Televisi berlangganan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Dani1603 (bicara | kontrib)
 
(44 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Televisi berlangganan''' adalah sebuah jasa [[penyiaran]] [[saluran televisi]] yang dilakukan khusus untuk pemirsa yang bersedia membayar para mafia (berlangganan) secara berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan sistem digital ataupun analog melalui media [[satelit]], jaringan terestrial, dan kabel. Saat ini sistem penyiaran dengan digital adalah yang paling lazim digunakan.
 
Di beberapa negara seperti di [[Prancis]] dan [[Amerika Serikat]], sinyal-sinyal [[analog]] terkode juga mulai diperkenalkan sebagai salah satu cara berlangganan.
 
Di Indonesia televisi berlangganan yang pertama kali hadir adalah Indovision (sekarang [[IndovisionMNC Vision]]), yang berdiri pada 8 Agustus 1988 dan mulai beroperasi pada 1994.<ref>[http://www.indovision.tv/index.php?mod=AU0002&PHPSESSID=db330c5c748bf60f29627b9c0822d450 Situs Indovision]</ref>. Indovision juga dikenal sebagai televisi berlangganan yang pertama kali menggunakan satelit penyiaran langsung (''Direct Broadcast Satellite (DBS)'').
 
== Sejarah ==
== [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]], August 17st 1962 ==
Istilah televisi berlangganan bagi sebagian penduduk yang bermukim di kota besar tentunya tidak asing lagi. Perkembangan televisi berlangganan di Indonesia sendiri tidak dapat dipisahkan dari kemunculannya yang pertama kali. [[Televisi]] berlangganan mengalami perkembangan yang panjang, sama halnya dengan televisi konvensional. Dimulai saat '''Zenith''' meneliti kemungkinan adanya televisi berlangganan ketika televisi sendiri masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Akhirnya pada tahun [[1940]]-an, ''Zenith''-lah yang memperkenalkan sebuah sistem televisi berlangganan yang diberi nama ''Phonevision''. ''Phonevision'' ini memberikan layanan bagi konsumen yang menginginkan pemutaran film-film hanya dengan pemesanan melalui [[telepon]].
=== Slogan Utama ===
* Menjalin Persatuan dan Kesatuan (17 Agustus 1962-24 Agustus 2001)
* Makin Dekat di Hati (24 Agustus 2001-24 Agustus 2012)
* Saluran Pemersatu Bangsa (24 Agustus 2012-24 Agustus 2018)
* #kamiKembali (24 Agustus 2018-29 Maret 2019)
* Media Pemersatu Bangsa (29 Maret 2019-sekarang)
 
Pada pola televisi berlangganan semacam ini, sistem kabel menjadi sarana paling penting pada proses penyiaran program televisi berlangganan sebelum ditemukannya sistem yang lebih cangggih, yaitu [[satelit]]. Awalnya televisi berlangganan sering diidentikkan dengan TV kabel, karena bermula pada tahun 1948 ketika warga [[Pennsylvania]], Amerika Serikat kesulitan menerima siaran televisi karena terhalang perbukitan. Untuk mengatasi masalah ini, warga setempat memasang antenna untuk menangkap sinyal UHF yang dipakai dalam penyiaran program kemudian menarik kabel dari [[antena]] tersebut dan memasangnya ke rumah-rumah. Pada tahun 1972, ''HBO (Home Box Office)'' muncul dan memikat hati banyak kalangan, dan tentu saja dengan kemunculannya ini mata rantai televisi berlangganan makin kuat. Dengan tuntutan dan kebutuhan akan hiburan yang makin besar, membuat satelit pada era 1980-an menjadi primadona bagi perkembangan televisi berlangganan selanjutnya, sebut saja sistem ''DBS (Direct Broadcast Satellite)'' yang banyak diaplikasikan di berbagai negara.
== [[RCTI]], December 11st 1987 ==
=== Slogan Utama ===
* Menghadirkan Pentas Dunia Kemerdekaan ke-43 RI di Rumah Anda (17 Agustus 1988-24 Agustus 1990)
* Saluran Hiburan dan Informasi (24 Agustus 1990-24 Agustus 1993, bersama [[SCTV]])
* Saluran Hiburan dan Informasi (1 Maret-24 Agustus 1993, bersama [[antv]])
* Kebanggaan Bersama Milik Bangsa (24 Agustus 1993-sekarang)
* Saluran Piala Dunia Kebanggaan Anda (FIFA 1994)
* [[RCTI|RCTI Oke]] (24 Agustus 1994-Sekarang)
* Semakin Oke (1 Desember 2004-Sekarang)
 
