Teungku Hasan Krueng Kale: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Khairulmulk (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(25 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Teungku hasan krueng kale.jpg|jmpl|200px|Teungku Haji Hasan Krueng Kale]]
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Baris 10 ⟶ 8:
Sejak kecil Teungku Hasan belajar pendidikan keislaman dari ayahnya sendiri, di samping ia juga belajar di beberapa ''meunasah'' (sekolah Islam) yang ada di desanya.<ref name="Ensiklopedi"/> Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke beberapa ''[[dayah]]'' (pesantren) yang ada di sekitar Pidie.<ref name="Ensiklopedi"/> ''[[Dayah]]'' pertama yang ia singgahi untuk memperdalam ilmu-ilmu keislamannya yaitu Dayah Teungku Chik di Keubok asuhan Teungku Musannif.<ref name="dayah"/>
Pada tahun 1906, Teungku Hasan pergi ke Yan, [[Kedah|Keudah]], [[Malaysia]] untuk memperdalam berbagai ilmu yang telah ia dapatkan sebelumnya.<ref name="pelitatangerang"/> Ia dikirim ayahnya untuk belajar ke
Setelah menamatkan belajarnya di
* Syaikh Said Al-Yamani Umar bin Fadil
Baris 21 ⟶ 19:
* Syaikh Hasan Zamzami
* Syaikh Abdul Maniem
Pada tanggal 19 Januari 1973, tepatnya malam Jum’at sekitar pukul 03.00 dini hari, Teungku Hasan menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ia meninggalkan tiga orang istri; Tgk. Hj. Nyak Safiah di Siem; Tgk. Nyak Aisyah di Krueng Kalee; dan Tgk. Hj. Nyak Awan di Lamseunong. Dari ketiga istri tersebut Abu Krueng Kalee Meninggalkan Tujuh belas orang putra dan putri. Salah seorangnya yaitu Tgk. H. Syech Marhaban sempat menjabat Mentri Muda Pertanian pada masa pemerintahan [[Presiden Soekarno]].
== Mengajar dan mendirikan pesantren ==
Baris 26 ⟶ 25:
Sepulang belajar dari Mekah, Teungku Hasan tidak langsung pulang ke kampung halamannya, melainkan singgah terlebih dahulu di [[Dayah]] (Pesantren) gurunya Teungku M. Irsyad Ie Leubeu di Yan, [[Kedah]], [[Malaysia]].<ref name="dayah"/> Di pesantren tersebut ia sempat mengajar selama beberapa tahun dan kemudian ia dijodohkan oleh gurunya dengan seorang gadis yatim keturunan Aceh bernama Nyak Safiah binti Husein.<ref name="dayah"/>
Atas panggilan pamannya, Teungku Muhamad Said, Teungku Hasan pulang dan mengabdi di [[Dayah]] Meunasah Baro pimpinan pamannya.<ref name="dayah"/> Tidak lama kemudian, pada 1915 ia mendirikan lembaga pendidikannya sendiri yang sekarang bernama '''[[Dayah Darul Ihsan Krueng Kalee]]''' di [[Gampong]]
[[Dayah]] asuhan Teungku Hasan tersebut kemudian berkembang pesat dan memiliki ribuan [[santri]] dan menjadi salah satu [[dayah]] besar di wilayah Aceh pada abad ke-20.<ref name="Ensiklopedi"/> Banyak dari para santrinya yang kemudian menjadi ulama besar dan mendirikan [[dayah]] di daerah mereka masing-masing.<ref name="Ensiklopedi"/>
== Peran pada masa pergerakan nasional ==
Teungku Hasan adalah ulama serta tokoh pergerakan nasional asal Aceh
Walaupun di antara mereka terdapat perbedaan pendapat dengan Daud Beureu'eh, tetapi dalam perjuangan menegakkan kemerdekaan selama perang kemerdekaan (1945-1950), mereka sepakat melakukan [[jihad]] untuk [[hukum Islam|membela agama]] dan kemerdekaan bangsa [[Indonesia]].<ref name="Ensiklopedi"/> Hal itu terbukti pada tanggal [[15 Oktober]] [[1945]] ketika empat ulama besar Aceh menandatangani deklarasi perjuangan, Pernyataan Jihad yang mewajibkan seluruh rakyat Aceh untuk berjihad membela kemerdekaan Indonesia dan mengusir [[NICA]] (''Netherlands-Indies Civil Administration'') yang hendak menjajah kembali.<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="aceh"/> Keempat ulama Aceh tersebut adalah Teungku Muhammad Daud Beureueh, Teungku Hasan Kreung Kale, Teungku Ahmad Hasballah Indrapuri dan Teungku Ja'far Shadiq. Pada tahun 1949, Teungku Hasan Krueng Kale mendapat pangkat [[Letnan Kolonel (Indonesia)|Letnan Kolonel]] [[Tituler]] dari pemerintah.<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="aceh"/>
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
▲[[Kategori:Kematian 1973|Hasan]]
[[Kategori:Pimpinan pesantren Indonesia|Hasan]]
[[Kategori:Ulama
[[Kategori:
[[Kategori:Ulama Aceh Besar|Hasan]]
[[Kategori:Tokoh Persatuan Tarbiyah Islamiyah]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Konstituante Republik Indonesia]]
|