Bias implisit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tipe: Menambahkan jenis-jenis bias implisit
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:The Stereotypes.jpg|al=Bias implisit dalam masyarakat sosial yang mempengaruhi perilaku setiap individu|jmpl|Bias implisit dalam masyarakat sosial yang mempengaruhi perilaku setiap individu]]
 
'''Bias implisit''' atau '''bias tersirat''' merupakan tindakan, pemikiran, dan penilaian seseorang terhadap suatu kelompok tertentu berdasarkan ras, agama, kelas sosial, jenis kelamin dan yang lainnya bukan perdasarkanberdasarkan kemampuan dan kepribadianyakepribadiannya.<ref>{{Cite book|last=Brownstein|first=Michael S.|last2=Saul|first2=Jennifer Mather|date=2016|url=https://books.google.com/books?id=Mi7oCwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=implicit+bias&hl=id|title=Implicit Bias and Philosophy: Metaphysics and epistemology|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-871324-1|pages=24|language=en|url-status=live}}</ref> [[Bias]] adalah penilaian pribadi yang tidak berdasar atau penyimpangan pemikiran dan prasangka.<ref>{{Cite web|title=Definition of BIAS|url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/bias|website=www.merriam-webster.com|language=en|access-date=2021-07-09}}</ref> Sementara itu, implisit didefinisikan sebagai serangkaian proses tindakan atau yang tidak bisa disimpulkan secara langsung melalui kesadaran mawas diri.<ref name=":0">{{Cite book|last=Khan|first=Jonathan|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Race_on_the_Brain/CWk6DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=implicit+bias&printsec=frontcover|title=Race on the Brain|location=New York|publisher=Coloumbia University Press|isbn=9780231184243|url-status=live}}</ref> Bias implisit juga bisa diartikan sebagai kecenderungan untuk menilai seseorang atau kelompok sosial tertentu tanpa alasan yang jelas atau hanya berdasar pada [[stereotipe|stereotip]]. Oleh karena itu, bias implisit disebut juga dengan implisit stereotipe.
 
Bias implisit juga disebut dengan bias tidak sadar karena merupakan tindakan stereotip sosial terhadap kelompok orang tertentu yang dibentuk olehindividuoleh individu di luar kesadaran mereka sendiri. Individu ersebuttersebut memegang keyakinan bawah sadar tentang berbagai kelompok sosial dan identitas, dan bias ini berasal dari kecenderungan seseorang untuk mengatur dunia sosial dengan mengkategorikan berdasar hal-hal tertentu.<ref>{{Cite web|title=Unconscious Bias {{!}} diversity.ucsf.edu|url=https://diversity.ucsf.edu/resources/unconscious-bias|website=diversity.ucsf.edu|access-date=2021-07-10}}</ref>
 
Bias implisit dinamakan juga dengan bias tersembunyi atau bias spontan yang otomatis. Seseorang memiliki kemampuan untuk secara cepat dan otomatis mengkategorikan orang adalah kualitas dasar dari pikiran manusia. Kategori-kategori ini memberi tatanan pada kehidupan sehari-hari. Berdasarkan bias implisit yang dimiliki, seseorang akan mengelompokkan orang lain ke dalam kategori berdasarkan karakteristik sosial dan lainnya. Pengelompokan ini akan menjadi dasar dari stereotip, prasangka, dan diskriminasi.<ref name=":11">{{Cite web|title=Quick Safety 23: Implicit bias in health care {{!}} The Joint Commission|url=https://www.jointcommission.org/resources/news-and-multimedia/newsletters/newsletters/quick-safety/quick-safety-issue-23-implicit-bias-in-health-care/implicit-bias-in-health-care/|website=www.jointcommission.org|access-date=2021-07-31}}</ref>
 
Bias implisit dapat mempengaruhi perilaku sekelompok orang dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan mengenai bias implisit menjadi ranah pembahasan bagi berbagai disiplin ilmu termasuk [[neurosains]] dan [[psikologi]]. Memori seseorang yang melibatkan saraf otak mendorong untuk melakukan suatu tindakan. Berdasarkan pandangan ilmu psikologi, bias implisit dilakukan oleh seseorang tanpa disengaja atau di luar kesadaran atas perbedaan prasangka yang mengakibatkan perilaku dan penilaian sosial.<ref name=":0" />
 
