ABC Holding: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(31 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
| industry = [[Konglomerat]]
| fate =
| predecessor = <!-- or:
| predecessors = -->
| successor = <!-- or:
| successors = -->
| founded = {{Start date and age|1948}} (di [[Kota Medan|Medan]])
| founder = [[ChandraTjandra Djojonegoro]]<br> Chu Sok Sam<ref name="Founder">{{cite news |url=https://tirto.id/orang-tua-dan-abc-itu-bersaudara-cD8M |title=Orang Tua dan ABC itu Bersaudara |first=Petrik |last=Matanasi |website=Tirto.ID |date=4 Februari 2018 |access-date=21 April 2020}}</ref>
| defunct = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD}} -->
| hq_location_city = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
| hq_location_country = [[Indonesia]]
| area_served = <!-- or: | areas_served = -->
| key_people = [[Husain Djojonegoro]]<br>[[Hamid Djojonegoro]]<br>Pudjiono Djojonegoro<br>Kogan Mandala Chu
| products = [[Barang jadi]]
| num_employees =
Baris 19 ⟶ 21:
| website = {{URL|https://www.abcholding.com/}}
}}
'''ABC Holding''' adalah sebuah perusahaan [[Konglomerat (perusahaan)|konglomerat]] milik keluarga Djojonegoro (Chu) yang berbasis di [[Indonesia]]. Perusahaan ini didirikan di [[Kota Medan|Medan]] pada tahun [[1948]] oleh [[Chandra Djojonegoro]] bersama [[Chu Sok Sam]]<ref name="Founder" /> dan saat ini berkantor pusat di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].
 
== Perkembangan ==
'''ABC Holding''' adalah sebuah perusahaan [[Konglomerat (perusahaan)|konglomerat]] milik keluarga Djojonegoro yang berbasis di [[Indonesia]]. Perusahaan ini didirikan di [[Kota Medan|Medan]] pada tahun [[1948]] oleh [[Chandra Djojonegoro]]<ref name="Founder" /> dan saat ini berkantor pusat di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].
Grup usaha yang ''low profile'' ini dirintis oleh keluarga Chu, yaitu Chu Sok Sam dan Chu Sam Yak (kelak berganti nama menjadi Tjandra Djojonegoro) di [[Medan]] pada tahun 1948. Usaha mereka awalnya membuat minuman anggur tradisional dan berdagang aneka macam barang. Di tengah kekacauan akibat perang kemerdekaan, Chu bersaudara memutuskan untuk hijrah ke [[Semarang]]. Dua tahun kemudian, keduanya berkongsi dengan Lim Kok Liang, Lim Tong Chai, dan Lim Mia Chuan, mendirikan NV Handel Maatschappij May Lian & Co. di kota itu yang memproduksi anggur tradisional dengan nama Cap Orang Tua. Anggur ini kemudian terkenal sebagai minuman herbal tradisional dan banyak beredar di kalangan tukang jamu, ditambah menjadi substitusi ''[[wine]]'' bagi masyarakat bawah. Kelak May Lian berganti nama menjadi PT Perindustrian Bapak Djenggot, yang mengembangkan varian lain seperti Anggur Wine, Fruit Wine, Beras Kencur dan Anggur Malaga.<ref name="Founder"/><ref name=bed>[https://derosaryebed.blogspot.com/2011/10/group-abc-dan-orang-tua-mengantarkan.html Group ABC dan Orang Tua mengantarkan Husain Djojonegoro Masuk Daftar Orang Terkaya]</ref> Di tahun 1950 pabrik anggur milik keluarga Chu bertambah satu lagi di Jakarta.<ref name=are>[https://web.archive.org/web/20021007225759fw_/http://www.orangtua.co.id/who_we.htm Who Where Are]</ref> Pada tahun 1973, keduanya juga membeli sebagian saham PT Uni Djaja, perusahaan pembuat minuman beralkohol tradisional kamput yang berlokasi di Medan.<ref name=bed/> Saat ini, bisnis [[minuman beralkohol]] Grup ABC-Cap Orang Tua tidak hanya di bidang anggur tradisional; mereka juga mengibarkan merek-merek lain seperti Mix Max ([[vodka]]) dan Prost, Singaraja, Konig Ludwig dan Kaltenberg ([[bir]]) di bawah PT Beverindo Indah Abadi.<Ref>[https://bcsemarang.beacukai.go.id/customs-visit-customer-bea-cukai-semarang-lakukan-factory-tour-ke-pabrik-mmea/ CUSTOMS VISIT CUSTOMER, BEA CUKAI SEMARANG LAKUKAN FACTORY TOUR KE PABRIK MMEA]</ref><Ref>[https://swa.co.id/swa/trends/management/anggur-orang-tua-berkembang-mengikuti-zaman Anggur Orang Tua, Berkembang Mengikuti Zaman]</ref>
 
