Kalimantan (wilayah Indonesia): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Alamnirvana (bicara | kontrib)
 
(31 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{about|wilayah Indonesia di pulau bernama sama|pulau tersebut|Kalimantan|kegunaan lain|Kalimantan (disambiguasi)}}
{{Geobox|Region| name = Kalimantan
| native_name =
| other_name =
Baris 18:
| part3 = [[Kalimantan Selatan]]
| part4 = [[Kalimantan Barat]]
| part5 = [[Nusantara (ibu kota terencana)|Ibu Kota Nusantara]]
| city = [[Kota Pontianak|Pontianak]]
| city1 = [[Kota Singkawang|Singkawang]]
Baris 50 ⟶ 51:
| lowest_long_EW =
| lowest_elevation =
<!-- *** PopulationPenduduk *** -->
| population_as_of = 2014
| population = 14944742
| population_densitykepadatan = auto
<!-- *** Various codes *** -->
| timezone = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]], [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
Baris 73 ⟶ 74:
 
== Latar belakang ==
Pada zaman kerajaan dan [[Hindia Belanda]], "Kalimantan" dapat merujuk kepada keseluruhan pulau yang dikenal sebagai [[Borneo]] yang meliputi [[Sabah]], [[Sarawak]], [[Brunei]], dan wulayahwilayah Kalimantan Hindia-Belanda. Dalam surat-surat Pangeran [[Tamjidullah II dari Banjar|Tamjidillah]] dari [[Kerajaan Banjar]] kepada [[Residen]] [[Belanda]] di [[Banjarmasin]] pada tahun [[1857]], ia menyebut nama "Pulau Kalimantan", bukan dengan sebutan "Pulau Borneo". Ini menunjukkan bahwa di kalangan penduduk setempat, nama "Kalimantan" lebih umum digunakan daripada nama "Borneo" yang digunakan oleh pemerintah Hindia Belanda. Dengan kedatangan Inggris di Kalimantan, Inggris memisahkan [[Sabah]], [[Sarawak]], dan [[Brunei Darussalam|Brunei]] dari Kalimantan. Ketika Sabah dan Sarawak dimasukkan ke dalam wilayah [[Malaysia]], keseluruhan pulau mulai dikenal sebagai Borneo. Sampai saat ini [[Kalimantan|Pulau Kalimantan]] secara luas lebih dikenal sebagai "Borneo" daripada "Kalimantan", dan kata "Kalimantan" sendiri lebih umum diartikan merujuk pada wilayah di "Pulau Borneo" yang dimiliki oleh Indonesia. Namun hal ini tidak berlaku di [[Indonesia]], di mana istilah "Kalimantan" merujuk baik kepada keseluruhan pulau atau punmaupun khusus pada wilayah Indonesia.
 
