Ahasyweros I dari Persia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k pembersihan kosmetika dasar
 
(22 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|title =
|image = National Museum of Iran Darafsh (785).JPG
|caption = Ukiran batu raja diraja Akhemeniyah, kemungkinan besar Xerxes, terletak di Museum Nasional Iran
|succession = [[Daftar Penguasakepala Persiamonarki Iran#Daftar Penguasa KekaisaranAkhemeniyah Persia Akhemeniyah|Raja Diraja Iran]]<br />[[Daftar penguasa Mesir kuno|Firaun Mesir]]
|reign = Oktober 486 – Agustus 465 SM
|coronation = Oktober 485 SM
|predecessor = [[Darius I]]
|successor = [[Artahsasta I dari Persia|Artahsasta I]]
|birth_date = 519sekitar 518 SM
|birth_place =
|death_date = 465 SM (usia 5453 tahun)
|death_place =
|place of burial = Naqsy-e Rostam
Baris 20:
|religion = Agama Indo-Iran<br />{{small|(mungkin [[Zoroastrianisme]])}}
}}
[[Berkas:Xerxes I.jpg|ka|200px|jmpl|xerxesXerxes I dari Persia]]
'''Ahasyweros I''' atau '''Xerxes I''' ({{lang-peo|𐎧𐏁𐎹𐎠𐎼𐏁𐎠|}} ''Xšaya-ṛšā'', {{lang-fa|''خشایارشا''}} ''Ḫšayāršā'', {{Hebrew Name|אֲחַשְׁוֵרוֹשׁ|AẖashveroshʼAḥašvērōš|ʼĂḥašwērôš}}), adalah Raja Diraja (Kaisar) Iran dan Firaun Mesir dari [[Akhemeniyah|Dinasti Akhemeniyah]], berkuasa pada 486 sampai 465 SM. Xerxes adalah putra dari [[Darius I dari Persia]] dan [[Atosa]], putri [[Koresy Agung]].
 
Xerxes I terkenal dalam sejarah Barat karena invasinya ke Yunani pada 480 SM. Pasukannya untuk sementara menguasai daratan Yunani di utara [[Tanah Genting Korintus]] sampai kekalahan di Salamis dan Plataea setahun kemudian dan mengakhiri pendudukan. Namun, Xerxes berhasil menumpas pemberontakan di Mesir dan Babil. Xerxes juga mengawasi penyelesaian berbagai proyek konstruksi di [[Susan (kota)|Susan]] dan [[Parsa]].
 
== Nama ==
Nama Xerxes diturunkan dari namanya dalam [[Rumpun bahasa Iran|bahasa Iran kuno]], ''Xšaya-ṛšā'' (penguasa atas para pahlawan), yang tersusun dari ''xšaya'' "berkuasa" dan ''ṛšā'' "pahlawan, manusia".<ref name="NAME">{{harvnb|Marciak|2017|p=80}}; {{harvnb|Schmitt|2000}}</ref> Nama Xerxes dalam [[bahasa Akkadia]] adalah ''Ḫi-ši-ʾ-ar-šá'' dan dalam [[bahasa Aram ]] adalah ''ḥšyʾrš''.{{sfn|Schmitt|2000}} Xerxes kemudian menjadi nama yang populer digunakan oleh penguasa Dinasti Akhemeniyah pada masa-masa setelahnya.<ref name="NAME" />
 
Ahasyweros berasal dari ejaan resmi yang digunakan [[Alkitab]] (kitab suci Kristen) Bahasa Indonesia Terjemahan Baru, terjemahan dari {{Hebrewbahasa Ibrani Name|אֲחַשְׁוֵרוֹשׁ|Aẖashverosh| ''ʼĂḥašwērôš}}''. Dipercaya bentuk nama ini juga turunan dari namanya dalam bahasa Iran kuno ''Xšaya-ṛšā'', diturunkan ke dalam bahasa Babilonia ''Aḥšiyaršu'', kemudian menjadi ''Akšiwaršu'', diturunkan dalam bahasa Ibrani menjadi ''Ăḥašwêrôš''.<ref>Nichol, F.D., ''Seventh-day Adventist Bible Commentary'', ''Volume 3'', Review and Herald Publishing Association, (Washington, D.C., edisi 1954), hlm.459, "Historical Setting"</ref>
 
== Penulisan sejarah ==
== Perang Pertama dengan Yunani ==
Sebagian besar citra buruk Xerxes disebabkan oleh propaganda raja [[Makedonia (kerajaan kuno)|Makedonia]] [[Aleksander Agung]] (berkuasa 336–323 SM).{{sfn|Stoneman|2015|p=2}} Sejarawan modern Richard Stoneman menganggap penggambaran Xerxes lebih bernuansa tragis dalam karya sejarawan Yunani kontemporer [[Herodotos]].{{sfn|Stoneman|2015|p=2}} Namun, banyak sejarawan modern setuju bahwa Herodotos mencatat informasi palsu.{{sfn|Briant|2002|p=57}}{{sfn|Radner|2013|p=454}} Pierre Briant mendakwanya menyajikan penggambaran stereotip dan bias dari Persia. Banyak tablet tanah liat era Akhemeniyah dan laporan lain yang ditulis dalam bahasa Elam, Akkadia, Mesir, dan Aram sering bertentangan dengan laporan penulis klasik Yunani dan Latin, yaitu [[Ktesias]], [[Plutarkhos]], dan [[Yustinus (sejarawan)|Yustinus Frontinus]].{{sfn|Stoneman|2015|pp=viii–ix}}
Dimulai di 483 SM Xerxes merencanakan kampanye darat dan laut untuk merebut Yunani. Pasukannya menggali kanal di semenanjung timur Yunani di dekat Gunung Athos, yang dibangun depot persediaan untuk baris berbaris, dan dibangun dua jembatan perahu di Hellespont (Dardanella). Pada 480 SM Xerxes meluncurkan serangan. Sejarawan Yunani Herodotus menyatakan bahwa Xerxes membawa hampir 2.000.000 pasukan tempur, termasuk unit unta dan 1.200 kapal angkatan laut. Sejarawan modern memperkirakan tentara yang dibawa berjumlah 250.000 dan armada kapal yang dibawa serta adalah 1.000 buah kapal, termasuk 600 kapal perang triremes (kapal perang dengan tiga bagian dari dayung). Dalam perang yang pertama itu ia mengalami kekalahan dan pulang ke negaranya. Menurut catatan [[Kitab Ester]] di [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]], Xerxes bersemayam di atas takhta kerajaannya di dalam benteng [[Susan (kota)|Susan]].<ref>{{Alkitab|Ester 1:2}}</ref> Di sana ia mengadakan pesta agung selama 180 hari untuk merayakan kebesarannya. Pesta itu juga untuk menggalang sekutu dan tentara guna melakukan penyerangan lagi ke Yunani. Di akhir pesta itu, ia membuang ratu [[Wasti]], karena tidak mau datang memenuhi panggilannya. Setelah itu Xerxes pergi memimpin [[Pasukan Akhemeniyah|tentara Persia]] menyerang Yunani (482-479 SM)
 