== Garis waktu penelitian ==
Allport dalam penelitiannya ''The Nature of Prejudice'' pada tahun 1954 menuliskan bahwa studi menegenaimengenai [[kognisi]] sosial implisit memiliki dua rangkaian akar yang berbeda dan lebih baru. Prasangka bersumber dari perbedaan antara pemrosesan informasi "terkontrol" dan "otomatis". Jenis pengelompokan pemikiran kognisi ini dibuat oleh psikolog kognitif pada 1970-an misalnya, Shiffrin & Schneider pada tahun 1977. Sementara itu, Payne & Gawronski dalam bukunya pada tahun 2010, menyebutkan bahwa prasangka terkontrol dianggap dilakukan secara sengaja, menuntut perhatian, dan memiliki kapasitas yang terbatas. Selain itu, ia menyebutkan bahwa prasangka otomatis dianggap terbuka tanpa perhatian, memiliki kapasitas yang hampir tidak terbatas, dan sulit untuk dilakukan secara sengaja.<ref name=":1" />
 
Karya awal yang mulai mengarah pada bias implisit dikemukakan oleh Fazio dan koleganya. Ia mengungkapkan bahwa perilaku seseorang merupakan buah dari pemikiran seseorang yang otomatis dan terkontrol. Lebih lanjut, Fazio pada tahun 1955 menyebutkan pelabelan sosial antara lain "hitam" "perempuan", waktu reaksi subjek, terhadap kata-kata stereotip misalnya "malas" "pendidikan/pengasuhan". Orang-orang akan merespons lebih cepat terhadap konsep yang tertanam dalam memori, dan sebagian besar subjek merespons kata-kata seperti "malas" setelah terpapar "hitam" daripada "putih". Para peneliti secara standar mengambil pola ini untuk menunjukkan hubungan otomatis yang berprasangka antara konsep-konsep [[semantik]].<ref name=":1" /> Amondimo dan Kevin dalam penilitiannya pada tahun 2009 menambahkan bahwa prasangka dan pelabelansosial tidak dipengaruhi oleh pikiran terkontrol, itu artinya dilakukan secara tak sadar.
 
Aliran kedua berfokus pada (ketidaksadaran) seperti yang dituliskan Devine pada tahun 1989, Devine & Monteith pada tahun 1999,Dovidio & Gaertner pada tahun 2004, Greenwald & Banaji 1995, serta Banaji dan kawan-kawan pada tahu 1993. Dalam penelitianmereka menyebutkan bahwa kesadaran akan stereotip dapat mempengaruhi penilaian dan [[perilaku sosial]] dalam kemandirian relatif dari sikap yang dilaporkan subjek. Penelitian ini mendapat pengaruh dari teori memori implisit (Jacoby & Dallas 1981; Schacter 1987), yang mengarah ke definisi asli Greenwald & Banaji tentang "sikap implisit" sebagai jejak pengalaman masa lalu yang tidak teridentifikasi secara akurat untuk memediasi perasaan, pemikiran, atau tindakan yang disukai atau tidak disukai terhadap objek sosial.<ref name=":1" />
 
== EpistimologiEpistemologi ==
EpistimologiEpistemologi bias implisit erat kaitannya dengan tiga hal yaitu: pengetahuan diri, [[skeptisisme]], dan dilema etis.
 
=== Pengetahuan diri ===
Baris 40 ⟶ 42:
 
