Syahadat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh SafaDhirgham2004 (bicara) ke revisi terakhir oleh Veracious
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(36 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo}}
{{Islam|rukunislam}}
{{Rukun Islam}}
{{Infobox holiday
{{listen |filename=Shahadah.ogg |title=Syahadat |description=Kalimat syahadat dalam bahasa Arab. |type=speech |help=no}}
|holiday_name = Syahadat
'''Syahadat''' ({{lang-ar|ٱلشَّهَادَة|translit=al-syahādah}} <small>{{Audio|as-shahadah.ogg|audio}}</small>) merupakan asas dan dasar dari lima [[rukun Islam]], juga sebagai ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam.<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article104.phtml|title=Pentingnya Dua Kalimat Syahadat|access-date=2006-11-22|archive-date=2008-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20081123050604/http://www.hudzaifah.org/Article104.phtml|dead-url=yes}}</ref>
|type = Islam
|image = File:Shahadah-1.svg
|caption = {{listen |filename=Shahadah.ogg |title=Syahadat |description=Kalimat syahadat dalam bahasa Arab. |type=speech |help=no}}
|official_name = Syahadat
|nickname = Rukun ke-1 dalam Islam
|observedby = [[Muslim]] dan lainnya
|longtype = [[Islam]]
|significance = Pengucapan dua [[kalimat]] syahadat menjadi syarat pertama bagi seseorang untuk menjadi [[muslim]]. Syahadat terbagi menjadi dua bagian, yaitu syahadat [[Tauhid|ketauhidan]] dan syahadat [[Rasul|kerasulan]].
|observances = *[[Tasyahud Awal]] (Syahadat dalam shalat)<br>
*[[Tasyahud Akhir]] (Syahadat dalam shalat)
|relatedto = [[Rukun Islam]]
}}
{{Islam}}
'''Syahadat''' ({{lang-ar|ٱلشَّهَادَة|translit=al-syahādah}} <small>{{Audio|as-shahadah.ogg|audio}}</small>) adalah asas dan dasar dari lima [[rukun Islam]], juga sebagai ruh, inti dan landasan seluruh ajaran [[Islam]].<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article104.phtml|title=Pentingnya Dua Kalimat Syahadat|access-date=2006-11-22|archive-date=2008-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20081123050604/http://www.hudzaifah.org/Article104.phtml|dead-url=yes}}</ref> Pengucapan dua [[kalimat]] syahadat menjadi syarat pertama bagi seseorang untuk menjadi [[muslim]]. Syahadat terbagi menjadi dua bagian, yaitu syahadat [[Tauhid|ketauhidan]] dan syahadat [[Rasul|kerasulan]].{{Sfn|Hambali|2017|p=18}} Syahadat mengandung nilai penetapan misi yang merupakan bagian dari prinsip ketangguhan pribadi.<ref>{{Cite book|last=Sagala|first=Rumadani|date=2018|url=http://repository.radenintan.ac.id/9290/1/4.%20Pendidikan%20Spiritual.pdf|title=Pendidikan Spiritual Keagamaan: Dalam Teori dan Praktik|location=Yogyakarta|publisher=SUKA-Press|pages=93|url-status=live}}</ref> Pernyataan di dalam syahadat dapat menjadi batal oleh amalan tertentu. Jenis amalan ini dapat berbentuk perkataan, perbuatan, atau keyakinan yang menimbulkan keraguan atas syahadat itu sendiri.{{Sfn|Hambali|2017|p=19}}
 
== Etimologi ==
Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu ''{{transl|ar|DIN|syahidasyahada}}'' ({{lang|ar|شهد}}) yang artinya "''ia telah menyaksikan"''. Kalimat itu dalam syariat Islam adalah sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan akan keesaan Tuhan ([[Allah]]) dan [[Muhammad]] sebagai rasulNya.
 
