Sinosentrisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 28:
Situasinya dipersulit oleh kenyataan bahwa beberapa [[Negara pembayar upeti|negara bagian]] memiliki negara bagian mereka sendiri. [[Laos]] adalah negara bagian dari Vietnam dan Kerajaan Ryūkyū membayar upeti kepada Tiongkok dan Jepang. [[Pulau Tsushima]] juga merupakan negara bagian Dinasti Goryeo dan Joseon Korea.
 
Di luar lingkaran negara-negara bagian adalah negara-negara dalam hubungan perdagangan dengan Tiongkok. [[Portugal|Portugis]], misalnya, diizinkan berdagang dengan Tiongkok dari wilayah yang disewa di [[Makau]] tetapi tidak secara resmi memasuki sistem. Selama masa pemerintahan [[Dinasti Qing]] di Taiwan, beberapa pejabat Qing telah menggunakan istilah ''Huawaizhidi'' (化外之地) untuk merujuk ke [[Republik Tiongkok|Taiwan]] (Formosa), khususnya untuk daerah-daerah di Taiwan yang belum sepenuhnya dibudidayakan, dikembangkan dan di bawah kendali Pemerintahan Qing.<ref>{{cite web |url=http://www.twhistory.org.tw/20010611.htm |title=History in The Mutan Village Incident |publisher=Twhistory.org.tw |date=2001-06-11 |accessdate=2011-04-11 |archive-date=2007-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070807041327/http://www.twhistory.org.tw/20010611.htm |dead-url=yes }}</ref><ref>[http://www.chinataiwan.org/twrwk/twdq/xgjg/200603/t20060306_606.htm Chinataiwan history (历史) of Taiwan area] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080329234523/http://www.chinataiwan.org/twrwk/twdq/xgjg/200603/t20060306_606.htm |date=2008-03-29 }} (Chinese)</ref>
[http://www.chinataiwan.org/twrwk/twdq/xgjg/200603/t20060306_606.htm Chinataiwan history (历史) of Taiwan area] (Chinese)</ref>
 
Sementara Sinosentrisme cenderung diidentifikasi sebagai sistem hubungan internasional yang diilhami secara politik, sebenarnya ia memiliki aspek ekonomi yang penting. Sistem penghormatan dan perdagangan Sinosentrisme menyediakan Timur Laut dan Asia Tenggara dengan kerangka politik dan ekonomi untuk perdagangan internasional. Negara-negara yang ingin berdagang dengan Tiongkok diharuskan untuk tunduk pada hubungan suzerain-vassal dengan kedaulatan Tiongkok. Setelah penobatan (冊封) dari penguasa yang bersangkutan, misi diizinkan untuk datang ke Tiongkok untuk membayar upeti (貢品) kepada kaisar Tiongkok. Sebagai gantinya, misi upeti disajikan dengan penganugerahan kembali (回賜). Lisensi khusus dikeluarkan untuk pedagang yang menyertai misi ini untuk melakukan perdagangan. Perdagangan juga diizinkan di perbatasan darat dan pelabuhan tertentu. Zona perdagangan Sinosentrisme ini didasarkan pada penggunaan perak sebagai mata uang dengan harga yang ditetapkan dengan mengacu pada harga Tiongkok.
Baris 44 ⟶ 43:
Semenanjung Korea sangat dipengaruhi oleh kedekatan geografis dan sejarahnya dengan Tiongkok.
 
