pungguk 9. Dikenal dengna istilah “tanah Koto 10, belalang pungguk 9”. Atau “Belalang Pungguk 9. Padang Koto 10.
 
Sedangkan Koto Rawang penduduknya berasal dari Lubuk Pungguk yang termasuk kedalam Pungguk 9. Sedangkan wilayah diberikan oleh Pungguk 6. Dikenal dengan istilah “Tanah Pungguk 6, Belalang Lubuk Pungguk. Lubuk Pungguk termasuk kedalam Pungguk 9
 
Istilah “tanah 10 Koto” dan “padang Koto 10” atau “Tanah Pungguk 6” mempunyai makna sama. Yaitu tanah sebelumnya punya Koto 10 atau tanah milik Pungguk 6. Tanah itu kemudian diberikan kepada masyarakat yang berasal dari Pungguk 6 (Tanah Koto 10, belalang Pungguk 6” atau “Belalang Pungguk 6. Padang Koto 10) atau pungguk 9 (tanah Koto 10, belalang pungguk 9”. Atau “Belalang Pungguk 9. Padang Koto 10). Begitu juga di Koto Rawang. Tanah Milik pungguk 6 namun masyarakat berasal dari Dusun Lubuk Pungguk yang termasuk kedalam Pungguk 9 (Tanah Pungguk 6, Belalang Lubuk Pungguk)
 
Dusun Tanjung Mudo dan Dusun Tanjung Alam dikenal dengan istilah “tanah Irung, Tanah gunting[16]”. Atau dengan istilah “mengirung dan mengunting tanah Koto Sepuluh”. Masyarakat Pungguk Sembilan Tanahnya merupakan pemberian Koto Sepuluh yang kemudian disebut dengan “Belalang Pungguk Sembilan Padang Koto Sepuluh”.
Tanah Irung Tanah Gunting berdasarkan tembo : “muaro sungai titian teras di sungai sirih (sungai tembesi sekarang), peradun limau keling (mudik tanjung alam), terus ketanah genting, pauh belepang, dusun talang lengis, laju ke muaro sungai matang di sungai sirih mudik ke sungai sirih”.
Begitu juga dusun Beringin Tinggi. Penduduknya berasal dari Marga Batangasai dan Marga Batin Pengambang namun wilayah kemudian diberikan dari Marga Sungai Tenang. Biasa dikenal dengan istilah “tanah ujung Batin”.
 
Selain itu dikenal istilah “4 Tanah lembak”. Yaitu Dusun dibawah dalam Marga Sungai Tenang. Yaitu Dusun Tanjung Dalam, Dusun Muara Pangi, Dusun Muara Langayo Dan dusun Rantau Jering.
 
Dalam perkembangannya, berbagai dusun didalam Marga Sungai Tenang kemudian dimasukkan kedalam Kecamatan Sungai Tenang (kemudian berubah menjadi Kecamatan jangkat Timur), Kecamatan Jangkat, Kecamatan Lembah Masurai dan Kecamatan Muara Siau.
 
Pungguk 6 terdiri dusun asal yaitu Dusun Pulau Tengah, Dusun Renah Alai (Inum Pendum) masuk ke Kecamatan Jangkat. Dusun Rantau Suli masuk kedalam Kecamatan Sungai Tenang.
 
Pungguk 9 terdiri dusun asal yaitu Dusun Renah Pelaan, Dusun Pematang Pauh, Dusun Talang Tembago, Dusun Koto Teguh masuk kedalam Kecamatan Sungai Tenang. Sedangkan Dusun Lubuk Pungguk, Dusun Muara Madras masuk ke Kecamatan Jangkat,
 
Sedangkan Koto 10 terdiri dusun asal yaitu Dusun Muara Pangi, Dusun Tanjung Dalam, Dusun Rantau Jering masuk ke Kecamatan Lembah Masurai, Sedangkan Dusun Koto Tapus, Dusun Beringin Tinggi, Dusun Pematang pauh, Dusun Gedang, Dusun Kotobaru, Dusun Tanjung Benuang, Dusun Tanjung Alam , Dusun Tanjung Mudo masuk kedalam kecamatan Sungai Tenang.
 