== Kalimat ==
Baris 12 ⟶ 27:
Kedua kalimat syahadat itu adalah:
* Kalimat pertama:
''':{{rtl-lang|ar|{{large|أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ}}'''}}
:'''''ʾašhadu ʾan lā ʾilāha ʾillā -llāh''' ''
:{{IPA-ar|ʔaʃ.ha.du ʔalaː ʔi.laː.ha ʔil.la‿ɫ.ɫaː.h|IPA}}
:artinya: Saya bersaksi bahwa tiada [[Ilah]] yang berhak di ibadahi selain Allah
* Kalimat kedua:
''':{{rtl-lang|ar|{{large|وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ}}'''}}
:'''''wa ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh''' ''
::{{IPA-ar|wa.ʔaʃ.ha.du ʔan.na mu.ħam.ma.dan ra.suː.lu‿ɫ.ɫah|IPA}}
{{Audio|Shahadah.ogg|audio}}
 
:artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah [[rasul]] (utusan) Allah.
 
Jika kedua kalimat syahadat digabungkan, maka akan berbunyi:
: {{lang|ar|{{large|أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ}}}}
:'' '''{{transl|ar|DIN|ašhadu ʾalā ʾilāha ʾilla -llāhu, wa-ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh}}''' ''
::{{IPA-ar|ʔaʃ.ha.du ʔalaː ʔi.laː.ha ʔil.la‿ɫ.ɫaː.hu wa.ʔaʃ.ha.du ʔan.na mu.ħam.ma.dan ra.suː.lu‿ɫ.ɫah|IPA}}
:artinya: Saya bersaksi bahwa tiada [[Ilah]] yang berhak di ibadahi selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah [[rasul]] (utusan) Allah.
:{{small|{{Audio|Shahadah.ogg|Audio}}}}
 
===Islam Shia===
Islam Shia mungkin juga memasukkan kalimat ketiga yakni:<ref name="The Later Mughals' p. 130">''The Later Mughals'' oleh [[William Irvine (Sejarawan)|William Irvine]] p.&nbsp;130</ref>
: {{lang|ar|{{large|عَلِيٌّ وَلِيُّ ٱللَّٰهِ}}}}
:''{{transl|ar|DIN|ʿalīyun walīyu -llāh}}''
::{{IPA-ar|ʕa.liː.jun wa.liː.ju‿ɫ.ɫaː.h|IPA}}
:artinya: [[Ali]] adalah [[wali]] Allah
 
Yang kemudian akan berbunyi sebagai:
: {{lang|ar|{{large|أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ عَلِيًّا وَلِيُّ ٱللَّٰهِ}}}}
:''' ''{{transl|ar|DIN|ašhadu ʾalā ʾilāha ʾilla -llāhu, wa-ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāhi wa-ʾašhadu ʾanna ʿalīyan walīyu -llāh}}'' '''
::{{IPA-ar|ʔaʃ.ha.du ʔan laː ʔi.laː.ha ʔil.la‿ɫ.ɫaː.hu wa.ʔaʃ.ha.du ʔan.na mu.ħam.ma.dan ra.suː.lu‿ɫ.ɫaː.hi wa.ʔaʃ.ha.du ʔan.na ʕa.liː.jan wa.liː.ju‿ɫ.ɫah|IPA}}
:artinya: Saya bersaksi bahwa tiada [[Ilah]] yang berhak di ibadahi selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah [[rasul]] (utusan) Allah, dan saya bersaksi bahwa [[Ali]] adalah [[wali]] Allah
 
== Makna syahadat ==
Baris 34 ⟶ 71:
Yang dimaksud dengan ''ikhlas'' di sini adalah memahami, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tersebut sebelum yang lainnya, karena di dalamnya terkandung tauhid yang karenanya Allah menciptakan alam.<ref>''Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).'' (Ath-Thur: 35-36)</ref>
 
