Istri-istri Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alalif7 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(279 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Pp-semi-indef|small=yes}}
{{naratif}}
{{Infobox person
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
| honorific_prefix = "Ibu Orang-Orang yang Beriman"
| name = Istri-istri Muhammad
| native_name = {{nobold|{{lang|ar|{{Script/Arabic|أمهات المؤمنين }}|rtl=yes}}}}
| native_name_lang = ar
| image =
| spouse = {{aligned table|style=line-height:120%;|leftright=y|row1header=y|nowrap1=y|nowrap2=y
|Nama|Menikah
|[[Khadijah binti Khuwailid|Khadijah]]|595–619
|[[Saudah binti Zam'ah|Saudah]]|619–632
|[[Aisyah]]|623–632
|[[Hafshah binti Umar|Hafshah]]|625–632
|[[Zainab binti Khuzaimah]]|625–626
|[[Ummu Salamah|Hindun]]|625–632
|[[Zainab binti Jahsy]]|627–632
|[[Juwairiyah binti al-Harits|Juwariyah]]|628–632
|[[Ummu Habibah|Ramlah]]|628–632
|[[Shafiyah binti Huyay|Shafiyah]]|629–632
|[[Maimunah binti al-Harits|Maimunah]]|629–632
|[[Raihanah binti Zaid|Raihanah]]{{efn|Seorang wanita Yahudi yang menjanda dan, menurut beberapa orang, dijadikan selir setelah [[Pengepungan Banu Qurayza]] pada tahun 627; dianggap sebagai istri oleh banyak Muslim.<ref name="Rayhanah/Mariah">{{cite book|editor1-last=Bennett|editor1-first=Clinton|title=In Search of Muhammad|date=1998|publisher=A&C Black|isbn=9780304704019|page=[https://archive.org/details/insearchofmuhamm00benn/page/251 251]|url=https://archive.org/details/insearchofmuhamm00benn/page/251}}</ref>}} |627–631
|[[Mariah al-Qibthiyah|Mariah]]{{efn|Seorang wanita Mesir yang, bersama saudara perempuannya [[Sirin binti Shamun]], dijodohkan dengan Muhammad sebagai hadiah dari gubernur Mesir, [[Muqawqis]] pada tahun 628. Statusnya sebagai istri ataupun selir masih tidak jelas.<ref name="Rayhanah/Mariah" />}}
|628–632 }}
| children = {{tree list}}
* Dari Khadijah
** [[Qasim bin Muhammad|Qasim]] (598–601)
** [[Zainab binti Muhammad|Zainab]] (599–629)
** [[Ruqayyah binti Muhammad|Ruqayyah]] (601–624)
** [[Ummu Kultsum binti Muhammad|Ummu Kultsum]] (603–630)
** [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]] (605/612/615–632)
** [[Abdullah bin Muhammad|Abdullah]] (611–615)
* Dari Mariah
** [[Ibrahim bin Muhammad|Ibrahim]] (630–632)
{{tree list/end}}
| family = [[Ahlulbait]]
}}
{{Muhammad}}
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''Istri-istri Muhammad''' adalah perempuan-perempuan yang dinikahi oleh [[Nabi]] dan [[Rasul]] terakhir umat [[Islam]], [[Muhammad]]. Orang-orang [[muslim]] umumnya menggunakan istilah "'''Ummahatul Mu'minin"''' (ar: أمهات المؤمنين) yang berarti '''"Ibu-Ibu dari Orang-Orang Mukmin"''' pada sebelum atau sesudah nama istri-istri beliau sebagai bentuk hormat, yang mana istilah ini diambil dari ayat Qur'an yang berbunyi:
Sebanyak sebelas wanita dipastikan telah menikah dengan [[Muhammad]], pendiri sekaligus [[nabi Islam|nabi]] utama dalam agama [[Islam]]. Sebagai bentuk penghormatan, [[Muslim]] menyebut masing-masing istri ini dengan gelar '''Ummul Muʼminin''' ({{lang-ar|أم ٱلْمُؤْمِنِين‎}}, {{lit|Ibu Orang-orang yang Beriman}}), yang diambil dari {{qref|33|6|b=|pl=y}} dari [[Quran]].<ref name="Aleem">{{cite book|title=Prophet Muhammad(s) and His Family|last=Aleem |first=Shamim| publisher=AuthorHouse|year=2007 |isbn=978-1-4343-2357-6 |page=85|chapter=12. Mothers of Believers}}</ref>
 
Pernikahan pertama Muhammad adalah dengan [[Khadijah binti Khuwailid]] pada tahun 595, ketika Muhammad berusia 25 tahun dan dia berusia 28 atau 41 tahun. Khadijah adalah satu-satunya istri Muhammad sampai Khadijah pada tahun 619 ([[Tahun Dukacita]]) yang mengakhiri 24 tahun pernikahan mereka.<ref name=":0">{{Cite book|last=Mubārakfūrī|first=Ṣafī al-Raḥmān|url=https://books.google.com/books?id=r_80rJHIaOMC|title=The Sealed Nectar: Biography of the Noble Prophet|date=2002|publisher=Darussalam|isbn=978-9960-899-55-8|pages=|language=en}}</ref> Setelah Khadijah, Muhammad menikahi sepuluh wanita: [[Saudah binti Zam'ah]] pada tahun 619; [[Aisyah|Aisyah binti Abu Bakar]] pada tahun 623; [[Hafshah binti Umar]], [[Zainab binti Khuzaimah]], dan [[Ummu Salamah|Hindun binti Abi Umayyah]] pada tahun 625; [[Zainab binti Jahsy]] pada tahun 627; [[Juwairiyah binti al-Harits]] dan [[Ummu Habibah|Ramlah binti Abi Sufyan bin Harb]] pada tahun 628; kemudian [[Shafiyah binti Huyay]] dan [[Maimunah binti al-Harits]] pada tahun 629. Selain itu, status [[Raihanah binti Zaid]] dan [[Mariah al-Qibthiyah]] juga diperdebatkan, karena terdapat perbedaan pendapat di kalangan cendekiawan Muslim mengenai apakah mereka selir atau istri. Kecuali Aisyah, semua wanita ini sebelumnya adalah janda yang ditinggal mati suaminya atau diceraikan. Muslim umumnya berpandangan bahwa Muhammad memiliki [[Anak-anak Muhammad|tujuh anak kandung]] (tiga putra dan empat putri) dan enam diantaranya dilahirkan oleh Khadijah antara tahun 598 dan 611/615. Mariah kemudian melahirkan seorang putra pada tahun 630 (anak ketujuh Muhammad), yang diberi nama [[Ibrahim bin Muhammad|Ibrahim]] namun meninggal saat masih kecil.
{{cquote|||quotetext=''Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka...''|source=[https://quran.com/33/6?locale=id&font=v1&reading=false&translations=33 Qur'an 33:6]}}
 
Secara tradisional, dua zaman menggambarkan kehidupan dan karier Muhammad: [[Muhammad di Makkah|pra-Hijrah]] antara tahun 570 dan 622 di [[Makkah]]; dan [[Muhammad di Madinah|pasca-Hijrah]] antara tahun 622 dan kematiannya pada tahun 632 di [[Madinah]]. "[[Hijrah]]" mengacu pada migrasi Muhammad, bersamaan dengan [[Muslim awal]], dari [[Makkah]] ke [[Madinah]] karena [[Penindasan Muslim di Makkah|penganiayaan yang dilakukan oleh penduduk Makkah terhadap umat Islam awal]]. Kecuali pernikahannya dengan Khadijah dan Saudah, hampir seluruh pernikahan Muhammad dilangsungkan setelah migrasi.
Isteri-isteri [[Muhammad|Nabi Muhammad]] tidak menikah lagi setelah Nabi wafat, dikarenakan:
{{cquote|source=[https://quran.com/33/53?locale=id&font=v1&reading=false&translations=33 Qur'an 33:53]|quotetext=''...Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak boleh (pula) menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelahnya (Nabi wafat). Sungguh, yang demikian itu sangat besar (dosanya) di sisi Allah.''}}
[[Nabi Muhammad]] ﷺ sering kali disebutkan menikah dengan 11 orang perempuan. Terdapat kisah bahwa ia menikah dengan dua orang perempuan lainnya, tetapi diceraikannya sebelum mereka sempat bersama-sama, yaitu [[Amrah binti Yazid]] dari [[Bani Qilab]] dan [[Asma binti Nu'man]] dari [[Bani Kindah]].<ref>{{Cite web |url=http://www.sdmutiaraislam.com/2012/01/istri-istri-rasulullah-saw.html |title=Istri-istri Rasulallah di SDMutiaraIslam.com |access-date=2013-08-02 |archive-date=2013-05-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130528224037/http://www.sdmutiaraislam.com/2012/01/istri-istri-rasulullah-saw.html |dead-url=yes }}</ref>
 
== ''UmmuDaftar Istri (Ummahatul al-Mu'minin'') ==
=== Khadijah binti Khuwailid ===
{{utama|Khadijah binti Khuwailid}}
Pada umur 25 tahun, Nabi Muhammad menikahi majikan kaya beliaukayanya, [[Khadijah binti Khuwailid|Khadijah]] yang pada saat itu berusia 40 tahun.<ref>{{cite book|author1=Ibn Ishaq|title=Mustadrak Al-Hakim|volume=3|page=182|author-link1=IbnIbnu Ishaq}}</ref><ref>{{cite book|author1=Ibn Sa'd|title=Tabaqat al-Kubra|volume=8|language=ar|quote=أخبرنا هشام بن محمد بن السائب عن أبيه عن أبي صالح عن ابن عباس قال:كانت خديجة يوم تزوجها رسول الله – صلى الله عليه وسلم – ابنة ثمان وعشرين سنة|author-link1=IbnIbnu Sa'dad}}</ref><ref>{{cite book|author1=Abu ‘Abdullah Al-Hakim|title=al-Mustadrak|volume=3|language=ar|quote=عن محمد بن إسحاق، أن أبا طالب وخديجة بنت خويلد هلكا في عام واحد، وذلك قبل مهاجر النبي صلى الله عليه وسلم إلى المدينة بثلاث سنين، ودفنت خديجة بالحجون، ونزل في قبرها رسول الله صلى الله عليه وسلم، وكان لها يوم تزوجها ثمان وعشرون سنة|author-link1=Al-Hakim Nishapurian-Naisaburi}}</ref> Pernikahan ini merupakan pernikahan pertama beliauMuhammad dan satu-satunya yang mana Nabi Muhammadia tidak [[Poligami|berpoligami]]. Nabi Muhammad kerap bergantung pada Khadijah dalam berbagai kesempatan, sampai wafatnya Khadijah 25 tahun kemudian.<ref name="Esp2">Esposito (1998), p.18</ref><ref>Reeves (2003), p. 46</ref> Mereka dikaruniai dua anak laki-laki bernama [[Qasim bin Muhammad|Qasim]] dan [[Abdullah bin Muhammad|Abdullah]] (masing-masing dijuluki Ath-Thahir dan Ath-Thayyib),<ref>{{cite book|author1=Paul Gwynne|date=23 Dec 2013|title=Buddha, Jesus and Muhammad: A Comparative Study|url=https://archive.org/details/buddhajesusmuham0000gwyn|publisher=John Wiley & Sons|isbn=9781118465493|quote=According to Sunni Islam, Khadija bore Muhammad four daughters (Zaynab, Ruqayya, Umm Kulthum and Fatima) and two sons ('Abdallah and Qasim).}}</ref> yang mana keduanya meninggal muda, dan empat anak perempuan yaitu Zaynab, RuqaiyaRuqaiyah, UmmUmmu Kulthum dan [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]]. Para ulama [[Syiah]] membantah bahwa ketiga anak perempuan Khadijah selain Fatimah merupakan anak dari RasulullahMuhammad, mengatakan bahwa mereka adalah anak dari pernikahan Khadijah sebelumnya.<ref>[[Muhammad al-Tijani]] in his [[The Shi'a: The Real Followers of the Sunnah]] on Al-Islam.org [http://www.rafed.net/books/other-lang/the-shia/18.html note 274] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060504064909/http://www.rafed.net/books/other-lang/the-shia/18.html|date=2006-05-04}}</ref> Ketika pernikahannya dengan RasulullahMuhammad, Khadijah membeli seorang budak bernama [[Zaid bin Haritsah|Zayd bin Haritsah]], yang mana kemudian diadopsi sebagai anak angkat mereka.<ref name="Haykal">[[Muhammad Husayn Haykal]]. ''[http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/MH_LM/default.htm The Life of Muhammad] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070809201742/http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/MH_LM/default.htm|date=2007-08-09}}'': "From Marriage to Prophethood." Translated by Isma'il Razi A. al-Faruqi</ref> [[Abu Thalib]] dan Khadijah meninggal pada tahun yang sama. Nabi Muhammad mendeklarasikan bahwa tahun tersebut sebagai tahun kesedihan (Aam ul-Huzn).<ref>{{cite book|last=Guillaume|title=The Life of Muhammad|publisher=Oxford|page=191}}</ref>
 
