Kepaksian Sekala Brak: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Pesanggerahan: Memperbaiki bacaan mengulang
Tag: LTA Sekala Brak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh Kebenokhan (bicara) ke revisi terakhir oleh Henri Aja
Tag: Pengembalian
 
(247 revisi perantara oleh 53 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kembangkan}}
{{Untuk |[[Istana Gedung Dalom]] simbol dari pada Kerajaan Sekala Brak|Bendera Sekala Brak}}
{{kelayakan}}
{{Infobox country
| conventional_long_name = Kepaksian Sekala Brak<br /><small>Kepaksian Pernong''<br /> Sekala Brak </small>
| common_name = Lampung
| status = Protektorat
| empire = Kepaksian Inperium (1289-1824)
| status_text = Wilayah Protektorat Kepaksian <small>(1289 Masehi-1824 Masehi)
| religion = [[Islam]]
| p1 = Majapahit
| flag_p1 = Flag of the Majapahit Empire.svg
| s1 = Hindia Belanda
| year_start = 1289
| year_end =
| date_start =
| date_end =
| event_start = Penaklukan Sekala Brak Kuno.
| image_flag = BENDERA KEPAKSIAN SEKALA BRAK LAMPUNG.jpg
| flag_type = ''Bendera Lama Kepaksian Sekala Brak Al-Liwa berwarna hitam dan terdapat tulisan Syahadatin, Allah dan Muhammad.''
| symbol_type =
| flag_s1 = Flag of the Netherlands.svg
| capital = [[Batu Brak]], Lampung Barat (sekarang [[Liwa (kota)|Liwa]])
| common_languages = [[Lampung]], [[Indonesia]]
| government_type = Monarki
| title_leader = Sultan
| leader1 = Umpu Ngegalang Paksi Gelar Sultan Ratu Ngegalang Paksi
| year_leader1 = M–M
| currency = ''Dolar Morgan 1875,1888'' dan ''Voc 1790, Nederlendsch Indie 1945''
| today = {{flag|Indonesia}}
| footnotes =
| demonym =
| area_km2 =
| area_rank =
| GDP_PPP =
| GDP_PPP_year =
| HDI =
| HDI_year =
}}
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah sebuah kerajaan yang yang berlandaskan nilai-nilai agama [[Islam]]. Kerajaan ini bermula dari unit masyarakat[[Animisme| Suku Tumi]] pada abad ke-3 yang bercorak Hindu dan menganut animisme. Karakteristik ini terus bertahan hingga abad ke-12 ketika empat umpu<ref>{{Cite web|last=developer|first=lampost co|date=2018-12-18|title=Sekala Brak Menjawab Sejarah|url=https://m.lampost.co/berita-sekala-brak-menjawab-sejarah.html|website=lampost.co|language=id|access-date=2021-04-11}}</ref> dari [[Kesultanan Pagaruyung]] datang membawa agama Islam sehingga kerajaan ini lalu disebut sebagai '''Kepaksian Sekala Brak'''.<ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref> Nama Kepaksian Sekala Brak mulai digunakan sejak 24 Agustus 1289 Masehi (29 Rajab 688 Hijriyah).{{Butuh rujukan}}
 
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13.<ref>https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/</ref><ref>https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/</ref>
Pada masa kepaksian terdapat empat titik kebesaran lokasi Istana kerajaan, yaitu Kepaksian Pernong di kaki [[Gunung Pesagi]] (kini di Kecamatan [[Batu Brak, Lampung Barat|Batu Brak]], [[Kabupaten Lampung Barat]]), Kepaksian Nyerupa di [[Tapak Siring, Sukau, Lampung Barat|Tampak Siring]], Kepaksian Bejalan Di Way di Puncak, dan Kepaksian Belunguh yang berada di [[Kenali, Belalau, Lampung Barat| Tanjung Menang]]. Keempat kepaksian ini disebut sebagai [[Paksi Pak Sekala Brak]] yang artinya empat pemegang tertinggi di Kepaksian Sekala Brak.
 
