Saham: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lia Basyaiban (bicara | kontrib)
k tanda baca, ejaan
Riyan2000 (bicara | kontrib)
k Menambahkan saham preferen
 
(45 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Untuk|hewan|Walep saham}}
[[Berkas: Surat Saham CV.Sejahtera.jpg|jmpl|250px|Contoh surat saham]]
[[File:Greyhound stock certificate.jpg|right|thumb|Lembar saham tahun 1936 yang ditandatangani para pemegang saham [[Greyhound Lines]].]]
'''Saham''' adalah sebuah bukti kepemilikan nilai sebuah [[perusahaan]]. Kata saham sendiri diambil dari Bahasabahasa Arab. Dalam literatur fiqihfikih, saham diambil dari istilah ''musahamah'' yang berasal dari kata ''sahm'' ({{Lang-ar|سهم}}) bentuk jamaknya ''ashum'' atau ''suhmah'' yang artinya bagian, bagian kepemilikan.<ref>Abdul Azis Dahlan (et al), Ensiklopedia Hukum Islam, cetakan pertama,  (Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve,1996) hal.1244</ref>. Artinya pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimiliki, maka semakin besar kekuasaannya di perusahaan tersebut.<ref> {{cite journal|title= Peranan Pasar Modal Dalam Perekonomian Negara Indonesia|authors= Citra Puspa Permata, Muhammad Abdul Ghoni|journal= Jurnal AkunStie|volume= 5|number= 2|year= 2009|pages= 56-58|url= http://jurnal.univbinainsan.ac.id/index.php/jas/article/download/680/471/}} </ref> <ref name="darmadji" /> Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek [[ekuitas]]) - dengan imbalan uang tunai.<ref name="dalton" /> Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan [[obligasi]].<ref name="dalton">{{en}} Dalton, M John. How The Stock Market Works. 3rd edition. 2001. United States of America. NYIF. Hal 1.</ref> Saham dijual melalui [[pasar primer]] (''primary market'') atau [[pasar sekunder]] (''secondary market'').<ref>{{en}}Brealey, A Richard; Stewart, C Myers; dan Alan, J Marcus. Fundamentals of Corporate Finance. 5th ed. 2007. McGraw-Hill. Hal 144</ref> Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih oleh para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham (''stock'') merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih oleh para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
 
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).<ref>{{Cite web |url=https://www.idx.co.id/produk/saham/ |title=Salinan arsip |access-date=2020-05-16 |archive-date=2020-05-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200512101538/https://idx.co.id/produk/saham/ |dead-url=yes }}</ref>
Baris 7:
== Riwayat saham ==
=== Jenis ===
Ada beberapa tipe saham, yaitu [[saham biasa]] (''common stock'') dan [[saham preferen]] (''preferred stock'').<ref name="eugene1"/> Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki ciri-ciri hampir sama dengan saham biasa.<ref name=" keown"/> Pada umumnya, saham biasa hanya memiliki satu jenis, tetapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan.<ref name="eugene1"/> Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya.<ref name="eugene1"/> Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendirimasing-sendirimasing dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.<ref name="eugene1">{{en}}Eugene, F Brigham; Louis, C Gapenski. Intermediate Financial Management. 5th ed. 1996. United States of America. Dryden Press. hal 483</ref>
 
=== Ciri-ciri ===
Baris 17:
* Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
* Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk
Pemegang saham preferen mempunyai hak sebagai berikut ini:<ref>{{Cite book|last=Hartono|first=Jogiyanto|date=2020|url=https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKSI420303-M1.pdf|title=Teori Portofolio dan Analisis Investasi|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|url-status=live}}</ref>
 
* Didahulukan dalam hal pembayaran dividen dibandingkan dengan pembayaran dividen saham biasa.
* Biasanya mempunyai hak dividen kumulatif yaitu jika dividen belum dibayarkan (disebut dengan dividend in arrear) pada suatu periode akan dibayarkan kumulatif dengan dividen periode selanjutnya.
* Dalam hal likuidasi, investor saham preferen dibayar setelah pembayaran kepada investor obligasi, tetapi sebelum pembayaran kepada investor saham biasa.
 