== Etimologi ==
Baris 107 ⟶ 108:
-->
Wilayah Kalimantan dibagi menjadi 5 buah wilayah atau [[provinsi]]:
* [[Kalimantan Tengah]], dengan ibu kota di [[PalangkarayaPalangka Raya]]
* [[Kalimantan Timur]], dengan ibu kota di [[Samarinda]]
* [[Kalimantan Selatan]], dengan ibu kota di [[BanjarmasinBanjarbaru]]
* [[Kalimantan Barat]], dengan ibu kota di [[Pontianak]]
* [[Kalimantan Utara]], dengan ibu kota di [[Tanjung Selor]]
Baris 120 ⟶ 121:
!width="70"|Luas (km<sup>2</sup>)
! style="width:100px;"|Total populasi (Sensus tahun 2000)
! style="width:100px;"|Total populasi (Perkiraan tahun 2005)
! style="width:100px;"|Total populasi (Sensus tahun 2010)
! style="width:100px;"|Total populasi (Sensus tahun 2020)<ref>[https://sulut.bps.go.id/indicator/12/958/2/jumlah-penduduk-menurut-provinsi-di-indonesia.html Jumlah Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia (Ribu Jiwa), 2019-2021]</ref>
! style="width:100px;"|Ibu kota provinsi
|- style="text-align:right;"
! [[Kalimantan Barat]]
| 147.307,00 || 4.016.353 || 4.042397.817162 || 4.397317.162400 || [[Pontianak, Indonesia|Pontianak]]
|- style="text-align:right;"
! [[Kalimantan Tengah]]
| 153.564,50 || 1.801.965 || 12.913181.026002 || 25.181320.002100 || [[Palangkaraya]]
|- style="text-align:right;"
! [[Kalimantan Selatan]]
| 38.744,23 || 2.984.026 || 3.271589.413731 || 35.589325.731600 || [[BanjarmasinBanjarbaru]]
|- style="text-align:right;"
! [[Kalimantan Timur]]
| 204.534,34 || 2.451.895 || 23.840536.874503 || 35.536414.503400 || [[Samarinda]]
|- style="text-align:right;"
! [[Kalimantan Utara]]
| 71.176,72 || — || 473.424 || 2.670.000 || [[Tanjung Selor]]
|- style="text-align:right;"
! Total
| 615.326,79 || 11.254.239 || 1213.541704.554398 || 1323.704047.398 ||500
|}
</center>
Baris 148 ⟶ 149:
[[Berkas:Mengulur Naga.jpg|jmpl|200px|Mengulur [[naga]] dalam pesta adat [[Erau]], upacara adat [[suku Kutai]].]]
[[Berkas:Sampung Kepala Naga Gambir Sawit.JPG|jmpl|200px|Karakter [[naga]] dalam [[budaya Banjar]].]]
Suku asli Kalimantan biasanya menamakan dirinya '''BAKUDAPATI''' yang merupakan akronim dari [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Kutai|Kutai]], [[rumpun Dayak|Dayak]], [[Suku Paser|Paser]], dan [[Suku Tidung|Tidung]].<ref>http://kaltim.tribunnews.com/2015/10/20/pekan-budaya-bakal-tampilkan-kearifan-lokal-suku-di-bumi-etam</ref><ref>{{Cite web |url=http://ceritakota.info/2015/08/singkatan-tahukah-kita-apa-artinya.html |title=Salinan arsip |access-date=2016-04-30 |archive-date=2016-05-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160508211512/http://ceritakota.info/2015/08/singkatan-tahukah-kita-apa-artinya.html |dead-url=yes }}</ref> Sebagian keturunan suku Banjar dan suku Dayak di Kalimantan Barat ada menyebut dirinya sebagai Suku Melayu.<ref>http://www.antarakalbar.com/berita/313094/kesultanan-banjar-miliki-kaitan-dengan-sarawak-dan-landak</ref> Suku Melayu juga sering dianggap sebagai suku asli Kalimantan.<ref>{{cite book|last=Haris|first=Syamsuddin|year=2004|url=http://books.google.co.id/books?id=mF6bdlj8qrYC&lpg=PA186&dq=banjar%20sumatera%20utara&pg=PA188#v=onepage&q=banjar%20sumatera%20utara&f=true|title=Desentralisasi dan otonomi daerah: Naskah akademik dan RUU usulan LIPI|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=979-98014-1-9|pages=188}}ISBN 978-979-98014-1-8</ref> Pada sensus BPS tahun 2010, suku bangsa yang terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu, suku Dayak Indonesia (268 subsuku bangsa), suku Melayu dan suku asal Kalimantan lainnya (non Dayak dan non Melayu).<ref>{{cite book
|last =
|first =
Baris 164 ⟶ 165:
Program kolonisasi pada masa Hindia Belanda dan Program transmigrasi sejak masa Orde Baru juga berpengaruh besar terhadap demografi Kalimantan. Suku transmigran yang terdapat di Kalimantan yaitu Suku Jawa, Sunda, Banten, Madura, Sunda, Bali, Sasak (Lombok), Flores dan [[Adonara]].
 
