Nama Myanmar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Contains special characters|Burmese}}
'''Nama Myanmar''' memiliki sistem penamaan yang berbeda dengan penamaan ala barat. Aturan penamaan ini tidak mengenal sistem [[patronimik]], [[matronimik]], maupun [[marga]]. Dalam [[budaya Myanmar]], seseorang dapat mengubah namanya sesuka hati, sering kali tanpa pengawasan pemerintah, guna mencerminkan perubahan dalam perjalanan hidup mereka. Selain itu, terdapat pula [[nama kehormatan]], yang ditambahkan pada momen-momen tertentu dalam hidup seseorang, sebagai bagian integral dari nama lengkapnya.<ref>[https://www.theatlantic.com/doc/195802/burma-names "Burmese Names: A Guide". [[Mi Mi Khaing]]. ''The Atlantic''. Februari 1958]</ref>
 
== Nama tradisional dan gaya Barat ==
Nama-nama tradisional Myanmar pada mulanya hanya memiliki satu suku kata, seperti dalam kasus [[U Nu]] dan [[U Thant]] ("U" merupakan gelar kehormatan). Pada pertengahan abad ke-20, banyak orang Myanmar mulai mengadopsi dua suku kata, meskipun tanpa struktur yang formal. Pada akhir tahun 1890-an, para cendekiawan Inggris mengamati perilaku [[suku Rakhine]] yang mengadopsi nama dengan tiga suku kata, berbeda dengan orang Burma kebanyakan yang masih menggunakan satu atau dua suku kata.<ref>{{cite journal|last=Houghton|first=Bernard|date=Juli 1897|journal=Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland|publisher=Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland|pages=454|jstor=25207880|title=The Arakanese Dialect of the Burman Language}}</ref> Ketika mereka lebih akrab dengan budaya Barat, orang-orang Myanmar secara bertahap menambah suku kata dalam nama anak-anak mereka, sambil mengadopsi berbagai aturan. Saat ini, nama dengan empat suku kata umum dijumpai pada pria, dan lima suku kata banyak ditemui pada wanita.
 
Cendekiawan seperti Thant Myint-U berpendapat bahwa munculnya nama Myanmar yang kompleks merupakan akibat dari runtuhnya monarki Burma, yang mengakhiri sistem penamaan Pali-Burma, jabatan istana, dan gelar kebangsawanan, menyisakan nama tradisional yang terdiri dari satu suku kata.<ref name="tmu">{{cite book|author=Thant Myint-U|title=The Making of Modern Burma|url=https://archive.org/details/makingmodernburm00myin|publisher=Cambridge University Press|year=2001|pages=[https://archive.org/details/makingmodernburm00myin/page/242 242]|isbn=9780521799140}}</ref> Gelar kebangsawanan, seperti min (မင်း; "pemimpin") dijadikan nama pribadi.<ref name="tmu"/>
 
Sebagai contoh, orang tua nasionalis Myanmar [[Aung San]] bernama Pha (ဖာ) dan Suu (စ), keduanya merupakan nama dengan satu suku kata. Nama lahirnya adalah Htain Lin (ထိန်လင်း), tetapi dia mengubah namanya menjadi Aung San (အောင်ဆန်း) di kemudian hari. Anaknya bernama [[Aung San Suu Kyi]] (အောင်ဆန်းစုကြည်). Nama "Aung San" berasal dari nama ayahnya saat ia lahir. "Suu" adalah nama neneknya. "Kyi" diambil dari nama ibunya, Khin Kyi (ခင်ကြည်). Penambahan nama ayah atau ibu pada nama seseorang cukup sering dilakukan. Sementara sistem penamaan lain juga masih digunakan.
Baris 22:
*Wanita:
**''sanda'' (စန္ဒာ "bulan", dari ''canda'')
**''thanda'' (သန္တာ "koralkarang", dari ''santa'')
**''thiri'' (သီရိ "kemegahan", dari ''siri'')
**''hayma'' (ဟေမာ, "hutan")
Baris 29:
 
== Kehormatan ==
Seperti disebutkan di atas, [[nama kehormatan|gelar honorifik]] melengkapi [[nama pemberian]], dan digunakan pula sebagai sapaan formal baik secara tertulis maupun lisan. Penggunaan gelar honorifik ditemukan dalam hampir semua kebudayaan di Myanmar. Meskipun beberapa suku bangsa memiliki nama kehormatan tertentu, nama-nama tersebut diakui dan dipakai juga oleh kelompok etnis lain (bukan diterjemahkan).
 
Misalnya, orang tua Aung San lebih dikenal sebagai U Pha dan Daw Suu. Nama ini dapat diterjemahkan sebagai "Bapak Pha" dan "Ibu Suu".
Baris 48:
|ဘုရား
|Tuan/Yang Mulia
|Secara harfiah bermakna 'Tuhan', digunakan untuk menyebut [[GautamaSang Buddha|Buddha]], raja, biksu, rohaniwan dan anggota bangsawan terkemuka
|-
| Daw || ဒေါ် || BibiNyonya/Ibu || Wanita dewasa yang duduk di jabatan tinggi (e.g. Daw [[Aung San Suu Kyi]])
|-
| Duwa || ဒူးဝါး || Ketua || Kepala suku [[Kachin]]
Baris 106:
| Saya || ဆရာ || Guru || Lelaki tua/berkedudukan tinggi
|-
| [[Sayadaw]] || ဆရာတော် || Guru Kerajaan || Biarawan senior (e.g., Sayadaw [[U Pandita]])
|-
| Sayama || ဆရာမ || Guru || Wanita tua/terhormat
Baris 125:
 
== Sistem penamaan berbasis astrologi ==
Banyak umat Buddha Myanmar juga menggunakan [[astrologi]] (yang ditentukan oleh hari kelahiran anak dalam kalender delapan hari tradisional) untuk menamai anak-anak mereka. Misalnya, anak yang lahir dipada hari Senin mungkin memiliki nama yang diawali dengan huruf "k" (က). Meski skema penamaan seperti ini tidak digunakan secara luas di masa kini.
 
{|class="wikitable"