== PerangAwal Kedua dengan Yunanikehidupan ==
=== Orang tua dan kelahiran ===
Tentara Persia mengalahkan orang-orang Yunani dalam [[Pertempuran Thermopylae]] dan menguasai Athena ([[480 SM]]). Penaklukan Yunani tampak dekat. Tapi, di bawah arahan [[Themistocles]], angkatan laut Yunani memukul mundur armada Persia pada [[pertempuran Salamis]] sementara Xerxes mengawasi dari ketinggian tepi laut. Karena angkatan lautnya hancur, Xerxes mengundurkan diri ke Persia. Bala tentaranya pergi ke Yunani dan dikalahkan di Plataea pada tahun [[479 SM]]. Sejarah Yunani mencatat bahwa setelah kekalahan ini, Xerxes mencari hiburan dengan tinggal bersama gundik-gundiknya. Dalam [[Kitab Ester]] dicatat bahwa pada tahun ke-7 pemerintahannya (479 SM), Xerxes memilih ratu pengganti Wasti dari antara anak-anak dara yang sudah dipersiapkan beberapa bulan lamanya. Setiap gadis itu masuk menghadap raja dari balai perempuan ke dalam istana raja. Pada waktu petang ia masuk dan pada waktu pagi ia kembali, tetapi sekali ini ke dalam balai perempuan yang kedua. Ia tidak diperkenankan masuk lagi menghadap raja, kecuali jikalau raja berkenan kepadanya dan ia dipanggil dengan disebutkan namanya.<ref>{{Alkitab|Ester 2:12-14}}</ref> [[Ester anak Abihail]] mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Xerxes pada bulan yang ke-10 ([[Tebet]]) 479 SM. Ester dikasihi oleh baginda lebih daripada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih daripada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti. Kemudian diadakanlah oleh baginda suatu perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya, yakni perjamuan karena Ester, dan baginda menitahkan kebebasan pajak bagi daerah-daerah serta mengaruniakan anugerah, sebagaimana layak bagi raja.<ref>{{Alkitab|Ester 2:16-18}}</ref>
Ayah Xerxes adalah [[Darius I dari Persia|Darius Agung]], Raja Diraja Iran yang berkuasa pada 522 SM – 486 SM. Ibu Xerxes adalah [[Atosa]], putri [[Koresy Agung]], Raja Diraja Iran pertama dari kalangan bangsa Persia, berkuasa pada 550 SM – 530 SM. Darius dan Atosa menikah pada 522 SM{{sfn|Briant|2002|p=520}} dan Xerxes lahir sekitar tahun 518 SM.{{sfn|Stoneman|2015|p=1}}
 
=== Pengasuhan dan didikan ===
== Purim ==
Catatan dialog antara [[Sokrates]] dan [[Alkibiades]] menggambarkan pendidikan dan pengajaran khas pangeran Persia. Mereka dibesarkan oleh para kasim. Saat mencapai usia 7 tahun, mereka belajar berkuda dan berburu; pada usia 14, mereka diajar oleh empat guru keturunan bangsawan, yang mengajari mereka bagaimana menjadi "bijaksana, adil, berhati-hati, dan berani."{{sfn|Stoneman|2015|p=27}} Pangeran Persia juga diajari tentang dasar-dasar agama Zoroastrian, untuk jujur, menahan diri, dan berani.{{sfn|Stoneman|2015|p=27}} Dialog lebih lanjut menambahkan bahwa "ketakutan, bagi orang Persia, sama dengan perbudakan."{{sfn|Stoneman|2015|p=27}} Pada usia 16 atau 17 tahun, mereka memulai "dinas nasional" mereka selama 10 tahun, termasuk berlatih memanah dan lembing, bersaing memperebutkan hadiah, dan berburu.{{sfn|Stoneman|2015|p=28}} Setelah itu mereka bertugas di militer selama sekitar 25 tahun dan kemudian diangkat ke status penatua dan penasihat kaisar.{{sfn|Stoneman|2015|p=28}}
Selanjutnya menurut [[Kitab Ester]], Xerxes mengangkat Haman bin Hamedata, orang Agag, di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda.<ref>{{Alkitab|Ester 3:1}}</ref> Karena dendam pribadi terhadap Mordekhai, seorang Yahudi, Haman menghasut raja Xerxes untuk mengeluarkan perintah membasmi semua orang Yahudi dalam wilayah kekuasaannya, tanpa Xerxes mengetahui jelas mengenai suku ini. Perintah itu dikeluarkan tanggal 13 bulan ke-1 ([[Nisan]]) dalam tahun yang ke-12 (474 SM) pemerintahan Xerxes. Tanggal pembasmian ditentukan dengan membuang undi (bahasa Ibrani: '''pur''') dan jatuh pada tanggal 13 bulan ke-12 ([[Adar]], 473 SM).<ref>{{Alkitab|Ester 3:7}}</ref> Namun berkat campur tangan ratu Ester, rencana Haman terbongkar di depan raja Xerxes, dan Haman dihukum mati dengan digantung kemungkinan pada tanggal 17 bulan ke-1 ([[Nisan]], 474 SM). Selanjutnya, [[Mordekhai]] diangkat menjadi perdana menteri menggantikan Haman. Pada tanggal 23 bulan yang ke-3 (bulan [[Siwan]], 474 SM), Mordekhai menulis surat atas nama raja Xerxes dan dimeterai dengan cincin meterai raja, kepada orang Yahudi, dan kepada para wakil pemerintah, para bupati dan para pembesar daerah, dari India sampai ke Etiopia, 127 daerah, isinya: raja mengizinkan orang Yahudi di tiap-tiap kota untuk berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan segala tentara, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan daerah yang hendak menyerang mereka, dan untuk merampas harta miliknya, pada hari yang sama di segala daerah raja Xerxes, pada tanggal 13 bulan ke-12 ([[Adar]]).<ref>{{Alkitab|Ester 8:9-14}}</ref> Pada tanggal 13-14 bulan ke-12 ([[Adar]]) 473 SM, orang-orang Yahudi mengalahkan musuh-musuh mereka, dan tanggal 14-15 [[Adar]] (~[[Maret]]) diperingati sebagai hari raya [[Purim]] sesuai ketetapan dari [[Mordekhai]] dan ratu [[Ester anak Abihail]].
 