== Sejarah Marga Serampas ==
Baris 74 ⟶ 30:
Marga Serampas terdiri dari lima desa, yakni Desa Renah Kemumu, Tanjung Kasri, Lubuk Mentilin, Rantau Kermas dan Renah Alai. Sangat sedikit sekali literatur mengenai asal usul Marga Serampas yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan. Penelusuran mengenai marga ini diperoleh bedasarkan cerita turun-temurun yang beredar dimasyarakat setempat. Serampas yang kita kenal selama ini diambil dari nama sungai yaitu Sungai Serampas/Serampu.
 
Di abad XI (sebelas) keberadaan nenek moyang serampas/serampu sudah ada jauh sebelum datangnya orang-orang dari kerajaan dari [[Jawa]] dan [[Minangkabau]]. Pada saat itu masyarakat serampu masih menganut kepercayaan atau [[animisme]] dan pada saat itu juga tumbuh suatu pemerintahan yang bernama Kerajaan Manjuto atau nan tigo kaum yang berpusat di Bukit Atap.
 
Adapun tiga kerajaan yang termasuk dalam Nan Tigo Kaum adalah kerajaan di Pulau Sangkar yang dipimpin oleh Depati Rejo Talang, di Tanjung Kasri dipimpin oleh Depati Segindo Balak dan di Koto Tapus dipimpin oleh Depati Koto Dewo.
 
Adapun tiga kerajaan yang termasuk dalam Nan Tigo Kaum adalah kerajaan di [[Pulau Sangkar, Bukit Kerman, Kerinci|Pulau Sangkar]] yang dipimpin oleh Depati Rejo Talang, di Tanjung Kasri dipimpin oleh Depati Segindo Balak dan di Koto Tapus dipimpin oleh Depati Koto Dewo.
Dalam masa itu kehidupan masyarakat Serampu hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan hasil kehutanan. Kemudian setelah masuknya kerajaan dari Jawa dan Minangkabau, pada saat itulah berkembang agama Hindu dan pola hidup masyarakat berubah menjadi berkebun dan berdagang.
 
Dalam masa itu kehidupan masyarakat Serampu hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan hasil kehutananhutan. Kemudian setelah masuknya kerajaan dari Jawa dan Minangkabau, pada saat itulah berkembang agama [[Hindu]] dan pola hidup masyarakat berubah menjadi berkebun dan berdagang.
Untuk daerah Serampas terpusat di Tanjung Kasri (Renah Kemumu) yang pada saat itu terdapat 28 dusun. Wilayah Serampas terbagi dalam tiga wilayah yang merupakan keturunan langsung dari Segindo Balak antara lain Nenek Puti Segindo Mersik yang mendiami Renah Kemumu, Nenek Puti Selindung Bulan yang mendiami Tanjung Kaseri dan Nenek Puti Senialus yang mendiami Renah Alai. Untuk fungsi pemerintahan wilayah adat Serampas dipimpin oleh Depati Seribumi Puti Pemuncak Alam serampas dan dibawahnya terdapat depati Pulang Jawa di Renah Kemumu, depati Singo Negaro di Tanjung Kasri dan depati Karti Mudo Menggalo di Renah Alai. Untuk depati Karti Mudo Menggalo terdapat depati bawahannyaantara lain Depati Seniudo, Depati Payung, Depati Singo rajo, Depati kartau, Depati Siba.
 
