Terkait erat dengan kausalitas adalah gagasan tentang [[determinisme]]. Dalam bentuk modernnya, ini adalah asumsi bahwa kejadian-kejadian secara keseluruhan ditentukan oleh kejadian-kejadian lain yang lebih awal. Determinisme membawa implikasi bahwa keadaan dunia pada satu momen memadai untuk membakukan keadaannya pada momen belakangan. Dikarenakan keadaan belakangan menentukan keadaan-keadaan berikutnya, konklusi yang ditarik adalah bahwa segala sesuatu yang senantiasa terjadi pada [[alam semesta]] dipada masa depan sepenuhnya ditentukan oleh keadaan saat ini. Ketika [[Isaac Newton]] mengemukakan hukum mekanikanya pada abad-17, determinisme secara otomatis tersusun ke dalamnya. Sebagai contoh, dalam membicarakan sistem [[Tata Surya|tata surya]] sebagai sistem yang terpisah, posisi dan kecepatan planet-planet pada suatu saat memadai untuk menetapkan secara unik (lewat hukum-hukum Newton) posisi dan kecepatan mereka dalam segala saat berikutnya. Tambahnya lagi, hukum tersebut tidak memuat keterarahan dalam waktu, sehigga hasilnya bekerja sebaliknya. Keadaan masa kini memadai untuk mengatur secara unik seluruh keadaan masa lampau. Berdasarkan cara ini, orang-orang dapat memprediksi [[gerhana]] pada masa depan dan juga memprediksi ulang kejadiannya pada masa lampau.<ref name=":0">{{Cite book|last=Davies|first=Paul|date=2012|title=Membaca Pikiran Tuhan: Dasar-Dasar Ilmiah dalam Dunia yang Rasional|location=Yogyakarta|publisher=Pustaka Pelajar|isbn=978-979-9483-87-4|pages=19–24|ref=|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:Surveying the cosmos.jpg|al=|jmpl|280x280px|Kosmos.]]