Suku Karo: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(286 revisi perantara oleh 52 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Short description|Indonesian ethnic group}}
{{Kegunaan lain|Karo}}
{{
{{infobox ethnic group
|group =
|image = <table border=0 align="center" style="font-size:90%;">
<tr>
<td>[[Berkas:
<td>[[Berkas:KIB Malem Sambat Kaban.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Tifatul-sembiring.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Anthony Sinisuka Ginting - Indonesia Masters 2018.jpg|60x80px]]</td>
</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Jamin Ginting|Djamin Ginting Suka]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Malem Sambat Kaban]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Tifatul Sembiring]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[
</td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:
<td>[[Berkas:
<td>[[Berkas:Lyodra pada tahun 2021.jpg|60x80px]]</td>
<td>[[Berkas:Adrianus Meliala.jpg|60x80px]]</td>
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Tanta Ginting]]</small>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Cory Sriwaty Sebayang]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Lyodra Ginting]]</small></td>
<td><small><div style="line-height:1em">[[Adrianus Meliala]]</small></td>
</small></td>
</td>
</tr>
<tr>
<td>[[Berkas:
</tr>
<tr>
<td><small><div style="line-height:1em">[[
</td> </tr>
</table>
|population = ± 1.
|
|pop1 = <!-- ? -->
|region2 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kabupaten Karo]] -->
|pop2 = <!-- ? -->
|region3 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kabupaten Deli Serdang]] -->
|pop3 = <!-- ? -->
|region4 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kabupaten Langkat]] -->
|pop4 = <!-- ? -->
|region5 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kabupaten Dairi]] -->
|pop5 = <!-- ? -->
|region6 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kabupaten Simalungun]] -->
|pop6 = <!-- ? -->
|region7 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kota Medan]] -->
|pop7 = <!-- ? -->
|region8 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kota Binjai]] -->
|pop8 = <!-- ? -->
|region9 = <!-- '''[[Aceh]]''' -->
|pop9 = <!-- ? -->
|region10 = <!-- {{nbsp|7}}[[Kabupaten Aceh Tenggara]] -->
|pop10 = <!-- ? -->
|langs = [[Bahasa Karo|Bahasa Batak Karo]]<!--, [[bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Batak Simalungun|Batak Simalungun]], [[Bahasa Batak Toba|Batak Toba]], [[Bahasa Batak Pakpak|Batak Pakpak]] -->
|rels = {{hlist
|[[Protestanisme|Kristen Protestan]] (57.5%) <ref>{{Cite journal|last=Ginting|first=Ray Brema|date=2016|title=Kristen di Dataran Tinggi Karo Tahun 1890-1906|url=http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17540|journal=Kristen di Dataran Tinggi Karo Tahun 1890-1906|language=id|publisher=Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)}}</ref>
|[[Islam]] (21,3%)<ref>{{Cite journal|last=Ginting|first=Dewi|date=2012-08-08|title=SEJARAH BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM DI TANAH KARO SUMATERA UTARA PADA TAHUN 1980- 2010|url=http://digilib.unimed.ac.id/17575/|journal=Ginting, Dewi (2012) SEJARAH BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM DI TANAH KARO SUMATERA UTARA PADA TAHUN 1980- 2010. Undergraduate thesis, UNIMED.|language=id|publisher=UNIMED}}</ref>