Catatan tentang pendidikan di kalangan elit Persia ini didukung oleh penggambaran dari [[Xenophon]] tentang pangeran Akhemeniyah abad ke-5 SM, Koresy Muda, yang sangat dikenalnya dengan baik.{{sfn|Stoneman|2015|p=28}} Stoneman berpendapat bahwa ini adalah jenis asuhan dan pendidikan yang diberikan pada Xerxes.{{sfn|Stoneman|2015|p=29}} Tidak diketahui apakah Xerxes pernah belajar membaca atau menulis, lantaran bangsa Persia lebih menyukai sejarah lisan daripada sastra tertulis.{{sfn|Stoneman|2015|p=29}} Stoneman berpendapat bahwa pengasuhan dan pendidikan Xerxes mungkin tidak jauh berbeda dengan para raja diraja Iran di kemudian hari, seperti [[Abbas I dari Persia|Abbas Agung]], Raja Diraja Iran dari Dinasti Safawi yang berkuasa pada abad ke-17 M.{{sfn|Stoneman|2015|p=29}} Mulai dari 498 SM, Xerxes tinggal di istana kerajaan Babil.{{sfn|Dandamayev|1989|p=183}}
== Pembangunan ==
 
[[Berkas:Xerxes Cuneiform Van.JPG|jmpl|ka|200px|Inskripsi raja Ahasyweros Agung dekat Benteng Van (sekarang di wilayah [[Turki]]).]]
=== Naik takhta ===
[[Berkas:Tomb of Xerxes.JPG|jmpl|ka|200px|makam yang digali dari batu karang di [[Naqsh-e Rustam]] sebelah utara [[Persepolis]], meniru makam [[Darius Agung]], dianggap milik Ahasyweros]]
Sementara Darius sedang mempersiapkan perang lain melawan Yunani, sebuah pemberontakan terjadi di Mesir pada tahun 486 SM karena pajak yang tinggi dan deportasi para pengrajin untuk membangun istana kerajaan di Susan dan Parsa. Di bawah hukum Persia, kaisar diharuskan memilih penerus sebelum melakukan ekspedisi berbahaya. Ketika Darius memutuskan untuk pergi (487–486 SM), dia (Darius) menyiapkan makamnya di Naqsy-e Rustam (lima kilometer dari istananya di Parsa) dan menunjuk Xerxes, putra sulungnya oleh Atosa, sebagai penggantinya. Namun, Darius tidak dapat memimpin kampanye karena kesehatannya yang menurun dan meninggal pada Oktober 486 SM pada usia 64 tahun.{{sfn|Dandamayev|1989|pp=178–179}}
Setelah kegagalan serangan ke Yunani dan kembali ke Persia, Xerxes menyelesaikan pembangunan yang dimulai oleh ayahnya di [[Susan (kota)|Susan]] dan Persepolis. Ia membangun "Gerbang Segala Bangsa" ("''Gate of all Nations''") dan "Balai Bertiang Seratus" ("''Hall of a Hundred Columns''") di Persepolis, yang merupakan bangunan terbesar dan termegah di istana. Ia merampungkan Apadana, istana raja Darius dan gudang harta yang dimulai oleh raja Darius, dan juga istananya sendiri yang dua kali lebih besar dari istana ayahnya. Seleranya dalam arsitektur mirip dengan raja Darius, meskipun dalam ukuran lebih besar.<ref>Ghirshman, ''Iran'', p.172</ref> Ia juga memelihara "Jalan Raya Kerajaan" ("''Royal Road''") yang dibangun ayahnya dan juga melengkapi gerbang Susan dan membuat istana di Susan.<ref>Herodotus VII.11</ref>
 
