Panda raksasa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}} |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(25 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{redirect|Panda}}
{{Speciesbox|fill=true
| name = Panda Raksasa▼
|
▲| species = '''''A. melanoleuca'''''
}}
'''Panda
== Etimologi ==
Nama
== Taksonomi ==
Panda
Selama puluhan tahun, klasifikasi taksonomi panda yang tepat diperdebatkan karena baik
== Deskripsi ==
Panda
== Ekologi ==
=== Diet ===
[[File:Giant Pandas having a snack.jpg|thumb|Panda makan bambu]]
[[File:Pandas playing 640x480.ogv|thumb|Panda makan, berdiri, dan bermain]]
Meskipun diklasifikasikan sebagai karnivor, [[diet]] panda raksasa pada dasarnya adalah herbivor, yang terdiri hampir secara eksklusif dari bambu.<ref>{{Cite journal|date=2018-07-16|title=Panda raksasa|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Panda_raksasa&oldid=24023998|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> Namun, panda raksasa masih memiliki sistem pencernaan karnivor, serta gen karnivor-spesifik,<ref>"(...) menunjukkan bahwa panda kemungkinan memiliki semua komponen yang diperlukan untuk sistem pencernaan karnivora." {{cite journal |vauthors=Li R, Fan W, Tian G, Zhu H, He L, Cai J, Huang Q, Cai Q, Li B, Bai Y, Zhang Z, Zhang Y, Wang W, Li J, Wei F, Li H, Jian M, Li J, Zhang Z, Nielsen R, Li D, Gu W, Yang Z, Xuan Z, Ryder OA, Leung FC, Zhou Y, Cao J, Sun X, Fu Y, Fang X, Guo X, Wang B, Hou R, Shen F, Mu B, Ni P, Lin R, Qian W, Wang G, Yu C, Nie W, Wang J, Wu Z, Liang H, Min J, Wu Q, Cheng S, Ruan J, Wang M, Shi Z, Wen M, Liu B, Ren X, Zheng H, Dong D, Cook K, Shan G, Zhang H, Kosiol C, Xie X, Lu Z, Zheng H, Li Y, Steiner CC, Lam TT, Lin S, Zhang Q, Li G, Tian J, Gong T, Liu H, Zhang D, Fang L, Ye C, Zhang J, Hu W, Xu A, Ren Y, Zhang G, Bruford MW, Li Q, Ma L, Guo Y, An N, Hu Y, Zheng Y, Shi Y, Li Z, Liu Q, Chen Y, Zhao J, Qu N, Zhao S, Tian F, Wang X, Wang H, Xu L, Liu X, Vinar T, Wang Y, Lam TW, Yiu SM, Liu S, Zhang H, Li D, Huang Y, Wang X, Yang G, Jiang Z, Wang J, Qin N, Li L, Li J, Bolund L, Kristiansen K, Wong GK, Olson M, Zhang X, Li S, Yang H, Wang J, Wang J | title = The sequence and de novo assembly of the giant panda genome | journal=Nature | volume = 463 | issue = 21 | pages = 311–317 | year = 2010 | pmid = 20010809 | pmc = 3951497 | doi = 10.1038/nature08696 | bibcode=2010Natur.463..311L |display-authors = 29 }}</ref> dan karena itu mendapatkan sedikit energi dan sedikit protein dari konsumsi bambu. Kemampuan untuk memecah selulosa dan lignin sangat lemah, dan sumber utama nutrisi mereka berasal dari pati dan hemiselulosa. Bagian paling penting dari diet bambu mereka adalah tunas, yang kaya pati yang mereka miliki kemampuan lebih tinggi untuk mencerna daripada karnivor ketat, dan memiliki kandungan protein hingga 32%.