Ratu Hemas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(51 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[Gelar kebangsawanan Jawa|Gusti Kanjeng Ratu]]
|name =
|honorific-suffix =
|
|
|
|caption =
|order =
|office = [[Daftar raja Jawa|Permaisuri Yogyakarta]]
|term_start = [[7 Maret]] [[1989]]
|term_end =<!-- Jangan diisi apabila sedang menjabat atau baru terpilih. (Agar muncul tulisan "Sedang Menjabat") -->
|vicepresident =▼
|deputy =▼
|lieutenant =▼
|monarch = [[Hamengkubuwana X]]
|president = [[Soeharto]]<br />[[B.J. Habibie]]<br />[[Abdurrahman Wahid]]<br />[[Megawati Soekarnoputri]]<br />[[Susilo Bambang Yudhoyono]]<br />[[Joko Widodo]]<br>
[[Prabowo Subianto]]
|primeminister =
|succeeding = <!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->▼
|taoiseach =▼
▲|succeeding =<!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->
|predecessor =
|successor = <!-- Jangan diisi atau isi dengan "Belum ada" apabila sedang menjabat atau baru terpilih. -->
|order2 =
|office2 = [[Daftar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia|Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]]
|term_start2
|term_end2 =
|
|
|vicepresident2 =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->▼
|viceprimeminister2 =<!-- Can be repeated up to eight times by changing the number -->▼
|president2 =
|alongside2 =
|predecessor2 = [[Nono Sampono]]<br>[[Mahyudin]]<br>[[Sultan Bachtiar Najamudin]]
|term_start3 = 2 Oktober 2009
|
| 1blankname3 = Ketua DPD
|successor2 =[[Nono Sampono]]<br>Darmayanti Lubis▼
| 1namedata3 = [[Irman Gusman]]<br>[[Mohammad Saleh]]
|alongside3 = La Ode Ida (2009–2014) dan [[Farouk Muhammad]] (2014–2017)
|predecessor3 = [[Irman Gusman]]<br>La Ode Ida
|office4 = Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]]<br>dari [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|term_start4 = 1 Oktober 2004
|predecessor4 = <!-- kalau mengganti di tengah jabatan -->
|successor4 = <!-- kalau diganti di tengah jabatan -->
|birth_date = {{birth date and age|1952|10|31}}
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|restingplace =
|restingplacecoordinates =
|birthname = Tatiek
|nationality = {{INA}}
|party = {{parpolicon|Independen}}
|otherparty = <!--For additional political affiliations -->
|spouse = {{marriage|[[Hamengkubuwana X]]|1971}}
|partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
|relations =
|children = {{Plainlist|
* GRA Nurmalita Sari/GKR Pembayun/[[GKR Mangkubumi]]
* GRA Nurmagupita/[[GKR Condrokirono]]
* GRA Nurkamnari Dewi/[[GKR Maduretno]]
* GRA Nurabra Juwita/[[GKR Hayu]]
* GRA Nurastuti Wijareni/[[Bendara|GKR
|
|mother = Susamtilah Soepono
|residence =
|alma_mater = [[Universitas Trisakti]]
|occupation =
|profession = [[Politikus]]
|religion =
|signature =
|website =
}}
{{Keluarga Kerajaan Yogyakarta}}▼
'''Gusti Kanjeng Ratu Hemas''' (nama lahir '''Tatiek Dradjad Supriastuti'''; {{lahirmati|[[Jakarta]]|31|10|1952}}<ref name="viva">{{id}} [http://us.politik.news.viva.co.id/news/read/11798-dari_tembok_kraton_ke_senayan Dari Tembok Kraton ke Senayan]</ref>) adalah [[permaisuri]] dari Sri Sultan [[Hamengkubuwana X]], yaitu raja [[Kasultanan Yogyakarta]] sejak tahun [[1989]] dan [[Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta|Gubernur]] [[Yogyakarta|Daerah Istimewa Yogyakarta]] sejak tahun [[1998]].<ref name="viva"/> Sejak tahun 2004, Ratu Hemas menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia]] asal Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].<ref name="dpd">{{Cite web |url=http://www.dpd.go.id/anggota/gusti-kanjeng-ratu-hemas |title=Situs Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia |access-date=2013-03-19 |archive-date=2013-03-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130315125754/http://www.dpd.go.id/anggota/gusti-kanjeng-ratu-hemas |dead-url=yes }}</ref> Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Daerah]] periode 2009-2014 dan 2014-2019.<ref name="SP">[http://www.suarapembaruan.com/home/ratu-hemas-gugatan-dpd-ri-tidak-main-main/26457 Suara Pembaruan: Ratu Hemas: Gugatan DPD RI Tidak Main-Main]</ref>▼
▲'''Gusti Kanjeng Ratu Hemas''' (
== Awal kehidupan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Inhuldiging van Sultan Hamengku Buwana X in de kraton met naast hem de Gusti Kanjeng Ratu Hemas TMnr 20018311.jpg|jmpl|250px|
[[Berkas:HB X GKR Hemas.jpg|thumb|250px|[[Sri Sultan Hamengkubuwono X]] dan GKR Hemas mengikuti kirab pernikahan putrinya [[GKR Hayu]] dengan [[KPH Notonegoro]].]]▼
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dilahirkan dengan nama Tatiek Dradjad Supriastuti adalah anak ketiga (perempuan tunggal) dari tujuh bersaudara.<ref name="viva"/> Ia tinggal dan dibesarkan di [[Kebayoran Lama]], [[Jakarta Selatan]].