|[[Katolik|Kristen Katolik]] (18,7%)<ref>{{Cite web|first=Ranika Br Ginting|date=Oktober 2014|title=Katolik di Tanah Karo: Kabanjahe, 1942-1970an|url=https://jurnal.ugm.ac.id/lembaran-sejarah/article/view/23810|website=jurnal.ugm.ac.id|publisher=Jurnal Lembaran Sejarah, Vol. 11, No. 2, Oktober 2014 {{!}} Mahasiswa S1 Jurusan Sejarah Universitas Gadjah Mada|access-date=}}</ref>
|[[Agama Buddha|Buddha]] (1.4%)<ref>{{Cite journal|last=Rasmamana|first=Edi Putra|date=2016-09-03|title=PENYEBARAN AGAMA BUDDHA PADA MASYARAKAT KARO DI KABUPATEN LANGKAT|url=http://digilib.unimed.ac.id/20042/|journal=Rasmamana, Edi Putra (2016) PENYEBARAN AGAMA BUDDHA PADA MASYARAKAT KARO DI KABUPATEN LANGKAT. Undergraduate thesis, UNIMED.|language=id|publisher=UNIMED}}</ref><ref>{{cite book|title=Voice of Nature, Volumes 85-95|year=1990|publisher=Yayasan Indonesia Hijau|page=45}}</ref>
|Lainnya (1.1%)}}
|related = {{hlist|[[Suku Alas|Alas]]|[[Suku Keluwat|Kluet]]|[[Suku Pakpak|Batak Pakpak]]|[[Suku Simalungun|Batak Simalungun]]|[[Suku Batak Toba|Batak Toba]]|[[Suku Singkil|Singkil]]|[[Suku Melayu Langkat|Melayu Langkat]]|[[Suku Melayu Deli|Melayu Deli]]}}
}}
'''Batak Karo''' adalah salah satu kelompok [[Kelompok etnik|etnis]] [[Suku Batak|Batak]] yang menyebar dan menetap di [[Taneh Karo]]. Etnis ini merupakan salah satu etnis terbesar di [[Sumatera Utara]].
Nama etnis ini juga dijadikan sebagai nama salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, yaitu Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]]. Etnis ini memiliki bahasa yang disebut [[Bahasa Karo|cakap Karo]]. Pakaian adat Batak Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas. Konon, Kota [[Kota Medan|Medan]] didirikan oleh seorang tokoh Karo yang bernama [[Guru Patimpus|Guru Patimpus Sembiring Pelawi]].
== Sejarah dan etimologi ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM De bekende Karo-Batak schaker Si Narser met zijn vrouw Karolanden Noord-Sumatra TMnr 10005391.jpg|thumb|upright|Seorang wanita Karo mengenakan kain (''Gatip Ampar'') di atas bahunya dan anting-anting (''Padung Perak''), dan seorang pria Karo kemungkinan mengenakan ''Julu Berjongkit'' atau ''Ragi Santik'' sebagai penutup pinggul. Foto diambil di salah satu desa di Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]], sekitar tahun 1914—1919.]]
Karo adalah salah satu [[Kelompok etnik|etnis]] [[Suku Batak|Batak]] yang menyebar dan menetap di [[Tanah Karo]]. Etnis ini memiliki bahasa yang disebut [[Bahasa Karo|cakap Karo]] dan memiliki salam khas yaitu ''[[mejuah-juah]]''. Adapun rumah tradisional masyarakat Batak Karo yang disebut dengan nama [[Siwaluh Jabu]] yang berarti rumah untuk delapan keluarga, yaitu rumah yang terdiri dari delapan kamar yang masing-masing kamar dihuni oleh satu keluarga. Tiap keluarga yang menghuni rumah itu memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan pola kekerabatan masing-masing.
== Wilayah ==
[[Berkas:Een dorp in de karo-Bataklanden, KITLV 1406293.tiff|jmpl|Taneh Karo (1930—1940).]]
Sering terjadi kekeliruan dalam percakapan sehari-hari dimana wilayah masyarakat Batak Karo hanya diidentikkan dengan Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]]. Padahal, [[Taneh Karo]] jauh lebih luas daripada Kabupaten Karo, yakni:
=== Kabupaten Karo ===
[[Berkas:Batak Karo House at Dokan Village (01).jpg|jmpl|[[Siwaluh Jabu]] di Desa [[Dokan, Merek, Karo|Dokan]].]]
Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]] terletak di dataran tinggi Karo. Wilayah yang terkenal di kabupaten ini adalah [[Berastagi, Karo|Berastagi]] dan [[Kabanjahe, Karo|Kabanjahe]]. Berastagi merupakan salah satu kota turis di [[Sumatera Utara]] yang sangat terkenal dengan produk pertaniannya yang unggul. Salah satunya adalah buah jeruk dan produk minuman yang terkenal, jus markisa. Mayoritas masyarakat Batak Karo bermukim di daerah pegunungan ini, tepatnya di daerah Gunung [[Gunung Sinabung|Sinabung]] dan Gunung [[Gunung Sibayak|Sibayak]] yang sering disebut sebagai Taneh Karo Simalem. Banyak keunikan-keunikan terdapat pada masyarakat Batak Karo, baik dari geografis, alam, maupun bentuk masakan. Masakan Batak Karo, salah satu yang unik adalah trites. Trites ini disajikan pada saat pesta budaya, seperti pesta pernikahan, pesta memasuki rumah baru, dan pesta tahunan yang dinamakan kerja tahun. Trites ini bahannya diambil dari isi lambung sapi atau kerbau, yang belum dikeluarkan sebagai kotoran. Bahan inilah yang diolah sedemikian rupa dicampur dengan bahan rempah-rempah sehingga aroma tajam pada isi lambung berkurang dan dapat dinikmati. Masakan ini merupakan makanan istimewa yang di suguhkan kepada yang dihormati.
=== Kota Medan ===
Pendiri Kota [[Kota Medan|Medan]] adalah seorang putra Karo yang bernama [[Guru Patimpus|Guru Patimpus Sembiring Pelawi]]. Sebagian sejarawan dan pemerhati budaya juga memercayai bahwa asal mula nama Medan berasal dari bahasa [[bahasa Karo|Batak Karo]], yakni "''madan''" yang berarti "obat". Namun pendapat ini masih menjadi pro dan kontra karena terdapat beberapa versi mengenai asal mula nama Medan.
=== Kota Binjai ===
Kota [[Kota Binjai|Binjai]] merupakan daerah yang memiliki interaksi paling kuat dengan Kota [[Kota Medan|Medan]], hal ini disebabkan oleh jaraknya yang relatif dekat dari Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi [[Sumatera Utara]]. Nama "Binjai" juga dipercaya oleh sementara orang berasal dari gabungan kedua kosakata bahasa [[bahasa Karo|Batak Karo]], "''ben''" dan "''i-jei''" yang artinya "bermalam di sini". Hal tersebut kemudian diucapkan "''Binjei''" dan menjadi "Binjai" hingga sekarang. Namun etimologi nama "Binjai" berasal dari buah [[Binjai|Binjai]].
=== Kabupaten Langkat ===
Masyarakat Batak Karo di Kabupaten [[Kabupaten Langkat|Langkat]] mendiami daerah hulu, seperti [[Bahorok, Langkat|Bahorok]], [[Kutambaru, Langkat|Kutambaru]], [[Sei Bingai, Langkat|Sei Bingai]], [[Kuala, Langkat|Kuala]], [[Salapian, Langkat|Salapian]], [[Selesai, Langkat|Selesai]], [[Batang Serangan, Langkat|Batang Serangan]], dan [[Sirapit, Langkat|Serapit]]. Teluk Aru yang berada di Langkat Hilir juga pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan [[Kerajaan Haru|Haru]], kerajaan bercorak Batak Karo-Melayu yang dimana menjadi leluhur dari Sultan Melayu Sumatera Timur.
