Budi Starch & Sweetener: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Company
| traded_as = {{BEI|BUDI}}
| location = Wisma Budi Lt. 8-9<br>[[Jalan HR Rasuna Said (Jakarta)|Jl. H.R. Rasuna Said]] Kav C-6<br>[[Jakarta]], [[Indonesia]]<ref name=lap>[https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/202106/cbe6b4e5ad_d300a2b7ac.pdf Lap Tahunan BUDI 2020]</ref>|
key_people =
num_employees =
products = [[Tapioka]], [[tepung beras]], [[asam sulfat]], [[glukosa]], [[fruktosa]], [[maltodekstrin]], kantong<ref name=lap/> |
industry = [[
revenue = |
net_income = |
homepage = [
}}
'''PT Budi Starch & Sweetener Tbk''' ({{BEI|BUDI}}) merupakan sebuah [[perusahaan publik]] di [[Indonesia]] yang bergerak dalam bidang [[manufaktur]] produk-produk pangan (seperti [[tepung tapioka]], [[tepung beras]], [[fruktosa]], [[glukosa]] dan lainnya), bahan kimia (seperti [[asam sulfat]]) dan produk lain seperti karung plastik. Kantor pusat perusahaan ini ada di [[Jakarta]], dengan operasional utamanya ada di sejumlah pabrik yang terletak di [[Subang]], [[Lampung]], [[Madiun]], [[Surabaya]], [[Makassar]] dan [[Ponorogo]].<ref name=lap/>
==Sejarah dan perkembangan==
Perusahaan awalnya didirikan pada tanggal 15 Januari 1979 dengan nama '''PT North Aspac Commercial Industrial Company''', yang mulai beroperasi pada Januari 1981.<ref name=lap/> Usaha awal yang dijalaninya adalah produsen [[asam sitrat]], namun kemudian diperluas dengan memproduksi [[asam sulfat]] dan tapioka serta produk olahan [[singkong]] lainnya. Pada tahun 1987, kelompok usaha [[Sungai Budi Group]] (SBG, perusahaan milik Widarto dan [[Santoso Winata]] yang berbasis di [[Lampung]]), mengambilalih perusahaan ini. Untuk menyesuaikan pemilik barunya, nama perusahaan diubah menjadi '''PT Budi Acid Jaya''' pada 4 Mei 1988.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=vjsPAQAAMAAJ&q=budi+acid+jaya+1979&dq=budi+acid+jaya+1979&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwixh4by95j4AhWaR2wGHW4uDgo4ChDoAXoECAQQAg Moody's International Manual, Volume 2]</ref> Ekspansi kemudian dilakukan dengan akuisisi dua perusahaan lain pada 1991 dan 1995.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=qaUPAQAAMAAJ&dq=budi+acid+jaya+1979&focus=searchwithinvolume&q=acid+jaya Mergent International Manual, Volume 2]</ref> Beberapa perusahaan yang diakuisisi tersebut, seperti 6 pabrik tapioka dan 3 pabrik karung dari induknya Sungai Budi Group senilai Rp 66 miliar. Hal ini sejalan dengan upaya efisiensi internal perusahaan SBG.<ref name=warta>[https://books.google.co.id/books?id=W2RYAAAAMAAJ&q=sungai+budi+Group+winata&dq=sungai+budi+Group+winata&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiX5oOK-Zj4AhUa7HMBHWWwDTQQ6AF6BAgIEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 7,Masalah 39-50]</ref>