=== Saudah binti Zam'ah ===
{{utama|Saudah binti Zam'ah}}Muhammad menikahi [[Saudah binti Zam'ah|Saudah]] setelah wafatnya Khadijah dalam bulan itu juga, [[Ramadan|Ramadhan]], tahun ke-10 pasca kenabiannya, 3 tahun sebelum [[Hijrah]].<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n191/mode/2up|title=History of Al-Tabari, Vol. 39|pages=161|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n191/mode/2up|title=History of Al-Tabari volume 39|pages=170|url-status=live}}</ref> Ayah Saudah masih hidup ketika Muhammad menikahinya.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume09|title=History of Tabari - Volume 9|pages=130|url-status=live}}</ref> Saudah wafat setelah 57 tahun dirinya menikah dengan Muhammad, yaitu pada bulan [[Syawal|Syawwal]] tahun ke-54 [[Hijriyah]].<ref>{{Cite book|last=Ibnu Sa'ad|url=https://www.goodreads.com/book/show/1074757.Kitab_at_Tabaqat_al_Kabir_Volume_VIII|title=Kitab at-Tabaqat al-Kabir Volume VIII: The Women of Madina|pages=43|url-status=live}}</ref>
{{utama|Saudah binti Zam'ah}}
 
Nabi menikah dengan Sawdah setelah wafatnya Khadijah dalam bulan itu juga. Sawdah adalah seorang janda tua. Suami pertamanya ialah al-Sakran bin Amr. Sawdah dan suaminya al-Sakran adalah di antara mereka yang pernah berhijrah ke [[Abbesinia|Habsyah]]. Saat suaminya meninggal dunia setelah pulang dari Habsyah, maka [[Rasulullah]] telah mengambilnya menjadi istri untuk memberi perlindungan kepadanya dan memberi penghargaan yang tinggi kepada suaminya.
Saudah dikenal sebagai perempuan bijak dan penyayang. Ketika ia mulai tua, ia rela memberikan hari-hari gilirannya untuk bersama Muhammad kepada [[Aisyah]] yang merupakan istri favorit Muhammad,<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2581 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2581|website=sunnah.com|access-date=2021-08-21}}</ref><ref>{{Cite web|title=Hadith - Chapters on Virtues - Jami` at-Tirmidhi - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/tirmidhi/49/286|website=sunnah.com|access-date=2021-09-02}}</ref> demi menyenangkan Muhammad dan supaya dirinya tidak jadi [[Perceraian|diceraikan]] oleh Muhammad.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Katsir|url=https://archive.org/details/Tafsir_Ibnu_Katsir_Lengkap_114Juz/Tafsir%20Ibnu%20Katsir%202.4/page/n65/mode/2up|title=Tafsir Ibnu Katsir - QS 4:128|pages=421 - 422|archive-url=https://web.archive.org/web/20210821064609/https://i.ibb.co/0fJgj1X/Tafsir-Ibn-Kathir-Saudah2.jpg|archive-date=21 Agustus 2021|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2593 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2593|website=sunnah.com|access-date=2021-08-21}}</ref>
 
Saudah adalah istri Muhammad yang terlibat langsung dalam peristiwa sebab turunnya ayat [[hijab]]. Sebelum datangnya perintah dari Allah untuk berhijab, istri-istri Muhammad tidaklah berhijab, dan tidak pula ia perintahkan mereka berhijab. Namun [[Umar bin Khattab]], sahabat Muhammad yang mempunyai karakter keras, mendatangi Muhammad, menyarankannya agar menghijabi istri-istrinya. Akan tetapi Muhammad tidak mengindahkan usulannya. Di zaman Muhammad, jika istri-istrinya ingin [[buang air besar]], mereka keluar pada waktu malam menuju tempat buang hajat yang berupa tanah lapang dan terbuka bernama Al-Manasi. Mengetahui hal tersebut, Umar yang begitu antusias agar ayat hijab diturunkan pun menunggu ketika salah seorang istri Muhammad akan buang air besar, yang mana pada saat itu adalah Saudah, lalu Umar berseru kepadanya, ''"Sungguh kami telah mengenalmu wahai Saudah!"''. Takut akan hal itu terulang, Saudah pun melaporkan hal tersebut kepada Muhammad. Dan tidak lama berselang ayat hijab pun diturunkan. Dan istri-istri Muhammad kembali diizinkan untuk buang air besar.<ref>{{Cite web|title=Hadits Shahih Al-Bukhari No. 143 - Kitab Wudlu|url=https://www.hadits.id/hadits/bukhari/143|website=Hadits.id|access-date=2021-08-21|archive-date=2021-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210719060422/https://www.hadits.id/hadits/bukhari/143|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 2170d|url=https://sunnah.com/muslim:2170d|website=Sunnah.com|access-date=2021-08-21|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720132308/https://sunnah.com/muslim:2170d|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 146|url=https://sunnah.com/bukhari:146|website=Sunnah.com|access-date=2021-08-21|archive-date=2021-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210719060759/https://sunnah.com/bukhari:146|dead-url=yes}}</ref>
Acara pernikahan dilakukan oleh Salit bin Amr. Riwayat lain menyatakan upacara dilakukan oleh Abu Hatib bin Amr. Maskawinnya ialah 400 dirham.
 
=== Aisyah binti Abu Bakar ===
{{utama|Aisyah binti Abu Bakar}}
Nabi Muhammad dua kali bermimpi kalau Aisyah dibawakan oleh [[Malaikat]] untuk menjadi jodoh beliaujodohnya.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 7012|url=https://sunnah.com/bukhari:7012|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060308/https://sunnah.com/bukhari:7012|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3895|url=https://sunnah.com/bukhari:3895|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060310/https://sunnah.com/bukhari:3895|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref> Menganggap itu adalah ketentuan dari Allah yang harus dijalankan, beliauMuhammad pun meminta kepada ayahnya Aisyah, yaitu [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]], untuk memberikan putrinya demi menjadi istri beliauMuhammad. Abu Bakar awalnya keberatan akan hal itu, dikarenakan menurutnya, Nabi Muhammad dan dirinya adalah saudara. Namun setelah diyakinkan bahwa dirinya dan Sang RasulMuhammad hanya saudara dalam agama, dan Aisyah adalah halal untuk Rasuldinikahi nikahioleh Muhammad, rasa ragu didalamdi dalam hati Abu Bakar pun terangkat.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5081|url=https://sunnah.com/bukhari:5081|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060309/https://sunnah.com/bukhari:5081|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref>
 
Aisyah dinikahi oleh Nabi Muhammad ketika Aisyah berumur 6 atau 7 tahun,<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5158|url=https://sunnah.com/bukhari:5158|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060428/https://sunnah.com/bukhari:5158|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sunan Ibn Majah 1877 - The Chapters on Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/ibnmajah:1877|website=sunnah.com|archive-url=https://permaweb.ccarchive.org/2GS3-BM6Cweb/20210818040802/https://sunnah.com/ibnmajah:1877|archive-date=20182021-08-18|access-date=2021-08-18|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1422d - The Book of Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1422d|website=sunnah.com|archive-url=https://permaweb.ccarchive.org/GKM5-Q52Uweb/20210818040828/https://sunnah.com/muslim:1422d|archive-date=2021-08-18|access-date=2021-08-18|dead-url=no}}</ref> dan di saat itu Nabi Muhammad berumur berumur 50 tahun.<ref>{{Cite book|last=al-Mubarakfuri|first=Shafiyurrahman|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=zioTEAAAQBAJ&pg=PA96&f=false#v=onepage&q&f=false|title=Sirah Nabawiyah|publisher=Gema Insani, 2020|isbn=6022508509|page=96}}</ref> Namun Aisyah baru diantarkan ke rumah NabiMuhammad dan [[Persetubuhan|dicampuri]] beliau<nowiki/>nya di saat diaAisyah sudah berumur 9 tahun,<ref>{{Cite web|title=Hadits Sunan Abu Dawud No. 1811 - Kitab Nikah|url=https://www.hadits.id/hadits/dawud/1811|website=hadits.id|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060430/https://www.hadits.id/hadits/dawud/1811|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref> dikarenakan pada selang waktu tersebut Aisyah sakit dan rambutnya rontok.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3894|url=https://sunnah.com/bukhari:3894|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210717060319/https://sunnah.com/bukhari:3894|archive-date=2021-07-17|dead-url=yes|access-date=2021-07-17}}</ref>
 