=== Kabupaten Dairi ===
Wilayah Kabupaten [[Kabupaten Dairi|Dairi]] pada umumnya subur dengan kemakmuran masyarakatnya melalui perkebunan kopinya yang berkualitas. Sebagian wilayah Kabupaten Dairi yang merupakan bagian dari Taneh Karo adalah:
* Kecamatan [[Tanah Pinem, Dairi|Tanah Pinem]]
* Kecamatan [[Tigalingga, Dairi|Tigalingga]]
* Kecamatan [[Gunung Sitember, Dairi|Gunung Sitember]]
=== Kabupaten Aceh Tenggara ===
Sebagian wilayah Kabupaten [[Kabupaten Aceh Tenggara|Aceh Tenggara]] yang merupakan bagian dari Taneh Karo adalah:
* Kecamatan [[Lawe Sigala-Gala, Aceh Tenggara|Lawe Sigala-Gala]]
* Kecamatan [[Semadam, Aceh Tenggara|Semadam]]
=== Kabupaten Deli Serdang ===
Sebagian wilayah Kabupaten [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]] yang merupakan bagian dari Taneh Karo adalah:
* Kecamatan [[Tanjung Morawa, Deli Serdang|Tanjung Morawa]]
* Kecamatan [[Sinembah Tanjung Muda Hulu, Deli Serdang|Sinembah Tanjung Muda Hulu]]
Baris 196 ⟶ 125:
=== Kabupaten Simalungun ===
Sebagian wilayah Kabupaten [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]] yang merupakan bagian dari Taneh Karo adalah:
* Kecamatan [[Dolok Silau, Simalungun|Dolok Silau]]
* Kecamatan [[Pamatang Silima Huta, Simalungun|Pamatang
* Kecamatan [[Silimakuta, Simalungun|Silimakuta]]
== Marga ==
{{main|Marga Karo}}
Etnis Batak Karo memiliki sistem kemasyarakatan atau [[adat]] yang dikenal dengan nama [[Merga Silima]], Tutur Siwaluh, dan [[Rakut Sitelu]]. ''Merga'' disebut untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan disebut ''beru''. ''Merga'' atau ''beru'' ini disandang di belakang nama seseorang. ''Merga'' dalam masyarakat Batak Karo terdiri dari lima kelompok utama (marga inti/pokok), yang disebut dengan Merga Silima. Kelima ''merga'' tersebut adalah:
<center>
{| class="wikitable" style="border: none; background: none;"
! colspan="1" rowspan="2" style="border: none; background: none;"|[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Model van een huis van een aanzienlijke familie TMnr 137-16.jpg|none|link=|75px]]
! colspan="5"| Marga
|-
! [[Ginting]] !! [[
|-
! rowspan="
| Ajartambun || [[
|-
|
|-
|
|-
|
|-
| Garamata || [[Kacaribu]] || [[Perangin-angin Laksa|Laksa]] || [[Depari]] || Jampang
|-
| Jandibata || [[Karosekali
|-
| Jawak || [[Kemit]] || [[Mano]] || [[Sembiring Keling|Keling]] || [[Purba
|-
| [[
|-
| [[Munthe|Munte]] || [[
|-
| [[Pase
|-
| [[
|-
| [[Ginting Suka|Suka
|-
| [[Sugihen
|-
| [[Sinusinga
|-
| [[Tumangger
|-
|
|-
| {{sdash}} || [[Sinuraya]] || [[
|-
| {{sdash}} || [[Sitepu]] || [[Ulunjandi]] || [[Sinupayung]] || {{sdash}}
Baris 255 ⟶ 180:
| {{sdash}} || [[Surbakti]] || [[Uwir]] || [[Tekang]] || {{sdash}}
|-
| {{sdash}} || [[Torong]] ||
|-
| {{sdash}} || [[
|}
</center>
Kelima marga Batak Karo tersebut mempunyai sub-marga masing-masing, dimana setiap orang Batak Karo mempunyai salah satu dari
== Falsafah kemasyarakatan ==
[[Berkas:Batak Karo Wedding.jpg|thumb|upright|Pasangan pengantin pria dan wanita menikah dengan pakaian adat Batak Karo lengkap dengan [[Uis]] dan Tudung Karo untuk perempuan, serta Bekabuluh untuk laki-laki.]]
Hal lain yang penting dalam susunan masyarakat Batak Karo adalah [[Rakut Sitelu]], yang artinya secara metaforik adalah tungku nan tiga, yang berarti ikatan yang tiga. Arti Rakut Sitelu tersebut adalah ''sangkep nggeluh'' (kelengkapan hidup) bagi masyarakat Batak Karo. Kelengkapan yang dimaksud adalah lembaga sosial yang terdapat dalam masyarakat Batak Karo yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu:
* ''Kalimbubu'', yakni dapat didefinisikan sebagai keluarga pemberi istri.
* ''Anak beru'', yakni keluarga yang mengambil atau menerima istri.
* ''Sembuyak'', yakni keluarga satu galur keturunan marga atau keluarga inti.