Hingga era [[Tiga Kerajaan Korea]], negara-negara Korea Selatan telah dilindungi dari invasi Tiongkok oleh negara-negara [[Korea Utara]] yang sangat kuat seperti Goguryeo yang memerintah wilayah utara semenanjung Korea dan [[Suku Manchu|Manchu]]. Goguryeo menganggap dirinya sebagai negara tertinggi yang sama seperti Tiongkok dan mengadopsi sistem sentrisnya sendiri ke negara-negara yang berdekatan. Menolak untuk membayar upeti dan terus menaklukkan wilayah timur Tiongkok sama sekali menyebabkan serangkaian invasi besar-besaran Tiongkok terhadap Goguryeo dari tahun 598 hingga tahun 614, yang berakhir dengan bencana dan mereka terutama berkontribusi pada jatuhnya Dinasti Sui Tiongkok pada tahun 618. Kekalahan yang begitu banyak dari Orang Tionghoa membangkitkan rasa superioritas etnis di Goguryeo dan ekspansi lebih lanjut ke wilayah Tiongkok terus.
 
Setelah Goguryeo akhirnya runtuh oleh pasukan sekutu [[Silla]], salah satu dari Tiga Kerajaan Korea, dan [[Dinasti Tang]] pada tahun 668, Silla, yang sekarang menjadi penguasa tunggal semenanjung Korea, lebih siap memulai sistem penghormatan antara Silla dan Tang. Namun, hubungan antara kedua negara sangat melemah setelah pengajuan Silla ke [[Dinasti Goryeo|Goryeo]] yang mengaku sebagai penerus Goguryeo.
 
Hubungan Goryeo dengan [[dinasti Song]] Tiongkok tetap sama tetapi perdagangan bilateral yang dekat dan sangat menguntungkan dibangun tanpa sistem penghargaan karena ginseng dan porselen Goryeo sangat dihargai di Tiongkok sedangkan sutra agak populer di Goryeo. Hubungan damai ini berakhir ketika [[invasi Mongol ke Korea]], sebagai bagian dari kampanye umum untuk menaklukkan Tiongkok dan wilayah Asia lainnya, terjadi pada tahun 1231. Setelah 30 tahun perlawanan sengit, baik Goryeo dan Mongol akhirnya menggugat perdamaian dan menjadi ketergantungan Dinasti Mongol Yuan di bawah pengaruh Mongol dari istana kerajaan Goryeo. Segera setelah melemahnya dinasti Yuan, Goryeo merebut kembali wilayah mereka yang hilang dari [[Kekaisaran Mongol]] dengan kampanye militer dan mendapatkan kembali hak kedaulatannya.
 
Selama era Dinasti [[Dinasti Joseon|Joseon]] (1392-1910), mereka mendorong peninggalan cita-cita dan doktrin [[Konfusianisme Korea]] dalam masyarakat Korea dan secara sukarela memasuki sistem Sinosentrik. Setelah [[dinasti Ming]], yang menganggap dirinya sebagai huá (華), peradaban yang berbudaya dianggap telah runtuh di bawah invasi [[Dinasti Qing|Qing]] dari Manchu, yang dianggap barbar (夷) pada tahun 1644. Ming dianggap sebagai budaya Sino sejati yang terakhir (中華).<ref>{{citation|first=Young-woo|last=Han|year=1992|title=The Establishment and Development of Nationalist History|journal=Seoul Journal of Korean Studies|volume=5|pages=62–64}}</ref>
Baris 60 ⟶ 59:
[[Vietnam]] (Annam) memiliki hubungan yang erat tetapi tidak selalu damai dengan [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]]. Vietnam adalah bagian dari berbagai dinasti dan kerajaan Tiongkok selama kurang lebih 900 tahun sebelum memperoleh kemerdekaan pada abad ke-10. Pada abad-abad berikutnya, Vietnam mengusir penjajah Tiongkok dalam beberapa kesempatan, sampai-sampai konflik dengan Tiongkok dapat dilihat sebagai salah satu tema utama dalam [[sejarah Vietnam]].
 