=== Kesehatan ===
Dalam dunia kesehatan, bias implisit terjadi antara dokter, [[Keperawatan|perawat]], dan pasiennya. Tenaga medis memanifestasikan bias implisit ke tingkat yang sama seperti populasi umum. Karakteristik berikut yang dipermasalahkan adalah ras/etnis, jenis kelamin, status sosial ekonomi, usia, penyakit mental, berat badan, pengidap AIDS, pasien cedera otak yang dianggap berkontribusi terhadap cedera mereka, pengguna narkoba suntik, disabilitas, dan keadaan sosial. Karakteristik sosio-demografis dokter dan perawat misalnya jenis kelamin, ras, jenis pengaturan perawatan kesehatan, pengalaman bertahun-tahun, negara tempat pelatihan medis diterima memiliki korelasi dengan tingkat bias seseorang dalam dunia kesehatan.<ref>{{Cite journal|last=FitzGerald|first=Chloë|last2=Hurst|first2=Samia|date=2017-03-01|title=Implicit bias in healthcare professionals: a systematic review|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5333436/|journal=BMC Medical Ethics|volume=18|doi=10.1186/s12910-017-0179-8|issn=1472-6939|pmc=5333436|pmid=28249596}}</ref> Bias implisit mengacu pada sikap tidak sadar dan stereotip yang dipegang terhadap orang lain. Dalam pengaturan perawatan kesehatan, ketika ide-ide tentang pasien dibuat karena asosiasi bawah sadar daripada individualitas orang itu, itu dapat menyebabkan perawatan yang buruk.<ref name=":2">{{Cite news|last=Williams|first=Zinaria|date=2021-01-14|title=Racial Bias in Medicine a Barrier to Covid Health Equity|url=https://www.usnews.com/news/health-news/articles/2021-01-14/racial-bias-in-medicine-a-barrier-to-covid-health-equity|work=USNews|access-date=2021-07-10}}</ref>Berikut adalah contoh bias implisit dalam dunia kesehatan:<ref>{{Cite web|title=Implicit bias in health care|url=https://www.jointcommission.org/resources/news-and-multimedia/newsletters/Newsletters/quick-safety/quick-safety-issue-23-implicit-bias-in-health-care/implicit-bias-in-health-care|website=www.jointcommission.org|language=en|access-date=2021-07-10}}</ref>:
 
# Pasien non-kulit putih menerima lebih sedikit intervensi kardiovaskular dan lebih sedikit transplantasi ginjal.
Baris 88 ⟶ 90:
Dalam konteks peradilan pidana dan keamanan masyarakat, bias implisit memiliki pengaruh yang signifikan dalam hasil interaksi antara polisi dan warga. Diskusi bias implisit dalam kepolisian cenderung berfokus pada bias rasial implisit. Namun, bias implisit dalam bidang hukum juga melibatkan faktor-faktor non-rasial, termasuk jenis kelamin, usia, agama, atau orientasi seksual. Bias implisit dapat mendistorsi persepsi seseorang dan merespons suatu permasalahan baik yang mendukung atau menentang orang atau kelompok tertentu. Dalam lingkup kepolisian, bias implisit mengakibatkan meluasnya praktik yang menyebabkan kecurigaan dan praduga pada beberapa kelompok dan menganggap kelompok lain tidak bersalah. Bias implisit juga mengakibatkan kecenderungan polisi untuk melakukan penembakan pada tersangka kulit hitam yang tidak bersenjata lebih sering daripada melakukannya pada orang kulit putih yang justru bersenjata. Wujud pengaruh bias implisit lainnya, seperti lebih memprioritaskan pembelaan umum terhadap kasus yang melibatkan terdakwa kulit putih, dapat berdampak besar pada masyarakat.<ref>{{Cite web|title=Implicit Bias|url=https://trustandjustice.org/resources/intervention/implicit-bias|website=National Initiative|access-date=2021-07-31}}</ref>
 
Bias implisit dapat memengaruhi hubungan dan [[interaksi]] antar individu. Salah satu akibat dari bias implisit adalah mikro agresi atau perundungan secara terselubung dalam wujud penghinaan verbal atau nonverbal halus atau pesan yang cenderung merendahkan seseorang. Hal tersebut didasarkan pada aspek-aspek tertentu dari identitas misalnya, seksualitas, agama, atau gender. Individu tersebut bahkan tidak menyadari bahwa hal demikian merupakan suatu penghinaan halus, mereka menganggap hal tersebut wajar. <ref>{{Cite web|title=Module 4: Implicit Bias & Microaggressions – Project READY: Reimagining Equity & Access for Diverse Youth|url=https://ready.web.unc.edu/section-1-foundations/module-4-implicit-bias-microaggressions/|language=en-US|access-date=2021-07-28}}</ref> Contoh dari penghinaan verbal secara halus yaitu menanyakan hal berikut:
 