Memang beberapa kota di pulau Kalimantan ''diduduki'' secara politis oleh mayoritas suku-suku pendatang seperti Tionghoa-Hakka (Singkawang), suku Jawa (Balikpapan, Samarinda), Bugis (Balikpapan, Samarinda, Pagatan, Nunukan, Tawau) dan sebagainya. Suku-suku imigran tersebut berusaha memasukkan unsur budayanya dengan alasan tertentu, padahal mereka tidak memiliki wilayah adat dan tidak diakui sebagai suku asli Kalimantan, walaupun keberadaannya telah lama datang menyeberang ke pulau ini. Suku Bugis merupakan suku imigran pertama menetap, ber-inkorporasi dan memiliki hubungan historis dengan kerajaan-kerajaan Melayu (baca: kerajaan Islam) di Kalimantan. Beberapa waktu yang lalu suku Bugis, mengangkat seorang ''panglima adat'' untuk pulau Nunukan yang menimbulkan reaksi oleh lembaga adat suku-suku asli. Tari Rindang Kemantis adalah gabungan tarian yang mengambil unsur seni beberapa etnis di Balikpapan seperti Banjar, Dayak, Bugis, Jawa, Padang dan Sunda<ref>[http://www.antaranews.com/berita/1287331654/orang-asing-minati-tarian-balikpapan Orang Asing Minati Tarian Balikpapan]</ref> dianggap kurang mencerminkan budaya lokal sehingga menimbulkan protes lembaga adat suku-suku lokal.<ref>[http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=52947 Balikpapan Punya Kesenian Lokal]</ref><ref>[http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=52805 Tarian Rindang Kumantis Diprotes]</ref> Di Balikpapan pembentukan Brigade Lagaligo<ref>[http://www.facebook.com/pages/LAGALIGO/115990298491321 LAGALIGO di facebook.com]</ref> sebuah organisasi kemasyarakatan warga perantuan asal Sulawesi Selatan dianggap provokasi dan ditentang ormas suku lokal.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/06/25/15250380/Deklarasi.Lagaligo.di.Balikpapan Deklarasi Lagaligo di Balikpapan]</ref><ref>[http://news.okezone.com/read/2011/07/12/340/478900/2-pekan-demonstrasi-pengaruhi-kerja-dprd-balikpapan 2 Pekan Demonstrasi Pengaruhi Kerja DPRD Balikpapan ]</ref><ref>[http://kaltim.tribunnews.com/2011/07/13/wali kota-lagaligo-dilarang-lakukan-kegiatan Wali kota: Lagaligo Dilarang Lakukan Kegiatan ]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://suaraborneo.com/?p=3518 |title=Gubernur Kaltim Larang Brigade Lagaligo Beraktivitas |access-date=2013-04-02 |archive-date=2011-09-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110901034022/http://suaraborneo.com/?p=3518 |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web news|url=http://metrotvnews.com/read/newscatvideo/nusantara/2011/07/12/131915/Brimob-Gagalkan-Sweeping-Warga-Pendatang-di-Balikpapan |title=Brimob Gagalkan Sweeping Warga Pendatang di Balikpapan |access-date=2013-04-02 |archive-date=2012-01-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120111122749/http://metrotvnews.com/read/newscatvideo/nusantara/2011/07/12/131915/Brimob-Gagalkan-Sweeping-Warga-Pendatang-di-Balikpapan |dead-url=yes |work=[[MetroTV|Metrotvnews.com]] }}</ref><ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2011/07/07/241675/127/101/Ormas-La-Galigo-Dibekukan Ormas La Galigo Dibekukan ]</ref> Kota Sampit pernah dianggap sebagai [[Kabupaten Sampang|Sampang]] ke-2. Wali kota Singkawang yang berasal dari suku Tionghoa membangun di pusat kota Singkawang sebuah patung ''liong'' yaitu [[naga]] khas budaya Tionghoa yang lazim ditaruh atau disembahyangi di kelenteng. Pembangunan patung naga ini merupakan simbolisasi hegemoni politik ECI Etnis Tionghoa Indonesia dengan mengabaikan keberadaan etnis pribumi di Singkawang sehingga menimbulkan protes oleh kelompok Front Pembela Islam, Front Pembela Melayu dan aliansi LSM. Penguatan dominasi politik ECI merupakan upaya revitalisasi negara Lan Fang<ref>{{Cite web |url=http://www.obor.or.id/bukus/view/852/baru |title=Etnis Cina Indonesia dalam Politik: Politik Etnis Cina Pontianak dan Singkawang di Era Reformasi 1998 |access-date=2013-04-02 |archive-date=2014-01-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140131090826/http://www.obor.or.id/bukus/view/852/baru |dead-url=yes }}</ref> yang tentu saja akan ditolak oleh suku-suku bukan ECI,<ref>[http://news.okezone.com/read/2008/11/30/1/169229/fpi-akan-bongkar-patung-naga-di-kota-singkawang FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota Singkawang ]</ref> namun di lain pihak, suku Dayak mendukung keberadaan patung naga tersebut.<ref>{{Cite web |url=http://www.borneotribune.com/headline/dukung-keberadaan-tugu-naga-massa-datangi-dprd-singkawang.html |title=Dukung Keberadaan Tugu Naga, Massa Datangi DPRD Singkawang |access-date=2013-04-02 |archive-date=2012-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120214171100/http://www.borneotribune.com/headline/dukung-keberadaan-tugu-naga-massa-datangi-dprd-singkawang.html |dead-url=yes }}</ref> Dalam budaya Kalimantan karakter naga biasanya disandingkan dengan karakter [[enggang gading]], yang melambangkan keharmonisan dwitunggal semesta yaitu dunia atas dan dunia bawah. Seorang tokoh suku imigran telah membuat tulisan yang menyinggung etnis Melayu.<ref>{{Cite web |url=http://www.borneotribune.com/headline/singkawang-siaga-i-fpi-polisi-bentrok-di-tugu-naga.html |title=Singkawang Siaga I, FPI-Polisi Bentrok di Tugu Nag |access-date=2013-04-02 |archive-date=2011-12-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111211070651/http://www.borneotribune.com/headline/singkawang-siaga-i-fpi-polisi-bentrok-di-tugu-naga.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Walaupun demikian sebagian budaya suku-suku Kalimantan merupakan hasil adaptasi, akulturasi, asimilasi, amalgamasi, dan inkorporasi unsur-unsur budaya dari luar misalnya [[sarung Samarinda]], [[sarung Pagatan]], [[wayang kulit Banjar]], benang bintik (batik Dayak Ngaju), ampik (batik Dayak Kenyah), [[tari zafin]] dan sebagainya.
 