Artobazan kemudian mengklaim takhta lantaran statusnya sebagai putra sulung Darius. Xerxes menyatakan bahwa dirinya lebih pantas atas takhta lantaran ibunya, Atosa, adalah [[Koresy Agung]] yang merupakan pendiri Kekaisaran Akhemeniyah. Klaim Xerxes juga didukung oleh seorang raja Sparta di pengasingan yang hadir di Iran pada saat itu, Raja [[Demaratos]] dari keluarga Eurypontid, yang juga berpendapat bahwa putra tertua tidak secara otomatis berarti mereka memiliki klaim atas takhta, karena hukum bangsa Sparta menyatakan bahwa putra pertama yang lahir saat ayahnya berkuasa adalah pewaris takhta.<ref>[[Herodotos]] 7.1–5</ref> Beberapa sarjana modern juga melihat keputusan yang tidak biasa dari Darius untuk memberikan takhta kepada Xerxes sebagai hasil dari pertimbangannya akan kedudukan khusus yang dinikmati Koresy Agung dan putrinya, Atosa, di kalangan bangsa Persia.<ref>[[#refshabani-xerxes|R. Shabani]] Bab I, hlm. 15</ref> Artobazan lahir saat Darius masih berstatus bawahan atau belum naik takhta, sementara Xerxes adalah putra tertua yang lahir saat Darius berkuasa. Di sisi lain, ibu Artobazan adalah orang biasa sementara ibu Xerxes adalah putri pendiri kekaisaran.<ref>[[#ref|Olmstead: The history of Persian empire]]</ref>
 
Xerxes dimahkotai dan menggantikan ayahnya pada Oktober–Desember 486 SM<ref name=chi-v2>[[#refchi-v2google|''The Cambridge History of Iran'' vol. 2]]. hlm. 509.</ref> ketika ia berusia sekitar 36 tahun.{{sfn|Dandamayev|1989|p=180}} Peralihan kekuasaan ke Xerxes cenderung lancar, sebagiannya lantaran pengaruh besar dari Atosa,<ref name=atossa-EI>Schmitt, R., "[[#refatossa-EI|Atossa]]" dalam ''Encyclopaedia Iranica''.</ref> dan jalannya untuk naik takhta tidak mendapat penentangan berarti oleh siapa pun, baik di istana, dalam keluarga Akhemeniyah, atau di antara negara bawahan.<ref>[[#refcah-vv|''The Cambridge Ancient History'' vol. V]] hlm. 72.</ref>
 
== Menggalang kekuatan ==
Setelah penobatan Xerxes, masalah muncul di beberapa wilayahnya. Sebuah pemberontakan terjadi di Mesir, tampak cukup berbahaya bagi Xerxes untuk secara pribadi memimpin pasukan, tapi juga memberinya kesempatan untuk memulai pemerintahan dengan kampanye militer.{{sfn|Briant|2002|p=525}} Xerxes menekan pemberontakan pada Januari 484 SM, dan mengangkat saudara kandungnya Haxamanisy (Akhaemenes) sebagai [[satrap]] (gubernur) Mesir, menggantikan Farnadata (Pherendates) yang dilaporkan tewas selama pemberontakan.{{sfn|Dandamayev|1983|p=414}}{{sfn|Dandamayev|1989|p=183}} Memadamkan pemberontakan Mesir menghabiskan tentara yang telah dihimpun Darius selama tiga tahun sebelumnya. Oleh karena itu, Xerxes harus membentuk pasukan lain untuk ekspedisinya ke Yunani, dan ini memakan waktu empat tahun.{{sfn|Briant|2002|p=525}} Di Babil, setidaknya terjadi dua kali pemberontakan melawan Xerxes. Pemberontakan pertama pecah pada bulan Juni atau Juli 484 SM dan dipimpin oleh seorang pemberontak bernama Bel-syimanni. Pemberontakan Bel-syimmani berumur pendek, yakni sekitar dua pekan sebagaimana tertulis dalam berkas Babilonia.{{sfn|Dandamayev|1993|p=41}}
 
Dua tahun kemudian, muncul kembali pemberontakan di Babil, kali ini dipimpin Syamasy-eriba. Dimulai pada musim panas 482 SM, Syamasy-eriba merebut Babil itu sendiri dan kota-kota terdekat lainnya, seperti [[Borsippa]] dan Dilbat, dan baru dikalahkan pada Maret 481 SM setelah pengepungan panjang Babil.{{sfn|Dandamayev|1993|p=41}} Penyebab pasti kerusuhan di Babil tidak pasti,{{sfn|Briant|2002|p=525}} tetapi kemungkinan masalah kenaikan pajak.{{sfn|Stoneman|2015|p=111}} Sebelum pemberontakan ini, Babil memiliki kedudukan khusus dalam Kekaisaran Akhemeniyah. Salah satu gelar resmi dari para Raja Diraja Akhemeniyah adalah "Raja Babil", memandang Babilonia sebagai negara terpisah dari Iran, hanya saja dipimpin orang yang sama. Xerxes kemudian gelarnya sebagai Raja Babil, sebagai bentuk penyatuan Babilonia dengan Kekaisaran Iran secara entitas kenegaraan. Dia kemudian membagi Babilonia yang sebelumnya berupa kesatrapan (provinsi) besar, menjadi beberapa sub-unit yang lebih kecil.{{sfn|Dandamayev|1989|pp=185–186}}
 
Dari naskah para penulis klasik, Xerxes sering dipandang melakukan pembalasan brutal terhadap Babil setelah dua pemberontakan. Menurut penulis kuno, Xerxes menghancurkan benteng Babil dan merusak kuil-kuil di kota.{{sfn|Dandamayev|1993|p=41}} Esagila (kuil Dewa [[Marduk]]) diduga mengalami kerusakan besar dan Xerxes diduga membawa patung Marduk dari kota,{{sfn|Sancisi-Weerdenburg|2002|p=579}} mungkin membawanya ke Iran dan mencairkannya (penulis klasik berpendapat bahwa patung itu seluruhnya terbuat dari emas sehingga memungkinkan untuk dicairkan).{{sfn|Dandamayev|1993|p=41}} Sejarawan modern Amélie Kuhrt menganggap tidak mungkin Xerxes menghancurkan kuil-kuil dan percaya bahwa kisah tentang hal tersebut mungkin berasal dari sentimen anti-Persia di antara orang Babilonia.{{sfn|Deloucas|2016|p=39}} Diragukan apakah patung itu dipindahkan dari Babil sama sekali{{sfn|Dandamayev|1993|p=41}} dan beberapa bahkan menyarankan bahwa Xerxes memang memindahkan sebuah patung dari kota, tetapi ini adalah patung emas seorang pria dan bukan patung Dewa Marduk.{{sfn|Waerzeggers|Seire|2018|p=3}}{{sfn|Briant|2002|p=544}} Meskipun penyebutannya sangat kurang dibandingkan dengan periode sebelumnya, berkas kontemporer menunjukkan bahwa Perayaan Tahun Baru Babilonia berlanjut dalam beberapa bentuk selama masa Akhemeniyah.{{sfn|Deloucas|2016|p=40}} Lantaran perubahan pemerintahan dari Babilonia sendiri ke Persia dan karena penggantian keluarga elit kota oleh Xerxes setelah pemberontakan, ada kemungkinan bahwa ritual dan acara perayaan tradisional telah banyak berubah.{{sfn|Deloucas|2016|p=41}}
 