Namun, Vietnam juga sangat [[sinifikasi]], menggunakan [[Bahasa Tionghoa Klasik]] sebagai bahasa sastra resmi dan mengadopsi sebagian besar aspek [[budaya Tionghoa]], termasuk sistem administrasi, arsitektur, filsafat, agama, sastra, dan bahkan pandangan budaya umum. Vietnam terus-menerus mengidentifikasi diri dalam hubungannya dengan Tiongkok, menganggap dirinya sebagai kerajaan di selatan seperti melawan Tiongkok di utara, seperti yang terlihat dalam baris ini dari sebuah puisi (dalam bahasa Tionghoa) oleh Jenderal Li Thường Kiệt (李常傑) (1019-1105): ''Nam Quốc sơn ha Nam Đế cư''. (南國山河南帝居), yang berarti "Di atas gunung dan sungai di Selatan memerintah Kaisar Selatan".
 
Dalam mengadopsi adat istiadat Tionghoa, istana Vietnam juga mulai mengadopsi pandangan dunia Sinosentris selama perluasan dinasti Le dan Nguyen. "Trung Quốc" 中國 digunakan sebagai nama untuk Vietnam oleh Kaisar [[Gia Long]] pada tahun 1805.<ref name="Woodside1971">{{cite book|author=Alexander Woodside|title=Vietnam and the Chinese Model: A Comparative Study of Vietnamese and Chinese Government in the First Half of the Nineteenth Century|url=https://books.google.com/books?id=0LgSI9UQNpwC&pg=PA18#v=onepage&q&f=false|year=1971|publisher=Harvard Univ Asia Center|isbn=978-0-674-93721-5|pages=18–}}</ref> Dikatakan "Hán di hữu hạn" 漢夷有限 ("orang-orang Vietnam dan orang-orang barbar harus memiliki batas yang jelas") oleh Kaisar Gia Long (Nguyễn Phúc Ánh) ketika membedakan antara Khmer dan Vietnam.<ref name="Wook2004">{{cite book|author=Choi Byung Wook |title=Southern Vietnam Under the Reign of Minh Mạng (1820-1841): Central Policies and Local Response |url=https://books.google.com/books?id=foZAdRgB-nwC&pg=PA34#v=onepage&q&f=false |year=2004 |publisher=SEAP Publications |isbn=978-0-87727-138-3 |pages=34–}}</ref> Minh Mang menerapkan kebijakan integrasi akulturasi yang diarahkan pada minoritas masyarakat non-Vietnam. Thanh nhân 清人 ini digunakan untuk merujuk pada etnis Tionghoa oleh Vietnam sementara Vietnam menyebut diri mereka sebagai Hán nhân 漢人 di Vietnam pada tahun 1800-an di bawah kekuasaan Nguyễn. [[Kamboja]] secara teratur disebut ''Cao Man Quốc'' (高蠻國), negara "barbar atas". Pada 1815, Gia Long mengklaim 13 negara sebagai pengikut Vietnam, termasuk [[Kerajaan Luang Phrabang|Luang Prabang, laos]], Vientiane, Burma, Tran Ninh di Laos timur, dan dua negara yang disebut "Thủy Xá Quốc" dan "Hỏa Xá Quốc", yang sebenarnya adalah suku [[Suku Jarai|Jarai]] Malayo-Polinesia hidup di antara Vietnam dan Kamboja. Mencerminkan model Tionghoa, istana Vietnam berusaha mengatur penyajian penghormatan kepada istana Vietnam, partisipasi dalam perayaan Tahun Baru dan ulang tahun kaisar, serta rute perjalanan dan ukuran misi negara bagian.<ref>''Vietnam and the Chinese Model'', Alexander Barton Woodside, Council on East Asian Studies Harvard, Cambridge (Massachusetts) and London 1988: P236-237</ref>
 