Masyarakat Batak Karo mempunyai salam khas yaitu ''[[mejuah-juah]]'' atau lengkapnya adalah ''mejuah-juah kita kerina'' yang memiliki arti sehat-sehat kita semua, baik-baik kita semua, kedamaian, kesehatan, kebaikan untuk kita semua.
{{Clear}}
== Sistem kekerabatan ==
[[Berkas:Batak Karo Wedding Selendang.jpg|thumb|upright|Kedua mempelai dari etnis Karo berbusana adat Karo.]]
''Tutur Siwaluh'' adalah konsep kekerabatan masyarakat Karo, yang berhubungan dengan penuturan, yaitu terdiri dari delapan golongan:
# Puang Kalimbubu
# Kalimbubu
Baris 298 ⟶ 209:
# Anak Beru Menteri
Dalam pelaksanaan upacara adat, ''Tutur Siwaluh'' ini masih dapat dibagi lagi dalam kelompok-kelompok lebih khusus sesuai dengan keperluan dalam pelaksanaan upacara yang dilaksanakan, yaitu sebagai berikut :
# Puang Kalimbubu adalah kalimbubu dari kalimbubu seseorang
# Kalimbubu adalah kelompok pemberi istri kepada keluarga tertentu. Kalimbubu ini dapat dikelompokkan lagi menjadi :
Baris 313 ⟶ 224:
# Anak Beru Menteri, yaitu anak berunya si anak beru. Asal kata Menteri adalah dari kata Minteri yang berarti meluruskan. Jadi anak beru minteri mempunyai pengertian yang lebih luas sebagai petunjuk, mengawasi serta membantu tugas kalimbubu-nya dalam suatu kewajiban dalam upacara adat. Ada pula yang disebut Anak Beru Singkuri, yaitu anak beru-nya si Anak Beru Menteri. Anak beru ini mempersiapkan hidangan dalam konteks upacara adat.
== Bahasa dan aksara ==
{{Utama|Bahasa Karo|Surat Batak}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Bamboe tabaks- en wichelkoker met Bataks schrift TMnr 512-4.jpg|thumb|upright|Ukiran dari sebuah tulisan ratapan Karo (''Bilang-bilang'') menggunakan Surat Batak pada media bambu.]]
Bahasa Karo adalah salah satu bahasa [[rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]] yang digolongkan ke dalam bahasa [[Rumpun bahasa Batak#Pembagian|Batak Utara]]<ref>https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Sumatra%20Utara</ref>; yang utamanya dituturkan oleh masyarakat Batak Karo di wilayah Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]], Kabupaten [[Kabupaten Langkat|Langkat]], Kabupaten [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]], Kabupaten [[Kabupaten Dairi|Dairi]], dan Kota [[Kota Medan|Medan]].
Aksara yang digunakan oleh orang Karo adalah Tulisen Karo yang merupakan varian dari [[Surat Batak]]. Aksara ini adalah aksara kuno yang dipergunakan oleh masyarakat Batak Karo, akan tetapi pada saat ini penggunaannya sangat terbatas bahkan hampir tidak pernah digunakan lagi.{{clear}}
== Kalender Karo ==
=== Nama-nama bulan ===
Adapun nama-nama bulan dan binatang atau benda apa yang bersamaan dengan bulan bersangkutan adalah sebagai berikut:
* Bulan ''Sipaka sada'' merupakan bulan [[kambing]]
* Bulan ''Sipaka dua'' merupakan bulan [[lembu]]
Baris 668 ⟶ 248:
=== Nama-nama hari ===
Nama-nama hari pada suku Karo apabila diperhatikan banyak miripnya dengan kata-kata [[bahasa Sanskerta]]. Setiap hari dari [[tanggal]] itu mempunyai makna atau pengertian tertentu. Oleh karena itu apabila seseorang hendak merencanakan sesuatu, misalnya keberangkatan ke tempat jauh, [[berperang]] ke medan laga, memasuki rumah baru dan berbagai kegiatan lainnya. selalu dilihat harinya yang dianggap paling cocok. Di sinilah besarnya peranan "[[guru]] si beloh niktik wari" (dukun/orang tua yang pintar melihat hari dan bulan yang baik dan serasi), yang dengan perhitungannya secara saksama, ia menyarankan agar suatu acara yang direncanakan dilakukan pada hari X.