Pada dasarnya budaya Kalimantan terbagi menjadi budaya pedalaman dan budaya pesisir. Atraksi kedua budaya ini setiap tahun ditampilkan dalam Festival Borneo yang ikuti oleh keempat provinsi di Kalimantan diadakan bergiliran masing-masing provinsi.<ref>[{{Cite web |url=http://www.investor.co.id/home/ribuan-massa-saksikan-pembukaan-festival-borneo/12334 |title=Ribuan Massa Saksikan Pembukaan Festival Borneo Jumat, 20 Mei 2011 |{{!}} 15:40 ] |access-date=2013-04-02 |archive-date=2012-01-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120130084444/http://www.investor.co.id/home/ribuan-massa-saksikan-pembukaan-festival-borneo/12334 |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://disporbudpar.kalselprov.go.id/component/content/article/berita-terkini/festival-borneo-palangka-raya-2011 |title=Festival Borneo Palangka Raya 2011 |access-date=2013-04-02 |archive-date=2011-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111021065941/http://disporbudpar.kalselprov.go.id/component/content/article/berita-terkini/festival-borneo-palangka-raya-2011 |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.borneophotography.org/pagelaran-tari-festival-borneo.html |title=Pagelaran Tari Festival Borneo di Pontianak tahun 2009 |access-date=2013-04-02 |archive-date=2011-12-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111205232559/http://www.borneophotography.org/pagelaran-tari-festival-borneo.html |dead-url=yes }}</ref> Kalimantan kaya dengan budaya kuliner, di antaranya masakan sari laut.<ref>{{cite book|last=Sanaji|first=Miftah|url=http://books.google.co.id/books?id=5m1LphbB-KMC&lpg=PP1&dq=kalimantan&pg=PA1#v=onepage&q&f=false|title=Seafood: Citarasa Kalimantan|publisher=PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=9792261990}}ISBN 978-979-22-6199-8</ref>
 