== [[SCTV]], January 1st 1990 ==
=== Slogan Utama ===
* Menghadirkan Pentas Dunia Kemerdekaan ke-45 RI di Rumah Anda (17 Agustus-24 Agustus 1990)
* [[SCTV]] Surabaya Televisi (24 Agustus 1990-24 Agustus 1991)
* Ayo [[SCTV]] Selangkah Lebih Maju (24 Agustus 1991-24 Agustus 1993)
* Saluran Hiburan dan Informasi (24 Agustus 1991-24 Agustus 1993, bersama [[RCTI]])
* Saluran Hiburan dan Informasi (1 Maret-24 Agustus 1993, bersama [[antv]])
* Selalu Siap Menemani Anda/Selalu Siap Menemaniku (24 Agustus 1993-24 Agustus 1994)
* Ayo [[SCTV]] (24 Agustus 1994-24 Agustus 1997)
* ''[[SCTV]] NgeTop'' (24 Agustus 1997-24 Agustus 2004)
* Ayo [[SCTV]] [[Pemilu]] HUT KE [[1]], [[2]], [[3]], [[4]], [[5]], [[6]], [[7]], [[8]], [[9]], [[10]], [[11]], [[12]], [[13]], [[14]], [[15]], [[16]], [[17]], [[18]], [[19]], [[20]], [[21]], [[22]], [[23]], [[24]], [[25]], [[26]], [[27]], [[28]], [[29]], [[30|3xtra0rdinary]], [[31|3xtra0rdinary/31]], (24 Agustus-1 Desember 2004)
* Satu Untuk Semua (1 Desember 2004-Sekarang)
 
== [[TPI (Indonesia)|TPI]], January 23st 1991<br/>[[MNCTV]], October 20st 2010 ==
== [[ANTV]], March 1st 1993 ==
=== Slogan Utama ===
* Saluran Hiburan dan Informasi (1 Maret-24 Agustus 1993, bersama [[RCTI]] & [[SCTV]])
* Meng-Asyik kan Acaranya (24 Agustus 1993-25 Maret 1994)
* Makin Asyik Acaranya (25 Maret 1994-24 Maret 1996)
* ''"Wow Keren"'' (24 Maret 1996-13 Maret 2003)
* Makin Keren (13 Maret 2003-13 Maret 2005)
* Semakin Berwarna Keren (13 Maret 2005-30 April 2006)
* Kilau Warna Merah (30 April 2006-20 September 2009)
* Saluran Acara Keren (20 September 2009-17 Maret 2013)
* Bersama Kilau (17 Maret 2013-17 Agustus 2015, bersama [[antv]])
* Keren (17 Agustus 2015-11 Juni 2021)
* [[ANTV]] Lebih Berwarna (11 Juni 2021-sekarang)
 
== [[Indosiar]], January 11st 1995 ==
== [[QTV|Q Channel]], May 1st 1998<br/>[[QTV]], September 15st 2005<br/>[[BeritaSatu]], September 3st 2011 ==
== [[MetroTV]], Nopember 25st 2000 ==
== [[TV7]], Nopember 25st 2001<br/>[[Trans7]], Desember 15st 2006 ==
== [[Trans TV]], December 15st 2001 ==
== [[Lativi]], January 17st 2002<br/>[[tvOne]], February 14st 2008 ==
== [[Global TV]], October 8st 2002<br/>[[GTV (Indonesia)|GTV]] ==
== [[Jak TV]], March 16st 2005 ==
== [[Banten TV]], August 28st 2006<br/>[[INTV (Indonesia)|INTV]], January 1st 2006<br/>[[MYTV (Indonesia)|MYTV]], February 1st 2019 ==
== [[SUN TV]], September 20st 2007<br/>[[Sindo TV]], September 26st 2011<br/>[[iNews TV]], April 6, 2015<br/>[[iNews]], 31 Oktober 2017 ==
== [[B-Channel]], Nopember 1st 2009<br/>[[Rajawali Televisi|RTV]], May 3st 2014 ==
== [[Kompas TV]], September 9st 2011 ==
== [[Radar TV]], January 24st 2012<br/>[[Jawa Pos TV]], Agustus 17st 2015<br/>[[Jawa Pos Multimedia|JPM]], April 1st 2021 ==
== [[NET.]], May 18st 2013 ==
== [[Nusantara TV]], Nopember 10st 2015 ==
== [[Magna Channel|MAGNA CHANNEL]], July 16st 2020 ==
 
== Sejarah ==
Istilah televisi berlangganan bagi sebagian penduduk yang bermukim di kota besar tentunya tidak asing lagi. Perkembangan televisi berlangganan di Indonesia sendiri tidak dapat dipisahkan dari kemunculannya yang pertama kali. [[Televisi]] berlangganan mengalami perkembangan yang panjang, sama halnya dengan televisi konvensional. Dimulai saat '''Zenith''' meneliti kemungkinan adanya televisi berlangganan ketika televisi sendiri masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Akhirnya pada tahun [[1940]]-an, ''Zenith''-lah yang memperkenalkan sebuah sistem televisi berlangganan yang diberi nama ''Phonevision''(mdr 0815). ''Phonevision'' ini memberikan layanan bagi konsumen yang menginginkan pemutaran film-film hanya dengan pemesanan melalui [[telepon]].
Pada pola televisi berlangganan semacam ini, sistem kabel menjadi sarana paling penting pada proses penyiaran program televisi berlangganan sebelum ditemukannya sistem yang lebih cangggih, yaitu [[satelit]]. Awalnya televisi berlangganan sering diidentikkan dengan TV kabel, karena bermula pada tahun 1948 ketika warga [[Pennsylvania]], Amerika Serikat kesulitan menerima siaran televisi karena terhalang perbukitan. Untuk mengatasi masalah ini, warga setempat memasang antenna untuk menangkap sinyal UHF yang dipakai dalam penyiaran program kemudian menarik kabel dari [[antena]] tersebut dan memasangnya ke rumah-rumah. Pada tahun 1972, ''HBO (Home Box Office)'' muncul dan memikat hati banyak kalangan, dan tentu saja dengan kemunculannya ini mata rantai televisi berlangganan makin kuat. Belum lagi tuntutan dan kebutuhan akan hiburan yang makin besar, membuat satelit pada era 1980-an menjadi primadona bagi perkembangan televisi berlangganan selanjutnya, sebut saja sistem ''DBS (Direct Broadcast Satellite)'' yang banyak diaplikasikan di berbagai negara.
Sejarah dan perkembangan televisi berlangganan di Amerika memberikan peluang bagi terbukanya lahan komersial ini di wilayah lain seperti [[Eropa]], [[Asia]], dan [[Australia]]. Untuk kawasan regional Asia, Jepang pada tahun 1984 memperkenalkan sistem ''DBS (Direct Broadcast Satellite)'' yang pada akhirnya dipakai dalam industri televisi berlangganan.
 