Pada tanggal 31 Maret 1995, perusahaan resmi ''go public'' dengan melepas 30 juta sahamnya (30%)<ref name=warta/> dengan harga penawaran Rp 3.000/lembar di [[Bursa Efek Jakarta]].<ref name=lap/><ref>[https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-budi/ Sejarah dan Profil Singkat BUDI (Budi Starch & Sweetener Tbk)]</ref> Di tahun tersebut, Budi Acid Jaya tercatat memiliki sejumlah pabrik yang berlokasi di [[Lampung]],<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=yZ9LAQAAIAAJ&dq=budi+acid+jaya+1979&focus=searchwithinvolume&q=tapioca+ Asian Company Handbook]</ref> terdiri dari pabrik asam sitrat berkapasitas 7.500 ton, pabrik asam sitrat dan asam sulfat berkapasitas 37.500 ton, dan dua pabrik tapioka<ref name=cai>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&redir_esc=y&hl=id&id=EroqAAAAMAAJ&dq=budi+acid+jaya+sungai+budi+1987&focus=searchwithinvolume&q=aspac Indonesian Capital Market Directory]</ref> yang kemudian menjadi 12 pabrik tapioka pasca-akuisisi. Kemudian juga didirikan dua [[perusahaan patungan]], dimana yang pertama bersama [[British Sugar]] (Overseas) Ltd., yang bergerak di industri glukosa dan [[fruktosa]] berkapasitas 50.000 ton dengan investasi US$ 18 juta dan kepemilikan 50,1-49,9%; pabrik ini mulai beroperasi pada April 1996.<ref name=warta/> Ada juga perusahaan produsen [[monosodium glutamat]] bersama Ve Wong sebanyak 51-49% bernama PT Ve Wong Budi Indonesia dengan kapasitas produksi 18.000 ton/tahun,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=X93sAAAAMAAJ&dq=untuk+mendirikan+PT+Ve+Wong+Budi+Indonesia+yang+akan+memproduksi+MSG+...&focus=searchwithinvolume&q=wong Informasi, Masalah 197-202]</ref> yang dibentuk pada April 1996.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=asmRAAAAIAAJ&q=ve+wong+budi+indonesia&dq=ve+wong+budi+indonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjSktSZgJn4AhU8UGwGHZlyAEUQ6AF6BAgJEAI Annual Report]</ref> Pabrik ini mulai beroperasi pada tahun 1998 dengan merek A-One.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=_8ETAQAAMAAJ&q=ve+wong+budiindonesia&dq=ve+wong+budiindonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjZ6cfAgJn4AhVURmwGHf2lCwYQ6AF6BAgDEAI Tempo: Indonesia's Weekly News Magazine, Volume 1,Masalah 13-20]</ref> Produk perusahaan sendiri diedarkan di dalam negeri maupun ekspor. Untuk asam sitrat, diedarkan dengan merek "Gajah" maupun merek pesanan untuk ekspor; "Budi Acid Jaya" untuk merek asam sulfat, dan "Gunung Agung", "Rose Brand", "Ikan Mas" dan "Ikan Koki" untuk produk tapioka. Produk-produk ini didistribusikan oleh PT Sungai Budi yang juga milik SBG.<ref name=cai/>
Memasuki 2000-an, perusahaan memiliki 12 pabrik tapioka, mayoritas di Lampung dan masing-masing sebuah di [[Surakarta]] dan [[Jambi]]; dua pabrik asam sitrat berkapasitas 15.000 ton; pabrik asam sulfat berkapasitas 6.000 ton dan pabrik karung berkapasitas 9.500 ton.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=ZRHkAAAAMAAJ&dq=capacity+of+60%2C000+ton+%2C+two+citric+acid+...&focus=searchwithinvolume&q=citric Indonesian Capital Market Directory]</ref> Ekspansi juga dilakukan dengan rencana pembangunan pabrik tapioka baru di [[Kabupaten Gowa|Gowa]], Lampung dan [[Trenggalek]] yang berkapasitas 36.000 ton; asam sulfat menjadi 65.000 ton; asam sitrat 3.000 ton; dan [[alkilbenzena sulfonat]] berkapasitas 50.000 ton.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=JecVAQAAMAAJ&dq=budi+acid+jaya+1979&focus=searchwithinvolume&q=acid Informasi & peluang bisnis SWA sembada, Volume 22,Masalah 17-20]</ref> Dengan ekspansi itu, di tahun 2009, pabrik tapioka Budi Acid Jaya sudah menjadi 13 buah, ditambah pabrik asam sitrat menjadi 3 buah, 10 pabrik turunan tapioka lainnya, 3 pabrik kantong plastik dan 1 pabrik MSG. Produk-produknya juga merengkuh 20% pangsa pasar.<ref>[https://bandung.kompas.com/read/2009/03/30/08583931/budi.acid.jaya.quota.leading.tapioca.starch.company.in.the.worldquot?page=all Budi Acid Jaya: "A Leading Tapioca Starch Company in the World"]</ref>