== Sejarah singkat ==
{{Rapikan|Bagian}}
 
{{tambah referensi bagian | date = Agustus 2022}}
Kepaksian Sekala Brak adalah sebuah kerajaan yang berlandaskan nilai-nilai agama Islam. Dari temuan arkeologi dan antropologi, wilayahnya diperkirakan telah didiami oleh suku bangsa sejak abad jauh sebelum masehi. Sedangkan pemerintahan monarki yang pernah berkuasa di Negeri Sekala Brak telah memerintah sejak era Sebelum Masehi. Catatan tertulis paling awal tentang sejarah Kepaksian Sekala Brak ditemukan dari Tambo paksi yang di miliki empat kepaksian serta senjata pusaka, situs peninggalan Negeri Sekala Brak (SM), Kepaksian Sekala Bkhak telah ada sejak zaman dahulu kala sebagai sebuah kerajaan, Kepaksian Sekala Bekhak kuno dipimpin oleh seorang laki-laki dengan raja terakhirnya yang bernama Ratu Sekaghummong yang merupakan anak dari ratu sangkan serta cucu dari Ratu mucak bawok. Kemudian saat empat putra dari Al-Mujahid datang dengan misi menyebarkan ajaran islam pada abad ke-12, Secara kekuasaan, Kerajaan Sekala Brak kuno yang menganut ajaran bercorak Hindu dan menganut animisme ini berhasil ditaklukkan, Hal ini ditandai dengan terbunuhnya Ratu Sekaghummong yang menolak ajaran Islam. Maka kepaksian Sekala Bkhak dikuasai dan dipimpin oleh empat putra dari pada al-mujahid yang kemudian membagi daerah kekuasaannya dalam empat titik kebesaran istana gedung, masing-masing memiliki kekuasaan, rakyat Keempat paksi tersebut adalah Kepaksian Pernong, Paksi Buay Bejalan Di Way, Paksi Buay Belunguh dan Kepaksian Nyerupa<ref>https://www.medinaslampungnews.co.id/tatanan-adat-paksi-pak-sekala-bekhak/</ref>.
Sebelumnya wilayah penduduk Lampung semula bercorak [[Hindu]] yang diperkirakan peradaban masyarakat telah ada pada abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh [[Suku Tumi]]. Pada tahun 535 M, terjadi ledakan besar Gunung Krakatau purba yang menyebabkan hancurnya kebudayaan Pasemah dan Salakanegara
<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. ''Geosciences'', 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111</ref>. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya selat Sunda. Setelah itu peradaban ada kembali sekitar tahun 600 M dengan berdirinya [[Kerajaan Tulang Bawang]] yang telah tercatat pada catatan asing.
 
*Pada abad ke 7, wilayah ini dikuasai oleh [[Sriwijaya]] dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung.
Di dalam sejarah di dapat dari berbagai sumber bahwasanya Sebutan '''Sekala''' berasal dari tumbuhan sekala<ref>https://www.medinaslampungnews.co.id/kerajaan-paksi-pak-sekala-brak/</ref> yang terdapat di tengkuk humatang sulang di Benekhang, Mandi Agin Way Tippon sampai jaman Pra-sejarah saat ini tumbuh-tumbuhan tersebut masih ada pada tempatnya, pada tanggal 4 Juni 2021 beberapa perangkat adat khaja Jukuan Pekon Kotabesi melakukan pembuktian keberadaan dari tumbuh-tumbuhan tersebut sehingga ditemukannya tumbuhan sekala dalam jumlah yang banyak dan luas di Benekhang, Mandi Agin Way Tippon Kecamatan [[Batu Brak]], Lampung Barat [[Provinsi Lampung]]. Sedangkan '''Batu Bkhak (Baca-[[Batu Brak]])'''<ref>https://www.lampungbaratkab.go.id/detailpost/pesona-lembah-batu-brak-lampung-barat</ref> berasal dari sebutan sebuah Batu yang lebar bahasa Lampung nya “Batu Bkhak” yang memiliki sejarah batu tersebut berada di Hanibung Peninggalan ini terletak di tengah perkebunan kopi masyarakat di [[Pekon Balak, Batu Brak, Lampung Barat]] Menurut kepercayaan lama di Sekala Bkhak, batu tersebut sebagai tanda kuburan tua “para dewa” yang khusus turun dari Kayangan ke muka bumi, Batu Bkhak tersebut bermakna sebagai batu mulia Simbol dari orang mulia dalam pengertian para penakluk mujahid penyebar agama Islam di Sekala Brak batu ini didatangi oleh Barisan Revolusi Nasional (BRN) pada tahun 1961 Masehi.<ref>https://text-id.123dok.com/document/nzwvlgrlq-barisan-revolusi-nasional-brn.html</ref> [[Sekala Brak]] sebagai salah satu tempat asal mula suku bangsa di tanah [[Lampung]] dari dataran Sekala Brak inilah sebagian leluhur suku bangsa menyebar mendirikan negeri baru untuk menyebarkan [[Islam di Lampung]] melalui Adat dan budaya kala itu di perkirakan dari abad 12 Masehi 29 Rajab 688 Hijriah. Penyebaran mengikuti aliran air (sungai) [[Way Semaka]].<ref>https://onesearch.id/Record/IOS4198.28835</ref> Pada era saat ini Kepaksian sebutannya menjadi
[[Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak]]. [[Istana Sekala Brak]] adalah Gedung Dalom yang berada di [[Pekon Balak, Batu Brak, Lampung Barat]] [[Provinsi Lampung]].
 