Pada tahun 1959 Chu bersaudara memperluas bisnisnya dengan terjun ke industri pembuatan [[baterai]]. Di kota asalnya, Medan, mereka mendirikan PT Everbright Battery, yang disusul PT International Chemical Industry di Jakarta pada tahun 1968. Kedua pabrik menggunakan merek ABC, yang didasari karena mudahnya nama tersebut diingat oleh masyarakat. Merek ini dengan cepat merajai pasar batu baterai nasional, mengalahkan merek-merek asing seperti [[Energizer Holdings|Eveready]] dan National. Untuk memperluas bisnisnya pada tahun 1982 PT Hari Terang Industrial Co. Ltd., sebuah pabrik baterai di Surabaya, resmi diakuisisi, yang dilanjutkan pendirian PT FDK Intercallin Co. (kini PT FDK Indonesia) pada 1989 sebagai [[perusahaan patungan]] dengan perusahaan [[Jepang]] FDK. Pabrik-pabrik tersebut membuat usaha baterai Grup ABC-Cap Orang Tua memegang 65% pangsa pasar baterai nasional.<ref name=bed/> Kapasitas produksinya juga merupakan salah satu yang terbesar di dunia dan telah diekspor ke lebih dari 50 negara.<ref name=grup>[https://gosipnya.blogspot.com/2013/12/orang-tua-abc-grup.html Orang Tua/ABC Group]</ref> Usaha baterai ABC kemudian dipercayakan kepada oleh dua putra Chu Sam Yak, Husain Djojonegoro dan Pudjiono Djojonegoro.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=hvTsAAAAMAAJ&q=husain+abc&dq=husain+abc&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJ3fCGs5iCAxXs2DgGHb0TBjoQ6AF6BAgGEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 7-13]</ref>
 
Seakan belum puas, pada tahun 1975 keluarga Chu berekspansi kembali ke industri barang jadi, dalam hal ini makanan dan minuman lewat pendirian CV Central Foods (kemudian PT ABC Central Food Industry). Sama seperti merek baterai, produknya diberi nama ABC yang dilekatkan pada produk kecap, saus, sambal, jus buah, dan lain-lainnya. Adapun unit usaha ini dipercayakan pengelolaannya kepada putra Chu Sok Sam, Kogan Mandala Chu. Pabriknya pun berkembang, dengan ada di Jakarta, Medan dan Surabaya. Pada era 1990-an, ABC Central Food ikut terjun ke usaha pembuatan makanan ringan, lewat kerjasama patungan bersama [[Danone]] (PT Danone Biscuits Indonesia), serta pembuatan [[mi instan]] lewat PT [[ABC President Indonesia]] yang berpatungan dengan [[Uni-President Food Enterprises]]. Untuk meningkatkan pemasaran produknya, khususnya bagi pasar ekspor, pada tahun 1999 65% saham PT ABC Central Food dijual kepada [[Heinz]], sehingga namanya menjadi PT Heinz ABC Indonesia.<ref name=bed/> Dibantu oleh Husain, Kogan mengembangkan usaha saus ABC dengan menyasar berbagai kalangan, entah masyarakat secara langsung (bahkan menjadi ''market leader'') hingga ''business-to-business''.<ref name=gre>[https://books.google.co.id/books?id=RvGDAwAAQBAJ&pg=PT126&dq=husain+abc&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJ3fCGs5iCAxXs2DgGHb0TBjoQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=husain%20abc&f=false 50 Great Bussines Ideas form Indonesia: Gebrakan Perusahaan-Perusahaan ...]</ref>
 