Perusahaan terus berupaya untuk mengembangkan berbagai inovasi dalam menjaga lingkungan. Salah satu-nya dengan melakukan kegiatan Green Transformasi yang sekarang masih dalam tahap pengembangan. Dalam kegiatan ini perusahaan sedang membangun pembangkit listrik tenaga bio gas yang diperoleh dari konversi limbah cair pabrik tapioka. Pembangkit listrik yang dibangun di 8 pabrik tapioka di [[Lampung]] tersebut nantinya dapat memenuhi kebutuhan energi perusahaan. Selain itu dengan proyek-proyek anaerobik yang dapat mengubah limbah [[Ketela pohon|singkong]] menjadi gas metana yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gas. [[Pembangkit listrik]] ini dapat menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk kebutuhan pabrik sendiri. Proyek ini juga dapat mengurangi efek rumah kaca. Rencana-nya proyek-proyek ramah lingkungan ini akan didaftarkan ke UNFCCC (United Nations Framework Convention in Climate Change) atau salah satu badan PBB yang menangani tentang perubahan iklim, sebagai bagian dari Clean Development Mechanism (CDM) sebagai upaya penyelamatan lingkungan.▼
Pada tanggal 12 Juni 2013, nama PT Budi Acid Jaya Tbk resmi berganti menjadi '''PT Budi Starch & Sweetener Tbk'''.<ref>[https://ekbis.sindonews.com/berita/762490/32/pt-budi-acid-efektif-menjadi-budi-starch-sweetner PT Budi Acid efektif menjadi Budi Starch & Sweetner]</ref> Perubahan ini sejalan dengan keinginan mencerminkan posisi perusahaan ini sebagai ''market leader'' untuk produk tapioka dan pemanis serta dalam rangka globalisasi perdagangan produknya di pasar internasional.<ref name=lap/> Selain itu, perubahan ini dilakukan setelah pada Maret 2013, usaha asam sitratnya dihentikan karena banjirnya produk impor dan keuntungan yang kecil (2,13%) dari total pendapatan perusahaan ini.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20130718/192/151585/budi-acid-jaya-resmi-berubah-nama Budi Acid Jaya Resmi Berubah Nama]</ref><ref>[https://ekonomi.bisnis.com/read/20130321/257/4574/budi-acid-jaya-setop-produksi-asam-sitrat-akibat-kalah-saing BUDI ACID JAYA Setop Produksi Asam Sitrat Akibat Kalah Saing]</ref> Produksi asam sitrat dan MSG perusahaan ini kini ditangani oleh PT Golden Sinar Sakti yang juga masih terafiliasi dengan Sungai Budi Group.<ref>[https://id.jobplanet.com/companies/12452/info/pt-golden-sinar-sakti Profil PT Golden Sinar Sakti]</ref><ref>[https://anggota.kadin-indonesia.com/DaftarAnggotaBiasa/view/00003250 KARTU TANDA ANGGOTA BIASA]</ref>
Pada dasarnya [[pembangkit listrik]] tenaga bio gas ini sangat memberikan manfaat bagi perusahaan, di antaranya memberikan pasokan listrik yang stabil, biaya yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan generator listrik, pemanfaatan limbah merupakan salah satu upaya untuk ikut serta dalam penyelamatan lingkungan, dan beberapa manfaat lainnya. Namun salah satu hal penting dengan pengembangan ini adalah perusahaan akan menerima sertifikat Certified Emission Reduction (CER) yang dibutuhkan oleh negara-negara maju untuk mengurangi efek rumah kaca yang nanti-nya dapat membantu kemajuan perusahaan. Saat ini setidaknya perusahaan telah berhasil membangun pembangkit listrik [[Biogas|bio gas]] di 8 tempat yakni Way Abung, [[Kabupaten Tulang Bawang|Tulang Bawang]], [[Gunung Agung]], Pakuan Agung, [[Ketapang]], [[Terbanggi Besar, Lampung Tengah|Terbanggi]], [[Way Jepara, Lampung Timur|Way Jepara]] dan Unit 6 yang semuanya berada di [[Lampung]].▼
