Iwa Koesoemasoemantri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tri Ardiansyah (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(15 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{dablink|Artikel ini bukan mengenai [[Iwa K]], seorang rapper Indonesia}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|name = {{PAGENAME}} <br />
|image = Iwa Kusumasumantri, Kami Perkenalkan (1954), p21.jpg
|imagesize =
Baris 8:
|office = Menteri Pertahanan Indonesia
|order = Ke-7
|term_start = 30 Juli 1953
|term_end = 12 Agustus 1955
|primeminister = [[Ali Sastroamidjojo]]
|president = [[Soekarno]]
|predecessor = [[Wilopo]]
Baris 22:
|successor2 = [[A.D. Tjokronegoro]]
|birth_date = {{birth date|1899|5|31}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Ciamis]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1971|11|27|1899|5|31}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|party = [[Persatuan Progresif]] (1950–?)<br>[[Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia]] (1945–?)<br>[[Partai Nasional Indonesia]] (1927–?)
|party =
|spouse =
|children =
Baris 33:
|religion =
}}
 
'''[[Profesor|Prof.]] R. Iwa Koesoemasoemantri, [[Sarjana Hukum|S.H., LL.M., Ph.D.]]'''<ref>{{Cite ([[Aksara Sunda Bakubook|Sunda]]date=1967|url=https://books.google.com/books?id=jCYpAQAAIAAJ&pg=RA2-PA48&q=%22Iwa%20Koesoemasoemantri%22&f=false#v=snippet&q=%22Iwa%20Koesoemasoemantri%22&f=false|title=Buletin {{sundMPRS|ᮄᮝpublisher=Sekretariat ᮊᮥᮞᮥᮙᮞᮥᮙᮔ᮪ᮒᮢᮤMPRS|language=id|url-status=live}}, Latin: </ref>'' Iwa Kusumasumantri','''; ({{lahirmati||31|5|1899||27|11|1971}}) atau '''Iwa Kusumasumantri''' ([[Ejaan Soewandi]]), adalah seorang [[politikus]] Indonesia. Iwa lulus dari sekolah hukum di [[Hindia Belanda]] (sekarang Indonesia) dan [[Belanda]] sebelum menghabiskan waktu di sebuah sekolah di [[Uni Soviet]].
 
Setelah kembali ke Indonesia ia membuktikan dirinya sebagai seorang pengacara, nasionalis, dan, kemudian, seorang tokoh hak-hak pekerja. Selama dua puluh tahun pertama kemerdekaan Indonesia, Iwa memegang beberapa posisi kabinet.
Baris 40 ⟶ 41:
 
== Kehidupan awal ==
Iwa lahir di [[Ciamis]], [[Jawa Barat]], pada tanggal 31 Mei 1899. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di sekolah yang dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda, ia berangkat ke Bandung, di mana ia masuk di Sekolah Pegawai Pemerintah Pribumi (''Opleidingsschool Voor inlandse Ambtenaren'', atau [[Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren|OSVIA]] ). Tidak mau mengadaptasi budaya Barat dalam menuntut ilmu di sekolah, ia keluar dan pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) untuk masuk di sekolah hukum,{{sfn|Mirnawati|2012|pp=276–77}} sementara ketika di ibu kota kolonial tersebut, ia juga bagian dari [[Jong Java]], sebuah organisasi untuk pemuda Jawa.{{sfn|Sudarmanto|2007|p=368}}
 
Iwa lulus pada tahun 1921 dan melanjutkan studinya di [[Universitas Leiden]] di Belanda. Di negara itu ia bergabung dengan Serikat Indonesia ({{lang|nl|Indonesische Vereeniging}}), sebuah kelompok nasionalis para intelektual Indonesia.{{sfn|Mirnawati|2012|pp=276–77}} Dia menekankan bahwa Indonesia harus bekerja sama, terlepas dari ras, keyakinan, atau kelas sosial, untuk memastikan kemerdekaan dari Belanda; ia menyerukan tentang non-kerjasama dengan kekuatan-kekuatan kolonial.{{sfn|Sudarmanto|2007|p=368}} Pada tahun 1925 ia pindah ke [[Uni Soviet]] untuk menghabiskan setengah tahun belajar di [[Universitas Komunis kaum tertindas dari Timur]] di [[Moskow]]. Di Uni Soviet ia sempat menikah dengan seorang wanita [[Ukraina]] bernama Anna Ivanova; keduanya memiliki seorang putri, bernama Sumira Dingli. {{sfn|White|2005|p=111}}
 