Hal ini diriwayatkan secara mutawatir (secara massal) didalamdi dalam [[Kutubus Sittah]] yang merupakan 6 kitab hadits utama Islam, sehingga tidak ada keraguan di dalamnya.<ref name="islamqa">{{Cite web |url=https://islamqa.info/ar/answers/124483/%D8%AA%D8%AD%D9%82%D9%8A%D9%82-%D9%81%D9%8A-%D8%B9%D9%85%D8%B1-%D8%A7%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%88%D9%85%D9%86%D9%8A%D9%86-%D8%B9%D8%A7%D9%89%D8%B4%D8%A9-%D8%B1%D8%B6%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%B9%D9%86%D9%87%D8%A7-%D8%B9%D9%86%D8%AF%D9%85%D8%A7-%D8%AA%D8%B2%D9%88%D8%AC%D9%87%D8%A7-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A-%D8%B5%D9%84%D9%89-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%B9%D9%84%D9%8A%D9%87-%D9%88%D8%B3%D9%84%D9%85 |title=تحقيق في عمر أم المؤمنين عائشة رضي الله عنها عندما تزوجها النبي صلى الله عليه وسلم |website=IslamQA.info |access-date=2021-07-17 |archive-date=2021-07-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210719062812/https://islamqa.info/ar/answers/124483/%D8%AA%D8%AD%D9%82%D9%8A%D9%82-%D9%81%D9%8A-%D8%B9%D9%85%D8%B1-%D8%A7%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%88%D9%85%D9%86%D9%8A%D9%86-%D8%B9%D8%A7%D9%89%D8%B4%D8%A9-%D8%B1%D8%B6%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%B9%D9%86%D9%87%D8%A7-%D8%B9%D9%86%D8%AF%D9%85%D8%A7-%D8%AA%D8%B2%D9%88%D8%AC%D9%87%D8%A7-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A-%D8%B5%D9%84%D9%89-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%B9%D9%84%D9%8A%D9%87-%D9%88%D8%B3%D9%84%D9%85 |dead-url=yes }}</ref><ref name="Haddad">{{Cite web|last=Haddad|first=Gibril|title=Our Mother Lady A’isha’s Age at Marriage|url=https://eshaykh.com/hadith/our-mother-lady-ayeshas-age-at-marriage/|website=eshaykh.com|page=https://www.livingislam.org/ir/d/aam1_e.pdf|archive-url=https://permaweb.ccarchive.org/9WTFweb/20210719072127/https://eshaykh.com/hadith/our-7F9Umother-lady-ayeshas-age-at-marriage/|archive-date=17 Agustus 2021-07-19|dead-url=yes|access-date=17 Agustus 2021|middle=Fouad}}</ref><ref name="Haddad2">{{Cite web|title=More on ‘Ā’isha’s Age at the Time of Her Marriage - A Dialogue Between “The Learner” and Shaykh Gibril F. Haddad|url=https://eshaykh.com/hadith/our-mother-lady-ayeshas-age-at-marriage/|website=eshaykh.com|page=https://www.livingislam.org/ir/d/aam2_e.pdf|archive-url=https://permaweb.ccarchive.org/N6ALweb/20210719072127/https://eshaykh.com/hadith/our-V66Dmother-lady-ayeshas-age-at-marriage/|archive-date=17 Agustus 2021-07-19|dead-url=yes|access-date=17 Agustus 2021}}</ref>
 
=== Hafshah binti Umar bin al-Khattab ===
{{utama|Hafshah binti Umar}}
Hafshah berusia sekitar 19 tahun ketika Muhammad menikahinya.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n203/mode/2up|title=History of Al-Tabari volume 39|pages=174|url-status=live}}</ref><ref>Muhammad ibn Saad, ''Tabaqat'' vol. 8. Translated by Bewley, A. (1995). ''The Women of Madina'' p. 56. London: Ta-Ha Publishers.</ref> Ia adalah putri dari [[Umar bin Khattab]] yang merupakan sahabat Muhammad dan salah satu orang terkaya dari suku Quraisy.<ref>{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n203/mode/2up|title=Sirat Rasul Allah - The Life of Muhammad|pages=216|archive-url=https://i.ibb.co/th0tGL4/Umar-richest.jpg|archive-date=21 Agustus 2021|url-status=live}}</ref> Saking kayanya Umar, sampai-sampai bila Hafshah ingin meminta sesuatu, Umar menyuruhnya agar tidak meminta kepada Muhammad, melainkan meminta kepada dirinya saja.<ref name="sunnah.com">{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5191 - Wedlock, Marriage (Nikaah) - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:5191|website=sunnah.com|access-date=2021-08-21}}</ref>
Hafsah seorang janda. Suami pertamanya Khunais bin Hudhafah al-Sahmiy yang meninggal dunia saat [[Perang Badar]]. Ayahnya Umar meminta Abu Bakar menikah dengan Hafsah, tetapi Abu Bakar tidak menyatakan persetujuan apapun dan Umar mengadu kepada nabi Muhammad. Kemudian rasulullah mengambil Hafsah sebagai istri. Hafsah Binti Umar (wafat 45 H)
 
Sebelumnya, Hafshah mempunyai suami bernama [[Khunais bin Hudzafah|Khunais bin Hudzafah as-Sahmiy]] namun meninggal ketika ikut berperang pada [[pertempuran Badar]]. Umar pun pergi menawarkan Hafshah kepada [[Utsman bin 'Affan|Utsman bin Affan]]. Yang mana Utsman tidak bisa menjawab langsung, sehingga ia meminta Umar menunggu beberapa hari. Setelah lewat beberapa hari, Utsman pun mendatangi Umar dan berkata bahwa dirinya berkesimpulan saat itu bukan waktunya untuk dirinya menikah. Maka Umar pun pergi menawarkan anaknya ke Abu Bakar. Namun Abu Bakar tidak kunjung memberikan jawaban, sehingga membuat Umar marah. Beberapa hari kemudian, Muhammad meminta Hafshah untuk dinikahkan dengannya. Tidak lama berselang, Abu Bakar pun menemui Umar dan menceritakan kalau sebenarnya dirinya akan senang hati menikah dengan Hafshah akan tetapi tidak memberikan jawaban pada saat itu karena ia tahu bahwa Muhammad menginginkan Hafshah.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5122 - Wedlock, Marriage (Nikaah) - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:5122|website=sunnah.com|access-date=2021-08-21}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5145 - Wedlock, Marriage (Nikaah) - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:5145|website=sunnah.com|access-date=2021-08-21}}</ref>
Hafshah binti Umar bin Khaththab adalah putri seorang laki-laki yang terbaik dan mengetahui hak-hak Allah dan kaum muslimin. Umar bin Khaththab adalah seorang penguasa yang adil dan memiliki hati yang sangat khusyuk. Pernikahan Rasulullah . dengan Hafshah merupakan bukti cinta kasihnya kepada mukminah yang telah menjanda setelah ditinggalkan suaminya, Khunais bin Hudzafah as-Sahami, yang berjihad di jalan Allah, pernah berhijrah ke Habasyah, kemudian ke Madinah, dan gugur dalam Perang Badar. Setelah suami anaknya meninggal, dengan perasaan sedih, Urnar menghadap Rasulullah untuk mengabarkan nasib anaknya yang menjanda. Ketika itu Hafshah berusia delapan belas tahun. Mendengar penuturan Umar, Rasulullah memberinya kabar gembira dengan mengatakan bahwa ia bersedia menikahi Hafshah.
 
Hafshah dan Aisyah menjadi bagian dari pusat insiden yang menyebabkan Muhammad tidak mengunjungi istri-istrinya selama sebulan, dan turunnya ayat-ayat yang berisi ancaman dari Allah SWT kepada mereka, bahwa Muhammad bisa saja menceraikan mereka semua dan menggantikan mereka dengan istri-istri yang lebih baik. Ini dikarenakan Aisyah dan Hafshah telah membocorkan kepada istri-istri Muhammad yang lain perihal sesuatu perbuatan Muhammad (yang Muhammad minta agar mereka berdua rahasiakan), yang mana perbuatan ini sebenarnya adalah halal di mata Allah SWT namun terpaksa Muhammad haramkan pada saat itu dikarenakan ia ingin mencari kesenangan istri-istrinya.<ref name="sunnah.com"/><ref>{{Cite book|last=Al-Jalalain|url=https://archive.org/details/AlJalalainEng/page/n583/mode/1up|title=Tafsir Al-Jalalain - QS 66:1-5|pages=555|archive-url=https://web.archive.org/web/20210821113954/https://i.ibb.co/Gc2wLqr/Tafsir-Al-Jalalayn-66-1-5-1360p.jpg|archive-date=21 Agustus 2021|url-status=live}}</ref>
Jika kita menyebut nama Hafshah, ingatan kita akan tertuju pada jasa-jasanya yang besar terhadap kaum muslimin saat itu. Dialah istri Nabi yang pertama kali menyimpan Al-Qur’an dalam bentuk tulisan pada kulit, tulang, dan pelepah kurma, hingga kemudian menjadi sebuah kitab yang sangat agung.
 
=== Zainab binti Khuzaimah ===
{{utama|Zainab binti Khuzaimah}}
 
Zainab binti Khuzaimah berasal dari klan kaya [[Banu Hilal]]. Ia berusia sekitar 30 tahun ketika dinikahi oleh Muhammad. Ia dijuluki “Ummul Masakin" (ibu orang-orang miskin) karena komitmennya dalam membantu orang-orang miskin. Sebelum dinikahi oleh Muhammad, ia mempunyai suami [[Ubaidah bin al-Harits|Ubaidah bin Al-Harits]], tetapi tewas pada pertempuran Badar. Muhammad melamarnya pada bulan ke-31 pasca hijrah, akan tetapi Zainab meninggal 8 bulan kemudian.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n193/mode/2up|title=The History of Al-Tabari vol.39|pages=164|url-status=live}}</ref>
 
=== Hindun binti Abi Umayyah (Ummu Salamah) ===
{{utama|Hindun binti Abi Umayyah}}
Salamah seorang janda tua mempunyai 4 anak dengan suami pertama yang bernama Abdullah bin Abd al-Asad. Suaminya syahid dalam [[Perang Uhud]] dan saudara sepupunya turut syahid pula dalam perang itu lalu nabi Muhammad melamarnya. Mulanya lamaran ditolak karena menyadari usia tuanya. Alasan umur turut digunakannya ketika menolak lamaran Abu Bakar dan Umar al Khattab.
 
Hindun berusia sekitar 28 tahun ketika dinikahi oleh Muhammad.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Sa'ad|url=https://kitaabun.com/shopping3/tabaqat-english-bewley-women-madina-p-69.html|title=Kitab al-Tabaqat al-Kabir volume 8|pages=61|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Ibnu Sa'ad|title=Kitab al-Tabaqat al-Kabir volume 8|pages=67|url-status=live}}</ref> Dia berasal dari klan Mughirah yang merupakan salah satu klan terkaya dari suku Quraisy.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume09/page/n148/mode/1up|title=The History of Al-Tabari Volume 9: The Last Years of the Prophet|pages=132|url-status=live}}</ref>{{sfn|Lammens|1993|p=171}} Ia memiliki [[kunya]] atau nama panggilan Ummu Salamah, karena ia mempunyai anak bernama Salamah. Sebagaimana Muhammad yang kerap dipanggil Abul Qasim karena mempunyai anak bernama Qasim yang meninggal di usia muda.<ref name=":022">{{Cite book|last=Ibnu Hisyam|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sirah_Nabawiyah_Ibnu_Hisyam/sBizDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=mencela+nenek+moyang+ibnu+hisyam&pg=PA128&printsec=frontcover|title=Sirah Nabawiyah-Ibnu Hisyam|publisher=Qisthi Press|pages=128|translator-last=Ikhlas Hikmatiar|archive-url=https://web.archive.org/web/20210819070811/https://i.ibb.co/Sx6zcL6/Sirah2.jpg|archive-date=2021-08-19|url-status=live|access-date=2021-08-21|dead-url=no}}</ref> Sebelum dinikahi oleh Muhammad, ia mempunyai suami bernama Abdullah bin Abdulasad yang meninggal karena luka pertempuran yang dialaminya pada Perang Uhud semakin memarah setelah dikirimkan kembali oleh Muhammad untuk [[:en:Expedition of Qatan|berperang ke Qatan]], tempat bermukimnya suku Banu Asad bin Khuzaymah.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n205/mode/2up|title=The History of al-Tabari Vol. 39. Biographies of the Prophet's Companions and Their Successors|pages=175|url-status=live}}</ref>
Lamaran kali kedua nabi Muhammad diterimanya dengan maskawin sebuah tilam, mangkuk dari sebuah pengisar tepung.
 