[[Rasulullah]] (Muhammad) tinggal selama 13 tahun di [[Makkah]] mengajak orang-orang dengan perkataan dia "Katakan ''Laa Ilaaha Illallah''" maka orang kafir pun menjawab "Beribadah kepada sesembahan yang satu, kami tidak pernah mendengar hal yang demikian dari orang tua kami". Orang [[Suku Quraisy]] dipada zaman nabi sangat paham makna kalimat tersebut, dan barangsiapabarang siapa yang mengucapkannya tidak akan menyeru/berdoa kepada selain Allah.<ref>{{butuhCite rujukanweb|last=Hakim|first=M. Saifudin|date=2019-07-28|title=Ternyata Orang Musyrik Zaman Dahulu Lebih Paham Makna Kalimat Tauhid|url=https://muslim.or.id/47865-ternyata-orang-musyrik-zaman-dahulu-lebih-paham-makna-kalimat-tauhid.html|website=Muslim.or.id|language=id|access-date=2024-01-27}}</ref>
 
=== Kandungan syahadat ===
Baris 51 ⟶ 88:
 
Syarat syahadat ada tujuh,<ref>{{cite web|url=http://hudzaifah.org/Article138.phtml|title=Syahadat yang diterima Allah SWT|access-date=2006-11-22|archive-date=2007-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20071219002658/http://hudzaifah.org/Article138.phtml|dead-url=yes}}</ref> yaitu:
 
* '''Pengetahuan'''
'''1. Mengetahui'''
Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Orang yang bersangkutan wajib memahami isi dari dua kalimat yang dinyatakan serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.
 
* '''Keyakinan'''
Seseorang yang bersyahadat mestiharus mengetahuimemiliki denganpengetahuan sempurnatentang makna dan maksud dari syahadat. tanpaOrang sedikitpunyang ragubersangkutan terhadapwajib maknamemahami isi dari dua kalimat yang dinyatakan serta bersedia menerima konsekuensi tersebutucapannya.
 
* '''Keikhlasan'''
'''2. Yakin'''
Ikhlas berarti bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat. Ucapan syahadat yang bercampur dengan [[riya]] atau kecenderungan tertentu tidak akan diterima oleh Allah.
 
* '''Kejujuran'''
Orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan syahadat itu. Manakala ia meragukannya maka sia-sia belaka persaksian itu.
Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan syahadat harus dinyatakan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu diaktualisasikan dalam amal perbuatan.
 
* '''Kecintaan'''
'''3. Menerima'''
Kecintaan berarti mencintai Allah dan Muhammad serta orang-orang yang beriman. Cinta juga harus disertai dengan amarah yaitu kemarahan terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan syahadat, atau dengan kata lain, semua ilmu dan amal yang menyalahi sunnah rasulullah.
 
* '''Penerimaan'''
Menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat; menyembah Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.
Penerimaan berarti penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah dan rasul-Nya, dan hal ini harus membuahkan ketaatan dan ibadah kepada Allah, dengan jalan meyakini bahwa tak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran yang datang dari syariat Islam. Bagi seorang muslim tidak ada pilihan lain kecuali [[Al Qur'an]] dan sunnah rasul.
 
* '''Ketundukan'''
'''4. Tunduk dan Patuh dengan kandungan Makna Syahadat'''
Ketundukan yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah dan Muhammad secara lahiriyah. Seorang muslim yang bersyahadat harus mengamalkan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan Allah. Perbedaan antara penerimaan dengan ketundukan adalah bahwa penerimaan dilakukan dengan hati, sedangkan ketundukan dilakukan dengan fisik. Oleh karena itu, setiap orang yang bersyahadat tidak harus disaksikan amirnya dan selalu siap melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupannya.{{butuh rujukan}}
 
Yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah.
 
'''5. Jujur'''
 
Yaitu kesesuaian antara ucapan dan keyakinan. Pernyataan syahadat harus dinyatakan dengan lisan dan diyakini dalam hati.
 
'''6. Ikhlas'''
 
Yaitu bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat, dan membersihkan amal dari segala debu-debu [[syirik|kesyirikan]].
 
