Masjid Sultan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan kalimat dan referensi Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
|||
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
|image = Sultan Mosque 2, Dec 05.JPG
|caption = Masjid Sulṭan
|building_name = مسجد سلطان<br />Masjid Sulṭan<br />苏丹回教堂<br />Sū Dān Huí Jiào Táng
|location = 3 Muscaṭ Street<br />Singapura 198833
|religious_affiliation = [[Islam]]
Baris 26:
== Sejarah Masjid Sulṭan Singapura ==
Ketika singapura diserahkan ke Inggris pada tahun 1819, Temenggong Abdul Rahman, penguasa di Pulau Singapura kala itu dan Sultan Hussain Shah dari Johor yang merupakan pemilik pulau Singapura kala, mendapatkan sedikiti keistimewaan dari Inggris sebagai ganti dari penyerahan kekuasaan mereka atas Singapura kepada Inggris ketika Thomas Stanford Rafles mendirikan negara Singapura.
Baris 33 ⟶ 31:
Sultan Hussain yang kemudian memutuskan untuk membangun masjid untuk menyelaraskan jawabatannya sebagai Sultan. Masjid tersebut dibangun tak jauh dari Istananya dimulai pada 1824 hingga 1826. bangunan masjid yang pertama dibangun berbentuk masjid tradisional nusantara dengan atap limas bersusun tiga. Dana pembangunan masjid tersebut berasal dari sumbangan East India Company sebesar S$3,000 dolar dan donasi dari jemaah muslim setempat.<ref>{{cite web |url=http://bujangmasjid.blogspot.com/2011/02/masjid-sultan-singapura.html | title=Masjid Sultan Singapura |date=31 March 2012}}</ref>
Masjid ini dibangun ketika Nort Bridge road belum dibangun melewati wilayah yang kini disebut arab street. Dan selesai dibangun tahun 1826 pada saat letnant Jackson menyelesaikan pembangunan jalan yang sempat menimbulkan ketegangan saat ruas jalan tersebut ternyata melewati areal masjid.
Baris 42 ⟶ 39:
Anggota trustee saat itu terdiri dari Syed Abrulrahman b Shaik Alkaff and Shaik Abu Baker b Taha Mattar ([[Arab]]); Inche Amboo' Haji Kamaruddin dan Saim b Abdul Malek ([[Bugis]]); Hj Wan Abdullah b Omar and A Jalil bin Hj Haroon ([[Melayu]]); Hj Mohamed Amin b Abdullah and Hj Mohamed Eusofe Hj Mohamed Noor ([[Jawa]]); Mahmood bin Hadjee Dawood and Mohamed b Mahmood Sahab (India Utara) dan Mohamed Kassim Marican dan Yavena Sultan Abdulcader ([[Tamil]]).
Pada tahun 1900an Singapura sudah menjadi pusat perdagangan Islam, Masjid Sultan kemudian sudah tak mampu lagi menampung jemaah yang terus berkembang pesat. Pada tahun 1924, memperingati seratus tahun berdirinya masjid tersebut. Pengurus masjid atau trustees menyetujui sebuah rencana untuk mendirikan masjid baru yang lebih besar menggantikan bangunan masjid lama di lokasi yang sama.
Baris 49 ⟶ 45:
Hingga kini masjid sultan Singapura masid berdiri kokoh di tempat dimana dia pertama kali didirikan, menjadi salah satu masjid tetua dan terbesar di Singapura dengan daya tampung mencapai 5,000 jemaah. Masjid Sultan Singpaura kemudian mendapatkan pengakuan dari pemerintah Republik Singapura para tanggal 14 Maret 1975 sebagai ''national monument''. Dan statusnya pun kini dimiliki dan dikelola oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).
== Catatan Kaki ==
{{reflist}}
Baris 59 ⟶ 56:
== Referensi ==
<references />
{{Masjid di Singapura}}
{{Masjid-stub}}▼
[[Kategori:Tempat wisata di Singapura]]
Baris 66 ⟶ 63:
[[Kategori:Monumen Nasional Singapura]]
[[Kategori:Masjid di Singapura|Sultan]]
|