*Pada abad ke 12, wilayah Ini dikuasai Singosari, dengan adanya [[Ekspedisi Pamalayu]].
==Kepaksian Sekala Brak Masa prasejarah==
Di wilayah Kepaksian Sekala Brak saat ini diperkirakan telah dihuni oleh suku tumi sejak sebelum masehi. Hal ini didukung oleh temuan berupa peralatan dari batu berusia sejak sebelum masehi situs batu di sekala brak. Pada zaman Neolotikum, suku tumi yang mendiami Kepaksian Sekala Brak diperkirakan telah mengenal pertanian, cara menyimpan dan mendistribusikan hasil panen. Memasuki akhir Neolitikum, lembah Sungai sekala brak mulai berkembang menjadi pusat kebudayaan. Sedangkan bukti dari Zaman masuknya Islam di Lampung dapat ditemui di sekala brak diantaranya warisan adat dan budaya, kebiasaan yang dijalankan oleh masyarakat, tradisi, adat istiadat, yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
 
*Pada abad Ke 13, dikuasai oleh [[Majapahit]], lalu Majapahit mengutus [[Adityawarman]] sebagai pimpinan pulau Sumatra dibawah Komando [[Majapahit]] <ref>{{Cite book|url=http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=|title=Kitab Negara Kertagama {{!}} Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y.}}http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=</ref>
===Sistem Pemerintahan Adat===
Struktur pemerintahan dari pada ini bisa piramid tertinggi adalah Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian ini memegang kekuasaan menentukan mutlak Bertitah, Berita dan Lain Sebagainya semua berpusat kepada Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian semua hak-hak kebesaran ada pada Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian semua yang dipakai Struktur dibawahnya atas perintah atas berkenan, titah dari Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian, dibawahnya Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian adalah pemapah dalom, pemapah dalom ini sepertinya wakil Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian, pemapah dalom ini ada 2 (dua) yang pertama terdiri dari mempunyai 2 (dua) kaki Perdana mentri dan perdana utama pemapah dalom ini mempunyai garis juga kepada kampung batin garis lurus ke kampung batin ini adalah dari Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian tapi garis koordinasinya kepada pemapah dalom kalau garis lurusnya dari Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian, didalam Istana Gedung Dalom ada pengapungan batin, pemapah dalom, para puakhi saudara Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian dengan Istilah Sagedung "Isi ni Gedung" isi Gedung (isi Istana) Puakhi ni Saibatin saudara nya Saibatin itu belum keluar dari Gedung (Istana Gedung Dalom) masih menyatu terhadap Istana Gedung Dalom Struktur dibawah keluarganya Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian adalah suku-suku balak yang tersebar di sepanjang pesisir Pugung Malaya, Ranau bahkan di wilayah tanggamus ini dinamakan suku-suku balak, ada juga pesumbaian dan Khaja-Khaja baca (raja-raja) Jukuan, dibawah raja Sumbai baru Batin dibawah batin namanya Kebbu di pimpin oleh seorang Radin di bawah radin bulambanan, lamban-lamban sebelum dia berkeluarga dia lamban biasa tapi setelah dia berkeluarga baru mempunyai kedudukan.<ref>https://www.academia.edu/34999765/Sistem_Pemerintahan</ref><ref>{{Cite book|last=Dedy|first=Tisna Amijaya|date=2011|title=Mencari Jejak Mata Rantai Sejarah Sekala Brak di Nusantara|location=Bandar Lampung|publisher=Fhesagi Jaya|isbn=9786029933703|pages=549-550|url-status=live}}</ref>
 
