Bani Qaynuqa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arief1982 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ketidaklengkapan data yang dipaparkan sebelumnya pada peristiwa pengusiran
Tag: VisualEditor campaign-external-machine-translation
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Pertempuran Muhammad}}'''Bani QaynuqaQainuqa''' (disebut juga sebagai '''Bani Kainuka''', '''Bani KaynukaKainuka''', '''Bani Qainuqa''' ({{lang-ar|'''بنو قينقاع'''}}) adalah satu di antaradiantara tiga suku Yahudi yang tinggal di Yatsrib, sekarang [[Madinah]]. Pada tahun 624, mereka diusirbertemu olehdengan Nabi Islam, [[Muhammad]].<ref name="Ishaq13">Guillaume 363, Stillman 122, ibn Kathir 2</ref><ref name="Watt 1956, p. 2093">Watt (1956), p. 209.</ref>
 
== Latar Belakang ==
Pada abad ke-7, BanuBani Qaynuqa adalah sebuah suku yang tinggal di dua benteng di bagian baratdaya kota [[Madinah|Yatsrib]], yang sekarang disebut [[Madinah]], telah menetap di sana sejak waktu yang tidak diketahui. Meskipun sebagian besar dari mereka menggunakan nama [[Arab]], mereka secara etnis asli [[Yahudi]] dan beragama Yahudi. Mereka tidak menguasai lahan, mencari nafkah melalui perdagangan dan kerajinan tangan, termasuk menjadi tukang emas.<ref name="BanuKaynuka3">Wensinck, A.J. "Kaynuka, banu". [[Encyclopaedia of Islam]]</ref> Pasar di Yatsrib terletak di tempat dimana bani Qaynuqa tinggal.<ref>Peters 182</ref> Bani Qaynuqa bersekutu dengan sebuah suku arab, bani Khazraj, dan mendukung mereka melawan Bani Aws.<ref name="BanuKaynuka3" />
 
== Kedatangan Muhammad ==
Bulan September 622, [[Muhammad]] tiba di Madinah bersama para [[Muhajirin|pengikutnya]], yang dilindungi oleh komunitas lokal yang dikenal sebagai Ansar. Melanjutkan penyusunan sebuah pakta yang dikenal sebagai [[Piagam Madinah]], di antara Muslim, Ansar, dan berbagai suku Yahudi di Madinah untuk mengatur perihal politik dan pemerintahan kota, lebih jauh mencakup hubungan antar komunitas. Isi dari Pakta, menurut sumber-sumber tradisi dari Muslim, termasuk memboikot para [[Quraisy]], dipantangkan untuk membantu mereka, membantu satu sama lain bila diserang oleh pihak luar, mempertahankan Madinah dari "serangan asing".<ref>al-Mubarakpuri (1996), pg. 197-8</ref><ref>Ibn Hisham, as-Seerat an-Nabaweeyat, Vol. II, pp. 147-150</ref><ref>Ibn Ishaq, pp. 231-235</ref> Perjanjian ini merupakan bentuk kesepakatan yang disepakati oleh seluruh penduduk Madinah yang menjamin hak kebebasan menjalankan kehidupan dalam berbagai bidang termasuk bagi Yahudi dan Nasrani di Madinah.<ref>{{Cite book|last=Haekal|first=Husein|date=1935|url=|title=The Life Of Muhammad|pages=237|url-status=live}}</ref>
 
Isi dari pakta ini sebagaimana dicatat oleh Ibnu Ishaq dan di salin oleh [[Ibn Hisham]] menjadi perselisihan di antara para sejarahwan modern. Beberapa mempertahankan bahwa "perjanjian" kemungkinan sebagai kumpulan dari perjanjian-perjanjian, lisan daripada tertulis, berasal dari tanggal-tanggal yang berbeda, dan tidak jelas kapan dibuat dan merujuk kepada siapa.<ref>Firestone 118; Welch "Muhammad", ''Encyclopaedia of Islam''.. For opinions disputing the early date of the Constitution of Medina, see e.g., Peters 119.</ref>
 
Cepatnya kekuatan Muhammad menyebar di [[Madinah]] mengejutkan kekuatan sebelumnya yang sudah ada di sana, dan menimbulkan kemarahan di antara suku-suku Yahudi dan Non-Yahudi yang berusaha membangun kekuatan. Sehingga untuk melindungi diri dan mempertahankan kepentingan pribadi, mereka mungkin telah berinteraksi dengan Bani Quraisy yang ingin mencegah Muslim mendapatkan kekuasaan. Dengan demikian kecurigaan ini telah memberikan alasan bagi Muslim untuk mengusir mereka, para pedagang Yahudi.
 
