Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mfalemi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Ejaan
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia''' (disingkat YGDI) merupakan sebuah yayasan yang didirikan oleh Perhimpunan Pasien [[Dialisis]] dan [[Transplantasi]] (PERDIATRIN) pada tanggal [[25 Mei]] [[1983]]. Tujuannya adalah untuk meringankan beban penderita gagal ginjal kronis dan meningkatkan kualitas hidup dari para penderita [[gagal ginjal]] tersebut, serta membantu pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1987, atas bantuan Presiden Republik Indonesia dan SKEP KASAU, YGDI mendirikan pusat dialysis pertama di atas lahan pinjaman di sisi Rumah Sakit Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma. Klinik Dialysis tersebut yang kemudian diberi nama sesuai dengan nama pendiri YGDI
SEKILAS YGDI
merupakan [[Dialysis Center]] di luar rumah sakit pertama di Indonesia. Klinik kedua yang berlokasi di Jatiwaringin dioperasikan pada bulan Mei 2005, guna menampung pasien-pasien yang tidak dapat dilayani di Halim karena keterbatasan kapasitas. Hal ini disebabkan banyaknya pasien yang ingin mendapatkan pelayanan di tempat kami karena faktor biaya yang terjangkau (tarif sosial) dan pelayanan yang baik.
Yayasan [[Ginjal]] Diatrans Indonesia (YGDI) didirikan oleh Perhimpunan Pasien [[Dialisis]] dan
 
[[Transplantasi]] (PERDIATRIN) pada tanggal [[25 Mei 1983]]. Tujuannya adalah untuk meringankan
YGDI, sejak pendiriannya telah berkomitmen untuk membantu meringankan beban penderita dengan menyediakan pelayanan cuci darah yang relatif terjangkau. YGDI tidak pernah menghentikan tindakan [[cuci darah]] seorang penderita hanya karena yang bersangkutan tidak dapat membayar. Penderita dapat tetap melakukan terapi cuci darah dan melakukan pembayaran secara mencicil sesuai dengan kemampuan. Adakalanya usia piutang pasien mencapai tahunan dengan jumlah piutang mencapai jutaan rupiah dan kemudian karena yang bersangkutan meninggal dunia, YGDI dengan pertimbangan kemanusiaan menghapus piutang tersebut.
beban penderita gagal ginjal kronis serta meningkatkan kualitas hidup dari para penderita [[gagal
ginjal]] tersebut dan membantu Pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Pada tahun 1987 atas bantuan Presiden Republik Indonesia dan SKEP KASAU, YGDI mendirikan
pusat dialysis pertama di atas lahan pinjaman di sisi Rumah Sakit Angkatan Udara Halim Perdana
Kusuma. Klinik Dialysis tersebut yang kemudian diberi nama sesuai dengan nama pendiri YGDI
merupakan [[Dialysis Center]] di luar rumah sakit pertama di Indonesia.
Klinik kedua yang berlokasi di Jatiwaringin dioperasikan pada bulan Mei 2005 guna menampung
pasien - pasien yang tidak dapat dilayani di Halim karena keterbatasan kapasitas. Hal ini
disebabkan banyaknya pasien yang ingin mendapatkan pelayanan di tempat kami karena faktor
biaya yang terjangkau (tarif sosial) dan pelayanan yang baik.
YGDI, sejak pendiriannya telah berkomitmen untuk membantu meringankan beban penderita
dengan menyediakan pelayanan cuci darah yang relatif terjangkau. YGDI tidak pernah
menghentikan tindakan cuci darah seorang penderita hanya karena yang bersangkutan tidak
dapat membayar. Penderita dapat tetap melakukan terapi cuci darah dan melakukan
pembayaran secara mencicil sesuai dengan kemampuan. Adakalanya usia piutang pasien
mencapai tahunan dengan jumlah piutang mencapai jutaan rupiah dan kemudian karena yang
bersangkutan meninggal dunia, YGDI dengan pertimbangan kemanusiaan menghapus piutang
tersebut.
 
[[Kategori:Yayasan di Indonesia|Ginjal Diatrans Indonesia]]