== Sejarah dan perkembangannya di Indonesia ==
Seiring dengan [[reformasi teknologi]] yang terus bergulir dan merambah banyak aspek kehidupan global, Indonesia pun tak lepas dari imbas dan gejolak teknologi tersebut. TV berbayar ini menawarkan sistem ''[[Bayar-per-tayang|pay-per-view]]'' (PPV) yang ditawarkan melalui kabel atau ''DBS''. Dengan sistem ''PPV ''ini, pelanggan harus menunggu sampai progam siaran yang mereka inginkan diudarakan baik oleh kabel maupun ''DBS''. Salah satu penyedia layanan televisi berlangganan Indonesia, Indovision mengklaim dirinya sebagai perusahaan televisi berlangganan pertama yang mengaplikasikan sistem ''DBS'' dengan menggunakan satelit [[Palapa C-2]] sejak pertama berdiri pada bulan Agustus 1988. Sembilan tahun kemudian (1997), Indovision meluncurkan satelit barunya yakni [[IndoStar 1]] atau yang lebih dikenal dengan satelit [[Cakrawarta 1]] yang digunakan sampai sekarang.
 
== Media kabel ==
Baris 93 ⟶ 29:
== Media satelit ==
Media lain yang juga sangat menarik dalam industri televisi berlangganan kita adalah satelit. Yakni dengan menangkap sinyal dari satelit dengan perangkat tv parabola seperti decoder/ receiver, LNB dan antena parabola. Saat ini sudah banyak sekali provider (pay tv) di Indonesia menggunakan media satelit.
 
=== Indovision (sekarang bernama MNC Vision) ===
Indovision yang telah mengklaim sebagai penyedia layanan televisi berlangganan pertama di Indonesia dengan sistem ''DBS'' memulai operasi dengan menggunakan frekuensi C-Band melalui satelit Palapa C-2 pada awal tahun 1994, sampai akhirnya menggunakan perangkat S-Band melalui satelit INDOSTAR-1 atau lebih dikenal dengan nama CAKRAWARTA-1 pada akhir tahun 1997. Beberapa belas tahun yang lalu, S-Band banyak digunakan untuk keperluan militer, namun, saat ini telah banyak digunakan untuk kepentingan komersial. Dengan beroperasi pada frekuensi 2.5 GHz, S-Band cocok diaplikasikan untuk wilayah Indonesia yang [[tropis]].
 
Pada Mei 2009, Indovision meluncurkan Satelit INDOSTAR-2 guna menggantikan posisi Satelit INDOSTAR-1. Masih dengan menggunakan frekuensi S-Band, INDOSTAR-2 dioperasikan untuk mendukung transmisi teknologi penyiaran paling terbaru sehingga dimungkinkan untuk mendapat kapasitas 2 kali lipat dibandingkan satelit berikutnya.
 
=== Transvision (sebelumnya bernama TelkomVision) ===
PT. Trans Corp (yang sebelumnya dikelola oleh PT. Telkom) menawarkan dua pilhan sekaligus, TV berbayar melalui media satelit ''(Direct To Home)'' serta TV Kabel ''(Digital CATV Broadband)'' dengan nama TransVision. Untuk layanan satelit di kota-kota besar, Trans Corp yang bekerja sama dengan Telkom turut menyediakan akses [[Internet]] yang diberi nama [[Telkom Speedy]] dan TV berlangganan melalui sistem protokol internet yaitu Groovia TV. TransVision ini menggunakan frekuensi transmisi satelit C-Band yang beroperasi pada level 4-6 GHz. Penggunaan frekuensi satelit C-Band ternyata memiliki kemampuan terbatas dalam menghindari interferensi sistem [[gelombang mikro]] dan [[terestrial]].
 