Untuk daerah Serampas terpusat di Tanjung Kasri (Renah Kemumu) yang pada saat itu terdapat 28 dusun. Wilayah Serampas terbagi dalam tiga wilayah yang merupakan keturunan langsung dari Segindo Balak antara lain Nenek Puti Segindo Mersik yang mendiami Renah Kemumu, Nenek Puti Selindung Bulan yang mendiami Tanjung KaseriKasri dan Nenek Puti Senialus yang mendiami Renah Alai. Untuk fungsi pemerintahan wilayah adat Serampas dipimpin oleh Depati Seribumi Puti Pemuncak Alam serampas dan dibawahnya terdapat depati Pulang Jawa di Renah Kemumu, depati Singo Negaro di Tanjung Kasri dan depati Karti Mudo Menggalo di Renah Alai. Untuk depati Karti Mudo Menggalo terdapat depati bawahannyaantarabawahannya antara lain Depati Seniudo, Depati Payung, Depati Singo rajo, Depati kartau, Depati Siba.
Batas wilayah adat
 
=== Batas wilayah adat ===
Untuk batas wilayah adat serampas terbagi menjadi dua bagian antara lain:
 
a) Batasan wilayah adat atau marga secara keseluruhan mencakup tiga wilayah depati, yakni Depati Pulang Jawa, Depati Singo Negaro, dan Depati Karti Mudo Menggalo yang berada dibawah kekuasaan Depati Seri Bumi Putih Pemuncak Alam sebagai-mana yang tertuang di dalam tembo Induk.
 
b) Batas wilayah adat yang dimiliki oleh dua desa yakni wilayah desa yang termasuk ke dalam wilayah Depati Pulang Jawa dan Depati Karti Mudo Menggalo. Batas wilayah adat yang berada dibawah kekuasaan dua Depati ini tertuang dalam tembo anak dan tersimpan di masing-masing desa.
 
Konflik mengenai kawasan di wilayah Serampas sejauh ini minim terjadi. Hal ini didasari ketatnya aturan adat yang dipakai oleh Serampas dan aturan tersebut sangat dipegang teguh oleh masyarakat. Untuk pengawasan dan penjagaan wilayah adat Serampas memiliki suatu kearifan lokal antara lain dengan mengatur larangan bagi masyarakat Serampas untuk membawa masuk “orang selatan” baik melalui pernikahan maupun dijadikan sebagai buruh pertanian. Apabila ada warga yang melanggarnya, maka sanksi adat akan dikenakan. Sanksi tersebutberupa pengusiran dari wilayah Serampas.
Baris 97 ⟶ 52:
 
== Sejarah Marga Peratin Tuo ==
Marga Peratin Tuo termasuk Luhak XVI. Luhak XVI terdiri dari Marga Serampas, Marga Sungai Tenang, Marga Peratin Tuo, Marga Tiang Pumpung, Marga Renah Pembarap dan Marga Senggrahan. Luhak XVI merupakan 10 Marga di Kerinci dan 6 Marga di Bangko (Merangin). Bersama-sama dengan Serampas, Sungai Tenang, Peratin Tuo, Tiang Pumpung, Renah Pembarap mengaku berasal dari [[Kesultanan Mataram|Mataram]] ([[Jawa]]). Dalam berbagai dokumen sering juga disebut dengan kata “Pratin''pratin Tuo”tuo''. Istilah “Peratinperatin Tuo”tuo menunjukan tempat pemberhentian.
 
Masyarakat kemudian menyebutkan Depati Pemuncak Alam, tempatnyo di dusun Tuo. Depati Karto Yudo, tempatnyo di dusun Tanjung Berugo, Nilo Dingin dan Sungai Lalang. Depati Penganggun Besungut Emeh, tempatnyo di dusun Koto Rami dan dusun Rancan dan Depati Purbo Nyato, tempatnyo di dusun Tiaro.
Baris 103 ⟶ 58:
Didalam Peta “Scketskaart Residentie Djambi (Adatgemeenschappen (Marga’s). Marga Renah Pembarap berbatasan dengan Marga Pangkalana Jambu, Marga Tanah Renah, Batin IX Ulu, Marga Senggrahan, Marga Peratin Tuo dan Marga Serampas.
 