Iwa lulus pada tahun 1921 dan melanjutkan studinya di [[Universitas Leiden]] di Belanda. Di negara itu ia bergabung dengan Serikat Indonesia (''{{lang|nl|Indonesische Vereeniging}}''), sebuah kelompok nasionalis para intelektual Indonesia.{{sfn|Mirnawati|2012|pp=276–77}} Dia menekankan bahwa Indonesia harus bekerja sama, terlepas dari ras, keyakinan, atau kelas sosial, untuk memastikan kemerdekaan dari Belanda; ia menyerukan tentang non-kerjasama dengan kekuatan-kekuatan kolonial.{{sfn|Sudarmanto|2007|p=368}} Pada tahun 1925 ia pindah ke [[Uni Soviet]] untuk menghabiskan setengah tahun belajar di [[Universitas Komunis kaum tertindas dari Timur]] di [[Moskow]]. Di Uni Soviet ia sempat menikah dengan seorang wanita [[Ukraina]] bernama Anna Ivanova; keduanya memiliki seorang putri, bernama Sumira Dingli. {{sfn|White|2005|p=111}}
Setelah kembali ke Hindia tahun 1927, Iwa bergabung dengan [[Partai Nasional Indonesia]] dan bekerja sebagai pengacara. Dia kemudian pindah ke [[Medan]], [[Sumatra Utara]], di mana ia mendirikan surat kabar ''[[Matahari Terbit]]''; koran yang mengaspirasi hak-hak pekerja dan mengkritik perkebunan milik Belanda yang besar di daerah itu. Karena tulisan-tulisannya, dan mengikuti upaya untuk mengorganisir [[serikat dagang]], pada 1929 Iwa ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda dan menghabiskan satu tahun di penjara{{sfn|Sudarmanto|2007|p=368}} sebelum dibuang ke [[Banda Neira]], di [[Kepulauan Banda]], untuk jangka waktu sepuluh tahun.{{sfn|Adam|2009|p=23}} Dan pada tahun 1929 tersebut Iwa memimpin media ''Matahari Indonesia.''<ref>{{cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=FLR3uqRr-1oC&pg=PA183&lpg=PA183&dq=Fikiran+Ra%27jat&source=bl&ots=Zgh0hwbxrh&sig=fslTILrZYNMM8LqallrLaxFei84&hl=en&sa=X&ved=0CB8Q6AEwATgKahUKEwjl_tCx95vHAhUFI44KHUI7Cq4#v=onepage&q=Fikiran%20Ra'jat&f=false|title=''Indonesian Muslim Intelligentsia and Power''|authors=Yudi Latif|publisher=Institute of Southeast Asian Studies Publishing|date=|year=2008|accessdate=9 Agustus 2015}}</ref>
 
Setelah kembali ke Hindia tahun 1927, Iwa bergabung dengan [[Partai Nasional Indonesia]] dan bekerja sebagai pengacara. Dia kemudian pindah ke [[Medan]], [[SumatraSumatera Utara]], di mana ia mendirikan surat kabar ''[[Matahari Terbit]]''; koran yang mengaspirasi hak-hak pekerja dan mengkritik perkebunan milik Belanda yang besar di daerah itu. Karena tulisan-tulisannya, dan mengikuti upaya untuk mengorganisir [[serikat dagang]], pada 1929 Iwa ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda dan menghabiskan satu tahun di penjara{{sfn|Sudarmanto|2007|p=368}} sebelum dibuang ke [[Banda Neira]], di [[Kepulauan Banda]], untuk jangka waktu sepuluh tahun.{{sfn|Adam|2009|p=23}} Dan pada tahun 1929 tersebut Iwa memimpin media ''Matahari Indonesia.''<ref>{{cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=FLR3uqRr-1oC&pg=PA183&lpg=PA183&dq=Fikiran+Ra%27jat&source=bl&ots=Zgh0hwbxrh&sig=fslTILrZYNMM8LqallrLaxFei84&hl=en&sa=X&ved=0CB8Q6AEwATgKahUKEwjl_tCx95vHAhUFI44KHUI7Cq4#v=onepage&q=Fikiran%20Ra'jat&f=false|title=''Indonesian Muslim Intelligentsia and Power''|authors=Yudi Latif|publisher=Institute of Southeast Asian Studies Publishing|date=|year=2008|accessdate=9 Agustus 2015}}</ref>
 
Sementara ketika di Banda Iwa menjadi seorang Muslim yang taat, namun ia terus percaya pada nilai [[Marxisme]]. Dia juga bertemu beberapa tokoh nasionalis terkemuka yang juga ada di pengasingan, termasuk [[Muhammad Hatta]], [[Sutan Sjahrir]], dan [[Tjipto Mangunkusumo]].{{sfn|Kahin|1952|p=150}} Iwa kemudian kembali ke Batavia dan, selama pendudukan Jepang (1942-1945) dioperasikan sebuah firma hukum di sana.{{sfn|Mirnawati|2012|pp=276–77}} Ia juga memberikan beberapa kuliah tentang penyebab nasionalis, di bawah pengawasan ketat pasukan pendudukan Jepang.{{sfn|Kahin|1952|p=116}}
 
