Ali Kalora: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k koreksi tanda baca |
||
(25 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 12:
| pronunciation =
| birth_name = Ali Ahmad
| birth_date = {{birth date
| birth_place = [[Gowa]], [[Sulawesi Selatan
| death_date = {{death date and age|2021|9|18|1981|5|30}}
| death_place = [[Astina, Torue, Parigi Moutong]], [[Sulawesi Tengah]]
| death_cause = Kontak senjata oleh Tim [[Operasi Madago Raya]]
| body_discovered =
| resting_place =
Baris 31:
| alma_mater =
| occupation =
| years_active =
| era =
| employer =
Baris 41:
| title = Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur
| term =
| predecessor = [[Santoso (teroris)|Santoso]]
| successor =
| party =
Baris 69:
| footnotes =
}}
'''Ali Ahmad''' ({{lang-ar|علي أحمد}}), yang lebih dikenal dengan nama '''Ali Kalora'''
Setelah Santoso tewas pada tanggal 18 Juli 2016, dirinya diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan [[Muhammad Basri (teroris)|Basri]].<ref name=cnn>{{
== Kehidupan pribadi ==
Ali lahir di [[
== Keterlibatan dalam terorisme ==
Baris 81:
Ali merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok [[Mujahidin Indonesia Timur]]. Setelah kematian [[Daeng Koro]]—salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro. Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin.
Peneliti di bidang terorisme intelijen dari [[Universitas Indonesia]], Ridwan Habib, berpendapat bahwa Ali Kalora adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso. Ini karena Ali merupakan warga asli dari Desa Kalora, Poso, sehingga dirinya diyakini telah menguasai wilayah tempat tinggalnya.<ref name=tribunnews/> Menurut [[Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah|Kapolda Sulawesi Tengah]] saat itu, [[Rudy Sufahriadi|Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi]], Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso. Ia menyebut bahwa Ali Kalora berpotensi menjadi "Santoso baru" karena latar belakang pengalamannya yang cukup senior. Meski demikian, ia yakin kekuatan gerilya di bawah kepemimpinannya tidak akan sebegitu merepotkan dibandingkan Santoso.<ref name=ali>{{
[[Kapolri]] [[Tito Karnavian|Jenderal Pol. Tito Karnavian]] menilai bahwa Ali tidak memiliki kemampuan kepemimpinan yang sama dengan Santoso dan Basri, begitu pula dengan spesialisasi dan militansi. Tetapi dirinya berpendapat, kaderisasi anggota baru bisa terjadi apabila aparat dan pemerintah menghentikan operasi penanggulangan terorisme di Poso sehingga operasi harus terus dilakukan untuk menetralisir dan menangkal ideologi radikal pro-kekerasan di Poso.<ref name=statusaceh>{{cite web|url=http://www.statusaceh.net/2016/07/inilah-sosok-ali-kalora-yang-diduga.html|title=Inilah Sosok Ali Kalora yang Diduga Menggantikan Santoso|website=Status Aceh|access-date=19 Juli 2016}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{DEFAULTSORT:
[[Kategori:Tokoh dari Poso]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Tengah]]
|