Puyang Marga Peratin Tuo mengenal Ceritacerita tentang “mambang”''mambang'' tentang nenek yang berperang, sehingga disebut ‘perangperang gunung’gunung. Salah satu contoh perang gunung terjadi antara Nenek Wali Mantring Baju Temago yang bersemayam di [[Gunung Sumbing]] dengan Nenek Serampu Alam Sati yang bersemayam di Gunung Sumbing. Akibat kesaktian dari Nenek membuat gunung menjadi sumbing. Gunung ini kemudian dikenal sebagai Gunung Sumbing[4].
 
Di Dusun Tuo mengenal Legenda [[Si Pahit Lidah]]. Legenda Si Pahit Lidah tidak dapat dilepaskan dari cerita tentang Batu Larung. Si Pahit Lidah mempunyamempunyai kesaktian setiap perkataannya terbukti (pahit lidah) [5].
 
Sedangkan di Desa Tanjung Berugo sebelumnya dikenal nama “TalangTalang Berugo”Berugo. Di Dekatdekat Desadesa terdapat tanjung di dan banyak terdapat ayam berugo[6]..
 
Cerita di Nilo Dingin bermula “beumobeumo jauh”jauh ditempat “Pematangpematang Lipai”lipai. Kemudian pindah ke Tanjung Putih. Disebut “TanjungTanjung Putih disebabkan ditempat tepian umum sebagai tempat pemandian umum. Selanjutnya pindah ke Renah Sungai Nilo Dingin[7]. Tempat yang dikenal sebagai Desa Nilo Dingin.
 
Sungai Lalang merupakan Dusun dari Desa Nilo Dingin. Disebut Sungai Lalang karena daerah ini semula sebagai tempat persinggahan lintasan pedagang dari Jangkat menuju Ke Bangko[8[Bangko, Merangin|Bangko]].
 
Di Tiaro dikenal cerita tentang “berdukunberdukun di Lipai Tuo di Dusun Tuo” [9]Tuo.
 
Tambo Marga Peratin Tuo berbatas dengan Marga Senggrahan “huluhulu sungai Birunbirun ke bukit Majomajo, terus ke napal takuk rajo (Dusun Sepantai).
 
Sedangkan Tiang Pumpung dengan Tambotambo “Renah''renah kayu Gedanggedang mendaki Bukitbukit punggung Parang”parang''. Terus Renahrenah Bilutbilut yang terletak di Badakbadak Tekurungtekurung.
 
Marga Pangkalan Jambu ditandai dengan Tambotambo “Bukit''bukit Sengaksengak terus Renahrenah Hutanhutan udang''. Terusterus Bukitbukit Kapungkapung Sungaisungai Tinggitinggi balek ke Belalangbelalang Bukitbukit Gagahgagah Beraniberani.
 
Marga Renah Pembarap ditandai dengan Hilirhilir Bukitbukit Kemilaukemilau Rendahrendah terus ke Bukitbukit Kemilaukemilau Tinggitinggi terus bukit tepanggang. Terus ke Srisri Serumpunserumpun Muaramuara Nilonilo. Bukit tepanggang berbatas juga dengan Gugukguguk yang termasuk kedalam margaMarga Renah Pembarap[10].
 
Batas antara Marga Senggrahan dengan Marga Pangkalan Jambi merupakan keunikan. Marga Senggrahan menyebutkan Bukit Kapung Sungai Tinggi Bane Belalang Bukit Gagah berani”. Sedangkan Marga Peratin Tuo menyebutkan “Bukit berani. Sedangkan Marga Pangkalan Jambu menyebutkan “Bukit lipai besibak. Lubuk Birah juga menyebutkan “Bukit Lipai besibak”[11].
 