=== Pertemuan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X ===
▲[[Berkas:HB X GKR Hemas.jpg|thumb|250px|kiri|[[
Sejak kecil setiap tahun keluarganya di Jakarta berlibur ke rumah kakeknya, bekas abdi dalem Kraton di Yogyakarta, di Soronatan.<ref name="viva"/> Pada tahun 1970-an di Yogyakarta, Tatiek (GKR Hemas) bertemu Herjuno Darpito, putera tertua [[Sri Sultan Hamengkubuwono IX]] yang saat itu berkuasa, yang kemudian dinobatkan menjadi [[Sri Sultan Hamengkubuwono X]] di gang.<ref name="viva"/> Pada umur 19 tahun Tatiek menikah dengan Herjuno Darpito (6 tahun lebih tua) dan meninggalkan kuliahnya.<ref name="viva"/> Namanya diganti untuk pertama kalinya menjadi Mangkubumi, dan berganti tiga kali hingga yang terakhir Gusti Kanjeng Ratu Hemas saat Herjuno Darpito naik takhta menjadi [[Sri Sultan Hamengku Buwono X]].<ref name="viva"/> Pernikahannya dikaruniai lima puteri; [[GKR Pembayun]], [[GKR Condrokirono]], [[GKR Maduretno]], [[GKR Hayu]], dan [[Nurastuti Wijareni|GKR Bendara]].<ref name="Tribun"/>
▲{{Keluarga Kerajaan Yogyakarta}}
== Riwayat
* Anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat|MPR RI]] (1997–1999)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2004–2009)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2009–2014)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2014–2019)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2019–2024)
* Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]] (2024–2029)
[[File:Gusti Kanjeng Ratu Hemas at the International Conference on Feminism, 2016-09-24.jpg|thumb|250px|kanan|Ratu Hemas saat berbicara di [[Feminisme|Konferensi Feminisme Internasional]] pada 24 September 2016 di Jakarta.]]
* Anggota DPD (2019-2024)▼
▲== Kegiatan sosial, kiprah dan karier politik ==
== Kiprah dan karier politik ==
▲* Pada awal kegiatannya di Kraton Yogyakarta aktivitas sosial GKR Hemas berkisar di [[Yayasan Sayap Ibu]] dan pemberantasan buta aksara di Yogyakarta sebagai pengajar.<ref name="viva"/> Sebelumnya, GKR Hemas juga pernah menjadi anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] masa jabatan 1997-1999 dari Fraksi Utusan Golongan, dan pernah pula menjadi Pemimpin Redaksi Majalah [[Kartini (majalah)|Kartini]].<ref name="Tribun"/>
[[Berkas:Joko Widodo and Iriana at Yogyakarta Palace in June 2019.jpg|thumb|kiri|250px|Ratu Hemas beserta keluarga menyambut kedatangan Presiden [[Joko Widodo]] dan Ibu Negara [[Iriana]] beserta cucu pertamanya, [[Jan Ethes Srinarendra]] di [[keraton Yogyakarta]] pada Juni 2019.]]