==== 2. Saham biasa ====
Baris 27 ⟶ 32:
Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi:<ref name="darmadji">Darmadji, Tjiptono; Hendy, M, Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia. 2001. Indonesia. Salemba Empat. hal 8.</ref>
# ''[https://www.finansialku.com/investor-pemula-mari-kenali-apa-itu-saham-blue-chip/ Blue chip stocks]'', saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. Biasanya masuk dalam [[Indeks pasar saham|indeks saham]] LQ45 dan IDX30.
# ''Income stocks'', saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya
# ''Growth stocks'', terdiri dari ''well-known'' dan ''lesser-known''
Baris 36 ⟶ 41:
 
== Saham Repo ==
Saham Repo (repurchase agreement) adalah saham yang dijadikan jaminan pihak pemilik saham kepada pihak pemberi pinjaman untuk mendapatkan dana pinjaman dengan perjanjian akan melakukan pembelian kembali saham pada harga dan waktu yang telah disepakati. Dana yang didapatkan oleh pihak pemilik saham biasanya hanya 50% dari harga saham saat saham itu repo kepada pihak kedua.<ref>{{Cite web|title=Pengertian, Tujuan dan Kenyataan tentang Saham Repo - Semua yang kita Tahu|url=https://semuatahu.web.id/pengertian-tujuan-dan-kenyataan-tentang-saham-repo/|language=id-ID|access-date=2021-08-29}}</ref> . Saham repo memiliki kemungkinan bahaya gagal bayar seperti yang terjadi pada saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM) pada tahun 2014 lalu.<ref>{{Cite webnews|last=MediatamaHasniawati|first=GrahanusaAmailia Putri|date=2014-09-03|title=Suspensi saham TRAM seret sejumlah sekuritas|url=https://investasi.kontan.co.id/news/suspensi-saham-tram-seret-sejumlah-sekuritas|websitework=kontan[[Kontan|Kontan.co.id]]|language=id|access-date=2021-08-29|editor-last=Cicilia|editor-first=Sanny}}</ref>
 
 
== Aplikasi ==
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek dengan melalui [[broker]]. Di [[Indonesia]], pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 100 lembar atau disebut juga dengan 1 [[lot]].<ref name="idx">[http://www.idx.co.id/ Situs IDX ] {{Webarchive|url=https://archive.istoday/20080416234051/http://www.idx.co.id/ |date=2008-04-16 }}.diakses pada tangal 22 Mei 2010</ref> Saham pecahan (tidak bulat 100 lembar) bisa diperjualbelikan secara ''over the counter''.<ref name="idx"/> Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:<ref name="darmadji"/>
# MeningkatnyaMeningkatkan nilai kapital (capital gain).
# Mendapatkan dividen.
Penawaran Sahamsaham Perusahaanperusahaan kepada masyarakat pertama kali sebelum ''listing'' di bursa dinamakan ''Initial Public Offering'' (IPO), sedangkan jika sudah terdaftar (''listing'') dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk membelinya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutan ''Right Issue''.
 
Beberapa perusahaan di Indonesia melakukan ''dual listing'' saham di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[New York Stock Exchange]]. Saham yang diperjualbelikan di [[NYSE]] tersebut biasa dikenal dengan ''American Depositary Receipt'' (ADR). [[Harga saham]], bisa naik ataupun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15 September 1998, Indeks Harga Saham Gabungan ([[IHSG]]) juga merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai 292,12 poin.<ref name=" seasite">[http://www.seasite.niu.edu/indonesian/Reformasi/Krisis_ekonomi.htm Situs Seasite: Reformasi Krisis Ekonomi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100528093019/http://www.seasite.niu.edu/indonesian/Reformasi/Krisis_ekonomi.htm |date=2010-05-28 }}. diakses pada tanggal 23 Mei 2010</ref> Pada bulan September lalu, IHSG mencapai nilai terendah yaitu 254 poin.<ref name=" seasite"/> Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi ''under value''.<ref name=" seasite"/> Dalam periode 2002-2007, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor. Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG memposisikan dirinya sebagai salah satu [[indeks]] yang memiliki kinerja terbaik dunia (peringkat 2 setelah [[China]], mencapai level 2.745,826 poin).<ref name="analis"/> Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG mencapai level 2.810,262 poin sekaligus menorehkan sejarah sebagai level indeks tertinggi sepanjang [[sejarah Indonesia]].<ref name="analis">[https://analis.co.id/pengertian-saham.html Situs Analis: Analisis Apa Itu Pengertian Saham dan Jenisnya serta IHSG]. diakses pada tanggal 31 Maret 2018</ref> Selain itu, IHSG mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar 42,18% sebagai pergerakan indeks tertinggi dibandingkan dengan peningkatan indeks lainnya di [[Asia]].<ref name="analis"/>
 