Perkembangan lainnya dari bisnis keluarga Chu-Djojonegoro adalah lewat pengembangan usaha di bawah Hamid Djojonegoro, putra Chu Sam Yak. Dari awalnya hanya dipercayakan memegang pabrik anggur, belakangan Hamid memperluas bisnis tersebut yang saat ini dikenal dalam wadah Grup Orang Tua (OT) dengan berfokus ke produk-produk konsumer.<ref name="Founder"/> Di tahun 1982, didirikan PT Panjang Jiwo Pangan Makmur yang memproduksi minuman kesehatan (Kiranti, Panjang Jiwo) dan permen (Tango). Tiga tahun kemudian, didirikan PT Brushindo Cemerlang (kini PT Ultra Prima Abadi) yang memproduksi [[sikat gigi]] dan [[pasta gigi]] merek Formula (dahulu ditambah ABC Dent dan Durodont). Lalu di tahun 1993 dibentuk PT Rajuli Reksa (kemudian juga dimerger ke PT Ultra Prima Abadi) yang memproduksi produk ''toiletries'' bermerek Atalia. Dan pada tahun 1995, didirikan PT Ultra Prima Pangan Makmur (kini di bawah PT Ultra Prima Abadi) yang memproduksi penganan, yaitu wafer Tango yang menjadi pemimpin pasar.<ref name=bed/><ref name=are/> Perusahaan lainnya yang didirikan kemudian adalah PT Pacific Milenia Pangan Makmur (pabrik makanan ringan),<ref>[https://adoc.pub/bab-iv-pengumpulan-dan-pengolahan-data2f5bcf09ac5b7e888de0e282d25692eb26680.html BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA]</ref> PT Arta Milenia Pangan Makmur/Pepami Indonesia (pabrik mi instan), PT Pola Sehat Industri dan PT CS2 Pola Sehat (minuman), PT Orang Tua Farma (pabrik farmasi),<ref>[http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1HTML/bab10608/body.html Bab I]</ref> PT [[Radana Bhaskara Finance|HD Finance]], pabrik pengemasan plastik, dan lainnya. Semua perusahaan di bawah komando Hamid ini berada dalam payung PT Orang Tua Group. Mulanya ''holding company'' tersebut bernama ADA, singkatan dari ''Attention, Direction and Action'' ketika didirikan di tahun 1985.<ref>[https://web.archive.org/web/20060620143315/http://ot.co.id/about_history.html About-History]</ref><ref name=are/> Memasuki periode 2010-an OT juga memasuki bisnis ritel. Di luar OT, bisnis Hamid lainnya meliputi PT Puri Ngayogyakarta (hotel), PT Crownprince Jasaboga, PT Darmex Oil and Fats (pabrik minyak goreng), dan lainnya.
 
Husain Djojonegoro, saudara Hamid, juga berperan dalam mengembangkan grup ini. Pada tahun 1991 dirinya terjun ke industri minuman lewat PT Asiasejahtera Perdana Pharmaceutical (kini PT Asia Health Energi Beverages) yang memasarkan [[minuman energi]] [[Kratingdaeng]]. Dirinya juga sempat dipercayakan pengelolaan atas pabrik pembalut PT Haniwell Murni Company, yang didirikan pada tahun 1985 oleh Chu bersaudara dan mengelola merek Innosense, Honeysoft (kelak menjadi milik OT) dan Modess (kerjasama dengan [[Johnson & Johnson]]). Husain juga sempat memiliki 20% saham [[Bank Alfa]], restoran Crystal Jade Palace dan PT Indofica Housing.<ref name=bed/> Saudaranya yang lain, Pudjiono Djojonegoro, pada tahun 2003 mengembangkan juga PT Djojonegoro C-1000 yang memproduksi minuman kesehatan C-1000.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=hvTsAAAAMAAJ&q=husain+abc&dq=husain+abc&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJ3fCGs5iCAxXs2DgGHb0TBjoQ6AF6BAgGEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 7-13]</ref> Usaha lain yang sempat dikembangkan keluarga Djojonegoro-Chu adalah pembuatan kaleng<ref name=bed/> (PT Ancol Terang Metal Printing Industri, PT Ancol Terang Modernindo, PT Citra Buana Unggul dan PT Arjuna Terang Prima) bekerjasama dengan keluarga Anwar Luhur;<ref>[https://lib.atim.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZjBlNzM4OGI0NzBlNTdmNmEwYTkzZGJhYmE2NjYzNDk0Mjg0NDEzNA==.pdf Laporan Kuliah Kerja Praktik]</ref> industri makanan di bawah PT Embasse Prima Food Industry dan PT Sidoarjo Ciptanusa Food Industry; minuman energi dengan PT Asiatic Union Perdana;<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=oNzsAAAAMAAJ&dq=asiatic+union+perdana&focus=searchwithinvolume&q=asiatic+ Informasi, Volume 17,Masalah 191-196]</ref> pariwisata, real estat dan lainnya.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=2IG5XW5cbWsC&pg=PA214&dq=haniwell&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiPsveVu5iCAxWN8DgGHdKHA5kQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=haniwell&f=false Positioning, diferensiasi dan brand]</ref>
 