<ref>{{cite journal | doi=10.1038/s41396-018-0051-y | title=Usia yang terkait dengan mikrobioma menunjukkan panda raksasa hidup pada hemiselulosa, bukan selulosa | year=2018 | last1=Zhang | first1=Wenping | last2=Liu | first2=Wenbin | last3=Hou | first3=Rong | last4=Zhang | first4=Liang | last5=Schmitz-Esser | first5=Stephan | last6=Sun | first6=Huaibo | last7=Xie | first7=Junjin | last8=Zhang | first8=Yunfei | last9=Wang | first9=Chengdong | last10=Li | first10=Lifeng | last11=Yue | first11=Bisong | last12=Huang | first12=He | last13=Wang | first13=Hairui | last14=Shen | first14=Fujun | last15=Zhang | first15=Zhihe | journal=The ISME Journal | volume=12 | issue=5 | pages=1319–1328 | pmid=29391488 | pmc=5931968 }}</ref><ref>[https://www.smithsonianmag.com/smart-news/bamboo-fake-meat-giant-pandas-180972101/ Bamboo Sebenarnya 'Daging Palsu' bagi Panda Raksasa | Berita Cerdas]</ref> Selama musim tunas, yang berlangsung dari April hingga Agustus, mereka mendapatkan banyak berat badan, yang memungkinkan mereka melewati periode kekurangan nutrisi dari akhir Agustus hingga April, ketika mereka sebagian besar makan daun bambu.<ref>[https://www.technologynetworks.com/immunology/news/pandas-gut-bacteria-may-help-them-fatten-up-while-eating-bamboo-357615 Bakteri Usus Panda Mungkin Membantu Mereka Menggemukkan Saat Makan Bambu | Jaringan Teknologi]</ref> Panda dilahirkan dengan usus steril dan memerlukan bakteri yang diperoleh dari tinja ibu mereka untuk mencerna vegetasi.<ref>{{cite web |url=https://www.bbc.co.uk/nature/adaptations/Coprophagia |title=BBC Nature — Video Pemakan Kotoran, berita dan fakta |publisher=Bbc.co.uk |access-date=27 November 2011 |archive-date=29 December 2011 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111229185647/http://www.bbc.co.uk/nature/adaptations/Coprophagia |url-status=mati }}</ref> Panda raksasa adalah hewan yang sangat spesialis dengan adaptasi unik, dan telah hidup di hutan bambu selama jutaan tahun.<ref name=si>{{cite web
|url=http://nationalzoo.si.edu/animals/giantpandas/pandafacts/default.cfm
|work=nationalzoo.si.edu
|publisher=National Zoological Park
|access-date=8 Juni 2012
|archive-date=23 Juni 2012
|archive-url=https://web.archive.org/web/20120623163015/http://nationalzoo.si.edu/Animals/GiantPandas/PandaFacts/default.cfm
|url-status=hidup
}}</ref>
Rata-rata panda raksasa memakan sebanyak {{cvt|9|to|14|kg}} tunas bambu sehari untuk mengompensasi konten energi terbatas dari dietnya. Pemakanan jumlah bahan yang begitu besar memungkinkan dan diperlukan karena lintasan cepat jumlah besar bahan tumbuhan yang tidak dapat dicerna melalui saluran pencernaan yang pendek dan lurus.<ref name="ReferenceA">{{cite journal|last1=Dierenfeld|first1=E. S.|last2=Hintz|first2=H. F.|last3=Robertson|first3=J. B.|last4=Van Soest|first4=P. J.|last5=Oftedal|first5=O. T.|title=Pemanfaatan bambu oleh panda raksasa|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-nutrition_1982-04_112_4/page/636|journal=Journal of Nutrition|date=1982|volume=112|issue=4|pages=636–641|pmid=6279804|doi=10.1093/jn/112.4.636}}</ref><ref>{{cite journal|last1=Finley|first1=T. G.|last2=Sikes|first2=Robert S.|last3=Parsons|first3=Jennifer L.|last4=Rude|first4=Brian J.|last5=Bissell|first5=Heidi A.|last6=Ouellette|first6=John R.