*Pada abad ke 14, wilayah bekas vasal majapahit di Sumatra, didirikan [[Kerajaan Pagaruyung]].
Kemudian Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja di hadiahi pula 2 (dua) buah pedang instanbul akan tetapi saat ini pedang instanbul tersebut telah rapuh namun Pedang instanbul ini masih tersimpan dengan baik oleh Sultan Sekala Brak di Istana Gedung Dalom walaupun sudah lebih dari seratus tahun pedang instanbul tidak terawat, Sultan Usmani juga memberikan gelar sultan kepada Pangeran Dalom Merah Dani setelah itu pada saat itu Sultan Usmani menyampaikan pemberitahuan kepada Pangeran Dalom Merah Dani bahwasanya Sekala Brak harus mengirimkan serdadu apa bila ada terjadi sesuatu di turki, pada tahun 1917 ada peperangan dunia pertama Sekala Brak mengirimkan banyak pasukan antara lain yang di pimpin oleh Tuyuk dari Sultan Sekala Brak yang bernama H. Hasbulloh berangkat ke turki berangkat membawa misi perang di turki selama peperangan dunia pertama, beberapa tahun kemudia H. Hasbulloh kembali lagi ke Sekala Brak.
 
*Pada abad ke-16, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{Cite web|date=14 Agustus 2018|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/|website=Metropolis.co.id|language=id-ID|access-date=2022-08-25}}</ref><ref>{{Cite web|last=developer|first=lampost co|date=2018-12-18|title=Sekala Brak Menjawab Sejarah|url=https://m.lampost.co/berita-sekala-brak-menjawab-sejarah.html|website=lampost.co|language=id|access-date=2021-04-11}}</ref> lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian.
Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan adalah Pemiliki simbol kebesaran dari Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong ( Kerajaan Sekala Brak) yaitu sebuah Bendera Al-Liwa Panji Syahadatain berwarna hitam tertulis lailahaillollah muhammaderasululloh Bendera ini tidak boleh ditiru/dicontoh oleh Paksi-Paksi Lain Karna ini seutuhnya milik dari pada Kepaksian Pernong Sekala Brak dan ini adalah khas dari pada Kepaksian Pernong Sekala Brak dan tidak ada di paksi-paksi lain. Panji (Bendera) Al-Liwa ini mutlak milik dari pada Istana Gedung Dalom di Batu Brak. Didalam tulisan dari pada pangeran ringgau tertulis bahwasanya Sebutan Kepaksian di tanah Lampung sebutan tersebut seutuhnya milik dari pada Kepaksian Pernong Sekala Brak termasuk simbol-simbol yang lainnya. Bendera Lama Kepaksian Sekala Brak Al-Liwa berwarna hitam dan terdapat tulisan Syahadatin, allah dan Muhammad<ref>https://www.medinaslampungnews.co.id/ini-kisah-persahabatan-pangeran-edward-dan-raja-gowa/</ref><ref>http://fajarsumatera.co.id/kerajaan-usmani-anugerahkan-panji-pada-sekala-brak/</ref><ref>https://skalabraknews.com/2018/06/12/raja-gowa-wafat-sekala-brak-dan-goa-teguh-setia-98615/</ref><ref>http://repositori.kemdikbud.go.id/13412/1/Sejarah%20sosial%20daerah%20lampung%20kotamadya%20bandar%20lampung.PDF</ref><ref>http://repository.radenintan.ac.id/2118/6/Bab_IV.pdf</ref><ref>https://sergapnusantara.com/sejarah-panji-syahadatain-kepaksian-pernong</ref>.
 