Selain Kogan (Heinz ABC), Husain (Baterai ABC), Hamid (Orang Tua), dan Pudjiono, anggota keluarga Chu lainnya yang ikut aktif mengembangkan usaha grup adalah dua putra Chu Sok Sam lainnya, Vincent Kus Chu dan Sumito Chu. Meskipun demikian, pasca meninggalnya Chu Sok Sam dan Chu Sam Yak di tahun 1986 dan 1988, masing-masing putra keduanya biasanya sudah lebih fokus mengurus usahanya sendiri. Relasi antara mereka pun bisa saja tidak seideal generasi pertama, seperti relasi Husain yang lebih dekat dengan Kogan (sepupunya) dibanding Hamid (saudaranya).<ref name=gre/> Hal ini bisa dipengaruhi salah satunya karena karakter mereka masing-masing yang berbeda, seperti Hamid yang tempramental, ''micro-manager'' namun inovatif, berbeda dengan Husain yang konservatif namun percaya pada kaum terdidik. Namun, tidak menutup kemungkinan juga adanya kerjasama antara keluarga, seperti PT Arta Boga Cemerlang, perusahaan distribusi, dimiliki bersama oleh Hamid Djojonegoro dan putra Chu Sok Sam. Fokus unit usaha ini pada barang-barang jadi dan kinerjanya yang cenderung senyap (tidak diliput media), ikut menyelamatkan mereka dalam krisis moneter 1997-1998, bahkan menempatkan salah satu anggotanya, Husain dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.<ref name=grup/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Xos6rW9lLvYC&pg=PA36&dq=chu+sok+sam&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjgjoDXq5iCAxVG2DgGHWY7AEEQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=chu%20sok%20sam&f=false Ilmu Bisnis Tionghoa]</ref>
 
== Anak perusahaan ==
Baris 31 ⟶ 45:
** PT Pepper Tree Investama
** PT CS2 Pola Sehat
** PT Perindustrian Bapak JenggotDjenggot
** PT Uni Djaja
** PT Panjang Jiwo
** PT Ultra Prima Plast
** PT Tatareta Ritel Indonesia ([[OT Retail]])
*** [[Jysk]]
*** [[MOR Store]]
*** [[Beau]]
Baris 40 ⟶ 55:
*** [[Vinyar]]
** PT Casa Verde Indonesia ([[Casa Verde Indonesia|CVI]])
** PT Sumber Tirta Sentosa
* PT Heinz ABC Indonesia ([[Heinz ABC Indonesia|Kraft Heinz ABC]])
* PT ABC Kogen Dairy ([[ABC Kogen Dairy|ABC Kogen]])
* PT ABC President Indonesia ([[ABC President Indonesia|ABC President]])
* PT Anugrah Persada Alam ([[Anugrah Persada Alam|APA]])
* PT Aneka Boga Citra
* [[Asia Sejahtera Perdana Pharmaceutical|PT Asia Sejahtera Perdana Pharmaceutical]]
** PT Asia Health Energi Beverages ([[Kratingdaeng]])
** PT Energi Murni Indonesia ([[Torpedo (minuman energi)|Torpedo]])
** PT Djojonegoro C-1000 ([[YOU C-1000]])
 
== Mantan anak perusahaan ==
* [[Danone|PT Danone Biscuits Indonesia]] (dijual ke [[Kraft Foods]] dan berganti nama menjadi PT Kraft Foods Company Indonesia dan selanjutnya [[Mondelēz International|PT Mondelēz Indonesia]])
 
== Referensi ==
Baris 56 ⟶ 76:
{{perusahaan-stub}}
 
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan konglomerat Indonesia]]