=== Proses penyiaran ===
Baris 106 ⟶ 34:
 
=== Alat penangkap sinyal satelit ===
 
{{Utama|Antena parabola}}
 
Untuk mengakses beberapa bahkan sampai ratusan saluran televisi, kita harus memiliki alat-alat penangkap sinyal satelit. Beberapa Peralatan tersebut antara lain:
* ''Satellite dish (Out Door Unit)'': Merupakan antena yang berfungsi untuk memantulkan signal dari satelit menuju titik fokus dan diterima oleh LNB.
* ''Decoder'' atau ''set-top box'' (STB): Alat yang berfungsi untuk mengkonversi signal yang diterima dari LNB menjadi Audio dan Video untuk disalurkan ke Televisi/ Monitor.
* LNB (Low Noise Block): Merupakan Alat untuk menerima signal lemah dari satelit yang dipantulkan oleh dish.
* ''Smart card'': Alat untuk mengakses sistem.
 
== Televisi berlangganan di Indonesia ==
== Apresiasi masyarakat ==
=== Sejarah ===
Perkembangan televisi berbayar atau berlangganan ini tergolong cukup signifikan di [[Indonesia]]. Menurut data yang diungkap Direktur Utama Indovision, Rudy Tanoesoedibjo, pasar potensial televisi berbayar di Indonesia pada dua tahun lalu (2006) berada di kisaran 12 juta orang atau sekitar 22% dari keseluruhan 57 juta pemilik TV rumahan. Dan bukan mustahil angka ini akan meningkat tajam. Konsumsi televisi berbayar ini selain melibatkan faktor ekonomi, faktor sosial pun menjadi pertimbangan. Monotomi siaran atau tayangan televisi terrestrial yang ada saat ini, sedikit banyak berpengaruh pada ''costumer sovereignity'' dalam memilih tayangan yang berkualitas. Alternatif inilah yang ditawarkan oleh televisi berbayar.
Beberapa medium awal televisi berlangganan di Indonesia muncul pada era 1980-an. Misalnya, pada tahun 1988, harian ''[[Suara Pembaruan]]'' melaporkan bahwa terdapat sistem televisi kabel yang berada di [[rumah susun]] di sekitar [[Jakarta]]. Siaran yang tidak diketahui identitasnya ini beroperasi dari pagi hingga malam, berisi video-video, dan berbiaya bulanan Rp 7.500 (ditambah uang pangkal Rp 25.000).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA109&dq=suara+pembaruan+rumah+susun&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj0tfv-7oD0AhWaYisKHbktD2gQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=suara%20pembaruan%20rumah%20susun&f=false Televisi Jakarta di atas Indonesia]</ref> Lalu, stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, [[RCTI]], pada awalnya juga bersiaran dengan sistem berlangganan terestrial, dimana [[pesawat televisi]] penerima harus memiliki [[dekoder (televisi)|dekoder]] khusus demi menerima siaran RCTI. Dekoder tersebut berbiaya Rp 131.000 dan perbulannya Rp 30.000.<ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p56.html Default Supaya betah menatap layar kaca]</ref> Namun, penggunaan dekoder ini kemudian dihapus pada 24 Agustus 1990, sehingga RCTI dapat bersiaran bebas.<ref name="hanyatvwarna">[https://www.facebook.com/notes/rcti-jadul-entertainment/hanya-tv-warna-tangkap-rcti-sctv/478417735555080 HANYA TV WARNA TANGKAP RCTI & SCTV]</ref>
 
Kemudian, seiring dengan reformasi teknologi yang terus bergulir dan merambah banyak aspek kehidupan global, Indonesia pun tak lepas dari imbas dan gejolak teknologi tersebut. TV berbayar pun hadir dengan teknologi baru, menawarkan sistem ''[[Bayar-per-tayang|pay-per-view]]'' (PPV) yang ditawarkan melalui kabel atau ''DBS''. Dengan sistem ''PPV ''ini, pelanggan harus menunggu sampai progam siaran yang mereka inginkan diudarakan baik oleh kabel maupun ''DBS''. Salah satu penyedia layanan televisi berlangganan Indonesia, Indovision mengklaim dirinya sebagai perusahaan televisi berlangganan pertama yang mengaplikasikan sistem ''DBS'' dengan menggunakan satelit [[Palapa C-2]] sejak pertama berdiri pada bulan Agustus 1988 dan beroperasi pada 1994.<ref>{{cite web |url=https://www.mnc.co.id/businesses/paytv/id |title=Saluran TV Berlangganan |website=[[Media Nusantara Citra]] |accessdate=22 Januari 2018 |archive-date=2019-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190214002915/https://www.mnc.co.id/businesses/paytv/id |dead-url=yes }}</ref><ref name="mncvision">{{cite web|url=https://tirto.id/mnc-sky-vision-juara-yang-selalu-merugi-bliH |title=MNC Sky Vision: Juara yang Selalu Merugi |first=Aqwam F. |last=Hanifan |editor-first=Nurul Q. |editor-last=Pramisti|date=17 Juni 2016 |accessdate=18 Juni 2016 |website=Tirto.id}}</ref> Sembilan tahun kemudian (1997), Indovision meluncurkan satelit barunya yakni IndoStar 1 atau yang lebih dikenal dengan satelit Cakrawarta 1 yang digunakan sampai sekarang.
== Lembaga penyiaran berlangganan di Indonesia ==
Di [[Indonesia]], industri televisi berlangganan beroperasi dengan menggunakan media penyaluran yang beragam, mulai dari [[satelit]], [[kabel]], dan terestrial. Namun, hanya media penyiaran melalui satelit dan kabel saja yang memiliki pangsa pasar yang besar. Berikut beberapa lembaga media penyiaran yang ada di Indonesia beserta media penyalurannya:
 