Dusun Tuo dengan Kotorami ditandai dengan Tembo “Muara Siau Tengah sampai ke Patok semen di jalan siau-jangkat terus ke Lesung Batu terus sampe ke Lubuk Resam Sungai Sisin terus Sampe Lubuk Melasih Batang Nilo[12].
 
Dusun Tuo dengan Nilo Dingin ditandai dengan Siau Kering Balik ke Sungai Tebal Durian Tiga batang di Sungai Tebal terus kebawah lubuk kukup berenang terus ke telun Dempen ke sengak cipang duo terus ke sungai Ladi terus ke telun sungai sanda ketemu bukit belah duo.
 
Dusun Tuo dengan Tanjung Berugo ditandai dengan “Dari Mudik Siau kering putar ke arah RT 14 Bukit Melintang terus pematang Aur terus ke hilir Muara Siau tengah.
 
Sedangkan Desa Tanjung Berugo dengan Desa Tuo berbatas yang ditandai dengan
sungai penyinggahan. Dengan Desa Talang Asal yang ditandai dengan “Siau Duo Lubuk Inum Gelam, tungku rajo janting, muaro sungai telang renah pisang kayak, bukit sedingin, renah resam berduri di puncak bukit sedingin.
 
Desa Nilo Dingin ditandai dengan “sungai siau kering (sebagai batas denga Marga Sungai Tenang). Dengan Marga Tiang pumpung yang ditandai dengan sungai sipurak, gunung sumbing, gunung nilo sungai nilo gedang terus, kiaro bulan diatas batu terus, sungai lalang, bukit gamut balik[13].
 
Desa Sungai Lalang berbatas dengan Desa Nilo Dingin yang ditandai dengan “Kayu Aro Galai”, dengan Desa Ranah Alai yang ditandai dengan “Bukit Merabung”. Sedangkan arah berbatasan langsung dengan Gunung Masurai yang ditandai dengan “Bukit Merumbung” dan Gunung Nilo yang ditandai dengan Selipir[14].
 
Disebut Dusun Kotorami karena daerah ini merupakan tempat pemberhentian (Peratin Tuo) yang ramai dikunjungi orang[15].
 
Sedangkan batas antara Kotorami dengan Dusun Talang Asal ditandai dengan “Dari renah Pisang kayak teus sampai terus tungku rajo banting terus lubuk inum gelam Di sungai Siau terus mengilir Sungai Siau Bebelah duo terus sampai ke lubuk Muara Sungai Saung.
Baris 146 ⟶ 101:
Kotorami dengan Durian Rambun “Dari aran yang empat terus ulu sungai kasen terus ke sampai ke pelayang pauh sungai lumpang terus ke sungai lumpen”.
 
Kotorami dengan Tanjung Berugo “Dari Muara Sungai Tengah ke renah bayam terus ke ranah pisang kayak terus tungku rajo banting terus lubuk inum gelam[16].
 
Sedangkan Tiaro dengan Tiaro yang dditandai dengan Tembo “sungai tiaro. Dengan disebelah utara dibatasi dengan sungai lirik, dan sebelah timur dibatasi oleh bukit mujo dengan Desa Lubuk Birah, dan sebelah barat dibatasi dengan sungai siau dengan Desa Sungai Ulas[17].
 
Berbatasan dengan Desa Rantau Macang yang ditandai dengan Sungai Tiaro. Dengan Desa Sepantai Renah yang ditandai dengan Sungai Lirik. Dengan Desa Lubuk Birah ditandai dengan “Bukit Mujo. Dan Dengan Desa Sungai Ulas ditandai dengan Sungai Siau.
 
Pengaturan terhadap Hutan ditandai dengan “Pantang Larang”. Seperti areal yang ditempatkan sebagai daerah yang tidak boleh dibuka (Pantang Larang). Di Desa Tuo
Dan Di Desa Tanjung Berugo dikenal “Hutan daerah bukit sedingin dan gunung masurai”. Di Desa Nilo Dingin dikenal didaerah “nilo sensing” Batang Nilo-Nilo Dingin sampai sungai sengak, sungai ladi, sungai lolo”. Di Desa Sungai Lalang dikenal “Bukit Merembang dan Bukit palipir”. Sedangkan di Desa Tiaro dikenal “Sepantai Renah”.
 
