Semur jengkol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
MinumLavida (bicara | kontrib) |
k mengoreksi ejaan |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{copy edit|date=Oktober 2016}}
{{refimprove|date=Oktober 2016}}
'''Semur jengkol''' <ref>{{Cite web|last=Ariskalmunandarin #food • 3 Years Ago|date=2017-12-21|title=J E N G K O L (pengertian dan manfaat nya gann) monggo|url=https://steemit.com/food/@ariskalmunandar/j-e-n-g-k-o-l-pengertian-dan-manfaat-nya-gann-monggo|website=Steemit|language=en|access-date=2021-04-20}}</ref> adalah makanan yang
== Etimologi ==
Baris 12:
Kegemaran masyarakat Nusantara mengkonsumsi jengkol sudah terjadi sejak lama. Wakil Gubernur Hindia Belanda, [[Thomas Stamford Raffles]], dalam [[The History of Java (1817)]], menyebutkan jengkol sebagai bahan makanan di daerah [[Jawa]], selain tumbuhan petai dan komlandingan (lamtoro).
[[Karel Heyne]], seorang ahli botani Belanda, juga menyebutkan jengkol dalam karyanya, [[De nuttige palnten van Nederlandsch Indie]] (1913), yang berisi tumbuh-tumbuhan yang banyak digunakan dan memiliki nilai komersial di Hindia Belanda. Di dalam buku yang kemudian diterbitkan Departemen Kehutanan dengan judul
Seperti penulis lainnya, [[Justus Karl Hasskarl]] menyebutkan bahwa kesenangan mengkonsumsi jengkol bisa mengakibatkan bisul dan penyakit kajengkolan (susah dan sakit ketika buang air kecil).
|