Dalam perkembangannya, juga muncul berbagai penyedia lain yang menyelenggarakan siaran berlangganan dengan aneka metode. Perusahaan pertama yang menyediakan [[televisi kabel]] adalah PT Tanjung Bangun Semesta (sekarang PT [[First Media]] Tbk) yang meluncurkan siarannya dengan nama Kabelvision pada 1999.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=GEUuAAAAMAAJ&q=tanjung+bangun+semesta&dq=tanjung+bangun+semesta&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj-i9_M3vruAhXiH7cAHeiMAucQ6AEwAnoECAAQAg Panji masyarakat]</ref> Kemudian, dalam televisi berlangganan [[terestrial]], sempat muncul [[Nexmedia]] pada November 2011.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/nexmedia-ingin-raup-50.000-pelanggan-tv-berbayar Nexmedia ingin raup 50.000 pelanggan TV berbayar]</ref> Sempat juga muncul usaha menghidupkan [[televisi digital]] [[telepon seluler]] bersistem [[DVB-H]] pada 2009 lalu.<ref>[https://www.postel.go.id/berita-peresmian-uji-coba-lapangan-siaran-digital-untuk-penerimaan-bergerak-mobile-26-968 Siaran Pers No. 164/PIH/KOMINFO/8/2009 Peresmian Uji Coba Lapangan Siaran Digital Untuk Penerimaan Bergerak (Mobile TV)]</ref> Walaupun kemudian, dua jenis televisi berlangganan yang terakhir ini tidak sukses, dan saat ini siaran berlangganan dengan menggunakan televisi satelit maupun kabel tetap menjadi medium yang dominan.
=== Saat ini ===
 
* [[MNC Vision Networks|PT MNC Vision Networks, Tbk.]]
=== Penerimaan ===
** PT MNC Sky Vision, Tbk. ([[MNC Vision]]), satelit
Perkembangan televisi berbayar atau berlangganan ini tergolong cukup signifikan di [[Indonesia]]. Menurut data yang diungkap Direktur Utama Indovision, Rudy Tanoesoedibjo di tahun 2008, pasar potensial televisi berbayar di Indonesia pada tahun 2006 berada di kisaran 12 juta orang (sekitar 22% dari keseluruhan 57 juta pemilik televisi); dan menurutnya angka ini dapat meningkat tajam.<ref>{{cite web |title=Ketahui Apa Itu TV Satelit Berlangganan |url=https://www.mnc-vision.com/ketahui-apa-itu-tv-satelit-berlangganan/ |website=MNC Vision |access-date=26 November 2021 |archive-date=2021-11-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211126134605/https://www.mnc-vision.com/ketahui-apa-itu-tv-satelit-berlangganan/ |dead-url=yes }}</ref> Konsumsi televisi berbayar ini selain melibatkan faktor ekonomi, faktor sosial pun menjadi pertimbangan. Monotomi siaran atau tayangan televisi terrestrial yang ada saat ini, sedikit banyak berpengaruh pada ''costumer sovereignity'' dalam memilih tayangan yang berkualitas. Alternatif inilah yang ditawarkan oleh televisi berbayar.
 
=== Penyedia televisi berlangganan ===
Seperti halnya di negara-negara lain, industri televisi berlangganan di Indonesia beroperasi dengan menggunakan media penyaluran yang beragam, mulai dari [[satelit]], [[kabel]], dan terestrial. Namun, hanya media penyiaran melalui satelit dan kabel saja yang memiliki pangsa pasar yang besar. Dalam [[Undang-Undang Penyiaran|Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran]], para penyedia televisi berlangganan ini secara kolektif disebut sebagai [[lembaga penyiaran berlangganan]].
 
Berikut beberapa lembaga media penyiaran yang ada di Indonesia beserta media penyalurannya:
 
==== Saat ini ====
* [[MNC Vision Networks|PT MNC Vision Networks Tbk]]
** PT MNC Sky Vision Tbk ([[MNC Vision]]), satelit
** PT MNC Kabel Mediacom ([[MNC Play]]), kabel/serat optik/protokol internet
** PT Digital Vision Nusantara ([[K-Vision]]), satelit
* PT First Media,[[LinkNet]] Tbk. ([[First Media]]/[[HomeCable (telekomunikasi)|First Media]]), hybrid fiber-coaxial
* PT MentariMediatama MultimediaTelevisi ([[M2VNex Mobile TVParabola]]), terestrialsatelit
* PT. Mediatama Televisi ([[Nex Parabola]]), satelit
* PT Indonusa Telemedia ([[Transvision]]), satelit
* PT Cipta Skynindo ([[Skynindo]]), satelit
* PT Supra Prima Nusantara ([[Biznet Home]]), kabel/serat optik/protokol internet
* [[Telkom IndonesiaTelkomsel|PT TelkomTelekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.Selular]] ([[IndiHome]]/[[UseeTVIndiHome TV]]), kabel/serat optik/protokol internet
* PT Eka Mas Republik ([[MyRepublic Indonesia|MyRepublic]]), kabel/serat optik/protokol internet
* [[Mora Telematika Indonesia|PT Mora Telematika Indonesia/Moratelindo]]
** [[Oxygen.id]], kabel/serat optik/protokol internet
* PT Indonesia Comnets Plus ([[ICON+]])
** [[StroomnetIconnet]], kabel/serat optik/protokol internet
* PT Cyberindo Aditama ([[CBN (penyedia layanan internet)|CBN]])
** PT Digdaya Duta Digital ([[DensTV]]), kabel/serat optik/protokol internet
* PT Paramitra Media Interaktif ([[BaliFiber]]), kabel/serat optik/protokol internet
* PT Fastel Sarana Indonesia ([[Globe.net]]), kabel/serat optik/protokol internet
* [[TiviPlus]], satelit
* PT Milenial Utama Televisi ([[Kugosky]]), satelit
 