=== RamlahZainab binti Abu Sufyan (Ummu Habibah)Jahsy ===
{{utama|Zainab binti Jahsy}}Zainab binti Jahsy adalah [[sepupu]] Muhammad dan awalnya merupakan istri dari [[anak angkat]] Muhammad, [[Zaid bin Haritsah]].<ref name=":02">{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/TabariVolume08/page/n25/mode/2up|title=The History of Al-Tabari, vol.8 - The Victory of Islam|pages=2|archive-url=https://web.archive.org/web/20210817133040/https://i.ibb.co/d4cwWwB/d.jpg|archive-date=17 Agustus 2021|url-status=live}}</ref>
{{utama|Ramlah binti Abu Sufyan}}
Ummu Habibah seorang janda. Suami pertamanya Ubaidillah bin Jahsyin al-Asadiy. Ummu Habibah dan suaminya Ubaidullah pernah berhijrah ke Habsyah. Ubaidullah meninggal dunia ketika di rantau dan Ummu Habibah yang berada di Habsyah kehilangan tempat bergantung.
 
Menurut [[Aisyah]] yang merupakan istri favorit Muhammad,<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2593 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2593|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3411 - Prophets - كتاب أحاديث الأنبياء - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3411|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref> Zainab memiliki kecantikan yang setara dengannya.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4141 - Military Expeditions led by the Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi) - كتاب المغازى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4141|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref>
Melalui al Najashi, nabi Muhammad melamar Ummu Habibah dan upacara pernikahan dilakukan oleh Khalid bin Said al-As dengan maskawin 400 dirham, dibayar oleh al Najashi bagi pihak nabi.
 
Dilaporkan oleh [[Ibnu Jarir ath-Thabari|ath-Thabari]] bahwa pada suatu ketika, Muhammad mencari Zaid ke rumahnya. Namun Muhammad hanya menemukan Zainab yang terburu-buru mengenakan pakaian seadanya. Muhammad pun berujar: "Terpujilah Allah yang maha kuasa! Terpujilah Allah, yang membolak balikkan hati manusia!"<ref name=":02" /><ref>{{Cite web|title=ص562 - كتاب تاريخ الطبري تاريخ الرسل والملوك وصلة تاريخ الطبري - السنه الخامسه من الهجره - المكتبة الشاملة الحديثة|url=https://al-maktaba.org/book/9783/1188|website=al-maktaba.org|access-date=2022-02-11}}</ref>
=== Juwairiyah (Barrah) binti al-Harits ===
 
Sepulangnya Zaid, Zainab pun menceritakan peristiwa ini kepadanya. Mengetahui hal tersebut, Zaid pun bersegera ke hadapan Muhammad, dan menanyakan, apabila Muhammad menginginkan Zainab maka ia akan segera berpisah dengannya. Namun Muhammad berkata kepada Zaid, "Pertahankanlah terus istrimu," walaupun di dalam lubuk hati, Muhammad menginginkan Zainab.<ref>{{Cite web|first=Al-Jalalayn|title=Tafsir Al-Jalalayn|url=https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=33&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|website=Altafsir.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210506172553/https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=33&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|archive-date=2021-05-06|access-date=2022-02-11}}</ref><ref>{{Cite web|title=Tafsir Ibnu Abbas|url=https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=73&tSoraNo=33&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|website=Altafsir.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20220110224935/https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=73&tSoraNo=33&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2|archive-date=2022-01-10|access-date=2022-02-11}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 7420 - Oneness, Uniqueness of Allah (Tawheed) - كتاب التوحيد - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:7420|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Surah Al-Ahzab - ayat 37|url=https://quran.com/33/37?locale=id&font=v1&reading=false&translations=33|website=quran.com|access-date=2021-08-17}}</ref> Zaid pun sadar akan hal itu dan tidak mendekati Zainab lagi, dan mereka pun bercerai beberapa saat setelahnya. Ketika Muhammad berbicara dengan Aisyah, firman Allah datang kepadanya. Dan ia pun berkata, "Siapa yang akan pergi mengabarkan berita baik ke Zainab, bahwa Allah telah mengawinkanku dengan dirinya?"<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/TabariVolume08/page/n26/mode/1up|title=The History of Al-Tabari, vol.8 - The Victory of Islam|pages=2-3|archive-url=https://web.archive.org/web/20210817150857/https://i.ibb.co/kHN6Cpw/e.jpg|archive-date=17 Agustus 2021|url-status=live}}</ref> Muhammad pun menikah dengan Zainab setelah masa iddah-nya selesai dengan mas kawin 400 dirham.<ref name="Hisham2">[[Ibn Hisham|Abdulmalik ibn Hisham]]. ''Notes to Ibn Ishaq's "Life of the Prophet"'', Note 918. Translated by Guillaume, A. (1955). ''The Life of Muhammad'', p. 793. Oxford: Oxford University Press.</ref>
 
Dalam norma Arab pada saat itu, adalah perbuatan yang tidak bermoral apabila seorang ayah angkat menikahi mantan istri dari anak angkatnya sendiri. Namun ini diluruskan oleh Allah dengan menikahkan Muhammad dengan Zainab, dan menurunkan Surat Al-Ahzab ayat 37:
 
{{quote|quotetext=''Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berkata kepada orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dan engkau (juga) telah memberi nikmat kepadanya, "Pertahankanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah," sedang engkau menyembunyikan di dalam hatimu apa yang akan ditampakkan oleh Allah, dan engkau takut kepada manusia, padahal Allah lebih berhak engkau takuti. Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan engkau dengan dia (Zainab) agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menikahi) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya. Dan ketetapan Allah itu pasti terjadi.''|source=[https://quran.com/33/37?locale&#61;id&font&#61;v1&reading&#61;false&translations&#61;33 Qur'an 33:37]}}
 
=== Raihanah binti Zaid bin Amru ===
{{utama|Raihanah binti Zaid}}
 
Raihanah berasal dari [[Yahudi|suku Yahudi]], Bani Nadhir yang kemudian menjadi bagian dari Bani Quraizhah melalui pernikahan.<ref>Rahman al-Mubarakpuri, S. (2005). The Sealed Nectar. Darussalam: Darussalam Editing, p. 201.</ref><ref>Abdul-Rahman, M. S. (2009). Tafsir Ibn Kathir Juz’ 21 (Part 21): Al-Ankabut 46 To Al-Azhab 30. Londra: MSA Publication Limited, p. 213.</ref> Muhammad pernah menyatakan niatannya untuk mengusir seluruh Yahudi dan [[Nasrani (sekte)|Nasrani]] dari Jazirah Arab, dan tidak meninggalkan siapapun di dalamnya kecuali orang-orang Muslim.<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1767a - The Book of Jihad and Expeditions - كتاب الجهاد والسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1767a|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> Seusai perang Khandaq, Malaikat Jibril mengarahkan Muhammad untuk menyerang Bani Quraizhah.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2813 - Fighting for the Cause of Allah (Jihaad) - كتاب الجهاد والسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2813|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> Setelah berhasil mengalahkan suku tersebut, ia memerintahkan agar tiap-tiap pria dari Bani Quraizhah dieksekusi.<ref>{{Cite web|title=Sunan Abi Dawud 4404 - Prescribed Punishments (Kitab Al-Hudud) - كتاب الحدود - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/abudawud:4404|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> Sedangkan harta, serta perempuan-perempuan dan anak-anak mereka dibagi-bagikan oleh Muhammad kepada umat muslim, dan sebagian dari tawanan perempuan dikirimkan oleh Muhammad ke Najd untuk ditukar dengan kuda-kuda dan senjata.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Hisyam|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sirah_Nabawiyah_lbnu_Hisyam/aqcPEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Sirah Nabawiyah-Ibnu Hisyam vol.2|publisher=Darul Falah|archive-url=https://web.archive.org/web/20210830150852/https://i.ibb.co/GdbTVSM/Ibn-Hisyam.jpg|archive-date=2021-08-30|url-status=live|access-date=2021-08-30|dead-url=no}}</ref><ref name=":7">{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n256/mode/1up|title=Sirat Rasul Allah|pages=466|url-status=live}}</ref> Muhammad mengambil seperlima dari harta rampasan sebagaimana yang ditetapkan di dalam Al-Quran,<ref>{{Cite web|title=Surah Al-Anfal - 41|url=https://quran.com/al-anfal?locale=id&font=v1&reading=false&translations=131%2C20|website=quran.com|access-date=2021-08-30}}</ref> dan mengambil Raihanah untuk dirinya.<ref name=":7" />
 
Muhammad pernah menawarkan kepada Raihanah supaya dirinya dinikahi oleh Muhammad dan mengenakan hijab. Namun Raihanah menolak dengan mengatakan, "Biarlah aku tetap di bawah kekuasaanmu, karena itu adalah lebih mudah untuk diriku dan untukmu." Maka Muhammad pun meninggalkannya. Semenjak menjadi tawanan umat Islam, Raihanah telah menunjukkan kebenciannya terhadap Islam, dan tetap berpegang pada [[Agama Yahudi|Yudaisme]]. Ketika Muhammad sedang bersama sahabat-sahabatnya, ia mendengar suara sendal tiba dari belakang, dan ia berkata: "Ini pasti Thalaba bin Sa'ya yang datang membawakan berita baik kalau Raihanah telah memeluk Islam." Dan benar apa yang dikatakan Muhammad, yang mana itu membuat dirinya begitu senang.<ref name=":7" />
 
=== Juwairiyah binti al-Harits ===
{{utama|Juwairiyah binti al-Harits}}
Ayah Juwairiyah ialah ketua kelompok [[Bani Mustaliq]] yang telah mengumpulkan bala tentaranya untuk memerangi nabi Muhammad dalam [[Perang al-Muraisi']].
 
Juwairiyah sebelumnya adalah tawanan milik pihak Muhammad dari suku Bani Mustaliq yang beliau serang tanpa peringatan.<ref name=":3">{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2541 - Manumission of Slaves - كتاب العتق - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2541|website=sunnah.com|access-date=2021-08-18}}</ref> Muhammad mendapatkan banyak tawanan pada saat itu sehingga ia membagi-bagikannya kepada umat muslim.<ref name=":4">{{Cite book|last=Ibnu Hisyam|url=https://www.google.com/books/edition/Sirah_Nabawiyah_Ibnu_Hisyam/sBizDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0|title=Sirah Nabawiyah-Ibnu Hisyam|publisher=Qisthi Press|pages=542|archive-url=https://web.archive.org/web/20210818100852/https://i.ibb.co/j3zrxPH/Sirah.jpg|archive-date=2021-08-18|url-status=live|penerjemah=Ikhlas Hikmatiar|access-date=2021-08-18|dead-url=no}}</ref> Juwairiyah adalah salah satu yang dibagikan oleh Muhammad dan ia jatuh ke tangan Tsabit bin Qais. Menurut Aisyah, Juwairiyah adalah perempuan yang sangat cantik, setiap orang yang memandangnya pasti jatuh cinta.<ref>{{Cite web|title=Sunan Abi Dawud 3931 - The Book of Manumission of Slaves - كتاب العتق - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/abudawud:3931|website=sunnah.com|access-date=2021-08-18}}</ref>
Setelah Bani al-Mustaliq tewas dan Barrah ditawan oleh [[Tsabit bin Qais]] bin al-Syammas al-Ansariy. Tsabit hendak di[[mukatabah]] dengan 9 tahil emas, dan Barrah pun mengadu kepada nabi.
 