* Sebenarnya kamu berasal dari mana?
Baris 108 ⟶ 110:
Di sekolah, efek bias implisit pada siswa berkulit selain putih telah dikaitkan langsung dengan disiplin yang berlebihan, harapan guru yang lebih rendah, dan prosedur penilaian yang terlalu kritis, dan terkait secara tidak langsung dengan tingkat putus sekolah yang lebih tinggi, penahanan di masa depan, dan hasil pendidikan tinggi yang lebih rendah.<ref>{{Cite web|title=The negative effects of implicit bias in schools|url=https://whyy.org/articles/essay-the-negative-effects-of-implicit-bias-in-schools/|website=WHYY|language=en-US|access-date=2021-07-31}}</ref> Selain itu, bias implisit dapat memengaruhi hal berikut pada suatu lembaga pendidikan.
 
* Perbedaan hasil belajar dan prestasi yang diraiholehdiraih oleh peserta didik berdasarkan keadaan sosial ekonomi dan latar belakang budaya mereka.<ref name=":5">{{Cite journal|last=Dee|first=Thomas|last2=Gershenson|first2=Seth|date=Tue, 2017-08-01 00:00|title=Unconscious Bias in the Classroom: Evidence and Opportunities|url=https://cepa.stanford.edu/content/unconscious-bias-classroom-evidence-and-opportunities|journal=Google's Computer Science Education Research|language=en}}</ref>
* Perbedaan perilaku pengajar pada setiap peserta didik berdasarkan bias implisit akan menimbulkan kesengjangan sosial yang ada di kelas. <ref name=":5" />
* Siswa minoritas akan mendapat dampak buruk berupa hukuman yang lebih banyak dibandingkan kelompok lainnya karena bias rasial implisit serta pengabaian siswa berdasar gender di suatu kelas yang dianggap tidak memiliki kemampuan yang lebih unggul dalam suatu mata pelajaran.<ref name=":6">{{Cite web|last=Long|first=Cindy|title=The Far-Reaching Effects of Implicit Bias in the Classroom {{!}} NEA|url=https://www.nea.org/advocating-for-change/new-from-nea/far-reaching-effects-implicit-bias-classroom|website=www.nea.org|language=en|access-date=2021-07-29}}</ref>
* Terjadinya pengkategorian siswa yang berkelakuan "baik" dan "buruk" oleh tenaga pengajardi sekolah serta pengistimewaan terhadap siswa dari golongan tertentu.<ref name=":6" /><br />
== Tipe ==
Mengetahui jenis bias implisit yang ada pada diri seseorang dapat menguranngi dampak buruk dari bias itu sendiri. Oleh karena itu, tipe-tipe bias implisit berikut sangat penting untuk diketahui.
Baris 117 ⟶ 119:
 
=== Bias afinitas ===
Bias afinitas yaitu bagian dari bias implisit yang merupakan kecenderungan seseorang melakukan suatu tindakan berdasarkan persamaan tertentu misalnya suku, minat, pengalaman, usia, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan. <ref name=":10">{{Cite web|date=2020-01-02|title=11 Harmful Types of Unconscious Bias and How to Interrupt Them (Blog Post)|url=https://www.catalyst.org/2020/01/02/interrupt-unconscious-bias/|website=Catalyst|language=en-US|access-date=2021-07-28}}</ref><ref name=":4">{{Cite web|title=16 Unconscious Bias Examples and How to Avoid Them in the Workplace|url=https://builtin.com/diversity-inclusion/unconscious-bias-examples|website=Built In|language=en|access-date=2021-07-29}}</ref> Contoh ilustrasi dari bias afinitas yaitu ketika seorang individu yang memiliki latar belakang pendidikan dan kota yang sama bekerja pada suatu perusahaan, individu tersebut cenderung akan lebih mudah akrab dan tersenyum serta lebih mudah memuji dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki kesamaan tersebut.<ref name=":8">{{Cite web|last=Toll|first=Author Erich|date=2021-04-19|title=Types of Unconscious Bias|url=https://www.diversityresources.com/types-of-unconscious-bias/|website=Diversity Resources|language=en-US|access-date=2021-07-31}}</ref>
 