|title=Daya Cerna Energi Panda Raksasa pada Diet Hanya Bambu dan Diet Tambahan|journal=Zoo Biology|date=2011|volume=30|issue=2|pages=121–133|doi=10.1002/zoo.20340|pmid=20814990}}</ref> Namun demikian, juga dicatat bahwa lintasan cepat dari digesta membatasi potensi pencernaan mikroba di saluran pencernaan,<ref name="ReferenceA"/> membatasi bentuk pencernaan alternatif. Dengan diet yang volumin, panda raksasa buang air besar hingga 40 kali sehari.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/wales/5095448.stm|title=Pengujian Panda Membawa Harapan Populasi|publisher=BBC|access-date=28 Oktober 2010|date=20 Juni 2006|archive-date=26 Maret 2012|archive-url=https://web.archive.org/web/20120326121834/http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/wales/5095448.stm|url-status=hidup}}</ref> Masukan energi terbatas yang diberlakukan padanya oleh dietnya telah memengaruhi perilaku panda. Panda raksasa cenderung membatasi interaksi sosialnya dan menghindari medan curam untuk membatasi pengeluaran energinya.<ref name="Johnson">{{Cite news|last1=Ciochon|first1=Russell L.|last2=Eaves-Johnson|first2=K. Lindsay|date=20 Juli 2007|title=Bamboozled! Sejarah Alam yang Menarik dari Keluarga Panda Raksasa|url=http://scitizen.com/screens/blogPage/viewBlog/sw_viewBlog.php?idTheme=27&idContribution=855|archive-url=https://web.archive.org/web/20070721092645/http://www.scitizen.com/screens/blogPage/viewBlog/sw_viewBlog.php?idTheme=27&idContribution=855|archive-date=21 Juli 2007|access-date=22 Juli 2008|periodical=Scitizen}}</ref>
Diperkirakan bahwa panda dewasa menyerap sekitar {{cvt|54.8|–|66.1|mg}} [[sianida]] setiap hari melalui dietnya. Untuk mencegah keracunan, mereka telah berevolusi menjadi mekanisme anti-toksik untuk melindungi diri mereka sendiri. Sekitar 80% sianida dimetabolisme menjadi tiocianat yang kurang beracun dan dikeluarkan dalam urin, sementara 20% sisanya dinetrifikasi oleh jalur minor lainnya.<ref>{{cite journal | doi=10.1038/srep34700 | title=Sumber daya makanan membentuk perubahan adaptif fungsi detoksifikasi sianida pada panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) | year=2016 | last1=Huang | first1=He | last2=Yie | first2=Shangmian | last3=Liu | first3=Yuliang | last4=Wang | first4=Chengdong | last5=Cai | first5=Zhigang | last6=Zhang | first6=Wenping | last7=Lan | first7=Jingchao | last8=Huang | first8=Xiangming | last9=Luo | first9=Li | last10=Cai | first10=Kailai | last11=Hou | first11=Rong | last12=Zhang | first12=Zhihe | journal=Scientific Reports | volume=6 | page=34700 | pmid=27703267 | pmc=5050549 | bibcode=2016NatSR...634700H }}</ref>
Dua ciri paling khas dari panda, ukurannya yang besar dan wajah bundarnya, adalah [[adaptasi]] terhadap diet bambunya. Antropolog [[Russell Ciochon]] mengamati: "[jauh] seperti gorila pemakan tumbuhan, area permukaan tubuh yang rendah terhadap volume tubuh [panda raksasa] merupakan indikator laju metabolisme yang lebih rendah. Laju metabolisme yang lebih rendah dan gaya hidup yang lebih sedentari memungkinkan panda raksasa untuk hidup dari sumber daya yang miskin nutrisi seperti bambu."<ref name = Johnson/> Demikian pula, wajah bundar panda raksasa adalah hasil dari otot rahang yang kuat, yang melekat dari bagian atas kepala ke rahang.<ref name = Johnson/> Gigi geraham besar menghancurkan dan menggiling bahan tumbuhan berserat.