*Pada abad ke 18, wilayah ini ditaklukkan oleh [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]].
===Zaman Hindia Belanda===
Berdiri marga-marga, khususnya saat Abad Ke-19 M tahun 1824 M terjadilah [[London|Traktat London]], tukar guling kekuasaan [[Inggris]] dan [[Belanda]], saat pemerintahan colonial belanda menggantikan Inggris untuk berkuasa di Wilayah Keresidenan [[Bengkulu-Inggris]] termasuk wilayah pesisir krui, maka berdiri marga-marga disepanjang pesisir, saat terjadi traktat London itu tercatat telah ada 8 (delapan) Marga di Pesisir krui dan 2 (dua) marga di wilayah pusat Sekala Brak. Kemudian pada tahun-tahun selanjutnya Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan lagi 8 (delapan) [[Suku Bangsa Lampung|marga- marga]] baru di wilayah Pesisir krui begitu juga di wilayah Pusat Kepaksian Sekala Brak ada 3 (tiga) Marga, marga melinting peminggir 5 (lima) marga, marga teluk peminggir 6 (enam) marga, marga pemanggilan peminggir 11 (sebelas) marga, marga abung (federasi abung siwo migo) 10 (sepuluh) marga, marga rebang semendo 3 (tiga) marga, marga jelma doya (federasi buay lima way kanan) 10 (sepuluh) marga, marga melinting 3 (tiga) marga, marga tulang bawang (federasi mego pak tulang bawang) 6 (enam) marga salah satunya sebagai bagian dari politik Devide Ed Imperanya.
 
Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang berusaha melestarikan adat dan budaya Sekala Brak kendati sudah tidak memiliki wewenang secara politik lagi<ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>.
===Zaman Hindia Belanda===
Berdiri marga-marga, khususnya saat Abad Ke-19 M tahun 1824 M terjadilah [[London|Traktat London]], tukar guling kekuasaan [[Inggris]] dan [[Belanda]], saat pemerintahan colonial belanda menggantikan Inggris untuk berkuasa di Wilayah Keresidenan [[Bengkulu-Inggris]] termasuk wilayah pesisir krui, maka berdiri marga-marga disepanjang pesisir, saat terjadi traktat London itu tercatat telah ada 8 (delapan) Marga di Pesisir krui dan 2 (dua) marga di wilayah pusat Sekala Brak. Kemudian pada tahun-tahun selanjutnya Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan lagi 8 (delapan) [[Suku Bangsa Lampung|marga- marga]] baru di wilayah Pesisir krui begitu juga di wilayah Pusat Kepaksian Sekala Brak ada 3 (tiga) Marga, marga melinting peminggir 5 (lima) marga, marga teluk peminggir 6 (enam) marga, marga pemanggilan peminggir 11 (sebelas) marga, marga abung (federasi abung siwo migo) 10 (sepuluh) marga, marga rebang semendo 3 (tiga) marga, marga jelma doya (federasi buay lima way kanan) 10 (sepuluh) marga, marga melinting 3 (tiga) marga, marga tulang bawang (federasi mego pak tulang bawang) 6 (enam) marga salah satunya sebagai bagian dari politik Devide Ed Imperanya.
 