== Kampanye ==
=== Penyerangan ke daratan Yunani ===
Darius meninggal saat dalam proses mempersiapkan pasukan kedua untuk menyerang daratan Yunani, meninggalkan tugas pada Xerxes tugas menghukum orang-orang [[Kota Athena|Athena]], [[Naxos]], dan [[Eretria]] atas campur tangan mereka dalam [[Pemberontakan Ionia]], pembakaran [[Sardis]], dan kemenangan mereka atas Persia di [[Pertempuran Marathon]]. Dari 483 SM, Xerxes mempersiapkan ekspedisinya: Kanal Xerxes digali melalui tanah genting semenanjung [[Gunung Athos]], perbekalan disimpan di stasiun di jalan melalui [[Trakia]], dan dua [[jembatan ponton]] yang kemudian dikenal sebagai Jembatan Ponton Xerxes dibangun di seberang [[Selat Dardanella|Selat Hellespontos]]. Tentara Xerxes berasal dari berbagai macam bangsa yang ada di kekaisarannya, termasuk [[bangsa Asyur]], [[Bangsa Fenisia|Fenisia]], Babilonia, Mesir, Yahudi,<ref>Farrokh, Kaveh (2007). ''Shadows in the Desert: Ancient Persia at War''. Oxford, UK: Osprey. {{ISBN|1846031087}}, hlm. 77</ref> Makedonia, Trakia Eropa, [[Paeonia (kerajaan)|Paeonia]], Yunani Akhaea, Ionia, penduduk pulau Aegea, [[Aiolis]], Yunani dari [[Pontus]], [[Kolkhis]], [[Orang India|India]], dan banyak lagi.
 
[[Berkas:Xerxes all ethnicities.jpg|jmpl|upright=1.5|Para prajurit Xerxes I, dari semua etnis,<ref>[http://www.iranicaonline.org/uploads/files/Clothing/v5f7a014_f1_300.jpg Soldiers with names], after Walser</ref> pada makam Xerxes I di Naqsy-e Rostam<ref>The Achaemenid Empire in South Asia and Recent Excavations in Akra in Northwest Pakistan Peter Magee, Cameron Petrie, Robert Knox, Farid Khan, Ken Thomas [https://repository.brynmawr.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1082&context=arch_pubs hlm. 713]</ref><ref>{{cite book |title=Naqš-e-Rostam – Encyclopaedia Iranica |url=http://www.iranicaonline.org/articles/naqs-e-rostam |language=en}}</ref>]]
Menurut sejarawan Yunani Herodotos, upaya pertama Xerxes untuk menjembatani Hellespontos berakhir dengan kegagalan ketika badai menghancurkan kabel rami dan papirus dari jembatan tersebut. Sebagai pembalasan, Xerxes memerintahkan Hellespontos (selat itu sendiri) dicambuk tiga ratus kali, dan belenggu dilemparkan ke dalam air. Upaya kedua Xerxes untuk membuat jembatan di Hellespontos berhasil.<ref>Bailkey, Nels, ed. ''Readings in Ancient History'', hlm. 175. D.C. Heath and Co., 1992.</ref> Invasi Kartago ke Sisilia membuat Yunani kehilangan dukungan dari para penguasa [[Sirakusa]] dan [[Agrigento]] yang kuat. Sumber kuno menganggap Xerxes bertanggung jawab atas masalah ini, sementara para sarjana modern cenderung skeptis.<ref>G. Mafodda, ''La monarchia di Gelone tra pragmatismo, ideologia e propaganda'', (Messina, 1996) hlm. 119–136</ref> Banyak negara Yunani yang lebih kecil memihak Iran, terutama [[Thessalia]], [[Thiva]], dan [[Argos (kota)|Argos]]. Xerxes menang selama pertempuran awal.
 
Xerxes berangkat pada musim semi 480 SM dari Sardis dengan armada dan pasukan yang diperkirakan Herodotos dengan kekuatan satu juta tentara bersama dengan 10.000 prajurit elit. Perkiraan yang lebih baru menempatkan pasukan Iran di kisaran angka 60.000 pejuang.<ref>Barkworth, 1993. "The Organization of Xerxes' Army." ''Iranica Antiqua'' Vol. 27, hlm. 149–167</ref>
 
=== Pertempuran Thermopylae ===
Pada [[Pertempuran Thermopylae]], pasukan kecil prajurit Yunani yang dipimpin oleh Raja [[Leonidas I]] dari [[Sparta]] melawan pasukan Iran yang jauh lebih besar, tetapi akhirnya dikalahkan. Menurut Herodotos, Iran mematahkan [[formasi falangs]] Sparta setelah seorang pria Yunani bernama [[Ephialtes]] mengkhianati negaranya dengan memberi tahu pihak Iran tentang jalan lain di sekitar pegunungan. Di [[Pertempuran Artemision]], badai besar telah menghancurkan kapal-kapal dari pihak Yunani sehingga pertempuran berhenti sebelum waktunya dan orang-orang Yunani juga menerima berita tentang kekalahan di Thermopylae sehingga mereka mundur.
 