'''7. Kecintaan'''
 
Yaitu mencintai kalimat syahadat dan isinya, serta orang-orang yang mengamalkan konsekuensinya.
 
== Asas dari tauhid dan Islam ==
Baris 80 ⟶ 131:
 
== Perkara yang membatalkan ==
Dikutip dari kitab Nawaqidhul Islam (makna harfiah: pembatal-pembatal Islam) karya [[Muhammad bin Abdul Wahhab|Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab]], pembatal keislaman ada 10:
''Syekh Naim Yasin'' mengumpulkan berbagai perkataan atau perbuatan yang bisa membatalkan syahadat menjadi empat macam:
 
# Segala macam yang mengandung [[ingkar|pengingkaran]] terhadap [[Rububiyah]] [[Allah]] atau percercaan terhadap-Nya, seperti:
'''1. Menyekutukan Allah ([[syirik|syirk]]).'''
#* meyakini bahwa pencipta dan pengatur alam ini adalah ''selain'' Allah
 
#* meyakini bahwa Allah-lah yang menciptakan semua makhluk lalu Dia membiarkan mereka, tidak mengatur urusan mereka dan menjaga mereka.
Yaitu menjadikan sekutu atau menjadikannya sebagai perantara antara dirinya dengan Allah.
# Segala macam yang mengandung [[Penghinaan|pencercaan]] terhadap [[Asmaul-husna|nama-nama Allah]], [[Sifat-sifat Allah (Islam)|sifat-sifat-Nya]], seperti:
 
#* menafikan bahwa Allah swt memiliki kesempurnaan, kekuasaan atas segala sesuatu, pendengaran atau penglihatan-Nya.
Contoh: Berdo’a, memohon syafa'at, bertawakkal, beristighatsah, bernadzar, menyembelih yang ditujukan kepada selain Allah, dengan keyakinan bahwa para sesembahan selain Allah itu dapat menolak bahaya atau dapat mendatangkan manfaat.
#* pengakuan seseorang bahwa Allah memiliki [[anak]], [[istri]] atau Allah tidur, mengantuk, lengah, mati.
 
# Segala macam yang mengandung [[Penghinaan|pencercaan]] terhadap [[uluhiyah|uluhiyah-Nya]], seperti:
[[Dalil]]: An-Nisa':48, Al-Ma'idah:72, dan lain-lain.
#* meyakini bahwa ''ada sesuatu selain Allah'' yang berhak diibadahi
 
#* meyakini bahwa ''ada sesuatu selain Allah'' yang memiliki hak membuat [[Syariat Islam|syari’at]] tanpa seidzin Allah
'''2. Membuat perantara antara dirinya dengan Allah.'''
#* meyakini bahwa ''ada sesuatu selain Allah'' yang memiliki hak [[halal|menghalalkan]] yang [[haram|dharamkan]], atau mengharamkan yang dihalalkan oleh syari’at,
 
#* mengubah batasan-batasan syari’at
Yaitu dengan berdo’a, memohon syafa’at, serta bertawakkal kepada mereka.
#* taat atau berwala kepada oang-orang kafir atau [[thoghut|thaghut]] (sembahan-sembahan selain Allah).
 
#* dll
Dalil: Al-Isro':56-57, dan lain-lain.
# Segala macam yang mengandung [[ingkar|pengingkaran]] terhadap [[Rasulullah|risalah]] (Rasulullah) atau pencercaan terhadap para sahabatnya, seperti:
 
#* mencerca kejujuran, amanah, ''iffah'', keshalehan akalnya, dll
'''3. Tidak mengkafirkan orang-orang [[musyrik]], atau meragukan kekafiran mereka, atau membenarkan pendapat mereka.'''
#* melakukan penghinaan terhadapnya
 
#* mengingkari berita-berita ghaib yang datang darinya, seperti:
Dalil: Ali-'Imron:19, Ali-'Imron 85, Al-Bayyinah:6, dan lain-lain.
#** pengingkaran terhadap hari kebangkitan, perhitungan, shirath, surga, neraka atau lainnya.
 