Juwairiyah meminta kepada Tsabit untuk membuat perjanjian supaya dia dapat membayar kebebasan dirinya dengan jumlah tertentu. Maka Juwairiyah pun pergi ke Muhammad, memohon agar Muhammad membantunya menebus kebebasan dirinya. Muhammad pun menawarkan bahwa ia akan melakukannya apabila Juwairiyah mau menjadi istrinya. Juwairiyah pun setuju. Kabar akan hal ini pun tersebar ke orang-orang. Mereka berkata: "Berarti kaum ini saudara Rasulullah." Maka kaum muslimin pun mengembalikan tawanan-tawanan yang mereka pegang.<ref name=":4" />
Rasulullah bersedia membayar mukatabah tersebut, kemudian menikahinya.
 
=== Ramlah binti Abu Sufyan (Ummu Habibah) ===
{{utama|Ramlah binti Abu Sufyan}}
Ramlah adalah anak dari [[Abu Sufyan]], yang merupakan salah seorang pemimpin dan pedagang dari suku Quraisy. Abu Sufyan kerap memimpin [[Kafilah|kafilah-kafilah dagang]] besar dari dan menuju [[Syam]]. Namun karena sering dicegat dan dijarah oleh pasukan yang dikirimkan Muhammad, ia pun menjadi salah satu penentang awal Muhammad.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Hisyam|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sirah_Nabawiyah_Ibnu_Hisyam/sBizDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=abu+sufyan+kafilah+ekayaan+mereka+ibnu+hisyam&pg=PA346&printsec=frontcover|title=Sirah Nabawiya - Ibnu Hisyam|pages=346|archive-url=https://web.archive.org/web/20210825130837/https://i.ibb.co/09Ddt2b/Sirah-Abi-Sufyan.jpg|archive-date=2021-08-25|url-status=live|access-date=2021-08-25|dead-url=no}}</ref> Berbeda dengan ayahnya, Ramlah telah menemukan hidayah dari Islam sejak awal kerasulan Muhammad. Pada tahun 615 M, ia bersama suaminya, Ubaydallah bin Jahsy berhijrah dengan beberapa umat muslim lainnya ke sebuah kerajaan Kristen di [[Habasyah]]. Suaminya Ramlah masuk [[Kekristenan|Kristen]] dan meninggal ketika di sana.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n207/mode/2up|title=The History of Al-Tabari - Volume 39|pages=177|url-status=live}}</ref>
 
Setelah [[Iddah|masa iddah]]-nya usai, Ramlah yang saat itu masih di Habasyah menerima surat lamaran dari Muhammad.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n207/mode/2up|title=The History of Tabari - Volume 39|pages=178|url-status=live}}</ref> Raja Najasyi yang beragama Kristen pun turut memberikannya selamat dan hadiah berupa uang 400 [[dinar]] (koin emas) serta [[Parfum|parfum-parfum]] terbaik.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n207/mode/2up|title=The History of Al-Tabari Volume 39|pages=179|url-status=live}}</ref> Sepulangnya ke [[Hijaz]] dan pasca hijrah ke [[Madinah]], Ramlah menceritakan apa-apa saja yang dialaminya di Habasyah kepada Muhammad, termasuk bagaimana ia mengagumi keindahan gereja-gereja yang dihiasi dengan gambar-gambar di sana. Muhammad pun mengangkat kepalanya dan bersabda, "Mereka adalah orang-orang, yang ketika seorang yang alim di antara mereka meninggal, mereka mendirikan tempat peribadatan di makamnya dan mereka membuat gambar-gambar di dalamnya. Mereka adalah makhluk-makhluk terburuk di mata Allah.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 1341 - Funerals (Al-Janaa'iz) - كتاب الجنائز - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:1341|website=sunnah.com|access-date=2021-12-10}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 528a - The Book of Mosques and Places of Prayer - كتاب الْمَسَاجِدِ وَمَوَاضِعِ الصَّلاَةِ - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:528a|website=sunnah.com|access-date=2021-08-25}}</ref><ref>{{Cite web|title=Surah Al-Anfal - 55|url=https://quran.com/al-anfal?locale=id&font=v1&reading=false&translations=134|website=quran.com|access-date=2021-08-26}}</ref>
 
=== Shafiyah binti Huyay ===
{{utama|Shafiyah binti Huyay}}
Shafiyah binti HuyayyHuyay adalah seorang wanita bangsawan,<ref name =shati_saf1>Al-Shati', 1971, 171</ref> yang merupakan putri HuyayyHuyay bin Akhtab, kepala suku Yahudi, Banu Nadir, yang dieksekusi oleh pihak Nabi Muhammad setelah menyerah pada Perang Khandaq.<ref name="ibnishaq">{{cite book|author=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/TheLifeOfMohammedGuillaume/page/n256/mode/1up?view=theater|title=The Life of Muhammad: Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah|pages=464}}</ref><ref>Ahmad ibn Jabir al-Baladhuri, ''Kitab Futuh al-Buldan''. Translated by Hitti, P. K. (1916). ''Origins of the Islamic State'' vol. 1 p. 41. New York: Columbia University.</ref> Suami pertamanya adalah seorang penyair bernama Sallam bin Mishkam yang mana kemudian mereka bercerai.<ref name="Tabari9">{{Cite book|last=Muhammad ibn Jarir al-Tabari|date=1990|url=|title=The History of al-Tabari Vol. 39: Biographies of the Prophet's Companions and Their Successors|pages=185|translator-last=Poonawala, K. I.|url-status=live}}</ref> Suami keduanya adalah seorang komandan bernama Kinana bin Ar-Rabi.<ref name=":1">{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n278/mode/1up|title=The Life of Muhammad: Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah|pages=511|url-status=live}}</ref> Pada tahun 628, saat pertempuran Khaybar, Banu Nadir dikalahkan,. Kinana yang saat itu masih berstatus suami Shafiyah disiksa dan dieksekusi atas perintah Nabi setelah dirinya menolak memberi tahu dimanadi mana lokasi tempat persembunyian harta karun Banu Nadir.<ref name="dey">{{Citecite book|lastauthor=Al Tabari|url=https://archive.org/details/TabariVolume08HistoryAlTabari40Vol/History_Al-Tabari_40_Vol/page/n145n2289/mode/2up|title=The History of alAl-Tabari, Vol.Volume 839: -Biographies Theof Victorythe ofProphet's IslamCompanions and Their Successors|isbn=0-7914-31502820-96|pagespage=122-123185|archive-url=https://web.archive.org/web/20211122111110/https://i.ibb.co/VY3qgT7RNrSnQR/PeristiwaKinanah-Kinanah20.jpg|archive-date=1322 AgustusNovember 2021|url-status=live}}</ref><ref name= "detsha" /> Seusai perang, Shafiyah menjadi salah satu tawanannya pihak muslim. Salah seorang sahabat Nabi, Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi, meminta kepada Nabi supaya diperbolehkan mengambil salah satu tawanan untuk dijadikan budak olehnya.<ref name=":2">{{Cite webbook|titlelast=SahihAl al-Bukhari 371 - Prayers (Salat) - كتاب الصلاة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)Tabari|url=https://sunnaharchive.comorg/bukhari:371|website=sunnah.com|archive-url=https:details/TabariVolume08/perma.ccpage/QEC5-JBTH|archive-date=2021-07-21|access-date=2021-08-18}}<n145/ref> Nabi pun mengizinkan dan Dihyah mengambil Shafiyah. Mengetahui hal itu para sahabat Nabi lainnya melapor kepada Nabi, bahwa Dihyah telah mengambil putri dari kepala suku Banu Nadir yang kecantikannya begitu luar biasa dan belum pernah mereka lihat sebelumnya.<ref>{{Cite webmode/2up|title=Sahih Muslim 1365f - The BookHistory of Marriage al-Tabari, كتابVol. النكاح8 - Sunnah.comThe - Sayings and TeachingsVictory of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)Islam|urlisbn=https://sunnah.com/muslim:1365f0-7914-3150-9|websitepages=sunnah.com122-123|archive-url=https://permaweb.cc/Y8JS-D3PM|archive-date=2021-07-21|access-date=2021-07-21}}</ref> Nabi pun memanggil Dihyah dan mengambil Shafiyah untuk diri beliau, lalu memberikan kepada Dihyah dua sepupu Shafiyah.<ref name=":1" org/> Nabi kemudian mengirimkan Shafiyah ke ibu dari Anas bin Malik untuk dihiasi. Dan malamnya dikembalikan kepada Rasulullah untuk beliau nikahi.<ref name=":2" web/20211122111125/> Shafiyah belum genap berusia 17 tahun pada saat itu.<ref>{{cite book|author=Al Tabari|url=https://wwwi.kalamullahibb.comco/BookspLJ1jXb/The%20History%20Of%20Tabari/Tabari_Volume_39.pdf?__cf_chl_jschl_tk__=pmd_a8d3a94ec39aa1337b3b1caed7facfc3e7c40884Kinanah-1628811872-0-gqNtZGzNAg2jcnBszQX6|title=The History of Al-Tabari Volume 39: Biographies of the Prophet's Companions and Their Successors|isbn=0-7914-2820-6|page=185|archive-url=https://perma1.cc/2B7T-GLLSjpg|archive-date=1722 AgustusNovember 2021|url-status=live}}</ref>
 