Ciri-ciri morfologi dari kerabat punah dari panda raksasa mengisyaratkan bahwa sementara panda raksasa purba bersifat omnivora 7 juta tahun yang lalu (mya), ia hanya menjadi herbivor sekitar 2-2,4 mya dengan munculnya ''[[Ailuropoda microta|A. microta]]''.<ref name="ReferenceB">{{cite journal|last1=Jin|first1=C|last2=Ciochon|first2=R. L.|last3=Dong|first3=W|last4=Hunt Jr|first4=R. M.|last5=Liu|first5=J|last6=Jaeger|first6=M|last7=Zhu|first7=Q|title=Tengkorak pertama dari panda raksasa paling awal|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|date=2007|volume=104|issue=26|pages=10932–10937|doi=10.1073/pnas.0704198104|pmid=17578912|pmc=1904166|bibcode=2007PNAS..10410932J|doi-access=free}}</ref><ref name="ReferenceC">{{cite journal|last1=Zhao|first1=S|last2=Zheng|first2=P|last3=Dong|first3=S|last4=Zhan|first4=X|last5=Wu|first5=Q|last6=Guo|first6=X|last7=Hu|first7=Y|last8=He|first8=W|last9=Zhang|first9=S|last10=Fan|first10=W|last11=Zhu|first11=L|last12=Li|first12=D|last13=Zhang|first13=X|last14=Chen|first14=Q|last15=Zhang|first15=H|last16=Zhang|first16=Z|last17=Jin|first17=X|last18=Zhang|first18=J|last19=Yang|first19=H|last20=Wang|first20=J|last21=Wang|first21=J|last22=Wei|first22=F|title=Sequencing genom seluruh panda raksasa memberikan wawasan tentang sejarah demografis dan adaptasi lokal|journal=Nature Genetics|date=2013|volume=45|issue=1|pages=67–71|doi=10.1038/ng.2494|pmid=23242367|s2cid=1261505}}</ref> Pemetaan genom panda raksasa menunjukkan bahwa pergantian diet dapat dimulai dari hilangnya reseptor rasa umami T1R1/T1R3 tunggal, yang disebabkan oleh dua mutasi pergeseran bingkai dalam ekson T1R1.<ref name="autogenerated311">{{cite journal|last1=Li|first1=R|last2=Fan|first2=W|last3=Tian|first3=G|last4=Zhu|first4=H|last5=He|first5=L|last6=Cai|first6=J|last7=Huang|first7=Q|last8=Cai|first8=Q|last9=Li|first9=B|last10=Bai|first10=Y|last11=Zhang|first11=Z|last12=Zhang|first12=Y|last13=Wang|first13=W|last14=Li|first14=J|last15=Wei|first15=F|last16=Li|first16=H|last17=Jian|first17=M|last18=Li|first18=J|last19=Zhang|first19=Z|last20=Nielsen|first20=R|last21=Li|first21=D|last22=Gu|first22=W|last23=Yang|first23=Z|last24=Xuan|first24=Z|last25=Ryder|first25=O. A.|last26=Leung|first26=F. C.|last27=Zhou|first27=Y|last28=Cao|first28=J|last29=Sun|first29=X|last30=Fu|first30=Y|title=Sekuen dan perakitan de novo genom panda raksasa|journal=Nature|volume=463|issue=7279|pages=311–317|pmid=20010809|pmc=3951497|year=2010|display-authors=29|doi=10.1038/nature08696|bibcode=2010Natur.463..311L}}</ref> Rasa umami sesuai dengan kadar glutamat yang tinggi seperti yang ditemukan dalam daging dan mungkin telah mengubah pilihan makanan panda raksasa.<ref name="autogenerated1">{{cite journal|last1=Jin|first1=K|last2=Xue|first2=Chenyi|last3=Wu|first3=Xiaoli|last4=Qian|first4=Jinyi|last5=Zhu|first5=Yong|last6=Yang|first6=Zhen|last7=Yonezawa|first7=Takahiro|last8=Crabbe|first8=M. James C.|last9=Cao|first9=Ying|last10=Hasegawa|first10=Masami|last11=Zhong|first11=Yang|last12=Zheng|first12=Yufang|title=Mengapa panda raksasa memakan bambu? Analisis perbandingan gen yang berkaitan dengan nafsu makan hadiah di antara mamalia|journal=PLOS ONE|date=2011|volume=6|issue=7|pages=22602|bibcode=2011PLoSO...622602J|doi=10.1371/journal.pone.0022602|pmid=21818345|pmc=3144909|doi-access=free}}</ref> Meskipun pseudogenisasi reseptor rasa umami dalam ''Ailuropoda'' bersamaan dengan pergantian diet menjadi herbivora, ini kemungkinan merupakan hasil dari, bukan penyebab perubahan diet.<ref name="ReferenceC"/><ref name="autogenerated311"/><ref name="autogenerated1"/><ref>{{Cite web|last=Chen, D. Y.; Wen, D. C.; Zhang, Y. P.; Sun, Q. Y.; Han, Z. M.; Liu, Z. H.; Shi, P.; Li, J. S.; Xiangyu, J. G.; Lian, L.; Kou, Z. H.; Wu, Y. Q.; Chen, Y. C.; Wang, P. Y.; Zhang, H. M|title=how many pandas are left in the world|url=https://10hunting.com/how-many-pandas-are-left-in-the-world/|website=Biology of Reproduction|access-date=2009-11-28}}</ref> Waktu mutasi untuk gen T1R1 pada panda raksasa diperkirakan 4,2 mya<ref name="ReferenceC"/> sedangkan bukti fosil menunjukkan konsumsi bambu pada spesies panda raksasa setidaknya 7 mya,<ref name="ReferenceB"/> menandakan bahwa meskipun herbivora lengkap terjadi sekitar 2 mya, pergantian diet ini dimulai sebelum hilangnya fungsi T1R1.