#* mengingkari sesuatu dari ayat-ayat Al Qur’an
'''4. Meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
#* ''ridho'' kepada kekufuran dan tidak ridho kepada [[islam]].
 
Keempat macam tersebut meliputi perkataan, perbuatan maupun keyakinan dan seluruhnya bisa membatalkan dua kalimat syahadat dan mengeluarkan si pelakunya dari islam.<ref>{{Web|url = http://rukunislam.tk/artikel-syahadat/apakah-syahadat-bisa-batal/|title = Apakah Syahadat Bisa Batal?|author = Ustadz Sigit Pranowo (via Rukun Islam)|date = 12 Juni 2014|access-date = 2015-02-02|archive-date = 2015-02-02|archive-url = https://web.archive.org/web/20150202225756/http://rukunislam.tk/artikel-syahadat/apakah-syahadat-bisa-batal/|dead-url = yes}}</ref>
Dalil: Al-Ma'idah:44, Al-Ma'idah:45, Al-Ma'idah:47, Al-Ma'idah:50, dan lain-lain.
 
'''5. Membenci apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
 
Yaitu benci terhadap apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, walaupun ia melaksanakannya, maka telah batal keislamannya.
 
Dalil: Muhammad:8-9, Muhammad:25-28, dan lain-lain.
 
'''6. Menghina Islam.'''
 
Yaitu orang yang mengolok-olok (menghina) Allah dan Rasul-Nya, Al-Qur'an, agama Islam, Malaikat atau para ulama karena ilmu yang mereka miliki. Atau menghina salah satu syi’ar dari syi’ar-syi’ar Islam, seperti shalat, zakat, puasa, haji, thawaf di Ka’bah, wukuf di ‘Arafah atau menghina masjid, adzan, memelihara jenggot atau Sunnah-Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya, dan syi’ar-syi’ar agama Allah pada tempat-tempat yang disucikan dalam keyakinan Islam serta terdapat keberkahan padanya, maka telah batal keislamannya.
 
Dalil: At-Tawbah:65-66, Al-An'am:68, dan lain-lain.
 
'''7. Melakukan sihir.'''
 
Dalil: Al-Baqoroh:102, Abu Dawud:3883, dan lain-lain.
 
'''8. Memberikan pertolongan dan bantuan kepada orang-orang kafir dalam rangka memerangi kaum Muslim.'''
 
Dalil: Al-Ma'idah:51, Al-Ma'idah:57, dan lain-lain.
 
'''9. Meyakini bahwa manusia bebas keluar dari syari’at Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.'''
 
Dalil: Al-A'rof:158, Saba':28, Al-Ambiya':107, Ali-'Imron:83, dan lain-lain.
 
'''10. Berpaling dari agama.'''
 
Yaitu tidak mempelajarinya dan tidak beramal dengannya.
 
Dalil: Al-Ahqof:3, As-Sajdah:22, Thoha:124, dan lain-lain.
 
''Catatan: Pembatal-pembatal keislaman yang disebutkan di atas adalah hukum yang bersifat umum. Maka, tidak diperbolehkan bagi seseorang tergesa-gesa dalam menetapkan bahwa orang yang melakukannya langsung keluar dari Islam. Sebagaimana [[Ibnu Taimiyah|Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah]] berkata: “Sesungguhnya pengkafiran secara umum sama dengan ancaman secara umum. Wajib bagi kita untuk berpegang kepada kemutlakan dan keumumannya. Adapun hukum kepada orang tertentu bahwa ia kafir atau dia masuk neraka, maka harus diketahui bukti dan keterangan yang jelas atas orang tersebut, karena dalam menghukumi seseorang harus terpenuhi dahulu syarat-syaratnya serta tidak adanya penghalang (kekafiran).”''
 