Adapun nama yang 30 dalam satu bulan adalah sebagai berikut:
{{Col|2}}
# ''Aditia''<!-- adalah hari/wari medalit, mehuli mena, ngumbung, arih-arih (runggu)-->
# ''Suma''<!-- adalah hari/wari sidua nahe, manusia ras manuk, wari kurang mehuli, ngkuruk lubang lamehuli, mehuli erburu, niding, ngkawil, njala.-->
Baris 706 ⟶ 284:
{{EndDiv}}
== Budaya
[[Berkas:Museum Pusaka Karo (Berastagi).jpg|thumb|upright|[[Museum Pusaka Karo]] di [[Berastagi, Karo|Berastagi]].]]
Orang Karo mempunyai beberapa kebudayaan tradisional, mulai dari kesenian (sastra), dan [[Tari rakyat|tari tradisional]]. Beberapa tari tradisional Karo adalah:
{{Col|3}}
* [[Piso Surit]]
* [[Tari Lima Serangkai]]
*
* Tari
* Tari
* Tari Ndurung
* Tari
* Tari
* Tari
*
* Pantun
* Petatah petitih
Baris 726 ⟶ 305:
* Senandung/nandung (dendang)
* Gendang
* Guro
* Gurindam
* Anding-andingen
* Kuan
* Bilang-
* Cakap Lumat
* Dengang Duka
* Gundala Gundala
* Tari sambut/tari penyambutan/tari persembahan (
{{EndDiv}}
=== Seni
Seni bela diri orang karo merupakan [[Silat Karo]] yang dalam bahasa [[bahasa Karo|Karo]] disebut ''ndikar''. Kata tersebut mulai jarang digunakan masyarakat Karo sehingga kini asing terdengar. Masyarakat Karo dewasa ini cenderung menyebutnya dengan nama Silat Karo saja.
Kata ''ndikar'' untuk penamaan bela diri/silat dalam bahasa Karo kadang kerap disamakan dengan kata ''pandikar''. Kata ''ndikar'' hanya untuk menyebut silat/bela diri, sedangkan ''pandikar'' merupakan seseorang yang mempunyai ilmu bela diri yang tinggi atau bisa juga orang yang mendalami ilmu bela diri dan memiliki ilmu bela diri.
=== Seni musik ===
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een verzameling Karo Batak objecten waaronder muziekinstrumenten een mand een zwaard een wichelboek een palmwijnkoker en een aantal doeken TMnr 60011124.jpg|thumb|upright|Instrumen alat-alat musik tradisional Karo.]]
Alat musik tradisional
Unsur disini terdiri dari beberapa alat musik tradisional Karo seperti
Jadi
=== Seni
[[Berkas:Tari-Seni-Landek.jpg|jmpl|Pasangan Karo menari.]]
Tari dalam bahasa [[Bahasa Karo|Karo]] disebut "''landek"''. Pola dasar tari Karo adalah posisi tubuh, gerakan tangan, gerakan naik turun lutut ''(endek)'' disesuaikan dengan tempo gendang dan gerak kaki. Pola dasar tarian itu ditambah dengan variasi tertentu sehingga tarian tersebut menarik dan indah.
Tarian berkaitan adat misalnya memasuki rumah baru, pesta perkawinan, upacara kematian dan lain-lain. Tarian berkaitan dengan ritus dan religi biasa dipimpin oleh guru (dukun). Misalnya tari mulih-mulih, tari tungkat, erpangir ku lau, tari baka, tari begu deleng, tari muncang, dan lain-lain.
Tarian berkaitan dengan hiburan digolongkan secara umum. Misalnya tari gundala-gundala, tari ndikkar dan lain-lain. Sejak tahun 1960 tari Karo bertambah dengan adanya tari kreasi baru. Misalnya tari lima serangkai yang dipadu dari lima jenis tari yaitu tari morah-morah, tari perakut, tari cipa jok, tari patam-patam lance dan tari kabang kiung. Setelah itu muncul pula tari piso surit, tari terang bulan, tari roti manis dan tari tanam padi.