Panda memakan sekitar 25 spesies bambu di alam liar, seperti ''[[Fargesia dracocephala]]''<ref name=chinaflora>{{Cite book| last =Li| first =De-Zhu; Guo, Zhenhua; Stapleton, Chris| contribution =Fargesia dracocephala| year =2007| title =Flora of China| editor-last =Wu| editor-first =Z. Y.| editor2 =Raven, P.H.| editor3 =Hong, D.Y.| volume =22| page =93| place =Beijing| publisher =Science Press; St. Louis: Missouri Botanical Garden Press| contribution-url =http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=200025413| access-date =7 November 2007| archive-date =9 January 2012| archive-url =https://web.archive.org/web/20120109002236/http://efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=200025413| url-status =live}}</ref> dan ''[[Fargesia rufa]]''.<ref name=chinaflora2>{{Cite book| last =Li| first =De-Zhu| author2 =Guo, Zhenhua| author3 =Stapleton, Chris| contribution =Fargesia rufa| year =2007| title =Flora of China| editor-last =Wu| editor-first =Z. Y.| editor2 =Raven, P.H.| editor3 =Hong, D.Y.| volume =22| page =81| place =Beijing| publisher =Science Press; St. Louis: Missouri Botanical Garden Press| contribution-url =http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=200025444| access-date =7 November 2007| archive-date =10 November 2016| archive-url =https://web.archive.org/web/20161110092337/http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=200025444| url-status =live}}</ref> Hanya beberapa spesies bambu yang tersebar luas di dataran tinggi tempat panda sekarang tinggal. Daun bambu mengandung kadar protein tertinggi; batangnya lebih sedikit.<ref>{{cite web|url=http://lrrd.cipav.org.co/lrrd4/2/dolberg.htm|title=Progress in the utilization of urea-ammonia treated crop residues: biological and socio-economic aspects of animal production and application of the technology on small farms|last=Dolberg|first=Frands|date=1 August 1992|publisher=University of Arhus|access-date=10 August 2010|archive-date=7 July 2011|archive-url=https://web.archive.org/web/20110707053325/http://lrrd.cipav.org.co/lrrd4/2/dolberg.htm|url-status=live}}</ref>
Karena berbunga, mati, dan regenerasi bersama dari semua bambu dalam satu spesies, panda raksasa harus memiliki setidaknya dua spesies berbeda yang tersedia dalam area habitatnya untuk menghindari kelaparan. Meskipun sebagian besar bersifat herbivora, panda raksasa masih memiliki gigi berbentuk beruang dan akan memakan daging, ikan, dan telur saat tersedia. Di penangkaran, kebanyakan kebun binatang menjaga diet bambu panda raksasa, meskipun beberapa akan memberikan biskuit atau suplemen makanan khusus.<ref>{{harvnb|Lumpkin|Seidensticker|2007|pp=63–64}} (nomor halaman sesuai edisi tahun 2002)</ref>
Panda akan berpindah antara habitat yang berbeda jika diperlukan, sehingga mereka dapat mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan dan menjaga keseimbangan diet untuk reproduksi. Selama enam tahun, ilmuwan mempelajari enam panda yang diberi pelacak GPS di Cagar Alam Foping di Pegunungan Qinling. Mereka mencatat kebiasaan makan dan kawin mereka dan menganalisis sampel makanan dan kotoran mereka. Panda akan berpindah dari lembah ke Pegunungan Qinling dan hanya akan kembali ke lembah di musim gugur. Selama bulan-bulan musim panas, pucuk bambu kaya protein hanya tersedia di ketinggian yang lebih tinggi yang menyebabkan kadar kalsium rendah pada panda. Selama musim kawin, panda akan kembali ke ketinggian yang lebih rendah untuk memakan daun bambu yang kaya kalsium.