Rumah adat Karampuang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sutarni Usri (bicara | kontrib)
k menghapus istilah bahasa Inggris
k Ariandi Lie memindahkan halaman Karampuang ke Rumah adat Karampuang menimpa pengalihan lama tanpa membuat pengalihan: batalkan
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{italic title}}
'''Rumah Adat ''Karampuang''''' terletak di dusun Karampuang, Desa [[Tompobulu, Bulupoddo, Sinjai|Tompobulu]], [[Kabupaten Sinjai]], [[Sulawesi Selatan]].<ref>{{Cite web|url=https://www.pesona.travel/keajaiban/155/mengintip-uniknya-kampung-adat-karampuang-di-sinjai|title=Mengintip Uniknya Kampung Adat Karampuang di Sinjai|website=pesona indonesia|language=id-ID|access-date=2019-02-27|archive-date=2019-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20190227182107/https://www.pesona.travel/keajaiban/155/mengintip-uniknya-kampung-adat-karampuang-di-sinjai|dead-url=yes}}</ref> Rumah adat Karampuang terdiri dari dua unit rumah adat yang masing-masing ditempati oleh pemangku adat dengan fungsi yang berbeda-beda. Satu sebagai tempat tinggal raja (''Arung'' atau ''To Matoa'') yang juga sebagai tempat menyimpan benda-benda [[kerajaan]] (''arajang)''. Sementara satu unit lainnya sebagai [[tempat tinggal]] ''[[perdana menteri]] (Gella'').<ref>{{Cite web|url=https://jalanwisata.id/rumah-adat-karampuang-sinjai/|title=Rumah Adat Karampuang Sinjai|date=2019-02-18|website=Informasi Tempat Wisata di Indonesia|language=id-ID|access-date=2019-02-26|archive-date=2019-02-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20190226174232/https://jalanwisata.id/rumah-adat-karampuang-sinjai/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Kondisi Rumah Adat Karampuang ==
Kampung Adat Karampuang secara administratif terletak di Desa [[Tompobulu, Bulupoddo, Sinjai|Tompobulu]], Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten [[Kabupaten Sinjai|Sinjai]], Provinsi Sulawesi Selatan. Desa Tompobulu adalah salah satu dari tujuh desa/kelurahan dalam wilayah Kecamatan Bulupoddo yang terletak sekitar 30 &nbsp;km dari kota Sinjai (ibu kota kabupaten). Desa Tompobulu memiliki luas sekitar 3.203 ha, terdiri dari tujuh dusun dengan jumlah RW sebanyak 15 dan RT sebanyak 30. Desa Tompobulu secara geografis terletak antara 5° 9’ 10” sampai 5° 4’ 10” Lintang Selatan dan 120° 3’ 20” sampai 120° 7’ 30” Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bone, sebelah Timur dengan Desa Duampanuae, sebelah Selatan dengan Desa Bulu Tellue, dan sebelah Barat dengan Kecamatan Sinjai Barat. Secara morfologi, Desa Tompobulu terdiri dari daerah dataran tinggi pada perbukitan sedang dan landai, terletak pada ketinggian 400-800400–800 m di atas permukaan laut dengan kemiringan lereng antara 5-15% dan 15-40%. Desa Tompobulu didominasi oleh jenis tanah [[andesit]] [[basal]] dan batuan [[Gunung berapi|gunung api]] serta batuan [[Granodiorit|granodiarit]] sehingga dikelilingi perkebunan, hutan, dan sawah. Perkebunan seluas 715 ha, hutan seluas 1.060 ha, dan sawah seluas 246 ha.
 
== Kondisi Umum Masyarakat Kampung Adat Karampuang ==
Baris 65 ⟶ 66:
 
== Jaringan Sirkulasi ==
Dalam wilayah adat Kampung Adat Karampuang terdapat dua tipe jalan yang digunakan sebagai akses masyarakat yang tinggal di Kampung Adat Karampuang untuk menuju sawah, kebun, atau ke suatu tempat di luar Kampung Adat Karampuang yaitu jalan lokal dan jalan lingkungan. Jalan lokal merupakan jalan utama yang menghubungkan antara wilayah adat dan wilayah di luar wilayah adat. Sedangkan jalan lingkungan adalah jalan penghubung di dalam wilayah adat. Jenis konstruksi untuk jalan lokal berupa jalan beraspal sedangkan jalan lingkungan masih berupa jalan setapak dan jalan tanah. Lebar jalan sekitar dua sampai tiga meter. Akses masyarakat adat Kampung Adat Karampuang dahulu dilakukan dengan berjalan kaki melalui jalan tanah atau jalan setapak dan untuk mengangkut hasil-hasil pertanian dari kebun maupun sawah pada umumnya masyarakat Kampung Adat Karampuang memikulnya. Kedatangan bangsa Belanda ke nusantara membuat akses jalan-jalan aspal dari berbagai penjuru mulai dibangun, permukiman semakin berkembang dan wilayah terluar mulai bisa diakses. Keberadaan akses jalan membuat Kampung Adat Karampuang yang berjarak sekitar 30 &nbsp;km dari ibu kota Kabupaten Sinjai yaitu Sinjai Utara, dan dari ibu kota propinsi yaitu Makassar berjarak sekitar 223 &nbsp;km semakin bekembang dan mudah diakses.
 