=== Bias konfirmasi ===
Baris 123 ⟶ 125:
 
=== Bias atribusi ===
Bias atribusi adalah penilaian atau pemahaman tentang perilaku seseorang berdasarkan pengalaman interaksi dan observasi yang telah individu lakukan dengan orang tersebut yang membentuk persepsi.<ref>{{Cite web |url=https://www.kscmp.org.uk/__data/assets/pdf_file/0015/115161/Unconscious-Bias2020_LBB.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2021-07-29 |archive-date=2021-07-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210729012350/https://www.kscmp.org.uk/__data/assets/pdf_file/0015/115161/Unconscious-Bias2020_LBB.pdf |dead-url=yes }}</ref> Contoh bias atribusi dalam kehidupan yaitu ketika ada seorang yang terburu-buru di jalan memotong jalan orang lain. Orang tersebut akan menilai bahwa si pemotong jalan merupakan pribadi yang kasar, dan ceroboh daripada memahami terlebih dahulu alasan mereka melakukan itu.<ref name=":8" />
 
=== Bias konformitas ===
Baris 132 ⟶ 134:
 
=== Bias kecantikan ===
Bias kecantikan atau ''beauty bias'' yaitu kecenderungan menganggap seseorang yang menarik secara fisik memiliki kualifikasi yang tinggi, berkompetensi dan berpeluang besar untuk sukses.<ref name=":7">{{Cite web|title=Unconscious Bias and Assumptions - Human Resources {{!}} University of South Carolina|url=https://sc.edu/about/offices_and_divisions/human_resources/talent_management/diversity_toolkit/unconscious_bias/index.php|website=sc.edu|access-date=2021-07-29|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729115402/https://sc.edu/about/offices_and_divisions/human_resources/talent_management/diversity_toolkit/unconscious_bias/index.php|dead-url=yes}}</ref> Bias ini bisa terjadi di lingkungan kerja misalnya seorang perekrut pegawai akan merekrut karyawan berdasarkan penilaian secara fisik yang dimiliki oleh seseorang.<ref>{{Cite web|last=Skrzypinski|first=Catherine|last2=Skrzypinski|first2=Catherine|date=2018-03-16|title=How to Avoid Beauty Bias When Hiring|url=https://www.shrm.org/resourcesandtools/hr-topics/talent-acquisition/pages/how-to-avoid-beauty-bias-when-hiring.aspx|website=SHRM|language=en-US|access-date=2021-07-31}}</ref>
 
=== EfekBias Kontrasotoritas ===
Bias otoritas mengacu pada kualitas ide dan pendapat yang disampaikan oleh seseorang yang dianggap menjadi figur otoritas lebih baik dan akurat tanpa menganalisa isi dan pemikiran tersebut. Contohnya, dalam suatu rapat terdapat anggota-anggota yang menyampaikan pemikiran dan ide namun yang pemikiran dari orang dengan otoritas tinggi lah yang dianggap berkualitas dan baik.<ref name=":4" />
 
=== Bias percaya diri ===
Bias percaya diri merupakan kecenderungan sikap terlalu percaya diri dan menganggap kemampuan diri yang lebih daripada yang lainnya.<ref name=":4" />
 
=== Efek kontras ===
Efek kontras merupakan salah satu bias tak sadar yang terjadi ketika individu membandingkan dua atau lebih hal yang memiliki hubungan erat dengan individu tersebut baik secara bersamaan atau satu demi satu. Hal tersebut menyebabkan melebih-lebihkan kinerja alah satunya yang kontras dengan yang lainnya.<ref name=":4" />
 
Baris 141 ⟶ 150:
 
=== Ageisme ===
Ageisme merupakan bias tak sadar yang dimiliki oleh seorang individu untuk cenderung memiliki perasaan negatif tentang orang lain berdasarkan usia mereka. Sebagai contoh, dalam masyarakat pemimpin dipilih berdasarkan usia mereka bukan kemampuan yang ada atau anggapan bahwa seseorang yang lebih tua dipercaya memiliki kemampuan lebih daripada mereka yang muda.<ref name=":4" />
 