=== Seni ukir/pahat ===
Keragaman seni pahat dan ukir etnis Karo terlihat dari corak ragam bangunannya. Dulu orang yang ahli membuat bangunan Karo disebut "Pande Tukang".
Hal ini terlihat dari jenis-jenis bangunan Karo seperti rumah [[Siwaluh Jabu]], Geriten, Jambur, Batang, Lige-lige, Kalimbaban, Sapo Gunung, dan Lipo. Seni ukir yang menjadi kekayaan kesenian Karo terlihat pada setiap ukiran bangunannya seperti Ukir Cekili Kambing, Ukir Ipen-Ipen, Ukir Embun Sikawiten, Ukir Lipan Nangkih Tongkeh, Ukir Tandak Kerbo Payung, Ukir Pengeretret, dan Ciken.
Suku Karo juga memiliki [[drama]] tradisional yang disebut dengan Gundala-Gundala.
== Kegiatan kebudayaan
* [[Kerja Tahun|Merdang Merdem]]: "Kerja tahun" yang disertai "''Gendang guro-guro aron''".
*
* [[Mengket Rumah Mbaru]]: Pesta perayaan memasuki rumah (adat/ibadat) baru.
* Mbesur-mbesuri: "Mengenyangkan" memberi makan untuk wanita yang hamil 7 bulan, dengan harapan memenuhi keinginannya sebelum melahirkan.
* Cawir Metua: Upacara adat/ritual kematian.
* Ndilo Udan: Memanggil hujan.
* Rebu-rebu: Mirip dengan pesta "''kerja tahun"''.
* Ngumbung: Hari jeda "aron" (kumpulan pekerja di desa).
* [[Erpangir Ku Lau]]: Penyucian diri (''untuk membuang sia''l).
* Raleng Tendi: "''Ngicik Tendi''", yaitu memanggil jiwa setelah seseorang kurang tenang karena terkejut secara suatu kejadian yang tidak disangka-sangka.
* Motong Rambai: Pesta kecil keluarga-handai taulan untuk memanggkas habis rambut bayi (balita) yang terjalin dan tidak rapih.
* Ngaloken Cincin Upah Tendi: Upacara keluarga pemberian cincin permintaan dari keponakan (''dari Mama ke Bere-bere atau dari Bibi ke Permain'').
* Manok Sangkepi
* [[Mbaba Belo Selambar]] (MBS): Rangkaian ritus [[Pernikahan adat Karo]]
*
== Kuliner khas ==
=== Makanan ===
[[Berkas:BPK Gintingta Tigapanah.jpg|thumb|upright|Rumah makan [[babi panggang karo]] di [[Tigapanah, Karo|Tigapanah]].]]
Kuliner Karo banyak ragamnya, salah satu yang terkenal adalah [[babi panggang karo]], sering disingkat sebagai BPK. Babi panggang karo dibuat dengan cara memanggang babi yang sebelumnya telah diberi bumbu khas, yang di dalamnya terdapat ''tuba'' atau [[andaliman]]. Umumnya orang Karo yang menjual babi panggang karo di warung makan ataupun restoran, namun tidak jarang juga ditemukan orang non-Karo yang juga menjual hidangan tersebut seperti orang [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Nias|Nias]], dan lain-lain.
Kuliner Karo lainnya meliputi: ''kidu-kidu'', ''manuk getah'', [[Arsik|''arsik nurung mas'']], [[Cimpa|''cimpa'']], ''unung-unung'', ''cincang bohan'', [[Pagit-pagit|''pagit-pagit'']], ''trites'', ''gule kuta-kuta'' (gulai ayam kampung), [[Tasak Telu|''tasak telu'']], mi keling, bihun bebek, [[bika ambon]], lemang Karo, ''cipera'', anyang pakis, [[Gule bulung gadung|''gule bulung gadung'']], dan lain-lain.
=== Minuman ===
Selain makanan, minuman khas Karo pun banyak macam ragamnya. Minuman yang terkenal adalah s''usu kitik'', yaitu teh susu telur khas Karo. Minuman ini umumnya disajikan di warung kopi di daerah Karo.