Setelah kemenangan di Thermopylae, pihak Iran menduduki Athena. Sebagian besar penduduk Athena telah meninggalkan kota dan melarikan diri ke pulau Salamis sebelum Xerxes tiba. Sekelompok kecil berusaha untuk mempertahankan [[Akropolis Athena]], tetapi mereka dikalahkan. Xerxes memberi perintah untuk membumihanguskan Athena, meninggalkan lapisan kehancuran yang dibuktikan secara arkeologis, yang dikenal sebagai Perserchutt.<ref>Martin Steskal, ''Der Zerstörungsbefund 480/79 der Athener Akropolis. Eine Fallstudie zum etablierten Chronologiegerüst'', Verlag Dr. Kovač, Hamburg, 2004</ref> Iran dengan demikian menguasai semua daratan Yunani di utara Tanah Genting Korintus.<ref name="Warfare in the Ancient World">Brian Todd Carey, Joshua Allfree, John Cairns. [https://books.google.com/books?id=3OSfBwAAQBAJ&pg=PT32&dq=persia+overran+modern+day+greece&hl=en&sa=X&ei=N9Z0VffXHoqR7AbFhoOYDQ&ved=0CC4Q6AEwAg#v=onepage&q=persia%20overran%20modern%20day%20greece&f=false ''Warfare in the Ancient World''] Pen and Sword, 19 January 2006 {{ISBN|1848846304}}</ref>
 
=== Pertempuran Salamis dan Plataia ===
Xerxes dibujuk, oleh pesan [[Themistokles]] (melawan saran dari Ratu Artemisia I dari [[Halikarnasos]]), untuk menyerang armada Yunani dalam kondisi yang tidak menguntungkan, daripada mengirim sebagian kapalnya ke [[Peloponnesos]] dan menunggu pembubaran tentara Yunani. Pertempuran Salamis (September, 480 SM) dimenangkan oleh armada Yunani, setelah itu Xerxes mendirikan kamp musim dingin di Thessalia.
 
Menurut Herodotos, takut bahwa orang-orang Yunani mungkin menyerang jembatan di seberang Hellespontos dan menjebak pasukannya di Eropa, Xerxes memutuskan untuk mundur kembali ke Asia, membawa sebagian besar pasukan bersamanya.<ref name=VIII97>Herodotos [https://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%231406;layout=;loc=8.96.1 VIII, 97]</ref> Penyebab lain mundurnya kemungkinan adalah bahwa kerusuhan yang terus berlanjut di Babil, provinsi kunci kekaisaran, membutuhkan perhatian pribadi kaisar.<ref name="livius">{{cite web|url=https://www.livius.org/saa-san/samas-eriba/samas-eriba.html|publisher=livius.org|title=Bêl-šimânni and Šamaš-eriba – Livius|access-date=7 September 2016|archive-date=2015-06-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20150622163614/http://www.livius.org/saa-san/samas-eriba/samas-eriba.html|dead-url=yes}}</ref> Dia meninggalkan kontingen di Yunani untuk menyelesaikan kampanye di bawah [[Mardonios]], yang menurut Herodotos telah menyarankan mundur sejak awal. Pasukan ini dikalahkan pada tahun berikutnya di [[Pertempuran Plataia]] oleh pasukan gabungan dari negara-negara kota Yunani, mengakhiri serangan Iran terhadap Yunani.
 
== Pemerintahan ==
=== Pembangunan ===
[[Berkas:Xerxes Cuneiform Van.JPG|jmpl|ka|200px|Inskripsi Xerxes dekat Benteng Van (sekarang di wilayah [[Turki]]).]]
[[Berkas:Tomb of Xerxes.JPG|jmpl|ka|200px|Makam yang digali dari batu karang di Naqsy-e Rustam sebelah utara [[Persepolis]], meniru makam [[Darius Agung]], dianggap milik Xerxes]]
Setelah kegagalan serangan ke Yunani dan kembali ke Persia, Xerxes menyelesaikan pembangunan yang dimulai oleh ayahnya di [[Susan (kota)|Susan]] dan [[Parsa]]. Ia membangun "Gerbang Segala Bangsa" (juga dikenal "Gerbang Xerxes") dan "Balai Bertiang Seratus" di Parsa, yang merupakan bangunan terbesar dan termegah di istana. Dia mengawasi penyelesaian pembangunan [[Apadana]], Tachara (istana Darius), dan gudang harta, semuanya dimulai dibangun atas perintah Darius, dan juga istana Xerxes sendiri yang dua kali lebih besar dari istana ayahnya. Dia memiliki batu bata berenamel berwarna-warni yang diletakkan di bagian luar Apadana.<ref>{{cite book|last1=Fergusson|first1=James|title=A History of Architecture in All Countries, from the Earliest Times to the Present Day: 1. Ancient architecture. 2. Christian architecture. xxxi, 634 p. front., illus|pages=211}}</ref> Seleranya dalam arsitektur mirip dengan Darius, meskipun dalam ukuran lebih besar.<ref>Ghirshman, ''Iran'', hlm.172</ref> Ia juga memelihara "[[Jalan Kerajaan]]" yang dibangun ayahnya dan juga melengkapi gerbang Susan dan membuat istana di Susan.<ref>Herodotos VII.11</ref>
 
=== Agama ===
Sementara tidak ada mufakat di antara sejarawan mengenai pengaruh Zoroastrianisme dalam kehidupan keagamaan Xerxes dan pendahulunya, sudah jamak diketahui bahwa Xerxes mengimani [[Ahura Mazda]] sebagai dewa tertinggi. Namun, Ahura Mazda juga dipuja oleh penganut tradisi keagamaan (Indo-)Iran selain Zoroastrianisme.{{sfn|Malandra|2005}}{{sfn|Boyce|1984|pp=684–687}} Dalam perlakuannya terhadap agama lain, Xerxes mengikuti kebijakan yang sama seperti para pendahulunya, seperti membuat pengorbanan kepada dewa-dewa setempat dan menghancurkan kuil-kuil di kota-kota dan negara-negara yang menyebabkan kekacauan.{{sfn|Briant|2002|p=549}}
 