== Pasca-kemerdekaan ==
Sebagai akibat dari kekalahan Jepang di Asia Pasifik yang semakin jelas, pemimpin nasionalis Indonesia mulai mempersiapkan kemerdekaan. Iwa menyarankan penggunaan istilah proklamasi, yang akhirnya digunakan,{{sfn|Adam|2009|p=22}} dan membantu menyusun [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]],{{sfn|Junaidi 2002, Indonesia's constitutional history}} Indonesia [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamasikan kemerdekaannya]] pada tanggal 17 Agustus 1945.{{sfn|Sudarmanto|2007|p=369}}
 
Selama bulan-bulan awal revolusi yang kemudian diikuti dengan proklamasi, Iwa bekerja sama dengan elemen baru, pribumi, dan pemerintah. Pada tanggal 31 Agustus ia terpilih sebagai [[Menteri Sosial]] dalam kabinet pertama di bawah Presiden [[Soekarno]]. Dia menjabat sampai November 1945. Ia kemudian bergabung dengan Persatuan Perjuangan, yang dipimpin oleh Tan Malaka.{{sfn|Sudarmanto|2007|p=369}} Ia dituduh terlibat dan sempat ditahan karena didakwa terlibat dalam [[Peristiwa 3 Juli 1946]], yang menyebabkan pemerintah Indonesia memenjarakannya; tahanan lainnya termasuk [[Muhammad Yamin]], [[Achmad Soebardjo]], dan [[Tan Malaka]].{{sfn|Mirnawati|2012|pp=276–77}}
Baris 58:
Setelah pensiun dari politik Iwa menulis panjang lebar, yang sering bertema tentang sejarah. Karya yang diterbitkan dalam periode ini termasuk ''Revolusi Hukum di Indonesia'', ''Sejarah Revolusi Indonesia'' (dalam tiga jilid). ''Pokok-Pokok dan Ilmu Politik'' (Muamalah Politik).{{sfn|Sudarmanto|2007|p=369}} Dia meninggal pada 27 November 1971 di Jakarta dan dimakamkan di [[Taman Pemakaman Umum Karet Bivak]].{{sfn|Mirnawati|2012|pp=276–77}}
 
Pada 6 November 2002 Iwa dinyatakan sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia]].{{sfn|Mirnawati|2012|pp=276–77}} Menurut sejarawan Indonesia Asvi Warman Adam, ini adalah sebuah proses, karena afiliasi Iwa dengan [[Tan Malaka]] dan kepentingan komunis lainnya, upaya yang sebelumnya tidak didukung oleh pemerintahan [[Orde Baru]] di bawah rezim Presiden [[SuhartoSoeharto]].{{sfn|Adam|2009|p=22}}
 
== Referensi ==
Baris 124:
 
== Bacaan terkait ==
 
* {{cite book|title=Sang Pejuang dalam Gejolak Sejarah: Otobiografi Prof. Mr. R.H. Iwa Kusuma Sumantri|trans_title=The Fighter Amidst History's Fluctuations: Autobiography of Prof. Mr. R.H. Iwa Kusuma Sumantri|year=2008|language=Indonesian|author=Iwa Kusumasumantri|publisher=Padjadjaran University|location=Bandung}}
* {{cite book|title=Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri, S.H.: Hasil Karya dan Pengabdiannya|trans_title=Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri, S.H.: His Works and Service|year=1983|language=Indonesian|author=[[Mardanas Safwan]]|publisher=Department of Education and Culture
|location=Jakarta}}
{{Persondata
|NAME = Kusumasumantri, Iwa
|ALTERNATIVE NAMES = Politikus, ahli hukum, dan menteri pada zaman pemerintahan Soekarno di Indonesia.
|SHORT DESCRIPTION =
|DATE OF BIRTH = 1899
|PLACE OF BIRTH =
|DATE OF DEATH = 1971
|PLACE OF DEATH =
}}
 
{{Pahlawan Indonesia}}
{{PPKI}}{{Menteri Pertahanan Indonesia}}
{{PPKI}}
 
{{DEFAULTSORT:Koesoemasoemantri, Iwa}}
[[Kategori:Alumni Universitas Leiden]]
[[Kategori:TokohRektor Orde LamaIndonesia]]
[[Kategori:Rektor Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Tokoh politik Sunda]]
[[Kategori:Intelektual Sunda]]
[[Kategori:Tokoh dari Ciamis]]
[[Kategori:Tokoh Orde Lama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh politik Sunda]]
[[Kategori:Anggota Dewan Pertimbangan Agung]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Presidensial]]
[[Kategori:Anggota Dewan Pertimbangan Agung]]
[[Kategori:Menteri Pertahanan Indonesia]]
[[Kategori:TokohMenteri SundaSosial Indonesia]]
[[Kategori:Intelektual Sunda]]
[[Kategori:Tokoh politik Sunda]]
[[Kategori:Tokoh Orde Lama]]