<ref>{{cite news|title=Pandas roam to find better bamboo|url=http://www.australiangeographic.com.au/news/2014/07/pandas-roam-to-find-better-bamboo|access-date=17 November 2014|website=Australian Geographic|date=25 July 2014|archive-date=11 November 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20141111085148/http://www.australiangeographic.com.au/news/2014/07/pandas-roam-to-find-better-bamboo|url-status=live}}</ref>
===Predator===
Meskipun panda raksasa dewasa memiliki sedikit predator alami selain manusia, anak-anak yang belum dewasa rentan terhadap serangan [[Macan tutul salju|beruang salju]], [[Musang leher-kuning|martes kepala kuning]],<ref>{{cite web|title=Predator of giant panda|url=http://wwf.panda.org/what_we_do/endangered_species/giant_panda/panda/kung_fu_panda_enemies_defences/|publisher=WWF|access-date=22 November 2017|archive-date=1 December 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20171201042226/http://wwf.panda.org/what_we_do/endangered_species/giant_panda/panda/kung_fu_panda_enemies_defences/|url-status=live}}</ref> elang, anjing hutan liar, dan [[beruang hitam Asia]]. Sub-dewasa dengan berat hingga {{convert|50|kg|lb|abbr=on}} mungkin rentan terhadap pemangsaan oleh [[macan dahan Cina|macan dahan]].<ref name="Schaller et al., 1985">{{cite book |author=Schaller, G.B., Jinchu, H., Wenshi, P., and Jing, Z. |year=1985 |title=The giant pandas of Wolong |publisher=University of Chicago Press |location=Chicago and London}}</ref>
== Kegunaan dan interaksi terhadap manusia ==
=== Awal penemuan ===
Panda
=== Diplomasi Panda ===
Baris 53 ⟶ 64:
=== Konservasi ===
Panda
<!-- (tidak terlalu dibutuhkan, sembunyikan)
== Panda dalam budaya pop ==
Baris 80 ⟶ 91:
* Ryder, Joanne (2001). ''Little panda: The World Welcomes Hua Mei at the San Diego Zoo''. New York: Simon & Schuster.
* {{Cite book|last=Schaller|first= George B.|year=1993|title=The Last Panda|place= Chicago|publisher=University of Chicago Press|url =http://books.google.com/?id=BkU6IwfjmYAC|isbn=0-226-73628-8|ref=harv|postscript=<!--None-->}} (There are also several later reprints)
* {{cite journal | doi = 10.1644/BRB-226.1 | last1 = Wan | first1 = Q.-H. | last2 = Wu | first2 = H. | last3 = Fang | first3 = S.-G. | year = 2005 | title = A New Subspecies of Giant Panda (''Ailuropoda melanoleuca'') from Shaanxi, China | url =
* Warren, Lynne (July 2006). "Panda, Inc." ''National Geographic''. (About Mei Xiang, Tai Shan and the Wolong Panda Research Facility in Chengdu China).
Baris 95 ⟶ 106:
* [http://www.zoovienna.at/grosserpanda.html Tiergarten Schönbrunn] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050208031252/http://www.zoovienna.at/grosserpanda.html |date=2005-02-08 }} (Vienna)
* [http://www.zoo-berlin.de/tiere/tier_prom_baobao.html Zoologischer Garten Berlin] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050311031346/http://www.zoo-berlin.de/tiere/tier_prom_baobao.html |date=2005-03-11 }}
{{Carnivora|C.}}{{Authority control}}▼
▲{{Authority control}}
{{Taxonbar|from=Q33602}}
|