== Akhir hayat ==
Pada Agustus 465 SM, Artabanus, komandan pengawal kaisar dan pejabat paling berkuasa di istana Iran, membunuh Xerxes dengan bantuan seorang kasim, Aspamitres. Meskipun Artabanus memiliki nama yang sama dengan paman Xerxes yang terkenal, seorang Hyrcanian, kenaikannya menjadi terkenal adalah karena popularitasnya di tempat-tempat keagamaan di istana dan intrik harem. Dia menempatkan ketujuh putranya di posisi kunci dan memiliki rencana untuk melengserkan Dinasti Akhemeniyah.<ref>[[#refkhshayayrsha|Iran-e-Bastan/Pirnia buku 1 hlm. 873]]</ref>
Pada bulan Agustus tahun ke-21 pemerintahannya (465 SM), Xerxes dibunuh oleh kapten pengawalnya, Artabanus, yang merupakan orang terkuat di istana sebagai komandan pasukan seribu (''Hazarapat'' atau "''commander of thousand''"). Ia menjadi berkuasa karena popularitasnya di kalangan keagamaan istana dan berkat kasak-kusuk di kalangan istri-istri/harem raja. Ia menempatkan 7 putranya di posisi-posisi kunci serta berencana untuk menggulingkan wangsa [[Akhameniyah]] dari tahta.<ref>[[#refkhshayayrsha|Iran-e-Bastan/Pirnia book 1 p 873]]</ref> Artabanus membunuh Xerxes dengan bantuan seorang sida-sida, Aspamitres. Sejarawan Yunani memberi catatan yang berlainan mengenai peristiwa ini. Menurut Ctesias (dalam ''Persica 20''), Artabanus kemudian menuduh Putra Mahkota Darius, putra sulung Xerxes, membunuh ayahnya dan mendesak putra Xerxes yang lain, [[Artahsasta I dari Persia|'''Artaxerxes''' atau '''Artahsasta''']], untuk membalas dendam kematian ayahnya dengan menghukum mati Darius. Sebaliknya, [[Aristoteles]] (dalam ''Politics 5.1311b'') menulis bahwa Artabanus membunuh Darius terlebih dahulu dan kemudian Xerxes. Setelah Artaxerxes mengetahui pembunuhan itu, ia membunuh Artabanus dan putra-putranya.<ref>[[#refartabanus-ei|Dandamayev]]</ref> Turut terlibat dalam kerusuhan itu adalah jenderal [[Megabyzus]], yang beralih haluan mendukung wangsa Akhameniyah dan menyelamatkan kelanggengan tahta Persia bagi wangsa itu. Tahta Ahasyweros diteruskan oleh putranya, [[Artahsasta I dari Persia|Artahsasta I]].
<ref>[[#refartaxerxes|History of Persian Empire-Olmstead p 289/90]]</ref>
 
Sejarawan Yunani memberikan laporan yang bertentangan tentang peristiwa tersebut. Menurut Ktesias (dalam ''Persiká'' 20), Artabanus kemudian menuduh Putra Mahkota Darius, putra sulung Xerxes, atas pembunuhan tersebut dan membujuk putra Xerxes yang lain, Artahsasta, untuk membalas dendam ayah dengan membunuh Darius. Namun menurut Aristoteles (dalam ''Politiká'' 5.1311b), Artabanus membunuh Darius terlebih dahulu dan kemudian membunuh Xerxes. Setelah Artahsasta menemukan pembunuhan itu, dia membunuh Artabanus dan putra-putranya.<ref>[[#refartabanus-ei|Dandamayev]]</ref> Berpartisipasi dalam intrik ini adalah Jenderal Bagabuxsya (Megabyzus), yang keputusan untuk beralih pihak mungkin menyelamatkan Dinasti Akhemeniyah dari kehilangan kendali mereka atas takhta Iran.<ref>[[#refartaxerxes|''History of Persian Empire'', Olmstead hlm. 289/90]]</ref>
== Keturunan ==
=== Dari ratu '''[[Amestris]]''' ===
 
== Keluarga ==
* putri Amytis, istri Megabyzus putra Zopyres
'''Orang tua'''
* [[Artahsasta I]], raja pengganti Ahasyweros
* Darius, putra sulung, dibunuh oleh Artabanus.
* Hystaspes, dibunuh oleh Artahsasta I.
* Achaemenes, dibunuh oleh orang Mesir
* putri Rhodogune
 
* '''Ayah''' — '''[[Darius I dari Persia|Darius I]]''', Raja Persia yang berkuasa pada 522 SM – 486 SM
=== Dari istri-istri yang tidak disebut namanya ===
* '''Ibu''' — '''[[Atosa]]'''
** '''Kakek''' — '''[[Koresy Agung]]''', Raja Diraja Iran yang berkuasa pada 550 SM – 530 SM
 