===Sistem Pemerintahan Adat===
Struktur pemerintahan dari pada ini bisa piramid tertinggi adalah Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian ini memegang kekuasaan menentukan mutlak Bertitah, Berita dan Lain Sebagainya semua berpusat kepada Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian semua hak-hak kebesaran ada pada Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian semua yang dipakai Struktur dibawahnya atas perintah atas berkenan, titah dari Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian, dibawahnya Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian adalah pemapah dalom, pemapah dalom ini sepertinya wakil Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian, pemapah dalom ini ada 2 (dua) yang pertama terdiri dari mempunyai 2 (dua) kaki Perdana mentri dan perdana utama pemapah dalom ini mempunyai garis juga kepada kampung batin garis lurus ke kampung batin ini adalah dari Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian tapi garis koordinasinya kepada pemapah dalom kalau garis lurusnya dari Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian, didalam Istana Gedung Dalom ada pengapungan batin, pemapah dalom, para puakhi saudara Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian dengan Istilah Sagedung "Isi ni Gedung" isi Gedung (isi Istana) Puakhi ni Saibatin saudara nya Saibatin itu belum keluar dari Gedung (Istana Gedung Dalom) masih menyatu terhadap Istana Gedung Dalom Struktur dibawah keluarganya Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian adalah suku-suku balak yang tersebar di sepanjang pesisir Pugung Malaya, Ranau bahkan di wilayah tanggamus ini dinamakan suku-suku balak, ada juga pesumbaian dan Khaja-Khaja baca (raja-raja) Jukuan, dibawah raja Sumbai baru Batin dibawah batin namanya Kebbu di pimpin oleh seorang Radin di bawah radin bulambanan, lamban-lamban sebelum dia berkeluarga dia lamban biasa tapi setelah dia berkeluarga baru mempunyai kedudukan.<ref>https://www.academia.edu/34999765/Sistem_Pemerintahan</ref><ref>{{Cite book|last=Dedy|first=Tisna Amijaya|date=2011|title=Mencari Jejak Mata Rantai Sejarah Sekala Brak di Nusantara|location=Bandar Lampung|publisher=Fhesagi Jaya|isbn=9786029933703|pages=549-550|url-status=live}}</ref>
 
==Pesanggerahan==
Pesanggrahan adalah tempat peristirahatan. Pesanggrahan memiliki 2 arti. Pesanggrahan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pesanggrahan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Pesanggrahan berasal dari kata dasar sanggrah<ref>https://lektur.id/arti-pesanggrahan/</ref>. [[Istana Gedung Dalom]] pada awalnya berada di Hanibung titik lokasi kebesaran ibu negeri dari Kepaksian Pernong<ref>https://lampungbaratkab.go.id/detailpost/budaya</ref> serta di dapat dari berbagai sumber di dalam sejarah bahwa perkampungan pada jaman itu berada di dataran daerah mandi angin, humbahuwong dan sebagian lagi berada di sekitaran Gedung dalom di hanibung di perkirakan pada abad ke-12 pada jaman Umpu Pernong Gelar Sultan Ratu Buay Pernong. Sedangkan pada jaman berikutnya dari jaman Umpu Semula Jadi Gelar Sultan Ratu Semula Jadi sampai degan jaman Pangeran Purba Gelar Sultan Pangeran Purba Jaya wilayah perkampungan tersebut menyebar sampai yang tercatat di dalam tambo kulit kayu yang di sebut tambo paksi dengan berbahasa Lampung:
 
===Batas wilayah===
'''MULAI JAK BAGINJING WAI NARIMA NGABELAH BALASA KAPAPPANG TURUN DI BAWAN SANGUN NGADAPOKKO HUMARA WAI TUTUNG NUTUK WAI TUTUNG CAKAKDI BUKIT SAWA TERUS NUTUK BUKIT SAWAI DOH HAN NUTUK UWAI MALEBUI NUTUK WAI MALABUI SAPAI DI HUMARANA DI WAI SAMAKA UNGGAK UNGGAK AN NUTUK WAI SAMAKA CAKAK DI HAMA BERUK NGADAPOKKO HULU WAI LIHA TURUN DI HAM SARUKUK NGABELAH HAM KADUPANG TURUN DI WAI SAMAKA TEBONG KARINJING NUTUK WAI SAMAKA UNGGAK UNGGAK AN CUTIK DITEBING SAHUWOK LAJU DISIRING TELA NGABELAH KARATUNG DOH NGADAPO K BAWANG SAKELING TURUN DI TEBA KAMILING TURUN DI WAI SA MAKA UNGGAK UNGGAK CUTIK NUTUK WAI SAMAKA NGADAPOK KO HUMARA WAI SARIMOL LAJU UWAI RAMELAI UNGGAK UNGGAKAN SAPAI DI PACUR PUNGAH TERUS NYAMABUT PANEPON SAKEDI NUTUK PANEPON SAKEDI NGABELAH PANYIN DANGAN RAGOH DI HUMARA WAI KULAK NYAMBERANG WAI RAMELAI JAK TARUGAK CAKAK DI TAMANOH LACAR NGADAPOK KO HUMARA WAI KATUBAN UNGGAK UNGGAK AN NUTUK WAI HILIYAN RUBOK CAK (CAKAK) DI BAGINJING WAI RIMA (NARIMA)'''.
 