Kaisar Nguyen [[Minh Mạng]] Vietnam memuluskan etnis minoritas seperti Kamboja, menyatakan warisan Konfusianisme dan dinasti Han Tiongkok untuk Vietnam, dan menggunakan istilah orang Han 漢人 (Hán nhân) untuk merujuk ke Vietnam.<ref name="Owen2005">{{cite book|author=Norman G. Owen|title=The Emergence Of Modern Southeast Asia: A New History|url=https://books.google.com/books?id=py5Xh0-pw18C&pg=PA115&dq=minh+mang+han&hl=en&sa=X&ei=cOZSUqPkLcbgyQHVzYD4AQ&ved=0CEcQ6AEwAw#v=onepage&q=minh%20mang%20han&f=false|year=2005|publisher=University of Hawaii Press|isbn=978-0-8248-2890-5|pages=115–}}</ref> Minh Mang menyatakan bahwa "Kita harus berharap bahwa kebiasaan barbar mereka secara tidak sadar akan hilang, dan bahwa mereka setiap hari akan menjadi lebih terinfeksi oleh kebiasaan Han [Sino-Vietnam]."<ref name="Moses2008">{{cite book|author=A. Dirk Moses|title=Empire, Colony, Genocide: Conquest, Occupation, and Subaltern Resistance in World History|url=https://books.google.com/books?id=RBgoNN4MG-YC&pg=PA209&dq=minh+mang+han&hl=en&sa=X&ei=cOZSUqPkLcbgyQHVzYD4AQ&ved=0CDwQ6AEwAQ#v=onepage&q=minh%20mang%20han&f=false|archiveurl=https://books.google.com/books?id=cbSWBAAAQBAJ&pg=PA209&dq=minh+mang+han&hl=en&sa=X&ei=cOZSUqPkLcbgyQHVzYD4AQ&ved=0CDwQ6AEwAQ#v=onepage&q=minh%20mang%20han&f=false|archivedate=2008|date=1 January 2008|publisher=Berghahn Books|isbn=978-1-84545-452-4|pages=209–}}</ref> Kebijakan-kebijakan ini diarahkan pada suku Khmer dan suku-suku perbukitan.<ref name="PeerenboomPetersen2006">{{cite book|author1=Randall Peerenboom|author2=Carole J. Petersen|author3=Albert H.Y. Chen|title=Human Rights in Asia: A Comparative Legal Study of Twelve Asian Jurisdictions, France and the USA|url=https://books.google.com/books?id=2j6GNiMMc1oC&pg=PA474&dq=kinh+people+of+capital&hl=en&sa=X&ei=g7xJUs2iMoO48wSzq4GYBg&ved=0CDwQ6AEwAQ#v=onepage&q=kinh%20people%20of%20capital&f=false|date=27 September 2006|publisher=Routledge|isbn=978-1-134-23881-1|pages=474–}}</ref> Lord Nguyen, Nguyen Phuc Chu menyebut Vietnam sebagai "orang Han" pada tahun 1712 ketika membedakan antara Vietnam dan Chams.<ref>https://web.archive.org/web/20040617071243/http://kyotoreview.cseas.kyoto-u.ac.jp/issue/issue4/article_353.html</ref> Lord Nguyen mendirikan đồn điền setelah tahun 1790. Dikatakan "Hán di hữu hạn" 漢夷有限 ("orang Vietnam dan orang barbar harus memiliki batas yang jelas") oleh Kaisar Gia Long (Nguyễn Phúc Ánh) ketika membedakan antara Khmer dan Vietnam. Minh Mang menerapkan kebijakan integrasi akulturasi yang diarahkan pada minoritas masyarakat non-Vietnam. Thanh nhân 清人 atau Đường nhân 唐人 digunakan untuk merujuk ke etnis Tionghoa oleh Vietnam sementara Vietnam menyebut diri mereka sebagai Hán dân 漢民 dan Hán nhân 漢人 di Vietnam selama tahun 1800-an di bawah kekuasaan Nguyễn.<ref name="Wook2004 4">{{cite book|author=Choi Byung Wook|title=Southern Vietnam Under the Reign of Minh Mạng (1820-1841): Central Policies and Local Response|url=https://books.google.com/books?id=foZAdRgB-nwC&pg=PA137#v=onepage&q&f=false|year=2004|publisher=SEAP Publications|isbn=978-0-87727-138-3|pages=137–}}</ref> Pakaian gaya Tionghoa dipaksakan pada orang Vietnam oleh Nguyễn.<ref name="Woodside1971 3">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=0LgSI9UQNpwC&pg=PA134&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiV2LO26brNAhWPZiYKHcUuDwYQ6AEIQDAC#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=Vietnam and the Chinese Model: A Comparative Study of Vietnamese and Chinese Government in the First Half of the Nineteenth Century|last=Alexander Woodside|publisher=Harvard Univ Asia Center|year=1971|isbn=978-0-674-93721-5|pages=134–}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=4bmbP5Pg5jAC&pg=PA34&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiV2LO26brNAhWPZiYKHcUuDwYQ6AEIOzAB#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=Globalization: A View by Vietnamese Consumers Through Wedding Windows|publisher=ProQuest|year=2008|isbn=978-0-549-68091-8|pages=34–}}{{Pranala mati|date=Maret 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://angelasancartier.net/ao-dai-vietnams-national-dress</ref><ref>http://beyondvictoriana.com/2010/03/14/beyond-victoriana-18-transcultural-tradition-of-the-vietnamese-ao-dai/</ref><ref>http://fashion-history.lovetoknow.com/clothing-types-styles/ao-dai</ref><ref>http://www.tor.com/2010/10/20/ao-dai-and-i-steampunk-essay/</ref> Celana telah diambil oleh Putih h'mong.