* PT Sarana Media Vision ([[SMV FreeSat TV]]),satelit
=== Sebelumnya ===
* [[IndosatM2|PT. IndosatNetciti Mega Media]]Persada ([[IM2 PayTVNetciti]]), kabel/serat optik/protokol internet
* PT. Mediatama Anugrah Citra ([[Nexmedia]]), terestrial
 
== Jaringan televisi nasional V1<ref>{{Cite journal|last=Coscia|first=L.|last2=Causa|first2=P.|last3=Giuliani|first3=E.|last4=Nunziata|first4=A.|date=1975-09|title=Pharmacological properties of new neuroleptic compounds|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25|journal=Arzneimittel-Forschung|volume=25|issue=9|pages=1436–1442|issn=0004-4172|pmid=25}}</ref> ==
Perkembangan Jaringan:
<timeline>
ImageSize = width:1100 height:500
PlotArea = left:130 right:5 top:30 bottom:30
TimeAxis = orientation:horizontal
DateFormat = yyyy
 
Period = from:1962 till:2022
AlignBars = early
ScaleMajor = unit:year increment:5 start:1962
 
Define $dx=-5
 
PlotData =
bar:TVRI width:20 color:skyblue shift:($dx,-1000)
from:1962 till:2022 color:skyblue
at:1962 text:" [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]]" shift:($dx,-5)
bar:[[RCTI]] width:20 color:blue shift:($dx,-25)
from:1989 till:2022 color:blue
at:1989 text:" [[RCTI]]" shift:($dx,-5)
 
bar:[[SCTV]] width:20 color:powderblue shift:($dx,-20)
from:1990 till:2022 color:powderblue2
at:1990 text:" [[SCTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:MNCTV width:20 color:powderblue shift:($dx,-30)
from:1991 till:2010 color:red
from:2010 till:2022 color:powderblue
at:1991 text:" [[TPI (Indonesia)|TPI]]" shift:($dx,-5)
at:2010 text:" [[MNCTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:(Nederland)&nbsp;TV1 width:20 color:magenta shift:($dx,-20)
from:1992 till:2002 color:redorange
from:2002 till:2012 color:yellowgreen
from:2012 till:2022 color:magenta
at:1992 text:" [[Nederland TV1]]" shift:($dx,-5)
at:2002 text:" [[TV1]]" shift:($dx,-5)
at:2012 text:" [[TV2]]" shift:($dx,-5)
 
bar:ANTV width:20 color:yelloworange shift:($dx,-20)
from:1993 till:2022 color:yelloworange
at:1993 text:" [[ANTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:Indosiar width:20 color:drabgreen shift:($dx,-20)
from:1995 till:2022 color:drabgreen
at:1995 text:" [[Indosiar]]" shift:($dx,-5)
 
bar:(Nederland)&nbsp;TV2 width:20 color:magenta shift:($dx,-20)
from:1997 till:2005 color:purple
from:2005 till:2013 color:tan2
from:2013 till:2022 color:magenta
at:1997 text:" [[Nederland TV2]]" shift:($dx,-5)
at:2005 text:" [[TV1]]" shift:($dx,-5)
at:2013 text:" [[TV2]]" shift:($dx,-5)
 
bar:MetroTV width:20 color:blue shift:($dx,-20)
from:2000 till:2022 color:blue
at:2000 text:" [[MetroTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:(Nederland)&nbsp;TV3 width:20 color:green shift:($dx,-20)
from:2000 till:2015 color:tan2
from:2015 till:2022 color:green
at:2000 text:" [[Nederland TV3]]" shift:($dx,-5)
at:2015 text:" [[TV3]]" shift:($dx,-5)
 
bar:Trans7 width:20 color:blue shift:($dx,-20)
from:2001 till:2006 color:red
from:2006 till:2022 color:blue
at:2001 text:" [[TV7]]" shift:($dx,-5)
at:2006 text:" [[Trans7]]" shift:($dx,-5)
 
bar:Trans&nbsp;TV width:20 color:skyblue shift:($dx,-20)
from:2001 till:2022 color:skyblue
at:2001 text:" [[TransTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:[[tvOne]] width:20 color:red shift:($dx,-20)
from:2002 till:2008 color:yellow
from:2008 till:2022 color:red
at:2002 text:" [[Lativi]]" shift:($dx,-5)
at:2008 text:" [[tvOne]]" shift:($dx,-5)
 
