Kami, Perempoean: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
jangan terjemahkan harfiah dong, sigh
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 59:
 
== Tema ==
Kritikus sastra Indonesia Boen Sri Oemarjati menyebut ''Kami, Perempoean'' sebagai kisah romansa yang menunjukkan keteguhan dan kejantanan bangsa Indonesia. Meski begitu, ia menyimpulkan bahwa karya ini adalah propaganda dan meringkas pesannya menjadi, "wanita-wanita yang bersemangat [[Srikandi]], dengan sendirinya menginginkan suaminya pun sejantan hati mereka",{{efn|Teks asli: "''Wanita-wanita jang bersemangat Srikandi, dengan sendirinja menginginkan suaminjapun sedjantan hati mereka.''"}} sehingga mereka harus bergabung dengan PETA.{{sfn|Oemarjati|1971|pp=131–32}} M. Yoesoef dari [[Universitas Indonesia]] mengelompokkkanmengelompokkan lakon ini sebagai kendaraan propaganda yang menekankan tema wanita yang merelakan orang-orang yang dicintainya bergabung dengan PETA demi kepentingan bangsa.{{sfn|Yoesoef|2010|p=14}}
 
Chris Woodrich dari [[Universitas Gadjah Mada]] berpendapat bahwa lakon ini adalah peringatan terselubung yang menolak klaim PETA sebagai organisasi nasionalis. Melihat posisi Pane di Poesat Keboedajaan, Woodrich berpendapat Pane sudah menyadari tujuan utama pemerintah pendudukan Jepang untuk PETA, yaitu membantu melindungi kepulauan Indonesia dari [[Sekutu pada Perang Dunia II|Sekutu]] jika diperlukan, pesan yang harus disampaikan secara diam-diam dikarenakan posisi Pane dan penyensoran ketat oleh pemerintah pendudukan Jepang.{{sfn|Woodrich|2013|p=15}} Woodrich merujuk pada ayah Aminah, mantan karyawan pemerintah kolonial Belanda, dan menganggap penolakan tokoh tersebut untuk bergabung dengan PETA agar bisa hidup aman dan nyaman di rumah sebenarnya didasarkan pada pemahaman pola pikir kolonial dan disampaikan dengan cara lain melihat ketakutan sang ayah terhadap pemerintah Jepang.{{sfn|Woodrich|2013|p=19}}
Baris 169:
|ref=harv
|url=http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/566/562
|access-date=2013-11-12
}}
|archive-date=2018-07-28
|archive-url=https://web.archive.org/web/20180728101704/https://media.neliti.com/media/publications/4276-ID-plays-in-japanese-occupation-period-19421945-some-notes-about-indonesian-people.pdf
|dead-url=yes
}}
{{refend}}
 
{{artikel pilihan}}
 
[[Kategori:Lakon Indonesia]]