Nekolim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→top: Vandalisme Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tone}}
'''Nekolim''' adalah sebuah istilah yang dikenalkan oleh
== Definisi ==
Nekolim bukanlah lagi bentuk kolonialisme atau penjajahan yang terkesan sarat akan kekerasan dan penderitaan dari negara yang terjajah. Namun, Nekolim adalah bentuk penjajahan yang bersifat ''laten'', nyaris tidak tampak secara fisik. Secara tidak sadar, negara-negara yang terjajah oleh kaum Nekolim akan mengalami ketergantungan pada mereka, utamanya dalam bidang ekonomi dan akan cukup memberikan pengaruh pada bidang ideologi.<ref name="tests">[http://gamil-opinion.blogspot.co.id/2010/06/mewaspadai-nekolim-neo-kolonialisme.html Abdullah, Gamil. (2010, 27 Juni). ''Mewaspadai Nekolim (Neo-Kolonialisme dan Imperialisme)''. Diakses 03 Januari 2016]</ref>
== Sejarah ==
Setelah terjadinya [[Revolusi Industri]] di akhir abad ke-18, ketika [[James Watt]] berhasil membuat mesin uap komersial pertama dan kemudian diikuti dengan berdirinya negara Amerika Serikat yang melepaskan diri dari koloni Inggris, dunia seakan-akan mulai didominasi oleh [[peradaban Barat]]. Bangsa-bangsa Eropa mulai melakukan penjelajahan ke berbagai belahan dunia untuk mencari pasokan sumber daya alam, memasarkan produk-produk industrinya, sampai akhirnya membuat [[koloni]] atau jajahan. Bangsa Eropa yang saat itu baru bangkit dari zaman ''[[Renaisans|renaissance]]'' membagi-bagi wilayah jajahan mereka di berbagai benua. Termasuk negara Indonesia yang menjadi salah satu negara [[koloni]] Belanda. Sehingga Soekarno dulu menyindir bangsa Eropa dengan menyebut mereka sebagai ''[[Nyi Blorong]]'', seekor ular yang panjang dimana perutnya ada di Eropa tetapi kepalanya bergerak-gerak hingga ke Asia dan Afrika, menelan apa saja kekayaan sumber daya alam yang ada. Setelah satu per satu negara jajahan berhasil memerdekakan diri, baik melalui perlawanan yang berujung pertumpahan darah maupun dimerdekakan oleh negara penjajah, maka berakhirlah era penjajahan atau [[kolonialisme]] model lama. Akan tetapi, sifat dasar manusia yang pada dasarnya ingin selalu menguasai berbagai hal, dalam hal ini, berbagai belahan dunia, seakan tidak rela jika negara-negara bekas jajahan para penjajah benar-benar merdeka 100%. Oleh sebab itu, muncul pandangan bahwa secara wilayah boleh saja suatu bangsa itu merdeka, tetapi secara ekonomi dan ideologi kaum kolonial akan terus menciptakan berbagai ketergantungan yang tidak berujung-pangkal, bagaikan lingkaran setan. Sehingga timbul suatu penjajahan model baru yang disebut dengan Neokolonialisme-Imperialisme atau '''Nekolim'''.<ref name="tests" />
== Nekolim di Indonesia ==
|