===Mendirikan Liwa===
Pada jaman ini sekitar abad ke-16 [[Istana Gedung Dalom]] (Istana Sekala Brak) yang di batu brak ini sudah pernah didirikan dan di tempati oleh para Sultan di [[Kepaksian Sekala Brak]] kala itu sebelum terjadinya kebakaran pada sekitar tahun 1898. Sedangkan pada jaman Pangeran Alif Jaya sekitar tahun 1746 membangun pesanggerahan besar di Liwa dari era Pangeran Alif Jaya Gelar Sultan Pangeran Alif Jaya sampai jaman Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja pada masa ini para Sultan Kemana-mana membawa nama besar Pesanggerahan tersebut yang berada di [[Liwa]], Sebagai Wadah (Kendaraan) dari pada Sultan-sultan pada masa itu.
 
Pada jaman Colonial Belanda masuk ke liwa Pesanggerahan Besar tersebut dikuasai oleh belanda. Kemudian pada saat Kekalutan di marga Liwa karena sedang Puguh Pesanggerahan Besar tersebut diserahkan kembali oleh Penerintah Colonial Belanda kepada Sultan, pada saat itu kerusuhan masih tetap berlangsung di marga liwa kekacauan antara Pangeran Komala Raja dengan asisten Kidemang, pada saat menentukan jalan kubu pehakhu simpangan ke arah Keresidenan Bengkulen<ref>https://medialampung.co.id/sai-batin-marga-liwa-dukung-gerakan-literasi/</ref>. Pada saat itu Sultan meninggalkan Pesanggerahan dengan membawa Putra dari Indra Patih Cakra Negara, pada jaman itu Keresidenan Bengkulen tidak bisa melengserkan Putra dari Indra Patih Cakra Negara karena adanya [[Paksi Pak]].
 
Keresidenan Bengkulen mengetahui bahwa Struktur keadatan dari [[Paksi Pak Sekala Brak]]<ref>https://radarlampung.co.id/kepaksian-pernong-gelar-hippun-adat-ini-sebabnya/</ref> tetap membayang-bayangi di belakang kemargaan yang sudah dipecah-pecah di kerdilkan menjadi puluhan marga oleh Colonial Belandan akan tetapi Colonial Belanda masih merasakan denyut dari pada kekuasaan Sultan-Sultan pendahulu di wilayahnya masing-masing, marga-marga yang terbentuk itupun adalah keluaran dari Paksi Pak Sekala Brak walaupun pengaruh dari Colonial Belanda yang sangat kuat serta mencengkram mendokterin mereka untuk mengikuti aturan dari pemerintahan belanda akan tetapi para Sultan-Sultan ini juga tidak mau meninggalkan sebuah tradisi karena bagaimanapun juga kebesaran dari Paksi Pak Sekala Brak itu adalah kebesaran pangkal (asal). Kemudian anggaran-anggaran dihentikan dan akhirnya Putra dari Indra Patih Cakra Negara Membawa putra pertamanya bersama sekitar tiga ratusan orang, meninggalkan Liwa berangkat nyussuk pekon mendirikan negeri baru di Negara batin Semaka, serta putra ketiga nya berangkat menuju sukau, dan putra yang kedua mendirikan [[Liwa]] sehingga menjadi tegak Jukhai (baca-Jurai) di Batu Brak. Pada saat sekitar tahun 1898 Istana Gedung Dalom (Gedung Dalom) terjadi Kebakaran di Batu Brak sehingga Pesanggerahan besar yang berada di Liwa di pindahkan ke Istana Gedung Dalom yang berada di [[Pekon Balak, Batu Brak, Lampung Barat]] saat ini, di ceritakan berpindahnya Istana Gedung Dalom itu dari kejauhan sekitar 15 kilometer tidak dicopot atau dibongkar melainkan diangkat ramai-ramai dan dibawa perlahan-pelahan menuju lokasi sekarang Selama 1 (satu) tahun kisaran tahun 1899-1900 Masehi sepulangnya Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja menunaikan ibadah haji bersama 100 rakyat sekala brak. Hingga jaman Pra-sejarah Istana Gedung Dalom (Gedung Dalom) hingga saat ini masih dapat di jumpai di Desa Pekon Balak, Batu Brak, Lampung Barat Provinsi [[Lampung]]<ref>file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/9312-17910-1-PB.pdf</ref>.
 