=== Bias tinggi badan ===
Bias tinggi badan atau heightisme adalah kecenderungan untuk menilai seseorang yang secara signifikan lebih pendek atau lebih tinggi daripada tinggi manusia yang diterima secara sosial. Contohnya, seseorang yang berpostur badan tinggi dikorelasikan dengan pribadi yang sempurna dan memiliki standar keca
 
ntikan fisik.<ref name=":10" />
 
=== Bias jangkar ===
Bias jangkar atau bias angkor adalah kecenderungan untuk memutuskan sesuatu berdasarkan pegangan informasi awal dan tunggal. Misalnya seorang guru yang menilai siswa pindahan memiliki perilaku buruk sebagaimana data awal perpindahan dirinya yang dikeluarkan dari sekolah terdahulu akibat melakukan pelanggaran-pelanggaran.<ref name=":4" />
 
=== Bias nonverbal ===
Bias nonverbal adalah kecenderungan untuk menganalisis atribut komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh dan membiarkannya mempengaruhi keput
 
yangusan lainnyaatau pendapat.<ref name=":4" />
 
=== Bias nama ===
Bias nama merupakan kecenderungan menilai individu berdasarkan nama.<ref name=":7" /> Bias nama paling sering terjadi dalam rekrutmen pekerja. Jika perekrut cenderung menawarkan wawancara kepada kandidat dengan nama dari marga atau suku tertentu daripada kandidat dengan kualifikasi yangy

ang sama.<ref>{{Cite web|last=Asana|title=19 Unconscious Bias Examples and How to Prevent Them • Asana|url=https://asana.com/resources/unconscious-bias-examples|website=Asana|language=en|access-date=2021-07-31}}</ref>
 
== Pencegahan ==
Baris 152 ⟶ 174:
 
=== Strategi individu ===
Dampak negatif bias implisit dapat dicegah dan diatasi melalui strategi individu, seperti berikut ini.<ref name=":3">{{Cite web|title=Strategies to Address Unconscious Bias {{!}} diversity.ucsf.edu|url=https://diversity.ucsf.edu/resources/strategies-address-unconscious-bias|website=diversity.ucsf.edu|access-date=2021-07-12}}</ref>.
 
* Meningkatkan kesadaran diri yaitu dengan mengikuti tes bias implisit atau ''Implicit Association Test (IAT)'' guna mengetahui tingkatan bias implisit yang ada pada pemikiran individu yang kemudian dari hasil tersebut dilakukan langkah-langkah pelatihan untuk mengatasi bias implisit.
* Memahami sifat alamiah bias merupakan suatu hal yang penting. Strategi kategorisasi yang memunculkan bias implisit adalah aspek kognitif normal manusia. Memahami konsep penting ini dapat membantu individu memahami bias individu itu sendiri dengan cara yang lebih terinformasi dan terbuka. Dengan keterbukaan mengenai bias implisit maka akan berpengaruh pada praduga dan prasangka yang selama ini tertanam pada memori individu.
*
* Menyempatkan untuk berdiskusi, khususnya dengan orang-orang yang berasal dari latar belakang berbeda. Berbagi masalah mengenai bias yang kita pikirkan dapat membantu orang lain untuk merasa lebih aman dalam memahami bias mereka sendiri secara lebih luas. Namun diskusi tersebut perlu dilakukan di tempat yang aman. Individu juga harus terbuka terhadap perspektif dan sudut pandang alternatif. Diskusi tersebut mengenai tema yang berkaitan dengan pendidikan, rasisme, latar belakang budaya dan gender.
* Meminimalkan bias implisit dengan melakukan diskusi dan sesi pelatihan yang mempromosikan literasi bias dengan menggunakan konsep dan teknik yang tersusun dengan tepat. Pelatihan tersebut dilakukan oleh lembaga dan orang-orang yang memiliki kompetensi dalam bidangnya.
Selain itu implisit bias yang negataifnegatif dapat dicegah melalui hal-hal berikut.<ref>{{Cite web|title=Unconscious Bias|url=https://diversity.llnl.gov/about/bias|website=diversity.llnl.gov|access-date=2021-07-28}}</ref>
 