PadaSeusai malamperang, Shafiyah disetubuhimenjadi olehsalah Rasulullah,satu tawanannya pihak muslim. Salah seorang sahabat NabiMuhammad, [[AbuDihyah Ayyubbin alKhalifah Al-AnshariKalbi, meminta kepada Muhammad supaya diperbolehkan mengambil salah satu tawanan untuk dijadikan budak olehnya.<ref name=":2">{{Cite web|Abutitle=Sahih Ayyub]]al-Bukhari berjaga371 di- depanPrayers pintu(Salat) dengan- pedangnyaكتاب sampaiالصلاة pagi- hariSunnah.com Ketika- diaSayings melihatand RasulullahTeachings keluar,of iaProphet mengucapMuhammad takbir(صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:371|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720160726/https://sunnah.com/bukhari:371|archive-date=2021-07-20|access-date=2021-08-18|dead-url=no}}</ref> Muhammad pun mengizinkan dan berkataDihyah kepadamengambil SangShafiyah. Nabi,Mengetahui "Wahaihal Rasulullahitu para sahabat Muhammad lainnya melapor kepadanya, perempuanbahwa mudaDihyah yangtelah barumengambil sajaputri engkaudari nikahikepala mempunyaisuku ayah,Banu saudaraNadir yang kecantikannya begitu luar biasa dan suamibelum yangpernah mereka lihat sebelumnya.<ref>{{Cite telahweb|title=Sahih engkauMuslim bunuh,1365f sehingga- akuThe tidakBook mempercayaiof dirinyaMarriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (tidakصلى الله عليه akanو membahayakanmuسلم)|url=https://sunnah."com/muslim:1365f|website=sunnah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720160717/https://sunnah.com/muslim:1365f|archive-date=2021-07-20|access-date=2021-07-21|dead-url=no}}</ref> NabiMuhammad pun tertawamemanggil Dihyah dan berkatamengambil "BagusShafiyah untuk dirinya, lalu memberikan kepada Dihyah dua sepupu Shafiyah.<ref name=":1" /> Muhammad kemudian mengirimkan Shafiyah ke ibu dari Anas bin Malik untuk dihiasi. Dan malamnya dikembalikan kepada Muhammad untuk ia nikahi.<ref name="detsha:2" /> Shafiyah belum genap berusia 17 tahun pada saat itu.<ref>{{cite book|author=Al Tabari|url=https://www.kalamullah.com/Books/The%20History%20Of%20Tabari/Tabari_Volume_39.pdf?__cf_chl_jschl_tk__=pmd_a8d3a94ec39aa1337b3b1caed7facfc3e7c40884-1628811872-0-gqNtZGzNAg2jcnBszQX6|title=The History of Al-Tabari Volume 39: Biographies of the Prophet's Companions and Their Successors|isbn=0-7914-2820-6|page=185|archive-url=https://permaweb.ccarchive.org/D4E8web/20210817120809/https://i.ibb.co/7NHdr2K/Umur-6CMDShafiyah.jpg|archive-date=17 Agustus 2021-08-17|url-status=live|access-date=2021-08-13|dead-url=no}}</ref>
 
Shafiyah adalah wanita ideal dan mulia, cerdas, keturunan bangsawan, cantik, bahkan kecantikannya membuat istri-istri Nabi lainnya iri padanya, hingga Zainab binti Jahsy berkata, “Kecantikannya akan mengalahkan kita semua.” Karena itulah dapat dipahami mengapa para istri Nabi yang lain seolah berlomba-lomba untuk mengalahkan Shafiyah.<ref>{{Cite web|title=Kisah Kecemburuan Istri-Istri Nabi Saw pada Shafiyah binti Huyay|url=https://islami.co/manusiawi-ini-kisah-kecemburuan-istri-istri-nabi-saw-pada-shafiyah-binti-huyay/|website=islami.co|access-date=2023-11-28}}</ref>
=== Zainab binti Jahsy ===
{{utama|Zainab binti Jahsy}}
Zainab binti Jahsy adalah [[sepupu]] Nabi Muhammad dan sebelumnya merupakan istri dari [[anak angkat]] beliau, [[Zaid bin Haritsah]].<ref name=":0" />
 
=== Maimunah binti al-Harits ===
Menurut [[Aisyah]] yang merupakan istri favorit Nabi,<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2593 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2593|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3411 - Prophets - كتاب أحاديث الأنبياء - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3411|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref> Zainab memiliki kecantikan yang setara dengannya.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4141 - Military Expeditions led by the Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi) - كتاب المغازى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4141|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref>
{{Utama|Maimunah binti al-Harits}}
Maimunah memiliki nama asli Barrah, namun Muhammad merubahnya menjadi Maimunah yang berarti "berita baik".<ref>Bint Al-Shāṭīʼ 222-224</ref> Maimunah berasal dari klan [[borjuis]] [[Banu Hilal]]. Saudara perempuannya, [[Lubabah binti al-Harith|Lubabah]] menikah dengan [[Abbas bin Abdul-Muththalib|Abbas bin Abdul-Mutthalib]] yang merupakan salah satu orang terkaya dari [[Bani Hasyim]],<ref>{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n79/mode/2up|title=The Life of Muhammad|pages=114|url-status=live}}</ref> yang mana kemudian menjadi wali-nya Maimunah.<ref>{{Cite book|last=Ibn Sa'd|url=https://kitaabun.com/shopping3/tabaqat-english-bewley-women-madina-p-69.html|title=Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol. 8|pages=97|url-status=live}}</ref> Maimunah dinikahi oleh Muhammad ketika ia sedang melaksanakan umrah, tetapi baru disetubuhi setelah ia selesai menjalankannya.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 4258 - Military Expeditions led by the Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi) - كتاب المغازى - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:4258|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref>
 
Maimunah dikenal sebagai perempuan yang baik hati. Ia pernah memiliki seorang budak perempuan yang kemudian ia bebaskan tanpa izin Muhammad. Di saat waktu gilirannya bersama Muhammad, ia pun menceritakan apa yang telah dilakukannya. Muhammad pun berkata kepada Maimunah, bahwa ketimbang membebaskannya, Maimunah akan mendapatkan pahala yang lebih besar bilamana ia memberikan budak itu kepada salah satu paman dari pihak ibunya.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2592 - Gifts - كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2592|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref>
Dilaporkan oleh [[Ibnu Jarir ath-Thabari|ath-Thabari]] bahwa pada suatu ketika, Nabi Muhammad mencari Zaid ke rumahnya. Namun Nabi hanya menemukan Zainab yang hanya mengenakan [[Pakaian dalam|pakaian dalamnya]]. Nabi pun berujar: "Terpujilah Allah yang maha kuasa! Terpujilah Allah, yang membolak balikkan hati manusia!"<ref name=":0">{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/TabariVolume08/page/n25/mode/2up|title=The History of Al-Tabari, vol.8 - The Victory of Islam|pages=2|archive-url=https://perma.cc/AAX7-9KWD|archive-date=17 Agustus 2021|url-status=live}}</ref>
 
Maimunah pernah memiliki anak anjing yang ia simpan di bawah tempat tidurnya. Pada suatu hari ia melihat suasana hati Muhammad sedang buruk. Rupanya itu dikarenakan Malaikat Jibril tidak menepati janjinya untuk menemui Muhammad di malam sebelumnya. Muhammad pun teringat dengan anak anjing di bawah tempat tidur Maimunah. Muhammad pun memerintahkannya untuk dikeluarkan. Dan menyiramkan air di tempat tersebut. Ketika malam tiba, Malaikat Jibril pun datang dan menginformasikan Muhammad bahwa dirinya tidak memasuki rumah yang ada anjing ataupun gambar di dalamnya. Lalu pada pagi hari, Muhammad pun memerintahkan agar tiap-tiap anjing supaya dibunuh,<ref name=":5">{{Cite web|title=Sahih Muslim 2105 - The Book of Clothes and Adornment - كتاب اللباس والزينة - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:2105|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> termasuk yang masih kecil.<ref>{{Cite web|title=Sunan an-Nasa'i 4276 - The Book of Hunting and Slaughtering - كتاب الصيد والذبائح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/nasai:4276|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> Namun membiarkan anjing yang ditugaskan untuk menjaga perkebunan besar.<ref name=":5" />
Sepulangnya Zaid, Zainab pun menceritakan peristiwa ini kepadanya. Mengetahui hal tersebut, Zaid pun bersegera ke hadapan Rasulullah, dan menanyakan, apabila beliau menginginkan Zainab maka ia akan segera berpisah dengannya. Namun Rasulullah berkata kepada Zaid, "Pertahankanlah terus istrimu," walaupun di dalam lubuk hati, Sang Rasul menginginkan Zainab.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 7420 - Oneness, Uniqueness of Allah (Tawheed) - كتاب التوحيد - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:7420|website=sunnah.com|access-date=2021-08-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Surah Al-Ahzab - ayat 37|url=https://quran.com/33/37?locale=id&font=v1&reading=false&translations=33|website=quran.com|access-date=2021-08-17}}</ref> Zaid pun sadar akan hal itu dan tidak mendekati Zainab lagi, dan mereka pun bercerai beberapa saat setelahnya. Ketika Rasulullah berbicara dengan Aisyah, firman Allah datang kepada beliau. Dan beliau pun berkata, "Siapa yang akan pergi mengabarkan berita baik ke Zainab, bahwa Allah telah mengawinkanku dengan dirinya?"<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/TabariVolume08/page/n26/mode/1up|title=The History of Al-Tabari, vol.8 - The Victory of Islam|pages=2-3|archive-url=https://perma.cc/DQB8-PBKQ|archive-date=17 Agustus 2021|url-status=live}}</ref> Nabi pun menikah dengan Zainab setelah masa iddah-nya selesai. Dengan mas kawin 400 dirham.<ref name="Hisham">[[Ibn Hisham|Abdulmalik ibn Hisham]]. ''Notes to Ibn Ishaq's "Life of the Prophet"'', Note 918. Translated by Guillaume, A. (1955). ''The Life of Muhammad'', p. 793. Oxford: Oxford University Press.</ref>
 
=== Mariyah binti Syama’un ===
Dalam norma arab pada saat itu, adalah perbuatan yang tidak bermoral apabila seorang ayah angkat menikahi mantan istri dari anak angkatnya sendiri. Namun ini diluruskan oleh Allah dengan menikahkan Rasul-Nya dengan Zainab, dan menurunkan Surat Al-Ahzab ayat 37:
{{utama|Maria al-Qabtiyya}}
Mariyah al-Qibthiyah adalah seorang [[Perbudakan|budak]] perempuan yang dikirimkan sebagai hadiah oleh penguasa Mesir, [[Muqauqis|Muqawqas]] kepada Muhammad. Ia berkulit putih dan sangatlah cantik.<ref name=":6">{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n223/mode/2up|title=The History of Al-Tabari Vol. 39|pages=193-194|archive-url=https://web.archive.org/web/20210830120817/https://i.ibb.co/PNPxFmy/Tabari-vol-39-page-193-194.jpg|archive-date=30 Agustus 2021|url-status=live}}</ref> [[Ibnu Jarir ath-Thabari|Thabari]] di dalam salah satu jilid dari kitab Tarikh-nya menyebutkan bahwa Mariyah adalah salah seorang istri Muhammad,<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume09/page/n153/mode/2up|title=The History of Al-Tabari volume. 9|pages=137|url-status=live}}</ref> namun pada jilid berikutnya ia mengatakan bahwa Mariyah adalah gundiknya Muhammad yang disetubuhi oleh Muhammad sebagai barang kepemilikannya, dan tidak pernah ia nikahi.<ref name=":6" /> Menunjukkan bahwa Thabari menggunakan istilah "istri" di jilid sebelumnya dalam artian perempuan-perempuan yang ditiduri oleh Muhammad.
 