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=0AI_AQAAIAAJ&q=vietnamese+skirt+trousers+tunics&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiV2LO26brNAhWPZiYKHcUuDwYQ6AEIRjAD|title=Vietnam|publisher=Michelin Travel Publications|year=2002|page=200}}</ref> Celana panjang menggantikan rok tradisional para wanita dari Putih Hmong.<ref name="LeeTapp2010">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=RZEFgIhfdJEC&pg=PA138&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiV2LO26brNAhWPZiYKHcUuDwYQ6AEIZjAJ#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=Culture and Customs of the Hmong|last=Gary Yia Lee|last2=Nicholas Tapp|date=16 September 2010|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-0-313-34527-2|pages=138–}}</ref> Pakaian tunik dan celana panjang dari Han Tiongkok pada tradisi Ming dikenakan oleh orang Vietnam. Ao Dai diciptakan ketika lipatan yang pas dan ringkas ditambahkan pada tahun 1920 ke gaya Tionghoa ini.<ref name="Reid2015">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=cETJBgAAQBAJ&pg=PA285&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjfv5iR7LrNAhUFOCYKHdmCBZw4FBDoAQhTMAY#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=A History of Southeast Asia: Critical Crossroads|last=Anthony Reid|date=2 June 2015|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-0-631-17961-0|pages=285–}}</ref> Celana dan tunik pola Tionghoa pada tahun 1774 diperintahkan oleh Nguyễn Phúc Khoát untuk mengganti pakaian Vietnam jenis sarung.<ref name="Reid1990">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=lqyJViWXkVsC&pg=PA90&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjfv5iR7LrNAhUFOCYKHdmCBZw4FBDoAQhZMAc#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450-1680: The Lands Below the Winds|last=Anthony Reid|date=9 May 1990|publisher=Yale University Press|isbn=978-0-300-04750-9|pages=90–}}</ref> Pakaian Tionghoa dalam bentuk celana panjang dan tunik diamanatkan oleh pemerintah Vietnam Nguyen. Itu sampai tahun 1920 di daerah utara Vietnam di dusun yang terisolasi memakai rok yang dipakai.<ref name="Rambo2005">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=ippuAAAAMAAJ&q=In+their+place,+the+court+demanded+the+use+of+tunic+and+trousers+copied+from+the+then+current+fashion+in+the+Chinese+court.+...+the+wearing+of+skirts+their+use+continued+in+remote+villages+in+the+Northern+part+of+Vietnam+until+the+1920s.1+In+the+less+...&dq=In+their+place,+the+court+demanded+the+use+of+tunic+and+trousers+copied+from+the+then+current+fashion+in+the+Chinese+court.+...+the+wearing+of+skirts+their+use+continued+in+remote+villages+in+the+Northern+part+of+Vietnam+until+the+1920s.1+In+the+less+...&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjDt9uK7LrNAhWIQyYKHdNIDj0Q6AEIHjAA|title=Searching for Vietnam: Selected Writings on Vietnamese Culture and Society|last=A. Terry Rambo|publisher=Kyoto University Press|year=2005|isbn=978-1-920901-05-9|page=64}}</ref> Dinasti Ming Tiongkok, dinasti Tang, dan dinasti Han diperintahkan untuk diadopsi oleh militer dan birokrat Vietnam oleh Lord Nguyễn, Nguyễn Phúc Khoát (Nguyen Tong).<ref name="WernerWhitmore2012">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=ZHD4Asj0FagC&pg=PA295&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiV2LO26brNAhWPZiYKHcUuDwYQ6AEINjAA#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=Sources of Vietnamese Tradition|last=Jayne Werner|last2=John K. Whitmore|last3=George Dutton|date=21 August 2012|publisher=Columbia University Press|isbn=978-0-231-51110-0|pages=295–}}</ref>
 
