Penyebaran Islam di Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mike herlin (bicara | kontrib)
k Membalikkan revisi 19033239 oleh Rahmatdenas (bicara)
Tag: Pembatalan Dikembalikan
Super Hylos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tanpa referensi}}
{{gabung ke|Islam di Indonesia}}
 
{{islam}}
Sejarah tentang '''kedatangan dan penyebaran agama Islam di Nusantara''' bersumber dari catatan para pengelana yang telah mengunjungi wilayah [[nusantara]] pada abad ke-8 Masehi. Pendapat ini didasarkan atas pernyataan pengelana [[China]]
 
== Bukti masuknya Islam ke Nusantara ==
 
Bukti awal mengenai agama Islam berasal dari seorang pengelana [[Venesia]] bernama [[Marco Polo]]. Ketika singgah di sebelah utara pulau [[Sumatra]], dia menemukan sebuah kota Islam bernama [[Perlak]] yang dikelilingi oleh daerah-daerah non-Islam. Hal ini diperkuat oleh catatan-catatan yang terdapat dalam buku-buku sejarah seperti ''Hikayat Raja-Raja Pasai'' dan ''[[Sejarah Melayu]]''.
 
Bukti kedua berasal dari [[Ibnu Batutah]] ketika mengunjungi Samudera Pasai pada tahun 1345 megatakan bahwa raja yang memerintah negara itu memakai gelar Islam yakni ''Malikut Thahbir bin Malik Al Saleh''.
 
Bukti ketiga berasal dari seorang pengelana Portugis bernama [[Tome Pires]], yang mengunjungi Nusantara pada awal [[abad ke-16]]. Dalam karyanya berjudul ''[[Suma Oriental|Summa Oriental]]'', dia menjelaskan bahwa menjelang [[abad ke-1213]] sudah ada masyarakat [[Muslim]] di [[Samudera Pasai]], [[Perlak]], dan [[Pagaruyung]]. Selain itu di Pulau [[Jawa]] juga ditemukan makam [[Fatimah binti Maimun]] di Leran ([[Gresik]]) yang berangka tahun 12011082 M dan sejumlah makam Islam di [[Tralaya]] yang berasal dari abad ke-13.
 
Golongan lain berpendapat bahwa Islam sebenarnya sudah masuk ke Nusantara sejak -tsing]] yang berkunjung ke Kerajaan [[Sriwijaya]] pada tahun 671. Dia menyatakan bahwa pada waktu itu lalu-lintas laut antara [[Bangsa Arab|Arab]], [[Persia]], [[India]], dan Sriwijaya sangat ramai.
Baris 15:
Bukti kelima menurut catatan [[Dinasti Tang]], para pedagang ''Ta-Shih''(sebutan bagi kaum Muslim Arab dan Persia) pada abad ke-9 dan ke-10 sudah ada di [[Kanton]] dan [[Sumatra]].
 
== Penyebaran Islam Didi Nusantara ==
 
Penyebar Agama Islam menurut teori Gujarat, salah seorang pendukung teori ini adalah [[Muhammad Fakir]]. Hal ini dapat dibuktikan, di mana teori ini mendasarkan argumentasi bahwa pada pengamatan terhadap bentuk relief nisan Sultan [[Malik al-Saleh|Malik Al Saleh]] yang memiliki kesamaan dengan nisan-nisan yang terdapat di [[Gujarat]].
 
Penyebar Agama Islam menurut teori Makkah, salah seorang pendukung teori ini adalah Sjech Ismail dari [[Makiyah]]. Hal ini dapat dibuktikan, bahwa kelompok penduduk Nusantara pertama yang Islam adalah menganut [[mazhab Syafi'i]]. Mazhab Syafi'i merupakan mazhab istimewa di Makiyah.
 
Penyebar Agama Islam menurut teori Persia, salah seorang pendukung teori ini adalah P.A. Hoessein Djajaningrat. Ha; ini dapat dibuktikan, bahwa ada beberapa kesamaan budaya yang hidup di kalangan masyarakat Nusantara dengan bangsa Persia dengan adanya peringatan Asyura di kalangan masyarakat, dan hal ini merupakan suatu kebiasaan bagi kaum [[Syi'ah]].
Baris 42:
* Runtuhnya kerajaan [[Majapahit]] memperlancar penyebaran agama Islam.
 
[[Kategori:Sejarah Asia Tenggara]]
[[Kategori:Sejarah Islam]]