* Pada tahun 2004 GKR Hemas mengajukan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Daerah Istimewa Yogyakarta tanpa partai politik dan terpilih. Ia juga aktif pada organisasi GPSP (Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan) karena ingin memahami kegiatan perempuan, hak hak perempuan dan alasan terjun dalam dunia politik<ref name="viva"/>▼
* Pada November 2008 wawancara dengan Arfi Bambani Amri, Nenden Novianti, A Rizalludin dan Tri Saputro dari VIVAnews Senin GKR Hemas mengungkapkan pandangan politiknya menentang [[UU Pornografi|Undang Undang Pornografi]] karena dinilai menyudutkan perempuan.<ref name="viva"/> Ratu Hemas bahkan ikut turun ke jalan, berdemonstrasi bersama ribuan rakyat Bali menentang, karena walaupun setuju untuk perlindungan anak dan bahaya internet, ia tidak setuju penggunaan undang-undang untuk hal tersebut.<ref name="viva"/>▼
Ratu Hemas pernah menjadi salah satu anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] dengan masa jabatan dari tahun 1997 hingga tahum 1999 dari Fraksi [[Utusan Golongan]].
* Pada tahun 2009 GKR Hemas terpilih kembali menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI independen (tanpa partai politik) untuk masa jabatan 2009-2014 dengan perolehan 941.153 suara, yang di klaim sebagai delapan puluh persen dari masyarakat Yogya.<ref name="dpd"/><ref name="viva2">[http://us.fokus.news.viva.co.id/news/read/193015-hemas--saya-tidak-berpolitik Vivanews Fokus: Ratu Hemas: Saya Masuk DPD Tanpa Parpol]</ref>▼
* Pada November 2012 GKR Hemas bersama dengan [[Laode Ida]], [[I Wayan Sudirta]], dan [[John Pieris]] mewakili Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggugat uji materiil [[Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009]] dan [[Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011]] ke [[Mahkamah Konstitusi]] terkait dengan pasal 22 D UUD 45 mengenai hak hak yang sama antara lembaga DPD dan DPR, dan melemahkan hubungan antara pusat dan daerah.<ref name="SP"/> Selama ini pada proses pembuatan hukum DPD mendapat kekuasaan untuk memberi masukan, tetapi tidak mendapat peran untuk meloloskan hukum tersebut.<ref name="Jakpos">{{en}} [http://www.thejakartapost.com/news/2012/11/07/dpd-seeks-more-authority-lawmaking.html DPD seeks more authority in lawmaking]</ref> DPD ingin badan legislasi giat mendukung keinginan rakyat di daerah, dan mendapat peran untuk kuasa ini.<ref name="Jakpos"/> Wayan menambahkan bahwa berdasar konstitusi DPD juga berhak mengajukan RUU dan telah mengajukan 35 usulan RUU dari DPD RI, tetapi tidak pernah dibahas DPR.<ref name="SP"/> Pendapat sebaiknya DPD RI diperkuat atau dibubarkan saja.<ref name="SP"/> Lima gugatan uji materiil diantaranya adalah 1) kesetaraan peran DPD dalam meloloskan Undang Undang; 2) usulan RUU dari DPD diperlakukan setara dengan usulan pemerintah; 3) Pelibatan DPD dalam semua tingkatan pembahasan; 4) pembahasan RUU hanya oleh tiga lembaga; 5) DPD ikut memberikan persetujuan pembuatan UU.▼
▲
* Pada tanggal 21 Desember 2018, Hemas diberhentikan sementara dari DPD karena beberapa kali tidak menghadiri sidang paripurna DPD serta sudah melewati tahapan sanksi lainnya.<ref name="Kompas1"/>. Akan tetapi, ia akan melawan keputusan Badan Kehormatan DPD melalui jalur hukum.<ref name="Kompas2"> [https://regional.kompas.com/read/2018/12/21/18291151/gkr-hemas-tak-akan-meminta-maaf-dan-memilih-jalur-hukum Kompas: GKR Hemas Tak Akan Meminta Maaf dan Memilih Jalur Hukum]</ref>▼
▲
▲
▲
▲
== Rujukan ==
Baris 109 ⟶ 121:
{{DEFAULTSORT:Hemas, Ratu}}
[[Kategori:Aktivis hak perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Bangsawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Ratu Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPD 2004-2009]]
[[Kategori:Anggota DPD 2009-2014]]
[[Kategori:
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
{{indo-politikus-stub}}
{{bangsawan-stub}}
|