== Penggunaan pada bendera ==
 
[[File:Flag of Jihad.svg|thumb|250px|right|[[Bendera Jihad|Varian bendera Jihad]] dari [[Ar-Rayah dan Al-Liwa]] yang digunakan oleh beberapa [[Islamisme|organisasi Islam]] sejak akhir tahun 1990-an, yang mengandung kalimat ''Syahadat'' warna putih diatas latar hitam]]
 
''Syahadat'' dapat ditemukan di beberapa [[bendera Islam]]. [[Wangsa Saud|Bani Saud]] dan kelompoknya telah menggunakan Syahadat di bendera mereka sejak abad ke-18.<ref name=firefly>{{cite book|author=Firefly Books|title=Firefly Guide to Flags of the World|url=https://books.google.com/books?id=FsxaAAAAYAAJ|year=2003|publisher=Firefly Books|isbn=978-1-55297-813-9|access-date=8 Desember 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20180618174628/https://books.google.com/books?id=FsxaAAAAYAAJ|archive-date=18 June 2018|url-status=live}}</ref> Pada tahun 1902, [[Ibnu Saud]], pemimpin [[Wangsa Saud]] dan pendiri [[Arab Saudi]] menambahkan pedang pada bendera ini.<ref name=firefly/> [[Bendera Arab Saudi]] moderen diperkenalkan kepada publik pada tahun 1973.<ref>{{cite web|title=Saudi Arabia Flag and Description|url=http://www.worldatlas.com/webimage/flags/countrys/mideast/saudiarb.htm|publisher=World Atlas|access-date=8 Desember 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20150622133420/http://www.worldatlas.com/webimage/flags/countrys/mideast/saudiarb.htm|archive-date=22 June 2015|url-status=live}}</ref> [[Bendera Somaliland]] memiliki baris horizontal berwarna hijau, putih, dan merah dengan ''Syahadat'' ditulis di baris Hijau.<ref>{{cite book|author1=James B. Minahan|title=Encyclopedia of the Stateless Nations: Ethnic and National Groups Around the World A-Z|url=https://archive.org/details/encyclopediaofst0003mina|date=30 May 2002|publisher=[[Greenwood Publishing Group]]|isbn=9780313076961|page=806}}</ref>
 
Antara tahun 1997 dan 2001, dan pendudukan kembali kekuasaan [[Taliban]] pada tahun 2021, [[Taliban]] telah memiliki bendera putih dengan kalimat ''Syahadat'' yang ditulis menggunakan warna hitam dalam bendera [[Afganistan|Keamiran Islam Afganistan]].
===Bendera Nasional dengan kalimat Syahadat===
{{gallery
|align=center
|width=160 | height=170
|footer=<sup>+</sup>Negara yang diakui sebagian sampai tahun 2001, Negara yang tidak diakui dari tahun 2021-sekarang.
|File:Flag of Afghanistan.svg|[[Republik Islam Afganistan]] (2004-2021)
|File:Flag of Saudi Arabia.svg|[[Bendera Arab Saudi|Arab Saudi]]
|File:Flag of Taliban.svg|<sup></sup>[[Afganistan|Keamiran Islam Afganistan]], digunakan tahun 1996, digunakan kembali tahun 2021 sebagai bendera resmi
|File:Flag of Somaliland.svg|[[Bendera Somaliland|Somaliland]] (Tidak diakui)
|File:Flag of the Syrian Salvation Government.svg|[[Pemerintahan Keselamatan Suriah]] (sebuah pemerintahan de facto dari [[Oposisi Suriah]])
}}
==Lihat pula==
* [[Kredo]], kalimat syahadat dalam agama nasrani.
 
== Referensi ==
 
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Hambali|first=Muhammad|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Panduan_Muslim_Kaffah_Sehari_hari_dari_K/b1FHEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari: Dari Kandungan hingga Kematian|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-185-1|editor-last=Rusdianto|ref={{sfnref|Hambali|2017}}|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==
Baris 115 ⟶ 226:
[[Kategori:Rukun Islam]]
[[Kategori:Tauhid]]
[[Kategori:Semboyan]]
[[Kategori:Pernyataan iman]]