* Fokus dalam mengatur emosi, mengenali pengalaman pribadi yang dapat membentuk [[Perspektif (visual)|perspektif]], menyimpulkan sesuatu berdasarkan fakta bukan asumsi, serta mengubah [[frustrasi]] menjadi rasa keingintahuan. Kemudian, rasa keingintahuan tersebut dimaksimalkan dengan menggali informasi-informasi akurat dari sumber-sumber terpercaya.
* Mempelajari individu lainnya dengan cara memahami pengalaman mereka yang membentuk suatu perspektif, mempertimbangkan cara mereka melihat suatu situasi dan hal apa yang mereka anggap penting, menimbang dampak bagi mereka sebelum kita melakukan suatu tindakan tindakan.
* Melakukan dialog mendalam dengan cara mengajukan pertanyaan terbuka, dengarkan pendapat mereka dan hindari perdebatan, mengutarakan pandangan kita terhadap sesuatu tanpa niat melakukan pembelaan ataupun memulai perselisihan, menguraikan dampak dari niat, serta hindari menyalahkan individu dan pikirkan tentang kontribusi.
* Bentangkan pilihan untuk mencari solusi alternatif, fleksibel terhadap perbedaan cara pandang untuk mencapai tujuan umum, cari beragam perspektif, serta jangan ragu untuk bereksperimen sosial dan mengevaluasinya.
 
=== Strategi di bidang pelayanan kesehatan ===
Segenap administrator, perawat, dokter, dan tenaga medis lainnya yang terlibat dalam pelayanan kesehatan memiliki tanggung jawab terkait cara mengatasi bias implisit bersama-sama dengan membuat kebijakan-kebijakan yang tidak diskriminatif. Kebijakan-kebijakan tersebut yaitu melakukan evaluasi iklim rasial dengan mengadakan evaluasi persepsi karyawan tentang kebijakan dan praktik yang mengomunikasikan sejauh mana memupuk keragaman dan menghilangkan diskriminasi dalam memberikan pelayanan pada pasien. Selain itu perlu dilakukan penyelidikan laporan tentang diskriminasi halus atau terbuka dan perlakuan tidak adil.<ref name=":11" />
 
Para pembuat kebijakan juga harus mengidentifikasi dan mengubah kebijakan formal dan informal yang tidak mendukung keberagaman. Institusi kesehatan harus membangun sistem pemantauan di mana proses dan hasil perawatan yang dapat dibandingkan dengan ras pasien. Selain itu, tenaga medis terkait juga bertanggung jawab untuk mengumpulkan data tentang ras dan indikator lain dari posisi sosial yang dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, memantau dan mengevaluasi efektivitas strategi organisasi untuk menghapus ketidakadilan dalam perawatan. Ketika ketidaksetaraan ditemukan, dukung solusi kreatif dan dapat dipercaya untuk perbaikan.<ref name=":11" />
 
Tenaga medis dan orang-orang yang terlibat dalam pelayanan kesehatan perlu mengurangi prasangka antar kelompok dan membantu mengurangi perasaan kecemasan antar ras. Selain itu, dukungan institusional untuk interaksi dapat meningkatkan manfaat kontak antar-kelompok. Pemangku kebijakan kesehatan harus menerapkan dan mengevaluasi pelatihan yang memastikan bahwa dokter memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencegah bias rasial yang dapat mempengaruhi kualitas perawatan yang diberikan. Pelatihan harus mencakup kesadaran diri tentang bias implisit, dan keterampilan yang terkait dengan pengambilan perspektif, regulasi emosional, dan pembangunan kemitraan.<ref name=":11" />
 
=== Strategi kelembagaan ===
Masalah bias implisit tidak hanya melibatkan individu saja namun juga komunitas bahkan kelembagaan oleh karena itu perlu pencegahan yang dilakukan secara legal oleh kelembagaan. Berikut adalah penerapan strategi kelembagaan dalam pencegahan implisit bias:<ref name=":3" />:
 