PT Budi Starch & Sweetener saat ini memiliki sejumlah pabrik yang berlokasi di berbagai daerah. Di Lampung, ada 12 pabrik tapioka berkapasitas 705.000 ton, pabrik glukosa berkapasitas 108.000 ton, pabrik karung berkapasitas 5.000 ton dan pabrik asam sulfat berkapasitas 60.000 ton. Di [[Jawa Timur]], ada dua pabrik tapioka berkapasitas 90.000 ton dan pabrik glukosa-[[sorbitol]] berkapasitas 54.000 ton; dan di [[Sulawesi Selatan]], juga ada pabrik tapioka berkapasitas 30.000 ton. Di daerah-daerah lainnya, usaha dilakukan oleh [[anak usaha]]. PT Budi Lumbung Ciptatani, beroperasi di [[Jawa Tengah]] dan memiliki pabrik tapioka berkapasitas 60.000 ton dan pabrik glukosa-[[maltodekstrin]] berkapasitas 36.000 ton; dan PT Associated British Budi memiliki pabrik glukosa-[[fruktosa]]-[[maltodekstrin]] berkapasitas 36.000 ton. Tapioka sendiri menjadi sumber utama pendapatannya (73%), disusul pemanis dengan 22%. Produk-produk Budi Starch & Sweetener dijual di dalam negeri lewat PT Sungai Budi (distributor tunggal) dan diekspor (8%) ke berbagai negara maupun digunakan sendiri (terutama karung yang 26%-nya untuk pengemasan produknya).<ref name=lap/>
==Operasional==
===Manajemen===
* Presiden Komisaris: Widarto
* Komisaris: Oey Alfred
* Komisaris: Daniel Kandinata
* Presiden Direktur: Santoso Winata
* Wakil Presiden Direktur: Sudarmo Tasmin
* Direktur: Djunaidi Nur
* Direktur: Sugandhi
* Direktur: Oey Albert
* Direktur: Mawarti Wongso
* Direktur: Tan Anthony Sudirjo<ref name=BII>[https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-tercatat/detail-profile-perusahaan-tercatat/?kodeEmiten=BUDI Detail Profile Perusahaan Tercatat]</ref>
===Kepemilikan===
* PT Budi Delta Swakarya: 32,258%
* PT Sungai Budi: 26,701%
* Publik: 41,041%<ref name=BII/>
===Anak usaha===
* Budi Starch & Sweetener Singapore Pte. Ltd.
* PT Associated British Budi
* PT Budi Lumbung Cipta Tani<ref name=BII/>
==Kontribusi pada lingkungan==
▲Perusahaan terus berupaya untuk mengembangkan berbagai inovasi dalam menjaga lingkungan. Salah
▲Pada dasarnya [[pembangkit listrik]] tenaga
==Kontroversi==
Perusahaan ini sempat terlibat kontroversi seperti isu pencemaran lingkungan ke sungai dari pabriknya yang ada di [[Way Seputih, Lampung Tengah]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=8fFjAAAAQBAJ&pg=PA62&dq=ve+wong+budi+indonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjSktSZgJn4AhU8UGwGHZlyAEUQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=ve%20wong%20budi%20indonesia&f=false Environmental Dispute Resolution in Indonesia]</ref>
==Lihat juga==
* PT [[Tunas Baru Lampung]] Tbk, perusahaan milik Sungai Budi Group lainnya
== Rujukan ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [https://budistarchsweetener.com/en/ Situs resmi]
[[Kategori:Perusahaan kimia]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
|