'''Pasangan dan keturunan'''
* Artarius, satrap [[Babilon]].
* '''[[Amestris]]''', putri Utana (Otanes)
* Tithraustes
** Putri '''[[Amytis]]''', istri Bagabuxsya (Megabyzus)
* Arsames atau Arsamenes atau Arxanes atau Sarsamas, satrap Mesir.
** Putra Mahkota '''Darius'''
* putri Parysatis<ref>Ctesias</ref>
** Pangeran '''Hystaspes'''
* putri Ratashah<ref>M. Brosius, ''Women in ancient Persia''.</ref>
** '''[[Artahsasta I]]''', Raja Diraja Iran dan penerus Xerxes
** Pangeran '''Akhaemenes'''
** Putri '''Rhodogune'''
* dari istri lain atau selir yang tidak disebut namanya
** Pangeran '''Artarius''', satrap [[Babilon]].
** Pangeran '''Tithraustes'''
** Pangeran '''Arsames''' atau '''Arsamenes''' atau '''Arxanes''' atau '''Sarsamas''', satrap Mesir.
** Putri '''Parysatis'''<ref>Ktesias</ref>
** Putri '''Ratasyah'''<ref>M. Brosius, ''Women in ancient Persia''.</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 76 ⟶ 121:
{{Commonscat|Xerxes I of Persia}}
* A.T. Olmstead, 1948. ''History of the Persian Empire'' (University of Chicago Press) pp.&nbsp;214ff.
* {{cite encyclopedia | last = Boyce | first = Mary | title = Ahura Mazdā | url = http://www.iranicaonline.org/articles/ahura-mazda | encyclopedia = Encyclopaedia Iranica, Vol. I, Fasc. 7 | pages = 684–687 | year = 1984 }}
* P. Briant, 2002. ''From Cyrus to Alexander: A History of the Persian Empire''.
* {{cite book | last = Briant | first = Pierre | title = From Cyrus to Alexander: A History of the Persian Empire | year = 2002 | publisher = Eisenbrauns | pages = 1–1196 | isbn = 9781575061207 | url = https://books.google.com/books?id=lxQ9W6F1oSYC&q=false }}
* {{cite encyclopedia | last = Dandamayev | first = Muhammad A. | title = Achaemenes | url = http://www.iranicaonline.org/articles/achaemenes-greek | encyclopedia = Encyclopaedia Iranica, Vol. I, Fasc. 4 | pages = 414 | year = 1983 }}
* {{Cite book|last=Dandamayev|first=Muhammad A.|url=https://books.google.com/books?id=ms30qA6nyMsC&q=shamash-eriba&pg=PA185|title=A Political History of the Achaemenid Empire|publisher=BRILL|year=1989|isbn=978-9004091726}}
* {{Cite journal|last=Dandamayev|first=Muhammad A.|date=1993|title=Xerxes and the Esagila Temple in Babylon|journal=Bulletin of the Asia Institute|volume=7|pages=41–45|jstor=24048423}}
* {{Cite journal|last=Deloucas|first=Andrew Alberto Nicolas|date=2016|title=Balancing Power and Space: a Spatial Analysis of the Akītu Festival in Babylon after 626 BCE|url=https://openaccess.leidenuniv.nl/bitstream/handle/1887/42888/Deloucas%20-%20Balancing%20Power%20and%20Space%20digital%20copy.pdf?sequence=1|journal=Research Master's Thesis for Classical and Ancient Civilizations (Assyriology) |publisher=Universiteit Leiden}}
* Farrokh, Kaveh (2007). ''Shadows in the Desert: Ancient Persia at War''. Osprey Publishing. ISBN 1-84603-108-7.
* Herodotus, ''The Persian Wars''. Translated by George Rawlinson, Introduction by Francis R.B. Godolphin (1942 edition)
* {{cite encyclopedia | last = Malandra | first = William W. | title = Zoroastrianism i. Historical review up to the Arab conquest | url = http://www.iranicaonline.org/articles/zoroastrianism-i-historical-review | encyclopedia = Encyclopaedia Iranica | year = 2005 }}
* {{cite book|last=Marciak|first=Michał|title=Sophene, Gordyene, and Adiabene: Three Regna Minora of Northern Mesopotamia Between East and West|date=2017|publisher=BRILL|isbn=9789004350724|url=https://books.google.com/books?id=hwEtDwAAQBAJ}}
* {{cite book |last1=Radner|first1=Karen|editor-last=Potts|editor-first=Daniel T.|title=The Oxford Handbook of Ancient Iran |url=https://archive.org/details/oxfordhandbookof0000unse_s1j3|date=2013 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0199733309 |chapter=Assyria and the Medes}}
* {{Cite book|last=Sancisi-Weerdenburg|first=Heleen|chapter-url=https://brill.com/view/book/edcoll/9789004217584/BP000026.xml|title=Brill's Companion to Herodotus|publisher=BRILL|year=2002|isbn=9789004217584|pages=579–590|chapter=The Personality of Xerxes, King of Kings|doi=10.1163/9789004217584_026}}
* {{cite encyclopedia|last = Schmitt| first = Rüdiger|title = Xerxes i. The Name|url = http://www.iranicaonline.org/articles/xerxes-1-name|encyclopedia = Encyclopaedia Iranica|year = 2000}}
* {{cite book |last=Stoneman |first=Richard |title=Xerxes: A Persian Life |year=2015 |publisher=[[Yale University Press]] |pages=1–288 |isbn=9781575061207 |url=https://books.google.com/books?id=WqtJCgAAQBAJ}}
* {{Cite book|last1=Waerzeggers|first1=Caroline|last2=Seire|first2=Maarja|title=Xerxes and Babylonia: The Cuneiform Evidence |publisher=Peeters Publishers|year=2018|isbn=978-90-429-3670-6 |url=http://www.peeters-leuven.be/pdf/9789042938090.pdf}}
* [http://www.lycurgus.org Xerxes Campaign on Lycurgus.org]
 
Baris 86 ⟶ 141:
{{s-hou|[[Kekaisaran Akhemeniyah]]||486 SM||465 SM}}
{{s-bef|before=[[Darius I]]}}
{{s-ttl|title=[[Daftar Penguasakepala Persiamonarki Iran#Daftar Penguasa KekaisaranAkhemeniyah Persia Akhemeniyah|Raja Diraja Persia]]<br>[[Daftar penguasa Mesir kuno|Firaun Mesir]]|years=Oktober 486 – Agustus 465 SM}}
{{s-aft|after=[[Artahsasta I dari Persia|Artahsasta I]]}}
{{end}}