=== Mekanisme perdagangan saham di Indonesia ===
PertamaLangkah pertama yang perlu dilakukan adalah investor harus menjadi nasabah pada perusahaan efek dahulu.<ref name="mekanisme">[http://www.idx.co.id/MainMenu/Education/MekanismePerdagangan/tabid/194/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx Situs IDX: Mekanisme Perdagangan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100523125827/http://www.idx.co.id/MainMenu/Education/MekanismePerdagangan/tabid/194/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx |date=2010-05-23 }}.diakses pada tanggal 28 Mei 2010</ref> Dalam hal ini dikenal dengan nama atau istilah perusahaan sekuritas, yakni perusahaan yang menjadi perantara atau broker antara investor dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam melakukan transaksi jual beli saham.
 
Saat ini, per tanggal 31 Maret 2018, ada 108 perusahaan sekuritas yang telah terdaftar sebagai Anggota Bursa di BEI maupun di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dan setiap investor berhak memilih perusahaan sekuritas mana saja yang menjadi partnernya dalam berinvestasi di pasar saham.
Baris 58 ⟶ 62:
Khusus untuk jenis yang pertama adalah nama lain dari perusahaan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan pemerintah atau BUMN. Sedangkan yang kedua adalah yang didirikan dan dikelola oleh perusahaan yang diluar dari usaha pemerintah.
 
Umumnya, investor membuka rekening dengan membayarkan deposit sejumlah Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya.<ref name="mekanisme" /> Jumlah yang disetorkan bervariasi.<ref name="mekanisme" /> Pada dasarnya,batasan minimal atau jumlah nominal membeli saham tidak ada tetapi di Bursa Efek Indonesia pembelian minimal 100 lembar atau 1 (satu) lot, misalnya harga saham perusahaan XYZ senilai Rp 100Rp100,00 maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot sama dengan Rp 10Rp10.000,00 (100 lembar dikali Rp 100Rp100,00).<ref name="mekanisme" /> Transaksi penjualan atau pembelian dapat dilakukan pada [[Harihari bursa]].<ref name="mekanisme" />
 
=== Tempat perdagangan ===
Baris 65 ⟶ 69:
== Jual kosong ==
Biasanya, hal pertama yang dilakukan oleh [[investor]] adalah membeli saham dan kemudian menjualnya.<ref name="bodies"/> Dengan jual kosong (''short selling''), yang terjadi adalah kebalikannya.<ref name="bodies">{{en}} Bodies, Zvi; Alex, Kane; Alan, J Marcus. Investments. 7th ed. 2008. Singapore. McGraw Hill. hal 84</ref> Pertama, saham dijual kemudian dibeli kembali.<ref name="bodies"/>
Cara ini memungkinkan investor mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham.<ref name="bodies"/> Dilakukan dengan cara, investor meminjam suatu saham dari broker dan menjualnya.<ref name="bodies"/> Selanjutnya, ''short-seller'' harus membeli saham yang sama untuk menggantikan saham yang telah dipinjam.<ref name="bodies"/> Kegiatan ini disebut mengganti posisi kosong (''covering short positiion'').<ref name="bodies"/>
 
== Lihat pula ==
Baris 79 ⟶ 83:
* [http://www.worldsoldestshare.com/ Oldest Share] - The oldest share in the world (Voc 1606)
* Martin Whitman, [http://www.thirdavenuefunds.com/4Q04.pdf Third Avenue Value Fund] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050417065501/http://www.thirdavenuefunds.com/4Q04.pdf |date=2005-04-17 }}, in Third Avenue Funds ''Letters to Our Shareholders'', Q4, 2004.
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Pasar saham]]
[[Kategori:Perusahaan]]