Kampung Adat Karampuang dapat ditempuh menggunakan angkutan umum ataupun angkutan pribadi, tetapi bus yang berukuran besar tidak dapat menjangkau hanya mini bus, dikarenakan lebar jalan yang terlalu kecil, medan yang terjal, dan kondisi jalan yang rusak dalam tahap perbaikan. Wisatawan yang menggunakan mobil pribadi atau mini bus atau sepeda motor dari Kota Sinjai menuju Kampung Adat Karampuang dapat ditempuh selama kurang lebih satu jam dengan kondisi jalan relatif baik selebar kurang lebih lima meter dan dapat dilalui kendaraan dua arah hingga masuk ke kota Kecamatan Bulupoddo, selanjutnya melalui jalan selebar tiga meter menuju Kampung Adat Karampuang. Sepanjang jalan menuju Kampung Adat Karampuang, wisatawan akan menikmati lanskap khas daerah petanian dengan melewati persawahan, perkebunan, dan sungai dipinggir jalan. Kualitas visual lanskap yang khas dan unik sepanjang jalan menuju Kampung Adat Karampuang tersebut merupakan potensi sebagai pengantar wisatawan sebelum memasuki Kampung Adat Karampuang
Baris 77 ⟶ 78:
 
== Situs Arkeologi ==
Pada lanskap Kampung Adat Karampuang situs arkeologi yang ditemukan berupa gua dengan batu bertulis, batu temu gelang, dan batu menhir. Gua dengan batu bertulis oleh masyarakat Kampung Adat Karampuang diberi nama ''gua cucukan'', goresan dinding gua berupa gambar semacam [[prasasti]]. Goresan berupa dua buah lingkaran yang tidak sama besarnya diyakini sebagai gambaran bulan dan [[Matahari|Matahari,]], garis-garis vertikal, segitiga, mata tombak, dan kepala hewan berkaki empat, serta perahu. Goresan yang lain yang menggambarkan Kampung Adat Karampuang adalah goresan manusia bergaya kangkang (''hockerstyle''). Goresan tidak proporsional yang diyakini sebagai gambaran seorang perempuan berdasarkan hiasan yang dikenakan di bagian telinga. Situs lainnya yang membentuk karakter [[lanskap]] Kampung Adat Karampuang adalah batu temu gelang. Batu temu gelang ini tersebar di wilayah adat Kampung Adat Karampuang. Batu temu gelang ini merupakan susunan batu berbentuk pipih tanpa perekat. Sementara batu menhir ditemukan pada makam-makam leluhur atau makam nenek moyang masyarakat Kampung Adat Karampuang yang diyakini pertama kali membangun dan tinggal di Kampung Adat Karampuang, batu menhir tersebut berupa batu berbentuk lonjong atau persegi yang ditanam di atas makam dengan posisi tegak berdiri sebagai [[batu nisan]] atau penanda makam. Makam ini diperkirakan berusia lebih dari ratusan tahun. Makam ini terletak di kawasan hutan adat dekat dengan rumah adat.
 
== Referensi ==
Baris 83 ⟶ 84:
 
== Pranala luar ==
https://celebesonline.com/2018/07/05/98505/mengenal-wanita-dalam-garis-filosofi-rumah-adat-kampauang/{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
* https://celebesonline.com/2018/07/05/98505/mengenal-wanita-dalam-garis-filosofi-rumah-adat-kampauang/{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* http://wartasulsel.net/2018/08/17/kemendikbud-rumah-adat-karampuang-sebagai-warisan-budaya-nasional/
 
* http://news.rakyatku.com/read/123061/2018/10/12/tiga-budaya-sinjai-masuk-warisan-budaya-tak-benda-indonesia {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181023154938/http://news.rakyatku.com/read/123061/2018/10/12/tiga-budaya-sinjai-masuk-warisan-budaya-tak-benda-indonesia |date=2018-10-23 }}
 
<br />
 
[[Kategori:Budaya Indonesia]]