Tempura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
789XYG (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:つな八_盛り付け_(25086067202).jpg|ka|jmpl|250px|Tempura]]
{{nihongo|'''Tempura'''|天ぷら、天麩羅、天婦羅||daging gorengan}} atau '''tenpura''' adalah makanan Jepang berupa [[makanan laut]], atau [[sayur|sayur-sayuran]], atau [[tanaman liar]] yang dicelup ke dalam adonan berupa tepung terigu dan [[kuning telur]] yang diencerkan dengan air bersuhu dingin lalu digoreng dengan minyak goreng yang banyak hingga berwarna kuning muda.
 
Tempura juga berarti cara menggoreng yang berbeda dengan ''furai'' (istilah bahasa Jepang untuk ''deep fry''). Bahan makanan yang digoreng secara tempura dicelup ke dalam adonan tempura, sedangkan bahan makanan yang digoreng secara ''deep fry'' dibungkus secara berurutan dengan tepung terigu, kocokan telur, dan [[tepung panir]].
Baris 16:
Semua jenis bahan makanan bisa dijadikan tempura. Pada umumnya suhu minyak sewaktu menggoreng adalah sekitar 160℃ sampai 170℃ dengan waktu menggoreng yang singkat. Suhu yang agak rendah digunakan sewaktu menggoreng sayur-sayuran dan makanan laut seperti kerang yang mudah menjadi keras terkena suhu tinggi. Suhu tinggi digunakan untuk menggoreng [[udang]], [[cumi-cumi]], dan ikan sampai adonan tempura berubah warna.
 
Irisan [[daging ayam]], berbagai jenis daun dari tanaman liar yang dapat dimakan, dan dan bahan makanan produksi pabrik seperti [[chikuwa]] juga sering dijadikan tempura. Irisan tipis daging [[babi]] yang digoreng secara tempura disebut tonpura.
 
== Penyajian ==
Baris 23:
Tempura biasanya dinikmati dengan saus yang disebut ''tentsuyu'' yang ditambah parutan [[lobak]] atau parutan [[jahe]] sebagai penyedap. Tentsuyu dibuat dari campuran [[katsuobushi]], air, [[mirin]] dan [[kecap asin]] yang dimasak sampai mendidih untuk menguapkan [[alkohol]] lalu disaring. Tempura juga sering dinikmati bersama air perasan jeruk, garam dapur, atau campuran garam dapur dengan salah satu bahan sebagai berikut: [[matcha]], bubuk [[kari]], bubuk kulit jeruk [[yuzu]], atau bubuk [[andaliman]]. Di beberapa daerah di Jepang, tempura juga dimakan bersama kecap asin atau [[kecap Inggris]] (Worcester sauce).
 
Tempura sering digunakan sebagai lauk yang diletakkan di atas makanan jenis lain. Tempura donburi (dikenal juga sebagai Tendon) adalah nasi putih di dalam [[mangkuk]] dengan tempura di atasnya sebelum disiram saus kental (''tare'') yang dibuat dari campuran kecap asin, gula, dan mirin. Masakan Jepang seperti [[udon]] dan [[soba]] yang di atasnya diletakkan tempura disebut tempura udon dan tempura soba.
 
Kakiage adalah salah satu jenis tempura yang merupakan campuran berbagai jenis sayur seperti [[bawang bombay]], daun ''[[Cryptotaenia japonica|mitsuba]]'', dan [[wortel]] yang digoreng bersama potongan udang atau udang berukuran kecil. Tempura chazuke (tencha) adalah sebutan untuk makanan Jepang berupa nasi putih yang diatasnya diletakkan kakiage, diberi sedikit [[wasabi]] kemudian disiram [[dashi]] dan air [[teh hijau]].
 
== Sejarah ==
Tempura bukan makanan asli Jepang. Menurut catatan yang bisa dipercaya, cara menggoreng dengan mencelup makanan dengan adonan tepung diperkenalkan oleh misionaris [[Katolik]] dari Portugis pada abad ke-16. Ada pendapat yang mengatakan kata "Tempura" berasal dari tradisi misionaris Portugis memakan makanan laut pada masa [[Pra-Paskah]] yang dalam [[bahasa Latin]] disebut ''ad tempora quadragesimae.'' Penjelasan lain mengatakan kata "tempura" berasal dari [[bahasa Portugis]] ''temporas'' (masa suci), ''tempero'' ([[bumbu dapur]]), ''templo'' (kuil), atau ''tempora'' yang berasal dari [[bahasa Spanyol]] atau [[bahasa Italia]].
 
Pada zaman Edo, tempura merupakan makanan rakyat yang dijual [[pedagang kaki lima]] dengan harga terjangkau.<ref>{{cite web |url=http://www.kamaboko.com/gotoshi/76/76-5.htm |title=食文化史研究家 永山久夫『江戸時代の食風景』 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120123173623/http://www.kamaboko.com/gotoshi/76/76-5.htm |archivedate=2012-01-23 |work= |publisher=Odawara Suzuhiro |accessdate=2013-06-09 |dead-url=no }}</ref> Pada zaman Edo, bahan makanan yang digoreng menjadi tempura adalah [[sayuran]], [[ubi jalar]], umbi [[teratai]], dan [[udang]] yang ditangkap dari perairan di sekitar [[Edo]].<ref>{{cite journal |last1= |first1= |last2= |first2= |year= |title=3.天ぷらは庶民の文化 ~江戸時代 |journal=植物油Information |volume=29 |issue= |pages= |publisher=Japan Oilseed Processors Association |doi= |url=http://www.oil.or.jp/info/29/29_3.html |accessdate=7 June 2013}}</ref> Tempura yang digoreng dengan minyak goreng yang harganya mahal seperti minyak wijen dan minyak biji kapas kemudian menjadi menu yang disajikan restoran mahal di Tokyo dan Kyoto.
Baris 48:
 
[[Kategori:Hidangan Jepang]]
[[Kategori:Kataistilah dan frasakuliner Jepang]]