bar:GTV width:20 color:red shift:($dx,-21)
from:2002 till:2017 color:blue
from:2017 till:2022 color:red
at:2002 text:" [[Global TV]]" shift:($dx,-5)
at:2017 text:" [[GTV (Indonesia)|GTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:[[MYTV]] width:20 color:pink shift:($dx,-20)
from:2006 till:2016 color:orange
from:2016 till:2019 color:limegreen
from:2019 till:2022 color:pink
at:2006 text:" [[Banten TV (lama)|Banten TV]]" shift:($dx,-5)
at:2016 text:" [[INTV (Indonesia)|INTV]]" shift:($dx,-5)
at:2019 text:" [[MYTV (Indonesia)|MYTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:iNews width:20 color:red shift:($dx,-23)
from:2008 till:2011 color:orange
from:2011 till:2015 color:blue
from:2015 till:2022 color:red
at:2007 text:" [[SUN TV]]" shift:($dx,-5)
at:2011 text:" [[Sindo TV|SINDO TV]]" shift:($dx,-5)
at:2015 text:" [[iNews TV]]" shift:($dx,-5)
at:2017 text:" [[iNews]]" shift:($dx,-5)
 
bar:RTV width:20 color:purple shift:($dx,-20)
from:2009 till:2014 color:skyblue
from:2014 till:2022 color:purple
at:2009 text:" [[B-Channel]]" shift:($dx,-5)
at:2014 text:" [[Rajawali Televisi|RTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:Kompas&nbsp;TV width:20 color:blue shift:($dx,-20)
from:2011 till:2022 color:blue
at:2011 text:" [[Kompas TV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:NET. width:20 color:skyblue shift:($dx,-20)
from:2013 till:2022 color:skyblue
at:2013 text:" [[NET.]]" shift:($dx,-5)
 
bar:JPM width:20 color:purple shift:($dx,-20)
from:2015 till:2021 color:blue
from:2021 till:2022 color:purple
at:2015 text:" [[Jawa Pos TV]]" shift:($dx,-5)
at:2021 text:" [[Jawa Pos Multimedia|JPM]]" shift:($dx,-5)
 
bar:Magna&nbsp;Channel width:20 color:lavender shift:($dx,-20)
from:2020 till:2022 color:lavender
at:2020 text:" [[Magna Channel|Magna Channel]]" shift:($dx,-5)
</timeline>
 
== Jaringan televisi nasional V2<ref>{{Cite journal|last=Coscia|first=L.|last2=Causa|first2=P.|last3=Giuliani|first3=E.|last4=Nunziata|first4=A.|date=1975-09|title=Pharmacological properties of new neuroleptic compounds|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25|journal=Arzneimittel-Forschung|volume=25|issue=9|pages=1436–1442|issn=0004-4172|pmid=25}}</ref> ==
Perkembangan Jaringan:
<timeline>
ImageSize = width:1100 height:500
PlotArea = left:130 right:5 top:30 bottom:30
TimeAxis = orientation:horizontal
DateFormat = yyyy
 
Period = from:1962 till:2022
AlignBars = early
ScaleMajor = unit:year increment:5 start:1962
 
Define $dx=-5
 
PlotData =
bar:TVRI width:20 color:lavender shift:($dx,-1000)
from:1962 till:2022 color:lavender
at:1962 text:" [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]]" shift:($dx,-5)
bar:[[RCTI]] width:20 color:blue shift:($dx,-25)
from:1989 till:2022 color:blue
at:1989 text:" [[RCTI]]" shift:($dx,-5)
 
bar:SCTV width:20 color:powderblue2 shift:($dx,-20)
from:1990 till:2022 color:powderblue2
at:1990 text:" [[SCTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:[[MNCTV]] width:20 color:powderblue shift:($dx,-30)
from:1991 till:2010 color:red
from:2010 till:2022 color:powderblue
at:1991 text:" [[TPI (Indonesia)|TPI]]" shift:($dx,-5)
at:2010 text:" [[MNCTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:(Nederland)&nbsp;TV1 width:20 color:magenta shift:($dx,-20)
from:1992 till:2002 color:purple
from:2002 till:2012 color:tan2
from:2012 till:2022 color:magenta
at:1992 text:" [[Nederland TV1]]" shift:($dx,-5)
at:2002 text:" [[TV1]]" shift:($dx,-5)
at:2012 text:" [[TV2]]" shift:($dx,-5)
 
bar:ANTV width:20 color:yelloworange shift:($dx,-20)
from:1993 till:2022 color:yelloworange
at:1993 text:" [[ANTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:Indosiar width:20 color:drabgreen shift:($dx,-20)
from:1995 till:2022 color:drabgreen
at:1995 text:" [[Indosiar]]" shift:($dx,-5)
 
bar:(Nederland)&nbsp;TV2 width:20 color:magenta shift:($dx,-20)
from:1997 till:2005 color:purple
from:2005 till:2013 color:tan2
from:2013 till:2022 color:magenta
at:1997 text:" [[Nederland TV2]]" shift:($dx,-5)
at:2005 text:" [[TV1]]" shift:($dx,-5)
at:2013 text:" [[TV2]]" shift:($dx,-5)
 