==Galeri==
<gallery mode="packed">
Berkas:Pedang Kepaksian Sekala Bekhak.jpg|Pedang peninggalan Kepaksian Sekala Bekhak yang berusia ratusan tahun
Berkas:Tunggul umpu ratu nggalang paksiT.jpg|Tunggul/Tombak/Payan Umpu Ngegalang Paksi Gelar Sultan Ratu Ngegalang Paksi.
Berkas:Pedang Alif Sekala Bekhak.jpg|Pedang Alif Sekala Bekhak
Berkas:Pohon Sekala .jpg|Tumbuhan Sekala yang terdapat di tengkuk Gunung Pesagi wilayah mandi angin way tippon pada tahun 2021
Berkas:Bunga dari pohon Sekala.jpg|Tumbuhan Sekala Bunga Sekala
Berkas:Buah Sekala di sekala brak.jpg|Buah Sekala
Berkas:Batu Brak.jpg|Batu Brak yang berada di Hanibung gambar di ambil pada tanggal 21 Januari 2021
Berkas:Simbol Era Pangeran Ringgau.jpg|Mata uang Morgan Dollar tahun 1888 Masehi
Berkas:Hanggum Jejama Kepaksian.jpg|Mata uang Morgan Dollar tahun 1875 Masehi
Berkas:Duit tahun 1945.jpg|Mata uang Nederlandsch indie tahyn 1945 Masehi
Berkas:Simbol Era Pangeran Alif Jaya.jpg|Mata uang VOC tahun 1790 Masehi
Berkas:Way Semaka Pekon Kerang.jpg|Aliran air sungai Way Semaka Kabupaten Lampung Barat mengalir hingga Semaka Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.
Berkas:Atas.jpg|Diatas dari pada lembah Sekala Brak adalah Hanibung.
Batu_Kayangan.jpg|Batu Kayangan yang berada di Hanibung.
</gallery>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Bacaan lanjutan ==
* {{Cite book|last=Amijaya|first=Dedy Tisna|date=1 Juni 2011|title=Mencari Jejak Mata Rantai Sejarah Sekala Bra di Nusantara|location=Bandar Lampung|publisher=Fhesagi Jaya|isbn=9786029933703|ref={{sfnref|Amijaya|2011}}}}
* {{Cite book|last=Amijaya|first=Dedy Tisna|date=2018|title=Profil Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak|location=Bandar Lampung|publisher=PT Karya Cipta Mandiri|isbn=9786021484173|ref={{sfnref|Amijaya|2018}}}}
* {{Cite book|last=Kurnia|first=Sultan|date=2020|title=Kerajaan Jambulipo|location=Yogyakarta|publisher=Diandra Kreatif}}
* {{Cite book|last=Nurdin|first=Fauzie|date=Juni 2018|title=Orang Abung Cerita Rakyat Sumatra Selatan Dari Waktu Ke Waktu|publisher=Thafa Media|isbn=978-602-1351-67-3}}
* {{Cite book|last=Sujadjarwo|first=|date=2018|title=Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong Menjawab Sejarah|location=Bandar Lampung|publisher=Karya Cipta Mandiri|isbn=9786025270529}}
* [[Paksi Pak Sekala Brak]]
 
== Pranala luar ==
* [{{resmi|https://sekalabrak.com/ Sekalabrak]}}
* {{cite web|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=Tirto}}
{{Sejarah-stub}}
[[Kategori:Kepaksian Sekala Brak]]
[[Kategori:Lampung]]
[[Kategori:Sejarah Lampung]]
[[Kategori:Kerajaan di Lampung]]