Mariyah adalah satu dari dua perempuan yang berhasil mengandung anak dari Muhammad. Betapa gembiranya Muhammad mendengar berita kehamilan Mariyah, terlebih setelah putra-putrinya, yaitu Abdullah, Qasim, dan Ruqayah meninggal dunia. Anak tersebut kemudian diberi nama Ibrahim, tetapi tidak lama setelah lahir, Ibrahim pun wafat.<ref>{{Cite web|title=الكتب - البداية والنهاية - سنة إحدى عشرة من الهجرة - فصل في ذكر أولاده عليه وعليهم الصلاة والسلام- الجزء رقم8|url=https://library.islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&ID=586&idfrom=0&idto=0&flag=1&bk_no=59&ayano=0&surano=0&bookhad=0|website=Islamic Library|access-date=28 November 2019}}</ref>
{{Cquote|quotetext=''Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berkata kepada orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dan engkau (juga) telah memberi nikmat kepadanya, "Pertahankanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah," sedang engkau menyembunyikan di dalam hatimu apa yang akan ditampakkan oleh Allah, dan engkau takut kepada manusia, padahal Allah lebih berhak engkau takuti. Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan engkau dengan dia (Zainab) agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menikahi) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya. Dan ketetapan Allah itu pasti terjadi.''|source=[https://quran.com/33/37?locale&#61;id&font&#61;v1&reading&#61;false&translations&#61;33 Qur'an 33:37]}}
== Batal menjadi ''Ummul-Mu'minin'' ==
=== Dhuba'ah binti 'Amir ===
Dhuba'ah dikenal sebagai wanita yang cantik, dia mewarisi banyak harta dari almarhum suaminya, Haudzah bin Ali al-Hanafi. Mendengar hal tersebut, Muhammad pun melamar Dhuba'ah melalui Salamah bin Hisyam, yang merupakan anaknya Dhuba'ah. Salamah memohon kepada Muhammad agar diizinkan untuk bertanya terlebih dahulu kepada ibunya, maka Muhammad pun memberikannya izin. Di saat Salamah pergi menanyakan kepada ibunya, Muhammad diberitahu oleh [[Sahabat Nabi|sahabatnya]] bahwa Dhuba'ah sudah tua. Ketika Salamah kembali untuk mengantarkan kabar gembira bahwa ibunya menyetujui lamaran Muhammad, Muhammad hanya diam.<ref>{{Cite book|last=ابن سعد|url=https://al-maktaba.org/book/1686/2773|title=كتاب الطبقات الكبرى ط العلمية|pages=8:121-122|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Ibn Sa'd|url=https://kitaabun.com/shopping3/tabaqat-english-bewley-women-madina-p-69.html|title=Kitab at-Tabaqat al-Kabir vol.8|pages=111|archive-url=https://web.archive.org/web/20210901050908/https://i.ibb.co/hBPrCKS/dubaah-kubra.jpg|archive-date=2021-09-01|url-status=live|access-date=2021-08-21|dead-url=no}}</ref>
 
=== ZainabAmrah binti KhuzaimahYazid ===
Amrah binti Yazid adalah perempuan dari Banu Amir. Muhammad mengirim Abu Usayd untuk melamarnya. Namun setelah dinikahi oleh Muhammad, Muhammad menemukan bahwa Amrah terjangkit penyakit [[Penyakit Hansen|kusta]]. Maka Muhammad pun segera menceraikannya.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n217/mode/2up|title=The History of al-Tabari vol.39|pages=188|archive-url=https://i.ibb.co/tsyK5jd/Amrah.jpg|archive-date=31 Agustus 2021|url-status=live}}</ref>
{{utama|Zainab binti Khuzaimah}}
Zainab<ref name="Nama Para Istri Nabi Muhammad">[http://www.assalafy.org/mahad/?p=79 Nama Para Istri Nabi Muhammad]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> adalah putri dari Khuzaimah bin al-Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah. Dijuluki “Ibu orang-orang miskin” karena kedermawanannya terhadap orang-orang miskin. Sebelumnya menikah dengan Muhammad, ia adalah istri dari [[Abdullah bin Jahsy]]. Ada riwayat yang mengatakan ia istri [[Abdu Thufail bin al-Harits]], tetapi pendapat pertama adalah yang sahih. Ia dinikahi oleh Muhammad pada tahun ke 3 H dan hidup bersamanya selama hanya dua atau tiga bulan., karena Zainab binti Khuzaimah meninggal dunia sewaktu Muhammad masih hidup.
 
=== MaymunahJamrah binti al-Harits ===
Muhammad meminta kepada ayahnya Jamrah agar memberikan Jamrah untuk menjadi istri Muhammad. Namun ayahnya berkata kalau Jamrah mempunyai penyakit serius. Maka Muhammad pun membatalkan lamarannya.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n217/mode/2up|title=The History of Al-Tabari vol.39|pages=140-141|url-status=live}}</ref>
{{Utama|Maimunah binti al-Harits}}
Maimunah<ref name="Nama Para Istri Nabi Muhammad"/> binti al-Harits bin Hazn bin Bujair bin al-Harm bin Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah bibi dari Khalid bin Walid dab Abdullah bin Abbas. Muhammad menikahinya di tempat yang bernama Sarif suatu tempat mata air yang berada sembilan mil dari kota [[Mekah]]. Ia adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh Muhammad. Wafat di Sarif pada tahun 63 H. Nama asli Maimunah adalah Barrah seperti nama asli Juwairiyah. Juwairiyah dan Maimunah nama asli dan nama ayahnya sama.
 
=== Ummu Habib binti al-Abbas ===
=== Maria binti Syama’un<ref>[http://www.fiqhislam.com/as-sunnah/41-nabi-muhammad-saw/3927-istri-istri-rasulullah-saw.html Maria al-Qabtiyya di Fiqh Islam.com]</ref> ===
Ketika bertemu dengan Ummu Fadhl, Muhammmad melihat Ummu Habib yang masih bayi merangkak kesana kemari. Muhammad pun berkata, “Jika dia tumbuh besar ketika aku masih hidup, maka akan aku nikahi dia."<ref>{{Cite web|title=إسلام ويب - المعجم الكبير - مسند النساء - باب من يعرف من النساء بالكنى - أم حبيب بنت العباس بن عبد المطلب- الجزء رقم5|url=https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&ID=5260&bk_no=84&idfrom=20917&idto=20917|website=islamweb.net|language=ar|access-date=2021-09-01}}</ref><ref>{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n177/mode/2up|title=Sirat Rasul Allah|pages=311|url-status=live}}</ref> Namun kemudian Muhammad mengurungkan niatnya setelah mengetahui kalau ayah dari Ummu Habib adalah saudara sepersusuan dengan beliau.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume09/page/n156/mode/1up|title=The History of Al-Tabari vol. 9|pages=140|url-status=live}}</ref>
{{utama|Maria al-Qabtiyya}}
Mariah al-Qibthiyah ialah satu-satunya istri Nabi yang berasal dari [[Mesir]]. Ia seorang mantan [[budak]] Nabi yang telah dinikahi dan satu-satunya pula yang dengannya Nabi memperoleh anak selain Khadijah yakni Ibrahim namun meninggal dalam usia 4 tahun. Mariyah al-Qibtiyah wafat pada 16H/637 M.
 
=== Ghaziyyah binti Jabir (Ummu Syarik) ===
Seorang wanita asal [[Mesir]] yang dihadiahkan oleh [[Muqauqis]], penguasa Mesir kepada Rasulullah tahun 7 H. Setelah dimerdekakan lalu dinikahi oleh Rasulullah dan mendapat seorang putra bernama Ibrahim. Sepeninggal Rasulullah dia dibiayai oleh Abu Bakar kemudian Umar dan meninggal pada masa kekhalifahan Umar.
Ghaziyyah adalah seorang janda yang kerap mengajak perempuan-perempuan [[kafir]] [[Quraisy]] agar memeluk Islam. Dia mengirimkan lamaran pernikahan kepada Muhammad, dan Muhammad menyetujui kontrak tersebut. Namun, ketika Muhammad bertemu dengannya secara langsung, ternyata Ghaziyyah adalah seorang perempuan tua. Maka Muhammad pun langsung menceraikannya.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume09/page/n155/mode/1up|title=History of al-Tabari vol.9|pages=139|archive-url=https://i.ibb.co/dQfbqgR/ghaziyyah.jpg|archive-date=31 Agustus 2021|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Ibnu Sa'ad|url=https://kitaabun.com/shopping3/tabaqat-english-bewley-women-madina-p-69.html|title=Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol.8|pages=111-114|translator-last=Aisha Bewley|url-status=live}}</ref>
 
=== Layla binti al-Khatim ===
Seperti halnya Sayyidah Raihanah binti Zaid, Mariyah al-Qibtiyah adalah teman (stlh dibebaskan Rasulullah) yang kemudian ia nikahi. Rasulullah memperlakukan Mariyah sebagaimana ia memperlakukan istri-istrinya yang lainnya. Abu Bakar dan Umar pun memperlakukan Mariyah layaknya seorang Ummul-Mukminin. Dia adalah istri Rasulullah satu-satunya yang melahirkan seorang putra, Ibrahim, setelah Khadijah.
Ketika punggung Muhammad menghadap matahari, Layla menghampirinya dan menepuk pundaknya. Nabi pun bertanya siapa gerangan, dan dia menjawab, "Aku adalah anak dari yang bersaing melawan angin. Namaku Layla binti al-Khatim. Aku datang untuk menawarkan diriku kepadamu, jadi nikahilah aku." Yang mana Muhammad menjawab, "Baik, aku terima." Maka Layla pun kembali ke kaumnya dan berkata bahwa Muhammad telah menikahinya. Mereka berkata, "Apa yang telah kau perbuat! Kau perempuan yang punya harga diri tinggi, sedangkan sang Nabi menikahi banyak perempuan. Segera minta pernikahan itu dibatalkan kepada beliau." Maka ia pun pergi ke hadapan Muhammad meminta agar pernikahannya dibatalkan, dan Muhammad pun menerima pembatalan tersebut.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume09/page/n155/mode/1up|title=The History of Al-Tabari vol.9|pages=139|url-status=live}}</ref>
 
=== Fakhitah binti Abi Thalib (Ummu Hani) ===
Allah menghendaki Mariyah al-Qibtiyah melahirkan seorang putra Rasulullah setelah Khadijah. Betapa gembiranya Rasulullah mendengar berita kehamilan Mariyah, terlebih setelah putra-putrinya, yaitu Abdullah, Qasim, dan Ruqayah meninggal dunia.
Fakhitah atau dikenal juga sebagai Ummu Hani adalah [[sepupu]] Muhammad, anak dari [[Abu Thalib]]. Sebelum menjadi Nabi, Muhammad pernah meminta Abu Thalib agar menikahkan Fakhitah dengannya. Namun hal yang sama juga dilakukan oleh Hubayrah, seorang pria dari klan Makhzum. Abu Thalib pun memilih menikahkan Fakhitah dengan Hubayrah.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n225/mode/2up|title=The History of Al-Tabari vol.39|pages=196|url-status=live}}</ref>
 
Pasca [[Pembebasan Mekkah|pengepungan Makkah]] oleh pasukan Nabi, Fakhitah masuk Islam. Sedangkan Hubayrah tidak dan kabur dari Makkah dan mengungsi ke Najam takut akan dibunuh oleh pasukan Muhammad. Muhammad pun kembali melamar Fakhitah pada saat itu. Namun Fakhitah menolak dengan alasan kalau dirinya punya anak-anak yang masih kecil, sehingga ia takut harus membagi perhatiannya dengan Muhammad sebagai suami barunya.<ref>{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n115/mode/1up|title=Sirat Rasul Allah|pages=557|url-status=live}}</ref>
Mariyah mengandung setelah setahun tiba di Madinah. Kehamilannya membuat istri-istri Rasul cemburu karena telah beberapa tahun mereka menikah, namun tidak kunjung dikaruniai seorang anak pun. Rasulullah menjaga kandungan istrinya dengan sangat hati-hati. Pada bulan Dzulhijjah tahun kedelapan hijrah, Mariyah melahirkan bayinya yang kemudian Rasulullah memberinya nama Ibrahim demi mengharap berkah dari nama bapak para nabi, Ibrahim. Lalu ia memerdekakan Mariyah sepenuhnya.
 