bar:MetroTV width:20 color:blue shift:($dx,-20)
from:2000 till:2022 color:blue
at:2000 text:" [[MetroTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:(Nederland)&nbsp;TV3 width:20 color:green shift:($dx,-20)
from:2000 till:2015 color:redorange
from:2015 till:2022 color:green
at:2000 text:" [[Nederland TV3]]" shift:($dx,-5)
at:2015 text:" [[TV3]]" shift:($dx,-5)
 
bar:Trans7 width:20 color:blue shift:($dx,-20)
from:2001 till:2006 color:red
from:2006 till:2022 color:blue
at:2001 text:" [[TV7]]" shift:($dx,-5)
at:2006 text:" [[Trans7]]" shift:($dx,-5)
 
bar:Trans&nbsp;TV width:20 color:skyblue shift:($dx,-20)
from:2001 till:2022 color:skyblue
at:2001 text:" [[TransTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:tvOne width:20 color:red shift:($dx,-20)
from:2002 till:2008 color:yellow
from:2008 till:2022 color:red
at:2002 text:" [[Lativi]]" shift:($dx,-5)
at:2008 text:" [[tvOne]]" shift:($dx,-5)
 
bar:[[GTV]] width:20 color:red shift:($dx,-21)
from:2002 till:2017 color:blue
from:2017 till:2022 color:red
at:2002 text:" [[Global TV]]" shift:($dx,-5)
at:2017 text:" [[GTV (Indonesia)|GTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:MYTV width:20 color:pink shift:($dx,-20)
from:2006 till:2016 color:orange
from:2016 till:2019 color:limegreen
from:2019 till:2022 color:pink
at:2006 text:" [[Banten TV (lama)|Banten TV]]" shift:($dx,-5)
at:2016 text:" [[INTV (Indonesia)|INTV]]" shift:($dx,-5)
at:2019 text:" [[MYTV (Indonesia)|MYTV]]" shift:($dx,-5)
 
bar:[[iNews]] width:20 color:red shift:($dx,-23)
from:2008 till:2011 color:orange
from:2011 till:2015 color:blue
from:2015 till:2022 color:red
at:2007 text:" [[SUN TV]]" shift:($dx,-5)
at:2011 text:" [[Sindo TV|SINDO TV]]" shift:($dx,-5)
at:2015 text:" [[iNews TV]]" shift:($dx,-5)
at:2017 text:" [[iNews]]" shift:($dx,-5)
 
bar:RTV width:20 color:purple shift:($dx,-20)
from:2009 till:2014 color:skyblue
from:2014 till:2022 color:purple
at:2009 text:" [[B-Channel]]" shift:($dx,-5)
at:2014 text:" [[Rajawali Televisi|RTV]]" shift:($dx,-5)
 
==== Sebelumnya ====
bar:Kompas&nbsp;TV width:20 color:blue shift:($dx,-20)
{{unreferenced section}}
from:2011 till:2022 color:blue
Penyedia diurutkan menurut tanggal tutup.
at:2011 text:" [[Kompas TV]]" shift:($dx,-5)
 
'''Terestrial'''
bar:NET. width:20 color:skyblue shift:($dx,-20)
* PT Mediatama Anugrah Citra ([[Nexmedia]], tutup 1 September 2019)
from:2013 till:2022 color:skyblue
* PT Mentari Multimedia ([[M2V Mobile TV]], tidak diketahui)
at:2013 text:" [[NET.]]" shift:($dx,-5)
 
'''Satelit'''
bar:JPM width:20 color:purple shift:($dx,-20)
* PT Direct Vision ([[Astro Nusantara]], tutup 19 Oktober 2008)
from:2015 till:2021 color:blue
* PT Central Tivi Digital ([[Centrin TV]], tutup 28 Februari 2013)
from:2021 till:2022 color:purple
* PT Karyamegah Adijaya ([[aora]], tutup 2015)
at:2015 text:" [[Jawa Pos TV]]" shift:($dx,-5)
* PT Digital Media Asia ([[viva+]], tutup 31 Desember 2016)
at:2021 text:" [[Jawa Pos Multimedia|JPM]]" shift:($dx,-5)
* PT Mega Media Indonesia ([[Orange TV]], tutup 2018)
* PT Karya Kreatif Bersama ([[Topas TV]], tutup 30 April 2020)
* PT Indonesia Media Televisi ([[BiG TV]], tutup 31 Mei 2020)
* PT Garuda Media Nusantara ([[Matrix TV]], tutup 31 Juli 2020)
* PT Cipta Skynindo ([[Skynindo]], tutup 31 Desember 2023)
 
'''Kabel'''
bar:Magna&nbsp;Channel width:20 color:lightpurple shift:($dx,-20)
* [[IndosatM2|PT Indosat Mega Media]] ([[IM2 PayTV]], tutup 31 Oktober 2014)
from:2020 till:2022 color:lightpurple
at:2020 text:" [[Magna Channel|Magna Channel]]" shift:($dx,-5)
</timeline>
 
== Referensi ==
Baris 417 ⟶ 112:
* [[Daftar stasiun televisi berlangganan di Indonesia]]
 
{{Penyedia TV Berlangganan Indonesia}}
{{CATV}}
 
[[Kategori:Televisi]]
[[Kategori:Penyiaran]]