*Melakukan pengembangan indikator & hasil yang konkret dan objektif untuk perekrutan, evaluasi, dan promosi untuk mengurangi standar stereotip.
Baris 174 ⟶ 205:
*Mengembangkan kriteria evaluasi secara objektif.
*Memfasilitasi lokakarya pelatihan bias implisit untuk semua konstituen.
Selain yang disebutkan di atas, intitusiinstitusi dan kelembagaan juga perlu membuat kebijakan-kebijakan yang ramah terhadap hak-hak anggotanya untuk mencegah bias implisit. Kebijakan yang ramah terhadap waktu melahirkan wanita, praktik wawancara berprinsip keadilan, tradisi yang memberikan toleransi kehadiran pada acara kelembagaan pada hari besar keagamaan, ruang khusus untuk ibu menyusui. Perubahan kebijakan kecil dapat berdampak besar pada keberhasilan pekerja. atau kriteria bias untuk perekrutan atau tinjauan kinerja semuanya dapat menciptakan institusi yang tidak disukai perempuan, orang kulit berwarna, orang dengan orientasi seksual tertentu, orang tua, orang yang cacat fisik, atau orang dari agama tertentu. Institusi juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang ramah perempuan, orang-orang berkulit apapun, orang dengan orientasi seksual tertentu, orang tua, orang yang cacat fisik, atau orang dari agama
 
perempuan, orang kulit berwarna, orang dengan orientasi seksual tertentu, orang tua, orang yang cacat fisik, atau orang dari agama tertentu. Institusi juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang ramah perempuan, orang-orang berkulit apapun, orang dengan orientasi seksual tertentu, orang tua, orang yang cacat fisik, atau orang dari agama tertentu.<ref name=":9" />
tertentu.<ref name=":9" />
 
== Tes asosiasi implisit ==
Baris 183 ⟶ 215:
Bias implisit diukur dengan cara meminta peserta untuk mengelompokkan konsep atau atribut yang berbeda dengan kelompok orang yang berbeda. Kemudian peneliti akan mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan peserta untuk melakukan klasifikasi. Pendekatan umum lainnya untuk mengukur bias implisit adalah dengan menggunakan teknik priming yakni pertama-tama peneliti menunjuk peserta dari kelompok yang berbeda. Selanjutnya mereka diminta untuk menyelesaikan tugas. Sementara itu, peneliti mengukur proses perubahan kinerja yang telah mereka lakukan. Langkah-langkah tersebut sebelumnya telah dipelajari di laboratorium secara ekstensif untuk menakar korelasi perilaku beragam.<ref>{{Cite web|title=Unconscious bias in teaching|url=https://mit-teaching-systems-lab.github.io/unconscious-bias/|website=mit-teaching-systems-lab.github.io|language=en-us|access-date=2021-07-29}}</ref>
 
Tes Asosiasi Implisit (IAT) umumnya digunakan untuk mengukur bias implisit pada individu. IAT mengukur kekuatan antar konsep misalnya, orang "kulit hitam", "orang tua", atau "gay" dan evaluasi misalnya, "baik" atau "buruk" atau karakteristik misalnya, "atletis", "pintar", atau "kikuk". Responden akan diberikan beberapa kata kemudian ia memilih di antara kata-kata dengan konsep-konsep sosial tersebut. IAT didasarkan pada pengamatan bahwa orang menempatkan dua kata di tempat yang sama dengan lebih cepat itu artinya kata-kata sudah tertanam di otak mereka. Misalnya, tingkat di mana seseorang dapat menghubungkan kata "hitam" atau "putih" dengan "baik" atau "buruk" menunjukkan bias implisit mereka. Hasil tes tersebut kemudian akan menjadi bahan evaluasi untuk mengatasi bias implisit yang dialami oleh seseorang. Setelah evaluasi barulah dilakukan pelatihan bias implisit.<ref name=":9">https://obamawhitehouse.archives.gov/sites/default/files/microsites/ostp/bias_9-14-15_final.pdf</ref>
 
== Referensi ==
[[Kategori:Bias]]
[[Kategori:Rasisme]]