== Pengusiran ==
Setelah kemenangan perang Badr demi menarik kembali hak-hak umat Muslim yang telah dirampas orang-orang Qurays. Beberapa kelompok merasa terancam pengaruh kekuatan Islam di Madinah. Mereka bahkan berusaha membunuh Nabi Muhammad dengan menimpakan batu diatasnya. <ref>{{Cite book|last=Syaikh Shafiyyurrahman|url=|title=Sirah Nabawiyah|pages=275|url-status=live}}</ref> Berbagai pelanggaran dan pelanggaran terhadap perjanjian yang terdapat di dalam Perjanjian Madinah terus terjadi. Puncaknya ketika seorang wanita berkerudung mengunjungi pasar Bani Qaynuqa dan berhenti di sebuah toko, kemudian beberapa laki-laki bani Qaynuqa beberapa kali menggangu wanita tersebut dengan memintanya melepas kerudungnya. Merasa diacuhkan salah satu diantara mereka menyangkutkan kerudungnya dan lepaslah kerudungnya tadi sehingga tertawalah mereka. Salah seorang muslim yang lewat kemudian masuk untuk membela perempuan tadi dan terjadilah perkelahian hingga memakan korban jiwa. Hal ini kemudian terdengar sampai Nabi Muhammad dan meminta mereka menghentikan hal tersebut dan mengingatkan Bani Qaynuqa untuk menjaga perjanjian damai yang telah disepakati.<ref>{{Cite book|last=Haekal|first=Husein|url=|title=The Life of Muhammad|pages=296|url-status=live}}</ref>
Bulan Maret 624, pasca membunuh banyak orang Quraisy pada [[Pertempuran Badar]]. Nabi Muhammad pun kembali ke Madinah. Beliau mengumpulkan orang-orang Bani Qaynuqa di [[pasar]] mereka, dan bersabda:
 
{{Cquote|quotetext=Wahai orang-orang Yahudi, takutlah kepada Tuhan yang telah memberikan pembalasan kepada orang-orang Quraisy. Masuklah islam, karena kalian tahu bahwa aku adalah Nabi yang dikirimkan oleh Tuhan. Hal ini dapat kalian temukan di Kitab-Kitab dan Tabut Perjanjian yang ada pada kalian.}}
Salah seorang dari Bani Qaynuqa pun menjawab:
{{quote|quotetext=Wahai Muhammad, sepertinya engkau berpikir kalau kami ini umatmu. Jangan berdelusi hanya karena kau telah mengalahkan orang-orang yang tidak mengerti tentang perang; karena demi TuhanAllah, bila kau berperang melawan kami, kau akan sadar kalau kami ini orang-orang yang jantan!}}
Maka Allah pun menurunkan ayat ini kepada Sang Nabi:
{{Cquote|quotetext='''{12}''' Katakanlah (Muhammad) kepada orang-orang yang kafir, "Kalian (pasti) akan dikalahkan dan digiring ke dalam neraka Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal.<br />'''{13}''' Sungguh, telah ada tanda bagi kalian pada dua golongan yang berhadap-hadapan. Satu golongan berperang di jalan Allah dan yang lain (golongan) kafir yang melihat dengan mata kepala, bahwa mereka (golongan muslim) dua kali lipat mereka. Allah menguatkan dengan pertolongan-Nya siapa saja yang Dia kehendaki. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan (mata hati).|source=[https://quran.com/3/12-13?font=v1&translations=33 Qur'an 3:12-13]}}
Menurut [[Ashim bin Umar]], Bani Qaynuqa adalah suku Yahudi pertama yang melanggar kesepakatan dan diperangi oleh Nabi Muhammad.
 
Nabi Muhammad mengepung Bani Qaynuqa selama 15 hari dan mencegah siapapun dari mereka keluar. Bani Qaynuqa pun menyerah tanpa syarat. Dilaporkan oleh Ashim bin Umar, bahwa Sang Rasul awalnya ingin menghabisi mereka semua. Namun [[Abdullah bin Ubay|Abdullah bin Ubayy]], kepala suku [[Bani Khazraj|Bani Qainuqa]], yang merupakan salah satu sukupemimpin [[kaumahli Anshar]]kitab (penolong Nabi)yahudi, datang ke hadapan beliau meminta agar beliau memperlakukan merekakaumnya dengan baik dikarenakan Bani Qaynuqa adalah sekutu Bani Khazraj. Awalnya Nabi menolak namun Abdullah bersikukuh sampai-sampai dirinya memegang erat kerah baju beliau. Nabi pun akhirnya tidak membantaimenghukum mereka atas pembangkangan yang dilakukan dan hanya mengusir mereka dari Madinah dengan harta mereka, menjadinamun hartasenjata yang mereka rampasanmiliki milikdiamankan umat Islam.<ref>{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n205/mode/2up|title=The Life Of Muhammad|pages=362 - 364|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://www.muslim-library.com/books/2019/05/en_Tabari_Volume_07.pdf|title=The History of Al-Tabari Volume 7: The Foundation of the Community|pages=85 - 87|url-status=live}}</ref>
 
== Buntut ==