{{clear}}
== Lagu daerah
Beberapa lagu yang berasal dari daerah Karo adalah:
* Piso Surit
* Mbiring Manggis
Baris 816 ⟶ 387:
* Deleng Sinabung
==
[[Berkas:Desa Perteguhen, Simpang Empat, Karo.jpg|thumb|upright|Gereja [[Gereja Batak Karo Protestan|GBKP]] dan masjid yang berhadapan di [[Perteguhen, Simpang Empat, Karo|Perteguhen]]. ]]
Mayoritas masyarakat Karo memeluk agama [[Protestanisme|Kristen Protestan]] (57.5%), [[Katolik|Kristen Katolik]] (18.7%), [[Islam]] (21.3%), dan [[Pemena]] (1.1%). Lalu ada sebagian kecil yang beragama [[Agama Hindu|Hindu]] dan [[Agama Buddha|Buddha]] yaitu sekitar 1.4%.
Sebagian kecil orang Karo di Dusun [[Lau Rakit, Sinembah Tanjung Muda Hilir, Deli Serdang|Pintu Besi]] menganut agama [[Agama Hindu|Hindu]] yang dimana memiliki kemiripan dengan agama [[Hinduisme Bali|Hindu Bali]] mulai dari tempat ibadah berupa [[pura]] hingga upacara keagamaan.<ref>[https://medanbisnisdaily.com/m/news/online/read/2020/03/25/103996/melihat_umat_hindu_di_tanah_karo/]</ref>
Umumnya pemeluk agama [[Pemena]] (agama awal dan agama asli Karo) berada di desa yang berada di dekat atau di kaki [[Gunung Sinabung]].
=== Gereja yang didominasi
[[Berkas:GBKP Rg. Kabanjahe Kota, Klasis Kabanjahe 01.jpg|thumb|upright|Gereja [[Gereja Batak Karo Protestan|GBKP]] [[Kabanjahe, Karo|Kabanjahe]].]]
* [[Gereja Batak Karo Protestan|Gereja Batak dan Karo Protestan]] (GBKP) ''(paling dominan)''
* [[Gereja
{{clear}}
== Tokoh
{{Utama|Daftar tokoh Karo}}
* [[Guru Patimpus|Guru Patimpus Sembiring Pelawi]]
* [[Jamin Ginting|Djamin Ginting Suka]]
* [[Lyodra Ginting]]
* [[Tio Fanta Pinem]]
* [[
* [[Tanta Ginting]]
* [[GT Soerbakti|Gusti Terkelin Surbakti]]
* [[Latief Sitepu]]
* [[Anthony Sinisuka Ginting]]
* [[Arman Depari]]
* [[Tifatul Sembiring]]
== Galeri ==
<gallery>
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ngenkal het omwerken van de grond met puntige stokken Karo-landen TMnr 10010952.jpg|Petani Karo.
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van een jonge Karo Batak vrouw TMnr 60023653.jpg|Wanita Karo zaman
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Primitieve grondbewerking (engkal) met stokken Karo-Hoogvlakte TMnr 10010947.jpg|Petani Karo.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De bekende mandolinespeler Si Datas van Soerbakti Karolanden Noord-Sumatra TMnr 10005387.jpg|
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Karo Batak vrouw in traditionele kleding TMnr 60016026.jpg|Foto
</gallery>
{{Commonscat|Batak Karo people|Suku Karo}}
== Referensi ==
{{
== Bacaan lanjutan terkait ==
Baris 869 ⟶ 436:
== Pranala luar ==
* [http://books.google.co.uk/books?hl=en&lr=&id=IdeKhwOIpggC books.google.co.uk]
* [http://www.hawaii.edu/indolang/downloads/Archipel65.pdf hawaii.edu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100604183047/http://www.hawaii.edu/indolang/downloads/Archipel65.pdf |date=2010-06-04 }}
{{Suku Karo}}
{{Suku Bangsa Batak}}
{{Suku bangsa di Indonesia}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Suku bangsa di Aceh]]
[[Kategori:Suku bangsa di Sumatra]]
[[Kategori:Kelompok etnik di Indonesia]]
|