=== Kelompok etnis ===
{{Pie chart
| thumb = right
| caption = Etnik/Bahasa di regional [[Kalimantan (wilayah Indonesia)]]
| label1 = [[Suku Banjar|Banjar]]
| value1 = 26.31
| color1 = GreenYellow
| label2 = [[Suku Dayak|Dayak]]
| value2 = 19.49
| color2 = PurpleRed
| label3 = [[Suku Jawa|Jawa]]
| value3 = 18.23
| color3 = OrangeBlue
| label4 = [[Orang Melayu Indonesia|Melayu]]
| value4 = 14.22
| color4 = BlueGreen
| label5 = [[Suku Bugis|Bugis]]
| value5 = 7.24
| color5 = RedOrange
| label6 = [[Suku Madura|Madura]]
| value6 = 3.05
Baris 194 ⟶ 195:
| label7 = [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| value7 = 2.98
| color7 = BrownPink
| label8 = [[Suku Kutai|Kutai]]
| value8 = 2.01
Baris 200 ⟶ 201:
| label9 = [[Suku Sunda|Sunda]]
| value9 = 1.16
| color9 = GreyWhite
| label10 = [[Suku Batak|Batak]]
| value10 = 0.64
Baris 206 ⟶ 207:
| label11 = Suku-suku lain
| value11 = 4.67
| color11 = PinkBrown
}}
 
Baris 302 ⟶ 303:
| style="text-align: right;" | 55.659{{br}} (1,57%)
| style="text-align: right;" | 158.361{{br}} (1,16%)
| Juga menempati sebagian daerah transmigrasi dan juga terdapat di perkotaan namun jumlahnya tidak sebanyak etnis Jawa.
|-
| 10
Baris 341 ⟶ 342:
* '''Tanjung Negara''' adalah sebutan untuk pulau [[Borneo]] oleh [[Kerajaan Majapahit]]. Kalimantan merupakan daerah taklukan Kerajaan Majapahit yang kelapan.
* '''Hujung Tanah''' atau '''Ujung Tanah''' adalah sebutan pulau Kalimantan dalam [[Hikayat Banjar]] dan Hikayat Raja-raja Pasai. Tampaknya, ini adalah nama yang digunakan oleh penduduk [[Sumatra]] dan sekitarnya untuk menyebut pulau Kalimantan.
* '''Nusa Kencana''' adalah sebutan untuk pulau Kalimantan dalam [[Ramalan Prabu Jayabaya]] dari [[Majapahit]] tentang prospek penguasaan Tanah Jawa oleh bangsa [[JepunJepang]] yang datang dari arah pulau Kencana (Kalimantan).
 
== Kalimantan dalam nama ==
* "Sarekat Kalimantan", sebutan kelompok dari [[Persatuan Pemuda Marabahan]] yang ada di [[Kalimantan Selatan]].
* "Kalimantan Raya", [[surat kabar]] yang diterbitkan di [[Banjarmasin]] oleh A.A Hamidhan pada [[5 Maret]] [[1942]].
* "Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo", daerah selatan dan timur di Kalimantan, yaitu Kalimantan Selatan, [[Kalimantan Tengah]] dan [[Kalimantan Timur]], [[Kalimantan Utara]] yang diperintah oleh seorang Residen sehingga tahun [[1942]].
 
<!--== Sejarah ==