Selain itu dikenal Seloko “Sepenegak Rumah’. Menebang pohon hanya sekedar untuk bahan bangunan rumah. Betegak rumah dikenakan adat beras 20 gantang kambing satu ekor untuk mengundang dan meminta bantuan penduduk desa dalam mendirikan rumah[18].
 
Dengan pengaturan hutan yang mampu menyuplai air memberikan pemanfaatan sumberdaya air seperti PLTA/PLTA ada 2 unit yang berada di sungai nilo dan sungai nilo sensang sebesar 50.000 watt. Pemanfaatan air bersih dengan pipanisasi yang diambil dari berbagai mata air di hulu sungai-sungai kecil sekitar desa.
 
Desa Nilo Dingin, Desa Tanjung Berugo, Desa Sungai Lalang merupakan daerah yang termasuk kedalam HPT Bukit Sedingin dan HPT Bata Nilo-Nilo Dingin. Dikenal sebagai daerah penyangga Taman Nasional Kerinci Sebelat. Dikenal sebagai daerah “Siporak''Siporak hoop”hoop''.
 
Desa Tuo dan Kotorami kemudian telah mendapatkan pengakuan dari negara sebagai Hutan Desa. Dusun Tuo (2.105ha) dan Koto Rami (1.872ha).]]</ref>
 
== Sejarah Marga Pembarap ==
Baris 194 ⟶ 149:
 
== Pemberian Gelar Adat ==
* Pemberian gelar adat kepada mantan [[Gubernur Jambi]] periode 2010-2015, [[Hasan Basri Agus]] dengan gelar Datuk Depati Tigo Silo.<ref>[https://www.jambiupdate.co/read/2015/09/01/25757/ke-merangin-hba-diberi-gelar-adat-oleh-masyarakat-luhak-16 HBA diberi Gelar Adat oleh Masyarakat Luhak 16] Pada ''jambiupdate'' 1 September 2015</ref>
 
*
== Lihat pula ==
 
* [[Luhak|Luhak (Minang)]]
* [[Luak (Rejang)]]
 
== Lihat PulaReferensi ==
{{reflist}}
* [[Al Haris]]
* [[Hutan Adat Guguk]]
* [[Sambal Salabance]]
 
== Pranala luar ==
* [https://jambi-independent.co.id/read/2015/09/03/2082/bupati-al-haris-kukuhkan-kepengurusan-forum-lembaga-adat-masyarakat-adat-luhak-16 Bupati Al Haris Kukuhkan Kepengurusan Adat Luhak 16]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''jambi-independent''
* [https://www.jambiupdate.co/read/2015/09/01/25757/ke-merangin-hba-diberi-gelar-adat-oleh-masyarakat-luhak-16 HBA diberi Gelar Adat oleh Masyarakat Luhak 16] ''jambiupdate''
*[https://metrojambi.com/read/2017/08/11/23701/al-haris-warga-luhak-16-akan-selalu-bersatu Warga Luhak 16 akan selalu Bersatu] ''metrojambi''
*[https://jambi.tribunnews.com/amp/2016/11/06/alber-pimpin-ppmp-luhak-16 Pemilihan Ketua PPMP Luhak 16] ''tribunjambi''
Baris 213 ⟶ 169:
* [https://jamberita.com/read/2019/07/10/5951006/batin/ Batin] ''jamberita'' 10 Juli 2019
 
[[Kategori:Kawasan menurut etnis]]
[[Kategori:Adat Jambi]]
[[Kategori:Kabupaten Merangin]]
[[Kategori:Kabupaten Kerinci]]