Setelah anak-anak Fakhitah tumbuh cukup besar, ia pun mendatangi Muhammad, mengatakan bahwa dirinya sekarang sudah siap untuk diperistri. Akan tetapi Muhammad menolak karena telah diturunkan ayat yang melarang ia menikahi sepupu pertamanya yang tidak ikut [[Hijrah|berhijrah ke Madinah]] sebelum penaklukan Makkah.<ref>{{Cite book|last=ibnu Sa'ad|url=https://kitaabun.com/shopping3/tabaqat-english-bewley-women-madina-p-69.html|title=Kitab at-Tabaqat al-Kabir|pages=110|url-status=live}}</ref>
== Batal menjadi ''Ummu al-Mukminin'' ==
Di antarasemua para istrinya, hanya kedua wanita ini saja yang telah dinikahi tetapi belum sempat digauli oleh rasul.
=== Asma' binti al-Nu'man ===
Asma' menikah dengan [[nabi Muhammad]] tetapi kemudian diceraikan oleh nabi dan diantar pulang oleh [[Abu Usaid]] ke keluarganya sebelum hidup bersama karena Asma telah berkata ''"'A'udzubillah"'' (Aku berlindung kepada Allah atas dirimu) kepada Muhammad, atas masukan dari [[Aisyah]], [[Saudah binti Zam'ah|Saudah]] dan [[Hafshah binti Umar|Hafshah]], karena mereka cemburu kepada Asma seorang janda yang cantik. Kembalilah Asma’ binti an-Nu’man ke tengah keluarganya, karena penyesalannya, ia selalu menyebut dirinya sebagai ''asy-Syaqiyah'' artinya wanita yang celaka. Kisah perceraian rasulallah dengan Asma binti Numan ini diriwayatkan oleh [[Imam Bukhari]] dalam ''Shahih''nya.
 
=== AmrahJauniyah binti(Gadis Yaziddari Bani Jaun) ===
Muhammad melihatnya ketika beliau pergi ke sebuah kebun yang bernama Asy-Syauth. Gadis tersebut didampingi [[ibu susu]]-nya. Ketika Muhammad menghampirinya, ia berkata kepada gadis tersebut, "Berikan dirimu sebagai hadiah untukku." Gadis itu menjawab, "Dapatkah seorang putri bangsawan memberikan dirinya untuk menjadi istri dari orang biasa?" Di saat Muhammad akan menyentuhnya untuk menenangkannya. Gadis itu berujar, "Aku berlindung kepada Allah dari dirimu." Maka Muhammad pun berkata, "Kau telah mencari perlindungan kepada Yang memberi perlindungan." Muhammad lalu mendatangi sahabat-sahabatnya, memerintahkan salah satu dari mereka untuk memberikan dua pakaian putih untuk gadis tersebut, dan membiarkan gadis itu kembali ke kaumnya."<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 5255 - Divorce - كتاب الطلاق - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:5255|website=sunnah.com|access-date=2021-09-01}}</ref>
[[Nabi Muhammad]] menikah dengan Amrah ketika Amrah baru saja memeluk agama [[Islam]].
 
=== Asma binti an-Nu'man ===
Asma binti An-Nu'man adalah perempuan yang sangat cantik. Ketika ia sedang dirias rambutnya oleh [[Hafshah binti Umar|Hafshah]] dan Aisyah sebelum diantarkan ke kamar Muhammad. Salah satu dari mereka berkata kepadanya, ''"Nabi Muhammad suka perempuan-perempuan yang bila diantarkan kepadanya mengatakan 'Aku berlindung kepada Allah dari dirimu.'"''
 
Sehingga ketika Asma masuk ke kamar Muhammad, dan Muhammad mengunci pintu kamarnya, menutup tirai, dan menghampirinya, Asma pun berkata ''"Aku berlindung kepada Allah dari dirimu."'' Muhammad pun menutup wajah beliau dengan lengan baju beliau, dan berkata: "Kau sungguh telah mencari perlindungan kepada Yang memberi perlindungan" sebanyak tiga kali. Muhammad pun keluar dan memerintahkan Abu Usayd untuk memberikan dua pakaian putih untuk Asma, dan mengirimkannya kembali ke kaumnya.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n219/mode/2up|title=The History of Al-Tabari vol. 39|pages=189-190|archive-url=https://web.archive.org/web/20210831110824/https://i.ibb.co/74PNDc5/Asma-binti-Nu-man-tabari-189-190.jpg|archive-date=31 Agustus 2021|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|last=Ibn Sa'ad|title=ص145 - كتاب الطبقات الكبرى ط دار صادر - أسماء بنت النعمان بن أبي الجون بن الأسود بن الحارث بن شراحيل بن الجون بن آكل المرار الكندي - المكتبة الشاملة الحديثة|url=https://al-maktaba.org/book/9351/14749#p1|website=al-maktaba.org|access-date=2021-08-31}}</ref>
 
Setelah peristiwa ini, Asma sering berkata, "Panggil aku perempuan yang celaka." Orang-orang dari kaumnya mengutuk-ngutukinya, menganggap dirinya telah mencemarkan nama baik mereka di kalangan orang-orang Arab. Tidak ada yang boleh menikahinya dikarenakan ia telah pernah menjadi istri Muhammad,<ref>{{Cite web|title=Surah Al-Ahzab - 53|url=https://quran.com/al-ahzab?locale=id&font=v1&reading=false&translations=131%2C20|website=quran.com|access-date=2021-08-31}}</ref> dan tidak ada pula yang menghampirinya selain kerabat dekatnya. Ia pun tetap seperti itu sampai dirinya meninggal pada era kekhalifahan Utsman.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n221/mode/2up|title=The History of Al-Tabari Vol. 39|pages=191|url-status=live}}</ref>
 
=== Qutailah binti Qais ===
Setelah insiden dengan Asma binti an-Nu'man yang meminta perlindungan kepada Allah dari Muhammad, Muhammad yang keluar dengan raut wajah marah ditemui oleh [[Asy'ats bin Qais|Al-Asy'ats bin Qais]], dia berkata, "Jangan biarkan hal itu mengganggumu, wahai Rasulullah. Maukah bila saya menikahkan anda dengan seseorang yang tidak kalah dalam kecantikan dan garis keturunan dibanding dirinya?" Muhammad bertanya, "Siapa?" Al-Asy'ats menjawab, "Adikku, Qutailah." Nabi pun berkata, "Akan aku nikahi dia." Al-Asy'ats pun pergi ke Hadramaut dan menjemput Qutailah. Ketika mereka di tengah perjalanan dari Yaman, dirinya mendengar berita [[kematian Muhammad]].<ref>{{Cite web|title=ص116 - كتاب الطبقات الكبرى ط العلمية - قتيلة بنت قيس - المكتبة الشاملة الحديثة|url=https://al-maktaba.org/book/1686/2768#p1|website=al-maktaba.org|access-date=2021-09-02}}</ref> Maka ia pun mengantarkan Qutailah kembali ke negaranya. Al-Asy'ats bin Qais lalu murtad dan begitupula Qutailah.<ref>{{Cite web|title=ص117 - كتاب الطبقات الكبرى ط العلمية - مليكة بنت كعب الليثي - المكتبة الشاملة الحديثة|url=https://al-maktaba.org/book/1686/2769#p1|website=al-maktaba.org|access-date=2021-09-02}}</ref>
 
== Waktu Pernikahan ==
Baris 125 ⟶ 194:
bar:Saudah text:"Saudah binti Zamʿah"
bar:Aisyah text:"Aisyah binti Abu Bakar"
bar:Hafsah text:"Hafshah binti Umar"
bar:ZainabK text:"Zainab binti Khuzaimah"
bar:Hindun text:"Hindun binti Abi Umayyah "
bar:Hafsah text:"Hafsah binti Umar"
bar:ZainabJ text:"Zaynab binti Jahsy"
bar:Raihana text:"RaihanaRaihanah binti Zaid"
bar:Juwairiyah text:"Juwairiyah (Barrah) binti al-Harits"
bar:Ramlah text:"Ramlah binti Abu Sufyan"
bar:Shafiyah text:"Shafiyah binti Huyay"
bar:Maymunah text:"Maymunah binti al-Harits"
bar:Maria text:"MariaMariyah al-Qibtiyyabinti Syama’un"
 
PlotData=
width:10 textcolor:black align:left anchor:from shift:(10,-4)
bar:Khadijah from:0595 till:06190620 color:red
bar:Saudah from:0620 till:0632 color:red
bar:Aisyah from:0623 till:0632 color:red
bar:ZainabKHafsah from:06240625 till:06250632 color:red
bar:HindunZainabK from:0625 till:06320626 color:red
bar:HafsahHindun from:0626 till:0632 color:red
bar:ZainabJ from:0627 till:0632 color:red
bar:Raihana from:0627 till:0631 color:red
bar:Juwairiyah from:0628 till:0632 color:red
bar:Ramlah from:06290628 till:0632 color:red
bar:Shafiyah from:06290628 till:0632 color:red
bar:Maymunah from:0629 till:0632 color:red
bar:Maria from:0630 till:0632 color:red
Baris 162 ⟶ 231:
* [http://www.fiqhislam.com/as-sunnah/41-nabi-muhammad-saw/3927-istri-istri-rasulullah-saw.html Para Istri Rasulallah disitus Fiqh Islam.com]
* [http://www.assalafy.org/mahad/?p=79 Syi'ah dan para istri Rasul di Assalafy.org]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://asysyariah.com/asma.html Asma' binti al-Nu'man di AsySyariah.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130404180301/http://asysyariah.com/asma.html |date=2013-04-04 }}
* [http://books.google.co.id/books?id=qaR5vST0m2wC&pg=PA23&lpg=PA23&dq=Asma%27+binti+al-Nu%27man&source=bl&ots=FPONSVYSrl&sig=0WO2Yj4A4E7nY0GrEdd3IlFIiMg&hl=id&sa=X&ei=FeX9UbvCAcj_rQet5IDoCA&ved=0CEoQ6AEwBzgK#v=onepage&q=Asma%27%20binti%20al-Nu%27man&f=false Janda, Hal.23 oleh Abdul Aziz Salim Basyarahil, Mohammad Fauzil Adhim diBooks.Google.com]
{{Refend}}
 
== Daftar pustaka ==
*{{cite book| publisher = Gorgias Press LLC| isbn = 978-1-59333-398-0| last = Al-Shati| first = Bint| author-link=Bintusy Syathi'| others = Matti Moosa (trans.), D. Nicholas Ranson| title = The wives of the Prophet| date = December 2006}}
* {{cite book
| last=Esposito
| first=John
| author-link=John Esposito
| year=1998
| title=Islam: The Straight Path
| publisher=Oxford University Press
|url=https://books.google.com/books?id=-05LGwAACAAJ&q=Islam:+The+Straight+Path
| isbn=0-19-511233-4
}}
* {{cite book
| last=Reeves
| first=Minou
| author-link=Minou Reeves
| title=[[Muhammad in Europe]]: A Thousand Years of Western Myth-Making
| year=2003
| publisher=NYU Press
| isbn=978-0-8147-7564-6
}}
 
{{Authority control}}