Pengaruh Tiongkok berkurang karena pengaruh Prancis naik pada abad ke-19, dan Vietnam akhirnya menghapuskan [[Ujian Kenegaraan|ujian Kekaisaran]] dan berhenti menggunakan [[aksara Han]] dan naskah [[Chữ Nôm]] yang terkait pada abad ke-20.
Baris 94 ⟶ 93:
 
=== Sri Lanka ===
[[Sri Lanka]] adalah sebuah negara bagian dari [[dinasti Ming]] selama bertahun-tahun. Selama periode inilah hegemoni Tiongkok paling berdampak pada politik dan perdagangan Sri Lanka.<ref>{{Cite web |url=http://www.island.lk/2002/06/15/satmag01.html |title=Salinan arsip |access-date=2018-11-17 |archive-date=2017-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170406120703/http://www.island.lk/2002/06/15/satmag01.html |dead-url=yes }}</ref> Raja Sri Lanka memberi penghormatan kepada para kaisar Tiongkok dalam bentuk mutiara, [[Filigrana]] emas, permata, gading dan kelambu. Terutama, [[Parakramabahu VI dari Kotte|Parakramabahu VI Kotte]] menjalin hubungan dengan Tiongkok pada tahun 1416 untuk menenangkan [[Kaisar Yongle]] dan untuk memenangkan dukungannya dan mengintegrasikan dirinya dengan kaisar Tiongkok setelah [[Perang Ming–Kotte]].<ref>http://en.unesco.org/silkroad/sites/silkroad/files/knowledge-bank-article/china_sri_lanka_trade_and_diplomatic_relations_including_the_voyages_of_cheng_ho.pdf</ref> Sri Lanka, seperti Jepang, dianggap ''yuanyi'' (orang asing jarak jauh; 遠夷) di ''jueyu'' (wilayah terpencil; 絕域) di bawah Sistem Tributaris Kekaisaran Tiongkok.<ref>https://books.google.com.au/books?id=Wa5xAAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false</ref>
 
=== Eropa ===
Baris 142 ⟶ 141:
* [https://web.archive.org/web/20090217145944/http://jwsr.ucr.edu/archive/vol2/v2_nf.php The Rise of East Asia and the Withering Away of the Interstate System]
* [http://www.rieti.go.jp/en/china/03080101.html Sinocentrism or Paranoia?]
* [http://www.aasianst.org/absts/1997abst/seasia/sea43.htm Suzerain and Vassal, or Elder and Younger Brothers: The Nature of the Sino-Burmese Historical Relationship] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090217142314/http://www.aasianst.org/absts/1997abst/seasia/sea43.htm |date=2009-02-17 }}
{{Authority control}}